SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MAKALAH
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Dosen : Muhamad Ginanjar Ganeswara, S.Kom, M.pd
Penyusun:
1- Rucica Aprita Adistya (031118047)
Kelas: B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
JURUSAN KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
TAHUN 2018
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penyusunan makalah ManajemenPemasaran tentang
Optimalisasi Kepuasan Nasabah untuk presentasi dalam rangka mendukung
proses pembelajaran ini dapat terselesaikan. Makalah Manajemen Pemasaran
tentang Optimalisasi Kepuasan Nasabah ini berisi tentang materi Optimalisasi
Kepuasan Nasabah yang berpedoman pada buku-buku Manajemen Pemasaran
yang ada. Penyusun telah melakukan yang terbaik.
Makalah ini dapat terselesaikan karena adanya keaktifan dari kelompok dan
berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang mendukung saya. Namun dalam penyusunan masih jauh dari kata sempurna.
Sehingga saya mengharap kritik dan sarannya dari pembaca yang budiman,
sehingga saya dapat memperbaikinya dilain kesempatan.
Akhirnya, makalah ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran.
Boggor, 20 Oktober 2018
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A. Definisi Kepuasan Nasabah............................................................ 3
B. Unsur Kepuasan Nasabah............................................................... 4
C. Paradigma Kepuasan Nasabah........................................................ 6
D. Cara Mengukur Kepuasan .............................................................. 9
E. Pola Peningkatan Kepuasan nasabah.............................................. 10
F. Tabel Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat ............................... 11
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 12
A. Kesimpulan.................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada konteks pemasaran modern saat ini, kepuasan konsumen telah
menjadi pilar utama dalam menjalankan bisnis untuk mewujudkan tujuan
perusahaan dalam memperoleh laba. Konsumen yang terpuaskan oleh
perusahaan menjadi asset besar untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Banyak literatur yang menyatakan bahwa kemampuan perusahaan dalam
memberikan kepuasan bagi pelanggannya adalah salah satu faktor utama yang
menjadi indikator kesuksesan sebuah bisnis (Dovaliené, Gadeikiené &
piiligrimiené, 2007, Chi & Gursoy, 2009). Bahkan menurut pimpinan PT
Vitapharm Indonesia, kepuasan pelanggan adalah tujuan utama dalam
operasional sebuah perusahaan, dimana kepuasan inilah yang nantinya akan
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan tersebut (Susanto Nugraha,
komunikasi personal, 18 Agustus 2013).1Oleh karena itu perlu dilakukan
sebuah pengelolaan terhadap kualitas pelayanan yang ditawarkan untuk
memenuhi kepuasan pelanggan.2
Mengelola sumber daya serta meningkatkan kualitas pelayanan secara baik
akan memberikan efek yang baik terhadap kepuasan nasabah
(pelanggan).Nasabah akan menilai apakah produk yang ditawarkan oleh
perusahaan dapatmemberikan kepuasan sesuai dengan harapannya atau tidak,
apabila nasabah merasa puas dengan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan, maka akanberdampak baik bagi perusahaan, karena nasabah akan
menyarankan orang lain untuk membeli produk perusahaan yang nasabah
sukai. Begitu pulasebaliknya, Jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada
yang diharapkan, maka kualitas jasa dianggap buruk.3Makadari itu, perlu
1 Thomas S. Kaihatu, dkk., Manajemen Komplain, Ed. 1 (Yogyakarta: Andi, 2015), hlm.
4.
2 I Gusti Bagus Rai Utama, Pengantar Industri Pariwisata, Ed. 1 (Yogyakarta:
Deepublish, 2014), hlm. 133.
3 Novia Hardianti Putri, “Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Mutu Pelayanan
Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Rakyat Indonesia Cabang Pandan Wangi Balikpapan”
(Samarinda: Psikoborneo, No. 2, Agustus,4, 2016), hlm. 281.
2
pembahasanOptimalisasi Kepuasan Nasabah lebih lanjut untuk menjawab
permasalahan ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Kepuasan Nasabah?
2. Apa Saja Unsur Kepuasan Nasabah?
3. Apa Paradigma Kepuasan Nasabah?
4. Bagaimana Cara Mengukur Kepuasan?
5. Apa Saja Pola Peningkatan Kepuasan Nasabah?
C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Kepuasan Nasabah.
2. Mengetahui Unsur Kepuasan Nasabah.
3. Mengetahui Paradigma Kepuasan Nasabah.
4. Mengetahui Cara Mengukur Kepuasan.
5. Mengetahui Pola Peningkatan Kepuasan Nasabah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepuasan Nasabah
Langkah pertama untuk mengetahui Optimalisasi Kepuasan Nasabah
adalah mengetahui definisinya terlebih dahulu, karena tanpa mengetahui
definisi, mustahil suatu permasalahan dapat dipahami.Kepuasan pelanggan
sendiri bersifat abstrak dan tidak mudah untuk dimengerti oleh pihak
perusahaan. Hal ini karena kepuasan pelanggan dapat dikatakan bersifat
relatifsehingga apa yang dipersepsikan sebagai kepuasan oleh seorang
konsumen belum tentu sama dengan konsumen yang lainnya. 4 Untuk
memperjelas konsep kepuasan pelanggan, penyusun memberikan definisi-
definisi para ahli dari berbagai literatur.
Menurut Kotler (1997:40), kepuasan pelanggan adalah:"...a person's
feeling of pleasure or disappointment resulting from comparing a product's
received performance (or outcome) in relations to the person's expectation.”
Perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara
prestasi atau produk yang dirasakan dan yang diharapkannya.5
Selain Kotler, banyak pakar lain yang memberikan definisi mengenai
kepuasan pelanggan. Beberapa definisi yang diberikan antara lain:6
1. Day dkk. (1988) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan
pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau
diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya.
2. Engel (1994) mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan
evaluasi pembeli, dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya
memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan pelanggan.
Sedangkan ketidakpuasan pelanggan timbul apabila hasil yang diperoleh
tidak memenuhi harapan pelanggan.
4 Thomas S. Kaihatu, dkk., Op.cit., hlm. 6.
5 Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction: Teknik Mengukur dan Strategi
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan & Analisis Kasus PLN – JPP (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2006), hlm. 23.
6Thomas S. Kaihatu, dkk., Op.cit., hlm. 6-7.
4
3. Menurut Barnes (2003), kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas
terpenuhinya kebutuhan.
Dari definisi-definisi di atas, maka secara sederhana dapat disimpulkan
bahwa kepuasan pelanggan adalah respon akhir pelanggan setelah
menggunakan, merasakan, dan mengamati produk ataupun pelayanan yang
sudah didapatkannya. Baik pelanggan itu merasa puas ataupun sebaliknya.
Ada sepuluh dimensi kepuasan pelanggan. Kesepuluh dimensi tersebut
dapat disederhanakan menjadi lima dimensi, yaitu:7
1. Responsiveness (ketanggapan), yaitu kemampuan untuk menolong
pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik.
2. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan secara tepat
dan benar jenis pelayananyang telah dijanjikan kepada tamu8(nasabah).
3. Emphaty (empati), yaitu rasa peduli untuk memberikan perhatian secara
individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta
kemudahan untuk dihubungi.
4. Assurance (jaminan), yaitu pengetahuan, kesopanan petugas serta sifatnya
yang dapat dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari risiko.
5. Tangibles (bukti langsung), sesuatu yang nampak atau yang nyata seperti
penampilan para pegawai dan lain-lain.9
B. Unsur Kepuasan Nasabah
Setelah mengetahui definisi kepuasan nasabah, langkah selanjutnya adalah
mengetahui unsur-unsurnya, karena unsur-unsur ini yang menjadi bahan untuk
menganalisis permasalahan kepuasan nasabah.
Wilkie(1994)menyatakanbahwaterdapatlimaelemenpadakepuasan nasabah
yaitu:10
1. Expectations (harapan), harapan konsumen terhadap suatu barang atau jasa
telah dibentuk sebelum konsumen membeli barang atau jasa tersebut. Pada
7 Freddy Rangkuti, Op.cit., hlm. 29-30
8 Emmita Devi Hari Putri, Pengantar Akomodasi dan Restoran, Ed. 1(Yogyakarta:
Deepublish, 2016), hlm. 23.
9 Ibid.
10 Novia Hardianti Putri, Op.cit., hlm. 278 -279.
5
saat proses pembelian dilakukan, konsumen berharap bahwa barang atau
jasa yang mereka terimasesuaidenganharapan,keinginan,dan
keyakinanmereka.Kepuasankonsumensangatbergantungpadapersepsidanha
rapankonsumen.Gasperz(2005)mengatakanbahwafaktor-
faktoryangmempengaruhipersepsidan
harapankonsumenadalahsebagaiberikut :
a. Kebutuhandankeinginanyangberkaitandenganhal-halyang
dirasakankonsumenketikasedang
mencobamelakukantransaksidenganprodusenproduk(perusahaan).
b. Pengalamanmasalaluketikamengkonsumsiprodukdariperusahaanmaupu
npesaing-pesaingnya.
c. Pengalamandariteman-teman.
d. Komunikasimelaluiiklandanpemasaran dimanakampanyeyang
berlebihandan
secaraaktualtidakmampumemenuhiharapanpelangganakanmengakibatk
andampaknegatifterhadappersepsikonsumen.
2. Performance(kinerja),merupakan pengalamankonsumenterhadapkinerja
aktualbarangataujasaketikadigunakantanpa
dipengaruhiolehharapanmereka.Selama mengkonsumsi suatu produk atau
jasa, konsumen menyadarikegunaan produk aktual dan menerima kinerja
produk tersebut sebagai dimensiyang penting bagi konsumen.
3. Comparison(perbandingan),setelahmengkonsumsibarangataujasamakakon
sumenakanmembandingkanharapanterhadapkinerjabarangataujasasebelum
membeli dengan kinerja aktual barang atau jasa tersebut.
4. Confirmationordisconfirmation,harapankonsumendipengaruhiolehpengala
manmerekaterhadappenggunaanmerekdaribarangataujasayangberbeda atau
dari pengalaman orang lain. Melalui penggunaan merek lain
dankomunikasidariperusahaansertaoranglain,konsumenmembandingkanha
rapan kinerja barang atau jasa yang dibeli dengan kinerja aktual barang
ataujasa tersebut.Confirmation terjadi ketika harapansesuai dengan kinerja
aktualproduk. Disconfirmation terjadi ketika harapan lebih tinggi ataulebih
6
rendahdarikinerja aktualproduk.Konsumen akan merasa puas ketika terjadi
confirmation dan disconfirmation yaitu ketika harapan melebihi kinerja
aktual barang atau jasa.
5. Discrepancy (ketidaksesuaian), mengindikasikan bagaimana perbedaan
antara level kinerja dengan harapan. Negative disconfimations yaitu ketika
kinerja aktual berada dibawah level harapan, kesenjangan yang lebih luas
lagi akan mengakibatkan tingginya level ketidakpuasan. Sebaliknya
positive disconfimations yaitu ketika kinerja aktual berada diatas level
harapan. Ketika konsumen puas, maka konsumen akan menggunakan
barang atau jasa yang sama, dan ketika konsumen merasa tidak puas maka
konsumen akan menuntut perbaikan atau komplain terhadap perusahaan.
C. Paradigma Kepuasan Nasabah
Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya
konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu sebagai produsen yang
memiliki prinsip holistik marketing sudah seharusnya memperhatikan semua
yang menjadi hak-hak konsumen. 11 Produsen atau perusahaan harus
mempunyai paradigma yang tidak mengabaikan unsur-unsur kepuasan
nasabah. Namun seringkali perusahaan mengabaikan konsumen,12 perusahaan
hanya berorientasi pada produk, sehingga banyak terjadi komplen dari
konsumen yang akibatnya menurunkan image perusahaan, inilah yang
dinamakan paradigma lama.
Dari paradigma lama tersebut perusahaan-perusahaan mulai sadar akan
bahaya yang akan timbul apabila perusahaan masih menggunakan paradigma
lama. Perusahaan-perusahaan mulai beralih pada paradigma yang baru, yaitu
paradigma costumer friendly, artinya paradigma yang mengutamakan
kepuasan pelanggan.Mutu pelayanan menjadi satu keharusan yang harus
dilakukan perusahaan agar dapat mampu bertahan
dantetapmendapatkepercayaan pelanggan. 13 Saat ini Paradigma yang tengah
11M. Nur Arianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta,
2010), hlm. 189.
12 Ibid.
13 Novia Hardianti Putri, Op.cit., hlm. 281.
7
berkembang adalah dalam melakukan proses pemasaran kepada konsumen,
perusahaan harus mampu berfikir seperti konsumen (think the your costumer).
Dengan paradigma ini perusahaan berupaya memahami dan berpikir apa yang
akan dilakukan, diinginkan oleh konsumen atas keputusan pembeliannya pada
suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan.14
Konsekuensi dari paradigma tersebut adalah perusahaan harus benar-benar
mampu memperhatikan keinginan konsumen dan harus bisa menanamkan
mindset baik di mata pelanggan. Di antara ciri lembaga atau perusahaan yang
baik, apalagi membawa nama syariah, adalah lembaga yang berorientasi pada
empat hal: inovasi, efisiensi, servis, dan responsibilitas.15
Untuk mewujudkan perusahaan yang baik, perusahaan juga harus
memahami tipe-tipe perilaku konsumen. Berikut ini empat tipe perilaku
pembelian konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan pembeli dan
tingkat perbedaan di antara mereknya:16
1. Perilaku Membeli yang Rumit (Complex Buying Behavior)
Perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan yang tinggi
dalam pembelian dengan berusaha menyadari perbedaan-perbedaan yang
jelas di antara merek-merek yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada
waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, berisiko
dan dapat mencerminkan diri pembelinya, seperti mobil, televisi, pakaian,
jam tangan, komputer pribadi, dan lain-lain. Biasanya konsumen tidak
tahu terlalu banyak tentang kategori produk dan harus berusaha untuk
mengetahuinya. Sehingga pemasar harus menyusun strategi untuk
memberikan informasi kepada konsumen tentang atribut produk,
kepentingannya, tentang merek perusahaan, dan atribut penting lainnya.
Intinya konsumen ini bersifat sentimen terhadap sesuatu.
14Ibid., hlm. 190.
15 Hermawan Kartajaya dan Muhammad asyakir sula, Syariah Marketing (Bandung:
Penerbit Mizan, 2006), hlm. xvi.
16Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008), hlm 22.
8
2. Perilaku Membeli untuk Mengurangi Ketidakcocokan (Dissonance
Reducing Buying Behavior)
Perilaku membeli semacam ini mempunyai keterlibatan yang tinggi
dan konsumen menyadari hanya terdapat sedikit perbedaan di antara
berbagai merek. Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk
yang harganya mahal, tidak sering dibeli, berisiko, dan membeli secara
relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. Contohnya adalah
karpet, keramik, pipa PVC, dan lain-lain. Pembeli biasanya mempunyai
respons terhadap harga atau yang memberikan kenyamanan. Konsumen
akan memperhatikan informasi yang mempengaruhi keputusan pembelian
mereka.
3. Perilaku Membeli Berdasarkan Kebiasaan(Habitual Buying Behavior)
Dalam hal ini, konsumen membeli suatu produk berdasarkan
kebiasaan, bukan berdasarkan kesetiaan terhadap merek. Konsumen
memilih produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena
mereka sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeli, mereka tidak
mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk tersebut karena
mereka tidak terlibat dengan produk. Perilaku ini biasanya terjadi pada
produk-produk seperti gula, garam, air mineral dalam kemasan, deterjen,
dan lain-lain. Pemasar dapat membuat keterlibatan antara produk dan
konsumennya, misalnya dengan menciptakan produk yang melibatkan
situasi atau emosi personal melalui iklan. Misalnya dengan memberikan
tambahan vitamin pada minuman, dan sebagainya.
4. Perilaku Pembeli yang Mencari Keragaman (Variety Seeking Buying
Behavior)
Perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat
perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan
mencari keragaman dan bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilaku ini
bukan merupakan suatu yang mutlak. Sebagai market-leader, pemasar
dapat melakukan strategi seperti menjaga agar tidak sampai kehabisan stok
atau dengan promosi-promosi yang dapat mengingatkan konsumen akan
9
produknya. Karena, sekali kehabisan stok, konsumen akan beralih ke
merek lain. Apalagi para pesaing sudah menawarkan barang dengan harga
yang lebih rendah, kupon, sampel, dan iklan yang mengajak konsumen
untuk mencoba sesuatu yang baru. Ini jelas harus dicermati dengan baik.
Perilaku demikian biasanya terjadi pada produk-produk yang sering dibeli,
harga murah, dan konsumen sering mencoba merek-merek baru.
D. Cara Mengukur Kepuasan
Mengukur kepuasan nasabahadalah hal penting, khususnya yang
berhubungan dengan pemilihan produk yang akan dikonsumsi oleh nasabah,
dan sekaligus mengetahui pembelian ulang. Mengukur kepuasan nasabah juga
untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat pelayanan perusahaan saat ini.
Hasil evaluasi terhadap tingkat pelayanan perusahaan adalah indikator yang
dapat membantu para pemasar perusahaan untuk melakukan penyesuaian atau
perubahan terhadap peningkatan kualitas produk/pelayanan yang lebih sesuai
dengan harapan konsumen. Hal tersebut akan berdampak baik bagi perusahaan
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan
konsumen.Perusahaan mengukur kepuasan pelanggan dalam berbagai cara.
Survai pelanggan, peringkat independen, dan uji preferensi produk adalah
beberapa di antaranya. 17 Mengukur kepuasan merupakan tindakan penting
untuk melihat loyalitas konsumen (Kotler, 2003), mengetahui respon
konsumen terhadap produk (Zeithaml et al), mengetahui harapan konsumen,
mengetahui kinerja produk, mengetahui dinamika selera konsumen, dan
sekaligus menentukan arah inovasi produk yang sesuai dengan harapan
konsumen (Wilkie, 1994), dan secara tegas Oliver (1999) mengatakan bahwa
mengukur kepuasan pelanggan pada hakekatnya adalah melakukan evaluasi
terhadap produk dan harapan konsumen.18Setiap perusahaan harus memiliki
dan memegang salah satu teori-teori yang ada untuk serta harus dapat
menggunakannya.
17 Brian R. Frod, dkk., The Ernst & Young Business Plan, atau Panduan Rencana Usaha
Anda, terjemahan Irma Andriani (Jakarta: Ufukpress, 2008), hlm. 88-89.
18 I Gusti Bagus Rai Utama, Op.cit., hlm. 188.
10
Menurut Tjiptono (1997:35)metode yang digunakan untuk mengukur
kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara:19
1. Pengukuran yang dilakukan secara langsung dengan pertanyaan.
2. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka
mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
3. Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi
berkaitan dengan penawarandari perusahan dan juga diminta untuk
menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan
penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan
yang mereka sarankan dan metode lainnya.
4. Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari
penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa
baik kinerja perusahan dalam masing-masing elemen.
E. Pola Peningkatan Kepuasan Nasabah
Untuk meningkatkan kepuasan nasabah, perusahaan perlu mengetahui
strategi-strategi serta mengetahui keinginan nasabah. Berikut ini beberapa
strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan.20
1. Strategy unconditional service guarantee
Strategi memberikan garansi atau jaminan istimewa secara mutlak
yang dirancang untuk meringankan risiko atau kerugian di pihak
pelanggan. Garansi tersebut menjanjikan kualitas prima dan kepuasan
pelanggan yang optimal, sehingga dapat menciptakan loyalitas pelanggan
yang tinggi.
Caranya adalah dengan memberikan komitmen untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan, yang pada gilirannya akan menjadi sumber
penyempurnaan mutu produk atau jasa dan akan meningkatkan motivasi
para karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik daripada
sebelumnya.
2. Strategy superior customer service
19 Ibid., hlm. 188-189.
20 Freddy Rangkuti, Op.cit., hlm. 56-57.
11
Strategy superior customer serviceadalah strategi menawarkan
pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh
pesaing. Dana yang besar, sumber daya manusia yang andal, dan usaha
yang gigih diperlukan agar perusahaan dapat menciptakan pelayanan yang
superior.Yang sering terjadi adalah perusahaan menawarkan costumer
service yang lebih baik tetapi memberi harga yang lebih tinggi pada
produk-produknya. Tetapi biasanya mereka memperoleh manfaat yang
lebih besar dari pelayanan yang lebih baik tersebut, yaitu tingkat
pertumbuhan yang lebih cepat dan laba yang lebih besar.
3. Strategi penanganan keluhan yang efektif
Ini adalah strategi menangani keluhan pelanggan dengan cepat dan
tepat, dimana perusahaan harus menunjukkan perhatian, keprihatinan, dan
penyesalannya atas kekecewaan pelanggan agar pelanggan tersebut dapat
kembali menjadi pelanggan yang puas dan kembali menggunakan
produk/jasa perusahaan tersebut. Proses penanganan keluhan pelanggan
yang efektif dimulai dari identifikasi dan penentuan sumber masalah yang
menyebabkan pelanggan tidak puas dan mengeluh.
4. Strategi peningkatan kinerja perusahaan
Perusahaan menerapkan strategi yang dapat meningkatkan kualitas
pelayanan secara berkesinambungan., memberikan pendidikan dan
pelatihan komunikasi, salesmanship, dan public relations kepada pihak
manajemen dan karyawan, public relations kepada pihak manajemen dan
karyawan, memasukkan unsur kemampuan memuaskan pelanggan ke
dalam sistem penilaian prestasi karyawan.
12
F. Tabel Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat
Nilai
Persepsi
Nilai Internal
IKM
Nilai Konversi
IKM
Mutu
Pelayanan
Kinerja
Mutu
Pelayanan
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak Baik
2 1,76 – 2,50 43.76 – 2,50 C Kurang Baik
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik
4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kepuasan pelanggan adalah respon akhir pelanggan setelah menggunakan,
merasakan, dan mengamati produk ataupun pelayanan yang sudah
didapatkannya. Baik pelanggan itu merasa puas ataupun sebaliknya.
2. Ada lima dimensi kepuasan pelanggan, yaitu: Responsiveness
(ketanggapan), Reliability (keandalan), Emphaty (empati), Assurance
(jaminan), Tangibles (bukti langsung).
3. Unsur Kepuasan Nasabah meliputi: Expectations (harapan),
Performance(kinerja),Comparison(perbandingan),Confirmationordisconfir
mation,Discrepancy (ketidaksesuaian).
4. Paradigma Kepuasan Nasabah
a. Paradigma lama. Perusahaan hanya berorientasi pada produk, sehingga
banyak terjadi komplen dari konsumen yang akibatnya menurunkan
image perusahaan.
b. Paradigma yang baru, yaitu paradigma costumer friendly, artinya
paradigma yang mengutamakan kepuasan pelanggan.
5. Empattipe perilaku pembelian konsumen, yaitu:perilaku membeli yang
rumit (complex buying behavior), perilaku membeli untuk mengurangi
ketidakcocokan (dissonance reducing buying behavior), perilaku membeli
berdasarkan kebiasaan (habitual buying behavior), perilaku pembeli yang
mencari keragaman (variety seeking buying behavior)
6. Cara mengukur kepuasan: responden diberi pertanyaan, responden diminta
untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi, responden dapat diminta
untuk meranking
7. Pola peningkatan kepuasan nasabahmeliputi strategy unconditional service
guarantee, strategy superior customer service, strategi penanganan
keluhan yang efektif, strategi peningkatan kinerja perusahaan
14
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif, M. Nur Arianto. 2010. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung:
Alfabeta).
Frod, Brian R. dkk. 2008. The Ernst & Young Business Plan atau Panduan
Rencana Usaha Anda, terjemahan Irma Andriani (Jakarta: Ufukpress).
Kaihatu, Thomas S. dkk.2015. Manajemen Komplain.Ed. 1 (Yogyakarta: Andi).
Kartajaya, Hermawan dan Muhammad asyakir sula.2006. Syariah Marketing
(Bandung: Penerbit Mizan).
Putri, Emmita Devi Hari. 2016. Pengantar Akomodasi dan Restoran. Ed.
1(Yogyakarta: Deepublish).
Putri, Novia Hardianti. 2016. “Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Mutu
Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Rakyat Indonesia Cabang
Pandan Wangi Balikpapan” (Samarinda: Psikoborneo. No. 2. Agustus. 4).
Rangkuti, Freddy. 2006. Measuring Customer Satisfaction: Teknik Mengukur dan
Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan & Analisis Kasus PLN – JPP
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama).
Simamora, Bilson.2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama).
Utama, I Gusti Bagus Rai. 2014. Pengantar Industri Pariwisata. Ed. 1
(Yogyakarta: Deepublish).

More Related Content

What's hot

Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
Akuntansi syariah
Akuntansi syariahAkuntansi syariah
Akuntansi syariahdewifrtna
 
Akuntansi istishna
Akuntansi istishnaAkuntansi istishna
Akuntansi istishnamadureh
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaQuinta Nursabrina
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangFadhil Rahmat
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah12345mimi
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salamcitra Joni
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarahcitra Joni
 
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5NunungSetiani
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASDevia13
 
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan MurabahahPembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahahdwi_rahmamosa
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Marhamah Saleh
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATUofa_Unsada
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
 
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikKarakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikPutri Yulia R
 

What's hot (20)

Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
 
Akuntansi syariah
Akuntansi syariahAkuntansi syariah
Akuntansi syariah
 
Akuntansi istishna
Akuntansi istishnaAkuntansi istishna
Akuntansi istishna
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salam
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
 
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
 
Regulation of financial accounting
Regulation of financial accountingRegulation of financial accounting
Regulation of financial accounting
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan MurabahahPembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'
 
Tugas 8 konsekuensi ekonomi
Tugas 8 konsekuensi ekonomiTugas 8 konsekuensi ekonomi
Tugas 8 konsekuensi ekonomi
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
murabahah
murabahahmurabahah
murabahah
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
 
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikKarakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
 

Similar to OPTIMASI NASABAH

Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...
Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...
Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...MochIlhamFaris
 
Pengalaman Kanaidi, SE., M.Si (sebagai Pembicara) Seminar "SERVICE EXCELLENCE...
Pengalaman Kanaidi, SE., M.Si (sebagai Pembicara) Seminar "SERVICE EXCELLENCE...Pengalaman Kanaidi, SE., M.Si (sebagai Pembicara) Seminar "SERVICE EXCELLENCE...
Pengalaman Kanaidi, SE., M.Si (sebagai Pembicara) Seminar "SERVICE EXCELLENCE...Kanaidi ken
 
Inhouse Training "SERVICE EXCELLENCE, MOTIVATION & TEAMWORK BUILDING" Jasa Pe...
Inhouse Training "SERVICE EXCELLENCE, MOTIVATION & TEAMWORK BUILDING" Jasa Pe...Inhouse Training "SERVICE EXCELLENCE, MOTIVATION & TEAMWORK BUILDING" Jasa Pe...
Inhouse Training "SERVICE EXCELLENCE, MOTIVATION & TEAMWORK BUILDING" Jasa Pe...Kanaidi ken
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Umisalamah19
 
ANALISIS DESAIN JABATAN PADA HOTEL MERPATI PONTIANAK
ANALISIS DESAIN JABATAN PADA HOTEL MERPATI PONTIANAKANALISIS DESAIN JABATAN PADA HOTEL MERPATI PONTIANAK
ANALISIS DESAIN JABATAN PADA HOTEL MERPATI PONTIANAKSTIE PONTIANAK INDONESIA
 
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah utsMakalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah utsMarani Puspita
 
Makalah pelayanan prima
Makalah pelayanan primaMakalah pelayanan prima
Makalah pelayanan primaIska Nangin
 
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.Mouly Safarina
 
Pengertian kepuasan konsumen
Pengertian kepuasan konsumenPengertian kepuasan konsumen
Pengertian kepuasan konsumensingkawang
 
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...Ibnu Khayath Farisanu
 
Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]
Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]
Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]Dikaoloy
 
Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]
Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]
Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]Dikaoloy
 
makalah evaluasi dan kompensasi 1
makalah evaluasi dan kompensasi 1makalah evaluasi dan kompensasi 1
makalah evaluasi dan kompensasi 1yulisarustandi
 
Bab i bab v ade sidang ok
Bab i   bab v ade sidang okBab i   bab v ade sidang ok
Bab i bab v ade sidang okADE NURZEN
 
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi,nur ajijah,11150115, 71 ( msdm)
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi,nur ajijah,11150115, 71 ( msdm)Makalah evaluasi kerja dan kompensasi,nur ajijah,11150115, 71 ( msdm)
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi,nur ajijah,11150115, 71 ( msdm)nurajijahajijah
 

Similar to OPTIMASI NASABAH (20)

Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...
Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...
Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...
 
Pengalaman Kanaidi, SE., M.Si (sebagai Pembicara) Seminar "SERVICE EXCELLENCE...
Pengalaman Kanaidi, SE., M.Si (sebagai Pembicara) Seminar "SERVICE EXCELLENCE...Pengalaman Kanaidi, SE., M.Si (sebagai Pembicara) Seminar "SERVICE EXCELLENCE...
Pengalaman Kanaidi, SE., M.Si (sebagai Pembicara) Seminar "SERVICE EXCELLENCE...
 
Inhouse Training "SERVICE EXCELLENCE, MOTIVATION & TEAMWORK BUILDING" Jasa Pe...
Inhouse Training "SERVICE EXCELLENCE, MOTIVATION & TEAMWORK BUILDING" Jasa Pe...Inhouse Training "SERVICE EXCELLENCE, MOTIVATION & TEAMWORK BUILDING" Jasa Pe...
Inhouse Training "SERVICE EXCELLENCE, MOTIVATION & TEAMWORK BUILDING" Jasa Pe...
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
 
Makalah msdm
Makalah msdm Makalah msdm
Makalah msdm
 
19912 25194-1-sm
19912 25194-1-sm19912 25194-1-sm
19912 25194-1-sm
 
BAB 2 - ERSA.doc
BAB 2 - ERSA.docBAB 2 - ERSA.doc
BAB 2 - ERSA.doc
 
BAB 2 - ERSA.doc
BAB 2 - ERSA.docBAB 2 - ERSA.doc
BAB 2 - ERSA.doc
 
14402 34032-1-sm
14402 34032-1-sm14402 34032-1-sm
14402 34032-1-sm
 
ANALISIS DESAIN JABATAN PADA HOTEL MERPATI PONTIANAK
ANALISIS DESAIN JABATAN PADA HOTEL MERPATI PONTIANAKANALISIS DESAIN JABATAN PADA HOTEL MERPATI PONTIANAK
ANALISIS DESAIN JABATAN PADA HOTEL MERPATI PONTIANAK
 
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah utsMakalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
 
Makalah pelayanan prima
Makalah pelayanan primaMakalah pelayanan prima
Makalah pelayanan prima
 
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
 
Pengertian kepuasan konsumen
Pengertian kepuasan konsumenPengertian kepuasan konsumen
Pengertian kepuasan konsumen
 
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
 
Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]
Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]
Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]
 
Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]
Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]
Makalah 1 evaluasi_kerja_dan_kompensasi,dika,_11150932,_7_i_msdm[1]
 
makalah evaluasi dan kompensasi 1
makalah evaluasi dan kompensasi 1makalah evaluasi dan kompensasi 1
makalah evaluasi dan kompensasi 1
 
Bab i bab v ade sidang ok
Bab i   bab v ade sidang okBab i   bab v ade sidang ok
Bab i bab v ade sidang ok
 
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi,nur ajijah,11150115, 71 ( msdm)
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi,nur ajijah,11150115, 71 ( msdm)Makalah evaluasi kerja dan kompensasi,nur ajijah,11150115, 71 ( msdm)
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi,nur ajijah,11150115, 71 ( msdm)
 

Recently uploaded

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 

OPTIMASI NASABAH

  • 1. MAKALAH OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi Dosen : Muhamad Ginanjar Ganeswara, S.Kom, M.pd Penyusun: 1- Rucica Aprita Adistya (031118047) Kelas: B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS JURUSAN KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN TAHUN 2018
  • 2. ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah penyusunan makalah ManajemenPemasaran tentang Optimalisasi Kepuasan Nasabah untuk presentasi dalam rangka mendukung proses pembelajaran ini dapat terselesaikan. Makalah Manajemen Pemasaran tentang Optimalisasi Kepuasan Nasabah ini berisi tentang materi Optimalisasi Kepuasan Nasabah yang berpedoman pada buku-buku Manajemen Pemasaran yang ada. Penyusun telah melakukan yang terbaik. Makalah ini dapat terselesaikan karena adanya keaktifan dari kelompok dan berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung saya. Namun dalam penyusunan masih jauh dari kata sempurna. Sehingga saya mengharap kritik dan sarannya dari pembaca yang budiman, sehingga saya dapat memperbaikinya dilain kesempatan. Akhirnya, makalah ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran. Boggor, 20 Oktober 2018 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR ISI................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah........................................................................... 2 C. Tujuan............................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3 A. Definisi Kepuasan Nasabah............................................................ 3 B. Unsur Kepuasan Nasabah............................................................... 4 C. Paradigma Kepuasan Nasabah........................................................ 6 D. Cara Mengukur Kepuasan .............................................................. 9 E. Pola Peningkatan Kepuasan nasabah.............................................. 10 F. Tabel Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat ............................... 11 BAB III PENUTUP ...................................................................................... 12 A. Kesimpulan.................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 13
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada konteks pemasaran modern saat ini, kepuasan konsumen telah menjadi pilar utama dalam menjalankan bisnis untuk mewujudkan tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Konsumen yang terpuaskan oleh perusahaan menjadi asset besar untuk kelangsungan hidup perusahaan. Banyak literatur yang menyatakan bahwa kemampuan perusahaan dalam memberikan kepuasan bagi pelanggannya adalah salah satu faktor utama yang menjadi indikator kesuksesan sebuah bisnis (Dovaliené, Gadeikiené & piiligrimiené, 2007, Chi & Gursoy, 2009). Bahkan menurut pimpinan PT Vitapharm Indonesia, kepuasan pelanggan adalah tujuan utama dalam operasional sebuah perusahaan, dimana kepuasan inilah yang nantinya akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan tersebut (Susanto Nugraha, komunikasi personal, 18 Agustus 2013).1Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah pengelolaan terhadap kualitas pelayanan yang ditawarkan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.2 Mengelola sumber daya serta meningkatkan kualitas pelayanan secara baik akan memberikan efek yang baik terhadap kepuasan nasabah (pelanggan).Nasabah akan menilai apakah produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapatmemberikan kepuasan sesuai dengan harapannya atau tidak, apabila nasabah merasa puas dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan, maka akanberdampak baik bagi perusahaan, karena nasabah akan menyarankan orang lain untuk membeli produk perusahaan yang nasabah sukai. Begitu pulasebaliknya, Jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas jasa dianggap buruk.3Makadari itu, perlu 1 Thomas S. Kaihatu, dkk., Manajemen Komplain, Ed. 1 (Yogyakarta: Andi, 2015), hlm. 4. 2 I Gusti Bagus Rai Utama, Pengantar Industri Pariwisata, Ed. 1 (Yogyakarta: Deepublish, 2014), hlm. 133. 3 Novia Hardianti Putri, “Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Rakyat Indonesia Cabang Pandan Wangi Balikpapan” (Samarinda: Psikoborneo, No. 2, Agustus,4, 2016), hlm. 281.
  • 5. 2 pembahasanOptimalisasi Kepuasan Nasabah lebih lanjut untuk menjawab permasalahan ini. B. Rumusan Masalah 1. Apa Definisi Kepuasan Nasabah? 2. Apa Saja Unsur Kepuasan Nasabah? 3. Apa Paradigma Kepuasan Nasabah? 4. Bagaimana Cara Mengukur Kepuasan? 5. Apa Saja Pola Peningkatan Kepuasan Nasabah? C. Tujuan 1. Mengetahui Definisi Kepuasan Nasabah. 2. Mengetahui Unsur Kepuasan Nasabah. 3. Mengetahui Paradigma Kepuasan Nasabah. 4. Mengetahui Cara Mengukur Kepuasan. 5. Mengetahui Pola Peningkatan Kepuasan Nasabah.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Kepuasan Nasabah Langkah pertama untuk mengetahui Optimalisasi Kepuasan Nasabah adalah mengetahui definisinya terlebih dahulu, karena tanpa mengetahui definisi, mustahil suatu permasalahan dapat dipahami.Kepuasan pelanggan sendiri bersifat abstrak dan tidak mudah untuk dimengerti oleh pihak perusahaan. Hal ini karena kepuasan pelanggan dapat dikatakan bersifat relatifsehingga apa yang dipersepsikan sebagai kepuasan oleh seorang konsumen belum tentu sama dengan konsumen yang lainnya. 4 Untuk memperjelas konsep kepuasan pelanggan, penyusun memberikan definisi- definisi para ahli dari berbagai literatur. Menurut Kotler (1997:40), kepuasan pelanggan adalah:"...a person's feeling of pleasure or disappointment resulting from comparing a product's received performance (or outcome) in relations to the person's expectation.” Perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan yang diharapkannya.5 Selain Kotler, banyak pakar lain yang memberikan definisi mengenai kepuasan pelanggan. Beberapa definisi yang diberikan antara lain:6 1. Day dkk. (1988) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya. 2. Engel (1994) mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi pembeli, dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan pelanggan. Sedangkan ketidakpuasan pelanggan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan. 4 Thomas S. Kaihatu, dkk., Op.cit., hlm. 6. 5 Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction: Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan & Analisis Kasus PLN – JPP (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm. 23. 6Thomas S. Kaihatu, dkk., Op.cit., hlm. 6-7.
  • 7. 4 3. Menurut Barnes (2003), kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan. Dari definisi-definisi di atas, maka secara sederhana dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah respon akhir pelanggan setelah menggunakan, merasakan, dan mengamati produk ataupun pelayanan yang sudah didapatkannya. Baik pelanggan itu merasa puas ataupun sebaliknya. Ada sepuluh dimensi kepuasan pelanggan. Kesepuluh dimensi tersebut dapat disederhanakan menjadi lima dimensi, yaitu:7 1. Responsiveness (ketanggapan), yaitu kemampuan untuk menolong pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik. 2. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan secara tepat dan benar jenis pelayananyang telah dijanjikan kepada tamu8(nasabah). 3. Emphaty (empati), yaitu rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta kemudahan untuk dihubungi. 4. Assurance (jaminan), yaitu pengetahuan, kesopanan petugas serta sifatnya yang dapat dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari risiko. 5. Tangibles (bukti langsung), sesuatu yang nampak atau yang nyata seperti penampilan para pegawai dan lain-lain.9 B. Unsur Kepuasan Nasabah Setelah mengetahui definisi kepuasan nasabah, langkah selanjutnya adalah mengetahui unsur-unsurnya, karena unsur-unsur ini yang menjadi bahan untuk menganalisis permasalahan kepuasan nasabah. Wilkie(1994)menyatakanbahwaterdapatlimaelemenpadakepuasan nasabah yaitu:10 1. Expectations (harapan), harapan konsumen terhadap suatu barang atau jasa telah dibentuk sebelum konsumen membeli barang atau jasa tersebut. Pada 7 Freddy Rangkuti, Op.cit., hlm. 29-30 8 Emmita Devi Hari Putri, Pengantar Akomodasi dan Restoran, Ed. 1(Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm. 23. 9 Ibid. 10 Novia Hardianti Putri, Op.cit., hlm. 278 -279.
  • 8. 5 saat proses pembelian dilakukan, konsumen berharap bahwa barang atau jasa yang mereka terimasesuaidenganharapan,keinginan,dan keyakinanmereka.Kepuasankonsumensangatbergantungpadapersepsidanha rapankonsumen.Gasperz(2005)mengatakanbahwafaktor- faktoryangmempengaruhipersepsidan harapankonsumenadalahsebagaiberikut : a. Kebutuhandankeinginanyangberkaitandenganhal-halyang dirasakankonsumenketikasedang mencobamelakukantransaksidenganprodusenproduk(perusahaan). b. Pengalamanmasalaluketikamengkonsumsiprodukdariperusahaanmaupu npesaing-pesaingnya. c. Pengalamandariteman-teman. d. Komunikasimelaluiiklandanpemasaran dimanakampanyeyang berlebihandan secaraaktualtidakmampumemenuhiharapanpelangganakanmengakibatk andampaknegatifterhadappersepsikonsumen. 2. Performance(kinerja),merupakan pengalamankonsumenterhadapkinerja aktualbarangataujasaketikadigunakantanpa dipengaruhiolehharapanmereka.Selama mengkonsumsi suatu produk atau jasa, konsumen menyadarikegunaan produk aktual dan menerima kinerja produk tersebut sebagai dimensiyang penting bagi konsumen. 3. Comparison(perbandingan),setelahmengkonsumsibarangataujasamakakon sumenakanmembandingkanharapanterhadapkinerjabarangataujasasebelum membeli dengan kinerja aktual barang atau jasa tersebut. 4. Confirmationordisconfirmation,harapankonsumendipengaruhiolehpengala manmerekaterhadappenggunaanmerekdaribarangataujasayangberbeda atau dari pengalaman orang lain. Melalui penggunaan merek lain dankomunikasidariperusahaansertaoranglain,konsumenmembandingkanha rapan kinerja barang atau jasa yang dibeli dengan kinerja aktual barang ataujasa tersebut.Confirmation terjadi ketika harapansesuai dengan kinerja aktualproduk. Disconfirmation terjadi ketika harapan lebih tinggi ataulebih
  • 9. 6 rendahdarikinerja aktualproduk.Konsumen akan merasa puas ketika terjadi confirmation dan disconfirmation yaitu ketika harapan melebihi kinerja aktual barang atau jasa. 5. Discrepancy (ketidaksesuaian), mengindikasikan bagaimana perbedaan antara level kinerja dengan harapan. Negative disconfimations yaitu ketika kinerja aktual berada dibawah level harapan, kesenjangan yang lebih luas lagi akan mengakibatkan tingginya level ketidakpuasan. Sebaliknya positive disconfimations yaitu ketika kinerja aktual berada diatas level harapan. Ketika konsumen puas, maka konsumen akan menggunakan barang atau jasa yang sama, dan ketika konsumen merasa tidak puas maka konsumen akan menuntut perbaikan atau komplain terhadap perusahaan. C. Paradigma Kepuasan Nasabah Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu sebagai produsen yang memiliki prinsip holistik marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen. 11 Produsen atau perusahaan harus mempunyai paradigma yang tidak mengabaikan unsur-unsur kepuasan nasabah. Namun seringkali perusahaan mengabaikan konsumen,12 perusahaan hanya berorientasi pada produk, sehingga banyak terjadi komplen dari konsumen yang akibatnya menurunkan image perusahaan, inilah yang dinamakan paradigma lama. Dari paradigma lama tersebut perusahaan-perusahaan mulai sadar akan bahaya yang akan timbul apabila perusahaan masih menggunakan paradigma lama. Perusahaan-perusahaan mulai beralih pada paradigma yang baru, yaitu paradigma costumer friendly, artinya paradigma yang mengutamakan kepuasan pelanggan.Mutu pelayanan menjadi satu keharusan yang harus dilakukan perusahaan agar dapat mampu bertahan dantetapmendapatkepercayaan pelanggan. 13 Saat ini Paradigma yang tengah 11M. Nur Arianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 189. 12 Ibid. 13 Novia Hardianti Putri, Op.cit., hlm. 281.
  • 10. 7 berkembang adalah dalam melakukan proses pemasaran kepada konsumen, perusahaan harus mampu berfikir seperti konsumen (think the your costumer). Dengan paradigma ini perusahaan berupaya memahami dan berpikir apa yang akan dilakukan, diinginkan oleh konsumen atas keputusan pembeliannya pada suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan.14 Konsekuensi dari paradigma tersebut adalah perusahaan harus benar-benar mampu memperhatikan keinginan konsumen dan harus bisa menanamkan mindset baik di mata pelanggan. Di antara ciri lembaga atau perusahaan yang baik, apalagi membawa nama syariah, adalah lembaga yang berorientasi pada empat hal: inovasi, efisiensi, servis, dan responsibilitas.15 Untuk mewujudkan perusahaan yang baik, perusahaan juga harus memahami tipe-tipe perilaku konsumen. Berikut ini empat tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di antara mereknya:16 1. Perilaku Membeli yang Rumit (Complex Buying Behavior) Perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian dengan berusaha menyadari perbedaan-perbedaan yang jelas di antara merek-merek yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, berisiko dan dapat mencerminkan diri pembelinya, seperti mobil, televisi, pakaian, jam tangan, komputer pribadi, dan lain-lain. Biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak tentang kategori produk dan harus berusaha untuk mengetahuinya. Sehingga pemasar harus menyusun strategi untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang atribut produk, kepentingannya, tentang merek perusahaan, dan atribut penting lainnya. Intinya konsumen ini bersifat sentimen terhadap sesuatu. 14Ibid., hlm. 190. 15 Hermawan Kartajaya dan Muhammad asyakir sula, Syariah Marketing (Bandung: Penerbit Mizan, 2006), hlm. xvi. 16Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm 22.
  • 11. 8 2. Perilaku Membeli untuk Mengurangi Ketidakcocokan (Dissonance Reducing Buying Behavior) Perilaku membeli semacam ini mempunyai keterlibatan yang tinggi dan konsumen menyadari hanya terdapat sedikit perbedaan di antara berbagai merek. Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk yang harganya mahal, tidak sering dibeli, berisiko, dan membeli secara relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. Contohnya adalah karpet, keramik, pipa PVC, dan lain-lain. Pembeli biasanya mempunyai respons terhadap harga atau yang memberikan kenyamanan. Konsumen akan memperhatikan informasi yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka. 3. Perilaku Membeli Berdasarkan Kebiasaan(Habitual Buying Behavior) Dalam hal ini, konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan, bukan berdasarkan kesetiaan terhadap merek. Konsumen memilih produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena mereka sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeli, mereka tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk tersebut karena mereka tidak terlibat dengan produk. Perilaku ini biasanya terjadi pada produk-produk seperti gula, garam, air mineral dalam kemasan, deterjen, dan lain-lain. Pemasar dapat membuat keterlibatan antara produk dan konsumennya, misalnya dengan menciptakan produk yang melibatkan situasi atau emosi personal melalui iklan. Misalnya dengan memberikan tambahan vitamin pada minuman, dan sebagainya. 4. Perilaku Pembeli yang Mencari Keragaman (Variety Seeking Buying Behavior) Perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilaku ini bukan merupakan suatu yang mutlak. Sebagai market-leader, pemasar dapat melakukan strategi seperti menjaga agar tidak sampai kehabisan stok atau dengan promosi-promosi yang dapat mengingatkan konsumen akan
  • 12. 9 produknya. Karena, sekali kehabisan stok, konsumen akan beralih ke merek lain. Apalagi para pesaing sudah menawarkan barang dengan harga yang lebih rendah, kupon, sampel, dan iklan yang mengajak konsumen untuk mencoba sesuatu yang baru. Ini jelas harus dicermati dengan baik. Perilaku demikian biasanya terjadi pada produk-produk yang sering dibeli, harga murah, dan konsumen sering mencoba merek-merek baru. D. Cara Mengukur Kepuasan Mengukur kepuasan nasabahadalah hal penting, khususnya yang berhubungan dengan pemilihan produk yang akan dikonsumsi oleh nasabah, dan sekaligus mengetahui pembelian ulang. Mengukur kepuasan nasabah juga untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat pelayanan perusahaan saat ini. Hasil evaluasi terhadap tingkat pelayanan perusahaan adalah indikator yang dapat membantu para pemasar perusahaan untuk melakukan penyesuaian atau perubahan terhadap peningkatan kualitas produk/pelayanan yang lebih sesuai dengan harapan konsumen. Hal tersebut akan berdampak baik bagi perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen.Perusahaan mengukur kepuasan pelanggan dalam berbagai cara. Survai pelanggan, peringkat independen, dan uji preferensi produk adalah beberapa di antaranya. 17 Mengukur kepuasan merupakan tindakan penting untuk melihat loyalitas konsumen (Kotler, 2003), mengetahui respon konsumen terhadap produk (Zeithaml et al), mengetahui harapan konsumen, mengetahui kinerja produk, mengetahui dinamika selera konsumen, dan sekaligus menentukan arah inovasi produk yang sesuai dengan harapan konsumen (Wilkie, 1994), dan secara tegas Oliver (1999) mengatakan bahwa mengukur kepuasan pelanggan pada hakekatnya adalah melakukan evaluasi terhadap produk dan harapan konsumen.18Setiap perusahaan harus memiliki dan memegang salah satu teori-teori yang ada untuk serta harus dapat menggunakannya. 17 Brian R. Frod, dkk., The Ernst & Young Business Plan, atau Panduan Rencana Usaha Anda, terjemahan Irma Andriani (Jakarta: Ufukpress, 2008), hlm. 88-89. 18 I Gusti Bagus Rai Utama, Op.cit., hlm. 188.
  • 13. 10 Menurut Tjiptono (1997:35)metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara:19 1. Pengukuran yang dilakukan secara langsung dengan pertanyaan. 2. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan. 3. Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawarandari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan dan metode lainnya. 4. Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan dalam masing-masing elemen. E. Pola Peningkatan Kepuasan Nasabah Untuk meningkatkan kepuasan nasabah, perusahaan perlu mengetahui strategi-strategi serta mengetahui keinginan nasabah. Berikut ini beberapa strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan.20 1. Strategy unconditional service guarantee Strategi memberikan garansi atau jaminan istimewa secara mutlak yang dirancang untuk meringankan risiko atau kerugian di pihak pelanggan. Garansi tersebut menjanjikan kualitas prima dan kepuasan pelanggan yang optimal, sehingga dapat menciptakan loyalitas pelanggan yang tinggi. Caranya adalah dengan memberikan komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, yang pada gilirannya akan menjadi sumber penyempurnaan mutu produk atau jasa dan akan meningkatkan motivasi para karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. 2. Strategy superior customer service 19 Ibid., hlm. 188-189. 20 Freddy Rangkuti, Op.cit., hlm. 56-57.
  • 14. 11 Strategy superior customer serviceadalah strategi menawarkan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pesaing. Dana yang besar, sumber daya manusia yang andal, dan usaha yang gigih diperlukan agar perusahaan dapat menciptakan pelayanan yang superior.Yang sering terjadi adalah perusahaan menawarkan costumer service yang lebih baik tetapi memberi harga yang lebih tinggi pada produk-produknya. Tetapi biasanya mereka memperoleh manfaat yang lebih besar dari pelayanan yang lebih baik tersebut, yaitu tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dan laba yang lebih besar. 3. Strategi penanganan keluhan yang efektif Ini adalah strategi menangani keluhan pelanggan dengan cepat dan tepat, dimana perusahaan harus menunjukkan perhatian, keprihatinan, dan penyesalannya atas kekecewaan pelanggan agar pelanggan tersebut dapat kembali menjadi pelanggan yang puas dan kembali menggunakan produk/jasa perusahaan tersebut. Proses penanganan keluhan pelanggan yang efektif dimulai dari identifikasi dan penentuan sumber masalah yang menyebabkan pelanggan tidak puas dan mengeluh. 4. Strategi peningkatan kinerja perusahaan Perusahaan menerapkan strategi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan secara berkesinambungan., memberikan pendidikan dan pelatihan komunikasi, salesmanship, dan public relations kepada pihak manajemen dan karyawan, public relations kepada pihak manajemen dan karyawan, memasukkan unsur kemampuan memuaskan pelanggan ke dalam sistem penilaian prestasi karyawan.
  • 15. 12 F. Tabel Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai Persepsi Nilai Internal IKM Nilai Konversi IKM Mutu Pelayanan Kinerja Mutu Pelayanan 1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak Baik 2 1,76 – 2,50 43.76 – 2,50 C Kurang Baik 3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik 4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik
  • 16. 13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kepuasan pelanggan adalah respon akhir pelanggan setelah menggunakan, merasakan, dan mengamati produk ataupun pelayanan yang sudah didapatkannya. Baik pelanggan itu merasa puas ataupun sebaliknya. 2. Ada lima dimensi kepuasan pelanggan, yaitu: Responsiveness (ketanggapan), Reliability (keandalan), Emphaty (empati), Assurance (jaminan), Tangibles (bukti langsung). 3. Unsur Kepuasan Nasabah meliputi: Expectations (harapan), Performance(kinerja),Comparison(perbandingan),Confirmationordisconfir mation,Discrepancy (ketidaksesuaian). 4. Paradigma Kepuasan Nasabah a. Paradigma lama. Perusahaan hanya berorientasi pada produk, sehingga banyak terjadi komplen dari konsumen yang akibatnya menurunkan image perusahaan. b. Paradigma yang baru, yaitu paradigma costumer friendly, artinya paradigma yang mengutamakan kepuasan pelanggan. 5. Empattipe perilaku pembelian konsumen, yaitu:perilaku membeli yang rumit (complex buying behavior), perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokan (dissonance reducing buying behavior), perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (habitual buying behavior), perilaku pembeli yang mencari keragaman (variety seeking buying behavior) 6. Cara mengukur kepuasan: responden diberi pertanyaan, responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi, responden dapat diminta untuk meranking 7. Pola peningkatan kepuasan nasabahmeliputi strategy unconditional service guarantee, strategy superior customer service, strategi penanganan keluhan yang efektif, strategi peningkatan kinerja perusahaan
  • 17. 14 DAFTAR PUSTAKA Al Arif, M. Nur Arianto. 2010. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta). Frod, Brian R. dkk. 2008. The Ernst & Young Business Plan atau Panduan Rencana Usaha Anda, terjemahan Irma Andriani (Jakarta: Ufukpress). Kaihatu, Thomas S. dkk.2015. Manajemen Komplain.Ed. 1 (Yogyakarta: Andi). Kartajaya, Hermawan dan Muhammad asyakir sula.2006. Syariah Marketing (Bandung: Penerbit Mizan). Putri, Emmita Devi Hari. 2016. Pengantar Akomodasi dan Restoran. Ed. 1(Yogyakarta: Deepublish). Putri, Novia Hardianti. 2016. “Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Rakyat Indonesia Cabang Pandan Wangi Balikpapan” (Samarinda: Psikoborneo. No. 2. Agustus. 4). Rangkuti, Freddy. 2006. Measuring Customer Satisfaction: Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan & Analisis Kasus PLN – JPP (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama). Simamora, Bilson.2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama). Utama, I Gusti Bagus Rai. 2014. Pengantar Industri Pariwisata. Ed. 1 (Yogyakarta: Deepublish).