Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian internal dan akuntansi kas. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian pengendalian internal dan akuntansi kas, karakteristik pengendalian internal, prinsip-prinsip pengendalian internal terhadap penerimaan dan pengeluaran kas, pengelolaan dana kas kecil, rekening kas di bank dan rekonsiliasi bank.
1. PERSENTASI PAK II
1 . A r iya Per d an a So elistyo ( 4 2 0 1 314 0
2 . K h air u l Ramad h an ( 4 2 0 1 314 059 )
3 . Rid h o Zia Su h aya ( 4 2 0 1 314 050 )
4 . Ru sd iman ( 4 2 0 1 314 044 )
Pengendalian Internal
Dan Akuntansi Kas
K E L O M P O K 4
D O S E N P E M B I M B I N G T H E R E S I A S I W I K , S E , M M
2. Pengertian Pengendalian
Internal
Pengertian Pengendalian Internal adalah penyusunan
organisasi, serta penerapan metode-metode untuk
menjaga harta milik perusahaan, meyakinkan bahwa
catatan-catatan akuntansi dapat dipercaya, efesiensi
operasi bisa dijaga, dan kebijakan manajemen ditaati
oleh karyawan.
3. Karakteristik Pengendalian Internal
1. Karyawan yang komponen dan penuh integritas
2. Pemisahan fungsi yang meniadakan kecurangan
3. Otoritas transaksi yang memadai
4. Pencatatan yang memadai
5. Penanganan karyawan yang memadai
6. Pembandingan kekayaan dan catatan secara
periodik
4. Akuntansi Kas
Kas merupakan elemen aktiva lancar yang paling
mudah diselewengkan karena kas tidak mempunyai bukti
kepemilikan dan sangat mudah untuk dipindah tangankan.
Pengendalian internal kas sangat penting karena kas
menjadi objek penggelapan dan manipulasi. Hal ini
dikarenakan sifat-sifat dari kas yaitu :
• Mudah untuk dipindah tangankan
• Tidak dapat dibuktikan pemiliknya
5. Pengertian Dan Elemen Kas
Kas adalah alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum
dan oleh sebab itu merupakan dasar-landasan yang kuat untuk
dipakai sebagai alat pengukur terhadap semua kegiatan ekonomi di
dalam perusahaan dan elemen-elemen lain yang bisa ditunaikan
pada nominal setiap waktunya tanpa balasan.
Elemen kas meliputi :
• Uang tunai dalam bentuk kertas/logam.
• Alat-alat pembayaran yang diterima oleh umum, baik yang ada di
dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank (cek, wesel
cek, rekening bank yang berbentuk tabungan dan giro)
6. Prinsip Pengendalian Internal Kas
Prinsip-prinsip Pengendalian internal terhadap kas yang
ideal meliputi :
1. Penetapan tanggung jawab secara tegas dan jelas
2. Penyelengaraan pencatatan yang memadai
3. Pemisahan fungsi penyimpanan, fungsi operasional,
fungsi pencatatan, dan ufngsi otoritas
4. Pengansuransikan kekayaan perushaan
5. Pemakain peralatan mekanis (jika diperlukan)
6. Pemeriksaan secara independen
7. Prinsip-Prinsip Pengendalian Internal
Terhadap Penerimaan Kas
Prinsip-prinsip Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Kas
meliputi :
1. Harus ditunjukan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan
kas dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor
ke bank
2. Pemisahan antara fungsi-fungsi dalam penerimaan kas
3. Setiap hari harus dibuat laporan penerimaan kas
4. Penerimaan kas dari penjualan tunai menggunakan kas register
5. Penerimaan kas dari cek (amplop) atau melalui pos wesel,
dibukukan oleh dua orang.
8. Prinsip-Prinsip Pengendalian Internal
Terhadap Pengeluaran Kas
Prinsip-prinsip Pengendalian Internal terhadap Pengeluaran Kas
meliputi :
1. Pengeluaran selalu menggunakan cek, kecuali pengeluaran
dengan kas kecil
2. Dibentuk dana kas kecil dengan pengawasan yang ketat
3. Penulisan cek hanya didukug dengan bukti-bukti yang lengkap
4. Dipisahkan orang yang menulis cek, mengumpulkan bukti-
bukti, menandatangani cek, dan pencatat teransaksi pengeluaran
kas
5. Dilakukan pemeriksaan secara mendadak
6. Dibuat laporan kas harian
9. Dana Kas Kecil (Petty Fund Cash)
Dana Kas Kecil adalah dana yang dibentuk untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya kecil dan sifatnya rutin.
Pada dasarnya pengeloaan kas kecil menggunakan 2 sistem, yaitu :
Sistem Dana Tetap (Impest Fund System) dan Sistem Dana
Berubah-Ubah (Fluctuating Fund System).
Secara umum kegiatan pengelolaan kas kecil tatap, meliputi :
1. Pembentukan dana kas kecil
2. Pengeluaran kas kecil
3. Pengisian kembali dana kas kecil
4. Penyesuaian kas kecil pada akhir tahun
5. Penyesuaian kembali dana kas kecil pada awal tahun berikutnya
10. Kas Di Bank
Untuk keamanan kas, perusahaan disanrankan meyimpan kasnya
di bank, biasa nya dalam bentuk rekening giro di bank. Rekening
giro dapat berfungsi sebagai alat pengendalian kas karena :
• Bank menerapkan praktek-praktek tertentu dalam mengamankan
kas
• Bank secara periodik memberi laporan kepada pemegang giro
mengenai transaksi-transaksi yang terjadi secara rinci
• Kartu tanda tangan, Bukti setoran, Cek
• Laporan bank yang berisi :
1. Saldo awal bulan
2. Saldo akhir bulan
3. Daftar teransaksi yang terjadi selama bulan yang
bersangkutan
11. Rekonsiliasi Bank
Apabila perusahaan membuka rekening giro di bank, maka
perusahaan akan mempunyai dua catatan mengenai kas yang
dimilikinya, yaitu :
1. Rekening kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan
2. Laporan bank yang diteriima perusahaan secara periodik dari
bank.
• Beberapa penyebab perbedaan antara saldo menurut pembukuan
perusahaan dengan laporan bank adalah sebagai berikut :
12. Sebab-sebab yang membedakan saldo kas perusahaan dan menurut
laporan bank :
1. Elemen yang dicatat oleh perusahaan sebagai penerimaan, tetapi
belum dicatat oleh bank, seperti :
a. Setoran dalam perjalanan
b. Setoran yang diterima bank pada akhir bulan, tetapi
dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya
c. Uang tunai yang tidak disetor ke bank
2. Elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan, tetapi
belum dicatat oleh perusahaan, seperti :
a. Jasa Giro
b. Penagihan wesel oleh bank
13. 3. Elemen yang di catat oleh perusahaan, tetapi belum
dicatat oleh bank, seperti :
a. Cek yang beredar
b. Cek-cek yang sudah ditulis dan dicatat sebagai
pengeluaran, tetapi belum diserahkan kepada pihak
lain
4. Elemen yang sudah dicatat sebagai pengeluaran oleh
bank, tetapi perusahaan belum mencatat, seperti :
a. Cek kosong
b. Biaya jasa bank
c. Bunga atas overdraf (saldo kredit kas)
14. Penyajian Kas Di Neraca
Kas yang belum dibatasi penggunaannya
disajikan sebagai bagian dari aktiva lancar.
Jika sudah dibatasi penggunaannya,
misalnya untuk membayar utang, membayar
dividen, maka harus dipisahkan, tidak
disajikan sebagai elemen aktiva lancar, tetapi
dikelompokkan ke dalam aktiva lain.
15. TERIMAKASIH
0 2 C L A S S A A C C O U N T I N G S E C T O R P U B L I C
P E N G N T A R A K U N T A N S I I I