SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
A. Pendahuluan
Setiap orang ingin tumbuh, berkembang, sukses, dan maju. Keinginan yang wajar dan pantas untuk
didukung. Manusia tidaklah hanya sekedar fisik yang membutuhkan makan, minum, pakaian dan
tempat tinggal yang layak. Manusia ada dimensi-dimensi psikis yang juga harus dipenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Manusia adalah fisik yang mempunyai pikiran, perasaan, mata hati, dan emosi. Tidak
hanya itu manusia juga mempunyai jati diri sebagai manusia karena ia bersatu dengan realitas
keadaan sekitarnya.
B. Pengertian Pengembangan diri
Setiap orang tidak ada yang sama persis satu dan lainnya. Setiap orang juga menginginkan ‘menjadi
diri sendiri’ dan semua orang mendambakannya. Kita ternyata adalah pribadi yang ‘unik’ ‘khas’ dan
‘istimewa’. Kita sebagai manusia masih dalam proses yang berkembang untuk menjadi semakin ‘unik’
‘khas’ atau ‘istimewa’. Hal-hal yang membantu perkembangan kita ada di sekitar kita, kita bisa
memanfaatkannya untuk menjadikan diri kita ‘penuh’ ‘yang paling baik’ dan yang unik. Kita bukan
orang lain, bukan tiruan manusia lain. Tetapi kita adalah kita. Oleh karena itu biarkanlah diri kita
berkembang sekarang juga, karena waktu adalah kesempatan yang tak bakal terulang kembali. Kita
hanya memiliki satu kehidupan. Hidup adalah hari ini dan mengarah ke hari esok, maka JADILAH DIRI
YANG KHAS DENGAN MEMBIARKAN DIRI KITA BERKEMBANG. MULAILAH SEKARANG JUGA!
C. Pentingnya Pengembangan Diri
Kapan kita harus mengembangkan diri? Dimulai sekarang juga, jangan ditunda lagi karena kalau tidak
pernah dicoba untuk memulai maka kita tidak akan pernah tahu potensi kita, tidak mengenali potensi
kita atau bahkan tidak memahami diri kita sendiri. Mengapa kita harus mengembangkan diri kita?
Karena semua potensi yang ada di diri kita akan dapat menunjang kesuksesan. Di mana kita
mengembangkan diri? Dimana saja, kapan saja! Siapa yang harus mengembangkan diri? Setiap orang
harus mengembangkan dirinya! Bagaimana caranya?
D. Strategi Pengembangan Diri
Strategi pengembangan diri dipaparkan secara singkat dan di ambil dari pendapat Martha Mary
McGraw (1987) dalam bukunya 60 Cara Pengembangan Diri
1. Menjadi Diri Sendiri yang Khas
Tidak ada seorangpun di dunia ini yang sama persis, demikian pula sebaliknya tak ada seorangpun di
dunia ini yang dapat meniru secara persis. Dan tidak seharusnya kita meniru persis orang lain, kita
adalah diri sendiri yang mempunyai khas-an yang tidak dimiliki oleh orang lain. Biarkan diri kita
berkembang dengan ke khususan dan ke unikannya, dan jadikanlah hal itu menjadi modal dasar
untuk meraih kesusksesan. Oleh karena itu menjadi diri sendiri yang khas dan unik adalah pilihan
tepat.
2. Berkembang Terus
Kita adalah bagian dari lingkungan kita, mari kita lihat dan tatap diri kita. Kita pasti akan menemukan
keindahan dalam diri kita. Jadilah tumbuh-tumbuhan yang selalu hijau. Tumbuh-tumbuhan yang tetap
mekar sepanjang tahun, tanpa perlu ditanyakan apa sebabnya. Bunga-bunga liarpun bisa bermekaran
menyemarakkan keindahan alam, dan di rumah kita. Kita adalah bunga itu.
Kita ajak sesama kita untuk bertukar pikiran, bertukar impian, maupun bertukar pengalaman. Kita
tanyakan kepada mereka apa yang mereka miliki. Hal seperti ini dapat diibaratkan seperti
penyerbukan silang. Senyumlah pada waktu kita mendengarkan pengalaman orang lain itu. Pasti akan
ada manfaatnya bagi kehidupan kita.
3. Menjadi Menarik
Untuk menjadi menarik kita harus mengenali potensi dalam diri kita. Manarik tidak mesti cantik,
gantheng, akan tetapi lebih pada pesona diri, apa yang ada di dalam diri kita. Untuk menjadi
seseorang yang menarik kita bisa mengeksplore kemampuan kita, menyadari kekurangan kemudian
menutupinya dan menonjolkan sisi lebih untuk membuatnya menjadi menarik. Menjadi menarik
adalah juga merupakan pilihan. Seseorang akan memilih menjadi menarik atau masa bodoh
tergantung dari dirinya sendiri. Percayalah bahwa diri kita betul-betul menarik. Keindahan kita
diperhitungkan. Memang kita bukan ‘ratu kecantikan’ juga bukan orang yang paling tampan di seluruh
negeri, tetapi percayalah bahwa kita memiliki ketampanan tersendiri. Jangan pernah merasa minder.
Kita hanya perlu mengenal keindahan diri kita. Kita hanya perlu meyakinkah diri kita sendiri: “Bahwa
saya sungguh sangat menarik”
Seseorang yang memiliki konsep diri negatif juga akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak
berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, rendah diri,
merasa diri tidak layak untuk sukses dan masih banyak hal inferior lainnya. Sebaliknya seseorang
dengan konsep diri yang positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri, dan selalu bersikap
positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya (Gunawan, 2005)
4. Bertanya Pada Diri Sendiri
Bertanyalah pada diri kita: “Siapa saya?” Mengapa saya diciptakan? Bagaimana saya berhubungan
dengan sang pencipta? Apa yang sangat saya dambakan dalam hidup ini? Hal apa yang paling
berharga dalam hidup saya? Sumbangan kecil apakah yang bisa saya buat demi dunia sekitar tempat
saya berada agar menjadi lebih baik?
Jika saya berjalan, lalu melihat ke belakang, apa yang saya lihat? Apakah saya perlu mengubah
sesuatu? Apakah saya sudah cukup puas dengan keberadaan diri saya?
Hanya dengan berdialog dengan mata batin kita secara jujur maka kita dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
5. Bersahabat
Setiap pribadi mampu bersahabat dengan kita, dan setiap individu dapat menjadi sahabat kita. Tiga
keutamaan diperlukan dalam membangun persahabatan, Iman, Harapan dan kasih sayang. Tuhan
yang pertama kali menjadi sahabat kita, pada waktu Ia menciptakan kita. Tiga keutamaan tersebut
harus dibagi dengan orang lain. Kita bisa berharap dengan persahabatan. Kita bisa mengasihi dan
menyayangi dengan persahabatan. Banyak sedikitnya sahabat tergantung pada sikap kita terhadap
diri sendiri.
6. Mendukung Orang Lain
Jika pekerjaan kita kurang mendapatkan penghargaan barangkali kita masih mampu bertahan untuk
hidup. Tetapi kita tidak akan mampu untuk bekerja keras dan baik kalau tidak ada seorangpun yang
memperhatikan kita. Bisa jadi kita akan menjadi macet, malas, enggan bekerja. Ini berlaku bagi siapa
saja. Kalau ada orang yang berhasil dan kita menepuk punggungnya sebagai tanda dukungan, dia
pasti akan semakin berkembang.
Sebagai pemimpin/Kepala Sekolah memberikan pujian dan dukungan dengan tulus terhadap anak
buah apapun keberhasilannya, seberapapun keberhasilan itu, akan menjadi semangat yang paling
ampuh.
Namun jika perhatian dan dukungan kita palsu, pasti orang lain akan kecewa. Oleh karena itu kita
perlu berusaha membri dukungan dengan maksud yang murni dan tulus tanpa pamrih, apalagi tersirat
keirian.
7. Mengembangkan Talenta
Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengerjakan hal-hal khusus yang kita inginkan. Terus dan
lakukan saja! Barangkali memang sudah terlambat untuk belajar ’loncat galah’ (misalnya) seusia kita,
Tapi itu kekecualian. Kita perlu menjebol keterbatasan kita. Kembalilah ’ke bangku sekolah atau
kuliah’ Ikutilah lokakarya, seminar ataupun pelatihan. Kunjungilah ceramah-ceramah atau kita
selenggarakan sendiri. Bidang apa yang kita kuasai? Beritahukanlah kepada teman sahabat, bahwa
kita akan memberikan kuliah gratis, pasti kita akan menikmatinya demikian pula pendengarnya.
Talenta seseorang tidaklah sama, namun masing-masing orang pasti dibekali dengan talenta, tinggal
bagaimana kita mengembangkannya, mengasahnya, untuk kemudian kita memetik hasilnya.
8. Membiarkan diri menjadi Bahagia, Belajar mencintai, Bernyanyi, Santai dan Tertawa.
Beberapa hal diatas adalah hal-hal yang menyenangkan yang mudah dilakukukan namun juga
terkadang sulit untuk dilakukan. Apakah kita sungguh bahagia saat ini? Mari kita merenung, tahun-
tahun yang telah lewat apa yang telah kita alami? Temukan saat-saat bahagia kita. Banyak orang
telah menjadi ’sukses’ dalam hidupnya, tetapi tidak merasakan kedamaian. Jadilah bahagia sekarang
juga. (Selanjutnya akan diuraikan tersendiri pada sub bab berikutnya).
Belajar mencintai bisa merupakan hal mudah bisa juga sebaliknya. Belajarlah mencintai apa yang
telah kita raih dan kita miliki, mencintai Allah Swt. mencintai sesama, mencintai diri sendiri. Buatlah
itu semua dengan cara yang tegas. Jangan ragu-ragu. Tataplah lawan berbicara manakala kita
berbicara dengannya. Dengarkan baik-baik waktu mereka berbicara dengan kita. Biarkan mereka tahu
bahwa kita penuh perhatian, sehingga mereka merasa senang dan berharga di hadapan kita. Biarkan
orang tahu bahwa kita memperhatikan mereka, mencintai mereka. Ada pepatah, jabatan tangan
mesara mempunyai seribu makna.
Benyanyi, santai, dan tertawa. Nikmatilah hidup dan kehidupan, bekerja juga perlu santai dan
bergembira, karena ini akan mengendorkan ketegangan dan membuat kita nyaman. Ketika kita
merasa nyaman secara fisik dan psikis maka aura kita akan muncul. Inner Beauty kita akan muncul,
dan ini akan membuat nyaman semuanya.
9. Berbagi dengan Orang Lain
Apa yang kita miliki dan dapat dibagi dengan orang lain? Renungkanlah! Apapun yang dapat kita bagi,
sekecil apapun itu akan sangat bermanfaat bagi kita dan bagi yang menerima. Apakah kita
mempunyai pengalaman menarik, lucu, gembira, yang bisa dibagi dengan orang lain? Apa yang bisa
kita lakukan untuk orang lain? Untuk lingkungan? Untuk negara?
Berbagai dengan orang lain selain membahagiakan diri kita juga membahagiakan orang lain. Berbagai
tidak hanya utnuk hal-hal kesenagngan saja terkadang pengalaman sedih dan gundah juga perlu
berbagai agar kita menajdi ringan, dan dapat melangkah lagi. Berbagai pengalaman sedih bukan
berarti mengeluh, harus dibedakan.
10. Memaafkan dan Melupakan.
Memaafkan dan berusaha melupakan adalah yang terbaik, namun terkadang sulit untuk dilakukan.
Andaikan kita seorang pelupa yang jempolan, maka kita akan menjadi seorang pengingat yang paling
bahagia. Belajarlah untuk memaafkan dan melupakan. Tidak akan menjadikan kita bahagia jika hati
terluka satu kali dan diingat terus selamanya sepanjang waktu. Ketika seseorang menyakiti hati kita
berterus teranglah dengan dia, senyumlah. Barangkali amat berat, tapi cobalah. Dan apapun
masalahnya ada satu hal yang harus kita buat. Yakni memaafkan dan melupakan. Kita mampu
mendapatkan kembali kedamaian hati. Kita dapat memeperolehnya dengan jalan memaafkan.
11. Berusaha untuk Tidak Tenggelam.
Suatu saat kita dapat berjumpa dengan apa yang disebut dengan ’kesulitan’, dalam situasi itu kita
akan merasa berat. Tiba-tiba godaan muncul: ”untuk apa mengarungi lautan kehidupan?” Adakah
tidak lebih baik kalau kita tenggelam saja di dalamnya? Demikianlah godaan yang selalu muncul
manakala kita berada dalam saat krisis.
Tetapi bertahanlah. Berusahalah untuk tetap terapung di atas permukaan hidup. Percayalah banyak
hal pasti akan menjadi lebih baik manakala kita mampu bertahan dalam situasi krisi itu.
1. Motivasi untuk Merubah Sikap
Kepribadian pertama sekali dipengaruhi oleh motivasi. Pada hakikatnya sebuah motivasi adalah
kekuatan yang mempunyai daya pembangkitan atau penimbulan motif, bisa juga dikatakan bahwa
suatu kegiatan yang menjadi motif. Tingkah laku manusia dasarnya mempunyai motif. Mempelajari
tingkah laku manusia, pada dasarnya adalah mengetahui secara pasti apa yang dilakukannya,
bagaimana ia melakukanya dan mengapa ia melakukannya. Yang menjadi kendala untuk hal-hal
tersebut biasanya berkenaan dengan pemahaman diri.
Motivasi adalah suatu keinginan yang hendak dicapai oleh setiap individu untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan dirinya (Suparno, 2004) Akan tetapi pada
kenyataannya tidak seorangpun yang dapat memuaskan semua kebutuhannya, dan itupun adanya
saling mendapatkan dan saling melengkapi, apabila satu atau beberapa kebutuhan tidak dapat
terpenuhi oleh kita, maka orang lain yang memenuhinya.
Motivasi sangat diperlukan untuk merubah sikap kita ke arah yang lebih baik, lebih maju, lebih
berhasil dan sukses. Apabila kita tidak mempunyai motivasi untuk maju, maka kita juga merasakan
bahwa keberhasilan hanyalah di ’awang-awang’. Sebaliknya jika kita mempunyai motivasi ingin terus
maju dan berkembang, maka kesusksesan sudah di depan mata.
2. Mengapa Mesti Minder?
Bersyukurlah kepada Allah Swt. Yang telah menciptakan kita dengan segala kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Kita adalah pribadi yang unik dan masing-masing orang tidak sama, biarkan diri kita
berkemabang. Jangan mencaci maki diri sendiri. Jangan pernah merasa tidak berharga, kita adalah
yang terbaik dan buatlah itu dari waktu ke waktu.
Pelajarilah segala sesuatu tentang diri kita, sekali lagi jangan menghina diri kita sendiri, meremehkan
dan mengabaikannya. Jangan pernah menyesali apa yang ada pada diri kita, kenalilah potensi kita
buatlah itu menjadi hal-hal yang menarik. Kalau kita mempunyai kelemahan jangan berputus asa,
karena pada dasarnya setiap orang juga mempunyainya. Dan ingatlah, tidak ada manusia yang
sempurna di dunia ini.
3. Mempunyai Pendapat
Apabila kita memiliki pendapat, itu berarti bahwa kita telah memikirkan dan memutuskan suatu titik
pandang tertentu. Janganlah cepat-cepat mengubah pendapat tersebut, manakala ada orang lain yang
mempunyai pendapat yang berbeda. Bagaiamanapun juga pendapat kita memiliki alasan yang kuat.
Tanyakanlah pada orang tersebut apa yang menjadi pendapatnya?
Andaikan kita menemukan kesalahan dalam pendapat kita, janganlah kita takut-takut untuk
mengubahnya. Sebab itu bisa terjadi bahwa pendapat kita belum berpijak pada sebuah fakta yang
ada. Janganlah malu untuk mengakui kesahalan kita. Mengakui kesalahan tidaklah berarti kiamat,
justru menunjukkan kematangan dan kearifan kita.
Janganlah ’mandeg’ dalam satu garis pemkiran saja. Kita perlu memebedakan anatara ”memiliki”
pendapat dengan ”bersikeras” pada pendapat.
4. Memandang dengan Menyeluruh (Holistik)
Jika kita hendak memutuskan sesuatu yang penting, pakailah ’kaca mata ukuran orang tua’ agar kita
dapat melihat dengan cermat dan teliti. Pakailah juga berbagai jenis dan warna kacamata, agar
keputusan yang kita hasilkan bukanlah keputusan yang dihasilkan dari kaca mata hitam putih saja,
melainkan ada warna-warna lain yang sangat indah dan menarik.
Jagalah agar semuanya tetap dalam perspektif masa depan. Buatlah itu semua dengan tidak
mengabaikan orang lain. Sebab bisa terjadi apa yang menurut kita tdak penting, ternyata amat
penting bagi orang lain. Oleh karena itu bertindaklah secara cermat.
5. Jadilah Tajam
Pensil yang tajam akan menghasilkan tulisan yang tajam pula. Pisau yang tajam akan menghasilkan
irisan yang bagus dan halus. Akal yang tajam pasti juga akan membuat kepuusan-keputusan tajam
pula. Cobalah kita memahami peristiwa-peristiwa yang muncul dalam hidup kita, dan berusaha untuk
memeprhatikan semuanya.
Berprinsiplah ”seperti gelas berisi air, jika airnya ditumpahkan terus lama kelamaan akan habis” maka
kita harus mengisinya dengan air lagi. Demikian juga otak kita, asahlah, berdiskusi dengan teman,
saling mengisi dan saling membelajari diri sesama teman akan sangat bermanfaat untuk mengisi otak
kita.
Janganlah bingung ketika kita berada dalam bahaya berbuat kesalahan besar. Berbicaralah dengan
orang lain yang menurut hemat kita memiliki pengalaman dan kebijaksanaan. Jadilah tajam, berdirilah
tegak, amati semuanya setajam mungkin.
6. Menghargai Waktu
Adalah tidak benar kalau kita mengatakan bahwa kita tidak mempunyai waktu untuk berbuat sesuatu,
yang lebih tepat adalah bahwa kita tidak mampu menguasai waktu kita sehingga kita tidak mampu
melakukan sesuatu yang harus kita lakukan.
Kita harus mengatur waktu kita dengan ketat apalagi jika berhubungan dengan orang lain. Karena
kepercayaan mahal harganya dan terkadang kita sulit menjaganya. Oleh karenanya, menjadi orang
yang tepat waktu dan dapat mengelola waktu dengan baik adalah menjadi idaman setiap orang.
8. Menghargai Diri Sendiri
Hargailah diri kita sendiri. Berbanggalah dengan diri kita, kita memiliki sesuatu yang bisa
dibanggakan, apapun itu, sekecil apapun itu. Kita adalah sesuatu yang berharga.
Bayangkanlah diri kita sebagai bingkisan yang dikirimkan untuk diri kita sendiri. Gambarkan diri kita
sebagai patung indah yang dibungkus dalam jerami dan kotak kayu berukir indah. Dan bingkisan itu
untuk kita. Pada waktu kita membuka kotak dan menyibak jerami penutup karya seni itu,
bayangkanlah bahwa barang tersebut hidup, bernafas, bermasa depan cerah, menyenangkan, praktis,
memiliki keamampuan yang luar biasa. Dan itu adalah diri kita, sungguh kita adalah bingkisan bagi
diri kita sendiri.
Kalau kita bisa menjaga, melindungi, memperlakukan dan menghargai diri kita sendiri maka orang
lain juga akan melakukannya untuk kita.
9. Menghargai Sang Pencipta
Kita akan menemukan kesulitan untuk menngungkapkan dengan kata betapa kita sangat menghargai
Sang Pencipta kita. Allah Swt. sangat mengagumkan, Imaginatif, Menarik, Fantastis, Penuh cinta dan
kasih sayang, Maha Pemaaf. Pokoknya segalnya bagi kita.
Kita dapat ’berkomunikasi’ dengan-Nya, berterimakasih pada-Nya, Mengagungkan-Nya. Dan kita
”ada” disebabkan karena cinta dan kehendak-Nya.
10. ”You Can”, if you think ”You Can”
Apapun yang ingin kita raih akan berhasil jika kita yakin bahwa kita bisa dan akan berhasil. Bukan
sebaliknya. Dengan pikiran dan keyakinan bahwa kita bisa, akan menjadikan semangat, motivasi dan
harapan yang paling ampuh.
F. Menuju Kecerdasan Emosional
Kemampuan intelektual saja ternyata belumlah cukup. Kecerdasan emosional juga sangat diperlukan.
Emosi bukanlah sesuatu yang buruk, bukan kata yang buruk. Emosi meliputi, sedih, senang, marah,
benci, haru, cinta dan bahagia. Tinggal bagaimana kita mengelolanya, untuk menjadikan emosi kita
seimbang, wajar dan bermanfaat.
1. Kendalikan Emosi
Menurut Jen Z.A. Hans ( 2006) Emosi negatif adalah peringatan dari Allah swt. Agar kita mengubah
persepsi (cara pandang) dan prosedur (tindakan atau perilaku)
Apakah yang mengubah hidup kita? Tindakan! Apakah ibu dari segala tindakan? Keputusan! Aapakah
semua keputusan diikuti dengan tindakan? Tidak! Keputusan yang diikuti dengan tindakan hanyalah
keputusan yang diambil dalam suasana emosi yang tepat. Emosi yang tepat? Bukankah emosi berada
di luar kendali kita? Bukankah emosi merupakan respon spontan atas kejadian atau perbuatan orang
terhadap kita?
Kita dapat menempatkan diri dalam suasana emosi yang tepat, di mana dan kapan saja kita
mengingikannya. Emosi sepenuhnya berada dalam kendali kita. Empat langkah berikut merupakan
kiat untuk mengendalikan emosi:
a. Mengubah Persepsi
Allah mengikuti prasangka hamba-Nya. Jika hamba berprasangka baik, niscaya Allah akan
memeperlakukannya dnegan baik pula, sebaliknya kalau hamba berprasangka buruk, maka Allah akan
memperlakukan dengan buruk sesuai dengan prasangkanya. Berusaha bersabar, selalu bersyukur
atas nikmat Allah, meluruskan niat, menyempurnakan ikhtiar, dan menyikapi hasil (baik yang sesuai
maupun yang tidak sesuai dengan harapan)
C. Menetapkan dan Mencapai Tujuan-Tujuan yang Berharga
Kalau kita sibuk menetapkan dan mencapai tujuan-tujuan yang berharga, tak akan ada lagi tersisa
waktu iri, dengki, riya’ dan mengalami sejumlah emosi negatif lain.
d. Gunakan Pereda Emosi
Ketika marah ucapkanlah astaghfirullah. Ketika sedih dan merasa kehilangan, ucapkanlah inna lillahi
wa inna illaihi raajiuun. Ketika bahagia ucapkanlah, alhamdulillah. Ketika kagum, ucapkanlah
subhanallah. Ketika takut, ucapkanlah Allahuakbar. Ketika panik, ucapkanlah la hawlaa walaa
quwwaata illa billah. Atau kata-kata lain yang intinya semua berserah diri pada Allah Sang Pencipta.
2. Mengisi Sepuluh Tangki Kasih Sayang
Rahasia supaya tetap berhubungan dengan diri kita sejati adalah terus menerus menisi tangki kasih
sayang. Sepajang tetap mengisinya, kita bukan saja akan mengalami meningkatnya kebahagiaan,
kedamian, dan kepuasan, melainkan akan pula mampu bersentuhan dengan potensi batin dan
kekuatan kita untuk menciptakan dan menark lebih banyak lagi. Begitu salah satu tangki terisi penuh,
maka untuk tetap terhubung dengan diri sejati, Anda harus mulai mengisi tangki yang lain. Apabila
sebuah tangki kasih sayang benar-benar penuh, tanda-tandanya tidak berupa rasa puas terus
menerus. Malahan yang kerap muncul adalah rasa bosan atau gelisah dan akhirnya kekecewaan.
Misalnya, kita merasa kecewa dengan kolega kita, sebetulnya kita merasakan kekosongan kolektif
tangki-tangki kita yang lain. Ironisnya, tanda yang tidak mungkin keliru bahwa tangki sudah penuh
adalah kesadaran bahwa kita kekurangan sesuatu.
Sepuluh tangki kasih sayang yang harus kita isi adalah:
a. Kasih sayang Allah
b. Kasih sayang orangtua
c. Kasih sayang Keluarga, sahabat, dan bersenang-senang
d. Kasih sayang teman sebaya dan teman lain yang memiliki sasaran sama
e. Kasih sayang dan cinta diri
f. Hubungan dan asmara
g. Mencintai anak
h. Memberi sumbangan kepada masyarakat
i. Memberi sumbangan kepada dunia
j. Mengabdi kepada Allah
3. Kebahagiaan Tidak bisa Dibeli dengan Uang
Ungkapan itu sangat familiar, meskipun orang masih saja gampang terjebak dalam jerat ilusi, bahwa
sukses lahiriah mampu membahagiakan diri kita. Semakin kita beranggapan bahwa uang mampu
membuat kita bahagia, semakin lemahlah kekuatan kita untuk mampu berbahagia tanpa uang.
Ungkapan lain yang juga sangat familiar adalah ”Yah…aku tahu sih, kalau uang memang tidak bisa
bikin bahagia, tapi uang pastilah banyak gunanya” Ilustrasi berikut mungkin ada benarnya: ”Uang
bisa membeli makanan yang enak, tapi tidak akan pernah bisa membeli rasa lapar. Uang bisa
membeli ranjang yang empuk, tapi tidak akan pernah bisa membeli tidur yang nyenyak. Uang bisa
membeli cinta dan nafsu, tapi tidak akan pernah bisa membeli kasih sayang”
Kegembiraan akan terasa bila kita berulangkali mengalami sendiri bahwa kebahagiaan tidaklah
tergantung pada situasi lahiriah. Bukan uang yang membuat kita bahagia, tetapi keyakinan batin,
perasaan, dan hasrat kita. Ketika memperoleh lebih banyak uang kita bahagaia karena kita
beranggapan bahwa sekarang kita bisa menentukan apa yang kita mau. Kesempatan untuk bersikap
seperti inilah yang sebenarnya membuat kita bahagia dan bukan uang itu sendiri. Untuk sejenak kita
bisa bilang: ”Sekarang akau bisa mennetukan dan mengerjakan apa yang kumau”
Ketika kita merasakan sedikit saja rasa gembira atau senang maka tanamkanlah persaan itu pada diri
dan aura disekitar kita, niscaya kita akan merasakan begitu luas dan besar kegembiraan dan
kesenangan kita. Ibaratkan kegembiraan dan kesenangan adalah seperti ketika kita berendam dalam
bak mandi, rasakan hangatnya air, pejamkan mata, dan ketika seluruh tubuh telah dialiri kehangatan
air, bergeraklah sedikit saja, maka anda akan merasakan kehangatan itu makin merata dan terasa
seluruh tubuh. Demikian pula dengan kebagaiaan, ibaratkanlah seperti itu.
4. Dunia Luar yang Membentuk adalah Dunia Dalam Kita
Apa yang terjadi dengan diri kita sebenarnya adalah kita yang menciptakan. Bagaimana dunia di
sekitar kita adalah tergantung bagaimana kita memandang dan memikirkannya. Karena pikiran itu
ibaratnya adalah menanam biji-bijian. Jika kita menanam biji murung maka kita akan mendapatkan
kesedihan, jika kita menanm biji gembira dalam pikiran kita maka yang kita daptkan adalah
kegembiraan, kebahagiaan dan kesenangan. Oleh karena itu biasakanlah mengganti biji pikiran dalam
hidup agar dunia luar kita seperti apa yang kita inginkan. Proses mengganti biji pikiran inilah yang
nantinya akan menimbulkan kepuasan dan kebahagiaan.
G. Catatan Penutup
Hidup adalah sebuah pilihan, bertambah usia dan menjadi tua adalah niscaya, tapi menjadi bahagia
dan bijaksana adalah pilihan.
T E R I M A K A S I H
DAFTAR PUSTAKA
Goleman, Daniel. 2003. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Gray, John. 2000. How to Get What You Want and Want What You Have. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.Gunawan, W. Adi. 2005. Konsep Diri Positif Sumber Keberhasilan Hidup. Jurnal &
Leadership Management.
Hans, Jen Z.A. 2006. Strategi Pengembangan Diri. Jakarta: Personal Development Training, Program
Magister Manajemen, STIE IPWIJA.
Irmin, Soejitno. 2005. Menjadi Pemimpin yang Mempesona. Seyma Media.
Kartono, Kartini. 2005. Teori Kepribadian. Bandung: Mandar Maju.
McGraw, Martha Mary. 2006. 60 Cara Pengembangan Diri. Yogyakarta: Kanisius.
Suparno, 1987. Manajemen Kepribadian. Jakarta: Pilar Multisindo.

More Related Content

What's hot

Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01
Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01
Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01
supoyono
 
Pengembangan kepribadian dalam praktik profesi
Pengembangan kepribadian dalam praktik profesiPengembangan kepribadian dalam praktik profesi
Pengembangan kepribadian dalam praktik profesi
may cece
 
Berpikir dan Berjiwa Besar 2
Berpikir dan Berjiwa Besar 2Berpikir dan Berjiwa Besar 2
Berpikir dan Berjiwa Besar 2
Mas Tri Sragen
 
Microsoft word 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif
Microsoft word   7 kebiasaan manusia yang sangat efektifMicrosoft word   7 kebiasaan manusia yang sangat efektif
Microsoft word 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif
Fitrah Plur
 
Pemantapan cita cita menuju karir
Pemantapan cita cita menuju karirPemantapan cita cita menuju karir
Pemantapan cita cita menuju karir
'zykien Gag Mbada'i
 
111 Kumpulankata Kata Bijak2
111 Kumpulankata Kata Bijak2111 Kumpulankata Kata Bijak2
111 Kumpulankata Kata Bijak2
halcyon12
 

What's hot (20)

Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01
Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01
Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01
 
PPT Sukses
PPT SuksesPPT Sukses
PPT Sukses
 
Training #MudaMulia
Training #MudaMuliaTraining #MudaMulia
Training #MudaMulia
 
Seni memaksimalkan daya tarik
Seni memaksimalkan daya tarikSeni memaksimalkan daya tarik
Seni memaksimalkan daya tarik
 
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
 
Pengembangan kepribadian dalam praktik profesi
Pengembangan kepribadian dalam praktik profesiPengembangan kepribadian dalam praktik profesi
Pengembangan kepribadian dalam praktik profesi
 
Berpikir dan berjiwa besar
Berpikir dan berjiwa besarBerpikir dan berjiwa besar
Berpikir dan berjiwa besar
 
Berpikir dan Berjiwa Besar 2
Berpikir dan Berjiwa Besar 2Berpikir dan Berjiwa Besar 2
Berpikir dan Berjiwa Besar 2
 
Buletin SYF #1
Buletin SYF #1Buletin SYF #1
Buletin SYF #1
 
Tips meningkatkan kepercayaan diri
Tips meningkatkan kepercayaan diriTips meningkatkan kepercayaan diri
Tips meningkatkan kepercayaan diri
 
Building Your Character _"Pelatihan CHARACTER BUILDING"
Building Your Character _"Pelatihan CHARACTER BUILDING"Building Your Character _"Pelatihan CHARACTER BUILDING"
Building Your Character _"Pelatihan CHARACTER BUILDING"
 
Microsoft word 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif
Microsoft word   7 kebiasaan manusia yang sangat efektifMicrosoft word   7 kebiasaan manusia yang sangat efektif
Microsoft word 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif
 
Sukses adalah-pilihan-anda-sendiri (1)
Sukses adalah-pilihan-anda-sendiri (1)Sukses adalah-pilihan-anda-sendiri (1)
Sukses adalah-pilihan-anda-sendiri (1)
 
Pemantapan cita cita menuju karir
Pemantapan cita cita menuju karirPemantapan cita cita menuju karir
Pemantapan cita cita menuju karir
 
Buletin SYF #13
Buletin SYF #13Buletin SYF #13
Buletin SYF #13
 
Creating The Personal Impact_Materi Training "Personal Presentation Skill for...
Creating The Personal Impact_Materi Training "Personal Presentation Skill for...Creating The Personal Impact_Materi Training "Personal Presentation Skill for...
Creating The Personal Impact_Materi Training "Personal Presentation Skill for...
 
5 Rahasia Kunci Sukses Dalam Hidup Untuk Masa Depan
5 Rahasia Kunci Sukses Dalam Hidup Untuk Masa Depan5 Rahasia Kunci Sukses Dalam Hidup Untuk Masa Depan
5 Rahasia Kunci Sukses Dalam Hidup Untuk Masa Depan
 
Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
10 sikap bina kerjaya
10 sikap bina kerjaya10 sikap bina kerjaya
10 sikap bina kerjaya
 
111 Kumpulankata Kata Bijak2
111 Kumpulankata Kata Bijak2111 Kumpulankata Kata Bijak2
111 Kumpulankata Kata Bijak2
 

Similar to A

Bagaimana meningkatkan rasa percaya diri
Bagaimana meningkatkan rasa percaya diriBagaimana meningkatkan rasa percaya diri
Bagaimana meningkatkan rasa percaya diri
Nur Agustinus
 
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasi
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasiMembangun sikap positif dalam menghadapi situasi
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasi
thofagunners
 
Personality development
Personality developmentPersonality development
Personality development
thofagunners
 
Personality development
Personality developmentPersonality development
Personality development
thofagunners
 
Personality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Personality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasiPersonality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Personality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
thofagunners
 
Pribadi mandiri
Pribadi mandiriPribadi mandiri
Pribadi mandiri
Naya Ti
 
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasiPengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
thofagunners
 
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasiPengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
thofagunners
 
Mengembangkan Kepercayaan Diri
Mengembangkan Kepercayaan DiriMengembangkan Kepercayaan Diri
Mengembangkan Kepercayaan Diri
Neni Sholihat
 
MOTIVASI BERPRESTASIbelajarsecaramandiri.ppt
MOTIVASI BERPRESTASIbelajarsecaramandiri.pptMOTIVASI BERPRESTASIbelajarsecaramandiri.ppt
MOTIVASI BERPRESTASIbelajarsecaramandiri.ppt
Basuki Rachmad
 

Similar to A (20)

Kelompok
KelompokKelompok
Kelompok
 
Contoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriContoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diri
 
Memahami potensi diri
Memahami potensi diriMemahami potensi diri
Memahami potensi diri
 
Pengembangan Diri dan Prestasi.pptx
Pengembangan Diri dan Prestasi.pptxPengembangan Diri dan Prestasi.pptx
Pengembangan Diri dan Prestasi.pptx
 
Zzzz
ZzzzZzzz
Zzzz
 
Bagaimana meningkatkan rasa percaya diri
Bagaimana meningkatkan rasa percaya diriBagaimana meningkatkan rasa percaya diri
Bagaimana meningkatkan rasa percaya diri
 
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasi
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasiMembangun sikap positif dalam menghadapi situasi
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasi
 
Penyebab minder
Penyebab minderPenyebab minder
Penyebab minder
 
Personality development
Personality developmentPersonality development
Personality development
 
Personality development
Personality developmentPersonality development
Personality development
 
Personality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Personality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasiPersonality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Personality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
 
Pribadi mandiri
Pribadi mandiriPribadi mandiri
Pribadi mandiri
 
7 kunci sukses yang memperkaya hidup
7 kunci sukses yang memperkaya hidup7 kunci sukses yang memperkaya hidup
7 kunci sukses yang memperkaya hidup
 
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasiPengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
 
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasiPengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
 
Mengembangkan Kepercayaan Diri
Mengembangkan Kepercayaan DiriMengembangkan Kepercayaan Diri
Mengembangkan Kepercayaan Diri
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
 
MOTIVASI BERPRESTASIbelajarsecaramandiri.ppt
MOTIVASI BERPRESTASIbelajarsecaramandiri.pptMOTIVASI BERPRESTASIbelajarsecaramandiri.ppt
MOTIVASI BERPRESTASIbelajarsecaramandiri.ppt
 
7 kebiasaan
7 kebiasaan7 kebiasaan
7 kebiasaan
 

A

  • 1. A. Pendahuluan Setiap orang ingin tumbuh, berkembang, sukses, dan maju. Keinginan yang wajar dan pantas untuk didukung. Manusia tidaklah hanya sekedar fisik yang membutuhkan makan, minum, pakaian dan tempat tinggal yang layak. Manusia ada dimensi-dimensi psikis yang juga harus dipenuhi kebutuhan- kebutuhannya. Manusia adalah fisik yang mempunyai pikiran, perasaan, mata hati, dan emosi. Tidak hanya itu manusia juga mempunyai jati diri sebagai manusia karena ia bersatu dengan realitas keadaan sekitarnya. B. Pengertian Pengembangan diri Setiap orang tidak ada yang sama persis satu dan lainnya. Setiap orang juga menginginkan ‘menjadi diri sendiri’ dan semua orang mendambakannya. Kita ternyata adalah pribadi yang ‘unik’ ‘khas’ dan ‘istimewa’. Kita sebagai manusia masih dalam proses yang berkembang untuk menjadi semakin ‘unik’ ‘khas’ atau ‘istimewa’. Hal-hal yang membantu perkembangan kita ada di sekitar kita, kita bisa memanfaatkannya untuk menjadikan diri kita ‘penuh’ ‘yang paling baik’ dan yang unik. Kita bukan orang lain, bukan tiruan manusia lain. Tetapi kita adalah kita. Oleh karena itu biarkanlah diri kita berkembang sekarang juga, karena waktu adalah kesempatan yang tak bakal terulang kembali. Kita hanya memiliki satu kehidupan. Hidup adalah hari ini dan mengarah ke hari esok, maka JADILAH DIRI YANG KHAS DENGAN MEMBIARKAN DIRI KITA BERKEMBANG. MULAILAH SEKARANG JUGA! C. Pentingnya Pengembangan Diri Kapan kita harus mengembangkan diri? Dimulai sekarang juga, jangan ditunda lagi karena kalau tidak pernah dicoba untuk memulai maka kita tidak akan pernah tahu potensi kita, tidak mengenali potensi kita atau bahkan tidak memahami diri kita sendiri. Mengapa kita harus mengembangkan diri kita? Karena semua potensi yang ada di diri kita akan dapat menunjang kesuksesan. Di mana kita mengembangkan diri? Dimana saja, kapan saja! Siapa yang harus mengembangkan diri? Setiap orang harus mengembangkan dirinya! Bagaimana caranya? D. Strategi Pengembangan Diri Strategi pengembangan diri dipaparkan secara singkat dan di ambil dari pendapat Martha Mary McGraw (1987) dalam bukunya 60 Cara Pengembangan Diri 1. Menjadi Diri Sendiri yang Khas Tidak ada seorangpun di dunia ini yang sama persis, demikian pula sebaliknya tak ada seorangpun di dunia ini yang dapat meniru secara persis. Dan tidak seharusnya kita meniru persis orang lain, kita adalah diri sendiri yang mempunyai khas-an yang tidak dimiliki oleh orang lain. Biarkan diri kita berkembang dengan ke khususan dan ke unikannya, dan jadikanlah hal itu menjadi modal dasar untuk meraih kesusksesan. Oleh karena itu menjadi diri sendiri yang khas dan unik adalah pilihan tepat. 2. Berkembang Terus Kita adalah bagian dari lingkungan kita, mari kita lihat dan tatap diri kita. Kita pasti akan menemukan keindahan dalam diri kita. Jadilah tumbuh-tumbuhan yang selalu hijau. Tumbuh-tumbuhan yang tetap mekar sepanjang tahun, tanpa perlu ditanyakan apa sebabnya. Bunga-bunga liarpun bisa bermekaran menyemarakkan keindahan alam, dan di rumah kita. Kita adalah bunga itu. Kita ajak sesama kita untuk bertukar pikiran, bertukar impian, maupun bertukar pengalaman. Kita tanyakan kepada mereka apa yang mereka miliki. Hal seperti ini dapat diibaratkan seperti penyerbukan silang. Senyumlah pada waktu kita mendengarkan pengalaman orang lain itu. Pasti akan ada manfaatnya bagi kehidupan kita.
  • 2. 3. Menjadi Menarik Untuk menjadi menarik kita harus mengenali potensi dalam diri kita. Manarik tidak mesti cantik, gantheng, akan tetapi lebih pada pesona diri, apa yang ada di dalam diri kita. Untuk menjadi seseorang yang menarik kita bisa mengeksplore kemampuan kita, menyadari kekurangan kemudian menutupinya dan menonjolkan sisi lebih untuk membuatnya menjadi menarik. Menjadi menarik adalah juga merupakan pilihan. Seseorang akan memilih menjadi menarik atau masa bodoh tergantung dari dirinya sendiri. Percayalah bahwa diri kita betul-betul menarik. Keindahan kita diperhitungkan. Memang kita bukan ‘ratu kecantikan’ juga bukan orang yang paling tampan di seluruh negeri, tetapi percayalah bahwa kita memiliki ketampanan tersendiri. Jangan pernah merasa minder. Kita hanya perlu mengenal keindahan diri kita. Kita hanya perlu meyakinkah diri kita sendiri: “Bahwa saya sungguh sangat menarik” Seseorang yang memiliki konsep diri negatif juga akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, rendah diri, merasa diri tidak layak untuk sukses dan masih banyak hal inferior lainnya. Sebaliknya seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri, dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya (Gunawan, 2005) 4. Bertanya Pada Diri Sendiri Bertanyalah pada diri kita: “Siapa saya?” Mengapa saya diciptakan? Bagaimana saya berhubungan dengan sang pencipta? Apa yang sangat saya dambakan dalam hidup ini? Hal apa yang paling berharga dalam hidup saya? Sumbangan kecil apakah yang bisa saya buat demi dunia sekitar tempat saya berada agar menjadi lebih baik? Jika saya berjalan, lalu melihat ke belakang, apa yang saya lihat? Apakah saya perlu mengubah sesuatu? Apakah saya sudah cukup puas dengan keberadaan diri saya? Hanya dengan berdialog dengan mata batin kita secara jujur maka kita dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut. 5. Bersahabat Setiap pribadi mampu bersahabat dengan kita, dan setiap individu dapat menjadi sahabat kita. Tiga keutamaan diperlukan dalam membangun persahabatan, Iman, Harapan dan kasih sayang. Tuhan yang pertama kali menjadi sahabat kita, pada waktu Ia menciptakan kita. Tiga keutamaan tersebut harus dibagi dengan orang lain. Kita bisa berharap dengan persahabatan. Kita bisa mengasihi dan menyayangi dengan persahabatan. Banyak sedikitnya sahabat tergantung pada sikap kita terhadap diri sendiri. 6. Mendukung Orang Lain Jika pekerjaan kita kurang mendapatkan penghargaan barangkali kita masih mampu bertahan untuk hidup. Tetapi kita tidak akan mampu untuk bekerja keras dan baik kalau tidak ada seorangpun yang memperhatikan kita. Bisa jadi kita akan menjadi macet, malas, enggan bekerja. Ini berlaku bagi siapa saja. Kalau ada orang yang berhasil dan kita menepuk punggungnya sebagai tanda dukungan, dia pasti akan semakin berkembang. Sebagai pemimpin/Kepala Sekolah memberikan pujian dan dukungan dengan tulus terhadap anak buah apapun keberhasilannya, seberapapun keberhasilan itu, akan menjadi semangat yang paling ampuh. Namun jika perhatian dan dukungan kita palsu, pasti orang lain akan kecewa. Oleh karena itu kita perlu berusaha membri dukungan dengan maksud yang murni dan tulus tanpa pamrih, apalagi tersirat keirian.
  • 3. 7. Mengembangkan Talenta Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengerjakan hal-hal khusus yang kita inginkan. Terus dan lakukan saja! Barangkali memang sudah terlambat untuk belajar ’loncat galah’ (misalnya) seusia kita, Tapi itu kekecualian. Kita perlu menjebol keterbatasan kita. Kembalilah ’ke bangku sekolah atau kuliah’ Ikutilah lokakarya, seminar ataupun pelatihan. Kunjungilah ceramah-ceramah atau kita selenggarakan sendiri. Bidang apa yang kita kuasai? Beritahukanlah kepada teman sahabat, bahwa kita akan memberikan kuliah gratis, pasti kita akan menikmatinya demikian pula pendengarnya. Talenta seseorang tidaklah sama, namun masing-masing orang pasti dibekali dengan talenta, tinggal bagaimana kita mengembangkannya, mengasahnya, untuk kemudian kita memetik hasilnya. 8. Membiarkan diri menjadi Bahagia, Belajar mencintai, Bernyanyi, Santai dan Tertawa. Beberapa hal diatas adalah hal-hal yang menyenangkan yang mudah dilakukukan namun juga terkadang sulit untuk dilakukan. Apakah kita sungguh bahagia saat ini? Mari kita merenung, tahun- tahun yang telah lewat apa yang telah kita alami? Temukan saat-saat bahagia kita. Banyak orang telah menjadi ’sukses’ dalam hidupnya, tetapi tidak merasakan kedamaian. Jadilah bahagia sekarang juga. (Selanjutnya akan diuraikan tersendiri pada sub bab berikutnya). Belajar mencintai bisa merupakan hal mudah bisa juga sebaliknya. Belajarlah mencintai apa yang telah kita raih dan kita miliki, mencintai Allah Swt. mencintai sesama, mencintai diri sendiri. Buatlah itu semua dengan cara yang tegas. Jangan ragu-ragu. Tataplah lawan berbicara manakala kita berbicara dengannya. Dengarkan baik-baik waktu mereka berbicara dengan kita. Biarkan mereka tahu bahwa kita penuh perhatian, sehingga mereka merasa senang dan berharga di hadapan kita. Biarkan orang tahu bahwa kita memperhatikan mereka, mencintai mereka. Ada pepatah, jabatan tangan mesara mempunyai seribu makna. Benyanyi, santai, dan tertawa. Nikmatilah hidup dan kehidupan, bekerja juga perlu santai dan bergembira, karena ini akan mengendorkan ketegangan dan membuat kita nyaman. Ketika kita merasa nyaman secara fisik dan psikis maka aura kita akan muncul. Inner Beauty kita akan muncul, dan ini akan membuat nyaman semuanya. 9. Berbagi dengan Orang Lain Apa yang kita miliki dan dapat dibagi dengan orang lain? Renungkanlah! Apapun yang dapat kita bagi, sekecil apapun itu akan sangat bermanfaat bagi kita dan bagi yang menerima. Apakah kita mempunyai pengalaman menarik, lucu, gembira, yang bisa dibagi dengan orang lain? Apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain? Untuk lingkungan? Untuk negara? Berbagai dengan orang lain selain membahagiakan diri kita juga membahagiakan orang lain. Berbagai tidak hanya utnuk hal-hal kesenagngan saja terkadang pengalaman sedih dan gundah juga perlu berbagai agar kita menajdi ringan, dan dapat melangkah lagi. Berbagai pengalaman sedih bukan berarti mengeluh, harus dibedakan. 10. Memaafkan dan Melupakan. Memaafkan dan berusaha melupakan adalah yang terbaik, namun terkadang sulit untuk dilakukan. Andaikan kita seorang pelupa yang jempolan, maka kita akan menjadi seorang pengingat yang paling bahagia. Belajarlah untuk memaafkan dan melupakan. Tidak akan menjadikan kita bahagia jika hati terluka satu kali dan diingat terus selamanya sepanjang waktu. Ketika seseorang menyakiti hati kita berterus teranglah dengan dia, senyumlah. Barangkali amat berat, tapi cobalah. Dan apapun masalahnya ada satu hal yang harus kita buat. Yakni memaafkan dan melupakan. Kita mampu mendapatkan kembali kedamaian hati. Kita dapat memeperolehnya dengan jalan memaafkan. 11. Berusaha untuk Tidak Tenggelam. Suatu saat kita dapat berjumpa dengan apa yang disebut dengan ’kesulitan’, dalam situasi itu kita
  • 4. akan merasa berat. Tiba-tiba godaan muncul: ”untuk apa mengarungi lautan kehidupan?” Adakah tidak lebih baik kalau kita tenggelam saja di dalamnya? Demikianlah godaan yang selalu muncul manakala kita berada dalam saat krisis. Tetapi bertahanlah. Berusahalah untuk tetap terapung di atas permukaan hidup. Percayalah banyak hal pasti akan menjadi lebih baik manakala kita mampu bertahan dalam situasi krisi itu. 1. Motivasi untuk Merubah Sikap Kepribadian pertama sekali dipengaruhi oleh motivasi. Pada hakikatnya sebuah motivasi adalah kekuatan yang mempunyai daya pembangkitan atau penimbulan motif, bisa juga dikatakan bahwa suatu kegiatan yang menjadi motif. Tingkah laku manusia dasarnya mempunyai motif. Mempelajari tingkah laku manusia, pada dasarnya adalah mengetahui secara pasti apa yang dilakukannya, bagaimana ia melakukanya dan mengapa ia melakukannya. Yang menjadi kendala untuk hal-hal tersebut biasanya berkenaan dengan pemahaman diri. Motivasi adalah suatu keinginan yang hendak dicapai oleh setiap individu untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan dirinya (Suparno, 2004) Akan tetapi pada kenyataannya tidak seorangpun yang dapat memuaskan semua kebutuhannya, dan itupun adanya saling mendapatkan dan saling melengkapi, apabila satu atau beberapa kebutuhan tidak dapat terpenuhi oleh kita, maka orang lain yang memenuhinya. Motivasi sangat diperlukan untuk merubah sikap kita ke arah yang lebih baik, lebih maju, lebih berhasil dan sukses. Apabila kita tidak mempunyai motivasi untuk maju, maka kita juga merasakan bahwa keberhasilan hanyalah di ’awang-awang’. Sebaliknya jika kita mempunyai motivasi ingin terus maju dan berkembang, maka kesusksesan sudah di depan mata. 2. Mengapa Mesti Minder? Bersyukurlah kepada Allah Swt. Yang telah menciptakan kita dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kita adalah pribadi yang unik dan masing-masing orang tidak sama, biarkan diri kita berkemabang. Jangan mencaci maki diri sendiri. Jangan pernah merasa tidak berharga, kita adalah yang terbaik dan buatlah itu dari waktu ke waktu. Pelajarilah segala sesuatu tentang diri kita, sekali lagi jangan menghina diri kita sendiri, meremehkan dan mengabaikannya. Jangan pernah menyesali apa yang ada pada diri kita, kenalilah potensi kita buatlah itu menjadi hal-hal yang menarik. Kalau kita mempunyai kelemahan jangan berputus asa, karena pada dasarnya setiap orang juga mempunyainya. Dan ingatlah, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. 3. Mempunyai Pendapat Apabila kita memiliki pendapat, itu berarti bahwa kita telah memikirkan dan memutuskan suatu titik pandang tertentu. Janganlah cepat-cepat mengubah pendapat tersebut, manakala ada orang lain yang mempunyai pendapat yang berbeda. Bagaiamanapun juga pendapat kita memiliki alasan yang kuat. Tanyakanlah pada orang tersebut apa yang menjadi pendapatnya? Andaikan kita menemukan kesalahan dalam pendapat kita, janganlah kita takut-takut untuk mengubahnya. Sebab itu bisa terjadi bahwa pendapat kita belum berpijak pada sebuah fakta yang ada. Janganlah malu untuk mengakui kesahalan kita. Mengakui kesalahan tidaklah berarti kiamat, justru menunjukkan kematangan dan kearifan kita. Janganlah ’mandeg’ dalam satu garis pemkiran saja. Kita perlu memebedakan anatara ”memiliki” pendapat dengan ”bersikeras” pada pendapat. 4. Memandang dengan Menyeluruh (Holistik) Jika kita hendak memutuskan sesuatu yang penting, pakailah ’kaca mata ukuran orang tua’ agar kita dapat melihat dengan cermat dan teliti. Pakailah juga berbagai jenis dan warna kacamata, agar keputusan yang kita hasilkan bukanlah keputusan yang dihasilkan dari kaca mata hitam putih saja,
  • 5. melainkan ada warna-warna lain yang sangat indah dan menarik. Jagalah agar semuanya tetap dalam perspektif masa depan. Buatlah itu semua dengan tidak mengabaikan orang lain. Sebab bisa terjadi apa yang menurut kita tdak penting, ternyata amat penting bagi orang lain. Oleh karena itu bertindaklah secara cermat. 5. Jadilah Tajam Pensil yang tajam akan menghasilkan tulisan yang tajam pula. Pisau yang tajam akan menghasilkan irisan yang bagus dan halus. Akal yang tajam pasti juga akan membuat kepuusan-keputusan tajam pula. Cobalah kita memahami peristiwa-peristiwa yang muncul dalam hidup kita, dan berusaha untuk memeprhatikan semuanya. Berprinsiplah ”seperti gelas berisi air, jika airnya ditumpahkan terus lama kelamaan akan habis” maka kita harus mengisinya dengan air lagi. Demikian juga otak kita, asahlah, berdiskusi dengan teman, saling mengisi dan saling membelajari diri sesama teman akan sangat bermanfaat untuk mengisi otak kita. Janganlah bingung ketika kita berada dalam bahaya berbuat kesalahan besar. Berbicaralah dengan orang lain yang menurut hemat kita memiliki pengalaman dan kebijaksanaan. Jadilah tajam, berdirilah tegak, amati semuanya setajam mungkin. 6. Menghargai Waktu Adalah tidak benar kalau kita mengatakan bahwa kita tidak mempunyai waktu untuk berbuat sesuatu, yang lebih tepat adalah bahwa kita tidak mampu menguasai waktu kita sehingga kita tidak mampu melakukan sesuatu yang harus kita lakukan. Kita harus mengatur waktu kita dengan ketat apalagi jika berhubungan dengan orang lain. Karena kepercayaan mahal harganya dan terkadang kita sulit menjaganya. Oleh karenanya, menjadi orang yang tepat waktu dan dapat mengelola waktu dengan baik adalah menjadi idaman setiap orang. 8. Menghargai Diri Sendiri Hargailah diri kita sendiri. Berbanggalah dengan diri kita, kita memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan, apapun itu, sekecil apapun itu. Kita adalah sesuatu yang berharga. Bayangkanlah diri kita sebagai bingkisan yang dikirimkan untuk diri kita sendiri. Gambarkan diri kita sebagai patung indah yang dibungkus dalam jerami dan kotak kayu berukir indah. Dan bingkisan itu untuk kita. Pada waktu kita membuka kotak dan menyibak jerami penutup karya seni itu, bayangkanlah bahwa barang tersebut hidup, bernafas, bermasa depan cerah, menyenangkan, praktis, memiliki keamampuan yang luar biasa. Dan itu adalah diri kita, sungguh kita adalah bingkisan bagi diri kita sendiri. Kalau kita bisa menjaga, melindungi, memperlakukan dan menghargai diri kita sendiri maka orang lain juga akan melakukannya untuk kita. 9. Menghargai Sang Pencipta Kita akan menemukan kesulitan untuk menngungkapkan dengan kata betapa kita sangat menghargai Sang Pencipta kita. Allah Swt. sangat mengagumkan, Imaginatif, Menarik, Fantastis, Penuh cinta dan kasih sayang, Maha Pemaaf. Pokoknya segalnya bagi kita. Kita dapat ’berkomunikasi’ dengan-Nya, berterimakasih pada-Nya, Mengagungkan-Nya. Dan kita ”ada” disebabkan karena cinta dan kehendak-Nya. 10. ”You Can”, if you think ”You Can” Apapun yang ingin kita raih akan berhasil jika kita yakin bahwa kita bisa dan akan berhasil. Bukan sebaliknya. Dengan pikiran dan keyakinan bahwa kita bisa, akan menjadikan semangat, motivasi dan harapan yang paling ampuh.
  • 6. F. Menuju Kecerdasan Emosional Kemampuan intelektual saja ternyata belumlah cukup. Kecerdasan emosional juga sangat diperlukan. Emosi bukanlah sesuatu yang buruk, bukan kata yang buruk. Emosi meliputi, sedih, senang, marah, benci, haru, cinta dan bahagia. Tinggal bagaimana kita mengelolanya, untuk menjadikan emosi kita seimbang, wajar dan bermanfaat. 1. Kendalikan Emosi Menurut Jen Z.A. Hans ( 2006) Emosi negatif adalah peringatan dari Allah swt. Agar kita mengubah persepsi (cara pandang) dan prosedur (tindakan atau perilaku) Apakah yang mengubah hidup kita? Tindakan! Apakah ibu dari segala tindakan? Keputusan! Aapakah semua keputusan diikuti dengan tindakan? Tidak! Keputusan yang diikuti dengan tindakan hanyalah keputusan yang diambil dalam suasana emosi yang tepat. Emosi yang tepat? Bukankah emosi berada di luar kendali kita? Bukankah emosi merupakan respon spontan atas kejadian atau perbuatan orang terhadap kita? Kita dapat menempatkan diri dalam suasana emosi yang tepat, di mana dan kapan saja kita mengingikannya. Emosi sepenuhnya berada dalam kendali kita. Empat langkah berikut merupakan kiat untuk mengendalikan emosi: a. Mengubah Persepsi Allah mengikuti prasangka hamba-Nya. Jika hamba berprasangka baik, niscaya Allah akan memeperlakukannya dnegan baik pula, sebaliknya kalau hamba berprasangka buruk, maka Allah akan memperlakukan dengan buruk sesuai dengan prasangkanya. Berusaha bersabar, selalu bersyukur atas nikmat Allah, meluruskan niat, menyempurnakan ikhtiar, dan menyikapi hasil (baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai dengan harapan) C. Menetapkan dan Mencapai Tujuan-Tujuan yang Berharga Kalau kita sibuk menetapkan dan mencapai tujuan-tujuan yang berharga, tak akan ada lagi tersisa waktu iri, dengki, riya’ dan mengalami sejumlah emosi negatif lain. d. Gunakan Pereda Emosi Ketika marah ucapkanlah astaghfirullah. Ketika sedih dan merasa kehilangan, ucapkanlah inna lillahi wa inna illaihi raajiuun. Ketika bahagia ucapkanlah, alhamdulillah. Ketika kagum, ucapkanlah subhanallah. Ketika takut, ucapkanlah Allahuakbar. Ketika panik, ucapkanlah la hawlaa walaa quwwaata illa billah. Atau kata-kata lain yang intinya semua berserah diri pada Allah Sang Pencipta. 2. Mengisi Sepuluh Tangki Kasih Sayang Rahasia supaya tetap berhubungan dengan diri kita sejati adalah terus menerus menisi tangki kasih sayang. Sepajang tetap mengisinya, kita bukan saja akan mengalami meningkatnya kebahagiaan, kedamian, dan kepuasan, melainkan akan pula mampu bersentuhan dengan potensi batin dan kekuatan kita untuk menciptakan dan menark lebih banyak lagi. Begitu salah satu tangki terisi penuh, maka untuk tetap terhubung dengan diri sejati, Anda harus mulai mengisi tangki yang lain. Apabila sebuah tangki kasih sayang benar-benar penuh, tanda-tandanya tidak berupa rasa puas terus menerus. Malahan yang kerap muncul adalah rasa bosan atau gelisah dan akhirnya kekecewaan. Misalnya, kita merasa kecewa dengan kolega kita, sebetulnya kita merasakan kekosongan kolektif tangki-tangki kita yang lain. Ironisnya, tanda yang tidak mungkin keliru bahwa tangki sudah penuh adalah kesadaran bahwa kita kekurangan sesuatu. Sepuluh tangki kasih sayang yang harus kita isi adalah: a. Kasih sayang Allah b. Kasih sayang orangtua
  • 7. c. Kasih sayang Keluarga, sahabat, dan bersenang-senang d. Kasih sayang teman sebaya dan teman lain yang memiliki sasaran sama e. Kasih sayang dan cinta diri f. Hubungan dan asmara g. Mencintai anak h. Memberi sumbangan kepada masyarakat i. Memberi sumbangan kepada dunia j. Mengabdi kepada Allah 3. Kebahagiaan Tidak bisa Dibeli dengan Uang Ungkapan itu sangat familiar, meskipun orang masih saja gampang terjebak dalam jerat ilusi, bahwa sukses lahiriah mampu membahagiakan diri kita. Semakin kita beranggapan bahwa uang mampu membuat kita bahagia, semakin lemahlah kekuatan kita untuk mampu berbahagia tanpa uang. Ungkapan lain yang juga sangat familiar adalah ”Yah…aku tahu sih, kalau uang memang tidak bisa bikin bahagia, tapi uang pastilah banyak gunanya” Ilustrasi berikut mungkin ada benarnya: ”Uang bisa membeli makanan yang enak, tapi tidak akan pernah bisa membeli rasa lapar. Uang bisa membeli ranjang yang empuk, tapi tidak akan pernah bisa membeli tidur yang nyenyak. Uang bisa membeli cinta dan nafsu, tapi tidak akan pernah bisa membeli kasih sayang” Kegembiraan akan terasa bila kita berulangkali mengalami sendiri bahwa kebahagiaan tidaklah tergantung pada situasi lahiriah. Bukan uang yang membuat kita bahagia, tetapi keyakinan batin, perasaan, dan hasrat kita. Ketika memperoleh lebih banyak uang kita bahagaia karena kita beranggapan bahwa sekarang kita bisa menentukan apa yang kita mau. Kesempatan untuk bersikap seperti inilah yang sebenarnya membuat kita bahagia dan bukan uang itu sendiri. Untuk sejenak kita bisa bilang: ”Sekarang akau bisa mennetukan dan mengerjakan apa yang kumau” Ketika kita merasakan sedikit saja rasa gembira atau senang maka tanamkanlah persaan itu pada diri dan aura disekitar kita, niscaya kita akan merasakan begitu luas dan besar kegembiraan dan kesenangan kita. Ibaratkan kegembiraan dan kesenangan adalah seperti ketika kita berendam dalam bak mandi, rasakan hangatnya air, pejamkan mata, dan ketika seluruh tubuh telah dialiri kehangatan air, bergeraklah sedikit saja, maka anda akan merasakan kehangatan itu makin merata dan terasa seluruh tubuh. Demikian pula dengan kebagaiaan, ibaratkanlah seperti itu. 4. Dunia Luar yang Membentuk adalah Dunia Dalam Kita Apa yang terjadi dengan diri kita sebenarnya adalah kita yang menciptakan. Bagaimana dunia di sekitar kita adalah tergantung bagaimana kita memandang dan memikirkannya. Karena pikiran itu ibaratnya adalah menanam biji-bijian. Jika kita menanam biji murung maka kita akan mendapatkan kesedihan, jika kita menanm biji gembira dalam pikiran kita maka yang kita daptkan adalah kegembiraan, kebahagiaan dan kesenangan. Oleh karena itu biasakanlah mengganti biji pikiran dalam hidup agar dunia luar kita seperti apa yang kita inginkan. Proses mengganti biji pikiran inilah yang nantinya akan menimbulkan kepuasan dan kebahagiaan. G. Catatan Penutup Hidup adalah sebuah pilihan, bertambah usia dan menjadi tua adalah niscaya, tapi menjadi bahagia dan bijaksana adalah pilihan. T E R I M A K A S I H
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Goleman, Daniel. 2003. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Gray, John. 2000. How to Get What You Want and Want What You Have. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Gunawan, W. Adi. 2005. Konsep Diri Positif Sumber Keberhasilan Hidup. Jurnal & Leadership Management. Hans, Jen Z.A. 2006. Strategi Pengembangan Diri. Jakarta: Personal Development Training, Program Magister Manajemen, STIE IPWIJA. Irmin, Soejitno. 2005. Menjadi Pemimpin yang Mempesona. Seyma Media. Kartono, Kartini. 2005. Teori Kepribadian. Bandung: Mandar Maju. McGraw, Martha Mary. 2006. 60 Cara Pengembangan Diri. Yogyakarta: Kanisius. Suparno, 1987. Manajemen Kepribadian. Jakarta: Pilar Multisindo.