SlideShare a Scribd company logo
1 of 124
Download to read offline
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan peningkatan taraf hidup seseorang, maka pemenuhan
kebutuhan hidup tak lagi terbatas pada kebutuhan fisiologis saja. Namun
kebutuhan keselamatan akan rasa aman dan perlindungan kini juga makin
dirasakan. Sesuai dengan hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow (1943)
ada 5 yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial,
kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Mengingat
bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai risiko yang dapat
menimbulkan kerugian. Dengan memiliki asuransi merupakan salah satu cara
untuk pemenuhan kebutuhan akan rasa aman atas faktor ketidak pastian yang
mungkin terjadi pada hidup seseorang.
Asuransi adalah salah satu bisnis yang memberikan layanan jasa kepada
para pelanggannya. Sebagaimana bisnis lainnya yang bergerak dalam insdustri
jasa, asuransi yang beroperasi atas dasar kepercayaan juga dituntut untuk
menunjukan kinerja, reputasi, dan pelayananan yang semakin baik. Oleh karena
itu, asuransi sebagai entitas bisnis yang bergerak dalam bidang industri jasa harus
berorientasi pada kepuasan pelanggan, karena pelanggan yang puas merupakan
salah satu basis bagi keberlangsungan hidup dan perkembangan bisnis asuransi itu
sendiri (Margaretha, 2004).
Menurut data AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) tahun 2012, saat
ini jumlah perusahaan asuransi jiwa di Indonesia berjumlah 45 perusahaan dan 4
2
perusahaan reasuransi yang terdiri dari 28 swasta nasional, 1 BUMN, dan 16 join
venture. Namun jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi masih
rendah yaitu hanya berkisar 4 % dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai
249 juta jiwa ( Majalah Investor, 2012).
Menurut Metrotvnews.com, Jakarta “ Peningkatan minat terhadap layanan
kesehatan yang lebih baik akan mendorong permintaan asuransi. Penelitian baru
memperkirakan industri asuransi kesehatan akan menjadi empat kali lipat lebih
besar pada tahun 2020 di Asia Tenggara. Saat pasar asuransi kesehatan secara
regional tumbuh empat kali lipat pada tahun 2020, Indonesia akan menghadapi
peningkatan sebesar enam kali lipat dalam premi Asuransi Kecelakaan Diri &
Kesehatan hingga sebesar US$ 4 miliar dari penilaian sebelumnya yang sebesar
US$ 0,7 miliar pada tahun 2012.
Bagi pelaku industri hal ini menunjukan begitu besarnya peluang dan
tantangan yang dihadapi oleh industri asuransi jiwa di Indonesia. Di satu sisi
peluang terbuka lebar mengingat begitu luasnya market yang bisa dikerjakan dan
kebutuhan akan jasa asuransi kini semakin dirasakan, baik oleh perorangan
maupun dunia usaha di Indonesia. Disisi lain dunia perasuransian dewasa ini
mengalami persaingan antar perusahaan asuransi yang sangat tajam yang ditandai
dengan munculnya perusahaan-perusahaan asuransi baru, sehingga persaingan
tersebut akan semakin betambah ketat. Konsekuensi dari adanya persaingan yang
semakin tajam ini, akan memunculkan tiga kemungkinan yang dihadapi suatu
perusahaan yaitu mundur dari kegiatan usahanya, bertahan dengan kegiatan usaha
yang telah dilakukan, atau tetap unggul bahkan semakin berkembang. Situasi ini
3
menyebabkan pihak perusahaan asuransi dituntut untuk segera melakukan
langkah-langkah penyesuaian kebijakan, memperbaiki penyediaan pelayanan jasa
untuk menghadapi perubahan selanjutnya.
Pelayanan jasa yang dirasa unggul bagi konsumennya yaitu di dalam
pemenuhannya dapat menciptakan suatu kepuasan, karena kepuasan yang
dirasakan merupakan tercapainya harapan konsumen terhadap jasa perusahaan.
Menurut Howard dan Sheth (1969) dalam Tjiptono(2011: 433) kepuasan adalah
situasi kognitif pembeli berkenan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan
antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan.
Konsumen yang puas merupakan tujuan utama dari suatu perusahaan jasa, karena
dengan kepuasan perusahaan dapat mengukur dan memprediksi bahwa
perusahaan tersebut mampu bertahan dan berkembang di pasar. Menurut Fornell
dalam Tjiptono (2011: 433) kepuasan konsumen dipandang sebagai salah satu
indikator untuk laba masa depan. Kepuasan menjadikan suatu perusahaan hidup
dan terus berkembang, karena konsumen yang puas akan jasa perusahaan secara
otomatis menyebarkan berita baik kepada konsumen lainnya. Berbanding terbalik
jika konsumen yang tidak puas, hal tersebut menjadikan perusahaan mendapat
citra buruk dari rekomendasi negatif yang disebarkan konsumen yang telah
menggunakan jasa suatu perusahaan jasa, sebagai akibat ketidakpuasan.
Ketidakpuasan terhadap layanan yang diberikan perusahaan terjadi karena
harapan konsumen tidak sesuai dengan apa yang didapatkannya. Menurut Kotler
(2008: 138) bahwa ketidakpuasan kosumen merupakan salah satu faktor penyebab
terjadinya perpindahan merek karena konsumen yang tidak puas akan mencari
4
informasi pilihan produk lain, dan mungkin akan berhenti membeli produk atau
mempengaruhi orang lain untuk tidak membeli. Ketidakpuasan merupakan faktor
berbahaya yang dapat merugikan suatu perusahaan jasa karena dapat
menyebabkan menurunnnya keuntungan perusahaan. Untuk itu dalam pemenuhan
layanannya, perusahaan jasa harus dengan benar memahami dan memperhatikan
hal-hal yang menjadi harapan dan keinginan konsumen.
AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi yang memiliki
daya tarik tersendiri, dimana AJB Bumiputera adalah salah satu asuransi swasta
nasional dengan bentuk usaha onderlinge atau Mutual yang dalam bahasa
Indonesia diartikan Usaha Bersama dan merupakan perusahaan asuransi yang
lahir di Indonesia dan sudah berdiri selama 103 tahun. Di dalam memuaskan
konsumennya AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang menyediakan berbagai
fasilitas salah satunya di dalam pembayaran premi yaitu fasilitas pembayaran
premi yang bisa dibayarkan melalui agen penagih yang mendatangi rumah
nasabah sehingga pengguna asuransi bumiputera tidak perlu bersusah payah untuk
pergi ke bank atau ke kantor bumiputera untuk pembayaran premi setiap
bulannya, serta produk unggulan dalam asuransi Bumiputera adalah Asuransi
dana pendidikan, asuransi tersebut menjamin pembiayaan dana kelangsungan
pendidikan setiap kenaikan tingkat pendidikan sampai pendidikan tertinggi yaitu
perguruan tinggi.
Kualitas produk dan pelayanan jasa merupakan salah satu faktor terpenting
untuk kelangsungan dan perkembangan perusahaan. Oleh karena itu AJB
Bumiputera KC Eksekutif Semarang berusaha untuk memberikan kualitas
5
pelayanan yang baik kepada nasabah yang berorientasi pada kepuasan konsumen.
Namun pada umumnya, tingkat kepuasan konsumen tergantung pada kualitas jasa
yang diterima, kualitas itu diartikan sebagai ukuran dimana produk mampu
memenuhi harapan konsumen atau nasabah. Menyikapi hal tersebut, ada lima
dimensi yang mempengaruhi kepuasan konsumen di dalam pembelian jasa
Asuransi Bumiputera KC Eksekutif Semarang yang dikembangkan oleh
Parasuraman, Zeithaml, and Berry yang disebut SERVQUAL(Service Quality)
yang merupakan suatu alat ukur terhadap kualitas pelayanan (Rangkuti,2002:18-
19) yakni :
1. Dimensi reliability adalah kemampuan untuk memberikan jasa secara tepat
sesuai dengan pelayanan yang dijanjikan.
2. Dimensi responsiveness adalah kemampuan untuk merespon setiap kebutuhan
konsumen atau memberikan pelayanan secara tanggap.
3. Dimensi assurance adalah kemampuan dalam memberikan jaminan kepada
konsumen meliputi pengetahuan, kemampuan karyawan, serta sifat karyawan
bebas dari resiko atau keragu – raguan.
4. Dimensi empathy adalah rasa peduli atau perhatian kepada konsumen untuk
membantu setiap kebutuhan atau kesulitan konsumen.
5. Dimensi tangible adalah bukti langsung yang diperlihatkan kepada konsumen
meliputi penampilan gedung, interior bangunan, penampilan fasilitas fisik,
alat-alat komunikasi dan penampilan karyawan asuransi. Teori tersebut sudah
berusaha dibudayakan dalam AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang,
namun hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan.
6
Pada pertengahan 2013 tepatnya bulan April, AJB Bumiputera KC
Eksekutif Semarang diberi target pencapaian penjualan polis sebesar 400 polis
yang harus dicapai selama satu tahun yaitu sampai April 2014, namun data yang
di dapat dari hasil wawancara dengan supervisor, AJB Bumiputera KC Eksekutif
Semarang tidak mampu mencapai target yang diberikan oleh Kantor pusat AJB
Bumiputera 1912, tidak tercapainya target sudah terjadi selama 2 tahun berturut-
turut mulai tahun 2012, sehingga oleh Kantor pusat dilakukan restrukturisasi
manajemen untuk optimalisasi pelayanan dan kinerja bisnis. Restrukturisasi
meliputi penggantian SDM yang ada di dalam struktur organisasi KC Eksekutif
Semarang yang meliputi Kepala kantor cabang, kepala keuangan, bagian
administrasi, dan yang lebih mencolok dari restrukturisasi ini adalah penggantian
nama KC Eksekutif menjadi KC Simpang Lima. Restrukturisasi tersebut
dilakukan agar KC Eksekutif dapat secara optimal dalam melakukan usaha bisnis
asuransi dan dapat mencapai tujuan dari perusahaan. Penggantian nama tersebut
berlandaskan dari kata Eksekutif, yaitu figur paling senior dalam sebuah cabang
di AJB Bumiputera. Seharusnya sebagai figur bisa memberi contoh dan teladan
terhadap kantor cabang lainnya, namun KC Eksekutif tidak mampu melakukan
hal tersebut, sehingga terjadi hal seperti di atas.
Tidak tercapainya target penjualan pada AJB Bumiputera KC Eksekutif
Semarang, dilatarbelakangi oleh pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan
yang diharapkan oleh nasabah. Berdasarkan data yang di dapat dari wawancara
oleh supervisor AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang, pernah terjadi
7
beberapa komplain nasabah atas pelayanan yang diberikan oleh AJB Bumiputera
KC Eksekutif Semarang.
No Komplain
1 Pembayaran klaim yang diajukan nasabah kepada AJB Bumiputera KC
Eksekutif melebihi waktu yang dijanjikan kepada nasabah.
2 Terjadi pembayaran polis asuransi setiap bulan oleh nasabah namun pihak
agen pengutip hanya mencatat di buku catatan agen namun nasabah tidak
diberikan kwitansi pembayaran.
3 Agen pengutip lupa menagih uang polis, sehingga polis nasabah mengalami
lapse dan ketika nasabah mengajukan klaim, klaim tersebut ditolak karena
polis dalam keadaan lapse sehingga nasabah tidk bisa mendapatkan nilai
tunai sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
4 Nasabah mengeluh karena agen susah dihubungi ketika nasabah butuh
bantuan agen tentang polis asuransi.
Sumber : AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang 2015
Berdasarkan komplain yang ada, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pembayaran klaim yang diajukan nasabah kepada AJB Bumiputera KC
Eksekutif melebihi waktu yang dijanjikan kepada nasabah. Ketika nasabah
mengajukan klaim kepada AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang sesuai
yang dijanjikan akan diproses dalam 14 hari waktu kerja, namun ketika sudah
melebihi dari 14 hari waktu kerja, klaim tersebut belum cair dan belum
didebetkan kedalam rekening nasabah yang mengajukan klaim. Nasabah
mengharapkan pelayanan yang tanggap dan cekatan dalam penyelesaian
8
pembayaran klaim, namun kenyataannya tidak dapat diselesaikan dengan
cepat.
2. Terjadi pembayaran polis asuransi setiap bulan oleh nasabah namun pihak
agen pengutip hanya mencatat di buku catatan agen namun nasabah tidak
diberikan kwitansi pembayaran. Ketika nasabah memilih untuk melakukan
pembayarn klaim yang ditagihkan langsung oleh agen pengutip kerumah
nasabah, tentunya nasabah berharap akan lebih mudah dalam pembayaran, dan
yang harus lebih digaris bawahi, nasabah telah mencoba mempercayai
uangnya kepada agen pengutip AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam
transaksi yang dilakukan, namun harapan tersebut tidak sesuai dengan
kinerja yang didapat. Nasabah tidak medapatkan pelayanan sesuai prosedur,
sehingga nasabah mengalami kerugian atas kelalaian yang dilakukan pihak
agen pengutip. Dimana ketika masa polis sudah habis, dan nasabah ingin
mengklaim dana yang ada di polis tersebut, nasabah tidak bisa mengklaim
karena nasabah tidak mempunyai bukti kwitansi pembayaran.
3. Agen pengutip lupa menagih uang polis, sehingga polis nasabah mengalami
lapse dan ketika nasabah mengajukan klaim, klaim tersebut ditolak karena
polis dalam keadaan lapse sehingga nasabah tidak bisa mendapatkan nilai
tunai sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Kelalaian dalam menagih
uang polis tersebut berakibat fatal bagi nasabah, karena sebelumnya nasabah
selalu membayar tepat waktu dan lancar. Dari peristiwa tersebut, nasabah
tidak bisa menerima dana seperti yang dijanjikan pada awal pembukaan polis,
karena polis nasabah dianggap lapse (tidak aktif).
9
4. Nasabah mengeluh karena agen susah dihubungi ketika nasabah butuh
bantuan agen tentang polis asuransi. Seharusnya nasabah bisa terbantu dengan
adanya agen asuransi, sehingga nasabah tidak perlu bersusah payah dalam
mendapatkan info tentang polis asuransinya. Nasabah hanya perlu
menghubungi agen asuransi, namun pada kenyataannya ada beberapa agen
AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang yang kurang peduli dengan
nasabahnya, sehingga nasabah harus datang langsung ke kantor AJB
Bumiputera KC Eksekutif Semarang untuk mendapatkan info tentang
polisnya.
Pada dasarnya kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian
konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima dengan tingkat pelayanan
yang diharapkan. Bagi perusahaan kuncinya adalah menyesuaikan atau melebihi
harapan mutu jasa yang diinginkan konsumen. Apabila pelayanan yang diterima
atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan
dipersepsikan baik dan memuaskan. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan
pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan.
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, penulis mencoba untuk
menganalisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen yang bisa
menyebabkan tidak tercapainya target penjualan selama dua tahun berturut – turut
pada AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang untuk mendapat sebuah jawaban
maka dilakukan suatu penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat kepuasan nasabah AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang sehingga
10
dapat diketahui bagaimana pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Apakah
terjadi kesenjangan antara harapan nasabah asuransi dengan pengalaman yang
didapatkan nasabah, sebab kualitas pelayanan memberikan dorongan kepada
nasabah untuk menjalin hubungan yang erat dengan perusahaan sehingga
memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan
kebutuhan agar nasabah merasa puas, komplain menjadi rendah, yang pada
akhirnya dapat menciptakan kesetiaan/loyal kepada perusahaan. Pelayanan
merupakan hal yang penting sebab:
1. Pelayanan yang memuaskan menciptakan loyalitas pemegang polis.
2. Pelayanan yang berkualitas merupakan basis dalam penetapan harga.
3. Pelayanan yang berkualitas membuka peluang untuk diversifikasi produk dan
harga.
4. Dapat menghemat biaya-biaya seperti biaya untuk memperoleh pemegang
polis baru, untuk memperbaiki kesalahan.
Dengan demikian, berdasarkan latar belakang di atas maka diambil judul
penelitian
“Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah AJB Bumiputera
1912 Cabang Eksekutif Semarang”.
1.2 Rumusan Masalah
Perusahaan AJB Bumiputera 1912 menyadari bahwa betapa pentingnya
menciptakan kepuasan nasabah yang akan berpengaruh terhadap profit
perusahaan. Untuk mengetahui kepuasan nasabah Perusahaan Asuransi AJB
Bumiputera 1912 dapat ditinjau dari pelayanan yang di berikan oleh Asuransi
11
AJB Bumiputera 1912. Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka
permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat kesesuaian antara harapan nasabah yang menggunakan jasa
asuransi dengan pelaksanaan pelayanan jasa pada AJB Bumiputra berdasarkan
dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty?
2. Bagaimana tingkat kepuasan yang dirasakan nasabah yang menggunakan jasa
asuransi atas kualitas pelayanan yang diberikan oleh AJB Bumiputera KC.
Eksekutif Semarang?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan kualitas
pelayanan, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah
pengukuran tingkat kepuasan pelanggan antara kinerja dan harapan dengan
menggunakan lima dimensi yaitu Dimensi Tangible, Dimensi Reliability, Dimensi
Responsiveness, Dimensi Assurance, dan Dimensi Emphaty.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai kondisi pelayanan jasa Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera KC
Eksekutif Semarang terhadap konsumen, sedangkan tujuan khusus dari penelitian
ini adalah
1 Untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara harapan nasabah yang
menggunakan jasa asuransi dengan pelaksanaan pelayanan jasa pada AJB
12
Bumiputra berdasarkan dimensi tangible, reliability, responsiveness,
assurance, dan emphaty.
2 Untuk mengetahui tingkat kepuasan yang dirasakan nasabah yang
menggunakan jasa asuransi atas kualitas pelayanan yang diberikan oleh AJB
Bumiputera KC Eksekutif Semarang.
1.4.2 Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini dapat dipergunakan oleh berbagai pihak
diantaranya:
1. Bagi Perusahaan
Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam menetapkan kebijakan dan strategi dalam bidang pemasaran terutama
dalam aspek pelayanan kepada pelanggan.
2. Bagi Akademik
Dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan wawasan keilmuan
terutama mengenai kualitas jasa dan kepuasan nasabah di sektor jasa Asuransi.
3. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang kepuasan pelayanan
pelanggan yang diberikan oleh AJB Bumiputera cabang Eksekutif Semarang.
1.5 Kerangka Teori / Konsep
1.5.1 Asuransi
Ada beberapa definisi asuransi, disini disebutkan dua definisi asuransi
yaitu :
13
1) Asuransi sendiri artinya transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak,
tertanggung dan penanggung. Penanggung menjamin pihak tertanggung,
bahwa ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang
mungkin akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula
belum tentu akan terjadi atau semula belum dapat ditentukan saat/kapan
terjadinya. Seisno (2003:71).
2) Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
(KUHD) Republik Indonesia dalam Seisno (2003:73) asuransi atau
pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk
memberi penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya
karena suatu peristiwa yang tidak tertentu.
Dalam asuransi, dengan tertanggung membayar premi berarti risiko
kemungkinan terjadinya kerugian telah dipindahkan ke perusahaan asuransi.
Dengan demikian tertanggung telah mendapatkan semacam perlindungan
seandainya dia mengalami peril (suatu keadaan yang merugikan). Jadi dengan
membayar premi biaya kerugian yang mungkin diderita pada masa mendatang
relatif menjadi pasti, yaitu sebesar premi yang dibayar. Sebab kalau terjadi peril,
ia akan menerima ganti rugi sebesar kerugian yang diderita (dalam asuransi
umum) atau menurut perjanjian (dalam asuransi jiwa). Usaha untuk memberikan
perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian pada masa mendatang
itulah sebenarnya yang melatar belakangi ide adanya usaha asuransi
14
1.5.1.1 Karakteristik Asuransi Jiwa
Menurut Seisno (2003:81) Karakteristik yang dimaksud adalah :
a. Besarnya uang yang akan diterima dapat ditentukan sendiri oleh pemegang
polis pada saat perjanjian dibuat.
b. Ada unsur keharusan (wajib) untuk membayar premi secara teratur.
c. Berapa besarnya premi yang harus dibayar sudah ditetapkan berdasarkan
perhitungan aktuaria, termasuk juga waktu pembayarannya.
d. Terdapat fungsi proteksi finansial, yaitu jaminan terima uang yang pasti,
sesuai dengan perjanjian.
e. Pada saat tertanggung meninggal dunia jumlah uang yang diterima sudah
pasti, meskipun baru membayar premi yang lebih kecil.
f. Bersifat kolektif, semua untuk satu kebebasan terbatas.
g. Kontraknya tertulis dan mengikat kedua belah pihak.
1.5.1.2 Faktor- Faktor yang Mendorong Timbulnya Usaha Asuransi
Menurut Seisno (2003:92), ada berapa faktor yang mendorong timbulnya
usaha asuransi sebagai salah satu bidang usaha yang tujuannya untuk memberikan
perlindungan terhadap bahaya kerugian yang mungkin menimpa
seseorang/lembaga, yaitu dengan memberikan santunan kepada para peserta
asuransi yang terkena musibah. Adapun faktor tersebut antara lain :
1. Keinginan untuk memberikan kepastian kepada para peserta asuransi/
tertanggung terhadap resiko kerugian yang dihadapi.
15
2. Dengan adanya kepastian, maka tertanggung akan merasa aman terhadap
bahaya kerugian. Jadi disamping memberikan kepastian maka asuransi juga
bertujuan memberikan rasa aman kepada tertanggung.
3. Keinginan untuk mendapatkan rasa aman dapat tercapai serta keadaan mental
yang dipenuhi rasa kekhawatiran dan ketakutan tersebut dapat dikurangi atau
bahkan dihilangkan bila kepastian yang berkaitan dengan bahaya-bahaya
yang mengancam tidak muncul. Salah satu cara untuk menghindari
kemunculan bahaya-bahaya tersebut terhadap dirinya adalah dengan
mengalihkan bahaya-bahaya tersebut kepada pihak lain dengan cara
mengasuransikan.
1.5.2 Jasa
Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak
yang lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu. Ada empat karakteristik khusus dari jasa yang
membedakannya dengan barang menurut Kotler (2008:230), yaitu :
1. Karakteristik jasa tersebut Tidak berwujud (intangibility)
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,
didengar atau diraba sebelum dibeli. Jadi seseorang tidak dapat menilai kualitas
jasa sebelum orang tersebut merasakan atau mengkonsumsinya sendiri. Oleh
karena itu, untuk mengurangi ketidakpastian, para pelanggan akan memperhatikan
tanda atau bukti kualitas jasa tersebut.
16
2. Jasa tidak terpisahkan (inseparability)
Pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan, tidak
seperti produk fisik yang diproduksi disimpan sebagai persediaan, didistribusikan
melalui penjual dan kemudian baru dikonsumsi. Hal ini mengakibatkan kualitas
jasa ditentukan oleh interaksi produsen dan konsumen.
3. Jasa bervariasi (variability)
Jasa sangat mudah berubah-ubah, karena jasa sangat tergantung pada siapa
saja yang menyajikan, kapan dan dimana disajikan. Para pembeli jasa sangat
peduli dengan varibilitas yang tinggi dan seringkali mereka meminta pendapat
orang lain sebelum memuruskan untuk memilih.
4. Jasa Tidak tahan lama ( Perishability)
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Ketidak tahan lamaan jasa tersebut tidak akan menjadi hasil jika permintaan
konstan tapi pada kenyataannya permintaan konsumen akan jasa pada umumnya
sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor musiman.
1.5.2.1 Kualitas Jasa
a. Pengertian Kualitas
Menurut supranto (2001:227) bahwa jasa atau pelayanan merupakan suatu
kinerja penampilan tidak berwujud dan cepat hilang lebih cepat dirasakan
daripada memiliki, serta konsumen lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
mengkonsumsi jasa tersebut. Jasa yang baik yaitu jasa yang dirasakan konsumen
berkualitas dalam pemenuhannya. Untuk pengertian tentang kualitas adalah
bersifat relatif atau dengan kata lain mengarah kepada subyektifitas penilai,
17
sehingga banyak terdapat definisi yang berbeda – beda namun secara umum
terdapat beberapa elemen persamaan tentang pemahaman kualitas, yaitu :
Kualitas meliputi usaha pemenuhan atau melebihi harapan konsumen.
Kualitas mencakup produk, jasa, proses dan lingkungan
Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (terutama terhadap variabel
waktu).
b. Kualitas Jasa
Menurut Wyckof 1998 dalam Tjiptono (1996: 59) kualitas jasa adalah
tingkat keunggulan (excellence) yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Kualitas harus dimulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir pada
persepsi konsumen. Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukan
berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, tetapi sudut
pandang konsumen. Konsumen menentukan berkualitas atau tidaknya suatu
pelayanan jasa. Jadi baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan
penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggan secara konsisten.
c. Dimensi Kualitas jasa
Parasuraman, et al. (1988) dalam Tjiptono (2011 : 346) menyimpulkan
bahwa terdapat lima dimensi SERVQUAL sebagai berikut :
1. Keandalan
Menurut Tjiptono (2011 : 347) keandalan (reliability) merupakan
kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan
memuaskan. Hal ini berarti perusahaan memberikan jasanya secara tepat
18
semenjak saat pertama (right the first time). Selain itu, perusahaan yang
bersangkutan juga harus memenuhi janjinya. Menurut Zeithaml, et al. (1990)
dalam Tjiptono (2011 : 352 ) atribut – atribut yang berada dalam dimensi ini
antara lain :
a. Menjanjikan akan melakukan sesuatu pada waktu yang telah ditentukan, pasti
direalisasikan.
b. Jasa disampaikan secara benar sejak pertama kali.
c. Sistem pencatatan yang akurat dan bebas kesalahan.
2. Jaminan
Menurut Tjiptono (2011 : 347) jaminan (assurance) mencakup
pengetahuan, kompetensi, dan sifat karyawan : karyawan bebas dari bahaya atau
resiko atau keragu – raguan, sehingga dapat menimbulkan kepercayaan dan
keyakinan konsumen. Saat persaingan sangat kompetitif, anggota perusahaan
harus tampil lebih kompeten, artinya memiliki pengetahuan dan keahlian dibidang
masing – masing. Menurut Zeithaml, et al. (1990) dalam Tjiptono (2011 : 352 )
atribut – atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain :
a. Karyawan yang terpecaya
b. Perasaan aman sewaktu melakukan transaksi dengan karyawan penyedia jasa.
c. Karyawan yang selalu bersikap sopan terhadap para konsumen.
d. Karyawan memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat menjawab
pertanyaan konsumen.
19
3. Bukti Fisik
Menurut Tjiptono (2011 : 347) bukti fisik (tangible) merupakan fasilitas
fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. Hal ini bisa berarti
penampilan fasilitas fisik, seperti gedung dan ruangan front office, tersedianya
tempat parkir, dan penampilan karyawan. Menurut Zeithaml, et al. (1990) dalam
Tjiptono (2011 : 352 ) atribut – atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain :
a. Peralatan mektahir atau terbaru
b. Fasilitas fisik yang berdaya tarik
c. Karyawan yang berpenampilan rapi
4. Empati
Menurut Tjiptono (2011 : 347) empati (empathy) merupakan kemudahan
dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan
pemahaman atas kebutuhan individual para konsumen. Menurut Zeithaml, et al.
(1990) dalam Tjiptono (2011 : 352 ) atribut – atribut yang berada dalam dimensi
ini antara lain :
a. Perhatian individual dari perusahaan
b. Karyawan yang memberikan perhatian personal
c. Perusahaan yang benar – benar memperhatikan kepentingan setiap konsumen.
d. Karyawan yang memahami kebutuhan spesifikasi para konsumen.
5. Daya Tanggap
Menurut Tjiptono (2011 : 347) daya tanggap (responsiveness) merupakan
keinginan para staf untuk membantu para konsumen dan memberikan pelayanan
dengan tanggap. Daya tanggap dapat berarti respon atau kesigapan karyawan
20
dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan yang
meliputi kecepatan karyawan dalam menangani transaksi,dll. Menurut Zeithaml,
et al. (1990) dalam Tjiptono (2011 : 352 ) atribut – atribut yang berada dalam
dimensi ini antara lain :
a. Kepastian waktu penyampaian jasa diinformasikan dengan jelas kepda
konsumen.
b. Layanan yang segera atau cepat dari karyawan perusahaan.
c. Karyawan yang selalu bersedia membantu konsumen.
d. Karyawan yang tidak terlampau sibuk, sehingga sanggup menangani
permintaan konsumen dengan cepat.
1.5.3 Pelayanan
Menurut Elhaitammy 1990 dalam Tjiptono (2011 : 331) dikemukakan
bahwa pelayanan yang unggul (Service Excellence) adalah suatu sikap atau cara
karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan. Secara garis besar ada
empat unsure pokok dalam konsep ini, yaitu : Kecepatan, Ketepatan, Keramahan,
dan Kenyamanan.
1.5.3.1 Kualitas Pelayanan
Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen
itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada
saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang
bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang
yang lebih sering.
21
Berdasarkan definisi-definisi tentang kualitas pelayanan tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam
hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa
yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan
yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk
kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan
cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata
mereka terima / peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka
harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan.
Hubungan antara produsen dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari
waktu pembelian ke pelayanan purna jual, kekal abadi melampaui masa
kepemilikan produk. Perusahaan menganggap konsumen sebagai raja yang harus
dilayani dengan baik, mengingat dari konsumen tersebut akan memberikan
keuntungan kepada perusahaan agar dapat terus hidup.
1.5.4 Kepuasan
1.5.4.1 Pengertian Kepuasan
Kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil
perbandingan atas kinerja produk atau jasa yang diterima dan apa yang diharapkan
Kotler dalam Tjiptono (1996: 146). Apabila kinerja di bawah harapan, maka
pelanggan akan kecewa. Sebaliknya, bila kinerja sesuai atau melebihi harapan
maka pelanggan akan merasa puas atau sangat puas. Harapan pelanggan dapat
22
dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kerabat-kerabatnya serta
janji dan informasi dari pemasar dan saingannya (Supranto, 1997: 234).
1.5.4.2 Kepuasan Konsumen
Howard dan Sheth 1969 dalam Tjiptono (2007: 349) mengungkapkan
bahwa keputusan pelanggan adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan
kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan
dengan pengorbanan yang dilakukan.
1.5.4.3 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan setiap perusahaan untuk
mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya. Kotler 1994 dalam Tjiptono
(1996: 148) mengemukakan 4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan,
yaitu:
a) Sistem keluhan dan saran
Setiap perusahaan jasa yang berorientasi dan mementingkan kepuasan
pelanggan perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya
untuk menyampaikan keluhan saran dan pendapat mereka mengenai jasa yang
diterima. Media yang digunakan dapat bermacam-macam seperti, kotak saran,
saluran telepon khusus (customer call) maupun kartu komentar. Informasi yang
diperoleh dari metode ini dapat memberikan ide dan masukan yang sangat
berharga bagi perusahaan sehingga dapat memberikan respon secara cepat
terhadap masalah yang timbul.
23
b) Survei Kepuasan Pelanggan
Dengan menggunakan metode perusahaan akan memperoleh data tentang
tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan perusahaan, serta
memberikan hal positif bahwa perusahaan menaruh perhatian yang besar pada
pelanggan.
c) Ghost Shopping
Dalam metode ini beberapa orang dipekerjakan sebagai ghost shopper
(berperan sebagai pembeli potensial produk perusahaan pesaing). Kemudian
orang tersebut menyampaikan temuan mengenai kekuatan dan kelemahan produk
dari perusahaan pesaing tersebut. Selain itu ghost shopper juga mengamati dan
menilai cara perusahaan pesaing dalam menjawab pertanyaan dan cara menangani
keluhan pelanggan.
d) Lost Customer Analysis
Cara yang digunakan dalam metode ini adalah perusahaan menghubungi
para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau menggunakan jasa
perusahaan bahkan telah beralih ke perusahaan lain. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh informasi mengenai penyebab terjadinya hal tersebut. Sehingga
perusahaan dapat mengambil kebijakan lebih lanjut dalam rangka meningkatkan
kepuasan dan loyalitas pelanggan.
24
KERANGKA PEMIKIRAN
Dimensi Kualitas Jasa :
a. Tangible
b. Reliability
c. Responsiveness
d. Assurance
e. Emphaty
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah AJB Bumiputera
1912 Cabang Eksekutif Semarang
Keterangan :
Berdasarkan dimensi kualitas jasa yang meliputi Tangible (bukti fisik),
Realibility (Keandalan), Responsiveness (daya tanggap), Assurance (jaminan),
Tanggapan Pelanggan
Tingkat KinerjaTingkat Kepentingan
Kepuasan Pelanggan
25
Emphaty (perhatian), maka kualitas jasa bisa dikur dengan membandingkan antara
harapan pelanggan atas pelayanan jasa dengan kinerja pelayanan jasa perusahaan
yang diterima nasabah AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang. Kepuasan
nasabah akan terwujud jika pelayanan yang diterima sesuai dengan yang
diharapkan oleh nasabah.
1.7 Penelitian Sebelumnya
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu :
Tugas Akhir dengan judul Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap
Kualitas Pelayanan pada PT. Asuransi Sinar Mas Surakarta memiliki tujuan untuk
mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja pelayanan pada PT.
Asuransi Sinar Mas Surakarta dilihat dari lima dimensi kualitas jasa (tangibles,
reliability, responsiveness, assurance, empathy). Penelitian menggunakan metode
survei, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen pada PT. Asuransi
Sinar Mas Surakarta. Jumlah sampel adalah 100 orang responden dengan tekhnik
pengambilan sampel menggunakan judgement sampling. Sumber data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder. Tekhnik pengumpulan data
menggunakan kuisioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
data deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk dimensi bukti fisik
(tangibles) : mayoritas konsumen menilai puas dengan peralatan, penampilan,
tempat parkir dan penataan ruangan di Asuransi Sinar Mas. Namun ada beberapa
konsumen yang menilai tidak puas terhadap keamanan tempat parkir. Untuk
dimensi keandalan (reliability) : mayoritas konsumen menilai puas dengan
26
karyawan yang menanggapi klaim dari konsumen, kesesuaian pelayanan jasa
asuransi yang diberikan, ketepatan waktu penerbitan polis, dan prosedur
pelayanan yang diberikan. Namun ada beberapa konsumen yang merasa tidak
puas dengan prosedur pelayanan yang diberikan. Untuk dimensi daya tanggap
(responsiveness) : mayoritas konsumen menilai puas dengan informasi pelayanan
klaim dari karyawan, kesediaan karyawan dalam menanggapi permintaan
konsumen, dan pelayanan jasa yang diberikan Asuransi Sinar Mas (dilihat dari
kecepatan dan ketepatan). Namun ada beberapa konsumen yang tidak puas dengan
pelayanan jasa asuransi yang diberikan. Untuk dimensi jaminan (assurance) :
Mayoritas konsumen menilai puas dengan keramahan pelayanan dari karyawan,
kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen,
karyawan yang berpengetahuan luas, dan keamanan pelayanan yang diberikan
Asuransi Sinar Mas. Namun ada beberapa konsumen yang menilai tidak puas
terhadap karyawan yang berpengetahuan luas dan keamanan pelayanan yang
diberikan. Untuk dimensi Empati (empathy) : mayoritas konsumen menilai puas
dengan jam operasi pelayanan, perhatian, dan karyawan Asuransi Sinar Mas yang
memahami keinginan konsumen. namun ada beberapa konsumen yang menilai
tidak puas dengan karyawan yang memahami keinginan dari konsumen.
Saran yang dapat diberikan dalam rangka meningkatkan pelayanan pada
PT. Asuransi Sinar Mas Surakarta antara lain sebagai berikut : untuk dimensi
bukti fisik (tangibles) : tempat parkir di Asuransi Sinar Mas perlu diperhatikan
lagi untuk keamanannya, untuk dimensi keandalan (reliability):prosedur
pelayanan asuransi yang diberikan sebaiknya pihak perusahaan memberikan
27
pelayanan yang lebih baik lagi dengan memberikan prosedur yang mudah agar
dapat dimengerti oleh konsumen. untuk dimensi daya tanggap (responsiveness) :
pelayanan jasa yang diberikan Asuransi Sinar Mas (kecepatan dan ketepatan)
perlu diperbaiki, misalnya dengan cara pihak perusahaan memberikan penyuluhan
– penyuluhan kepada karyawan agar dapat memperbaiki kinerjanya lagi sehingga
konsumen merasa puas. Untuk dimensi jaminan (assurance) : karyawan yang
berpengetahuan luas sebaiknya pihak perusahaan lebih memperhatikan lagi
dengan memberikan bekal pengetahuan yang cukup dan kemanan pelayanan yang
diberikan Asuransi Sinar Mas perlu diperhatikan juga dengan memberikan
jaminan kepercayaan kepada konsumen bahwa pelayanan yang diberikan sudah
sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk dimensi empati (empathy) : karyawan
yang memahami keinginan dari konsumen sebaiknya diperhatikan dengan cara
memberikan kotak saran kepada konsumen agar konsumen dapat menulis kritik
dan sarannya.
1.8 Definisi Konseptual dan Operasional
1.8.1 Definisi Konseptual
Definisi konseptual yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan
yaitu dengan menggunakan 5 definisi konsep Pelayanan yaitu :
1. Reliability ( Dimensi Keandalan )
Reliability ( keandalan ) adalah aspek – aspek keandalan sistem pelayanan
yang diberikan oleh pemberi jasa, dalam hal ini apakah jasa yang diberikan sesuai
dengan standar – standar umum atau bahkan standart internasional.
28
2. Responsiveness ( Dimensi Daya Tanggap )
Responsiveness adalah keinginan untuk membantu konsumen dan
menyediakan jasa / pelayanan yang dibutuhkan tersebut.
3. Assurance ( Dimensi Jaminan )
Assurance adalah adanya jaminan bahwa jasa yang diberikan memberikan
jaminan keamanan, kemampuan sumber daya dalam memberikan pelayanan yang
sesuai dengan standar yang sifatnya memberikan jaminan sesuai dengan yang
diharapkan.
4. Emphaty ( Dimensi Empati )
Empati berkaitan dengan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan,
keramahan, komunikasi, dan kemampuan memahami kebutuhan konsumen.
5. Tangible ( Dimensi Bukti Fisik )
Bukti fisik adalah aspek nyata yang bisa dilihat dan diraba.
1.8.2 Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menguraikan data dan pengukuran data.
Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Pelayanan Berupa Keandalan (Reliability)
Variabel ini ditunjukan dengan adanya keandalan dari kayawan dan agen
dalam meberikan pelayanan terhadap konsumen. Dengan indikator yang bisa
dilihat:
a. Ketepatan waktu dalam berjanji
b. Pelayanan dalam hal keramahan dan siap menolong
c. Pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan
29
d. Kemampuan dalam menghadapi masalah
2 Pelayanan daya tanggap (Responsiveness)
Variabel ini ditunjukan dengan adanya keinginan dan kemauan karyawan
dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat,
dengan indikator yang bisa dilihat adalah :
a. Kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan pembayaran klaim
b. Tanggap dan cepat menangani keluhan nasabah
c. Kemampuan dalam memberikan informasi berkaitan dengan asuransi
d. Kesediaan karyawan dan agen dalam merespon permintaan nasabah
3. Pelayanan Berupa Jaminan (Assurance)
Variabel ini ditunjukan dengan adanya pengetahuan, kemampuan, dan
sikap dalam memberikan pelayanan, sehingga menimbulkan kepercayaan dari
konsumen dengan indiktor yang bisa dilihat adalah :
a. Kemampuan agen dalam meyakinkan nasabah
b. Rasa aman dalam bertransaksi
c. Agen dan karyawan secara konsisten bersikap sopan terhadap nasabah.
d. Agen memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjawab pertanyaan
nasabah.
4. Pelayanan Berupa Kepedulian (Emphaty)
Variabel ini ditunjukkan dengan adanya sikap empati karyawan dan agen
terhadap konsumen, yaitu berusaha memahami kebutuhan konsumen dengan
Indikator yang bisa dilihat adalah :
a. Perhatian agen dan karyawan kepada nasabah
30
b. Pemahaman akan kebutuhan nasabah
c. Jam kerja yang nyaman bagi nasabah
d. Komunikasi antara agen asuransi dan nasabah sampai sekarang masih terjalin
dengan baik.
5. Pelayanan Berupa Wujud Fisik (Tangible)
Varibel ini ditunjkkan dengan adanya sarana dan fasilitas fisik dari semua
unsur jasa yang dimiliki oleh perusahaan dengan indikator yang bisa dilihat
adalah :
a. Kondisi gedung , dan tempat parkir yang luas
b. Kelengkapan sarana
c. Kebersihan, kerapian karyawan dan agen
d. Kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu.
1.9 Metode Penelitian
Metode yang akan dipergunakan dalam penelitian harus dipertimbangkan
agar sesuai dengan penelitian yang dilakuka, sedangkan metode penelitian
menurut Sugiyono (2012:2) dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan
dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga pada gilirannya dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang yang
diteliti.
1.9.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam riset ini adalah deskriptif
kuantitatif, menurut Nawawi (2003: 64) bahwa deskriptif kuantitatif adalah
31
metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau
fenomena yang bersifat aktual (benar-benar ada) pada saat penelitian dilakukan
dan cara analisis pada penelitian ini adalah dengan mendeskripsikan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya.
1.9.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian survey, yaitu
metode pengumpulan data atau informasi konsumen dengan melakukan partisipasi
secara aktif. Metode survey yang digunakan adalah dengan menggunakan
instrument kuesioner. Dalam penyebaran kuesioner harus menentukan : populasi,
sampel, dan teknik pengambilan sampel.
a. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudia di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Populasi
untuk penelitian ini adalah Nasabah AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang.
b. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi (Sugiyono, 2004). Adapun jumlah sampel yang dipilih
adalah 100 responden yang menggunakan jasa Asuransi Bumiputera Cabang
Eksekutif Semarang.
c. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
1. Purposive Sampling
32
Purposive Sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu
yaitu nasabah asuransi Bumiputera, telah menggunakan jasa asuransi bumiputera
minimal 3 bulan .
2. Sampling Insidental
Sampling Insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.
Jadi, siapa saja yang telah menggunakan asuransi Bumiputera yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang nasabah yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
1.9.3 Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa :
1. Data Kualitatif
Data yang tidak dapat diukur dalam skala angka. Data ini berupa
gambaran umum perusahaan, fasilitas dan pelayanan pada AJB Bumiputera KC
Eksekutif Semarang.
2. Data Kuantitatif
Data yang diukur dalam suatu skala angka. Data ini berupa harga produk
jasa asuransi yang digunakan sebagai informasi bagi konsumen dan perhitungan
data hasil kuesioner.
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
1. Data Primer
33
Data yang diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan semua
metode pengumpulan data original. Dalam penelitian ini data primer didapat dari
kuesioner yang diisi oleh responden mengenai identitas responden, bobot
kepentingan dari pelayanan yang diharapkan dan bobot kualitas dari pelayanan
yang diterima.
2. Data Sekunder
Data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data dalam penelitian ini
berupa gambaran umum mengenai instansi perusahaan, visi dan misi, struktur
organisasi, deskripsi jabatan dan sumber-sumber pustaka yang berkaitan.
1.9.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan
memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Data Kuesioner tersebut
berisi:
a. Pertanyaan umum mengenai identitas responden
b. Pertanyaan khusus mengenai tanggapan kualitas jasa yang diterima dan
pelayanan oleh pelanggan
2. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dimana teknik ini
menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik secara langsung ataupun tidak
34
langsung terhadap obyek penelitian. Metode ini dilakukan dengan mengamati
langsung objek penelitian yang ada di AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang
untuk memberikan gambaran yang sesungguhnya dari objek yang diteliti.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan yang pelaksanaannya dapat
dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, dapat juga
secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada
kesempatan lain. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran
umum perusahaan, dan memperoleh gambaran langsung tentang kepuasan
pelanggan sehingga lebih memudahkan bagi peneliti dalam memahami persoalan
yang ada.
1.9.5 Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis data deskriptif adalah pengukuran yang cermat terhadap
fenomena sosial tertentu, peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun
fakta-fakta tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis. Analisis ini mencakup
karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan.
2. Pembahasan Tingkat Kepuasan Pelanggan
Menurut Martilla dan James dalam Supranto (2001: 239), dalam
mengukur tingkat kepuasan konsumen metode yang digunakan metode
importance performance analysis atau analisis tingkat harapan dan tingkat kinerja.
Untuk dapat mengetahui kepuasan penumpang terhadap kinerja AJB Bumiputera
35
KC Eksekutif Semarang, akan terlebih dahulu dilakukan perhitungan skor tingkat
harapan dan tingkat kinerja menggunakan rating scale.
Perhitungan skor tingkat harapan
Skor = (SPx4) + (Px3) + (KPx2) + (TPx1)
Perhitungan skor tingkat kinerja
Skor = (SBx4) + (Bx3) + (KBx2) + (TBx1)
Sumber : (Sugiyono, 2004: 93)
Dalam hal ini digunakan skala 4 tingkat (rating scale) yang berkisar antara
satu (1) sampai (4), yang memungkinkan pelanggan dapat mengekspresikan
tingkat pendapat mereka dalam pelayanan atau produk yang mereka terima, lebih
mendekati kenyataan sebenarnya.
Bobot nilai dari rating scale adalah sebagai berikut :
Penilaian terhadap pelayanan yang diharapkan
SP = Sangat Penting diberi bobot 4
P = Penting diberi bobot 3
KP = Kurang Penting diberi bobot 2
TP = Tidak Penting diberi bobot 1
Penilaian terhadap pelayanan yang diterima
SB = Sangat Bagus diberi bobot 4
B = Bagus diberi bobot 3
KB = Kurang Bagus diberi bobot 2
TB = Tidak Bagus diberi bobot 1
36
Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja atau
pelaksanaan dengan skor harapan. Dari hasil perbandingan akan menentukan
urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan.
Adapun rumus yang digunakan adalah :
Dimana :
Tki : Tingkat kesesuain konsumen
Xi : Skor penilaian kinerja perusahaan
Yi : Skor penilaian harapan pelanggan
Sumber : (Supranto J, 2001)
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan,
sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam
penyerdehanaan rumus, maka untuk setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan dengan :
Dimana :
X : Skor rata-rata tingkat pelaksanaan / kepuasan
Y : Skor rata-rata tingkat kepentingan
n : Jumlah responden
Sumber: (Supranto, 2001)
Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian
yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik
37
(x,y) dimana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kinerja atau atau
kepuasan penumpang seluruh faktor atau atribut dan Y adalah rata-rata skor
tingkat harapan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah. Seluruhnya
ada 20 faktor atau atribut.
Rumus selanjutnya :
Sumber: (Supranto, 2001)
Dimana K : Banyaknya atribut/fakta yang dapat mempengaruhi kepuasan
Nasabah. Hasil dari perhitungan di atas digambarkan dan dijabarkan dengan
diagram kartesius ke dalam empat bagian dalam diagram kartesius.
Gambar 1.2
Diagram Kartesius
Sumber: (Supranto, 2001)
38
Keterangan :
a. Kuadran 1 = Proritas Utama
Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan
pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun
manajemen belum melaksanakannya sesuai dengan keinginan pelanggan sehingga
mengecewakan/tidak puas.
b. Kuadran 2 = Pertahankan
Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan. Untuk
itu wajib dipertahankannya. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.
c. Kuadran 3 = Proritas Rendah
Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi
pelanggan. Pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang
penting dan kurang memuaskan.
d. Kuadran 4 = Berlebihan
Menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan
tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat
memuaskan.
39
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Perusahaan
AJB Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana bernama
M.Ng.Dwijosewojo- Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB)
sekaligus Sekretaris I Perguruan Besar Budi Utomo. Dwijosewojo mengagas
pendirian perusahaan karena didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap nasib
para guru bumiputera (pribumi). Ia mencetuskan gagasannya pertama kali di
Kongres Budi Utomo, tahun 1910. dan kemudian terealisasi menjadi badan usaha
sebagai salah satu keputusan kongres PGHB di Magelang, 12 Februari 1912.
Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang bertindak sebagai Presiden
Komisaris, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur, dan M. Admidjojo
sebagai bendahara. Ketiga orang inilah yang kemudian dikenal sebagai “tiga
serangkai” pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama industri asuransi
nasional Indonesia. Tidak seperti perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
yang kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu; sejak awal pendiriannya
Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik,
yakni bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha bersama”. Semua pemegang polis
adalah pemilik perusahaan – yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan
Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan Asas
mutualisme ini, yang kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme
pengelolannya, merupakan kekuatan utama Bumiputera hingga hari ini.
40
Pembayaran premi pertama oleh kelima tokoh tersebut (M.
Ng.Dwidjosewojo, M.K.H. Soebroto, M. Adimodjojo, R. Soepadmo dan
M.Damowidjoyo) merupakan modal awal dari perusahaan itu. Syaratnya adalah
bahwa ganti rugi tidak akan diberikan kepada ahli waris pemegang polis yang
meninggal dunia sebelum polis berjalan selama tiga tahun penuh. Demikianlah
awal perusahaan mengandalkan pembayaran premi sebagai modal kerjanya.
Disamping itu, para pengurus pada waktu itu tidak mengharapkan honorarium
sehingga mereka bekerja dengan sukarela. Pada bulan Oktober 1913 oleh
pemerintah Belanda diberi subsidi disertai dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
a. Perusahaan tidak hanya menerima anggota dari kalangan guru sekolah negeri
tetapi juga gubernur dan pegawai swapraja.
b. Tidak diijinkan untuk menerima anggota dari kalangan swasta.
Pada tahun 1915 didirikan sebuah perusahaan baru dengan nama OL.Mij.
Boemi Poetera Merdeka yang diperuntukkan bagi kalangan swasta dipimpin
direksi kantor, staf agen sama kecuali pengelolaan administrasi dan keuangan
dipisahkan dengan OL. Mij. PGHB. Pada bulan Februari 1918 R. Roedjito ingin
menjadi dierektur OL.Mij. Boemi Poetera Merdeka dan bulan Juni 1921 kantor
pusat dipindahkan ke Yogyakarta. Pada bulan 1924 OL. Mij. Boemi Poetera dan
administrasi serta keuangannya digabung jadi satu.
Perjalanan Bumiputera yang semula bernama Onderlinge
Levensverzekering Maatschappij (O.L. Mij. PGHB) kini mencapai 9 dasawarsa.
Sepanjang itu, tentu saja, tidak lepas dari pasang surut. Termasuk, misalnya,
41
peristiwa sanering mata uang rupiah di tahun 1965 – yang memangkas aset
perusahaan ini; dan bencana paling hangat – multikrisis di pengujung millennium
kedua. Di luar itu, Bumiputera juga menyaksikan tumbuh, berkembang, dan
tumbangnya perusahaan sejenis yang tidak sanggup menghadapi ujian zaman –
mungkin karena persaingan atau badai krisis. Semua ini menjadi cermin berharga
dari lingkungan yang menjadi proses pembelajaran untuk upaya mempertahankan
keberlangsungan. Pada saat ini memasuki millennium ketiga, Bumiputera yang
mengkaryakan sekitar 18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9.7 juta jiwa rakyat
Indonesia, dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia;
tengah berada di tengah capaian baru industri asuransi Indonesia. Sejumlah
perusahaan asing masuk menggarap pasar domestik. Mereka menjadi rekan
sepermainan yang ikut meramaikan dan bersama-sama membesarkan industri
yang dirintis oleh pendiri Bumiputera, 91 tahun lampau. Bagi Bumiputera, iklim
kompetisi ini meniupkan semangat baru; karena makin menegaskan perlunya
komitmen, kerja keras, dan profasionalisme. Namun berbekal pengalaman
panjang melayani rakyat Indonesia berasuransi hampir seabad, menjadikan
Bumiputera bertekad tetap menjadi tuan rumah di negeri
2.2 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang
Alamat Kantor : Jl. Ahmad Yani No. 141 Semarang.
Nomor Telepon : (024) 8447716.
E-mail : bp1912@bumiputera.com
Homepage : www.bumiputera.com
42
Nama Pemilik : Badan Usaha MilikBersama ( Mutual )
Kepala Wilayah : Sudarwo , SH,MM,AAIJ
2.3 Visi Dan Misi AJB Bumiputera 1912
2.3.1 Visi
Menjadi AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan asuransi jiwa nasional
yang kuat , modern ,dan menguntungkan dengan didikung oleh sumber daya
manusia yang professional dan menjungjung tinggi nilai- nilai idealisme serta
kebersamaan.
2.3.2 Misi
1. Menyediakan pelayanan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai wujud
partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan
masyarakat Indonesia.
2. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin
pertumbuhan kompetensi karyawan,peningkatan produktivitas dan
peningkatan kesejahteraan, dalam kerangka peningkatan kualitas pelayanan
perusahaan kepada pemegang polis.
3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif yang
mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien .
2.4 Logo AJB Bumiputera 1912
43
a. Filosofi Logo AJB Bumiputera 1912
Logo ini membentuk sebuah mahkota atau aksesori kepala tradisional
yang melambangkan kedaulatan, martabat, dan kekuatan yang terdiri dari tiga
figur manusia (membangkitkan memori dari tiga pendiri AJB Bumiputera 1912)
yang mewakili kesatuan dan kebersamaan bagi seluruh rakyat Indonesia dari
berbagai lapisan masyarakat. Logo ini juga merepresentasikan konsep Mutualitas
antara tiga pemangku kepentingan AJB Bumiputera 1912 yaitu Pemegang Polis,
Karyawan dan Negara. Simbol mahkota terletak di atas huruf "I" yang berarti
Indonesia, merepresentasikan prestasi terbaik dari AJB Bumiputera 1912 sebagai
perusahaan asuransi Indonesia yang menguntungkan bagi negara dan masyarakat
Indonesia. Posisi simbol logo di atas huruf "I" juga menyerupai sebuah pohon
yang merupakan simbol pertumbuhan dan pembaharuan. Logo AJB Bumiputera
1912 yang baru berwarna biru gradien (warna tradisional AJB Bumiputera 1912).
Warna biru mewakili: Kepercayaan, Ketulusan dan Ketenangan. Logo ini
mengandung arti modern, inklusif, dan mencerminkan karakter tradisional
Indonesia. Penggunaan warna tunggal membuat implementasi logo ini menjadi
sangat mudah dan hemat biaya di segenap lapisan organisasi AJB Bumiputera
1912 di seluruh Indonesia.
2.5 Kode Etik dan Prinsip AJB Bumiputera 1912
a. Idealisme
AJB Bumiputera 1912 bukan berdiri semata-mata untuk mencari
keuntungan, melainkan sebagai alat finansial yang lahir dari komitmen untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui bisnis asuransi jiwa.
44
b. Mutualisme
Sebagai dasar manajemen Perusahaan, nilai sosial mutualisme
dimanifestasikan melalui kerjasama, kemitraan, dan sinergi antara pemegang polis
dan sesama pemegang polis, antara Perusahaan dan pemegang polis, antara
karyawan dan sesama karyawan dalam perusahaan, dan antara karyawan dengan
manajemen dalam perusahaan.
c. Profesionalisme
Keunggulan dan kompetensi sumber daya manusia, yang dikembangkan
melalui pendidikan dan pelatihan dari waktu ke waktu, menjadikan Perusahaan
memiliki sumber daya manusia yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup,
pengembangan organisasi dan pertumbuhan bisnis.
2.6 Sumber Daya Manajemen
1. Badan Perwakilan Anggota ( BPA )
a. Badan Perwakilan Anggota adalah organ tertinggi di AJB Bumiputera 1912.
b. Sidang Badan Perwakilan Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam
menentukan pokok – pokok kebijakan perusahaan.
c. Dalam melaksanakan perannya Badan Perwakilan Anggota di bantu oleh
Sekretaris BPA.
2. DewanKomisaris
Dewan komisaris adalah organ perusahaan yang melakukan pengawasan umum
terhadap jalannya perusahaan yang dikelola oleh direksi. Dalam melaksanakan
fungsinya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang
tugasnya dirangkap oleh Sekretaris BPA.
45
3. Direksi
a. Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh sebagai
pengurus harian dan merupakan penanggung jawab tertinggi atas pengelolaan
perusahaan.
b. Dalam melaksanakan tugas – tugasnya, direksi dipimpin oleh Direktur Utama.
2.7 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu proses penetapan dari pembagian tugas
dan tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan antara unsure-
unsur organisasi, sehingga menungkinkan orang-orang dapat bekerja sama
seefektif mungkin untuk mencapai tujuan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan
sangat ditentukan oleh organisasi, pembagian tugas, kedudkan, wewenang, dan
tanggung jawab, sistem koordinasi serta komunikasi. Dengan demikian,
organisasi dapat dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapun struktur
organisasi pada AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang dapat dilihat pada
gambar :
2.7.1 Struktur Organisasi Cabang dan Fungsi Operasional AJB
Bumiputera KC Eksekutif.
Dalam struktur organisasi AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif, semua
aktivitas perusahaan dikelompokan menurut bagian-bagian dari pekerjaannya
berdasarkan spesialisasi dari masing masing bagian tersebut. Adapun struktur
organisasi yang diterapkan dapat dilihat dalam bagan. Di dalam bagan tersebut
terlihat kekuasaan tertinggi di pegang oleh Ibu Anik Budi Megawati,SH,MKN
untuk lebih jelasnya mengenai tugas dan wewenang dari struktur organisasi yang
46
ada pada AJB Bumiputera 1912 Kntor Cabang Eksekutif akan dijabarkan satu
persatu sebagi berikut :
1. Pemimpin Cabang
Melakukan recheck Produksi Uang pertanggungan di atas Rp.100 juta sampai
dengan Rp. 1 milyar Uang Pertanggungan.
2. Kepala Unit Operasional :
a. Rechek produksi Uang Pertanggungan di atas Rp 50jt sampai dengan 100jt
b. Meneliti dan mengesahkan kebenaran pengisian Surat Pertanggungan
c. Menanda tangani Surat Pertanggungan.
3. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)
a. Meneliti dan verifikasi Surat Pertanggungan dan Kelengkapannya
b. Mengentry data Surat Pertanggungan yang telah diverifikasi
c. Mengirim Surat Pertangggungan medical dan kelengkapan ke kantor pusat.
4. Kasir
a. Menerima dan membukukan setoran Premi pertama.
b. Mengisi bukti kas keluar dan menyerahkan kepada tertanggung / pemegang
polis.
5. Pegawai Administrasi
a. Melakukan validasi data Surat Pertanggungan
b. Melakukan pencetakan polis
6. Supervisor
a. Memeriksa kebenaran pengisian Surat Pertanggungan dan Kelengkapannya.
b. Rechek produksi Uang Pertanggungan sampai dengan Rp.50 juta.
47
7. Agen
a. Agen Produksi
Meneliti hubungan kepentingan asuransi
 Orang tua dengan anak
 Suami dengan Istri
 Perusahaan berbadan Hukum dengan Karyawan
b. Agen Debit
 Kelayakan keuangan calon Pemegang Polis
 Penghasilan tetap : penghasilan tambahan
 Kewajiban kepada pihak ketiga
 Menaksir nilai ekonomis sesuai dengan tingkat profesionalisme calon
tertanggung
c. Agen Blok
 Riwayat kesehatan
 Aktivitas sehari hari
 Gaya hidup
 Kebiasaan buruk
 Memandu Pemegang Polis dalam Surat Pertanggungan
 Melengkapi Surat Pettanggungan sesuai persyaratan.
2.8 Kegiatan Usaha Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912.
Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi saat ini sangat
pesat dan sangat berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan, sebagai langkah
antisipasi pengelolaan operasional perusahaan juga harus dapat menyesuaikan
48
dengan perubahan keadaan yang terjadi, maka orientasi operasional perusahaan
pada“ Costumer Focus “ artinya seluruh gerakan pengelolaan organisasi
pemasaran berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pasar sesuai dengan pasar
sasaran.
AJB Bumiputera 1912 dalam usahanya untuk tetap memeprtahankan
keberadaannya sebagai “Market Leader”, berusaha terus menerus meningkatkan
citra perusahaan dan penguasaan pasar, ikut berperan dalam pembangunan bangsa
serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui jasa asuransi jiwa.
Bumiputera senantiasa menyediakan produk inovatif yang berkualitas prima dan
memberikan pelayanan prima dan meberikan pelayanan maksimal terhadap
pemegang polisnya. Untuk mencapai kesinambungan pelayanan prima terhadap
para pemegang polis, Bumiputera selalu mengadakan pelatihan , pendidikan, serta
peningkatan profesiionalisme bagi karyawan dan karyawatinya, dengan
konfensasi yang sebanding dengan pestasi, sekaligus memperbaiki
kesejahteraannya. Penerapan Visi dan Misi Bumiputera dalam Peningkatan
Pelayanan yang berfokus pada pelanggan untuk terpenuhinya keinginan dan
kebutuhan dari setiap kelompok segmen pasar direalisasikan dengan
memfokuskan operasional pemasaran pada:
 Kelompok pasar menengah dan bawah
 Kelompok pasar menengah atas dan atas
 Keseluruhan kelompok pasar , baik pasar menengah atas maupun menengah
bawah .
49
Pengelompokan tersebut diikuti dengan mendesain produk untuk lebih
meningkatkan pelayanan yang difokuskan pada keinginan dan kebutuhan
pelanggan, sehingga dalam pelayanan kepada pelanggan, setiap petugas dinas luar
(agen) mampu untuk melayani dan menjual produk pada segmen masing masing,
namun demikian setiap agen diharapkan juga mampu untuk melayani permintaan
pelanggan atas produk yang sesuai dengan keinginan pasar.
Berikut ini adalah perbedaan Asuransi Jiwa dengan Tabungan :
 Asuransi Jiwa
1. Jumlah uang yang dikehendaki dapat ditentukan sebelumnya
2. Terdapat unsur perlindungan atau proteksi
3. Besarnya premi ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria
4. Ada unsur keharusan dalam membayar premi asuransi secara teratur.
 Tabungan
1. Jumlah uang tidak dapat ditentukan sebelumnya karena tergantung pada
jumlah yang ditabung.
2. Tidak terdapat unsur perlindungan
3. Besarnya tabungan ditentukan oleh keinginan penabung sendiri.
4. Tidak ada unsur keharusan untuk menabung dan tidak dilakukan secara
teratur.
50
STRUKTUR ORGANISASI CABANG
Gambar 2.1
Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Cabang Eksekutif Semarang
2.9 Produk Yang Ditawarkan di AJB Bumiputera
Saat ini beberapa produk Asuransi Perorangan - yang dimiliki AJB
Bumiputera 1912 antara lain sebagai berikut:
2.9.1 MITRA CERDAS
Sebuah program asuransi pendidikan yang nilainya bertambah ketika
kebutuhan biaya pendidikan anak Anda bertambah. (IDR)
Mitra Cerdas AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam mata
uang Rupiah yang menyediakan biaya pendidikan yang terkait dengan investasi.
Sehingga, dana yang dirancang untuk biaya pendidikan akan meningkat sejalan
dengan hasil investasi. Menabung untuk pendidikan masa depan anak Anda
51
merupakan gagasan yang bijaksana, tetapi biaya pendidikan dapat naik lebih cepat
dari tabungan Anda, dan menimbulkan masalah nyata ketika Anda hanya dapat
memenuhi sebagian kecil saja.
Mitra Cerdas dirancang secara khusus untuk mengembangkan dana yang
Anda alokasikan untuk pendidikan anak Anda. Berbeda dengan asuransi
pendidikan pada umumnya yang hanya menawarkan perlindungan dan tabungan,
program ini memberikan Anda kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi
yang kompetitif dari premi asuransi yang Anda bayar. Mitra Cerdas adalah
program dengan beragam manfaat yang menawarkan keuntungan-keuntungan,
seperti:
 Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap sesuai
dengan tingkat usia anak-anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia.
 Jaminan perolehan hasil investasi sebesar 4,5% per tahun dari akumulasi
premi tabungan.
 Tambahan hasil investasi jika dana investasi yang diperoleh AJB Bumiputera
1912 melebihi hasil investasi yang dijamin pada poin 2
 Santunan kematian 100% dari Uang Pertanggungan.
 Bebas premi bagi polis untuk Tertanggung yang meninggal dunia.
 Pengembangan investasi sebagaimana dinyatakan pada butir 2 dan 3 untuk
Dana Kelangsungan Belajar (DKB), yang tidak dapat diambil pada saat jatuh
tempo.
Jika Pemegang Polis menghendaki, setelah Tertanggung meninggal dunia,
polis dapat diakhiri dengan penarikan Dana Kelangsungan Belajar (DKB)
52
sekaligus, tanpa mengurangi hak-hak lain yang diuraikan sebelumnya pada butir
2, 3 dan 4.
a. Persyaratan
Jika Anda berusia minimum 21 tahun dan maksimum saat mulai asuransi
ditambah dengan masa asuransi tidak lebih dari 65 tahun, Anda berhak menjadi
Tertanggung. Masa asuransi minimum 3 tahun dan maksimum 17 tahun.
Minimum uang pertanggungan untuk masing-masing Polis adalah Rp 100.000.000
(seratus juta Rupiah). Premi dapat dibayarkan dalam Rupiah, dengan sistem
pembayaran tunggal atau tahunan, setengah tahunan, dan triwulanan.
Anda bisa mendapatkan Mitra Cerdas dengan pemeriksaan dokter (medis) atau
tanpa pemeriksaan dokter (non-medis), dengan mengacu pada ketentuan AJB
Bumiputera 1912 yang berlaku. Batas maksimum Uang Pertanggungan yang
dijamin tanpa pemeriksaan dokter (non-medis) adalah Rp 200.000.000 (dua ratus
juta Rupiah).
b. Spesifikasi Produk
 Dijual dalam mata uang Rupiah
 Cara pembayaran premi : Triwulan,Semester,Tahunan,Tunggal
c. Keuntungan Bagi Pemegang Polis
Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi , maka kepada
pemegang polis diperoleh seagai berikut :
 Usia anak 6 tahun ( masuk SD ) = 25% x UP
 Usia anak 12 tahun (masuk SMP) = 25% x UP
 Usia anak 15 tahun ( masuk SMA ) = 25% x UP
53
 Usia anak 18 tahun ( masuk PT ) = 125% x UP
DKB ( Dana Kelangsungan Belajar ) tersebut di atas dapat juga diambil
sekaligus dan asuransi berakhir.
2.9.2 MITRA MANDIRI
Ciptakan Kesejahteraan Secara Mandiri
Setiap orang mendambakan kesejahteraan untuk dirinya dan keluarga yang
dicintainya. Namun, keterbatasan penghasilan menjadi kendala untuk
mewujudkan kesejahteraan yang diidamkan. Bahkan, tak jarang kesejahteraan
menjadi sesuatu yang jauh dari jangkauan. Salah satu cara mewujudkan
kesejahteraan tanpa harus menunggu penghasilan lebih adalah program Mitra
(Bumiputera) Proteksi Mandiri.
Mitra Proteksi Mandiri menawarkan solusi bagi Anda yang ingin
menciptakan sendiri kesejahteraan keluarga tanpa mengharapkan kontribusi pihak
lain. Dengan memiliki Mitra Proteksi Mandiri, Anda telah melakukan langkah
awal yang tepat untuk mendapatkan kepastian kesejahteraan keluarga yang akan
terus meningkat dari tahun ke tahun, sekaligus mendapatkan manfaat tabungan.
Mitra Proteksi Mandiri diperuntukkan bagi Anda untuk merencanakan
kesejahteraan masa pensiun. Mitra Proteksi Mandiri adalah program asuransi
mikro dari Bumiputera untuk Anda yang berprofesi sebagai petani, nelayan,
peternak atau pekerja lainnya. Meskipun berpenghasilan terbatas, Anda tetap bisa
menikmati masa pensiun dengan tenang layaknya seorang pegawai. Manfaat :
1. Jika Tertanggung hidup hingga akhir masa asuransi, maka pemegang polis
akan menerima Nilai Tunai pada saat habis kontrak.
54
2. Apabila Tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi, maka ahli waris
sebagai pihak yang ditunjuk akan menerima santunan meninggal sebesar
 Uang Pertanggungan yang meningkat pada saat meninggal
 Nilai tunai pada saat meninggal , Selanjutnya asuransi berakhir.
3. Jika Pemegang Polis mengundurkan diri, maka ia akan menerima Nilai Tunai
pada saat mengundurkan diri dan selanjutnya asuransi berakhir.
a. Keunggulan
 Bebas biaya polis
 Premi minimal hanya Rp.100.000,- per bulan / polis
 Uang Pertanggungan pada awal asuransi sebesar 24 kali premi bulanan.
 Uang Pertanggungan Mitra Proteksi Mandiri terus meningkat sebesar 10%
dari Uang Pertanggungan awal setiap tahun mulai tahun ke dua dan seterusnya
hingga akhir kontrak atau jika tertanggung meninggal dunia. Contoh: 1. Pak
Karyo seorang nelayan, kini berusia 36 tahun. Ia masuk Mitra Proteksi
Mandiri dengan jangka waktu asuransi 19 tahun, dan masa pembayaran premi
10 tahun. Dengan membayar premi Rp.100.000,- setiap bulan, maka ketika
memasuki usia 55 tahun, ia akan memperoleh manfaat Mitra Proteksi Mandiri
sebagai bekal memasuki pensiun.
 Akumulasi premi selama 10 tahun : Rp. 12.000.000,-
 Uang Pertanggungan awal : Rp. 2.400.000,-
 Habis Kontrak : Rp. 24.684.138,-
b. Spesifikasi Produk
 Dijual dalam mata uang Rupiah
55
 Cara pembayaran premi : Triwulan,Semester,Tahunan,Tunggal
 Jangka waktu asuransi maksimum 10 tahun dan minimum 3 tahun
 Usia pemegang polis minimal 21 tahun atau sudah menikah dan usia
tertanggung minimal 15 tahun atau sudah menikah.
 Calon tertanggung dapat berbeda dengan Pemegang Polis.
c. Keuntungan Bagi Pemegang Polis
 Apabila Tertanggung meninggal dalam masa asuransi, kepada yang ditunjuk
akan dibayarkan Uang Pertanggungan ditambah Nilai Tunai pada saat
meninggal, dan selanjutnya asuransi berakhir.
 Apabila Tertanggung hidup sampai dengan akhir masa asuransi, kepada
Pemagang Polis akan dibayarkan Nilai Tunai saat habis kontrak sebesar
ketentuan.
 Apabila Pemegang Polis melakukan penebusan polis, maka kepada Pemegang
Polis akan dibayarkan Nilai Tunai pada saat Penebusan , selanjutnya asuransi
berakhir.
2.9.3 Mitra Warisan
Warisan Bernilai untuk Anda dan Keluarga
Kepastian akan masa depan yang bahagia menjadi idaman setiap orang.
Jalan menuju bintang yang terang, terasa lebih mudah bahkan terasa nyaman bila
anda memiliki rencana keuangan yang tepat nan bijak. Langkah-langkah bijak
yang anda putuskan saat ini dalam perencanaan keuangan keluarga, adalah
warisan penting yang bernilai untuk kebahagiaan Anda dan keluarga kelak. Kini,
Bumiputera menghadirkan program asuransi Mitra Warisan+ dengan manfaat
56
jaminan finansial dan keuntungan proteksi seumur hidup. Program asuransi yang
spesial dari Bumiputera ini, merupakan langkah bijak untuk warisan masa depan
Anda dan keluarga. Keluarga bahagia? Pilihlah Mitra Warisan
a. PREMI & UANG PERTANGGUNGAN
 Dipasarkan dalam mata uang Rupiah.
 Dijual per unit dengan premi dasar tahunan sebesar Rp 5 juta.
 Masa pembayaran premi tahunan selama 5 tahun.
 Pembayaran premi dapat dilakukan secara tahunan atau sekaligus.
 Besarnya premi sekaligus adalah 4,5 x premi dasar tahunan.
 Nilai Uang Pertanggungan (UP) sebesar 5 x premi dasar tahunan.
b. Manfaat
 Apabila Tertanggung meninggal dunia biasa/sakit dalam masa asuransi th 1 sd
th ke-10 maka kepada yang ditunjuk dibayarkan santunan meninggal dunia
sebesar 100% UP ditambah Akumulasi Premi Dasar Tahunan yang telah
dibayarkan dan asuransi berakhir.
 Apabila tertanggung meninggal dunia akibat kecelakaan dalam masa asuransi
th 1 sd th ke-10 maka kepada yang ditunjuk dibayarkan santunan meninggal
dunia sebesar 200% UP ditambah Akumulasi Premi Dasar Tahunan yang telah
dibayarkan dan asuransi berakhir.
 Apabila tertanggung hidup sampai akhir tahun ke-10, Pemegang polis
mendapatkan pengembalian premi sebesar Akumulasi Premi Dasar Tahunan
yang telah dibayarkan.
57
 Setelah akhir thn ke-10, apabila Tertanggung meninggal dunia maka akan
dibayarkan santunan meninggal sebesar 100% UP.
 Apabila Pemegang Polis mengundurkan diri (surrender) sebelum tahun ke-10,
maka kepada pemegang polis akan dibayarkan sejumlah nilai tunai yang
besarnya tercantum di dalam polis.
c. KETENTUAN
 Usia tertanggung saat masuk, minimal 15 tahun dan maksimal 55th.
 Masa asuransi seumur hidup.
58
BAB III
ANALISIS DAN INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN
3.1 Identitas Responden AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang
Pada sub bab ini akan disajikan data yang diperoleh penulis dari kuesioner
yang telah diisi oleh responden yaitu para nasabah AJB Bumiputera 1912 KC
Eksekutif Semarang yang telah menggunakan asuransi minimal selama 3 bulan,
minimal berumur 21 tahun. Identitas responden akan memberikan gambaran
mengenai informasi secara umum tentang responden. Identitas responden meliputi
jenis kelamin, umur, pekerjaan responden, dan pengeluaran responden.
Berdasarkan data yang berhasil di himpun, diperoleh informasi mengenai
responden yang menjadi obyek penelitian sebagai berikut :
3.1.1 Karakteristik responden berdasarkan kategori usia
Berdasarkan hasil dari penelitian terhadap 100 responden yang merupakan
nasabah AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang, maka karakteristik
responden berdasarkan kategori usia diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.1.
Data Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Presentase
1 <21 Tahun 0 0%
2 21 – 30 Tahun 24 24%
3 31 – 40 Tahun 43 43%
4 >40 Tahun 33 33%
Jumlah 100 Orang 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang diambil dalam
penelitian mengenai kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan AJB
Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang berdasarkan kategori usia disimpulkan
bahwa usia responden dalam penelitian ini terdiri dari 24 orang berusia 21 tahun
sampai 30 tahun atau 24%, 43 orang berusia antara 31 tahun sampai 40 tahun atau
43%, 33 orang berusia >40 Tahun atau 33% .
3.1.2 Karakteristik responden berdasarkan kategori jenis kelamin
Berdasarkan hasil dari penelitian terhadap 100 responden yang merupakan
nasabah AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang, maka karakteristik
responden berdasarkan kategori jenis kelamin diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.2.
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
1 Laki – Laki 55 Orang 55%
2 Perempuan 45 Orang 45%
Jumlah 100 Orang 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang diambil
dalam penelitian mengenai kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan AJB
Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang berdasarkan kategori jenis kelamin
disimpulkan bahwa jumlah responden dalam penelitian ini terdiri dari 55 orang
laki-laki atau 55% dan 45 orang perempuan atau 45%.
60
3.1.3 Karakteristik responden berdasarkan kategori pekerjaan
Berdasarkan hasil dari penelitian terhadap 100 responden yang merupakan
nasabah AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang, maka karakteristik
responden berdasarkan kategori pekerjaan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.3.
Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Presentase
1 Mahasiswa / Pelajar 6 Orang 6%
2 PNS 32 Orang 32%
3 Pegawai Swasta 22 Orang 22%
4 Wiraswasta 24 Orang 24%
5 Lainnya 16 Orang 16%
Jumlah 100 Orang 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang diambil
dalam penelitian mengenai kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan AJB
Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang berdasarkan kategori pekerjaan
disimpulkan bahwa jenis pekerjaan dalam penelitian ini terdiri dari 6 orang
mahasiswa/pelajar atau 6%, 32 orang bekerja sebagai PNS atau 32%, sebanyak
22 orang bekerja sebagai pegawai swasta atau 22%, 24 orang bekerja sebagai
wiraswasta atau 24%, dan lainnya sebanyak 16 orang atau 16%.
3.1.4 Karakteristik responden berdasarkan rata – rata pengeluaran
Berdasarkan hasil dari penelitian terhadap 100 responden yang merupakan
nasabah AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang, maka karakteristik
responden berdasarkan rata – rata uang pengeluaran diperoleh hasil sebagai
berikut :
61
Tabel 3.4.
Data Responden Berdasarkan karakteristik responden berdasarkan rata – rata uang
pengeluaran
No Rata-rata Pengeluaran Frekuensi Presentase
1 >Rp 1.000.000 – Rp. 2.000.000 6 Orang 6%
2 >Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 16 Orang 16%
3 >Rp 5.000.000 – Rp 6.000.000 20 Orang 20%
5 >Rp 7.000.000 58 Orang 58%
Jumlah 100 Orang 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang diambil
dalam penelitian mengenai kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan AJB
Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang berdasarkan rata – rata pengeluaran
disimpulkan bahwa rata – rata pengeluaran dalam penelitian ini terdiri dari 6
orang dengan rata-rata pendapatan per bulan >Rp 1.000.000 – Rp. 2.000.000 atau
sebesar 6%, 16 orang dengan rata-rata pengeluaran per bulan >Rp 3.000.000 –
Rp 4.000.000 atau 16%, sebanyak 20 orang dengan rata-rata pengeluaran per
bulan >Rp 5.000.000 – Rp 6.000.000 atau 20%, 58 orang dengan rata-rata
pengeluaran per bulan >Rp 7.000.000 atau 58%.
3.2 Tingkat Harapan atau Kepentingan Nasabah yang Menggunakan
Asuransi dan Kinerja Pelayanan AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif
Semarang.
Tingkat harapan atau kepentingan nasabah yang menggunakan jasa AJB
Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang dan kinerja pelaksanaan pelayanan
62
AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang adalah suatu keadaan tertentu
yang ingin diperoleh nasabah terhadap kinerja yang dilakukan pihak AJB
Bumiputera KC Eksekutif Semarang sebagai upaya memuaskan nasabah asuransi
atau tingkat keyakinan nasabah AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang
tentang benefit, atau hasil yang akan diterimanya dari kinerja pihak AJB
Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sebagai upaya memuaskan nasabah
asuransi. Peneliaian responden berdasarkan pada 5 dimensi kualitas jasa, yaitu
Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible.
3.2.1 Tingkat Harapan atau Kepentingan Nasabah yang menggunakan
Jasa Asuransi Bumiputera KC Eksekutif Semarang pada Dimensi
Kualitas Pelayanan Berupa Keandalan (Reliability)
Tingkat harapan atau kepentingan nasabah yang menggunakan jasa
asuransi dan kinerja pelaksanaan pelayanan berupa keandalan AJB Bumiputera
KC. Eksekutif Semarang adalah suatau keadaan tertantu yang ingin diperoleh
nasabah AJB Bumiputera KC. Eksekutif Semarang terhadap kinerja yang
dilakukan oleh pihak Bumiputera KC Eksekutif Semarang berupa kemampuan
karyawan, beserta agen untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan
terpercaya sebagai upaya memuaskan nasabah. Berikut penjelasan tentang
dimensi keandalan :
3.2.2.1 Bila agen AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang melakukan
perjanjian dengan nasabah, agen selalu menepatinya.
Maksud dari agen AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang
melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu menepatinya adalah, apabila
63
agen membeuat janji dengan nasabah, untuk bertemu membahas tentang asuransi
nasabah, agen asuransi bumiputera selalu menepatinya, berikut adalah jawaban
100 responden mengenai agen AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang
melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu menepatinya :
Tabel 3.5
Kepentingan dan Kinerja Bila agen AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif
Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu menepatinya.
Kepentingan Kinerja
Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS
Sangat
penting
4 56 56 224 Sangat Baik 4 12 12 48
Penting 3 44 44 132 Baik 3 64 64 192
Kurang
Penting
2 0 0 0 Kurang Baik 2 23 23 46
Tidak
Penting
1 0 0 0 Tidak Baik 1 1 1 1
Total 100 100 356 Total 100 100 287
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa agen AJB Bumiputera
1912 KC Eksekutif Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu
menepatinya, kategori jawaban terbesar ada pada kategori sangat penting sebesar
56%, dan penting 44%.
Penilaian responden terhadap kinerja agen AJB Bumiputera 1912 KC
Eksekutif Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu
menepatinya dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada
pada kategori baik sebesar 64%, sangat baik 12% , kurang baik sebesar 23%, dan
masih ada yang menganggap tidak baik sebesar 1%.
64
Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja pelaksanaan agen AJB
Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah,
agen selalu menepatinya sebesar 80,62%, perhitungannya sebagai berikut:
Xi = 287
Yi = 356
Tki = x100% = 80,62%
3.2.2.2 Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang dalam
menghadapi masalah yang timbul.
Maksud dari Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang dalam
menghadapi masalah yang timbul. Apabila nasabah memiliki masalah tentang
asuransinya, agen maupun karyawan AJB Bumiputera KC Eksekutif dapat
mencarikan solusi yang tepat dari permasalahan yang timbul, berikut adalah
jawaban 100 responden mengenai Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif
Semarang dalam menghadapi masalah yang timbul.:
Tabel 3.6
Kepentingan dan Kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif
Semarang dalam menghadapi masalah yang timbul.
Kepentingan Kinerja
Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS
Sangat
penting
4 30 30 120 Sangat Baik 4 11 11 44
Penting 3 73 73 219 Baik 3 76 76 228
Kurang
Penting
2 0 0 0 Kurang Baik 2 13 13 26
Tidak
Penting
1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0
Total 100 100 330 Total 100 100 298
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
65
Berdasarkan Tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa Kemampuan AJB
Bumiputera KC Eksekutif Semarang dalam menghadapi masalah yang timbul,
kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting sebesar 73%, dan sangat
penting 30% .
Penilaian responden terhadap kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC
Eksekutif Semarang dalam menghadapi masalah yang timbul, dari hasil penelitian
yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 76%,
sangat baik 11% , kurang baik sebesar 13%.
Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja pelaksanaan
Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang dalam menghadapi
masalah yang timbul sebesar 90,03%, perhitungannya sebagai berikut:
Xi = 398
Yi = 330
Tki = x100% = 90,03%
3.2.2.4 AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang memberikan Pelayanan
sesuai dengan yang dijanjikan.
Maksud dari AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang memberikan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan. AJB Bumiputera KC Eksekutif
Semarang, memberikan pelayanan kepada nasabah sesuai dengan yang dijanjikan
ketika sebelum nasabah membuka polis asuransi di AJB Bumiputera KC
Eksekutif , berikut adalah jawaban 100 responden mengenai AJB Bumiputera KC
Eksekutif Semarang memberikan layanan sesuai dengan yang dijanjikan :
66
Tabel 3.7
Kepentingan dan Kinerja Pelayanan AJB Bumiputera KC Eksekutif
Semarang memberikan layanan sesuai dengan yang dijanjikan.
Kepentingan Kinerja
Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS
Sangat
penting
4 28 28 112 Sangat Baik 4 22 22 88
Penting 3 75 75 225 Baik 3 69 69 201
Kurang
Penting
2 0 0 0 Kurang Baik 2 6 6 12
Tidak
Penting
1 0 0 0 Tidak Baik 1 3 3 3
Total 100 100 337 Total 100 100 304
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 3.7 di atas dapat dilihat bahwa AJB Bumiputera KC
Eksekutif Semarang memberikan Pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan,
kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting sebesar 75%, dan sangat
penting 28%.
Penilaian responden terhadap kinerja AJB Bumiputera KC Eksekutif
Semarang memberikan Pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan, dari hasil
penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik
sebesar 69%, sangat baik 22% , kurang baik sebesar 6%, dan masih ada yang
menganggap tidak baik sebesar 3%.
Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja pelaksanaan AJB
Bumiputera KC Eksekutif Semarang memberikan Pelayanan sesuai dengan yang
dijanjikan sebesar 90,02%, perhitungannya sebagai berikut:
Xi = 304
Yi = 337
Tki = x100% = 90,02%
67
3.2.2.4 AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal keramahan serta selalu
siap menolong. Apabila nasabah memiliki masalah tentang asuransinya.
Maksud dari AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal keramahan serta
selalu siap menolong. Apabila nasabah memiliki masalah tentang asuransinya,
agen maupun karyawan AJB Bumiputera KC Eksekutif selalu siap meolong
dengan pelayanan yang ramah, berikut adalah jawaban 100 responden mengenai
AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal keramahan serta selalu siap menolong.
Apabila nasabah memiliki masalah tentang asuransinya :
Tabel 3.8
Kepentingan dan Kinerja Pelayanan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam
hal keramahan serta selalu siap menolong. Apabila nasabah memiliki
masalah tentang asuransinya.
Kepentingan Kinerja
Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS
Sangat
penting
4 62 62 248 Sangat Baik 4 9 9 36
Penting 3 38 38 114 Baik 3 42 42 126
Kurang
Penting
2 0 0 0 Kurang Baik 2 42 42 84
Tidak
Penting
1 0 0 0 Tidak Baik 1 7 7 7
Total 100 100 362 Total 100 100 253
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 3.8 di atas dapat dilihat bahwa AJB Bumiputera KC
Eksekutif dalam hal keramahan serta selalu siap menolong. Apabila nasabah
memiliki masalah tentang asuransinya, kategori jawaban terbesar ada pada
kategori sangat penting sebesar 62%, dan penting 38%.
Penilaian responden terhadap kinerja AJB Bumiputera KC Eksekutif
dalam hal keramahan serta selalu siap menolong. Apabila nasabah memiliki
68
masalah tentang asuransinya, dari hasil penelitian yang dilakukan kategori
jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 42%, sangat baik 9% , kurang
baik sebesar 42%, dan masih ada yang menganggap tidak baik sebesar 7%.
Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja pelaksanaan agen AJB
Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah,
agen selalu menepatinya sebesar 69,89%, perhitungannya sebagai berikut:
Xi = 253
Yi = 362
Tki = x100% = 69,89%
3.2.3 Tingkat Harapan atau Kepentingan Nasabah dan Kinerja
Pelaksanaan Pelayanan AJB Bumiputera KC Eksekutif Pada Dimensi
Kualitas Pelayanan berupa Daya Tanggap (responsiveness).
Tingkat harapan atau kepentingan nasabah asuransi dan kinerja
pelaksanaan pelayanan berupa daya tanggap AJB Bumiputera KC Eksekutif
Semarang adalah suatu keadaan tertentu yang ingin diperoleh nasabah terhadap
kinerja yang dilakukan pihak AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang, berupa
kemampuan karyawan, agen asuransi untuk merespon setiap kebutuhan atau
memberikan pelayanan secara tanggap sebagai upaya memuaskan nasabah
asuransi.
3.2.3.1 Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal kecepatan
dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran klaim.
Maksud dari Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal
kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran klaim. Apabila
69
nasabah mengajukan klaim kepada AJB Bumiputera, pengurusan klaim
dipercepat, dipermudah serta sesuai dengan apa yang diinginkan nasabah, berikut
adalah jawaban 100 responden mengenai Kemampuan AJB Bumiputera KC
Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran
klaim :
Tabel 3.9
Kepentingan dan Kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif
dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran
klaim.
Kepentingan Kinerja
Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS
Sangat
penting
4 49 49 196 Sangat Baik 4 19 19 76
Penting 3 51 51 153 Baik 3 74 74 222
Kurang
Penting
2 0 0 0 Kurang Baik 2 7 7 14
Tidak
Penting
1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0
Total 100 100 349 Total 100 100 312
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 3.9 di atas dapat dilihat bahwa Kemampuan AJB
Bumiputera KC Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan
seperti pembayaran klaim, kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting
sebesar 51%, dan sangat penting 49%.
Penilaian responden terhadap kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC
Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran
klaim, dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada
kategori baik sebesar 74%, sangat baik 19% , kurang baik sebesar 7%.
70
Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja Kemampuan AJB
Bumiputera KC Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan
seperti pembayaran klaim sebesar 89,40%, perhitungannya sebagai berikut :
Xi = 312
Yi = 349
Tki = x100% = 89,4%
3.2.3.2 Kepentingan dan Kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC
Eksekutif dalam hal cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan
nasabah.
Maksud dari Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal cepat
tanggap terhadap keluhan yang disampaikan nasabah. Apabila nasabah
menyampaikan keluhan yag berkaitan dengan asuransinya, agen ataupun
karyawan merespon dengan cepat, tidak mengulur-ulur waktu, berikut adalah
jawaban 100 responden mengenai Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif
dalam hal cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan nasabah :
Tabel 3.10
Kepentingan dan Kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif
dalam hal cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan nasabah.
Kepentingan Kinerja
Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS
Sangat
penting
4 42 42 168 Sangat Baik 4 18 18 72
Penting 3 58 58 174 Baik 3 74 74 222
Kurang
Penting
2 0 0 0 Kurang Baik 2 7 7 14
Tidak
Penting
1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0
Total 100 100 342 Total 100 100 308
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
71
Berdasarkan Tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa Kemampuan AJB
Bumiputera KC Eksekutif dalam hal cepat tanggap terhadap keluhan yang
disampaikan nasabah, kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting sebesar
58%, dan sangat penting 34%.
Penilaian responden terhadap kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC
Eksekutif dalam hal cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan nasabah,
dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori
baik sebesar 74%, sangat baik 18% , kurang baik sebesar 7%.
Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja Kemampuan AJB
Bumiputera KC Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan
seperti pembayaran klaim sebesar 90,05%, perhitungannya sebagai berikut :
Xi = 308
Yi = 342
Tki = x100% = 90,05%
3.2.3.3 Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal menjelaskan
informasi yang berkaitan dengan asuransi seperti pembayaran premi,
pengajuan klaim dan keunggulan produk.
Maksud dari Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal
menjelaskan informasi yang berkaitan dengan asuransi seperti pembayaran premi,
pengajuan klaim dan keunggulan produk. Kemampuan seorang agen dalam
menjelaskan informasi yang berkaitan dengan asuransi bumiputera (cara
pembayaran premi, pengajuan klaim, keunggulan produk) kepada nasabah,
berikut adalah jawaban 100 responden mengenai Kemampuan AJB Bumiputera
72
KC Eksekutif dalam hal menjelaskan informasi yang berkaitan dengan asuransi
seperti pembayaran premi, pengajuan klaim dan keunggulan produk :
Tabel 3.11
Kepentingan dan Kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif
dalam hal menjelaskan informasi yang berkaitan dengan asuransi seperti
pembayaran premi, pengajuan klaim dan keunggulan produk.
Kepentingan Kinerja
Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS
Sangat
penting
4 46 46 184 Sangat Baik 4 12 12 48
Penting 3 49 49 147 Baik 3 81 81 243
Kurang
Penting
2 5 5 10 Kurang Baik 2 7 7 14
Tidak
Penting
1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0
Total 100 100 341 Total 100 100 305
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 3.11 di atas dapat dilihat bahwa Kemampuan AJB
Bumiputera KC Eksekutif dalam hal menjelaskan informasi yang berkaitan
dengan asuransi seperti pembayaran premi, pengajuan klaim dan keunggulan
produk, kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting sebesar 49%, dan
sangat penting 46% dan kurang penting sebanyak 5%.
Penilaian responden terhadap kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC
Eksekutif dalam hal menjelaskan informasi yang berkaitan dengan asuransi
seperti pembayaran premi, pengajuan klaim dan keunggulan produk, dari hasil
penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik
sebesar 81%, sangat baik 12% , kurang baik sebesar 7%.
Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja Kemampuan AJB
Bumiputera KC Eksekutif dalam hal menjelaskan informasi yang berkaitan
73
dengan asuransi seperti pembayaran premi, pengajuan klaim dan keunggulan
produk sebesar 89,44%, perhitungannya sebagai berikut :
Xi = 305
Yi = 341
Tki = x100% = 89,44%
3.2.3.4 Kesediaan Karyawan dan agen AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam
merespon permintaan nasabah.
Maksud dari Kinerja Kesediaan Karyawan dan agen AJB Bumiputera KC
Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah. Apabila nasabah mengajukan
permintaan ( ingin mengetahui jatuh tempo pembayaran premi setiap bulan, ingin
mengetahui tentang polis nasabah yang sudah berjalan, ingin menutup polis
asuransi) agen maupun karyawan AJB Bumiputera KC Eksekutif selalu bersedia
menolong, berikut adalah jawaban 100 responden mengenai Kinerja Kesediaan
Karyawan dan agen AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan
nasabah :
Tabel 3.12
Kepentingan dan Kinerja Kesediaan Karyawan dan agen AJB Bumiputera
KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah.
Kepentingan Kinerja
Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS
Sangat
penting
4 31 31 124 Sangat Baik 4 19 19 76
Penting 3 68 68 204 Baik 3 79 79 237
Kurang
Penting
2 1 1 2 Kurang Baik 2 2 2 4
Tidak
Penting
1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0
Total 100 100 330 Total 100 100 317
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
74
Berdasarkan Tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa Kesediaan Karyawan
dan agen AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah,
kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting sebesar 68%, dan sangat
penting 31% dan kurang penting sebanyak 1%.
Penilaian responden terhadap kinerja Kesediaan Karyawan dan agen AJB
Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah, dari hasil
penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik
sebesar 79%, sangat baik 19% , kurang baik sebesar 2%.
Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan Kesediaan Karyawan dan agen
AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah sebesar
96,06%, perhitungannya sebagai berikut :
Xi = 317
Yi = 330
Tki = x100% = 96,06%
3.2.4 Tingkat Harapan atau Kepentingan Nasabah dan Kinerja Pelayanan
AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang Pada Dimensi Kualitas
Pelayanan Berupa Jaminan (assurance).
Tingkat harapan atau kepentingan nasabah yang menggunakan jasa
asuransi dan kinerja pelaksanaan pelayanan berupa jaminan AJB Bumiputera KC
Eksekutif adalah suatu keadaan tertentu yang ingin diperoleh nasabah AJB
Bumiputera KC Eksekutif Semarang berupa pengetahuan, dan sifat karyawan
beserta agen : Karyawan, agen bebas dari resiko keragu-raguan, sehingga dapat
75
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan nasabah asuransi sebagai upaya
memuaskan nasabah.
3.2.4.1 Kemampuan agen dalam meyakinkan nasabah, agar nasabah
mempercayainya.
Maksud dari Kemampuan agen dalam meyakinkan nasabah, agar nasabah
mempercayainya. Kemapuan agen dalam bersikap dan bertindak kepada nasabah
agar nasabah dapat mempercayai agen, termasuk agen yang menjemput uang
premi asuransi setiap bulan kerumah nasabah, berikut adalah jawaban 100
responden mengenai kemampuan agen dalam meyakinkan nasabah, agar nasabah
mempercayainya :
Tabel 3.13
Kepentingan dan Kinerja Kemampuan agen dalam meyakinkan nasabah,
agar nasabah mempercayainya.
Kepentingan Kinerja
Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS
Sangat
penting
4 20 20 80 Sangat Baik 4 12 12 48
Penting 3 75 75 225 Baik 3 78 78 234
Kurang
Penting
2 5 5 10 Kurang Baik 2 10 10 20
Tidak
Penting
1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0
Total 100 100 315 Total 100 100 302
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 3.13 di atas dapat dilihat bahwa Kemampuan agen
dalam meyakinkan nasabah, agar nasabah mempercayainya, kategori jawaban
terbesar ada pada kategori penting sebesar 75%, dan sangat penting 20% dan
kurang penting sebanyak 5%.
76
Penilaian responden terhadap kinerja Kemampuan agen dalam
meyakinkan nasabah, agar nasabah mempercayainya, dari hasil penelitian yang
dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 78%, sangat
baik 12% , kurang baik sebesar 10%.
Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan Kesediaan Karyawan dan agen
AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah sebesar
95,87%, perhitungannya sebagai berikut :
Xi = 302
Yi = 315
Tki = x100% = 95,87%
3.2.4.2 AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga Nasabah
merasa aman dalam bertransaksi.
Maksud dari AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga
Nasabah merasa aman dalam bertransaksi. Kemampuan AJB Bumiputera 1912
KC Eksekutif Semarang membuat nasabah merasa aman dan nyaman dalam
bertransaksi (pembayaran premi, pembayaran klaim), berikut adalah jawaban 100
responden mengenai AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga
Nasabah merasa aman dalam bertransaksi :
77
Tabel 3.14
Kepentingan dan Kinerja AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang
sehingga Nasabah merasa aman dalam bertransaksi .
Kepentingan Kinerja
Keterangan Skor F % FxS Keterangan Sko
r
F % FxS
Sangat
penting
4 66 66 264 Sangat Baik 4 32 32 128
Penting 3 34 34 102 Baik 3 58 58 174
Kurang
Penting
2 0 0 0 Kurang Baik 2 10 10 20
Tidak
Penting
1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0
Total 100 100 366 Total 100 100 322
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 3.14 di atas dapat dilihat bahwa Kemampuan AJB
Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga Nasabah merasa aman dalam
bertransaksi, kategori jawaban terbesar ada pada kategori sangat penting sebesar
66%, dan penting 34%.
Penilaian responden terhadap kinerja AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif
Semarang sehingga Nasabah merasa aman dalam bertransaksi, dari hasil
penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik
sebesar 58%, sangat baik 32% , kurang baik sebesar 10%.
Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan Kesediaan Karyawan dan agen
AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah sebesar
87,98%, perhitungannya sebagai berikut :
Xi = 322
Yi = 366
Tki = x100% = 87,98%
78
3.2.4.3 Agen asuransi AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang secara
konsisten bersikap sopan terhadap nasabah.
Maksud dari AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga
Nasabah merasa aman dalam bertransaksi. Kemampuan AJB Bumiputera 1912
KC Eksekutif Semarang membuat nasabah merasa aman dan nyaman dalam
bertransaksi (pembayaran premi, pembayaran klaim), berikut adalah jawaban 100
responden mengenai AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga
Nasabah merasa aman dalam bertransaksi :
Tabel 3.15
Kepentingan dan Kinerja Agen asuransi AJB Bumiputera 1912 KC
Eksekutif Semarang secara konsisten bersikap sopan terhadap nasabah.
Kepentingan Kinerja
Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS
Sangat
penting
4 72 72 288 Sangat Baik 4 41 41 164
Penting 3 25 25 75 Baik 3 52 52 156
Kurang
Penting
2 3 3 6 Kurang Baik 2 7 7 14
Tidak
Penting
1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0
Total 100 100 369 Total 100 100 334
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 3.15 di atas dapat dilihat bahwa Agen asuransi AJB
Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang secara konsisten bersikap sopan
terhadap nasabah, kategori jawaban terbesar ada pada kategori sangat penting
sebesar 72%, penting 25% , dan yang menilai kurang penting sebanyak 3%.
Penilaian responden terhadap kinerja Agen asuransi AJB Bumiputera 1912
KC Eksekutif Semarang secara konsisten bersikap sopan terhadap nasabah, dari
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.
Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.

More Related Content

What's hot

Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 5, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 5, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 5, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 5, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 3, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 3, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 3, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 3, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...Kevin Biondy
 
Tutorial LSPP AAMAI 103 - Bisnis dan Keuangan Asuransi, Maret 2020
Tutorial LSPP AAMAI 103 - Bisnis dan Keuangan Asuransi, Maret 2020Tutorial LSPP AAMAI 103 - Bisnis dan Keuangan Asuransi, Maret 2020
Tutorial LSPP AAMAI 103 - Bisnis dan Keuangan Asuransi, Maret 2020Afrianto Budi
 
6 M dalam Kinerja Manajemen Bank Mandiri
6 M dalam Kinerja Manajemen Bank Mandiri6 M dalam Kinerja Manajemen Bank Mandiri
6 M dalam Kinerja Manajemen Bank MandiriThufailah Mujahidah
 

What's hot (9)

Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 5, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 5, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 5, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 5, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 3, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 3, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 3, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 3, Tahun 2014
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas mercu...
 
Tutorial LSPP AAMAI 103 - Bisnis dan Keuangan Asuransi, Maret 2020
Tutorial LSPP AAMAI 103 - Bisnis dan Keuangan Asuransi, Maret 2020Tutorial LSPP AAMAI 103 - Bisnis dan Keuangan Asuransi, Maret 2020
Tutorial LSPP AAMAI 103 - Bisnis dan Keuangan Asuransi, Maret 2020
 
6 M dalam Kinerja Manajemen Bank Mandiri
6 M dalam Kinerja Manajemen Bank Mandiri6 M dalam Kinerja Manajemen Bank Mandiri
6 M dalam Kinerja Manajemen Bank Mandiri
 
Newsletter apr-mei 2015
Newsletter apr-mei 2015Newsletter apr-mei 2015
Newsletter apr-mei 2015
 
Bab i btn
Bab i btnBab i btn
Bab i btn
 
Ade prawira
Ade prawiraAde prawira
Ade prawira
 
UAS Eks
UAS EksUAS Eks
UAS Eks
 

Viewers also liked

Lesson plan
Lesson   planLesson   plan
Lesson planlicin
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...Uofa_Unsada
 
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...yoan santoso
 

Viewers also liked (6)

Promosi Jasa -
Promosi Jasa - Promosi Jasa -
Promosi Jasa -
 
FA Malaysia
FA MalaysiaFA Malaysia
FA Malaysia
 
Lesson plan
Lesson   planLesson   plan
Lesson plan
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
 
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
 
Field Study 4 Exploring the Curriculum
Field Study 4 Exploring the CurriculumField Study 4 Exploring the Curriculum
Field Study 4 Exploring the Curriculum
 

Similar to Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.

OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAHOPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAHruukim
 
(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran
(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran
(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran4lfor
 
Bab i bab v ade sidang ok
Bab i   bab v ade sidang okBab i   bab v ade sidang ok
Bab i bab v ade sidang okADE NURZEN
 
Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...
Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...
Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...Afrianto Budi
 
Tutorial AAMAI 103 - Buku Terjemahan Insurance Business and Finance v.2.0 sample
Tutorial AAMAI 103 - Buku Terjemahan Insurance Business and Finance v.2.0 sampleTutorial AAMAI 103 - Buku Terjemahan Insurance Business and Finance v.2.0 sample
Tutorial AAMAI 103 - Buku Terjemahan Insurance Business and Finance v.2.0 sampleAfrianto Budi
 
SWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdf
SWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdfSWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdf
SWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdfSWINDANGGEA
 
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, implementasi sistem inf...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, implementasi sistem inf...Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, implementasi sistem inf...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, implementasi sistem inf...Tikaagustina242
 
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2rohma wati
 
3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...
3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...
3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...Charviano Hardika
 
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...Naufal Alwan
 
7.program pelayanan karyawan
7.program pelayanan karyawan7.program pelayanan karyawan
7.program pelayanan karyawanTesya Suha Berra
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uas
Evaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uasEvaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uas
Evaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uasBagusichwanto07
 

Similar to Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039. (20)

14402 34032-1-sm
14402 34032-1-sm14402 34032-1-sm
14402 34032-1-sm
 
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAHOPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
 
19912 25194-1-sm
19912 25194-1-sm19912 25194-1-sm
19912 25194-1-sm
 
Makalah msdm
Makalah msdm Makalah msdm
Makalah msdm
 
PPT VITA.pptx
PPT VITA.pptxPPT VITA.pptx
PPT VITA.pptx
 
(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran
(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran
(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran
 
Bab i bab v ade sidang ok
Bab i   bab v ade sidang okBab i   bab v ade sidang ok
Bab i bab v ade sidang ok
 
Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...
Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...
Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...
 
BAB 1 - ERSA.doc
BAB 1 - ERSA.docBAB 1 - ERSA.doc
BAB 1 - ERSA.doc
 
BAB 1 - ERSA.doc
BAB 1 - ERSA.docBAB 1 - ERSA.doc
BAB 1 - ERSA.doc
 
Tutorial AAMAI 103 - Buku Terjemahan Insurance Business and Finance v.2.0 sample
Tutorial AAMAI 103 - Buku Terjemahan Insurance Business and Finance v.2.0 sampleTutorial AAMAI 103 - Buku Terjemahan Insurance Business and Finance v.2.0 sample
Tutorial AAMAI 103 - Buku Terjemahan Insurance Business and Finance v.2.0 sample
 
Riset pemasaran
Riset pemasaran Riset pemasaran
Riset pemasaran
 
Quiz dan forum minggu iii
Quiz dan forum minggu iiiQuiz dan forum minggu iii
Quiz dan forum minggu iii
 
SWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdf
SWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdfSWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdf
SWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdf
 
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, implementasi sistem inf...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, implementasi sistem inf...Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, implementasi sistem inf...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, implementasi sistem inf...
 
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
 
3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...
3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...
3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...
 
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...
 
7.program pelayanan karyawan
7.program pelayanan karyawan7.program pelayanan karyawan
7.program pelayanan karyawan
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uas
Evaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uasEvaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uas
Evaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uas
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 

Recently uploaded (7)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 

Mouli safarina. d3 manajemen pemasaran.14020311060039.

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan peningkatan taraf hidup seseorang, maka pemenuhan kebutuhan hidup tak lagi terbatas pada kebutuhan fisiologis saja. Namun kebutuhan keselamatan akan rasa aman dan perlindungan kini juga makin dirasakan. Sesuai dengan hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow (1943) ada 5 yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Mengingat bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai risiko yang dapat menimbulkan kerugian. Dengan memiliki asuransi merupakan salah satu cara untuk pemenuhan kebutuhan akan rasa aman atas faktor ketidak pastian yang mungkin terjadi pada hidup seseorang. Asuransi adalah salah satu bisnis yang memberikan layanan jasa kepada para pelanggannya. Sebagaimana bisnis lainnya yang bergerak dalam insdustri jasa, asuransi yang beroperasi atas dasar kepercayaan juga dituntut untuk menunjukan kinerja, reputasi, dan pelayananan yang semakin baik. Oleh karena itu, asuransi sebagai entitas bisnis yang bergerak dalam bidang industri jasa harus berorientasi pada kepuasan pelanggan, karena pelanggan yang puas merupakan salah satu basis bagi keberlangsungan hidup dan perkembangan bisnis asuransi itu sendiri (Margaretha, 2004). Menurut data AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) tahun 2012, saat ini jumlah perusahaan asuransi jiwa di Indonesia berjumlah 45 perusahaan dan 4
  • 2. 2 perusahaan reasuransi yang terdiri dari 28 swasta nasional, 1 BUMN, dan 16 join venture. Namun jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi masih rendah yaitu hanya berkisar 4 % dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 249 juta jiwa ( Majalah Investor, 2012). Menurut Metrotvnews.com, Jakarta “ Peningkatan minat terhadap layanan kesehatan yang lebih baik akan mendorong permintaan asuransi. Penelitian baru memperkirakan industri asuransi kesehatan akan menjadi empat kali lipat lebih besar pada tahun 2020 di Asia Tenggara. Saat pasar asuransi kesehatan secara regional tumbuh empat kali lipat pada tahun 2020, Indonesia akan menghadapi peningkatan sebesar enam kali lipat dalam premi Asuransi Kecelakaan Diri & Kesehatan hingga sebesar US$ 4 miliar dari penilaian sebelumnya yang sebesar US$ 0,7 miliar pada tahun 2012. Bagi pelaku industri hal ini menunjukan begitu besarnya peluang dan tantangan yang dihadapi oleh industri asuransi jiwa di Indonesia. Di satu sisi peluang terbuka lebar mengingat begitu luasnya market yang bisa dikerjakan dan kebutuhan akan jasa asuransi kini semakin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Disisi lain dunia perasuransian dewasa ini mengalami persaingan antar perusahaan asuransi yang sangat tajam yang ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan asuransi baru, sehingga persaingan tersebut akan semakin betambah ketat. Konsekuensi dari adanya persaingan yang semakin tajam ini, akan memunculkan tiga kemungkinan yang dihadapi suatu perusahaan yaitu mundur dari kegiatan usahanya, bertahan dengan kegiatan usaha yang telah dilakukan, atau tetap unggul bahkan semakin berkembang. Situasi ini
  • 3. 3 menyebabkan pihak perusahaan asuransi dituntut untuk segera melakukan langkah-langkah penyesuaian kebijakan, memperbaiki penyediaan pelayanan jasa untuk menghadapi perubahan selanjutnya. Pelayanan jasa yang dirasa unggul bagi konsumennya yaitu di dalam pemenuhannya dapat menciptakan suatu kepuasan, karena kepuasan yang dirasakan merupakan tercapainya harapan konsumen terhadap jasa perusahaan. Menurut Howard dan Sheth (1969) dalam Tjiptono(2011: 433) kepuasan adalah situasi kognitif pembeli berkenan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan. Konsumen yang puas merupakan tujuan utama dari suatu perusahaan jasa, karena dengan kepuasan perusahaan dapat mengukur dan memprediksi bahwa perusahaan tersebut mampu bertahan dan berkembang di pasar. Menurut Fornell dalam Tjiptono (2011: 433) kepuasan konsumen dipandang sebagai salah satu indikator untuk laba masa depan. Kepuasan menjadikan suatu perusahaan hidup dan terus berkembang, karena konsumen yang puas akan jasa perusahaan secara otomatis menyebarkan berita baik kepada konsumen lainnya. Berbanding terbalik jika konsumen yang tidak puas, hal tersebut menjadikan perusahaan mendapat citra buruk dari rekomendasi negatif yang disebarkan konsumen yang telah menggunakan jasa suatu perusahaan jasa, sebagai akibat ketidakpuasan. Ketidakpuasan terhadap layanan yang diberikan perusahaan terjadi karena harapan konsumen tidak sesuai dengan apa yang didapatkannya. Menurut Kotler (2008: 138) bahwa ketidakpuasan kosumen merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perpindahan merek karena konsumen yang tidak puas akan mencari
  • 4. 4 informasi pilihan produk lain, dan mungkin akan berhenti membeli produk atau mempengaruhi orang lain untuk tidak membeli. Ketidakpuasan merupakan faktor berbahaya yang dapat merugikan suatu perusahaan jasa karena dapat menyebabkan menurunnnya keuntungan perusahaan. Untuk itu dalam pemenuhan layanannya, perusahaan jasa harus dengan benar memahami dan memperhatikan hal-hal yang menjadi harapan dan keinginan konsumen. AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi yang memiliki daya tarik tersendiri, dimana AJB Bumiputera adalah salah satu asuransi swasta nasional dengan bentuk usaha onderlinge atau Mutual yang dalam bahasa Indonesia diartikan Usaha Bersama dan merupakan perusahaan asuransi yang lahir di Indonesia dan sudah berdiri selama 103 tahun. Di dalam memuaskan konsumennya AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang menyediakan berbagai fasilitas salah satunya di dalam pembayaran premi yaitu fasilitas pembayaran premi yang bisa dibayarkan melalui agen penagih yang mendatangi rumah nasabah sehingga pengguna asuransi bumiputera tidak perlu bersusah payah untuk pergi ke bank atau ke kantor bumiputera untuk pembayaran premi setiap bulannya, serta produk unggulan dalam asuransi Bumiputera adalah Asuransi dana pendidikan, asuransi tersebut menjamin pembiayaan dana kelangsungan pendidikan setiap kenaikan tingkat pendidikan sampai pendidikan tertinggi yaitu perguruan tinggi. Kualitas produk dan pelayanan jasa merupakan salah satu faktor terpenting untuk kelangsungan dan perkembangan perusahaan. Oleh karena itu AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang berusaha untuk memberikan kualitas
  • 5. 5 pelayanan yang baik kepada nasabah yang berorientasi pada kepuasan konsumen. Namun pada umumnya, tingkat kepuasan konsumen tergantung pada kualitas jasa yang diterima, kualitas itu diartikan sebagai ukuran dimana produk mampu memenuhi harapan konsumen atau nasabah. Menyikapi hal tersebut, ada lima dimensi yang mempengaruhi kepuasan konsumen di dalam pembelian jasa Asuransi Bumiputera KC Eksekutif Semarang yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, and Berry yang disebut SERVQUAL(Service Quality) yang merupakan suatu alat ukur terhadap kualitas pelayanan (Rangkuti,2002:18- 19) yakni : 1. Dimensi reliability adalah kemampuan untuk memberikan jasa secara tepat sesuai dengan pelayanan yang dijanjikan. 2. Dimensi responsiveness adalah kemampuan untuk merespon setiap kebutuhan konsumen atau memberikan pelayanan secara tanggap. 3. Dimensi assurance adalah kemampuan dalam memberikan jaminan kepada konsumen meliputi pengetahuan, kemampuan karyawan, serta sifat karyawan bebas dari resiko atau keragu – raguan. 4. Dimensi empathy adalah rasa peduli atau perhatian kepada konsumen untuk membantu setiap kebutuhan atau kesulitan konsumen. 5. Dimensi tangible adalah bukti langsung yang diperlihatkan kepada konsumen meliputi penampilan gedung, interior bangunan, penampilan fasilitas fisik, alat-alat komunikasi dan penampilan karyawan asuransi. Teori tersebut sudah berusaha dibudayakan dalam AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang, namun hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan.
  • 6. 6 Pada pertengahan 2013 tepatnya bulan April, AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang diberi target pencapaian penjualan polis sebesar 400 polis yang harus dicapai selama satu tahun yaitu sampai April 2014, namun data yang di dapat dari hasil wawancara dengan supervisor, AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang tidak mampu mencapai target yang diberikan oleh Kantor pusat AJB Bumiputera 1912, tidak tercapainya target sudah terjadi selama 2 tahun berturut- turut mulai tahun 2012, sehingga oleh Kantor pusat dilakukan restrukturisasi manajemen untuk optimalisasi pelayanan dan kinerja bisnis. Restrukturisasi meliputi penggantian SDM yang ada di dalam struktur organisasi KC Eksekutif Semarang yang meliputi Kepala kantor cabang, kepala keuangan, bagian administrasi, dan yang lebih mencolok dari restrukturisasi ini adalah penggantian nama KC Eksekutif menjadi KC Simpang Lima. Restrukturisasi tersebut dilakukan agar KC Eksekutif dapat secara optimal dalam melakukan usaha bisnis asuransi dan dapat mencapai tujuan dari perusahaan. Penggantian nama tersebut berlandaskan dari kata Eksekutif, yaitu figur paling senior dalam sebuah cabang di AJB Bumiputera. Seharusnya sebagai figur bisa memberi contoh dan teladan terhadap kantor cabang lainnya, namun KC Eksekutif tidak mampu melakukan hal tersebut, sehingga terjadi hal seperti di atas. Tidak tercapainya target penjualan pada AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang, dilatarbelakangi oleh pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh nasabah. Berdasarkan data yang di dapat dari wawancara oleh supervisor AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang, pernah terjadi
  • 7. 7 beberapa komplain nasabah atas pelayanan yang diberikan oleh AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang. No Komplain 1 Pembayaran klaim yang diajukan nasabah kepada AJB Bumiputera KC Eksekutif melebihi waktu yang dijanjikan kepada nasabah. 2 Terjadi pembayaran polis asuransi setiap bulan oleh nasabah namun pihak agen pengutip hanya mencatat di buku catatan agen namun nasabah tidak diberikan kwitansi pembayaran. 3 Agen pengutip lupa menagih uang polis, sehingga polis nasabah mengalami lapse dan ketika nasabah mengajukan klaim, klaim tersebut ditolak karena polis dalam keadaan lapse sehingga nasabah tidk bisa mendapatkan nilai tunai sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. 4 Nasabah mengeluh karena agen susah dihubungi ketika nasabah butuh bantuan agen tentang polis asuransi. Sumber : AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang 2015 Berdasarkan komplain yang ada, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pembayaran klaim yang diajukan nasabah kepada AJB Bumiputera KC Eksekutif melebihi waktu yang dijanjikan kepada nasabah. Ketika nasabah mengajukan klaim kepada AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang sesuai yang dijanjikan akan diproses dalam 14 hari waktu kerja, namun ketika sudah melebihi dari 14 hari waktu kerja, klaim tersebut belum cair dan belum didebetkan kedalam rekening nasabah yang mengajukan klaim. Nasabah mengharapkan pelayanan yang tanggap dan cekatan dalam penyelesaian
  • 8. 8 pembayaran klaim, namun kenyataannya tidak dapat diselesaikan dengan cepat. 2. Terjadi pembayaran polis asuransi setiap bulan oleh nasabah namun pihak agen pengutip hanya mencatat di buku catatan agen namun nasabah tidak diberikan kwitansi pembayaran. Ketika nasabah memilih untuk melakukan pembayarn klaim yang ditagihkan langsung oleh agen pengutip kerumah nasabah, tentunya nasabah berharap akan lebih mudah dalam pembayaran, dan yang harus lebih digaris bawahi, nasabah telah mencoba mempercayai uangnya kepada agen pengutip AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam transaksi yang dilakukan, namun harapan tersebut tidak sesuai dengan kinerja yang didapat. Nasabah tidak medapatkan pelayanan sesuai prosedur, sehingga nasabah mengalami kerugian atas kelalaian yang dilakukan pihak agen pengutip. Dimana ketika masa polis sudah habis, dan nasabah ingin mengklaim dana yang ada di polis tersebut, nasabah tidak bisa mengklaim karena nasabah tidak mempunyai bukti kwitansi pembayaran. 3. Agen pengutip lupa menagih uang polis, sehingga polis nasabah mengalami lapse dan ketika nasabah mengajukan klaim, klaim tersebut ditolak karena polis dalam keadaan lapse sehingga nasabah tidak bisa mendapatkan nilai tunai sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Kelalaian dalam menagih uang polis tersebut berakibat fatal bagi nasabah, karena sebelumnya nasabah selalu membayar tepat waktu dan lancar. Dari peristiwa tersebut, nasabah tidak bisa menerima dana seperti yang dijanjikan pada awal pembukaan polis, karena polis nasabah dianggap lapse (tidak aktif).
  • 9. 9 4. Nasabah mengeluh karena agen susah dihubungi ketika nasabah butuh bantuan agen tentang polis asuransi. Seharusnya nasabah bisa terbantu dengan adanya agen asuransi, sehingga nasabah tidak perlu bersusah payah dalam mendapatkan info tentang polis asuransinya. Nasabah hanya perlu menghubungi agen asuransi, namun pada kenyataannya ada beberapa agen AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang yang kurang peduli dengan nasabahnya, sehingga nasabah harus datang langsung ke kantor AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang untuk mendapatkan info tentang polisnya. Pada dasarnya kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima dengan tingkat pelayanan yang diharapkan. Bagi perusahaan kuncinya adalah menyesuaikan atau melebihi harapan mutu jasa yang diinginkan konsumen. Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, penulis mencoba untuk menganalisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen yang bisa menyebabkan tidak tercapainya target penjualan selama dua tahun berturut – turut pada AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang untuk mendapat sebuah jawaban maka dilakukan suatu penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan nasabah AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang sehingga
  • 10. 10 dapat diketahui bagaimana pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Apakah terjadi kesenjangan antara harapan nasabah asuransi dengan pengalaman yang didapatkan nasabah, sebab kualitas pelayanan memberikan dorongan kepada nasabah untuk menjalin hubungan yang erat dengan perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan agar nasabah merasa puas, komplain menjadi rendah, yang pada akhirnya dapat menciptakan kesetiaan/loyal kepada perusahaan. Pelayanan merupakan hal yang penting sebab: 1. Pelayanan yang memuaskan menciptakan loyalitas pemegang polis. 2. Pelayanan yang berkualitas merupakan basis dalam penetapan harga. 3. Pelayanan yang berkualitas membuka peluang untuk diversifikasi produk dan harga. 4. Dapat menghemat biaya-biaya seperti biaya untuk memperoleh pemegang polis baru, untuk memperbaiki kesalahan. Dengan demikian, berdasarkan latar belakang di atas maka diambil judul penelitian “Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah AJB Bumiputera 1912 Cabang Eksekutif Semarang”. 1.2 Rumusan Masalah Perusahaan AJB Bumiputera 1912 menyadari bahwa betapa pentingnya menciptakan kepuasan nasabah yang akan berpengaruh terhadap profit perusahaan. Untuk mengetahui kepuasan nasabah Perusahaan Asuransi AJB Bumiputera 1912 dapat ditinjau dari pelayanan yang di berikan oleh Asuransi
  • 11. 11 AJB Bumiputera 1912. Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat kesesuaian antara harapan nasabah yang menggunakan jasa asuransi dengan pelaksanaan pelayanan jasa pada AJB Bumiputra berdasarkan dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty? 2. Bagaimana tingkat kepuasan yang dirasakan nasabah yang menggunakan jasa asuransi atas kualitas pelayanan yang diberikan oleh AJB Bumiputera KC. Eksekutif Semarang? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah pengukuran tingkat kepuasan pelanggan antara kinerja dan harapan dengan menggunakan lima dimensi yaitu Dimensi Tangible, Dimensi Reliability, Dimensi Responsiveness, Dimensi Assurance, dan Dimensi Emphaty. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi pelayanan jasa Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera KC Eksekutif Semarang terhadap konsumen, sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1 Untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara harapan nasabah yang menggunakan jasa asuransi dengan pelaksanaan pelayanan jasa pada AJB
  • 12. 12 Bumiputra berdasarkan dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. 2 Untuk mengetahui tingkat kepuasan yang dirasakan nasabah yang menggunakan jasa asuransi atas kualitas pelayanan yang diberikan oleh AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang. 1.4.2 Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini dapat dipergunakan oleh berbagai pihak diantaranya: 1. Bagi Perusahaan Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan dan strategi dalam bidang pemasaran terutama dalam aspek pelayanan kepada pelanggan. 2. Bagi Akademik Dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan wawasan keilmuan terutama mengenai kualitas jasa dan kepuasan nasabah di sektor jasa Asuransi. 3. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang kepuasan pelayanan pelanggan yang diberikan oleh AJB Bumiputera cabang Eksekutif Semarang. 1.5 Kerangka Teori / Konsep 1.5.1 Asuransi Ada beberapa definisi asuransi, disini disebutkan dua definisi asuransi yaitu :
  • 13. 13 1) Asuransi sendiri artinya transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan penanggung. Penanggung menjamin pihak tertanggung, bahwa ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau semula belum dapat ditentukan saat/kapan terjadinya. Seisno (2003:71). 2) Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia dalam Seisno (2003:73) asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberi penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu. Dalam asuransi, dengan tertanggung membayar premi berarti risiko kemungkinan terjadinya kerugian telah dipindahkan ke perusahaan asuransi. Dengan demikian tertanggung telah mendapatkan semacam perlindungan seandainya dia mengalami peril (suatu keadaan yang merugikan). Jadi dengan membayar premi biaya kerugian yang mungkin diderita pada masa mendatang relatif menjadi pasti, yaitu sebesar premi yang dibayar. Sebab kalau terjadi peril, ia akan menerima ganti rugi sebesar kerugian yang diderita (dalam asuransi umum) atau menurut perjanjian (dalam asuransi jiwa). Usaha untuk memberikan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian pada masa mendatang itulah sebenarnya yang melatar belakangi ide adanya usaha asuransi
  • 14. 14 1.5.1.1 Karakteristik Asuransi Jiwa Menurut Seisno (2003:81) Karakteristik yang dimaksud adalah : a. Besarnya uang yang akan diterima dapat ditentukan sendiri oleh pemegang polis pada saat perjanjian dibuat. b. Ada unsur keharusan (wajib) untuk membayar premi secara teratur. c. Berapa besarnya premi yang harus dibayar sudah ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria, termasuk juga waktu pembayarannya. d. Terdapat fungsi proteksi finansial, yaitu jaminan terima uang yang pasti, sesuai dengan perjanjian. e. Pada saat tertanggung meninggal dunia jumlah uang yang diterima sudah pasti, meskipun baru membayar premi yang lebih kecil. f. Bersifat kolektif, semua untuk satu kebebasan terbatas. g. Kontraknya tertulis dan mengikat kedua belah pihak. 1.5.1.2 Faktor- Faktor yang Mendorong Timbulnya Usaha Asuransi Menurut Seisno (2003:92), ada berapa faktor yang mendorong timbulnya usaha asuransi sebagai salah satu bidang usaha yang tujuannya untuk memberikan perlindungan terhadap bahaya kerugian yang mungkin menimpa seseorang/lembaga, yaitu dengan memberikan santunan kepada para peserta asuransi yang terkena musibah. Adapun faktor tersebut antara lain : 1. Keinginan untuk memberikan kepastian kepada para peserta asuransi/ tertanggung terhadap resiko kerugian yang dihadapi.
  • 15. 15 2. Dengan adanya kepastian, maka tertanggung akan merasa aman terhadap bahaya kerugian. Jadi disamping memberikan kepastian maka asuransi juga bertujuan memberikan rasa aman kepada tertanggung. 3. Keinginan untuk mendapatkan rasa aman dapat tercapai serta keadaan mental yang dipenuhi rasa kekhawatiran dan ketakutan tersebut dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan bila kepastian yang berkaitan dengan bahaya-bahaya yang mengancam tidak muncul. Salah satu cara untuk menghindari kemunculan bahaya-bahaya tersebut terhadap dirinya adalah dengan mengalihkan bahaya-bahaya tersebut kepada pihak lain dengan cara mengasuransikan. 1.5.2 Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak yang lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Ada empat karakteristik khusus dari jasa yang membedakannya dengan barang menurut Kotler (2008:230), yaitu : 1. Karakteristik jasa tersebut Tidak berwujud (intangibility) Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum dibeli. Jadi seseorang tidak dapat menilai kualitas jasa sebelum orang tersebut merasakan atau mengkonsumsinya sendiri. Oleh karena itu, untuk mengurangi ketidakpastian, para pelanggan akan memperhatikan tanda atau bukti kualitas jasa tersebut.
  • 16. 16 2. Jasa tidak terpisahkan (inseparability) Pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan, tidak seperti produk fisik yang diproduksi disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui penjual dan kemudian baru dikonsumsi. Hal ini mengakibatkan kualitas jasa ditentukan oleh interaksi produsen dan konsumen. 3. Jasa bervariasi (variability) Jasa sangat mudah berubah-ubah, karena jasa sangat tergantung pada siapa saja yang menyajikan, kapan dan dimana disajikan. Para pembeli jasa sangat peduli dengan varibilitas yang tinggi dan seringkali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memuruskan untuk memilih. 4. Jasa Tidak tahan lama ( Perishability) Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Ketidak tahan lamaan jasa tersebut tidak akan menjadi hasil jika permintaan konstan tapi pada kenyataannya permintaan konsumen akan jasa pada umumnya sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor musiman. 1.5.2.1 Kualitas Jasa a. Pengertian Kualitas Menurut supranto (2001:227) bahwa jasa atau pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan tidak berwujud dan cepat hilang lebih cepat dirasakan daripada memiliki, serta konsumen lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Jasa yang baik yaitu jasa yang dirasakan konsumen berkualitas dalam pemenuhannya. Untuk pengertian tentang kualitas adalah bersifat relatif atau dengan kata lain mengarah kepada subyektifitas penilai,
  • 17. 17 sehingga banyak terdapat definisi yang berbeda – beda namun secara umum terdapat beberapa elemen persamaan tentang pemahaman kualitas, yaitu : Kualitas meliputi usaha pemenuhan atau melebihi harapan konsumen. Kualitas mencakup produk, jasa, proses dan lingkungan Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (terutama terhadap variabel waktu). b. Kualitas Jasa Menurut Wyckof 1998 dalam Tjiptono (1996: 59) kualitas jasa adalah tingkat keunggulan (excellence) yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir pada persepsi konsumen. Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, tetapi sudut pandang konsumen. Konsumen menentukan berkualitas atau tidaknya suatu pelayanan jasa. Jadi baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggan secara konsisten. c. Dimensi Kualitas jasa Parasuraman, et al. (1988) dalam Tjiptono (2011 : 346) menyimpulkan bahwa terdapat lima dimensi SERVQUAL sebagai berikut : 1. Keandalan Menurut Tjiptono (2011 : 347) keandalan (reliability) merupakan kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Hal ini berarti perusahaan memberikan jasanya secara tepat
  • 18. 18 semenjak saat pertama (right the first time). Selain itu, perusahaan yang bersangkutan juga harus memenuhi janjinya. Menurut Zeithaml, et al. (1990) dalam Tjiptono (2011 : 352 ) atribut – atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain : a. Menjanjikan akan melakukan sesuatu pada waktu yang telah ditentukan, pasti direalisasikan. b. Jasa disampaikan secara benar sejak pertama kali. c. Sistem pencatatan yang akurat dan bebas kesalahan. 2. Jaminan Menurut Tjiptono (2011 : 347) jaminan (assurance) mencakup pengetahuan, kompetensi, dan sifat karyawan : karyawan bebas dari bahaya atau resiko atau keragu – raguan, sehingga dapat menimbulkan kepercayaan dan keyakinan konsumen. Saat persaingan sangat kompetitif, anggota perusahaan harus tampil lebih kompeten, artinya memiliki pengetahuan dan keahlian dibidang masing – masing. Menurut Zeithaml, et al. (1990) dalam Tjiptono (2011 : 352 ) atribut – atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain : a. Karyawan yang terpecaya b. Perasaan aman sewaktu melakukan transaksi dengan karyawan penyedia jasa. c. Karyawan yang selalu bersikap sopan terhadap para konsumen. d. Karyawan memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat menjawab pertanyaan konsumen.
  • 19. 19 3. Bukti Fisik Menurut Tjiptono (2011 : 347) bukti fisik (tangible) merupakan fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. Hal ini bisa berarti penampilan fasilitas fisik, seperti gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, dan penampilan karyawan. Menurut Zeithaml, et al. (1990) dalam Tjiptono (2011 : 352 ) atribut – atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain : a. Peralatan mektahir atau terbaru b. Fasilitas fisik yang berdaya tarik c. Karyawan yang berpenampilan rapi 4. Empati Menurut Tjiptono (2011 : 347) empati (empathy) merupakan kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual para konsumen. Menurut Zeithaml, et al. (1990) dalam Tjiptono (2011 : 352 ) atribut – atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain : a. Perhatian individual dari perusahaan b. Karyawan yang memberikan perhatian personal c. Perusahaan yang benar – benar memperhatikan kepentingan setiap konsumen. d. Karyawan yang memahami kebutuhan spesifikasi para konsumen. 5. Daya Tanggap Menurut Tjiptono (2011 : 347) daya tanggap (responsiveness) merupakan keinginan para staf untuk membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Daya tanggap dapat berarti respon atau kesigapan karyawan
  • 20. 20 dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan yang meliputi kecepatan karyawan dalam menangani transaksi,dll. Menurut Zeithaml, et al. (1990) dalam Tjiptono (2011 : 352 ) atribut – atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain : a. Kepastian waktu penyampaian jasa diinformasikan dengan jelas kepda konsumen. b. Layanan yang segera atau cepat dari karyawan perusahaan. c. Karyawan yang selalu bersedia membantu konsumen. d. Karyawan yang tidak terlampau sibuk, sehingga sanggup menangani permintaan konsumen dengan cepat. 1.5.3 Pelayanan Menurut Elhaitammy 1990 dalam Tjiptono (2011 : 331) dikemukakan bahwa pelayanan yang unggul (Service Excellence) adalah suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan. Secara garis besar ada empat unsure pokok dalam konsep ini, yaitu : Kecepatan, Ketepatan, Keramahan, dan Kenyamanan. 1.5.3.1 Kualitas Pelayanan Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering.
  • 21. 21 Berdasarkan definisi-definisi tentang kualitas pelayanan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Hubungan antara produsen dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari waktu pembelian ke pelayanan purna jual, kekal abadi melampaui masa kepemilikan produk. Perusahaan menganggap konsumen sebagai raja yang harus dilayani dengan baik, mengingat dari konsumen tersebut akan memberikan keuntungan kepada perusahaan agar dapat terus hidup. 1.5.4 Kepuasan 1.5.4.1 Pengertian Kepuasan Kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk atau jasa yang diterima dan apa yang diharapkan Kotler dalam Tjiptono (1996: 146). Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa. Sebaliknya, bila kinerja sesuai atau melebihi harapan maka pelanggan akan merasa puas atau sangat puas. Harapan pelanggan dapat
  • 22. 22 dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kerabat-kerabatnya serta janji dan informasi dari pemasar dan saingannya (Supranto, 1997: 234). 1.5.4.2 Kepuasan Konsumen Howard dan Sheth 1969 dalam Tjiptono (2007: 349) mengungkapkan bahwa keputusan pelanggan adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan. 1.5.4.3 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya. Kotler 1994 dalam Tjiptono (1996: 148) mengemukakan 4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu: a) Sistem keluhan dan saran Setiap perusahaan jasa yang berorientasi dan mementingkan kepuasan pelanggan perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan keluhan saran dan pendapat mereka mengenai jasa yang diterima. Media yang digunakan dapat bermacam-macam seperti, kotak saran, saluran telepon khusus (customer call) maupun kartu komentar. Informasi yang diperoleh dari metode ini dapat memberikan ide dan masukan yang sangat berharga bagi perusahaan sehingga dapat memberikan respon secara cepat terhadap masalah yang timbul.
  • 23. 23 b) Survei Kepuasan Pelanggan Dengan menggunakan metode perusahaan akan memperoleh data tentang tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan perusahaan, serta memberikan hal positif bahwa perusahaan menaruh perhatian yang besar pada pelanggan. c) Ghost Shopping Dalam metode ini beberapa orang dipekerjakan sebagai ghost shopper (berperan sebagai pembeli potensial produk perusahaan pesaing). Kemudian orang tersebut menyampaikan temuan mengenai kekuatan dan kelemahan produk dari perusahaan pesaing tersebut. Selain itu ghost shopper juga mengamati dan menilai cara perusahaan pesaing dalam menjawab pertanyaan dan cara menangani keluhan pelanggan. d) Lost Customer Analysis Cara yang digunakan dalam metode ini adalah perusahaan menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau menggunakan jasa perusahaan bahkan telah beralih ke perusahaan lain. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai penyebab terjadinya hal tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan lebih lanjut dalam rangka meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
  • 24. 24 KERANGKA PEMIKIRAN Dimensi Kualitas Jasa : a. Tangible b. Reliability c. Responsiveness d. Assurance e. Emphaty Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah AJB Bumiputera 1912 Cabang Eksekutif Semarang Keterangan : Berdasarkan dimensi kualitas jasa yang meliputi Tangible (bukti fisik), Realibility (Keandalan), Responsiveness (daya tanggap), Assurance (jaminan), Tanggapan Pelanggan Tingkat KinerjaTingkat Kepentingan Kepuasan Pelanggan
  • 25. 25 Emphaty (perhatian), maka kualitas jasa bisa dikur dengan membandingkan antara harapan pelanggan atas pelayanan jasa dengan kinerja pelayanan jasa perusahaan yang diterima nasabah AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang. Kepuasan nasabah akan terwujud jika pelayanan yang diterima sesuai dengan yang diharapkan oleh nasabah. 1.7 Penelitian Sebelumnya Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu : Tugas Akhir dengan judul Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan pada PT. Asuransi Sinar Mas Surakarta memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja pelayanan pada PT. Asuransi Sinar Mas Surakarta dilihat dari lima dimensi kualitas jasa (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy). Penelitian menggunakan metode survei, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen pada PT. Asuransi Sinar Mas Surakarta. Jumlah sampel adalah 100 orang responden dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan judgement sampling. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Tekhnik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan data deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk dimensi bukti fisik (tangibles) : mayoritas konsumen menilai puas dengan peralatan, penampilan, tempat parkir dan penataan ruangan di Asuransi Sinar Mas. Namun ada beberapa konsumen yang menilai tidak puas terhadap keamanan tempat parkir. Untuk dimensi keandalan (reliability) : mayoritas konsumen menilai puas dengan
  • 26. 26 karyawan yang menanggapi klaim dari konsumen, kesesuaian pelayanan jasa asuransi yang diberikan, ketepatan waktu penerbitan polis, dan prosedur pelayanan yang diberikan. Namun ada beberapa konsumen yang merasa tidak puas dengan prosedur pelayanan yang diberikan. Untuk dimensi daya tanggap (responsiveness) : mayoritas konsumen menilai puas dengan informasi pelayanan klaim dari karyawan, kesediaan karyawan dalam menanggapi permintaan konsumen, dan pelayanan jasa yang diberikan Asuransi Sinar Mas (dilihat dari kecepatan dan ketepatan). Namun ada beberapa konsumen yang tidak puas dengan pelayanan jasa asuransi yang diberikan. Untuk dimensi jaminan (assurance) : Mayoritas konsumen menilai puas dengan keramahan pelayanan dari karyawan, kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, karyawan yang berpengetahuan luas, dan keamanan pelayanan yang diberikan Asuransi Sinar Mas. Namun ada beberapa konsumen yang menilai tidak puas terhadap karyawan yang berpengetahuan luas dan keamanan pelayanan yang diberikan. Untuk dimensi Empati (empathy) : mayoritas konsumen menilai puas dengan jam operasi pelayanan, perhatian, dan karyawan Asuransi Sinar Mas yang memahami keinginan konsumen. namun ada beberapa konsumen yang menilai tidak puas dengan karyawan yang memahami keinginan dari konsumen. Saran yang dapat diberikan dalam rangka meningkatkan pelayanan pada PT. Asuransi Sinar Mas Surakarta antara lain sebagai berikut : untuk dimensi bukti fisik (tangibles) : tempat parkir di Asuransi Sinar Mas perlu diperhatikan lagi untuk keamanannya, untuk dimensi keandalan (reliability):prosedur pelayanan asuransi yang diberikan sebaiknya pihak perusahaan memberikan
  • 27. 27 pelayanan yang lebih baik lagi dengan memberikan prosedur yang mudah agar dapat dimengerti oleh konsumen. untuk dimensi daya tanggap (responsiveness) : pelayanan jasa yang diberikan Asuransi Sinar Mas (kecepatan dan ketepatan) perlu diperbaiki, misalnya dengan cara pihak perusahaan memberikan penyuluhan – penyuluhan kepada karyawan agar dapat memperbaiki kinerjanya lagi sehingga konsumen merasa puas. Untuk dimensi jaminan (assurance) : karyawan yang berpengetahuan luas sebaiknya pihak perusahaan lebih memperhatikan lagi dengan memberikan bekal pengetahuan yang cukup dan kemanan pelayanan yang diberikan Asuransi Sinar Mas perlu diperhatikan juga dengan memberikan jaminan kepercayaan kepada konsumen bahwa pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk dimensi empati (empathy) : karyawan yang memahami keinginan dari konsumen sebaiknya diperhatikan dengan cara memberikan kotak saran kepada konsumen agar konsumen dapat menulis kritik dan sarannya. 1.8 Definisi Konseptual dan Operasional 1.8.1 Definisi Konseptual Definisi konseptual yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan yaitu dengan menggunakan 5 definisi konsep Pelayanan yaitu : 1. Reliability ( Dimensi Keandalan ) Reliability ( keandalan ) adalah aspek – aspek keandalan sistem pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, dalam hal ini apakah jasa yang diberikan sesuai dengan standar – standar umum atau bahkan standart internasional.
  • 28. 28 2. Responsiveness ( Dimensi Daya Tanggap ) Responsiveness adalah keinginan untuk membantu konsumen dan menyediakan jasa / pelayanan yang dibutuhkan tersebut. 3. Assurance ( Dimensi Jaminan ) Assurance adalah adanya jaminan bahwa jasa yang diberikan memberikan jaminan keamanan, kemampuan sumber daya dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar yang sifatnya memberikan jaminan sesuai dengan yang diharapkan. 4. Emphaty ( Dimensi Empati ) Empati berkaitan dengan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, keramahan, komunikasi, dan kemampuan memahami kebutuhan konsumen. 5. Tangible ( Dimensi Bukti Fisik ) Bukti fisik adalah aspek nyata yang bisa dilihat dan diraba. 1.8.2 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan untuk menguraikan data dan pengukuran data. Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Pelayanan Berupa Keandalan (Reliability) Variabel ini ditunjukan dengan adanya keandalan dari kayawan dan agen dalam meberikan pelayanan terhadap konsumen. Dengan indikator yang bisa dilihat: a. Ketepatan waktu dalam berjanji b. Pelayanan dalam hal keramahan dan siap menolong c. Pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan
  • 29. 29 d. Kemampuan dalam menghadapi masalah 2 Pelayanan daya tanggap (Responsiveness) Variabel ini ditunjukan dengan adanya keinginan dan kemauan karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat, dengan indikator yang bisa dilihat adalah : a. Kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan pembayaran klaim b. Tanggap dan cepat menangani keluhan nasabah c. Kemampuan dalam memberikan informasi berkaitan dengan asuransi d. Kesediaan karyawan dan agen dalam merespon permintaan nasabah 3. Pelayanan Berupa Jaminan (Assurance) Variabel ini ditunjukan dengan adanya pengetahuan, kemampuan, dan sikap dalam memberikan pelayanan, sehingga menimbulkan kepercayaan dari konsumen dengan indiktor yang bisa dilihat adalah : a. Kemampuan agen dalam meyakinkan nasabah b. Rasa aman dalam bertransaksi c. Agen dan karyawan secara konsisten bersikap sopan terhadap nasabah. d. Agen memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjawab pertanyaan nasabah. 4. Pelayanan Berupa Kepedulian (Emphaty) Variabel ini ditunjukkan dengan adanya sikap empati karyawan dan agen terhadap konsumen, yaitu berusaha memahami kebutuhan konsumen dengan Indikator yang bisa dilihat adalah : a. Perhatian agen dan karyawan kepada nasabah
  • 30. 30 b. Pemahaman akan kebutuhan nasabah c. Jam kerja yang nyaman bagi nasabah d. Komunikasi antara agen asuransi dan nasabah sampai sekarang masih terjalin dengan baik. 5. Pelayanan Berupa Wujud Fisik (Tangible) Varibel ini ditunjkkan dengan adanya sarana dan fasilitas fisik dari semua unsur jasa yang dimiliki oleh perusahaan dengan indikator yang bisa dilihat adalah : a. Kondisi gedung , dan tempat parkir yang luas b. Kelengkapan sarana c. Kebersihan, kerapian karyawan dan agen d. Kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu. 1.9 Metode Penelitian Metode yang akan dipergunakan dalam penelitian harus dipertimbangkan agar sesuai dengan penelitian yang dilakuka, sedangkan metode penelitian menurut Sugiyono (2012:2) dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang yang diteliti. 1.9.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam riset ini adalah deskriptif kuantitatif, menurut Nawawi (2003: 64) bahwa deskriptif kuantitatif adalah
  • 31. 31 metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual (benar-benar ada) pada saat penelitian dilakukan dan cara analisis pada penelitian ini adalah dengan mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. 1.9.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian survey, yaitu metode pengumpulan data atau informasi konsumen dengan melakukan partisipasi secara aktif. Metode survey yang digunakan adalah dengan menggunakan instrument kuesioner. Dalam penyebaran kuesioner harus menentukan : populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel. a. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Populasi untuk penelitian ini adalah Nasabah AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang. b. Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Sugiyono, 2004). Adapun jumlah sampel yang dipilih adalah 100 responden yang menggunakan jasa Asuransi Bumiputera Cabang Eksekutif Semarang. c. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah 1. Purposive Sampling
  • 32. 32 Purposive Sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu yaitu nasabah asuransi Bumiputera, telah menggunakan jasa asuransi bumiputera minimal 3 bulan . 2. Sampling Insidental Sampling Insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Jadi, siapa saja yang telah menggunakan asuransi Bumiputera yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang nasabah yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. 1.9.3 Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini berupa : 1. Data Kualitatif Data yang tidak dapat diukur dalam skala angka. Data ini berupa gambaran umum perusahaan, fasilitas dan pelayanan pada AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang. 2. Data Kuantitatif Data yang diukur dalam suatu skala angka. Data ini berupa harga produk jasa asuransi yang digunakan sebagai informasi bagi konsumen dan perhitungan data hasil kuesioner. b. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini berupa : 1. Data Primer
  • 33. 33 Data yang diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. Dalam penelitian ini data primer didapat dari kuesioner yang diisi oleh responden mengenai identitas responden, bobot kepentingan dari pelayanan yang diharapkan dan bobot kualitas dari pelayanan yang diterima. 2. Data Sekunder Data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data dalam penelitian ini berupa gambaran umum mengenai instansi perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, deskripsi jabatan dan sumber-sumber pustaka yang berkaitan. 1.9.4 Teknik Pengumpulan Data Metode Pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah : 1. Kuesioner Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Data Kuesioner tersebut berisi: a. Pertanyaan umum mengenai identitas responden b. Pertanyaan khusus mengenai tanggapan kualitas jasa yang diterima dan pelayanan oleh pelanggan 2. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data dimana teknik ini menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik secara langsung ataupun tidak
  • 34. 34 langsung terhadap obyek penelitian. Metode ini dilakukan dengan mengamati langsung objek penelitian yang ada di AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang untuk memberikan gambaran yang sesungguhnya dari objek yang diteliti. 3. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan yang pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum perusahaan, dan memperoleh gambaran langsung tentang kepuasan pelanggan sehingga lebih memudahkan bagi peneliti dalam memahami persoalan yang ada. 1.9.5 Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Deskriptif Analisis data deskriptif adalah pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu, peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta-fakta tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis. Analisis ini mencakup karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan. 2. Pembahasan Tingkat Kepuasan Pelanggan Menurut Martilla dan James dalam Supranto (2001: 239), dalam mengukur tingkat kepuasan konsumen metode yang digunakan metode importance performance analysis atau analisis tingkat harapan dan tingkat kinerja. Untuk dapat mengetahui kepuasan penumpang terhadap kinerja AJB Bumiputera
  • 35. 35 KC Eksekutif Semarang, akan terlebih dahulu dilakukan perhitungan skor tingkat harapan dan tingkat kinerja menggunakan rating scale. Perhitungan skor tingkat harapan Skor = (SPx4) + (Px3) + (KPx2) + (TPx1) Perhitungan skor tingkat kinerja Skor = (SBx4) + (Bx3) + (KBx2) + (TBx1) Sumber : (Sugiyono, 2004: 93) Dalam hal ini digunakan skala 4 tingkat (rating scale) yang berkisar antara satu (1) sampai (4), yang memungkinkan pelanggan dapat mengekspresikan tingkat pendapat mereka dalam pelayanan atau produk yang mereka terima, lebih mendekati kenyataan sebenarnya. Bobot nilai dari rating scale adalah sebagai berikut : Penilaian terhadap pelayanan yang diharapkan SP = Sangat Penting diberi bobot 4 P = Penting diberi bobot 3 KP = Kurang Penting diberi bobot 2 TP = Tidak Penting diberi bobot 1 Penilaian terhadap pelayanan yang diterima SB = Sangat Bagus diberi bobot 4 B = Bagus diberi bobot 3 KB = Kurang Bagus diberi bobot 2 TB = Tidak Bagus diberi bobot 1
  • 36. 36 Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja atau pelaksanaan dengan skor harapan. Dari hasil perbandingan akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Adapun rumus yang digunakan adalah : Dimana : Tki : Tingkat kesesuain konsumen Xi : Skor penilaian kinerja perusahaan Yi : Skor penilaian harapan pelanggan Sumber : (Supranto J, 2001) Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan, sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam penyerdehanaan rumus, maka untuk setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dengan : Dimana : X : Skor rata-rata tingkat pelaksanaan / kepuasan Y : Skor rata-rata tingkat kepentingan n : Jumlah responden Sumber: (Supranto, 2001) Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik
  • 37. 37 (x,y) dimana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kinerja atau atau kepuasan penumpang seluruh faktor atau atribut dan Y adalah rata-rata skor tingkat harapan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah. Seluruhnya ada 20 faktor atau atribut. Rumus selanjutnya : Sumber: (Supranto, 2001) Dimana K : Banyaknya atribut/fakta yang dapat mempengaruhi kepuasan Nasabah. Hasil dari perhitungan di atas digambarkan dan dijabarkan dengan diagram kartesius ke dalam empat bagian dalam diagram kartesius. Gambar 1.2 Diagram Kartesius Sumber: (Supranto, 2001)
  • 38. 38 Keterangan : a. Kuadran 1 = Proritas Utama Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai dengan keinginan pelanggan sehingga mengecewakan/tidak puas. b. Kuadran 2 = Pertahankan Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan. Untuk itu wajib dipertahankannya. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. c. Kuadran 3 = Proritas Rendah Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan. Pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. d. Kuadran 4 = Berlebihan Menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.
  • 39. 39 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Sejarah Perusahaan AJB Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana bernama M.Ng.Dwijosewojo- Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB) sekaligus Sekretaris I Perguruan Besar Budi Utomo. Dwijosewojo mengagas pendirian perusahaan karena didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap nasib para guru bumiputera (pribumi). Ia mencetuskan gagasannya pertama kali di Kongres Budi Utomo, tahun 1910. dan kemudian terealisasi menjadi badan usaha sebagai salah satu keputusan kongres PGHB di Magelang, 12 Februari 1912. Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang bertindak sebagai Presiden Komisaris, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur, dan M. Admidjojo sebagai bendahara. Ketiga orang inilah yang kemudian dikenal sebagai “tiga serangkai” pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama industri asuransi nasional Indonesia. Tidak seperti perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu; sejak awal pendiriannya Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik, yakni bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha bersama”. Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan – yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan Asas mutualisme ini, yang kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme pengelolannya, merupakan kekuatan utama Bumiputera hingga hari ini.
  • 40. 40 Pembayaran premi pertama oleh kelima tokoh tersebut (M. Ng.Dwidjosewojo, M.K.H. Soebroto, M. Adimodjojo, R. Soepadmo dan M.Damowidjoyo) merupakan modal awal dari perusahaan itu. Syaratnya adalah bahwa ganti rugi tidak akan diberikan kepada ahli waris pemegang polis yang meninggal dunia sebelum polis berjalan selama tiga tahun penuh. Demikianlah awal perusahaan mengandalkan pembayaran premi sebagai modal kerjanya. Disamping itu, para pengurus pada waktu itu tidak mengharapkan honorarium sehingga mereka bekerja dengan sukarela. Pada bulan Oktober 1913 oleh pemerintah Belanda diberi subsidi disertai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a. Perusahaan tidak hanya menerima anggota dari kalangan guru sekolah negeri tetapi juga gubernur dan pegawai swapraja. b. Tidak diijinkan untuk menerima anggota dari kalangan swasta. Pada tahun 1915 didirikan sebuah perusahaan baru dengan nama OL.Mij. Boemi Poetera Merdeka yang diperuntukkan bagi kalangan swasta dipimpin direksi kantor, staf agen sama kecuali pengelolaan administrasi dan keuangan dipisahkan dengan OL. Mij. PGHB. Pada bulan Februari 1918 R. Roedjito ingin menjadi dierektur OL.Mij. Boemi Poetera Merdeka dan bulan Juni 1921 kantor pusat dipindahkan ke Yogyakarta. Pada bulan 1924 OL. Mij. Boemi Poetera dan administrasi serta keuangannya digabung jadi satu. Perjalanan Bumiputera yang semula bernama Onderlinge Levensverzekering Maatschappij (O.L. Mij. PGHB) kini mencapai 9 dasawarsa. Sepanjang itu, tentu saja, tidak lepas dari pasang surut. Termasuk, misalnya,
  • 41. 41 peristiwa sanering mata uang rupiah di tahun 1965 – yang memangkas aset perusahaan ini; dan bencana paling hangat – multikrisis di pengujung millennium kedua. Di luar itu, Bumiputera juga menyaksikan tumbuh, berkembang, dan tumbangnya perusahaan sejenis yang tidak sanggup menghadapi ujian zaman – mungkin karena persaingan atau badai krisis. Semua ini menjadi cermin berharga dari lingkungan yang menjadi proses pembelajaran untuk upaya mempertahankan keberlangsungan. Pada saat ini memasuki millennium ketiga, Bumiputera yang mengkaryakan sekitar 18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9.7 juta jiwa rakyat Indonesia, dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia; tengah berada di tengah capaian baru industri asuransi Indonesia. Sejumlah perusahaan asing masuk menggarap pasar domestik. Mereka menjadi rekan sepermainan yang ikut meramaikan dan bersama-sama membesarkan industri yang dirintis oleh pendiri Bumiputera, 91 tahun lampau. Bagi Bumiputera, iklim kompetisi ini meniupkan semangat baru; karena makin menegaskan perlunya komitmen, kerja keras, dan profasionalisme. Namun berbekal pengalaman panjang melayani rakyat Indonesia berasuransi hampir seabad, menjadikan Bumiputera bertekad tetap menjadi tuan rumah di negeri 2.2 Profil Perusahaan Nama Perusahaan : AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang Alamat Kantor : Jl. Ahmad Yani No. 141 Semarang. Nomor Telepon : (024) 8447716. E-mail : bp1912@bumiputera.com Homepage : www.bumiputera.com
  • 42. 42 Nama Pemilik : Badan Usaha MilikBersama ( Mutual ) Kepala Wilayah : Sudarwo , SH,MM,AAIJ 2.3 Visi Dan Misi AJB Bumiputera 1912 2.3.1 Visi Menjadi AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat , modern ,dan menguntungkan dengan didikung oleh sumber daya manusia yang professional dan menjungjung tinggi nilai- nilai idealisme serta kebersamaan. 2.3.2 Misi 1. Menyediakan pelayanan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 2. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan,peningkatan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan, dalam kerangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis. 3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif yang mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien . 2.4 Logo AJB Bumiputera 1912
  • 43. 43 a. Filosofi Logo AJB Bumiputera 1912 Logo ini membentuk sebuah mahkota atau aksesori kepala tradisional yang melambangkan kedaulatan, martabat, dan kekuatan yang terdiri dari tiga figur manusia (membangkitkan memori dari tiga pendiri AJB Bumiputera 1912) yang mewakili kesatuan dan kebersamaan bagi seluruh rakyat Indonesia dari berbagai lapisan masyarakat. Logo ini juga merepresentasikan konsep Mutualitas antara tiga pemangku kepentingan AJB Bumiputera 1912 yaitu Pemegang Polis, Karyawan dan Negara. Simbol mahkota terletak di atas huruf "I" yang berarti Indonesia, merepresentasikan prestasi terbaik dari AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan asuransi Indonesia yang menguntungkan bagi negara dan masyarakat Indonesia. Posisi simbol logo di atas huruf "I" juga menyerupai sebuah pohon yang merupakan simbol pertumbuhan dan pembaharuan. Logo AJB Bumiputera 1912 yang baru berwarna biru gradien (warna tradisional AJB Bumiputera 1912). Warna biru mewakili: Kepercayaan, Ketulusan dan Ketenangan. Logo ini mengandung arti modern, inklusif, dan mencerminkan karakter tradisional Indonesia. Penggunaan warna tunggal membuat implementasi logo ini menjadi sangat mudah dan hemat biaya di segenap lapisan organisasi AJB Bumiputera 1912 di seluruh Indonesia. 2.5 Kode Etik dan Prinsip AJB Bumiputera 1912 a. Idealisme AJB Bumiputera 1912 bukan berdiri semata-mata untuk mencari keuntungan, melainkan sebagai alat finansial yang lahir dari komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui bisnis asuransi jiwa.
  • 44. 44 b. Mutualisme Sebagai dasar manajemen Perusahaan, nilai sosial mutualisme dimanifestasikan melalui kerjasama, kemitraan, dan sinergi antara pemegang polis dan sesama pemegang polis, antara Perusahaan dan pemegang polis, antara karyawan dan sesama karyawan dalam perusahaan, dan antara karyawan dengan manajemen dalam perusahaan. c. Profesionalisme Keunggulan dan kompetensi sumber daya manusia, yang dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan dari waktu ke waktu, menjadikan Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup, pengembangan organisasi dan pertumbuhan bisnis. 2.6 Sumber Daya Manajemen 1. Badan Perwakilan Anggota ( BPA ) a. Badan Perwakilan Anggota adalah organ tertinggi di AJB Bumiputera 1912. b. Sidang Badan Perwakilan Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam menentukan pokok – pokok kebijakan perusahaan. c. Dalam melaksanakan perannya Badan Perwakilan Anggota di bantu oleh Sekretaris BPA. 2. DewanKomisaris Dewan komisaris adalah organ perusahaan yang melakukan pengawasan umum terhadap jalannya perusahaan yang dikelola oleh direksi. Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang tugasnya dirangkap oleh Sekretaris BPA.
  • 45. 45 3. Direksi a. Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh sebagai pengurus harian dan merupakan penanggung jawab tertinggi atas pengelolaan perusahaan. b. Dalam melaksanakan tugas – tugasnya, direksi dipimpin oleh Direktur Utama. 2.7 Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah suatu proses penetapan dari pembagian tugas dan tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan antara unsure- unsur organisasi, sehingga menungkinkan orang-orang dapat bekerja sama seefektif mungkin untuk mencapai tujuan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan sangat ditentukan oleh organisasi, pembagian tugas, kedudkan, wewenang, dan tanggung jawab, sistem koordinasi serta komunikasi. Dengan demikian, organisasi dapat dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapun struktur organisasi pada AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang dapat dilihat pada gambar : 2.7.1 Struktur Organisasi Cabang dan Fungsi Operasional AJB Bumiputera KC Eksekutif. Dalam struktur organisasi AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif, semua aktivitas perusahaan dikelompokan menurut bagian-bagian dari pekerjaannya berdasarkan spesialisasi dari masing masing bagian tersebut. Adapun struktur organisasi yang diterapkan dapat dilihat dalam bagan. Di dalam bagan tersebut terlihat kekuasaan tertinggi di pegang oleh Ibu Anik Budi Megawati,SH,MKN untuk lebih jelasnya mengenai tugas dan wewenang dari struktur organisasi yang
  • 46. 46 ada pada AJB Bumiputera 1912 Kntor Cabang Eksekutif akan dijabarkan satu persatu sebagi berikut : 1. Pemimpin Cabang Melakukan recheck Produksi Uang pertanggungan di atas Rp.100 juta sampai dengan Rp. 1 milyar Uang Pertanggungan. 2. Kepala Unit Operasional : a. Rechek produksi Uang Pertanggungan di atas Rp 50jt sampai dengan 100jt b. Meneliti dan mengesahkan kebenaran pengisian Surat Pertanggungan c. Menanda tangani Surat Pertanggungan. 3. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK) a. Meneliti dan verifikasi Surat Pertanggungan dan Kelengkapannya b. Mengentry data Surat Pertanggungan yang telah diverifikasi c. Mengirim Surat Pertangggungan medical dan kelengkapan ke kantor pusat. 4. Kasir a. Menerima dan membukukan setoran Premi pertama. b. Mengisi bukti kas keluar dan menyerahkan kepada tertanggung / pemegang polis. 5. Pegawai Administrasi a. Melakukan validasi data Surat Pertanggungan b. Melakukan pencetakan polis 6. Supervisor a. Memeriksa kebenaran pengisian Surat Pertanggungan dan Kelengkapannya. b. Rechek produksi Uang Pertanggungan sampai dengan Rp.50 juta.
  • 47. 47 7. Agen a. Agen Produksi Meneliti hubungan kepentingan asuransi  Orang tua dengan anak  Suami dengan Istri  Perusahaan berbadan Hukum dengan Karyawan b. Agen Debit  Kelayakan keuangan calon Pemegang Polis  Penghasilan tetap : penghasilan tambahan  Kewajiban kepada pihak ketiga  Menaksir nilai ekonomis sesuai dengan tingkat profesionalisme calon tertanggung c. Agen Blok  Riwayat kesehatan  Aktivitas sehari hari  Gaya hidup  Kebiasaan buruk  Memandu Pemegang Polis dalam Surat Pertanggungan  Melengkapi Surat Pettanggungan sesuai persyaratan. 2.8 Kegiatan Usaha Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi saat ini sangat pesat dan sangat berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan, sebagai langkah antisipasi pengelolaan operasional perusahaan juga harus dapat menyesuaikan
  • 48. 48 dengan perubahan keadaan yang terjadi, maka orientasi operasional perusahaan pada“ Costumer Focus “ artinya seluruh gerakan pengelolaan organisasi pemasaran berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pasar sesuai dengan pasar sasaran. AJB Bumiputera 1912 dalam usahanya untuk tetap memeprtahankan keberadaannya sebagai “Market Leader”, berusaha terus menerus meningkatkan citra perusahaan dan penguasaan pasar, ikut berperan dalam pembangunan bangsa serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui jasa asuransi jiwa. Bumiputera senantiasa menyediakan produk inovatif yang berkualitas prima dan memberikan pelayanan prima dan meberikan pelayanan maksimal terhadap pemegang polisnya. Untuk mencapai kesinambungan pelayanan prima terhadap para pemegang polis, Bumiputera selalu mengadakan pelatihan , pendidikan, serta peningkatan profesiionalisme bagi karyawan dan karyawatinya, dengan konfensasi yang sebanding dengan pestasi, sekaligus memperbaiki kesejahteraannya. Penerapan Visi dan Misi Bumiputera dalam Peningkatan Pelayanan yang berfokus pada pelanggan untuk terpenuhinya keinginan dan kebutuhan dari setiap kelompok segmen pasar direalisasikan dengan memfokuskan operasional pemasaran pada:  Kelompok pasar menengah dan bawah  Kelompok pasar menengah atas dan atas  Keseluruhan kelompok pasar , baik pasar menengah atas maupun menengah bawah .
  • 49. 49 Pengelompokan tersebut diikuti dengan mendesain produk untuk lebih meningkatkan pelayanan yang difokuskan pada keinginan dan kebutuhan pelanggan, sehingga dalam pelayanan kepada pelanggan, setiap petugas dinas luar (agen) mampu untuk melayani dan menjual produk pada segmen masing masing, namun demikian setiap agen diharapkan juga mampu untuk melayani permintaan pelanggan atas produk yang sesuai dengan keinginan pasar. Berikut ini adalah perbedaan Asuransi Jiwa dengan Tabungan :  Asuransi Jiwa 1. Jumlah uang yang dikehendaki dapat ditentukan sebelumnya 2. Terdapat unsur perlindungan atau proteksi 3. Besarnya premi ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria 4. Ada unsur keharusan dalam membayar premi asuransi secara teratur.  Tabungan 1. Jumlah uang tidak dapat ditentukan sebelumnya karena tergantung pada jumlah yang ditabung. 2. Tidak terdapat unsur perlindungan 3. Besarnya tabungan ditentukan oleh keinginan penabung sendiri. 4. Tidak ada unsur keharusan untuk menabung dan tidak dilakukan secara teratur.
  • 50. 50 STRUKTUR ORGANISASI CABANG Gambar 2.1 Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Cabang Eksekutif Semarang 2.9 Produk Yang Ditawarkan di AJB Bumiputera Saat ini beberapa produk Asuransi Perorangan - yang dimiliki AJB Bumiputera 1912 antara lain sebagai berikut: 2.9.1 MITRA CERDAS Sebuah program asuransi pendidikan yang nilainya bertambah ketika kebutuhan biaya pendidikan anak Anda bertambah. (IDR) Mitra Cerdas AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam mata uang Rupiah yang menyediakan biaya pendidikan yang terkait dengan investasi. Sehingga, dana yang dirancang untuk biaya pendidikan akan meningkat sejalan dengan hasil investasi. Menabung untuk pendidikan masa depan anak Anda
  • 51. 51 merupakan gagasan yang bijaksana, tetapi biaya pendidikan dapat naik lebih cepat dari tabungan Anda, dan menimbulkan masalah nyata ketika Anda hanya dapat memenuhi sebagian kecil saja. Mitra Cerdas dirancang secara khusus untuk mengembangkan dana yang Anda alokasikan untuk pendidikan anak Anda. Berbeda dengan asuransi pendidikan pada umumnya yang hanya menawarkan perlindungan dan tabungan, program ini memberikan Anda kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi yang kompetitif dari premi asuransi yang Anda bayar. Mitra Cerdas adalah program dengan beragam manfaat yang menawarkan keuntungan-keuntungan, seperti:  Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap sesuai dengan tingkat usia anak-anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia.  Jaminan perolehan hasil investasi sebesar 4,5% per tahun dari akumulasi premi tabungan.  Tambahan hasil investasi jika dana investasi yang diperoleh AJB Bumiputera 1912 melebihi hasil investasi yang dijamin pada poin 2  Santunan kematian 100% dari Uang Pertanggungan.  Bebas premi bagi polis untuk Tertanggung yang meninggal dunia.  Pengembangan investasi sebagaimana dinyatakan pada butir 2 dan 3 untuk Dana Kelangsungan Belajar (DKB), yang tidak dapat diambil pada saat jatuh tempo. Jika Pemegang Polis menghendaki, setelah Tertanggung meninggal dunia, polis dapat diakhiri dengan penarikan Dana Kelangsungan Belajar (DKB)
  • 52. 52 sekaligus, tanpa mengurangi hak-hak lain yang diuraikan sebelumnya pada butir 2, 3 dan 4. a. Persyaratan Jika Anda berusia minimum 21 tahun dan maksimum saat mulai asuransi ditambah dengan masa asuransi tidak lebih dari 65 tahun, Anda berhak menjadi Tertanggung. Masa asuransi minimum 3 tahun dan maksimum 17 tahun. Minimum uang pertanggungan untuk masing-masing Polis adalah Rp 100.000.000 (seratus juta Rupiah). Premi dapat dibayarkan dalam Rupiah, dengan sistem pembayaran tunggal atau tahunan, setengah tahunan, dan triwulanan. Anda bisa mendapatkan Mitra Cerdas dengan pemeriksaan dokter (medis) atau tanpa pemeriksaan dokter (non-medis), dengan mengacu pada ketentuan AJB Bumiputera 1912 yang berlaku. Batas maksimum Uang Pertanggungan yang dijamin tanpa pemeriksaan dokter (non-medis) adalah Rp 200.000.000 (dua ratus juta Rupiah). b. Spesifikasi Produk  Dijual dalam mata uang Rupiah  Cara pembayaran premi : Triwulan,Semester,Tahunan,Tunggal c. Keuntungan Bagi Pemegang Polis Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi , maka kepada pemegang polis diperoleh seagai berikut :  Usia anak 6 tahun ( masuk SD ) = 25% x UP  Usia anak 12 tahun (masuk SMP) = 25% x UP  Usia anak 15 tahun ( masuk SMA ) = 25% x UP
  • 53. 53  Usia anak 18 tahun ( masuk PT ) = 125% x UP DKB ( Dana Kelangsungan Belajar ) tersebut di atas dapat juga diambil sekaligus dan asuransi berakhir. 2.9.2 MITRA MANDIRI Ciptakan Kesejahteraan Secara Mandiri Setiap orang mendambakan kesejahteraan untuk dirinya dan keluarga yang dicintainya. Namun, keterbatasan penghasilan menjadi kendala untuk mewujudkan kesejahteraan yang diidamkan. Bahkan, tak jarang kesejahteraan menjadi sesuatu yang jauh dari jangkauan. Salah satu cara mewujudkan kesejahteraan tanpa harus menunggu penghasilan lebih adalah program Mitra (Bumiputera) Proteksi Mandiri. Mitra Proteksi Mandiri menawarkan solusi bagi Anda yang ingin menciptakan sendiri kesejahteraan keluarga tanpa mengharapkan kontribusi pihak lain. Dengan memiliki Mitra Proteksi Mandiri, Anda telah melakukan langkah awal yang tepat untuk mendapatkan kepastian kesejahteraan keluarga yang akan terus meningkat dari tahun ke tahun, sekaligus mendapatkan manfaat tabungan. Mitra Proteksi Mandiri diperuntukkan bagi Anda untuk merencanakan kesejahteraan masa pensiun. Mitra Proteksi Mandiri adalah program asuransi mikro dari Bumiputera untuk Anda yang berprofesi sebagai petani, nelayan, peternak atau pekerja lainnya. Meskipun berpenghasilan terbatas, Anda tetap bisa menikmati masa pensiun dengan tenang layaknya seorang pegawai. Manfaat : 1. Jika Tertanggung hidup hingga akhir masa asuransi, maka pemegang polis akan menerima Nilai Tunai pada saat habis kontrak.
  • 54. 54 2. Apabila Tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi, maka ahli waris sebagai pihak yang ditunjuk akan menerima santunan meninggal sebesar  Uang Pertanggungan yang meningkat pada saat meninggal  Nilai tunai pada saat meninggal , Selanjutnya asuransi berakhir. 3. Jika Pemegang Polis mengundurkan diri, maka ia akan menerima Nilai Tunai pada saat mengundurkan diri dan selanjutnya asuransi berakhir. a. Keunggulan  Bebas biaya polis  Premi minimal hanya Rp.100.000,- per bulan / polis  Uang Pertanggungan pada awal asuransi sebesar 24 kali premi bulanan.  Uang Pertanggungan Mitra Proteksi Mandiri terus meningkat sebesar 10% dari Uang Pertanggungan awal setiap tahun mulai tahun ke dua dan seterusnya hingga akhir kontrak atau jika tertanggung meninggal dunia. Contoh: 1. Pak Karyo seorang nelayan, kini berusia 36 tahun. Ia masuk Mitra Proteksi Mandiri dengan jangka waktu asuransi 19 tahun, dan masa pembayaran premi 10 tahun. Dengan membayar premi Rp.100.000,- setiap bulan, maka ketika memasuki usia 55 tahun, ia akan memperoleh manfaat Mitra Proteksi Mandiri sebagai bekal memasuki pensiun.  Akumulasi premi selama 10 tahun : Rp. 12.000.000,-  Uang Pertanggungan awal : Rp. 2.400.000,-  Habis Kontrak : Rp. 24.684.138,- b. Spesifikasi Produk  Dijual dalam mata uang Rupiah
  • 55. 55  Cara pembayaran premi : Triwulan,Semester,Tahunan,Tunggal  Jangka waktu asuransi maksimum 10 tahun dan minimum 3 tahun  Usia pemegang polis minimal 21 tahun atau sudah menikah dan usia tertanggung minimal 15 tahun atau sudah menikah.  Calon tertanggung dapat berbeda dengan Pemegang Polis. c. Keuntungan Bagi Pemegang Polis  Apabila Tertanggung meninggal dalam masa asuransi, kepada yang ditunjuk akan dibayarkan Uang Pertanggungan ditambah Nilai Tunai pada saat meninggal, dan selanjutnya asuransi berakhir.  Apabila Tertanggung hidup sampai dengan akhir masa asuransi, kepada Pemagang Polis akan dibayarkan Nilai Tunai saat habis kontrak sebesar ketentuan.  Apabila Pemegang Polis melakukan penebusan polis, maka kepada Pemegang Polis akan dibayarkan Nilai Tunai pada saat Penebusan , selanjutnya asuransi berakhir. 2.9.3 Mitra Warisan Warisan Bernilai untuk Anda dan Keluarga Kepastian akan masa depan yang bahagia menjadi idaman setiap orang. Jalan menuju bintang yang terang, terasa lebih mudah bahkan terasa nyaman bila anda memiliki rencana keuangan yang tepat nan bijak. Langkah-langkah bijak yang anda putuskan saat ini dalam perencanaan keuangan keluarga, adalah warisan penting yang bernilai untuk kebahagiaan Anda dan keluarga kelak. Kini, Bumiputera menghadirkan program asuransi Mitra Warisan+ dengan manfaat
  • 56. 56 jaminan finansial dan keuntungan proteksi seumur hidup. Program asuransi yang spesial dari Bumiputera ini, merupakan langkah bijak untuk warisan masa depan Anda dan keluarga. Keluarga bahagia? Pilihlah Mitra Warisan a. PREMI & UANG PERTANGGUNGAN  Dipasarkan dalam mata uang Rupiah.  Dijual per unit dengan premi dasar tahunan sebesar Rp 5 juta.  Masa pembayaran premi tahunan selama 5 tahun.  Pembayaran premi dapat dilakukan secara tahunan atau sekaligus.  Besarnya premi sekaligus adalah 4,5 x premi dasar tahunan.  Nilai Uang Pertanggungan (UP) sebesar 5 x premi dasar tahunan. b. Manfaat  Apabila Tertanggung meninggal dunia biasa/sakit dalam masa asuransi th 1 sd th ke-10 maka kepada yang ditunjuk dibayarkan santunan meninggal dunia sebesar 100% UP ditambah Akumulasi Premi Dasar Tahunan yang telah dibayarkan dan asuransi berakhir.  Apabila tertanggung meninggal dunia akibat kecelakaan dalam masa asuransi th 1 sd th ke-10 maka kepada yang ditunjuk dibayarkan santunan meninggal dunia sebesar 200% UP ditambah Akumulasi Premi Dasar Tahunan yang telah dibayarkan dan asuransi berakhir.  Apabila tertanggung hidup sampai akhir tahun ke-10, Pemegang polis mendapatkan pengembalian premi sebesar Akumulasi Premi Dasar Tahunan yang telah dibayarkan.
  • 57. 57  Setelah akhir thn ke-10, apabila Tertanggung meninggal dunia maka akan dibayarkan santunan meninggal sebesar 100% UP.  Apabila Pemegang Polis mengundurkan diri (surrender) sebelum tahun ke-10, maka kepada pemegang polis akan dibayarkan sejumlah nilai tunai yang besarnya tercantum di dalam polis. c. KETENTUAN  Usia tertanggung saat masuk, minimal 15 tahun dan maksimal 55th.  Masa asuransi seumur hidup.
  • 58. 58 BAB III ANALISIS DAN INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN 3.1 Identitas Responden AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang Pada sub bab ini akan disajikan data yang diperoleh penulis dari kuesioner yang telah diisi oleh responden yaitu para nasabah AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang yang telah menggunakan asuransi minimal selama 3 bulan, minimal berumur 21 tahun. Identitas responden akan memberikan gambaran mengenai informasi secara umum tentang responden. Identitas responden meliputi jenis kelamin, umur, pekerjaan responden, dan pengeluaran responden. Berdasarkan data yang berhasil di himpun, diperoleh informasi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian sebagai berikut : 3.1.1 Karakteristik responden berdasarkan kategori usia Berdasarkan hasil dari penelitian terhadap 100 responden yang merupakan nasabah AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang, maka karakteristik responden berdasarkan kategori usia diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.1. Data Responden Berdasarkan Usia No Usia Frekuensi Presentase 1 <21 Tahun 0 0% 2 21 – 30 Tahun 24 24% 3 31 – 40 Tahun 43 43% 4 >40 Tahun 33 33% Jumlah 100 Orang 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
  • 59. 59 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang diambil dalam penelitian mengenai kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang berdasarkan kategori usia disimpulkan bahwa usia responden dalam penelitian ini terdiri dari 24 orang berusia 21 tahun sampai 30 tahun atau 24%, 43 orang berusia antara 31 tahun sampai 40 tahun atau 43%, 33 orang berusia >40 Tahun atau 33% . 3.1.2 Karakteristik responden berdasarkan kategori jenis kelamin Berdasarkan hasil dari penelitian terhadap 100 responden yang merupakan nasabah AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang, maka karakteristik responden berdasarkan kategori jenis kelamin diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.2. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase 1 Laki – Laki 55 Orang 55% 2 Perempuan 45 Orang 45% Jumlah 100 Orang 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2015 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang diambil dalam penelitian mengenai kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang berdasarkan kategori jenis kelamin disimpulkan bahwa jumlah responden dalam penelitian ini terdiri dari 55 orang laki-laki atau 55% dan 45 orang perempuan atau 45%.
  • 60. 60 3.1.3 Karakteristik responden berdasarkan kategori pekerjaan Berdasarkan hasil dari penelitian terhadap 100 responden yang merupakan nasabah AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang, maka karakteristik responden berdasarkan kategori pekerjaan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.3. Data Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi Presentase 1 Mahasiswa / Pelajar 6 Orang 6% 2 PNS 32 Orang 32% 3 Pegawai Swasta 22 Orang 22% 4 Wiraswasta 24 Orang 24% 5 Lainnya 16 Orang 16% Jumlah 100 Orang 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2015 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang diambil dalam penelitian mengenai kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang berdasarkan kategori pekerjaan disimpulkan bahwa jenis pekerjaan dalam penelitian ini terdiri dari 6 orang mahasiswa/pelajar atau 6%, 32 orang bekerja sebagai PNS atau 32%, sebanyak 22 orang bekerja sebagai pegawai swasta atau 22%, 24 orang bekerja sebagai wiraswasta atau 24%, dan lainnya sebanyak 16 orang atau 16%. 3.1.4 Karakteristik responden berdasarkan rata – rata pengeluaran Berdasarkan hasil dari penelitian terhadap 100 responden yang merupakan nasabah AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang, maka karakteristik responden berdasarkan rata – rata uang pengeluaran diperoleh hasil sebagai berikut :
  • 61. 61 Tabel 3.4. Data Responden Berdasarkan karakteristik responden berdasarkan rata – rata uang pengeluaran No Rata-rata Pengeluaran Frekuensi Presentase 1 >Rp 1.000.000 – Rp. 2.000.000 6 Orang 6% 2 >Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 16 Orang 16% 3 >Rp 5.000.000 – Rp 6.000.000 20 Orang 20% 5 >Rp 7.000.000 58 Orang 58% Jumlah 100 Orang 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2015 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang diambil dalam penelitian mengenai kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang berdasarkan rata – rata pengeluaran disimpulkan bahwa rata – rata pengeluaran dalam penelitian ini terdiri dari 6 orang dengan rata-rata pendapatan per bulan >Rp 1.000.000 – Rp. 2.000.000 atau sebesar 6%, 16 orang dengan rata-rata pengeluaran per bulan >Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 atau 16%, sebanyak 20 orang dengan rata-rata pengeluaran per bulan >Rp 5.000.000 – Rp 6.000.000 atau 20%, 58 orang dengan rata-rata pengeluaran per bulan >Rp 7.000.000 atau 58%. 3.2 Tingkat Harapan atau Kepentingan Nasabah yang Menggunakan Asuransi dan Kinerja Pelayanan AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang. Tingkat harapan atau kepentingan nasabah yang menggunakan jasa AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang dan kinerja pelaksanaan pelayanan
  • 62. 62 AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang adalah suatu keadaan tertentu yang ingin diperoleh nasabah terhadap kinerja yang dilakukan pihak AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang sebagai upaya memuaskan nasabah asuransi atau tingkat keyakinan nasabah AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang tentang benefit, atau hasil yang akan diterimanya dari kinerja pihak AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sebagai upaya memuaskan nasabah asuransi. Peneliaian responden berdasarkan pada 5 dimensi kualitas jasa, yaitu Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible. 3.2.1 Tingkat Harapan atau Kepentingan Nasabah yang menggunakan Jasa Asuransi Bumiputera KC Eksekutif Semarang pada Dimensi Kualitas Pelayanan Berupa Keandalan (Reliability) Tingkat harapan atau kepentingan nasabah yang menggunakan jasa asuransi dan kinerja pelaksanaan pelayanan berupa keandalan AJB Bumiputera KC. Eksekutif Semarang adalah suatau keadaan tertantu yang ingin diperoleh nasabah AJB Bumiputera KC. Eksekutif Semarang terhadap kinerja yang dilakukan oleh pihak Bumiputera KC Eksekutif Semarang berupa kemampuan karyawan, beserta agen untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya sebagai upaya memuaskan nasabah. Berikut penjelasan tentang dimensi keandalan : 3.2.2.1 Bila agen AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu menepatinya. Maksud dari agen AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu menepatinya adalah, apabila
  • 63. 63 agen membeuat janji dengan nasabah, untuk bertemu membahas tentang asuransi nasabah, agen asuransi bumiputera selalu menepatinya, berikut adalah jawaban 100 responden mengenai agen AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu menepatinya : Tabel 3.5 Kepentingan dan Kinerja Bila agen AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu menepatinya. Kepentingan Kinerja Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS Sangat penting 4 56 56 224 Sangat Baik 4 12 12 48 Penting 3 44 44 132 Baik 3 64 64 192 Kurang Penting 2 0 0 0 Kurang Baik 2 23 23 46 Tidak Penting 1 0 0 0 Tidak Baik 1 1 1 1 Total 100 100 356 Total 100 100 287 Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa agen AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu menepatinya, kategori jawaban terbesar ada pada kategori sangat penting sebesar 56%, dan penting 44%. Penilaian responden terhadap kinerja agen AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu menepatinya dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 64%, sangat baik 12% , kurang baik sebesar 23%, dan masih ada yang menganggap tidak baik sebesar 1%.
  • 64. 64 Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja pelaksanaan agen AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu menepatinya sebesar 80,62%, perhitungannya sebagai berikut: Xi = 287 Yi = 356 Tki = x100% = 80,62% 3.2.2.2 Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang dalam menghadapi masalah yang timbul. Maksud dari Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang dalam menghadapi masalah yang timbul. Apabila nasabah memiliki masalah tentang asuransinya, agen maupun karyawan AJB Bumiputera KC Eksekutif dapat mencarikan solusi yang tepat dari permasalahan yang timbul, berikut adalah jawaban 100 responden mengenai Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang dalam menghadapi masalah yang timbul.: Tabel 3.6 Kepentingan dan Kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang dalam menghadapi masalah yang timbul. Kepentingan Kinerja Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS Sangat penting 4 30 30 120 Sangat Baik 4 11 11 44 Penting 3 73 73 219 Baik 3 76 76 228 Kurang Penting 2 0 0 0 Kurang Baik 2 13 13 26 Tidak Penting 1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0 Total 100 100 330 Total 100 100 298 Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
  • 65. 65 Berdasarkan Tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang dalam menghadapi masalah yang timbul, kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting sebesar 73%, dan sangat penting 30% . Penilaian responden terhadap kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang dalam menghadapi masalah yang timbul, dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 76%, sangat baik 11% , kurang baik sebesar 13%. Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja pelaksanaan Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang dalam menghadapi masalah yang timbul sebesar 90,03%, perhitungannya sebagai berikut: Xi = 398 Yi = 330 Tki = x100% = 90,03% 3.2.2.4 AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang memberikan Pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan. Maksud dari AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan. AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang, memberikan pelayanan kepada nasabah sesuai dengan yang dijanjikan ketika sebelum nasabah membuka polis asuransi di AJB Bumiputera KC Eksekutif , berikut adalah jawaban 100 responden mengenai AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang memberikan layanan sesuai dengan yang dijanjikan :
  • 66. 66 Tabel 3.7 Kepentingan dan Kinerja Pelayanan AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang memberikan layanan sesuai dengan yang dijanjikan. Kepentingan Kinerja Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS Sangat penting 4 28 28 112 Sangat Baik 4 22 22 88 Penting 3 75 75 225 Baik 3 69 69 201 Kurang Penting 2 0 0 0 Kurang Baik 2 6 6 12 Tidak Penting 1 0 0 0 Tidak Baik 1 3 3 3 Total 100 100 337 Total 100 100 304 Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 3.7 di atas dapat dilihat bahwa AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang memberikan Pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan, kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting sebesar 75%, dan sangat penting 28%. Penilaian responden terhadap kinerja AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang memberikan Pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan, dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 69%, sangat baik 22% , kurang baik sebesar 6%, dan masih ada yang menganggap tidak baik sebesar 3%. Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja pelaksanaan AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang memberikan Pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan sebesar 90,02%, perhitungannya sebagai berikut: Xi = 304 Yi = 337 Tki = x100% = 90,02%
  • 67. 67 3.2.2.4 AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal keramahan serta selalu siap menolong. Apabila nasabah memiliki masalah tentang asuransinya. Maksud dari AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal keramahan serta selalu siap menolong. Apabila nasabah memiliki masalah tentang asuransinya, agen maupun karyawan AJB Bumiputera KC Eksekutif selalu siap meolong dengan pelayanan yang ramah, berikut adalah jawaban 100 responden mengenai AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal keramahan serta selalu siap menolong. Apabila nasabah memiliki masalah tentang asuransinya : Tabel 3.8 Kepentingan dan Kinerja Pelayanan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal keramahan serta selalu siap menolong. Apabila nasabah memiliki masalah tentang asuransinya. Kepentingan Kinerja Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS Sangat penting 4 62 62 248 Sangat Baik 4 9 9 36 Penting 3 38 38 114 Baik 3 42 42 126 Kurang Penting 2 0 0 0 Kurang Baik 2 42 42 84 Tidak Penting 1 0 0 0 Tidak Baik 1 7 7 7 Total 100 100 362 Total 100 100 253 Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 3.8 di atas dapat dilihat bahwa AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal keramahan serta selalu siap menolong. Apabila nasabah memiliki masalah tentang asuransinya, kategori jawaban terbesar ada pada kategori sangat penting sebesar 62%, dan penting 38%. Penilaian responden terhadap kinerja AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal keramahan serta selalu siap menolong. Apabila nasabah memiliki
  • 68. 68 masalah tentang asuransinya, dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 42%, sangat baik 9% , kurang baik sebesar 42%, dan masih ada yang menganggap tidak baik sebesar 7%. Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja pelaksanaan agen AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang melakukan perjanjian dengan nasabah, agen selalu menepatinya sebesar 69,89%, perhitungannya sebagai berikut: Xi = 253 Yi = 362 Tki = x100% = 69,89% 3.2.3 Tingkat Harapan atau Kepentingan Nasabah dan Kinerja Pelaksanaan Pelayanan AJB Bumiputera KC Eksekutif Pada Dimensi Kualitas Pelayanan berupa Daya Tanggap (responsiveness). Tingkat harapan atau kepentingan nasabah asuransi dan kinerja pelaksanaan pelayanan berupa daya tanggap AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang adalah suatu keadaan tertentu yang ingin diperoleh nasabah terhadap kinerja yang dilakukan pihak AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang, berupa kemampuan karyawan, agen asuransi untuk merespon setiap kebutuhan atau memberikan pelayanan secara tanggap sebagai upaya memuaskan nasabah asuransi. 3.2.3.1 Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran klaim. Maksud dari Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran klaim. Apabila
  • 69. 69 nasabah mengajukan klaim kepada AJB Bumiputera, pengurusan klaim dipercepat, dipermudah serta sesuai dengan apa yang diinginkan nasabah, berikut adalah jawaban 100 responden mengenai Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran klaim : Tabel 3.9 Kepentingan dan Kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran klaim. Kepentingan Kinerja Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS Sangat penting 4 49 49 196 Sangat Baik 4 19 19 76 Penting 3 51 51 153 Baik 3 74 74 222 Kurang Penting 2 0 0 0 Kurang Baik 2 7 7 14 Tidak Penting 1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0 Total 100 100 349 Total 100 100 312 Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 3.9 di atas dapat dilihat bahwa Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran klaim, kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting sebesar 51%, dan sangat penting 49%. Penilaian responden terhadap kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran klaim, dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 74%, sangat baik 19% , kurang baik sebesar 7%.
  • 70. 70 Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran klaim sebesar 89,40%, perhitungannya sebagai berikut : Xi = 312 Yi = 349 Tki = x100% = 89,4% 3.2.3.2 Kepentingan dan Kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan nasabah. Maksud dari Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan nasabah. Apabila nasabah menyampaikan keluhan yag berkaitan dengan asuransinya, agen ataupun karyawan merespon dengan cepat, tidak mengulur-ulur waktu, berikut adalah jawaban 100 responden mengenai Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan nasabah : Tabel 3.10 Kepentingan dan Kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan nasabah. Kepentingan Kinerja Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS Sangat penting 4 42 42 168 Sangat Baik 4 18 18 72 Penting 3 58 58 174 Baik 3 74 74 222 Kurang Penting 2 0 0 0 Kurang Baik 2 7 7 14 Tidak Penting 1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0 Total 100 100 342 Total 100 100 308 Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
  • 71. 71 Berdasarkan Tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan nasabah, kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting sebesar 58%, dan sangat penting 34%. Penilaian responden terhadap kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan nasabah, dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 74%, sangat baik 18% , kurang baik sebesar 7%. Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan seperti pembayaran klaim sebesar 90,05%, perhitungannya sebagai berikut : Xi = 308 Yi = 342 Tki = x100% = 90,05% 3.2.3.3 Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal menjelaskan informasi yang berkaitan dengan asuransi seperti pembayaran premi, pengajuan klaim dan keunggulan produk. Maksud dari Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal menjelaskan informasi yang berkaitan dengan asuransi seperti pembayaran premi, pengajuan klaim dan keunggulan produk. Kemampuan seorang agen dalam menjelaskan informasi yang berkaitan dengan asuransi bumiputera (cara pembayaran premi, pengajuan klaim, keunggulan produk) kepada nasabah, berikut adalah jawaban 100 responden mengenai Kemampuan AJB Bumiputera
  • 72. 72 KC Eksekutif dalam hal menjelaskan informasi yang berkaitan dengan asuransi seperti pembayaran premi, pengajuan klaim dan keunggulan produk : Tabel 3.11 Kepentingan dan Kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal menjelaskan informasi yang berkaitan dengan asuransi seperti pembayaran premi, pengajuan klaim dan keunggulan produk. Kepentingan Kinerja Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS Sangat penting 4 46 46 184 Sangat Baik 4 12 12 48 Penting 3 49 49 147 Baik 3 81 81 243 Kurang Penting 2 5 5 10 Kurang Baik 2 7 7 14 Tidak Penting 1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0 Total 100 100 341 Total 100 100 305 Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 3.11 di atas dapat dilihat bahwa Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal menjelaskan informasi yang berkaitan dengan asuransi seperti pembayaran premi, pengajuan klaim dan keunggulan produk, kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting sebesar 49%, dan sangat penting 46% dan kurang penting sebanyak 5%. Penilaian responden terhadap kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal menjelaskan informasi yang berkaitan dengan asuransi seperti pembayaran premi, pengajuan klaim dan keunggulan produk, dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 81%, sangat baik 12% , kurang baik sebesar 7%. Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja Kemampuan AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam hal menjelaskan informasi yang berkaitan
  • 73. 73 dengan asuransi seperti pembayaran premi, pengajuan klaim dan keunggulan produk sebesar 89,44%, perhitungannya sebagai berikut : Xi = 305 Yi = 341 Tki = x100% = 89,44% 3.2.3.4 Kesediaan Karyawan dan agen AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah. Maksud dari Kinerja Kesediaan Karyawan dan agen AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah. Apabila nasabah mengajukan permintaan ( ingin mengetahui jatuh tempo pembayaran premi setiap bulan, ingin mengetahui tentang polis nasabah yang sudah berjalan, ingin menutup polis asuransi) agen maupun karyawan AJB Bumiputera KC Eksekutif selalu bersedia menolong, berikut adalah jawaban 100 responden mengenai Kinerja Kesediaan Karyawan dan agen AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah : Tabel 3.12 Kepentingan dan Kinerja Kesediaan Karyawan dan agen AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah. Kepentingan Kinerja Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS Sangat penting 4 31 31 124 Sangat Baik 4 19 19 76 Penting 3 68 68 204 Baik 3 79 79 237 Kurang Penting 2 1 1 2 Kurang Baik 2 2 2 4 Tidak Penting 1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0 Total 100 100 330 Total 100 100 317 Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
  • 74. 74 Berdasarkan Tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa Kesediaan Karyawan dan agen AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah, kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting sebesar 68%, dan sangat penting 31% dan kurang penting sebanyak 1%. Penilaian responden terhadap kinerja Kesediaan Karyawan dan agen AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah, dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 79%, sangat baik 19% , kurang baik sebesar 2%. Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan Kesediaan Karyawan dan agen AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah sebesar 96,06%, perhitungannya sebagai berikut : Xi = 317 Yi = 330 Tki = x100% = 96,06% 3.2.4 Tingkat Harapan atau Kepentingan Nasabah dan Kinerja Pelayanan AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang Pada Dimensi Kualitas Pelayanan Berupa Jaminan (assurance). Tingkat harapan atau kepentingan nasabah yang menggunakan jasa asuransi dan kinerja pelaksanaan pelayanan berupa jaminan AJB Bumiputera KC Eksekutif adalah suatu keadaan tertentu yang ingin diperoleh nasabah AJB Bumiputera KC Eksekutif Semarang berupa pengetahuan, dan sifat karyawan beserta agen : Karyawan, agen bebas dari resiko keragu-raguan, sehingga dapat
  • 75. 75 menimbulkan kepercayaan dan keyakinan nasabah asuransi sebagai upaya memuaskan nasabah. 3.2.4.1 Kemampuan agen dalam meyakinkan nasabah, agar nasabah mempercayainya. Maksud dari Kemampuan agen dalam meyakinkan nasabah, agar nasabah mempercayainya. Kemapuan agen dalam bersikap dan bertindak kepada nasabah agar nasabah dapat mempercayai agen, termasuk agen yang menjemput uang premi asuransi setiap bulan kerumah nasabah, berikut adalah jawaban 100 responden mengenai kemampuan agen dalam meyakinkan nasabah, agar nasabah mempercayainya : Tabel 3.13 Kepentingan dan Kinerja Kemampuan agen dalam meyakinkan nasabah, agar nasabah mempercayainya. Kepentingan Kinerja Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS Sangat penting 4 20 20 80 Sangat Baik 4 12 12 48 Penting 3 75 75 225 Baik 3 78 78 234 Kurang Penting 2 5 5 10 Kurang Baik 2 10 10 20 Tidak Penting 1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0 Total 100 100 315 Total 100 100 302 Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 3.13 di atas dapat dilihat bahwa Kemampuan agen dalam meyakinkan nasabah, agar nasabah mempercayainya, kategori jawaban terbesar ada pada kategori penting sebesar 75%, dan sangat penting 20% dan kurang penting sebanyak 5%.
  • 76. 76 Penilaian responden terhadap kinerja Kemampuan agen dalam meyakinkan nasabah, agar nasabah mempercayainya, dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 78%, sangat baik 12% , kurang baik sebesar 10%. Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan Kesediaan Karyawan dan agen AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah sebesar 95,87%, perhitungannya sebagai berikut : Xi = 302 Yi = 315 Tki = x100% = 95,87% 3.2.4.2 AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga Nasabah merasa aman dalam bertransaksi. Maksud dari AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga Nasabah merasa aman dalam bertransaksi. Kemampuan AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang membuat nasabah merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi (pembayaran premi, pembayaran klaim), berikut adalah jawaban 100 responden mengenai AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga Nasabah merasa aman dalam bertransaksi :
  • 77. 77 Tabel 3.14 Kepentingan dan Kinerja AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga Nasabah merasa aman dalam bertransaksi . Kepentingan Kinerja Keterangan Skor F % FxS Keterangan Sko r F % FxS Sangat penting 4 66 66 264 Sangat Baik 4 32 32 128 Penting 3 34 34 102 Baik 3 58 58 174 Kurang Penting 2 0 0 0 Kurang Baik 2 10 10 20 Tidak Penting 1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0 Total 100 100 366 Total 100 100 322 Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 3.14 di atas dapat dilihat bahwa Kemampuan AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga Nasabah merasa aman dalam bertransaksi, kategori jawaban terbesar ada pada kategori sangat penting sebesar 66%, dan penting 34%. Penilaian responden terhadap kinerja AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga Nasabah merasa aman dalam bertransaksi, dari hasil penelitian yang dilakukan kategori jawaban terbesar ada pada kategori baik sebesar 58%, sangat baik 32% , kurang baik sebesar 10%. Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan Kesediaan Karyawan dan agen AJB Bumiputera KC Eksekutif dalam merespon permintaan nasabah sebesar 87,98%, perhitungannya sebagai berikut : Xi = 322 Yi = 366 Tki = x100% = 87,98%
  • 78. 78 3.2.4.3 Agen asuransi AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang secara konsisten bersikap sopan terhadap nasabah. Maksud dari AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga Nasabah merasa aman dalam bertransaksi. Kemampuan AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang membuat nasabah merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi (pembayaran premi, pembayaran klaim), berikut adalah jawaban 100 responden mengenai AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang sehingga Nasabah merasa aman dalam bertransaksi : Tabel 3.15 Kepentingan dan Kinerja Agen asuransi AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang secara konsisten bersikap sopan terhadap nasabah. Kepentingan Kinerja Keterangan Skor F % FxS Keterangan Skor F % FxS Sangat penting 4 72 72 288 Sangat Baik 4 41 41 164 Penting 3 25 25 75 Baik 3 52 52 156 Kurang Penting 2 3 3 6 Kurang Baik 2 7 7 14 Tidak Penting 1 0 0 0 Tidak Baik 1 0 0 0 Total 100 100 369 Total 100 100 334 Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 3.15 di atas dapat dilihat bahwa Agen asuransi AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang secara konsisten bersikap sopan terhadap nasabah, kategori jawaban terbesar ada pada kategori sangat penting sebesar 72%, penting 25% , dan yang menilai kurang penting sebanyak 3%. Penilaian responden terhadap kinerja Agen asuransi AJB Bumiputera 1912 KC Eksekutif Semarang secara konsisten bersikap sopan terhadap nasabah, dari