SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 111
PENGELOLAAN MADRASAH DALAM PERSPEKTIF
MANAJEMEN MUTU TERPADU
(Studi Di MI Plus Al Islam Dagangan Madiun)
Oleh: Katni
(Staf Pengajar Fakultas Agama Islam Unmuh Ponorogo)
email: karyasuka@yahoo.co.id.
Adib Khusnul Rois
(Alumni Fakultas Agama Islam Unmuh Ponorogo)
email: sikuloye@gmail.com
ABSTRACT: This study aims to discuss about the school (madrasah)
management and the result of excellent school management on the
integrated quality management perspective. It was a qualitative research
with interview, observation, and documentation in collecting the data. The
result of this research were: 1. the management of MI Plus Al Islam,
Dangangan Madiun was including (a) Human resource: the principle
management with firm, open, solid team, and focus on customer services
quality, (b) student management: Islamic religion and values teaching in
everyday life, local content for the development of students’ skill and
creativity, (c) graduate competence standard: creating their own quality
standardbased on SWOT analysis, without disobeying the government
regulations. The quality is designed by strengthening the local content,
self-development, and life skill education. (d) Funding management and
institutional independence, including: fixed and non-fixed donors, canteen
management, and varied payment system. 2. The quality management
result was a solid team work and cooperation among management
aspects and totally wholehearted services quality, selective and strict
acceptance system to produce a quality teachers, improvement strategy
and new breakthroughs on education quality improvement with fixed and
non-fixed donors, as well as an optimal canteen management as a form of
entrepreneurship and funding source for the school independence.
Keywords: school management; integrated quality management; quality
standardbased.
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah proses seseorang mengembangkan
kemampuan, sikap dan tingkah laku lainnya dalam masyarakat tempat
mereka hidup. Menurut webster’s new world dictionary (1962), pendidikan
adalah proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan,
pikiran, karakter, dan seterusnya (Sagala, 2007: 1). Dalam proses
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 112
pendidikan peserta didik diberikan bekal pengetahuan dan keterampilan
dalam keperluan untuk hidup di dunia. Selain itu paserta didik juga
diberikan bekal nilai-nilai akhlak, membina hati dan ruhani sehingga
melahirkan generasi penerus (out put) yang memiliki kepribadian utuh
(integrated personality) sehingga dapat memakmurkan dan memuliakan
kehidupan material dan spiritual, keluarga dan masyarakat yang
berdasarkan nilai-nilai Islam.
Peranan lembaga pendidikan dalam mengantarkan peserta didik
untuk meningkatkan perilaku keagamaan, salah satu usaha yang
dilakukan adalah dengan manajemen pengelolaan pendidikan Islam
dengan baik, arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap, dan cara-
cara mendapatkan yang transparan. Dengan demikian, manajeman dalam
arti mengatur segala sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat dan
tuntas merupakan hal yang disyariatkan dalam ajaran Islam.
Pendidikan merupakan indikator utama pembangunan dan
kualitas sumber daya manusia suatu bangsa.Salah satu faktor utama
keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah tersedianya cukup
sumber daya manusia yang berkualitas.Untuk mewujudkan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945,
diperlukan otonomi dalam pengelolaan pendidikan formal dengan
menerapkan manajemen berbasis sekolah/madrasah pada pendidikan
dasar dan menengah, serta otonomi perguruan tinggi pada pendidikan
tinggi (UUD No 9 Tahun 2009, Amandemen UUD 1945).
Madrasah sebagai lembaga pendidikan dalam bentuk pendidikan
formal sudah dikenal sejak awal abad ke 11 atau 12 M, yaitu sejak dikenal
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 113
adanya madrasah Nidzamiyah yang didirikan di Baghdad oleh Nizam Al-
Mulk, Pendirian madrasah ini telah memperkaya khasanah lembaga
pendidikan di lingkungan masyarakat Islam, karena pada masa
sebelumnya masyarakat Islam hanya mengenal pendidikan tradisional
yang diselenggarakan di masjid-masjid dan dar al-khuttab.
Dalam prinsipnya, madrasah merupakan pendidikan yang sama
dengan pendidikan umum, tetapi lebih menekankan pendidikan Islam
secara intensif dan mendalam. Perbedaan prinsip antara pendidikan
umum dan pendidikan Islam adalah bahwa dalam Islam tidak terdapat
sistem pendidikan yang baku, melainkan hanya terdapat nilai-nilai moral
dan etis yang seharusnya mewarnai sistem pendidikan tersebut.
Sistem yang demikian bisa dibuat dengan menggunakan
manajemen Pendidikan Islam melalui konsep, strategi dan aplikasi.
Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses penataan pengelolaan
lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim
dan non manusia dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan
pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Sebagai kelanjutan dari
terbitnya UU Nomor 20/2003, telah terbit juga Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang di
dalamnya memuat ketentuan mengenai delapan standar, yaitu: (1)
Standar Kompetensi Lulusan; (2) Standar Isi; (3) Standar Proses; (4)
Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (5) Standar Sarana dan
Prasarana; (6) Standar Pengelolaan; (7) Standar Pembiayaan Pendidikan
(8) Standar Penilaian Pendidikan. (Depiknas, UU
Nomor19Tahun2005tentang StandarNasionalPendidikan).
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 114
Penetapan standar-standar di atas bertujuan untuk menjamin
mutu pendidikan nasional dalam rangka pencerdasan kehidupan bangsa
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.Standar tersebut juga berfungsi sebagai dasar perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu (http://blujer.blogspot.com/2012/03/badan-standar-
nasional-pendidikan-bsnp.html, diakses tanggal 20 Januari 2014).
Dalam pendidikan di Indonesia pemerintah sudah membuat
standar mutu pendidikan dalam permendiknas UU Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas yang disertai dengan munculnya kebijakan-kebijakan
lainnya seperti PP Nomor 19/2005, Permendiknas Nomor 22, 23, dan 24
Tahun 2006 saat ini membawa pemikiran baru dalam pengelolaan sistem
pendidikan di Indonesia yang mengarah pada berkembangnya keinginan
untuk melaksanakan otonomi pengelolaan pendidikan. Otonomi
pengelolaan pendidikan ini diharapkan akan mendorong terciptanya
peningkatan pelayanan pendidikan kepada masyarakat.
Menurut pengamatan peneliti, Madrasah yang berhasil
mengaplikasikan manjemen berbasis mutu sangat banyak sekali
diantaranya Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Plus Dagangan Madiun.
Berdasarkan studi awal, lembaga pendidikan Islam di tingkat Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) ini menanamkan prinsip perilaku dan
nilai-nilai Islam dan memiliki standar pengelolaan manajemen mutu yang
baik. Hal ini dibuktikan dengan prestasi akademiknya yang unggul dalam
manajemen mutunya.
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 115
Hal tersebut menjadi ketertarikan peneliti untuk mengkaji apakah
memang benar MI Plus Al-Islam Dagangan Madiun benar-benar
menerapkan sitem manajemen mutu terpadu. Masalah ini penting diteliti
berdasarkan pertimbangan: (1) Selama ini lembaga pendidikan Islam,
termasuk Madrasah Ibtidaiyah bercitra jelek; (2) Perlunya madrasah model
yang dijadikan kiblatlembaga pendidikan Islam lainnya, dengan
pengelolaan yang berkualitas unggul; (3) perlunya pembenahan terus-
menerus dalam pengembangan manajemenmadrasah.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas mendorong peneliti
untuk mengadakan penelitian dengan judul: Pengelolaan Madrasah
Dalam Perspektif Manajemen Mutu (Studi Di MI Plus Al-Islam Dagangan
Kabupaten Madiun).
Data yang hendak dikumpulkan adalah tentang Madrasah Plus
Dalam Perspektif Manajemen Mutu yang akan digali yakni: Untuk
mengetahui bagaimana manajemen mutu Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-
Islam Dagangan Kabupaten Madiun, dan bagaimana hasil dari
manajemen mutu Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam Dagangan Madiun.
Dari ungkapan konsep tersebut, jelas bahwa yang dikehendaki adalah
suatu informasi dalam bentuk deskriptif.Dataakan digali melalui teknik
wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Proses analisis data
dilakukan melalui serangkaian aktifitas yang saling berkaitan, yakni
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Emir, 2012: 129).
Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis.Validasi data
akan dilakukan bersamaan dengan analisis data, baik di lapangan
maupun setelah dari lapangan.
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 116
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Manajemen Mutu Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam Dagangan
Kabupaten Madiun.
Sebagaimana telah diungkapkan di muka, Madrasah yang
berhasil mengaplikasikan manjemen berbasis mutu sangat banyak
sekali diantaranya Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Plus Dagangan
Madiun. Berdasarkan studi awal, lembaga pendidikan Islam ditingkat
SekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah ini menanamkan prinsip perilaku
dan nilai-nilai Islam dan memiliki standar pengelolaan manejemen
mutu yang baik.Manajemen mutu yang di tekuni tidak lepas dari 8
Standar Mutu Pendidikan Nasional dan Mutu Terpadu. Upaya
peningkatan pengelolaan Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Plus Dagangan
Madiun bisa di lihat dari faktor-faktor penting sebagai berikut:
a. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Lembaga MI Plus Al
Islam Dagangan Madiun
1) Kinerja
Dalam pengelolaan suatu lembaga salah satu yang sangat
penting adalah sumber daya manusia di dalamnya, sumberdaya
menyangkut semua elemen pengelola yang ada didalamnya
yang saling berinteraksi, berkomunikasi dan menjalin hubungan
yang erat. Seperti yang diungkapkan dari hasil wawancara
dengan Ustad Miftahul Jinnan salah satu konsultan pendidikan
di MI Plus Al-Islam Dagangan.
Saya dari Griya Parenting Surabaya salah satu konsultan
pendidikan MI Al-Islam Plus Dagangan, MI Al-Islam Plus
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 117
Dagangan sangat luar biasa perkembangannya dari tahun
ketahun yang secara singkat murid yang ada di MI Al-Islam Plus
dagangan bertambah pesat karena pengelolaan yang
menggunakan menejemen mutu dengan kerja tim yang solid,
saya sering mampir di MI plus Dagangan melihat bagaimana
tenaga pengelolanya yakni kepala sekolah memang bener
teges. Jika diamati, bahwa pengelolaan manajemen mutu di MI
Plus Al-Islam Dagangan Madiun adalah kepemimpinan kepala
sekolah yang tegas dan keterbukaan serta kerja tim yang solid.
Begitu juga yang ungkapkan oleh Ustazah Sujiati sebagai
Wakil Kepala di bidang kesiswaan, yakni:
Semua elemen pendidik bekerja sama antar aspek manajemen,
kerja tim dan kualitas pelayanan sepenuh hati dengan nilai-nilai
perjuangan untuk ibadah adalah salah satu kekuatan dalam
pendidikan kami.
2) Penjaminan kualitas tenaga pendidik
Penjaminan kualitas tenaga pendidik merupakan hal
yang sangat penting sekali, untuk mendapatkan hasil yang
berkualitas dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan
adalah dengan penjaminan kualitas tenaga pendidik, MI Plus Al-
Islam Dagangan sangat selektif sekali untuk perekrutan tenaga
kependidikan, seperti di ungkapkan oleh Ustadz. Ali Mustofa
Wakil Kepala bidang kurikulum di MI Plus Al-Islam Dagangan,
yaitu:
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 118
Untuk perekrutan tenaga kependidikan kita adakan tes sesuai
dengan kebutuhan dari MI Plus Dagangan Madiun minimal S1,
jika ada yang daftar ke MI Plus maka semua kita terima dan kita
adakan sistem tiga bulan training mengajar dalam pengawasan.
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa rekrutmen
dalam pengelolaan institusi apapun apalagi dalam dunia
pendidikan sangat vital sekali menciptakan sistem rekrutmen
tenaga pendidikan, karena lembaga pendidikan itu merupakan
tempat di mana semua akan bekerja dengan kapasitas tugas
pokok dan fungsinya masing-masing. Kualitas dan mutu
pendidikan merupakan salah satu yang menentukan
keberlanjutan sekolah.
3) Peningkatan Kualitas dan Pelibatan Konsultan
Peningkatan dan pembenahan terus-menerus adalah
jalan yang sewajarnya dilakukan dan merupakan hal yang
sangat penting dalam kegiatan apapun. Sumberdaya manusia
yang berkualitas akan menjadikan hasil didikan yang berkualitas
pula. Dengan demikian suatu lembaga yang di isi oleh sumber
daya manusia yang berkualitas sudah tentu akan menjadikan
lembaga menjadi berkualitas, seperti yang di ungkapkan oleh
Ustad Ahmad A Siddiqi wakil kepala sekolah MI Plus AL-Islam
dagangan melalui wawancara sebagai berikut:
Mengacu kepada realita yang terjadi sekarang, tidak mungkin
sekolah akan menangani tenaga kependidikan dengan
penanganan sendiri. Kita libatkan seluruh komponen mulai dari
masyarakat, wali murid, tokoh masyarakat, pemerintahan dan
konsultan.
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 119
4) Peningkatan Akses
Dalam sebuah organisasi akses merupakan jaringan
pengembangan sayap yang sangat menentukan di mana
semakin banyak akses maka semakin mudah dan cepat dalam
pencapain tujuan, seperti yang di ungkapkan Ustazah Sujiati
sebagai wakil kepala bidang kesiswaan MI Plus Al Islam
Dagangan, yakni:
Terobosan-terobosan baru sudah kita mulai yaitu bekerja sama
dengan psikiater atau sinergi dengan psikolog untuk melihat
karakter para murid yang masuk di MI Al-Islam Plus Dagangan
ini dengan penanganan pesikolog melihat latar belakang siswa
untuk mengklasifikasikan.
5) Peningkatan Kepuasan Pelanggan dan Kebutuhan
Kepuasan pelanggan menjadi faktor prioritas dalam
memberikan jaminan mutu. Sebagaiman yang di sampaikan
Ustad Nanang M Irhami, yakni:
Dengan memberikan pelayan maksimal serta amanah dan kerja
keras ditambah dengan sistem keterbukaan antar semua
komponen pendidikan.
Bisa di uraikan bahwa sebagai penjual produk lembaga
pendidikan harus bisa memberikan jaminan mutu yang bisa
dipertanggung jawabkan seperti amanah, kerja keras,
komunikasi yang terbuka antar semua komponen madrasah.
6) Model dan Strategi
Ada model dan strategi dalam memajukan suatu institusi
atau lembaga untuk penguatan manajemen sekolah. Seperti
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 120
yang di ungkapkan Ustad Ahmad A Siddiqi wakil kepala sekolah
MI Plus AL-Islam Dagangan, yaitu:
Mengacu kepada realita yang terjadi sekarang tidak mungkin
sekolah akan menangani tenaga kependidikan dengan
penanganan sendiri. Kita libatkan seluruh komponen mulai dari
masyarakat, wali murid, tokoh masyarakat, pemerintahan dan
konsultan khususnya konsultan pendidikan.
Ungkapan Ustad Ahmad A Siddiqi menjelaskan strategi-
strategi dalam penjaminan mutu dan peningkatan kualitas
sekolah dengan melibatkan dari masyarakat, wali murid, tokoh
masyarakat, pemerintahan dan Konsultan pendidikan.
b. Manajemen Kesiswaan
1. Manajemen Pembelajaran Agama Islam
Agama merupakan pondasi utama dalam kehidupan ini,
agama merupakan sebuah ruh dan spirit kehidupan. Madrasah
adalah salah satu tempat dalam menanamkan ruh dan spirit itu,
MI Plus Al- Islam Dagangan memeliki konsep penanaman
agama dan nilai-nilai mulai dari dini, sesuai dengan pendapat
Ustad Ali Mustofa (Wakil kepala bidang kurikulum) melalui
wawancara sebagai berikut:
Seperti saya ungkapkan di awal tadi untuk pengembangan
agama dari Tartil Murothal Juz ’Amma, Shalat Dhuha, sholat
berjamaah, Do’a Harian, Perilaku Islami dalam makan dan
minum, Hormat pada orang yang lebih tua.
2. Optimalisasi Pembelajaran Muatan lokal
Muatan lokal dimaksudkan untuk mengembangkan
potensi peserta didik yang disesuaikan dengan potensi daerah
sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan di
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 121
madrasah seperti menyiapkan peserta didik untuk memasuki
bahasa global dan teknologi informasi. Mata pelajaran muatan
lokal di MI Plus Al Islam Dagangan antara lain:
a. Bahasa Daerah (Jawa) sebagai upaya mempertahankan
nilai-nilai budaya (Jawa) masyarakat setempat dalam wujud
komunikasi dan apresiasi sastra (diberikan di Kelas 3-6 wajib
diikuti setiap siswa).
b. Pendidikan Bahasa Inggris sebagai upaya untuk
mengenalkan berbagai bahasa dalam masyarakat global
(diberikan pada kelas 4-6, bisa pilihan bagi siswa dengan
muatan lokal lain yang ditawarkan).
c. Pendidikan Komputer sebagai upaya untuk mengenalkan
pentingnya mengenal dan menggunakan alat teknologi
(komputer) dalam abad global (diberikan pada kelas 3-5 bisa
pilihan bagi siswa dengan muatan lokal lain yang
ditawarkan).
Muatan lokal inilah yang menjadi suatu ciri khas di MI
Plus Dagangan. Dari muatan lokal ini bisa menjadikan suatu
hal yang menarik dan menjadi nilai tawar yang mahal.
3. Pengembangan Diri
Kegiatan Pengembangan diri di MI Plus Al Islam
Dagangan diadakan dalam rangka pembentukan sikap dan
perilaku yang relatif menetap melalui pengalaman yang
berulang-ulang sampai pada tahap otonomi (kemandirian). Ada
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 122
banyak bentuk dan sarana kegiatan pengembangan diri
sebagaimana sebagaimana di bawah ini:
a) Seni Musik dan Vokal (Talamidza Band)
Kegiatan ini ditujukan untuk menggali bakat dan minat
siswa dalam hal seni musik, sasarannya adalahsiswa mulai
dari kelas III s/d kelas VI.
b) Seni Tari
Tujuan : (a) Melestarikan budaya Jawa; (b) Menumbuh
kembangkan bakat pada siswa; (c) Menumbuh kembangkan
budaya yang Islami
c) Seni Karawitan
Tujuan : (a) Melestarikan budaya Jawa khususnya seni
karawitan; (b) Menggali potensi dan minat siswa di bidang
seni karawitan; (c) Menumbuhkembangkan seni budaya
yang lebih Islami
d) Mukim Malam Minggu (M3)
Tujuan : (a) Melatih siswa untuk belajar hidup mandiri; (b)
Membiasakan siswa bersosialisasi dengan teman dan
lingkungannya; (c) Menumbuhkembangkan kebiasaan
beribadah pada siswa.
Sasaran : Siswa kelas III s/d kelas VI
e) Pramuka
Tujuan: Sebagai wahana bagi peserta didik
mengembangkan jiwa kepanduan, cinta tanah air dan
berorganisasi.Sasaran:Siswa kelas III s/d kelas VI
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 123
f) Pidato/Muhadarah
Tujuan: (a) Melatih siswa mengungkapkan pesan kepada
orang lain; (b) Menumbuhkembangkan bakat siswa
berkomunikasi dengan orang lain; (c) Melatih siswa
mengungkapkan pendapat pada orang lain
Sasaran: Siswa kelas III s/d kelas VI
g) Kegiatan Pembiasaan Pengalaman Ajaran Agama Islam
dalam Kegiatan Sehari-hari
1. Tartil Murotal Juz ’Amma
Tujuan :Melafalkan dan menghafalkan surat-surat pada
juz 30 dengan kaidah-kaidah yang benar.Sasaran:Siswa
kelas I s/d kelas VI
2. Shalat Dhuha
Tujuan :Membiasakan siswa melaksanakan ibadah shalat
dhuha. Sasaran :Siswa kelas III s/d kelas VI
3. Do’a Harian
Tujuan: Mendorong siswa untuk selalu berdoa dalam
melaksanakan setiap kegiatan baik di sekolah maupun di
rumah.Sasaran : Siswa kelas I s/d kelas VI
4. Perilaku Islami dalam Makan dan Minum
Tujuan: Membiasakan siswa pada makan dan minum
dengan cara yang Islami.Sasaran: Siswa kelas I s/d kelas
VI
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 124
5. Hormat pada Orang yang Lebih Tua
Tujuan: Membiasakan siswa untuk hormat dan tawadhu’
pada guru, orang tua dan teman dengan mengucap
salam dan jabat tangan setiap bertemu.
Sasaran: Seluruh siswa.
4. Pendidikan Kecakapan Hidup (life skill)
Life Skill atau kecakapan hidup adalah kecakapan yang
dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup
dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian
secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi
sehingga mampu mengatasinya.
Kecakapan hidup (Life skill) merupakan pengembangan
kelebihan peserta didik dalam bidang skill tertentu, contoh anak
ini suka dan bakat di karawitan, renang, catur, dll., yang
berhubungan dengan bakat dan minat maka kita dari pihak
sekolah membimbing dan memfasilitasi sampai handal dalam
bidang tersebut.
5. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kurikulum
Pembenahan terus menerus dan menetapkan langkah-
langkah standar mutu pendidikan mulai dari kurikulum dan
standar kompetensi kelulusan. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh Ustad Ahmad ASiddiqi wakil kepala sekolah MI Plus AL-
Islam dagangan, yaitu:
Kita masih menggunakan kurikulum KTSP 2007-2009 dengan
menggunakan perbaikan terus menerus setiap tahunnya.
Secara ideal kita memang menggunakan Permendiknas Nomor
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 125
22, 23, dan 24 Tahun 2006 yang saat ini membawa pemikiran
baru dalam pengelolaan sistem pendidikan di Indonesia yang
mengarah pada berkembangnya keinginan untuk
melaksanakan otonomi pengelolaan pendidikan. Akhirnya kita
berfikir bagaimana sekolah ini bisa maju dengan menggunakan
standart kondisional tapi tetap berlandaskan aturan pemerintah,
akhirnya kita menemukan standar mutu sendiri dan
menemukan konsep pendidikan sendiri.
c. Manajemen Pendanaan Dan Kemandirian MI Plus Al Islam
Dagangan Madiun
Sekolah swasta adalah sekolah yang berdiri sendiri yang
memiliki konsep sendiri dan mandiri, atas naungan lembaga sendiri.
Di sisi lain memang menjadi sekolah swasta adalah memiliki prinsip
kebebasan, kreatifitas adalah salah satu amunisi bagi lembaga
swasta, namun disisi lain memiliki kebebasan juga memiliki
kelemahan yaitu jauh dengan akses kementerian pendidikan dasar
dan menengah, maka dari itu konsep kemandirian sebagai mental
sekolah swasta. Ada beberapa manajemen keuangan yang
dilakukan oleh MI Plus Al-Islam Dagangan sebagai berikut:
1. Donatur Tetap
Di mana donatur tetap ini yang menjadi penopang pendanaan di
MI Plus sebagaimana yang disampaikan Ustad Nanang, yakni:
Sumber pendanaan untuk madrasah ini adalah dari donatur
tetap, uang dari siswa dan kemandirian setelah itu
pemerintah.Karena kita adalah swasta memang tidak didanai
olehpemerintah ya mental kemandirian yang kita terapkan.Lak
mlaku pisan di polne, mergo lak ogak mlaku yo mati mergo
swasta, lak penak yo dirasakne dewe lak mumet yo dirasakne
dewe. Donatur tidak tetap juga menjadi sumber pendanaan.
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 126
Sekolah swasta harus berani hidup sendiri dengan konskuen
memegang prinsip, Kreatifitas dan semangat ibadah dan
interpreneur adalah kekuatan sekolah swasta.
2. Kantin
Mental kewirausahaan adalah langkah dari sekolah swasta yang
menjadi sangat menarik dan luar biasa, dengan penangan
kantin secara maksimal.Kantin menjadi salah satu badan usaha
yang sangat membantu untuk pendanaan pengembangan
lembaga dari hasil laba pengelolaan kantin.Demikian juga yang
disampaikan oleh Ustad. Ahmad ASiddiqi selaku wakil kepala
sekolah tentang manajemen kantin sebagai berikut:
Pengelolaan kantin sebenarnya yang paling kuat dalam
penyangga pembiayaan madrasah, dari jumlah 581 siswa dan
semuanya wajibkan beli dikantin itu menjadi pendapatan luar
biasa untuk madrasah dalam penguatan pembiayaan.
3. SPP (Sumbangan Pendampingan Pendidikan)
Tidak hanya dari donatur dan kantin, uang pembayaran
siswa juga menjadi sumber pendanaan sekolah. Uang SPP juga
berperan sangat penting dalam keberlangsungan sekolah
apalagi swasta tapi yang menjadi keunikan di MI Plus Al-Islam
Dagangan adalah sangat bervariasinya dalam pembayaran
SPP. SPP peserta didik perbulan sangat bervariasi yakni
isesuaikan kesadaran wali murid masing-masing ada tiga pilihan
30.000, 35.000 dan sesuai keikhlasan.
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 127
2. Hasil Dari Pengelolaan Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam
Dagangan Madiun Perspektif Manajemen Mutu Terpadu.
Hasil dari Manajemen Mutu Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam
Dagangan Madiun dari hasil wawancara, observasi dan dokumentiasi
dengan kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, wakil kepala
bidang kesiswaan, dan konsultan pendidikan dapat diperoleh hasil
sebagai berikut:
a. Hasil manajemen Sumber Daya Manusia
Hasil pengelolaan sumber daya manusia di Madrasah Ibtidaiyah
Plus Al-Islam Dagangan Madiun adalah sebagai berikut:
1) Hasil Manajemen Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Seluruh elemen pengelola di Madrasah Ibtidaiyah Al-
Islam Plus Dagangan tersebut saling berinteraksi,
berkomunikasi dan menjalin hubungan yang sangat erat karena
mereka dipimpin oleh kepala sekolah yang tegas, terbuka, apa
adanya serta jujur. Hal tersebutlah yang menumbuhkan jiwa
keikhlasan, semangat tinggi, loyalitas yang tinggi dan pantang
menyerah, mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan
(peserta didik dan orang tua) dengan sepenuh hati. Hal ini
sesuai dengan teori manajemen Mutu terpadu.
2) Penjaminan kualitas SDM tenaga pendidik
Pertama, menentukan sistem rekrutmen SDM yang ketat,
kedua, ditingkatkan kualitasnya melalui pemagangan, training
dan pelatihan dengan melibatkan konsultan menghasilkan mutu
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 128
SDM yang handal yang dibutuhkan MI Plus Al Islam Dangangan
Madiun.
3) Peningkatan Kerjasama dengan berbagai pihak
Peningkatan akses jejaring kerjasama dengan berbagai pihak
masyarakat, wali murid, tenaga konsultan, lembaga pelatihan
sehingga lembaga tesebut mendapat dukungan baik moril
maupun materiil dari berbagai pihak sehingga mutu dapat terus
ditingkatkan secara berkelanjutan.
4) Optimalisasi pelayanan pelanggan
Optimalisasi pelayanan pelanggan kepada siswa dan wali murid
menghasilan siswa yang berkualitas dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di
lembaga tersebut sehingga jumlah siswa terus meningkat
secara signifikan dari tahun ke tahun.
b. Manajemen Kesiswaan
1) Optimalisasi manajemen pembelajaran PAI
Pembelajaran PAI dikawal sampai ranah ranah nilai-nilai
dan implementasi dalam kehidupan sehari hari, mulai dari
pembiasaan di madrasah secara bertahap di terapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti tartil murothal juz ’amma, shalat
dhuha, sholat berjamaah, do’a harian, perilaku islami dalam
makan dan minum, hormat pada orang yang lebih tua.
Standarisasi membaca dan menulis al-Qur’an. Hal ini
menjadikan nilai ajaran Islam tidak hanya diilmui tetapi mampu
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik.
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 129
Sehingga manajemen pembelajaran PAI yang telah dilakukan
ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga
para siswa dan wali murid puas terhadap harapan
menyekolahkan anaknya dengan dibekali ajaran agama Islam
dari tataran ilmu hingga amaliyah sehari-hari
2) Optimalisasi Pembelajaran Muatan Lokal
Dari optimalisasi pembelajaran muatan lokal bahasa
jawa, bahasa inggris dan komputer peserta didik di MI Plus Al
Islam Dagangan madiun mampu berbahasa jawa (krama) di
tenggah-tengah masyarakat, mampu berbahasa inggris dan
memiliki keterampilan mengoperasionalkan komputer. Muatan
lokal ini merupakan beberapa ciri keunggulan mutu yang
diciptakan oleh madrasah tersebut. Dengan penguasaan
bahasa jawa, bahasa inggris dan komputer akan berdampak
pada peningkatan daya saling atau mutu peserta didik.
3) Manajemen pembelajaran pengembangan diri
Pengembangan diri di MI Plus Al Islam Dagangan
diadakan dalam rangka pembentukan sikap dan perilaku yang
relatif menetap melalui pengalaman yang berulang-ulang
sampai pada tahap otonomi (kemandirian) mengenai suatu
perilaku tertentu meliputi beberapa kegiatan ekstra kurikuler
sesuai dengan bakat dan minat peserta didik. Seperti: seni
musik dan vokal (talamidza band), seni tari, seni krawitan,
mukim malam minggu (M3), pramuka, pidato, muhadarah),
kegiatan pembiasaan pengalaman ajaran agama Islam dalam
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 130
kegiatan Sehari-hari (tartil muratal juz’ama, shalat dzuha, doa
harian, perilaku islami dalam makan dan minum, hormat
kepada orang yang lebih tua.
4) Manajemen Pembelajaran Life Skill
Manajemen pembelajaran life skill merupakan program
yang memberikan bekal keahlian menghadapi problematika
kehidupan, konsep pendidikan kemandirian sejak dini. Program
ini bertujuan agar peserta didik tidak kesusahan dalam
mengurus keperluan paribadinya saat ini dan diharapkan
menjadi bekal untuk menghadapi hidup di masa mendatang.
c. Hasil dari Manajemen Pendanaan
Manajemen pendanaan melaui donatur tetap dan tidak tetap,
pengelolaan kantin secara optimal menjadi sumber pendanaan
yang cukup besar untuk mengembangkan MI Puls Al Islam
Dagangan Kabupaten Madiun. Didukung juga dengan sistem
pembayaran SPP dengan berbagai variasi pilihan pembiayaan
sesuai dengan kekuatan ekonomi wali murid, yakni Rp. 30.000, RP.
35.000 atau sesuai keikhlasan wali murid. Sehingga lembaga
swasta ini lembih mandiri, gurunya tersejahterakan dan terus bisa
membangun sarana prasarana secara berkelanjutan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang peneliti lakukan mengenai
Pengelolaan Madrasah Dalam perspektif Manajemen Mutu Terpadu (Studi
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 131
Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Dagangan Kabupaten Madiun) dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengelolaan Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam Dagangan Kabupaten
Madiun Perspektif Manajemen Mutu Terpadu adalah: (a). Pengelolaan
sumber daya manusia: kepemimpinan kepala sekolah yang tegas dan
terbuka serta kerja tim yang solid, kejujuran, kerjasama antar aspek
manajemen, kualitas pelayanan sepenuh hati dengan nilai-nilai
perjuangan hanya untuk beribadah, memperjuangkan nilai-nilai, Ijasah
minimal S1 untuk masuk dalam lembaga pendidikan dan di adakan tes
dan training tiga bulan dalam proses penerimaan dengan seleksi yang
betul-betul matang dalam menentukan tenaga pendidik. (b).
Pengelolaan Kesiswaan: mengajarkan agama Islam secara umum
hingga penanaman nilai dan implementasi dalam kehidupan sehari-
hari, penerapan muatan lokal untuk pengembangan diri melalui
keterampilan, kreatifitas, penguatan karakter diri, tujuan dari
diadakannya muatan lokal life skill merupakan program yang
memberikan bekal keahlian dalam menghadapi problematika
kehidupan, konsep kemandirian dan belajar untuk hidup mandiri sejak
usia dini sehingga diharapkan peserta didik suatu saat nanti tidak akan
kesusahan dalam menghadapi hidup. (c). Standar kompetensi lulusan:
secara ideal pemerintah sudah membuat manajemen mutu melalui
standar nasional pendidikan, tetapi Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam
Dagangan membuat standar mutu sendiri sesuai dengan analisis
situasi dan kondisi, tetapi tidak keluar dari peraturan pemerintah. Mutu
yang dibuat adalah dengan menguatkan muatan lokal, pengembangan
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 132
diri dan pendidikan kecakapan hidup. (d). Manajemen Pendanaandan
kemandirian lembaga pendidikan meliputi: Donatur tetap dan tidak
tetap, pengelolaan kantin dan pengembangan kreatifitas dan
Intrepreneursip merupakan sumber pendanaan yang besar dalam
pembiayaan lembaga untuk kesejateraan tenaga pendidikan maupun
keperluan pengembangan madrasah, adapun pembayaran SPP
memiliki keunikan, yakni bervariasi pembayarannya ada yang RP.
30.000,-, Rp. 35.000 dan sesuai keikhlasan wali murid memberikan
seberapapun SPP di madrasah tersebut setiap bulannya.
2. Hasil Dari Manajemen Mutu Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam
Dagangan Kabupaten Madiun adalah seluruh elemen pengelola di
Madrasah tersebut menjadi suatu tim yang solid, saling berinteraksi,
berkomunikasi dan menjalin hubungan yang sangat erat karena
mereka dipimpin oleh kepala sekolah yang tegas, terbuka, apa adanya
serta jujur. Hal tersebutlah yang menumbuhkan jiwa keikhlasan,
semangat tinggi, loyalitas yang tinggi dan pantang menyerah,
mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan (peserta didik dan
orang tua) dengan sepenuh hati. Sistem penerimaan tenaga
pendidikan yang selektif, peningkatan kualitas SDM menghasilkan
sumber daya manusia yang bermutu dan handal dalam bidangnya
masing-masing, sehingga dapat diberdayakan untuk meningkatkan
kualitas peserta didik, dalam peningkatan kualitas pendidik melibatkan
berbagai unsur masyarakat, wali murid, pemerintah, konsultan
pendidikan, lembaga pelatihan, pengelolaan pendanaan menghasilkan
lembaga yang lebih mandiri, kreatif, dan mampu mensejahterakan
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 133
tenaga pendidikan serta mampu membangun sarana prasarana secara
berkelanjutan sehingga mendukun tercapainya peningkatan mutu
pendidikan secara kontinyu. Dari hasil di atas semua merupakan
bagian dari manajemen mutu terpadu .
DAFTAR PUSTAKA
Arcaro, Jerome S. Pendidikan Berbasis Mutu, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar 2007
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Renika Cipta, 1998.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Renika Cipta, 1998.
Bugin, Burhan, Analisis data penelitian kualitatif, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007.
Hadi, Sutrisno, Metodelogi Researah II, Yogyakarta: Yayasan Penerbit
UGM, 1981
Lonfland, Analyzing Social Setting, A Guide to Qualitative Observation and
Analysis, Belmont, Cal: Wadsworth Publishing Company,1984.
Lonfland, Analyzing Social Setting, A Guide to Qualitative Observation and
Analysis, Belmont, Cal: Wadsworth Publishing Company,1984
Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2000.
Mudyahardjo, Redja Pengantar Pendidikan; sebuah studi awal tentang
dasar-dasar pendidikan pada umumnya dan pendidikan di
Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2006.
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung; PT Remaja
Rosdakarya 2006.
Sallis, Edward, Total Quality Manajement In Education, Jokjakarta:
IRCisoD, 2012
Supriyanto, didik,dkk, Bunga Rampai Pendidikan Islam, Surabaya: Taruna
Media Pustaka 2011
Syaiful, Sagala, Manajemen Strategik dalam peningkatan mutu
pendidikan, Bandung: Albeta; 2007.
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu
M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 134
Referensi Internet:
http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kasus
http://blujer.blogspot.com/2012/03/badan-standar-nasional-
pendidikanbsnp.html
http://id.wikisource.org/wiki/UndanUndang_Republik_Indonesia_Nomor_1
9_Tahun_ 2005

More Related Content

What's hot

Peningkatan efektivitas sekolah melalui peningkatan kualitas guru
Peningkatan efektivitas sekolah melalui peningkatan kualitas guruPeningkatan efektivitas sekolah melalui peningkatan kualitas guru
Peningkatan efektivitas sekolah melalui peningkatan kualitas guru
Resti Ws
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan
Edwarn Abazel
 
Manajemen sekolah efektif dan unggul
Manajemen sekolah efektif dan unggulManajemen sekolah efektif dan unggul
Manajemen sekolah efektif dan unggul
Komar Hotim
 

What's hot (20)

Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyahManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
 
Peningkatan efektivitas sekolah melalui peningkatan kualitas guru
Peningkatan efektivitas sekolah melalui peningkatan kualitas guruPeningkatan efektivitas sekolah melalui peningkatan kualitas guru
Peningkatan efektivitas sekolah melalui peningkatan kualitas guru
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan
 
7. pendekatan dan tantangan dalam manajemen pendidikan islam.
7. pendekatan dan tantangan dalam manajemen pendidikan islam.7. pendekatan dan tantangan dalam manajemen pendidikan islam.
7. pendekatan dan tantangan dalam manajemen pendidikan islam.
 
Resensi buku
Resensi bukuResensi buku
Resensi buku
 
Makalah pengelolaan peserta didik
Makalah pengelolaan peserta didik Makalah pengelolaan peserta didik
Makalah pengelolaan peserta didik
 
Pengelolahan pendidikan
Pengelolahan pendidikanPengelolahan pendidikan
Pengelolahan pendidikan
 
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan IslamPendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniahMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
 
manajemen peserta didik
manajemen peserta didikmanajemen peserta didik
manajemen peserta didik
 
Manajemen sekolah efektif dan unggul
Manajemen sekolah efektif dan unggulManajemen sekolah efektif dan unggul
Manajemen sekolah efektif dan unggul
 
Pengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta DidikPengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta Didik
 
Konsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahKonsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolah
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadiManajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
 
paradigma baru pendidikan islam
 paradigma baru pendidikan islam  paradigma baru pendidikan islam
paradigma baru pendidikan islam
 
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
 
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdfMakalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
 
Makalah upaya peningkatan pendidikan
Makalah upaya peningkatan pendidikanMakalah upaya peningkatan pendidikan
Makalah upaya peningkatan pendidikan
 
Satuan acara perkuliahan pengelolaan pendidikan
Satuan acara perkuliahan pengelolaan pendidikanSatuan acara perkuliahan pengelolaan pendidikan
Satuan acara perkuliahan pengelolaan pendidikan
 

Similar to Pengelolaan madrasah dalam perspektif

Manajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolahManajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
Nuruddin Arranirri
 

Similar to Pengelolaan madrasah dalam perspektif (20)

Resensi 1
Resensi 1Resensi 1
Resensi 1
 
Resensi 1
Resensi 1Resensi 1
Resensi 1
 
2194-Article Text-7663-1-10-20230803 (1).pdf
2194-Article Text-7663-1-10-20230803 (1).pdf2194-Article Text-7663-1-10-20230803 (1).pdf
2194-Article Text-7663-1-10-20230803 (1).pdf
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarjiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sukmaidi
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sukmaidiMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sukmaidi
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sukmaidi
 
KEPIMPINAN INSTRUKSIONAL 3.pdf
KEPIMPINAN INSTRUKSIONAL 3.pdfKEPIMPINAN INSTRUKSIONAL 3.pdf
KEPIMPINAN INSTRUKSIONAL 3.pdf
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyahManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-misini
Manajemen pendidikan-islam  deden-makbuloh-misiniManajemen pendidikan-islam  deden-makbuloh-misini
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-misini
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-misini
Manajemen pendidikan-islam  deden-makbuloh-misiniManajemen pendidikan-islam  deden-makbuloh-misini
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-misini
 
Manajemen pendidikan-islam desen-makbuloh-siti faridah
Manajemen pendidikan-islam desen-makbuloh-siti faridahManajemen pendidikan-islam desen-makbuloh-siti faridah
Manajemen pendidikan-islam desen-makbuloh-siti faridah
 
SISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGA
SISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGASISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGA
SISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGA
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumrohManajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
 
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
 
Manajemen pendidikan-isalm deden-makbuloh-nurasiyah
Manajemen pendidikan-isalm deden-makbuloh-nurasiyahManajemen pendidikan-isalm deden-makbuloh-nurasiyah
Manajemen pendidikan-isalm deden-makbuloh-nurasiyah
 
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptxMANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
 
Manajemen mutu pendidikan Islam-Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
Manajemen mutu pendidikan Islam-Deden Makbuloh-Agus MukhandarManajemen mutu pendidikan Islam-Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
Manajemen mutu pendidikan Islam-Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
 
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolahManajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-m.suba'i
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-m.suba'iManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-m.suba'i
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-m.suba'i
 

More from FAI Unmuh Ponorogo

More from FAI Unmuh Ponorogo (12)

Standar 6
Standar 6 Standar 6
Standar 6
 
Urgensi pendidikan karakter bangsa di sekolah
Urgensi pendidikan karakter bangsa di sekolahUrgensi pendidikan karakter bangsa di sekolah
Urgensi pendidikan karakter bangsa di sekolah
 
Studi implementasi tradisionalisasi dan modernisasi pendidikan di pondok pe...
Studi implementasi tradisionalisasi dan modernisasi pendidikan   di pondok pe...Studi implementasi tradisionalisasi dan modernisasi pendidikan   di pondok pe...
Studi implementasi tradisionalisasi dan modernisasi pendidikan di pondok pe...
 
Reka jenis kelamin anak dalam perspektif sains
Reka jenis kelamin anak dalam perspektif sainsReka jenis kelamin anak dalam perspektif sains
Reka jenis kelamin anak dalam perspektif sains
 
Kewajiban berbusana dan pembentukan jiwa keagamaan peserta didik
Kewajiban berbusana dan pembentukan jiwa keagamaan peserta didikKewajiban berbusana dan pembentukan jiwa keagamaan peserta didik
Kewajiban berbusana dan pembentukan jiwa keagamaan peserta didik
 
Impelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufismeImpelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufisme
 
Strategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakStrategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anak
 
Problematika hisab rukyah dalam penentuan awal ramadhan dan solusinya di indo...
Problematika hisab rukyah dalam penentuan awal ramadhan dan solusinya di indo...Problematika hisab rukyah dalam penentuan awal ramadhan dan solusinya di indo...
Problematika hisab rukyah dalam penentuan awal ramadhan dan solusinya di indo...
 
Membangun masyarakat hukum yang beradab
Membangun masyarakat hukum yang beradabMembangun masyarakat hukum yang beradab
Membangun masyarakat hukum yang beradab
 
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiran
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiranMaqhasid as syariah dan qishas pemikiran
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiran
 
Kritik wayang kemplo terhadap dunia pendidikan di ponorogo
Kritik wayang kemplo terhadap dunia pendidikan di ponorogoKritik wayang kemplo terhadap dunia pendidikan di ponorogo
Kritik wayang kemplo terhadap dunia pendidikan di ponorogo
 
Aplikasi komik sebagai media pembelajaran
Aplikasi komik sebagai media pembelajaranAplikasi komik sebagai media pembelajaran
Aplikasi komik sebagai media pembelajaran
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 

Pengelolaan madrasah dalam perspektif

  • 1. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 111 PENGELOLAAN MADRASAH DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN MUTU TERPADU (Studi Di MI Plus Al Islam Dagangan Madiun) Oleh: Katni (Staf Pengajar Fakultas Agama Islam Unmuh Ponorogo) email: karyasuka@yahoo.co.id. Adib Khusnul Rois (Alumni Fakultas Agama Islam Unmuh Ponorogo) email: sikuloye@gmail.com ABSTRACT: This study aims to discuss about the school (madrasah) management and the result of excellent school management on the integrated quality management perspective. It was a qualitative research with interview, observation, and documentation in collecting the data. The result of this research were: 1. the management of MI Plus Al Islam, Dangangan Madiun was including (a) Human resource: the principle management with firm, open, solid team, and focus on customer services quality, (b) student management: Islamic religion and values teaching in everyday life, local content for the development of students’ skill and creativity, (c) graduate competence standard: creating their own quality standardbased on SWOT analysis, without disobeying the government regulations. The quality is designed by strengthening the local content, self-development, and life skill education. (d) Funding management and institutional independence, including: fixed and non-fixed donors, canteen management, and varied payment system. 2. The quality management result was a solid team work and cooperation among management aspects and totally wholehearted services quality, selective and strict acceptance system to produce a quality teachers, improvement strategy and new breakthroughs on education quality improvement with fixed and non-fixed donors, as well as an optimal canteen management as a form of entrepreneurship and funding source for the school independence. Keywords: school management; integrated quality management; quality standardbased. PENDAHULUAN Pendidikan adalah proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku lainnya dalam masyarakat tempat mereka hidup. Menurut webster’s new world dictionary (1962), pendidikan adalah proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, pikiran, karakter, dan seterusnya (Sagala, 2007: 1). Dalam proses
  • 2. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 112 pendidikan peserta didik diberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam keperluan untuk hidup di dunia. Selain itu paserta didik juga diberikan bekal nilai-nilai akhlak, membina hati dan ruhani sehingga melahirkan generasi penerus (out put) yang memiliki kepribadian utuh (integrated personality) sehingga dapat memakmurkan dan memuliakan kehidupan material dan spiritual, keluarga dan masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai Islam. Peranan lembaga pendidikan dalam mengantarkan peserta didik untuk meningkatkan perilaku keagamaan, salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan manajemen pengelolaan pendidikan Islam dengan baik, arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap, dan cara- cara mendapatkan yang transparan. Dengan demikian, manajeman dalam arti mengatur segala sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan dalam ajaran Islam. Pendidikan merupakan indikator utama pembangunan dan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa.Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah tersedianya cukup sumber daya manusia yang berkualitas.Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945, diperlukan otonomi dalam pengelolaan pendidikan formal dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah/madrasah pada pendidikan dasar dan menengah, serta otonomi perguruan tinggi pada pendidikan tinggi (UUD No 9 Tahun 2009, Amandemen UUD 1945). Madrasah sebagai lembaga pendidikan dalam bentuk pendidikan formal sudah dikenal sejak awal abad ke 11 atau 12 M, yaitu sejak dikenal
  • 3. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 113 adanya madrasah Nidzamiyah yang didirikan di Baghdad oleh Nizam Al- Mulk, Pendirian madrasah ini telah memperkaya khasanah lembaga pendidikan di lingkungan masyarakat Islam, karena pada masa sebelumnya masyarakat Islam hanya mengenal pendidikan tradisional yang diselenggarakan di masjid-masjid dan dar al-khuttab. Dalam prinsipnya, madrasah merupakan pendidikan yang sama dengan pendidikan umum, tetapi lebih menekankan pendidikan Islam secara intensif dan mendalam. Perbedaan prinsip antara pendidikan umum dan pendidikan Islam adalah bahwa dalam Islam tidak terdapat sistem pendidikan yang baku, melainkan hanya terdapat nilai-nilai moral dan etis yang seharusnya mewarnai sistem pendidikan tersebut. Sistem yang demikian bisa dibuat dengan menggunakan manajemen Pendidikan Islam melalui konsep, strategi dan aplikasi. Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses penataan pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan non manusia dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Sebagai kelanjutan dari terbitnya UU Nomor 20/2003, telah terbit juga Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang di dalamnya memuat ketentuan mengenai delapan standar, yaitu: (1) Standar Kompetensi Lulusan; (2) Standar Isi; (3) Standar Proses; (4) Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (5) Standar Sarana dan Prasarana; (6) Standar Pengelolaan; (7) Standar Pembiayaan Pendidikan (8) Standar Penilaian Pendidikan. (Depiknas, UU Nomor19Tahun2005tentang StandarNasionalPendidikan).
  • 4. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 114 Penetapan standar-standar di atas bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka pencerdasan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.Standar tersebut juga berfungsi sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu (http://blujer.blogspot.com/2012/03/badan-standar- nasional-pendidikan-bsnp.html, diakses tanggal 20 Januari 2014). Dalam pendidikan di Indonesia pemerintah sudah membuat standar mutu pendidikan dalam permendiknas UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang disertai dengan munculnya kebijakan-kebijakan lainnya seperti PP Nomor 19/2005, Permendiknas Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006 saat ini membawa pemikiran baru dalam pengelolaan sistem pendidikan di Indonesia yang mengarah pada berkembangnya keinginan untuk melaksanakan otonomi pengelolaan pendidikan. Otonomi pengelolaan pendidikan ini diharapkan akan mendorong terciptanya peningkatan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Menurut pengamatan peneliti, Madrasah yang berhasil mengaplikasikan manjemen berbasis mutu sangat banyak sekali diantaranya Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Plus Dagangan Madiun. Berdasarkan studi awal, lembaga pendidikan Islam di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) ini menanamkan prinsip perilaku dan nilai-nilai Islam dan memiliki standar pengelolaan manajemen mutu yang baik. Hal ini dibuktikan dengan prestasi akademiknya yang unggul dalam manajemen mutunya.
  • 5. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 115 Hal tersebut menjadi ketertarikan peneliti untuk mengkaji apakah memang benar MI Plus Al-Islam Dagangan Madiun benar-benar menerapkan sitem manajemen mutu terpadu. Masalah ini penting diteliti berdasarkan pertimbangan: (1) Selama ini lembaga pendidikan Islam, termasuk Madrasah Ibtidaiyah bercitra jelek; (2) Perlunya madrasah model yang dijadikan kiblatlembaga pendidikan Islam lainnya, dengan pengelolaan yang berkualitas unggul; (3) perlunya pembenahan terus- menerus dalam pengembangan manajemenmadrasah. Berdasarkan latar belakang masalah di atas mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul: Pengelolaan Madrasah Dalam Perspektif Manajemen Mutu (Studi Di MI Plus Al-Islam Dagangan Kabupaten Madiun). Data yang hendak dikumpulkan adalah tentang Madrasah Plus Dalam Perspektif Manajemen Mutu yang akan digali yakni: Untuk mengetahui bagaimana manajemen mutu Madrasah Ibtidaiyah Plus Al- Islam Dagangan Kabupaten Madiun, dan bagaimana hasil dari manajemen mutu Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam Dagangan Madiun. Dari ungkapan konsep tersebut, jelas bahwa yang dikehendaki adalah suatu informasi dalam bentuk deskriptif.Dataakan digali melalui teknik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Proses analisis data dilakukan melalui serangkaian aktifitas yang saling berkaitan, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Emir, 2012: 129). Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis.Validasi data akan dilakukan bersamaan dengan analisis data, baik di lapangan maupun setelah dari lapangan.
  • 6. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 116 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Manajemen Mutu Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam Dagangan Kabupaten Madiun. Sebagaimana telah diungkapkan di muka, Madrasah yang berhasil mengaplikasikan manjemen berbasis mutu sangat banyak sekali diantaranya Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Plus Dagangan Madiun. Berdasarkan studi awal, lembaga pendidikan Islam ditingkat SekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah ini menanamkan prinsip perilaku dan nilai-nilai Islam dan memiliki standar pengelolaan manejemen mutu yang baik.Manajemen mutu yang di tekuni tidak lepas dari 8 Standar Mutu Pendidikan Nasional dan Mutu Terpadu. Upaya peningkatan pengelolaan Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Plus Dagangan Madiun bisa di lihat dari faktor-faktor penting sebagai berikut: a. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Lembaga MI Plus Al Islam Dagangan Madiun 1) Kinerja Dalam pengelolaan suatu lembaga salah satu yang sangat penting adalah sumber daya manusia di dalamnya, sumberdaya menyangkut semua elemen pengelola yang ada didalamnya yang saling berinteraksi, berkomunikasi dan menjalin hubungan yang erat. Seperti yang diungkapkan dari hasil wawancara dengan Ustad Miftahul Jinnan salah satu konsultan pendidikan di MI Plus Al-Islam Dagangan. Saya dari Griya Parenting Surabaya salah satu konsultan pendidikan MI Al-Islam Plus Dagangan, MI Al-Islam Plus
  • 7. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 117 Dagangan sangat luar biasa perkembangannya dari tahun ketahun yang secara singkat murid yang ada di MI Al-Islam Plus dagangan bertambah pesat karena pengelolaan yang menggunakan menejemen mutu dengan kerja tim yang solid, saya sering mampir di MI plus Dagangan melihat bagaimana tenaga pengelolanya yakni kepala sekolah memang bener teges. Jika diamati, bahwa pengelolaan manajemen mutu di MI Plus Al-Islam Dagangan Madiun adalah kepemimpinan kepala sekolah yang tegas dan keterbukaan serta kerja tim yang solid. Begitu juga yang ungkapkan oleh Ustazah Sujiati sebagai Wakil Kepala di bidang kesiswaan, yakni: Semua elemen pendidik bekerja sama antar aspek manajemen, kerja tim dan kualitas pelayanan sepenuh hati dengan nilai-nilai perjuangan untuk ibadah adalah salah satu kekuatan dalam pendidikan kami. 2) Penjaminan kualitas tenaga pendidik Penjaminan kualitas tenaga pendidik merupakan hal yang sangat penting sekali, untuk mendapatkan hasil yang berkualitas dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan adalah dengan penjaminan kualitas tenaga pendidik, MI Plus Al- Islam Dagangan sangat selektif sekali untuk perekrutan tenaga kependidikan, seperti di ungkapkan oleh Ustadz. Ali Mustofa Wakil Kepala bidang kurikulum di MI Plus Al-Islam Dagangan, yaitu:
  • 8. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 118 Untuk perekrutan tenaga kependidikan kita adakan tes sesuai dengan kebutuhan dari MI Plus Dagangan Madiun minimal S1, jika ada yang daftar ke MI Plus maka semua kita terima dan kita adakan sistem tiga bulan training mengajar dalam pengawasan. Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa rekrutmen dalam pengelolaan institusi apapun apalagi dalam dunia pendidikan sangat vital sekali menciptakan sistem rekrutmen tenaga pendidikan, karena lembaga pendidikan itu merupakan tempat di mana semua akan bekerja dengan kapasitas tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Kualitas dan mutu pendidikan merupakan salah satu yang menentukan keberlanjutan sekolah. 3) Peningkatan Kualitas dan Pelibatan Konsultan Peningkatan dan pembenahan terus-menerus adalah jalan yang sewajarnya dilakukan dan merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan apapun. Sumberdaya manusia yang berkualitas akan menjadikan hasil didikan yang berkualitas pula. Dengan demikian suatu lembaga yang di isi oleh sumber daya manusia yang berkualitas sudah tentu akan menjadikan lembaga menjadi berkualitas, seperti yang di ungkapkan oleh Ustad Ahmad A Siddiqi wakil kepala sekolah MI Plus AL-Islam dagangan melalui wawancara sebagai berikut: Mengacu kepada realita yang terjadi sekarang, tidak mungkin sekolah akan menangani tenaga kependidikan dengan penanganan sendiri. Kita libatkan seluruh komponen mulai dari masyarakat, wali murid, tokoh masyarakat, pemerintahan dan konsultan.
  • 9. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 119 4) Peningkatan Akses Dalam sebuah organisasi akses merupakan jaringan pengembangan sayap yang sangat menentukan di mana semakin banyak akses maka semakin mudah dan cepat dalam pencapain tujuan, seperti yang di ungkapkan Ustazah Sujiati sebagai wakil kepala bidang kesiswaan MI Plus Al Islam Dagangan, yakni: Terobosan-terobosan baru sudah kita mulai yaitu bekerja sama dengan psikiater atau sinergi dengan psikolog untuk melihat karakter para murid yang masuk di MI Al-Islam Plus Dagangan ini dengan penanganan pesikolog melihat latar belakang siswa untuk mengklasifikasikan. 5) Peningkatan Kepuasan Pelanggan dan Kebutuhan Kepuasan pelanggan menjadi faktor prioritas dalam memberikan jaminan mutu. Sebagaiman yang di sampaikan Ustad Nanang M Irhami, yakni: Dengan memberikan pelayan maksimal serta amanah dan kerja keras ditambah dengan sistem keterbukaan antar semua komponen pendidikan. Bisa di uraikan bahwa sebagai penjual produk lembaga pendidikan harus bisa memberikan jaminan mutu yang bisa dipertanggung jawabkan seperti amanah, kerja keras, komunikasi yang terbuka antar semua komponen madrasah. 6) Model dan Strategi Ada model dan strategi dalam memajukan suatu institusi atau lembaga untuk penguatan manajemen sekolah. Seperti
  • 10. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 120 yang di ungkapkan Ustad Ahmad A Siddiqi wakil kepala sekolah MI Plus AL-Islam Dagangan, yaitu: Mengacu kepada realita yang terjadi sekarang tidak mungkin sekolah akan menangani tenaga kependidikan dengan penanganan sendiri. Kita libatkan seluruh komponen mulai dari masyarakat, wali murid, tokoh masyarakat, pemerintahan dan konsultan khususnya konsultan pendidikan. Ungkapan Ustad Ahmad A Siddiqi menjelaskan strategi- strategi dalam penjaminan mutu dan peningkatan kualitas sekolah dengan melibatkan dari masyarakat, wali murid, tokoh masyarakat, pemerintahan dan Konsultan pendidikan. b. Manajemen Kesiswaan 1. Manajemen Pembelajaran Agama Islam Agama merupakan pondasi utama dalam kehidupan ini, agama merupakan sebuah ruh dan spirit kehidupan. Madrasah adalah salah satu tempat dalam menanamkan ruh dan spirit itu, MI Plus Al- Islam Dagangan memeliki konsep penanaman agama dan nilai-nilai mulai dari dini, sesuai dengan pendapat Ustad Ali Mustofa (Wakil kepala bidang kurikulum) melalui wawancara sebagai berikut: Seperti saya ungkapkan di awal tadi untuk pengembangan agama dari Tartil Murothal Juz ’Amma, Shalat Dhuha, sholat berjamaah, Do’a Harian, Perilaku Islami dalam makan dan minum, Hormat pada orang yang lebih tua. 2. Optimalisasi Pembelajaran Muatan lokal Muatan lokal dimaksudkan untuk mengembangkan potensi peserta didik yang disesuaikan dengan potensi daerah sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan di
  • 11. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 121 madrasah seperti menyiapkan peserta didik untuk memasuki bahasa global dan teknologi informasi. Mata pelajaran muatan lokal di MI Plus Al Islam Dagangan antara lain: a. Bahasa Daerah (Jawa) sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai budaya (Jawa) masyarakat setempat dalam wujud komunikasi dan apresiasi sastra (diberikan di Kelas 3-6 wajib diikuti setiap siswa). b. Pendidikan Bahasa Inggris sebagai upaya untuk mengenalkan berbagai bahasa dalam masyarakat global (diberikan pada kelas 4-6, bisa pilihan bagi siswa dengan muatan lokal lain yang ditawarkan). c. Pendidikan Komputer sebagai upaya untuk mengenalkan pentingnya mengenal dan menggunakan alat teknologi (komputer) dalam abad global (diberikan pada kelas 3-5 bisa pilihan bagi siswa dengan muatan lokal lain yang ditawarkan). Muatan lokal inilah yang menjadi suatu ciri khas di MI Plus Dagangan. Dari muatan lokal ini bisa menjadikan suatu hal yang menarik dan menjadi nilai tawar yang mahal. 3. Pengembangan Diri Kegiatan Pengembangan diri di MI Plus Al Islam Dagangan diadakan dalam rangka pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap melalui pengalaman yang berulang-ulang sampai pada tahap otonomi (kemandirian). Ada
  • 12. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 122 banyak bentuk dan sarana kegiatan pengembangan diri sebagaimana sebagaimana di bawah ini: a) Seni Musik dan Vokal (Talamidza Band) Kegiatan ini ditujukan untuk menggali bakat dan minat siswa dalam hal seni musik, sasarannya adalahsiswa mulai dari kelas III s/d kelas VI. b) Seni Tari Tujuan : (a) Melestarikan budaya Jawa; (b) Menumbuh kembangkan bakat pada siswa; (c) Menumbuh kembangkan budaya yang Islami c) Seni Karawitan Tujuan : (a) Melestarikan budaya Jawa khususnya seni karawitan; (b) Menggali potensi dan minat siswa di bidang seni karawitan; (c) Menumbuhkembangkan seni budaya yang lebih Islami d) Mukim Malam Minggu (M3) Tujuan : (a) Melatih siswa untuk belajar hidup mandiri; (b) Membiasakan siswa bersosialisasi dengan teman dan lingkungannya; (c) Menumbuhkembangkan kebiasaan beribadah pada siswa. Sasaran : Siswa kelas III s/d kelas VI e) Pramuka Tujuan: Sebagai wahana bagi peserta didik mengembangkan jiwa kepanduan, cinta tanah air dan berorganisasi.Sasaran:Siswa kelas III s/d kelas VI
  • 13. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 123 f) Pidato/Muhadarah Tujuan: (a) Melatih siswa mengungkapkan pesan kepada orang lain; (b) Menumbuhkembangkan bakat siswa berkomunikasi dengan orang lain; (c) Melatih siswa mengungkapkan pendapat pada orang lain Sasaran: Siswa kelas III s/d kelas VI g) Kegiatan Pembiasaan Pengalaman Ajaran Agama Islam dalam Kegiatan Sehari-hari 1. Tartil Murotal Juz ’Amma Tujuan :Melafalkan dan menghafalkan surat-surat pada juz 30 dengan kaidah-kaidah yang benar.Sasaran:Siswa kelas I s/d kelas VI 2. Shalat Dhuha Tujuan :Membiasakan siswa melaksanakan ibadah shalat dhuha. Sasaran :Siswa kelas III s/d kelas VI 3. Do’a Harian Tujuan: Mendorong siswa untuk selalu berdoa dalam melaksanakan setiap kegiatan baik di sekolah maupun di rumah.Sasaran : Siswa kelas I s/d kelas VI 4. Perilaku Islami dalam Makan dan Minum Tujuan: Membiasakan siswa pada makan dan minum dengan cara yang Islami.Sasaran: Siswa kelas I s/d kelas VI
  • 14. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 124 5. Hormat pada Orang yang Lebih Tua Tujuan: Membiasakan siswa untuk hormat dan tawadhu’ pada guru, orang tua dan teman dengan mengucap salam dan jabat tangan setiap bertemu. Sasaran: Seluruh siswa. 4. Pendidikan Kecakapan Hidup (life skill) Life Skill atau kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Kecakapan hidup (Life skill) merupakan pengembangan kelebihan peserta didik dalam bidang skill tertentu, contoh anak ini suka dan bakat di karawitan, renang, catur, dll., yang berhubungan dengan bakat dan minat maka kita dari pihak sekolah membimbing dan memfasilitasi sampai handal dalam bidang tersebut. 5. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kurikulum Pembenahan terus menerus dan menetapkan langkah- langkah standar mutu pendidikan mulai dari kurikulum dan standar kompetensi kelulusan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ustad Ahmad ASiddiqi wakil kepala sekolah MI Plus AL- Islam dagangan, yaitu: Kita masih menggunakan kurikulum KTSP 2007-2009 dengan menggunakan perbaikan terus menerus setiap tahunnya. Secara ideal kita memang menggunakan Permendiknas Nomor
  • 15. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 125 22, 23, dan 24 Tahun 2006 yang saat ini membawa pemikiran baru dalam pengelolaan sistem pendidikan di Indonesia yang mengarah pada berkembangnya keinginan untuk melaksanakan otonomi pengelolaan pendidikan. Akhirnya kita berfikir bagaimana sekolah ini bisa maju dengan menggunakan standart kondisional tapi tetap berlandaskan aturan pemerintah, akhirnya kita menemukan standar mutu sendiri dan menemukan konsep pendidikan sendiri. c. Manajemen Pendanaan Dan Kemandirian MI Plus Al Islam Dagangan Madiun Sekolah swasta adalah sekolah yang berdiri sendiri yang memiliki konsep sendiri dan mandiri, atas naungan lembaga sendiri. Di sisi lain memang menjadi sekolah swasta adalah memiliki prinsip kebebasan, kreatifitas adalah salah satu amunisi bagi lembaga swasta, namun disisi lain memiliki kebebasan juga memiliki kelemahan yaitu jauh dengan akses kementerian pendidikan dasar dan menengah, maka dari itu konsep kemandirian sebagai mental sekolah swasta. Ada beberapa manajemen keuangan yang dilakukan oleh MI Plus Al-Islam Dagangan sebagai berikut: 1. Donatur Tetap Di mana donatur tetap ini yang menjadi penopang pendanaan di MI Plus sebagaimana yang disampaikan Ustad Nanang, yakni: Sumber pendanaan untuk madrasah ini adalah dari donatur tetap, uang dari siswa dan kemandirian setelah itu pemerintah.Karena kita adalah swasta memang tidak didanai olehpemerintah ya mental kemandirian yang kita terapkan.Lak mlaku pisan di polne, mergo lak ogak mlaku yo mati mergo swasta, lak penak yo dirasakne dewe lak mumet yo dirasakne dewe. Donatur tidak tetap juga menjadi sumber pendanaan.
  • 16. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 126 Sekolah swasta harus berani hidup sendiri dengan konskuen memegang prinsip, Kreatifitas dan semangat ibadah dan interpreneur adalah kekuatan sekolah swasta. 2. Kantin Mental kewirausahaan adalah langkah dari sekolah swasta yang menjadi sangat menarik dan luar biasa, dengan penangan kantin secara maksimal.Kantin menjadi salah satu badan usaha yang sangat membantu untuk pendanaan pengembangan lembaga dari hasil laba pengelolaan kantin.Demikian juga yang disampaikan oleh Ustad. Ahmad ASiddiqi selaku wakil kepala sekolah tentang manajemen kantin sebagai berikut: Pengelolaan kantin sebenarnya yang paling kuat dalam penyangga pembiayaan madrasah, dari jumlah 581 siswa dan semuanya wajibkan beli dikantin itu menjadi pendapatan luar biasa untuk madrasah dalam penguatan pembiayaan. 3. SPP (Sumbangan Pendampingan Pendidikan) Tidak hanya dari donatur dan kantin, uang pembayaran siswa juga menjadi sumber pendanaan sekolah. Uang SPP juga berperan sangat penting dalam keberlangsungan sekolah apalagi swasta tapi yang menjadi keunikan di MI Plus Al-Islam Dagangan adalah sangat bervariasinya dalam pembayaran SPP. SPP peserta didik perbulan sangat bervariasi yakni isesuaikan kesadaran wali murid masing-masing ada tiga pilihan 30.000, 35.000 dan sesuai keikhlasan.
  • 17. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 127 2. Hasil Dari Pengelolaan Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam Dagangan Madiun Perspektif Manajemen Mutu Terpadu. Hasil dari Manajemen Mutu Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam Dagangan Madiun dari hasil wawancara, observasi dan dokumentiasi dengan kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, wakil kepala bidang kesiswaan, dan konsultan pendidikan dapat diperoleh hasil sebagai berikut: a. Hasil manajemen Sumber Daya Manusia Hasil pengelolaan sumber daya manusia di Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam Dagangan Madiun adalah sebagai berikut: 1) Hasil Manajemen Pengelolaan Sumber Daya Manusia Seluruh elemen pengelola di Madrasah Ibtidaiyah Al- Islam Plus Dagangan tersebut saling berinteraksi, berkomunikasi dan menjalin hubungan yang sangat erat karena mereka dipimpin oleh kepala sekolah yang tegas, terbuka, apa adanya serta jujur. Hal tersebutlah yang menumbuhkan jiwa keikhlasan, semangat tinggi, loyalitas yang tinggi dan pantang menyerah, mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan (peserta didik dan orang tua) dengan sepenuh hati. Hal ini sesuai dengan teori manajemen Mutu terpadu. 2) Penjaminan kualitas SDM tenaga pendidik Pertama, menentukan sistem rekrutmen SDM yang ketat, kedua, ditingkatkan kualitasnya melalui pemagangan, training dan pelatihan dengan melibatkan konsultan menghasilkan mutu
  • 18. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 128 SDM yang handal yang dibutuhkan MI Plus Al Islam Dangangan Madiun. 3) Peningkatan Kerjasama dengan berbagai pihak Peningkatan akses jejaring kerjasama dengan berbagai pihak masyarakat, wali murid, tenaga konsultan, lembaga pelatihan sehingga lembaga tesebut mendapat dukungan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak sehingga mutu dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan. 4) Optimalisasi pelayanan pelanggan Optimalisasi pelayanan pelanggan kepada siswa dan wali murid menghasilan siswa yang berkualitas dan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di lembaga tersebut sehingga jumlah siswa terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. b. Manajemen Kesiswaan 1) Optimalisasi manajemen pembelajaran PAI Pembelajaran PAI dikawal sampai ranah ranah nilai-nilai dan implementasi dalam kehidupan sehari hari, mulai dari pembiasaan di madrasah secara bertahap di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tartil murothal juz ’amma, shalat dhuha, sholat berjamaah, do’a harian, perilaku islami dalam makan dan minum, hormat pada orang yang lebih tua. Standarisasi membaca dan menulis al-Qur’an. Hal ini menjadikan nilai ajaran Islam tidak hanya diilmui tetapi mampu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik.
  • 19. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 129 Sehingga manajemen pembelajaran PAI yang telah dilakukan ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga para siswa dan wali murid puas terhadap harapan menyekolahkan anaknya dengan dibekali ajaran agama Islam dari tataran ilmu hingga amaliyah sehari-hari 2) Optimalisasi Pembelajaran Muatan Lokal Dari optimalisasi pembelajaran muatan lokal bahasa jawa, bahasa inggris dan komputer peserta didik di MI Plus Al Islam Dagangan madiun mampu berbahasa jawa (krama) di tenggah-tengah masyarakat, mampu berbahasa inggris dan memiliki keterampilan mengoperasionalkan komputer. Muatan lokal ini merupakan beberapa ciri keunggulan mutu yang diciptakan oleh madrasah tersebut. Dengan penguasaan bahasa jawa, bahasa inggris dan komputer akan berdampak pada peningkatan daya saling atau mutu peserta didik. 3) Manajemen pembelajaran pengembangan diri Pengembangan diri di MI Plus Al Islam Dagangan diadakan dalam rangka pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap melalui pengalaman yang berulang-ulang sampai pada tahap otonomi (kemandirian) mengenai suatu perilaku tertentu meliputi beberapa kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan bakat dan minat peserta didik. Seperti: seni musik dan vokal (talamidza band), seni tari, seni krawitan, mukim malam minggu (M3), pramuka, pidato, muhadarah), kegiatan pembiasaan pengalaman ajaran agama Islam dalam
  • 20. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 130 kegiatan Sehari-hari (tartil muratal juz’ama, shalat dzuha, doa harian, perilaku islami dalam makan dan minum, hormat kepada orang yang lebih tua. 4) Manajemen Pembelajaran Life Skill Manajemen pembelajaran life skill merupakan program yang memberikan bekal keahlian menghadapi problematika kehidupan, konsep pendidikan kemandirian sejak dini. Program ini bertujuan agar peserta didik tidak kesusahan dalam mengurus keperluan paribadinya saat ini dan diharapkan menjadi bekal untuk menghadapi hidup di masa mendatang. c. Hasil dari Manajemen Pendanaan Manajemen pendanaan melaui donatur tetap dan tidak tetap, pengelolaan kantin secara optimal menjadi sumber pendanaan yang cukup besar untuk mengembangkan MI Puls Al Islam Dagangan Kabupaten Madiun. Didukung juga dengan sistem pembayaran SPP dengan berbagai variasi pilihan pembiayaan sesuai dengan kekuatan ekonomi wali murid, yakni Rp. 30.000, RP. 35.000 atau sesuai keikhlasan wali murid. Sehingga lembaga swasta ini lembih mandiri, gurunya tersejahterakan dan terus bisa membangun sarana prasarana secara berkelanjutan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan yang peneliti lakukan mengenai Pengelolaan Madrasah Dalam perspektif Manajemen Mutu Terpadu (Studi
  • 21. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 131 Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Dagangan Kabupaten Madiun) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengelolaan Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam Dagangan Kabupaten Madiun Perspektif Manajemen Mutu Terpadu adalah: (a). Pengelolaan sumber daya manusia: kepemimpinan kepala sekolah yang tegas dan terbuka serta kerja tim yang solid, kejujuran, kerjasama antar aspek manajemen, kualitas pelayanan sepenuh hati dengan nilai-nilai perjuangan hanya untuk beribadah, memperjuangkan nilai-nilai, Ijasah minimal S1 untuk masuk dalam lembaga pendidikan dan di adakan tes dan training tiga bulan dalam proses penerimaan dengan seleksi yang betul-betul matang dalam menentukan tenaga pendidik. (b). Pengelolaan Kesiswaan: mengajarkan agama Islam secara umum hingga penanaman nilai dan implementasi dalam kehidupan sehari- hari, penerapan muatan lokal untuk pengembangan diri melalui keterampilan, kreatifitas, penguatan karakter diri, tujuan dari diadakannya muatan lokal life skill merupakan program yang memberikan bekal keahlian dalam menghadapi problematika kehidupan, konsep kemandirian dan belajar untuk hidup mandiri sejak usia dini sehingga diharapkan peserta didik suatu saat nanti tidak akan kesusahan dalam menghadapi hidup. (c). Standar kompetensi lulusan: secara ideal pemerintah sudah membuat manajemen mutu melalui standar nasional pendidikan, tetapi Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam Dagangan membuat standar mutu sendiri sesuai dengan analisis situasi dan kondisi, tetapi tidak keluar dari peraturan pemerintah. Mutu yang dibuat adalah dengan menguatkan muatan lokal, pengembangan
  • 22. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 132 diri dan pendidikan kecakapan hidup. (d). Manajemen Pendanaandan kemandirian lembaga pendidikan meliputi: Donatur tetap dan tidak tetap, pengelolaan kantin dan pengembangan kreatifitas dan Intrepreneursip merupakan sumber pendanaan yang besar dalam pembiayaan lembaga untuk kesejateraan tenaga pendidikan maupun keperluan pengembangan madrasah, adapun pembayaran SPP memiliki keunikan, yakni bervariasi pembayarannya ada yang RP. 30.000,-, Rp. 35.000 dan sesuai keikhlasan wali murid memberikan seberapapun SPP di madrasah tersebut setiap bulannya. 2. Hasil Dari Manajemen Mutu Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Islam Dagangan Kabupaten Madiun adalah seluruh elemen pengelola di Madrasah tersebut menjadi suatu tim yang solid, saling berinteraksi, berkomunikasi dan menjalin hubungan yang sangat erat karena mereka dipimpin oleh kepala sekolah yang tegas, terbuka, apa adanya serta jujur. Hal tersebutlah yang menumbuhkan jiwa keikhlasan, semangat tinggi, loyalitas yang tinggi dan pantang menyerah, mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan (peserta didik dan orang tua) dengan sepenuh hati. Sistem penerimaan tenaga pendidikan yang selektif, peningkatan kualitas SDM menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu dan handal dalam bidangnya masing-masing, sehingga dapat diberdayakan untuk meningkatkan kualitas peserta didik, dalam peningkatan kualitas pendidik melibatkan berbagai unsur masyarakat, wali murid, pemerintah, konsultan pendidikan, lembaga pelatihan, pengelolaan pendanaan menghasilkan lembaga yang lebih mandiri, kreatif, dan mampu mensejahterakan
  • 23. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 133 tenaga pendidikan serta mampu membangun sarana prasarana secara berkelanjutan sehingga mendukun tercapainya peningkatan mutu pendidikan secara kontinyu. Dari hasil di atas semua merupakan bagian dari manajemen mutu terpadu . DAFTAR PUSTAKA Arcaro, Jerome S. Pendidikan Berbasis Mutu, Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2007 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Renika Cipta, 1998. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Renika Cipta, 1998. Bugin, Burhan, Analisis data penelitian kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007. Hadi, Sutrisno, Metodelogi Researah II, Yogyakarta: Yayasan Penerbit UGM, 1981 Lonfland, Analyzing Social Setting, A Guide to Qualitative Observation and Analysis, Belmont, Cal: Wadsworth Publishing Company,1984. Lonfland, Analyzing Social Setting, A Guide to Qualitative Observation and Analysis, Belmont, Cal: Wadsworth Publishing Company,1984 Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2000. Mudyahardjo, Redja Pengantar Pendidikan; sebuah studi awal tentang dasar-dasar pendidikan pada umumnya dan pendidikan di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2006. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung; PT Remaja Rosdakarya 2006. Sallis, Edward, Total Quality Manajement In Education, Jokjakarta: IRCisoD, 2012 Supriyanto, didik,dkk, Bunga Rampai Pendidikan Islam, Surabaya: Taruna Media Pustaka 2011 Syaiful, Sagala, Manajemen Strategik dalam peningkatan mutu pendidikan, Bandung: Albeta; 2007. Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008
  • 24. Katni &Adib K. Rois, Pengelolaan Madrasah Perspektif Manajemen Terpadu M U A D D I B Vol.05 No.02Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 134 Referensi Internet: http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kasus http://blujer.blogspot.com/2012/03/badan-standar-nasional- pendidikanbsnp.html http://id.wikisource.org/wiki/UndanUndang_Republik_Indonesia_Nomor_1 9_Tahun_ 2005