SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Nama : Diana Ayu Pradita 
Nim : 131101060 
M.kuliah : Manajemen Pendidikan 
DP : Wahyudi Budi Wiyono M.pd 
RESUME 
BAB 1 
PARADIGMA PENGEMBANGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM 
A. Pengertian dan Lingkup Praktik Manajemen Pendidikan Islam 
Pendidikan islam merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan dengan 
hasrat dan niat untuk mejawantahkan ajaran dan nilai-nilai islam. Dalam praktiknya di Indonesia, 
pendidikan islam ini setidak-tidanya dapat di kelompokkan ke dalam lima jenis, yaitu : pondok 
pesantren atau diniyah, PAUD / RA / BA / TA, pendidikan usia dini / RA, BA, TA, pelajaran 
agama islam disekolah / madrasah atau perguruan tinggi. Pendidikan islam dalam keluarga atau 
di tempat-tempat ibadah, dan atau forum-forum dikajian keislaman, majelis taklim dan lain-lain. 
Kedua, pendidikan islam adalah sistem pendidikan yang dikembangkan dari dan di semangati 
atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai islam, manajemen pada dasarnya merupakan suatu proses 
penggunaan sumber daya secara efektif untuk sasaran atau tujuan tertentu. Seorang manajer 
adalah orang yang menggunakan wewenang dan kebijaksanaan organisasi / perusahaan untuk 
menggerak stafnya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, karena itu, seorang manajer biasanya 
bertugas untuk mengelola sumber daya fisik, yang berupa capital ( modal ), human skills ( 
keterampilan-keterampilan manusia ). Row material ( bahan mentah ) dan teknologi. 
Manajemen pendidikan adalah manajamen yang diterapkan dalam pengambangan pendidikan. 
Dalam arti, ia merupakan seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan islam untuk 
mencapai tujuan pendidikan islam secara efektif dan efesien. 
B. Nilai-nilai Dasar Pengembangan Manajemen Pendidikan Islam 
Beberapa ajaran dan nilai-nilai islam yang terkait dengan pengembangan manajemen pendidikan 
islam adalah sebagai berikut : pertama,me-manage pendidikan islam di mulai dari niat sebagai 
penyejawantahkan. Kedua, islam adalah agama amal atau kerja ( praksis ). Ketiga, uraian pada 
poin kedua tersebut menggarisbawahi adanya nilai-niai esensial yang perlu di tegakkan atau di 
jadikan watak,sikap dan kebiasaan seseorang atau kelompok dalam bekerja ( termasuk dalam
manajemen pendidikan islam ) tidak boleh bekerja dengan “ senbrono”seenaknya atau acuh tak 
acuh, setiap orang di nilai dari hasil kerjanya, bahwa ( seorang manajer pendidikan islam ) harus 
bekerja secara optimal dan komitmen terhadap proses dan hasil kerja yang bermutu, bahwa 
seorang manajer harus bekerja secara efektif dan efesien, bahwa seorang manajer pendidikan 
islam harus mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan teliti ( itqan ) dan tidak separuh 
hati atau setengah-setengah sehinga rapi indah dan tertib. Bahwa seorang manajer islam di tuntut 
untuk memiliki dinamika yang tinggi. 
C. Paradigm keilmuan manajemen pendidikan islam 
Dalam sistem manajemen dikenal adanya fungsi manajemen sebagai planning, organizing, 
actuating, keempat fungsi ini biasa diterapkan baik dalam pendidikan manajemen maupun 
lainnya. Cara memperoleh materi pengetahuan sangat bergantung pada karakteristik materinya 
itu sendiri, apakah dia berada dalam pengalaman manusia yang empiris ( sensual ), rasional atau 
hermeneutis. Cara pengembanagan ilmu manajemen pendidikan islam bias menggunakan metode 
penelitian ilmiah ( saintifik ), metode penelitian filosofis ( kefilsafatan), dan juga bias 
menggunakan metode penelitian mistik ( sufstik ). 
Sedangkan cara membangun ilmu manajemen pendidikan islam bias di lakukan dengan cara : 
pertama, cara deduksi, yakni di mulai dari teks wahyu atau sabda rasul, kemudian di tafsirkan, 
dari sini muncul teori pendidikan pada tingkat filsafat. Kedua, cara induksi konsultasi, dengan 
cara seseorang mengambil teori manajemen pendidikan yang sudah ada kemudian konsultasikan 
ke alquran dan hadits yang tidak sekedar bersifat justifikasi. 
D. Wilayah kajian / penelitian manajemen pendidikan islam 
Bertolak dari paradigm keilmuan tersbut, maka wilayah kajian atau penelitian manajemen 
pendidikan islam yang dapat di kembangkan mencaku : (1) masalah-masalah fondasional ( 
fondational problems ), terutama menyangkut landasan filosofis, sosiologis, antropologis, 
psikologis dan lain-lain.(2) masalah-masalah structural (structural problems ), yang meliputi 
dimensi-dimensi struktur kelembagaannya, masyarakat,jenjang pendidikan, tingkat ekonomi dan 
lain-lain. (3) masalah-masalah operasional ( operational problems ), terutama yang menyangkut 
praktik manajemen pendidikan islam pada lingkup jenis-jenis pendidikan islam baik pada aspek 
kelembagaan maupun programnya, serta segala komponen pendidikan yang dijiwai dan di 
semangati oleh ajaran dan nilai-nilai islam sebagaimana uraian terebut di atas. 
E. Perlunya kerjasama dalam manajemen pendidikan islam 
Rendahnya kualitas pendidikan islam akan berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya 
manusia ( SDM ) yang mampu berkompetisi di dunia global dan sekaligus berdampak pula pada 
rendahnya produktivitas ( termasuk di dalamnya produktivitas iptek ) dan pendapatan para warga 
negaranya. Atas dasar itualah, maka keberadaan lembaga pendidikan islam yang menjalin kerja 
sama dengan lembaga pendidikan yang terkenal, di dunia islam dan nigera-negara maju pada
umumnya, sebagai perwujudan kerja sama antara Negara-negara ASEAN atau negara-negara 
maju di dunia, adalah sangat di perlukan adanya sebagai upaya pemberdayaan dan system 
pencerahan system pendidikan islam. 
BAB 2 
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH / MADRASAH 
A. Konsep Manajemen Sekolah / Madrasah 
Dalam iklim yang kompetitif sekarang ini, sulit bagi organisasi untuk dapat hidup dengan 
baik jika tidak memiliki kemampuan untuk mengubah diri dengan cepat dan mampu berkembang 
seiring dengan berbagai tuntutan stakeholder. Secara ilmiah proses hidup atau matinya suatu 
organisasi memenuhi harapan dan kebutuhan stakeholder-nya. Dengan demikian sekolah / 
madrasah harus selalu mampu mengidentifikasi kebutuhan stakeholdernya, namun demikian 
sebelum sekolah / madrasah mengidentifikasi harapan dan kebutuhan stakeholder, sekolah / 
madrasah harus mampu menentukan terlebih dahulu siapa-siapa yang menjadi stakeholdernya. 
Disisi lain, dewasa ini pengelolaan sekolah / madrasah harus memerhatikan standar-standar yang 
telah ditetapkan oleh pemerintah melalui PP No 19 tahun 2003 tentang standar nasional 
pendidikan. Dalam PP tersebut disebutkan 8 standar yang harus diperhatikan oleh lembaga 
pendidikan di Indonesia yang meliputi : (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi 
lulusan,(4) standar pendidik dan tenaga kependidikan (5) standar sarana dan prasarana, (6) 
standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, (8) standar penilaian pendidikan. Karena itu, 
pembahasan tentang recana kerja sekolah / madrasah merupakan upaya untuk memenuhi dan / 
atau melampaui kedelapan standar diatas. 
B. Konsep Kepemimpinan Sekolah / madrasah 
Kepemimpinan merupakan salah satu factor yang sangat berperan dalam organisasi, baik 
buruknya organisasi sering kali sebagian besar tergantung pada factor pemimpin. Agar seorang 
kepala sekolah / madrasah mampu bergerak dari pemimpin level 1 menuju pemimpin level 
diatasnya, sampai dengan pemimpin level 5 dibutuhkan empat unsure, yaitu : Visi (vision ), 
Keberanian ( courageness), Realita (realitiy ), dan Etika ( ethics ) ( kasali, 2005 ). Unsur pertama 
yang harus dimiliki kepala sekolah / madrasah untuk mampu menjadi pemimpin besar adalah 
memiliki visi. Unsur adalah keberanian. Unsur ketiga adalah kemampuan untuk bekerja dalam 
alam yang realitis. Unsur keempat yang harus dimiliki kepala sekolah / madrasah untuk mampu 
menjadi pemimpin yang tidak sekedar pemimpin legalitas adalah memiliki kepedulian dan 
sensitivitas yang tinggi terhadap manusia. Esensi yang hamper sama dengan menggunakan 
tinjauan yang berbeda dikemukakan oleh Agustian (2007) berkaitan dengan kepemimpinan yang 
unggul. Ginandjar , membagi lima level kepemimpinan yang saling berurutan, yaitu : (1) 
pemimpin yang dicintai; (2) pemimpin yang dipercaya, (3) pemimpin yang membimbing, (4) 
pemimpin yang berkpribadian, (5 ) pemimpin yang abadi.
Mendasarkan pada kondisi terebut kepala sekolah / madrasah harus mampu menumbhkan 
dirinya menjadi pemimpin yang memiliki kelima unsur tersebut,sehingga mampu bergerak dari 
pemimpin yang hanya karena legalitas menuju pemimpin yang benar-benar mampu memberikan 
perubahan kepada perkembangan sekolah / madrasah. Hasil riset yang dilakukan oleh Slamet 
(2007), menunjukkan bahwa karakteristik kepala sekolah / madrasah yang tangguh adalah kepala 
sekolah / madrasah yang memiliki : (1) visi, misi, dan strategi, (2) kemampuan 
mengoordinasikan dan menyerasikan sumber daya dan tujuan, (3) kemampuan mengambil 
keputusan secara terampi (4) toleransi terhadap perbedaan pada setiap orang, tetapi tidak toleran 
terhadap orang-orang yang meremehkan kualitas,prestasi,dan nilai-nilai(5) memobilisasi sumber 
daya, (6) memerangi musuh-musuh kepala sekolah, (7) menggunakan system sebagai cara 
berfikir, mengelola, dan menganalisis sekolah,(8) menggunakan input manajemen, (9) 
menjalankan perannya sebagai manajer, pemimpin, pendidik, wirausahawan, regulator, 
penyelia,pencipta iklim kerja, administrator, pembaharu, dan pembangkit motivasi,(10) 
melaksanakan dimensi-dimensi tugas, proses, lingkungan, dan keterampilan personal, (11) 
menjalankan gejala empat serangkai, yaitu merumuskan sasaran, memilih fungsi-fungsi yang di 
perlukan untuk mencapai sasaran, melakukan analisis SWOT, dan mengupayakan langkah-langkah 
untuk meniadakan persoalan, (12) menggalang teamwork yang cerdas dan kompak, (13) 
mendorong kegiatan-kegiatan kreatif,((14) menciptakan sekolah belajar, (15) menerapkan 
manajemen berbasis sekolah,(16) memusatkan perhatian pada pengelolaan proses belajar 
mengajar, dan (17) memberdayakan sekolah. 
C. Standar Kepala Sekolah / Madrasah 
Kualifikasi kepala sekolah / madrasah terdiri atas kualifikasi umum dan kualifikasi. 
1. Kualifikasi Umum Kepala sekolah / madrasah adalah sebagai beikut : 
a. Memiliki kualifikasi akademik sarjan (S-1) atau diploma empat (D-4) kependidikan atau 
non kependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi; 
b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingiginya 56 tahun; 
c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 ( lima ) tahun menurut jenjang 
sekolah masing-masing,kecuali di taman kanak-kanak / Raudhatul Athfal (TK / RA ) 
memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun TK/RA; dan 
d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III / c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi 
Non- PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga 
yang berwenang. 
2. Kualifikikasi Khusus KepalanSekolah / Madrasah, meliputi : 
a. Kepala taman kanak-kanak / Raudhatul Athfal ( TK / RA ) 
b. Kepala sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (SD /MI ) 
c. Kepala Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiy 
Ah SMP / MTs 
d. Kepala Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah ( SMA / MA ) 
e. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah kejuruan ( SMK / MAK )
f. Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa / Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa / Sekolah 
Menengah Atas Luar Biasa (SDLB / SMPLB / SMALB ) 
g. Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri 
3. Kompetensi 
BAB 4 
MANAJEMEN PERUBAHAN 
Setiap organisasi yang baru berdiri akan mengalami penurunan kinerja untuk semantara 
waktu, yang di sebabkan karena organisasi masih mencari bentuk dan orang-orang didalam 
organisasi masih menyesuaikan satu sama lain, sehingga belum tercipta suatu team work yang 
baik. Namun demikian, lambat laun organisasi akan menghasilkan suatu produk, orang-orang 
dalam organisasi akan mulai menjadi tim yang baik, hubungan antara organisasi dengan 
lingkungan eksternal mulai tumbuh, kepercayaan masyarakat terhadap organisasi tersebut mulai 
teralin, sehingga kinerja organisasi akan membaik dan bahkan jika organisasi tersebut terdiri dari 
SDM yang berkualitas akan sangat mungkin menjadi organisasi terbaik di kelasnya. 
Sebagai mahluk hidup, organisasi juga memiliki mekanisme untuk bertahan hidup lama, 
jika mampu beradaptasi dengan lingkungannnya. Terdapat tiga waktu perubahan yang harus 
dipilih oleh organisasi untuk memperpanjang hidupnya. Pilihan terhadap ketiga waktu tersebut 
akan memiliki konsekuensi yang berbeda. Pilihan pertama adalah pilihan yang paling baik, 
namun sering kali paling sulit untuk dilaksanakan , karena membutukan pemimpin yang 
memiliki sifat visioner. Kedua adalah waktu perubahan yang di pilih atau mugkin baru di sadari 
ketika organisasi mulai mengalami penurunan kinerja. Ketiga adalah waktu perubahan yang 
dilakukan oleh organisasi ketika organisasi tersebut telah mengalami kebangkrutan dan hamper 
mati ( bangkrut ). 
Dengan kemampuan untuk melaksanakan perubahan itulah sekolah / madrasah akan 
memiliki kemampuan yang cukup untuk menjadi sekolah / madrasah yang unggul. Djoyonegoro 
(1988 ), berpendapat bahwa sekolah atau madrasah yang unggul memiliki indicator – inikator : 
(1) memiliki prestasi akademik dan non akademik diatas rata-rata sekolah didaerah tersebut (2) 
sarana dan prasarana layanan yang lebih lengkap, (3) system belajar yang lebih baik dan waktu 
belajar yang lebih panjang, (4) melakukan seleksi yang cukup ketat terhadap pendaftar, ( 5) 
mendapatkan animo yang besar darai masyrakat, yang di buktikan dengan jumlah pendaftar di 
banding kapasitas kelas, dan (6) biaya sekolah / madrasah lebih tinggi dari sekolah atau 
madrasah di sekitarnya. 
Hal yang hamper sama, berkaitan sekolah unggul tersebut ditegaskan dalam dekdibud 
(1994), yang meliputi : 
a. Masukan (input), yaitu siswa yang diseleksi secara ketat dengan menggunakan criteria 
tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggung jawabkanan kebutuh
b. Sarana dan prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa serta 
menyalurkan minat dan bakatnya 
c. Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi keunggulan menjadi 
keunggulan yang nyata baik lingkungan fisik maupun lingkungan social –psikologis 
d. Guru dan tenaga kependidikan harus unggul dari berbagai bidang 
e. Kurikulumnya diperkaya dengan pengembangan dan improvisasi secara maksimal sesuai 
dengan tuntutan belajar 
f. Kurun waktu belajar yang lebih lama disbanding sekolah lain 
g. Proses belajar mengajar harus berkualitas dan hasilnya dapat pertimbangkan 
h. Sekolah unggul tidak hanya memberikan manfaat kepada peserta didik di sekolah tersebut, 
tetapi harus memiliki resonansi social kepada lingkungan sekitarnya 
i. Nilai lebih sekolah unggul terletak pada perlakuan tambahan diluar kurikulum nasional 
melalui pengembangan kurikulum, 
Terdapat beberapa proses yang dapat mendukung sekolah / madrasah untuk menjadi 
unggul, proses-proses tersebut meliputi : (1) tidak elitis, menerima, dan memajukan semua 
siswa; (2) tidak membatasi kurikulum secara sempit pada yang dasar, memberikan kurikulum 
yang fleksibel,dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa, (3) tidak tertuju pada tes (latihan soal-soal) 
semata, (4) bekerja tidak terpaku pada program yang kaku,bekerja atas dasar komitmen, (5) 
kepala sekolah / madrasah tidak otoriter, (6) merekrut dan mempekerjakan staf atas dasar 
keahlian, (7) memiliki pengembangan staf yangintensif, (8) memiliki tujuan yang jelas, penilaian 
yang baik, (9) para guru dan siswa sama-sama memiliki rasa tanggung jawab dalam 
pembelajaran, (10) menempatkan kesehjateraan siswa diatas yang lain, (11) memiliki struktur 
yang memuninkan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan secara kelompok, 
bukan individual, (12) memiliki pemimpin yang menggugah semangat dan partisipasi staf secara 
menggalang dukungan pihak luar, (13) merayakan keberhasilan dan memberikan penghargaan 
kepada siswa dan staf yang berprestasi, dan (14) fleksibel dalam hal cara, namun bepegang teguh 
pada tujuan. 
BAB 5 
MANAJEMEN RESiKO 
Bramantyo (2008), memberikan definisi bahwa resiko merupakan keadaan adanya 
ketidakpastian dan ketidakpastiannya terukur secara kuantitatif. Sedangkan ketidakpastian sering 
diartikan keadaan dimana ada beberapa kemungkinan kejadian dan setiap kejadian menyebabkan 
hasil yang berbeda.ketidak pastian dan resiko biasanya dijelaskan dalam kemungkinan-kemungkinan, 
namun ketidakpastian seberapa besar satu kemungkinan belum dapat diketahui 
secara pasti, karena msing-masing kemungkinan tidak memiliki data, sedangkan resiko memiliki 
data tentang berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. 
Risiko merupakan sesuatu yang memiliki dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. 
Beberapa tipe risiko di lembaga pendidikan, meliputi : (1) risiko strategis, merupakan risiko yang 
berpengaruh terhadap kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan, (2) risiko keuangan,
merupakan risiko yang mungkin akan berakibat berkurangnya asset, (3) risiko operasional, 
merupakan risiko yang berdampak pada kelangsungan proses manajemen, (4) risiko pemenuhan, 
merupakan risiko yang berdampak pada kemampuan proses dan prosedur internal untu 
memenuhi hokum dan peraturan yang berlku, dan (5) risiko reputasi,merupakan resiko yang 
berdampak pada reputasi dan merek lembaga (princewatercoper,20003). 
Perubahan kurikulum yang di terapkan oleh sekolah / madrasah akan memiliki banyak 
resiko. Perubahan kurikulum tentu juga akan memiliki risiko di bidang keuangan, dan juga 
memiiki resiko operasional. Perubahan kurikulum juga dapat memengaruhi risiko tingkat 
kesesuaian antara peraturan dan perundangan yang berlaku dengan pedoman dan 
prosedurnpelaksanaan internal. Perubahan kurikulum dapat berarti mengubah kualitas lulusan. 
Karena itu, maka sekolah / madrasah harus pula merubah berbagai proses dan prosedur 
pembelajaran untuk mencapai standar baru tersebut 
Setelah sekolah / madrasah mampu mengidentifikasi berbagai kemungkinan yang akan 
terjadi sebagai suatu risiko yang harus diambil, pada tahap selanjutnya sekolah / madrasah harus 
melakukan pengukuran risiko. Bramantyo (2008), menyatakan bahwa pengukuran rrisiko selalau 
mengacu kepada dua hal, yaitu : (1) probabilitas, yaitu seberapa besar suatu risiko kemungkinan 
akan terjadi, dan (2) dampak atau akibat, yaitu seberapa besar akibat yang akan ditimbulkan dari 
risiko tersebut bila benar-benar terjadi. Jika melihat dari pengkuran tersebut, maka pengukuran 
yang mengacu pada probabilitas digunakan untuk risiko yang tidak dapat dihindarkan oleh 
sekolah / madrasah. Sedangkan pada pengukuran yang mengacu pada dampak atau akibat 
merupakan pengukuran risiko yang dapat dihindarkan atau dipilih oleh sekolah / madrasah. 
BAB 6 
SEKOLAH / MADRASAH SEBAGAI ORGANISASI PEMBELAJAR 
Kondisi eksternal organisasi yang sangat cepat berubah merupakan sebuah tantangan 
utama dari organisasi untuk dapat hidup terus. Dalamkasus kondisi pendidikan di Indonesia, 
termasuk yang berkaitan dengan madrasah, perubahan tersebut dilihat pada berbagai hal, mulai 
kebijakan penyelenggaraan dari pemerintah, sampai dengan perubahan sebagai hasil 
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang berkaitan dengan prubahan 
ilmu pengetahuan dan teknologi misalnya perubahan dalam proses pembelajaran, sehingga 
menghasilkan teori pembelajaran quantum ( quantum teaching / learning , pembelajaran aktif ( 
aktif learning ). Perubahan dalam manajemen misalnya manajemen mutu terpadu ( total quality 
manajement ), penggunaan alat analisis balance scorecard, dan lai-lain. 
Sekolah / madrasah sebagai lembaga pendidik harus berkompetisi dengan sesama, juga 
harus mampu berkompetisi dengan lembaga-lembaga kursus dan dunia kerja. Unuk mampu 
berkompetisi tersebut sekoah / madrasah harus mampu melihat berbagai kebutuhan dan harapan 
stakeholder. Upaya untuk selalu memenuhi kebutuhan dan harapan stakeholder inilah yang 
kemudian menuntut sekolah / madrasah untuk meningkatan mutu layanan dan produknya. 
Dengan kata lain, untuk dapat selalu menjaga mutu produk dan layanannya, sekolah / madrasah
juga harus memiliki kemampuan untuk selalu berubah menyesuaikan diri dengan kondisi makro 
yang berkembang.

More Related Content

What's hot (20)

Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
 
Buah (fructus)
Buah  (fructus)Buah  (fructus)
Buah (fructus)
 
Review materi praktikum BIOSEL
Review materi praktikum BIOSELReview materi praktikum BIOSEL
Review materi praktikum BIOSEL
 
Farmakognosi flos-11
Farmakognosi flos-11Farmakognosi flos-11
Farmakognosi flos-11
 
IKHTISAR
IKHTISARIKHTISAR
IKHTISAR
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buah
 
Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katuk
 
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN PENGANGKUT
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN PENGANGKUTANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN PENGANGKUT
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN PENGANGKUT
 
Daun
DaunDaun
Daun
 
Vitamin a
Vitamin aVitamin a
Vitamin a
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Akar
PPT Morfologi Tumbuhan - AkarPPT Morfologi Tumbuhan - Akar
PPT Morfologi Tumbuhan - Akar
 
Pendahuluan farmakognosi
Pendahuluan farmakognosiPendahuluan farmakognosi
Pendahuluan farmakognosi
 
Arsitektur pohon
Arsitektur pohonArsitektur pohon
Arsitektur pohon
 
Rekombinasi Genetik
Rekombinasi GenetikRekombinasi Genetik
Rekombinasi Genetik
 
Tugas biologi power point
Tugas biologi power pointTugas biologi power point
Tugas biologi power point
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
EJAAN DAN TANDA BACA
EJAAN DAN TANDA BACAEJAAN DAN TANDA BACA
EJAAN DAN TANDA BACA
 
PP flavonoid
PP flavonoidPP flavonoid
PP flavonoid
 
Ppt replikasi DNA
Ppt replikasi DNAPpt replikasi DNA
Ppt replikasi DNA
 

Similar to Resume manajemen ayu

Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...zarkonitanjung
 
Konsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahKonsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahsugimulyani
 
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptxMANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptxilysugli2
 
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL GINA AMRIL
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarjiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarjimahmudi moedy
 
HAKIKAT METODE PENDIDIKAN DALAM ISLAM
HAKIKAT METODE PENDIDIKAN DALAM ISLAMHAKIKAT METODE PENDIDIKAN DALAM ISLAM
HAKIKAT METODE PENDIDIKAN DALAM ISLAMMuksal Mina
 
Bahagian b
Bahagian bBahagian b
Bahagian bCik BaCo
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyahManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyahmahmudi moedy
 
Ppt uas admin
Ppt uas adminPpt uas admin
Ppt uas adminuus_yuli
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudimahmudi moedy
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudimahmudi moedy
 
FORMULASI STRATEGI UNIT USAHA BISNIS PESANTREN.pptx
FORMULASI STRATEGI UNIT USAHA BISNIS PESANTREN.pptxFORMULASI STRATEGI UNIT USAHA BISNIS PESANTREN.pptx
FORMULASI STRATEGI UNIT USAHA BISNIS PESANTREN.pptxmuhIrhamni
 
Manajemen pendidikan-islam desen-makbuloh-siti faridah
Manajemen pendidikan-islam desen-makbuloh-siti faridahManajemen pendidikan-islam desen-makbuloh-siti faridah
Manajemen pendidikan-islam desen-makbuloh-siti faridahmahmudi moedy
 
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islamPpt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islamarsita_alazhari
 
Proceding -kepimpinan_pendidikan_berkesan
Proceding  -kepimpinan_pendidikan_berkesanProceding  -kepimpinan_pendidikan_berkesan
Proceding -kepimpinan_pendidikan_berkesanZAMILAH EKHWAN
 
Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...
Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...
Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...UIN STS Jambi
 

Similar to Resume manajemen ayu (20)

Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
 
Konsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahKonsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolah
 
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptxMANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
 
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarjiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
 
Resensi 1
Resensi 1Resensi 1
Resensi 1
 
Resensi 1
Resensi 1Resensi 1
Resensi 1
 
HAKIKAT METODE PENDIDIKAN DALAM ISLAM
HAKIKAT METODE PENDIDIKAN DALAM ISLAMHAKIKAT METODE PENDIDIKAN DALAM ISLAM
HAKIKAT METODE PENDIDIKAN DALAM ISLAM
 
Manajemen Pendidikan
Manajemen PendidikanManajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan
 
Bahagian b
Bahagian bBahagian b
Bahagian b
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyahManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
 
Ppt uas admin
Ppt uas adminPpt uas admin
Ppt uas admin
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
FORMULASI STRATEGI UNIT USAHA BISNIS PESANTREN.pptx
FORMULASI STRATEGI UNIT USAHA BISNIS PESANTREN.pptxFORMULASI STRATEGI UNIT USAHA BISNIS PESANTREN.pptx
FORMULASI STRATEGI UNIT USAHA BISNIS PESANTREN.pptx
 
Manajemen pendidikan-islam desen-makbuloh-siti faridah
Manajemen pendidikan-islam desen-makbuloh-siti faridahManajemen pendidikan-islam desen-makbuloh-siti faridah
Manajemen pendidikan-islam desen-makbuloh-siti faridah
 
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islamPpt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
 
Proceding -kepimpinan_pendidikan_berkesan
Proceding  -kepimpinan_pendidikan_berkesanProceding  -kepimpinan_pendidikan_berkesan
Proceding -kepimpinan_pendidikan_berkesan
 
Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...
Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...
Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 

Recently uploaded (11)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 

Resume manajemen ayu

  • 1. Nama : Diana Ayu Pradita Nim : 131101060 M.kuliah : Manajemen Pendidikan DP : Wahyudi Budi Wiyono M.pd RESUME BAB 1 PARADIGMA PENGEMBANGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian dan Lingkup Praktik Manajemen Pendidikan Islam Pendidikan islam merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan dengan hasrat dan niat untuk mejawantahkan ajaran dan nilai-nilai islam. Dalam praktiknya di Indonesia, pendidikan islam ini setidak-tidanya dapat di kelompokkan ke dalam lima jenis, yaitu : pondok pesantren atau diniyah, PAUD / RA / BA / TA, pendidikan usia dini / RA, BA, TA, pelajaran agama islam disekolah / madrasah atau perguruan tinggi. Pendidikan islam dalam keluarga atau di tempat-tempat ibadah, dan atau forum-forum dikajian keislaman, majelis taklim dan lain-lain. Kedua, pendidikan islam adalah sistem pendidikan yang dikembangkan dari dan di semangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai islam, manajemen pada dasarnya merupakan suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk sasaran atau tujuan tertentu. Seorang manajer adalah orang yang menggunakan wewenang dan kebijaksanaan organisasi / perusahaan untuk menggerak stafnya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, karena itu, seorang manajer biasanya bertugas untuk mengelola sumber daya fisik, yang berupa capital ( modal ), human skills ( keterampilan-keterampilan manusia ). Row material ( bahan mentah ) dan teknologi. Manajemen pendidikan adalah manajamen yang diterapkan dalam pengambangan pendidikan. Dalam arti, ia merupakan seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan islam untuk mencapai tujuan pendidikan islam secara efektif dan efesien. B. Nilai-nilai Dasar Pengembangan Manajemen Pendidikan Islam Beberapa ajaran dan nilai-nilai islam yang terkait dengan pengembangan manajemen pendidikan islam adalah sebagai berikut : pertama,me-manage pendidikan islam di mulai dari niat sebagai penyejawantahkan. Kedua, islam adalah agama amal atau kerja ( praksis ). Ketiga, uraian pada poin kedua tersebut menggarisbawahi adanya nilai-niai esensial yang perlu di tegakkan atau di jadikan watak,sikap dan kebiasaan seseorang atau kelompok dalam bekerja ( termasuk dalam
  • 2. manajemen pendidikan islam ) tidak boleh bekerja dengan “ senbrono”seenaknya atau acuh tak acuh, setiap orang di nilai dari hasil kerjanya, bahwa ( seorang manajer pendidikan islam ) harus bekerja secara optimal dan komitmen terhadap proses dan hasil kerja yang bermutu, bahwa seorang manajer harus bekerja secara efektif dan efesien, bahwa seorang manajer pendidikan islam harus mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan teliti ( itqan ) dan tidak separuh hati atau setengah-setengah sehinga rapi indah dan tertib. Bahwa seorang manajer islam di tuntut untuk memiliki dinamika yang tinggi. C. Paradigm keilmuan manajemen pendidikan islam Dalam sistem manajemen dikenal adanya fungsi manajemen sebagai planning, organizing, actuating, keempat fungsi ini biasa diterapkan baik dalam pendidikan manajemen maupun lainnya. Cara memperoleh materi pengetahuan sangat bergantung pada karakteristik materinya itu sendiri, apakah dia berada dalam pengalaman manusia yang empiris ( sensual ), rasional atau hermeneutis. Cara pengembanagan ilmu manajemen pendidikan islam bias menggunakan metode penelitian ilmiah ( saintifik ), metode penelitian filosofis ( kefilsafatan), dan juga bias menggunakan metode penelitian mistik ( sufstik ). Sedangkan cara membangun ilmu manajemen pendidikan islam bias di lakukan dengan cara : pertama, cara deduksi, yakni di mulai dari teks wahyu atau sabda rasul, kemudian di tafsirkan, dari sini muncul teori pendidikan pada tingkat filsafat. Kedua, cara induksi konsultasi, dengan cara seseorang mengambil teori manajemen pendidikan yang sudah ada kemudian konsultasikan ke alquran dan hadits yang tidak sekedar bersifat justifikasi. D. Wilayah kajian / penelitian manajemen pendidikan islam Bertolak dari paradigm keilmuan tersbut, maka wilayah kajian atau penelitian manajemen pendidikan islam yang dapat di kembangkan mencaku : (1) masalah-masalah fondasional ( fondational problems ), terutama menyangkut landasan filosofis, sosiologis, antropologis, psikologis dan lain-lain.(2) masalah-masalah structural (structural problems ), yang meliputi dimensi-dimensi struktur kelembagaannya, masyarakat,jenjang pendidikan, tingkat ekonomi dan lain-lain. (3) masalah-masalah operasional ( operational problems ), terutama yang menyangkut praktik manajemen pendidikan islam pada lingkup jenis-jenis pendidikan islam baik pada aspek kelembagaan maupun programnya, serta segala komponen pendidikan yang dijiwai dan di semangati oleh ajaran dan nilai-nilai islam sebagaimana uraian terebut di atas. E. Perlunya kerjasama dalam manajemen pendidikan islam Rendahnya kualitas pendidikan islam akan berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia ( SDM ) yang mampu berkompetisi di dunia global dan sekaligus berdampak pula pada rendahnya produktivitas ( termasuk di dalamnya produktivitas iptek ) dan pendapatan para warga negaranya. Atas dasar itualah, maka keberadaan lembaga pendidikan islam yang menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan yang terkenal, di dunia islam dan nigera-negara maju pada
  • 3. umumnya, sebagai perwujudan kerja sama antara Negara-negara ASEAN atau negara-negara maju di dunia, adalah sangat di perlukan adanya sebagai upaya pemberdayaan dan system pencerahan system pendidikan islam. BAB 2 MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH / MADRASAH A. Konsep Manajemen Sekolah / Madrasah Dalam iklim yang kompetitif sekarang ini, sulit bagi organisasi untuk dapat hidup dengan baik jika tidak memiliki kemampuan untuk mengubah diri dengan cepat dan mampu berkembang seiring dengan berbagai tuntutan stakeholder. Secara ilmiah proses hidup atau matinya suatu organisasi memenuhi harapan dan kebutuhan stakeholder-nya. Dengan demikian sekolah / madrasah harus selalu mampu mengidentifikasi kebutuhan stakeholdernya, namun demikian sebelum sekolah / madrasah mengidentifikasi harapan dan kebutuhan stakeholder, sekolah / madrasah harus mampu menentukan terlebih dahulu siapa-siapa yang menjadi stakeholdernya. Disisi lain, dewasa ini pengelolaan sekolah / madrasah harus memerhatikan standar-standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui PP No 19 tahun 2003 tentang standar nasional pendidikan. Dalam PP tersebut disebutkan 8 standar yang harus diperhatikan oleh lembaga pendidikan di Indonesia yang meliputi : (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan,(4) standar pendidik dan tenaga kependidikan (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, (8) standar penilaian pendidikan. Karena itu, pembahasan tentang recana kerja sekolah / madrasah merupakan upaya untuk memenuhi dan / atau melampaui kedelapan standar diatas. B. Konsep Kepemimpinan Sekolah / madrasah Kepemimpinan merupakan salah satu factor yang sangat berperan dalam organisasi, baik buruknya organisasi sering kali sebagian besar tergantung pada factor pemimpin. Agar seorang kepala sekolah / madrasah mampu bergerak dari pemimpin level 1 menuju pemimpin level diatasnya, sampai dengan pemimpin level 5 dibutuhkan empat unsure, yaitu : Visi (vision ), Keberanian ( courageness), Realita (realitiy ), dan Etika ( ethics ) ( kasali, 2005 ). Unsur pertama yang harus dimiliki kepala sekolah / madrasah untuk mampu menjadi pemimpin besar adalah memiliki visi. Unsur adalah keberanian. Unsur ketiga adalah kemampuan untuk bekerja dalam alam yang realitis. Unsur keempat yang harus dimiliki kepala sekolah / madrasah untuk mampu menjadi pemimpin yang tidak sekedar pemimpin legalitas adalah memiliki kepedulian dan sensitivitas yang tinggi terhadap manusia. Esensi yang hamper sama dengan menggunakan tinjauan yang berbeda dikemukakan oleh Agustian (2007) berkaitan dengan kepemimpinan yang unggul. Ginandjar , membagi lima level kepemimpinan yang saling berurutan, yaitu : (1) pemimpin yang dicintai; (2) pemimpin yang dipercaya, (3) pemimpin yang membimbing, (4) pemimpin yang berkpribadian, (5 ) pemimpin yang abadi.
  • 4. Mendasarkan pada kondisi terebut kepala sekolah / madrasah harus mampu menumbhkan dirinya menjadi pemimpin yang memiliki kelima unsur tersebut,sehingga mampu bergerak dari pemimpin yang hanya karena legalitas menuju pemimpin yang benar-benar mampu memberikan perubahan kepada perkembangan sekolah / madrasah. Hasil riset yang dilakukan oleh Slamet (2007), menunjukkan bahwa karakteristik kepala sekolah / madrasah yang tangguh adalah kepala sekolah / madrasah yang memiliki : (1) visi, misi, dan strategi, (2) kemampuan mengoordinasikan dan menyerasikan sumber daya dan tujuan, (3) kemampuan mengambil keputusan secara terampi (4) toleransi terhadap perbedaan pada setiap orang, tetapi tidak toleran terhadap orang-orang yang meremehkan kualitas,prestasi,dan nilai-nilai(5) memobilisasi sumber daya, (6) memerangi musuh-musuh kepala sekolah, (7) menggunakan system sebagai cara berfikir, mengelola, dan menganalisis sekolah,(8) menggunakan input manajemen, (9) menjalankan perannya sebagai manajer, pemimpin, pendidik, wirausahawan, regulator, penyelia,pencipta iklim kerja, administrator, pembaharu, dan pembangkit motivasi,(10) melaksanakan dimensi-dimensi tugas, proses, lingkungan, dan keterampilan personal, (11) menjalankan gejala empat serangkai, yaitu merumuskan sasaran, memilih fungsi-fungsi yang di perlukan untuk mencapai sasaran, melakukan analisis SWOT, dan mengupayakan langkah-langkah untuk meniadakan persoalan, (12) menggalang teamwork yang cerdas dan kompak, (13) mendorong kegiatan-kegiatan kreatif,((14) menciptakan sekolah belajar, (15) menerapkan manajemen berbasis sekolah,(16) memusatkan perhatian pada pengelolaan proses belajar mengajar, dan (17) memberdayakan sekolah. C. Standar Kepala Sekolah / Madrasah Kualifikasi kepala sekolah / madrasah terdiri atas kualifikasi umum dan kualifikasi. 1. Kualifikasi Umum Kepala sekolah / madrasah adalah sebagai beikut : a. Memiliki kualifikasi akademik sarjan (S-1) atau diploma empat (D-4) kependidikan atau non kependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi; b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingiginya 56 tahun; c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 ( lima ) tahun menurut jenjang sekolah masing-masing,kecuali di taman kanak-kanak / Raudhatul Athfal (TK / RA ) memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun TK/RA; dan d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III / c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi Non- PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang. 2. Kualifikikasi Khusus KepalanSekolah / Madrasah, meliputi : a. Kepala taman kanak-kanak / Raudhatul Athfal ( TK / RA ) b. Kepala sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (SD /MI ) c. Kepala Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiy Ah SMP / MTs d. Kepala Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah ( SMA / MA ) e. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah kejuruan ( SMK / MAK )
  • 5. f. Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa / Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa / Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SDLB / SMPLB / SMALB ) g. Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri 3. Kompetensi BAB 4 MANAJEMEN PERUBAHAN Setiap organisasi yang baru berdiri akan mengalami penurunan kinerja untuk semantara waktu, yang di sebabkan karena organisasi masih mencari bentuk dan orang-orang didalam organisasi masih menyesuaikan satu sama lain, sehingga belum tercipta suatu team work yang baik. Namun demikian, lambat laun organisasi akan menghasilkan suatu produk, orang-orang dalam organisasi akan mulai menjadi tim yang baik, hubungan antara organisasi dengan lingkungan eksternal mulai tumbuh, kepercayaan masyarakat terhadap organisasi tersebut mulai teralin, sehingga kinerja organisasi akan membaik dan bahkan jika organisasi tersebut terdiri dari SDM yang berkualitas akan sangat mungkin menjadi organisasi terbaik di kelasnya. Sebagai mahluk hidup, organisasi juga memiliki mekanisme untuk bertahan hidup lama, jika mampu beradaptasi dengan lingkungannnya. Terdapat tiga waktu perubahan yang harus dipilih oleh organisasi untuk memperpanjang hidupnya. Pilihan terhadap ketiga waktu tersebut akan memiliki konsekuensi yang berbeda. Pilihan pertama adalah pilihan yang paling baik, namun sering kali paling sulit untuk dilaksanakan , karena membutukan pemimpin yang memiliki sifat visioner. Kedua adalah waktu perubahan yang di pilih atau mugkin baru di sadari ketika organisasi mulai mengalami penurunan kinerja. Ketiga adalah waktu perubahan yang dilakukan oleh organisasi ketika organisasi tersebut telah mengalami kebangkrutan dan hamper mati ( bangkrut ). Dengan kemampuan untuk melaksanakan perubahan itulah sekolah / madrasah akan memiliki kemampuan yang cukup untuk menjadi sekolah / madrasah yang unggul. Djoyonegoro (1988 ), berpendapat bahwa sekolah atau madrasah yang unggul memiliki indicator – inikator : (1) memiliki prestasi akademik dan non akademik diatas rata-rata sekolah didaerah tersebut (2) sarana dan prasarana layanan yang lebih lengkap, (3) system belajar yang lebih baik dan waktu belajar yang lebih panjang, (4) melakukan seleksi yang cukup ketat terhadap pendaftar, ( 5) mendapatkan animo yang besar darai masyrakat, yang di buktikan dengan jumlah pendaftar di banding kapasitas kelas, dan (6) biaya sekolah / madrasah lebih tinggi dari sekolah atau madrasah di sekitarnya. Hal yang hamper sama, berkaitan sekolah unggul tersebut ditegaskan dalam dekdibud (1994), yang meliputi : a. Masukan (input), yaitu siswa yang diseleksi secara ketat dengan menggunakan criteria tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggung jawabkanan kebutuh
  • 6. b. Sarana dan prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa serta menyalurkan minat dan bakatnya c. Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi keunggulan menjadi keunggulan yang nyata baik lingkungan fisik maupun lingkungan social –psikologis d. Guru dan tenaga kependidikan harus unggul dari berbagai bidang e. Kurikulumnya diperkaya dengan pengembangan dan improvisasi secara maksimal sesuai dengan tuntutan belajar f. Kurun waktu belajar yang lebih lama disbanding sekolah lain g. Proses belajar mengajar harus berkualitas dan hasilnya dapat pertimbangkan h. Sekolah unggul tidak hanya memberikan manfaat kepada peserta didik di sekolah tersebut, tetapi harus memiliki resonansi social kepada lingkungan sekitarnya i. Nilai lebih sekolah unggul terletak pada perlakuan tambahan diluar kurikulum nasional melalui pengembangan kurikulum, Terdapat beberapa proses yang dapat mendukung sekolah / madrasah untuk menjadi unggul, proses-proses tersebut meliputi : (1) tidak elitis, menerima, dan memajukan semua siswa; (2) tidak membatasi kurikulum secara sempit pada yang dasar, memberikan kurikulum yang fleksibel,dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa, (3) tidak tertuju pada tes (latihan soal-soal) semata, (4) bekerja tidak terpaku pada program yang kaku,bekerja atas dasar komitmen, (5) kepala sekolah / madrasah tidak otoriter, (6) merekrut dan mempekerjakan staf atas dasar keahlian, (7) memiliki pengembangan staf yangintensif, (8) memiliki tujuan yang jelas, penilaian yang baik, (9) para guru dan siswa sama-sama memiliki rasa tanggung jawab dalam pembelajaran, (10) menempatkan kesehjateraan siswa diatas yang lain, (11) memiliki struktur yang memuninkan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan secara kelompok, bukan individual, (12) memiliki pemimpin yang menggugah semangat dan partisipasi staf secara menggalang dukungan pihak luar, (13) merayakan keberhasilan dan memberikan penghargaan kepada siswa dan staf yang berprestasi, dan (14) fleksibel dalam hal cara, namun bepegang teguh pada tujuan. BAB 5 MANAJEMEN RESiKO Bramantyo (2008), memberikan definisi bahwa resiko merupakan keadaan adanya ketidakpastian dan ketidakpastiannya terukur secara kuantitatif. Sedangkan ketidakpastian sering diartikan keadaan dimana ada beberapa kemungkinan kejadian dan setiap kejadian menyebabkan hasil yang berbeda.ketidak pastian dan resiko biasanya dijelaskan dalam kemungkinan-kemungkinan, namun ketidakpastian seberapa besar satu kemungkinan belum dapat diketahui secara pasti, karena msing-masing kemungkinan tidak memiliki data, sedangkan resiko memiliki data tentang berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Risiko merupakan sesuatu yang memiliki dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. Beberapa tipe risiko di lembaga pendidikan, meliputi : (1) risiko strategis, merupakan risiko yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan, (2) risiko keuangan,
  • 7. merupakan risiko yang mungkin akan berakibat berkurangnya asset, (3) risiko operasional, merupakan risiko yang berdampak pada kelangsungan proses manajemen, (4) risiko pemenuhan, merupakan risiko yang berdampak pada kemampuan proses dan prosedur internal untu memenuhi hokum dan peraturan yang berlku, dan (5) risiko reputasi,merupakan resiko yang berdampak pada reputasi dan merek lembaga (princewatercoper,20003). Perubahan kurikulum yang di terapkan oleh sekolah / madrasah akan memiliki banyak resiko. Perubahan kurikulum tentu juga akan memiliki risiko di bidang keuangan, dan juga memiiki resiko operasional. Perubahan kurikulum juga dapat memengaruhi risiko tingkat kesesuaian antara peraturan dan perundangan yang berlaku dengan pedoman dan prosedurnpelaksanaan internal. Perubahan kurikulum dapat berarti mengubah kualitas lulusan. Karena itu, maka sekolah / madrasah harus pula merubah berbagai proses dan prosedur pembelajaran untuk mencapai standar baru tersebut Setelah sekolah / madrasah mampu mengidentifikasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebagai suatu risiko yang harus diambil, pada tahap selanjutnya sekolah / madrasah harus melakukan pengukuran risiko. Bramantyo (2008), menyatakan bahwa pengukuran rrisiko selalau mengacu kepada dua hal, yaitu : (1) probabilitas, yaitu seberapa besar suatu risiko kemungkinan akan terjadi, dan (2) dampak atau akibat, yaitu seberapa besar akibat yang akan ditimbulkan dari risiko tersebut bila benar-benar terjadi. Jika melihat dari pengkuran tersebut, maka pengukuran yang mengacu pada probabilitas digunakan untuk risiko yang tidak dapat dihindarkan oleh sekolah / madrasah. Sedangkan pada pengukuran yang mengacu pada dampak atau akibat merupakan pengukuran risiko yang dapat dihindarkan atau dipilih oleh sekolah / madrasah. BAB 6 SEKOLAH / MADRASAH SEBAGAI ORGANISASI PEMBELAJAR Kondisi eksternal organisasi yang sangat cepat berubah merupakan sebuah tantangan utama dari organisasi untuk dapat hidup terus. Dalamkasus kondisi pendidikan di Indonesia, termasuk yang berkaitan dengan madrasah, perubahan tersebut dilihat pada berbagai hal, mulai kebijakan penyelenggaraan dari pemerintah, sampai dengan perubahan sebagai hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang berkaitan dengan prubahan ilmu pengetahuan dan teknologi misalnya perubahan dalam proses pembelajaran, sehingga menghasilkan teori pembelajaran quantum ( quantum teaching / learning , pembelajaran aktif ( aktif learning ). Perubahan dalam manajemen misalnya manajemen mutu terpadu ( total quality manajement ), penggunaan alat analisis balance scorecard, dan lai-lain. Sekolah / madrasah sebagai lembaga pendidik harus berkompetisi dengan sesama, juga harus mampu berkompetisi dengan lembaga-lembaga kursus dan dunia kerja. Unuk mampu berkompetisi tersebut sekoah / madrasah harus mampu melihat berbagai kebutuhan dan harapan stakeholder. Upaya untuk selalu memenuhi kebutuhan dan harapan stakeholder inilah yang kemudian menuntut sekolah / madrasah untuk meningkatan mutu layanan dan produknya. Dengan kata lain, untuk dapat selalu menjaga mutu produk dan layanannya, sekolah / madrasah
  • 8. juga harus memiliki kemampuan untuk selalu berubah menyesuaikan diri dengan kondisi makro yang berkembang.