Sistem Dana Tetap1 April 2018Kas Kecil Rp 4.200.000Kas Bank Rp 4.200.0004 April 2018 Biaya Transportasi Rp 800.000Kas Kecil Rp 800.0008 April 2018Biaya Rapat Rp 1.200.000 Kas Kecil Rp 2.000.00011 April 2018Biaya Koran Rp 200.000Kas Kecil Rp 2.200.00016 April 2018Biaya Transportasi Rp 800.000Biaya Rapat Rp 1.200.000Biaya Kor
Similar to Sistem Dana Tetap1 April 2018Kas Kecil Rp 4.200.000Kas Bank Rp 4.200.0004 April 2018 Biaya Transportasi Rp 800.000Kas Kecil Rp 800.0008 April 2018Biaya Rapat Rp 1.200.000 Kas Kecil Rp 2.000.00011 April 2018Biaya Koran Rp 200.000Kas Kecil Rp 2.200.00016 April 2018Biaya Transportasi Rp 800.000Biaya Rapat Rp 1.200.000Biaya Kor
Similar to Sistem Dana Tetap1 April 2018Kas Kecil Rp 4.200.000Kas Bank Rp 4.200.0004 April 2018 Biaya Transportasi Rp 800.000Kas Kecil Rp 800.0008 April 2018Biaya Rapat Rp 1.200.000 Kas Kecil Rp 2.000.00011 April 2018Biaya Koran Rp 200.000Kas Kecil Rp 2.200.00016 April 2018Biaya Transportasi Rp 800.000Biaya Rapat Rp 1.200.000Biaya Kor (20)
Sistem Dana Tetap1 April 2018Kas Kecil Rp 4.200.000Kas Bank Rp 4.200.0004 April 2018 Biaya Transportasi Rp 800.000Kas Kecil Rp 800.0008 April 2018Biaya Rapat Rp 1.200.000 Kas Kecil Rp 2.000.00011 April 2018Biaya Koran Rp 200.000Kas Kecil Rp 2.200.00016 April 2018Biaya Transportasi Rp 800.000Biaya Rapat Rp 1.200.000Biaya Kor
2. Pengendalian Internal
Pengendalian Internal merupakan seperangkat kebijakan dan proses untuk
melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan
penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan
yang akurat serta memastikan semua ketentuan peraturan hukum atau
undang-undang serta kebijakan manajemen telah dijalankan sebagaimana
mestinya.
Tujuan adanya pengendalian internal :
1. Pengamanan aset perusahaan sebagaimana mestinya.
2. Meningkatkan keakuratan dan keandalan pencatatan akuntansi.
3. Meningkatkan efisiensi operasi.
4. Memastikan kepatuhan atas peraturan dan hukum.
3. Enam prinsip aktivitas pengendalian :
1. Penentuan tanggungjawab : Sebuah prinsip penting dari
pengendalian internal adalah dengan menetapkan tanggung jawab kepada
karyawan tertentu. Pengendalian menjadi efektif ketika hanya seorang
yang ditugaskan untuk tanggung jawab tertentu. Pembentukan tanggung
jawab sering mengharuskan pembatasan akses kepada karyawan yang
memiliki otorisasi
2. Pemisahan tugas / pekerjaan : Pemisahan tugas sangat penting
dalam sistem pengendalian internal. Contohnya, karyawan yang
merancang sistem komputer tidak boleh ditugaskan untuk pekerjaan yang
menggunakan sistem tersebut, kaerena mereka bisa saja merancang sistem
yang menguntungkan mereka secara pribadi dan melakukan kecurangan.
3. Prosedur dokumentasi : Perusahaan harus membangun prosedur
untuk mendokumentasi setiap transaksi. Perusahaan seharusnya
menomorkan setiap dokumen transaksi sehingga kejadian transaksi dicatat
dua kali dapat terhindar.
4. 4. Pengendalian fisik : Pengendalian secara fisik berhubungan dengan
penjagaan aset dan memastikan ketepatan dan reliabilitas catatan
akuntansi. Beberapa pengendalian secara fisik seperti safety deposit
boxes untuk penempatan kas, fasilitas komputer dengan password,
pemantauan dengan TV, penggunaan alarm, time clock untuk mencatat
waktu kerja
5. Verifikasi internal independen : Prinsip ini melibatkan pemeriksaan
data yang diperiksa oleh karyawan. Pemeriksaan catatan secara berkala
atau secara mendadak seharusnya dilakukan oleh perusahaan
6. Pengendalian sumber daya manusia : Beberapa kegiatan yang
dapat dilakukan sehubungan dengan pengendalian sumber daya manusia
antara lain adalah memantau karyawan yang memegang kas, merotasi
pekerjaan karyawan dan memberikan karyawan kesempatan untuk
berlibur, melakukan pemeriksaan latar belakang. Yang dimakudkan dengan
pemeriksaan latar belakang adalah mengecek apakah pelamar kerja
merupakan lulusan dari sekolah yang terdaftar di list perusahaan.
5. Keterbatasan Pengendalian Internal :
1. Elemen manusia : Efektivitas pengendalian internal dibatasi oleh
pengambilan keputusan yang didasarkan pada penilaian manusia. Manusia bisa
saja tidak mengerti bagaimana sebuah aspek pengendalian internal bekerja,
salah menilai atau dalam kondisi tertentu mengambil sebuah keputusan yang
tidak sesuai dengan ketentuan pengendalian internal.
Contohnya, karyawan tidak mengerti bagaimana membuat laporan
menggunakan aplikasi laporan keuangan.
2. Kolusi : Sistem pengendalian internal yang terlihat sempurna pun masih
dapat dipatahkan oleh kolusi para karyawan.
Contohnya, karyawan di bagian pembelian, inventori dan keuangan berkolusi
untuk membuat pembelian fiktif. Dengan kolusi, kecurangan lebih sulit
dideteksi oleh sistem pengendalian internal yang ada. Perusahaan dapat
mengantisipasi keterbatasan ini sebaik mungkin dengan pemantauan berkala
dan secara konsisten mengembangkan sistem pencatatan transaksi dan
perekaman.
6. Kas (cash)
Kas bersifat likuid : dapat dengan segera diubah menjadi
aset lain, digunakan untuk membeli barang atau jasa dan
memenuhi kewajiban dengan mudah bila dibandingkan
dengan aset lain
Kas terdiri dari uang tunai, cek, pos wesel, simpanan di
bank yang tersedia untuk ditarik kapan saja.
Karena sifatnya likuid, kas sering menjadi sasaran
kecurangan atau pencurian
Kas perlu dikendalikan : mudah dipindahtangankan, tidak
dapat dibuktikan pemiliknya, mudah hilang, mudah rusak
Simpan ke bank : membantu pengendalian kas.
7. Pengendaliaan internal terhadap kas bisa
dilakukan dengan:
1. Sistem Voucher : Individu yang diotorisasi untuk mencatat semua
pengeluaran dengan menggunakan cek, didukung dengan bukti – bukti
Voucher adalah : Formulir persetujuan yang disiapkan untuk setiap
pengeluaran.
2. Sistem transfer dana elektronik (Electronic FundsTransfer (EFT) System)
3. Dana kas kecil : Uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran sehari-hari yang relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar
dengan cek.
4. Rekonsiliasi bank : merupakan salah satu prosedur pengendalian kas
dengan cara membandingkan dan menyesuaikan antara catatan perusahaan
dengan catatan yang dilakukan oleh bank.
8. Kas Kecil (Petty Cash)
Adalah dana yang digunakan untuk pembiayaan operasional perusahaan
ataupun hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan
oleh perusahaan. Jenis kas ini digunakan untuk mendanai pengeluaran-
pengeluaran pimpinan atau perusahaan yang jumlahnya relatif kecil
Contohnya dana entertain klien atau rekan kerja pimpinan, dana konsumsi
untuk kepentingan rapat, dan lain sebagainya.
Maksud diadakannya kas kecil adalah agar petugas keuangan tidak perlu
meminta dana keuangan setiap kali ingin mengeluarkan dana. Karena
umumnya, perusahaan akan sering mengeluarkan dana yang relatif kecil
untuk berbagai kepentingan yang ada pada suatu perusahaan.
9. Ada beberapa tujuan kas kecil adalah untuk beberapa berikut
di antaranya :
Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang
dialami oleh suatu bagian di kantor.
Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak
praktis atas pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan
mendadak.
Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan
pelayanan secara maksimal kepada pelanggan juga termasuk
kepada relasi bisnis pimpinan.
Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara
mendadak dan juga tidak terencana sebelumnya.
10. Ada dua metode dana kas kecil :
1. Sistem dana tetap (Imprest Fund System)
2. Sistem dana berubah (Fluctuating Fund System)
11. Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)
Sistem dana tetap : metode pembukuan kas kecil dimana rekening kas
kecil jumlahnya selalu tetap.
Cara membukukan :
Pada saat pembentukan kas kecil
Kas Kecil Rp xxx
Kas – Bank Rp xxx
12. • Apabila pengeluaran telah dilakukan dan kas kecil diisi kembali
Biaya…… Rp xxx
Biaya…… Rp xxx
Biaya……. Rp xxx
Kas – Bank Rp xxx
• Apabila biaya telah dikeluarkan tapi kas kecil tidak diisi kembali
Biaya…… Rp xxx
Biaya…… Rp xxx
Biaya……. Rp xxx
Kas Kecil Rp xxx
• Dibuat jurnal balik pada awal periode berikutnya
Kas Kecil Rp xxx
Biaya…… Rp xxx
Biaya…… Rp xxx
Biaya……. Rp xxx
13. Sistem Dana Berubah (Fluctuating Fund
System)
1. Saldo akhir fluktuatif
2. Pendebitan biaya (langsung atau periodik) dilakukan
bisa tidak bersamaan dengan pengisian kas kecil.
Cara membukukan :
Pada saat pembentukan kas kecil
Kas Kecil Rp xxx
Kas - Bank Rp xxx
14. Pada saat pengeluaran :
Biaya Rp xxx
Kas Kecil Rp xxx
Pada saat pengisian kembali :
Kas Kecil Rp xxx
Kas - Bank Rp xxx
Kalau kas kecil belum diisi kembali :
tidak ada jurnal
15. Contoh Soal
Tanggal 1 Maret 2018 PT. Broni membentuk dana kas kecil sebesar Rp.
4.000.000, berikut ini transaksi yang terjadi selama bulan Maret 2018 :
Tanggal 3 Maret : Dibayar biaya transportasi sebesar Rp. 900.000
Tanggal 7 Maret : Dibayar biaya rapat sebesar Rp. 1.600.000
Tanggal 12 Maret : Dibayar biaya koran sebesar Rp. 300.000
Tanggal 15 Maret : Kas kecil diisi kembali sebesar Rp. 3.000.000
Tanggal 17 Maret : Dibayar biaya listrik, air dan telpon Rp. 950.000
Tanggal 20 Maret : Dibayar biaya rapat sebesar Rp. 1.000.000
Tanggal 26 Maret : Dibayar biaya transportasi sebesar Rp. 1.300.000
Tanggal 31 Maret : Kas kecil belum diisi kembali
Selesaikan dengan metode :
1. Sistem dana tetap (Imprest Fund System)
2. Sistem dana berubah (Fluctuating Fund System)
16. Pembahasan
Sistem DanaTetap Sistem Dana Berubah
1 Maret 2018: Pembentukan Dana Kas Kecil.
Kas Kecil Rp. 4.000.000
Kas Bank Rp. 4.000.000
1 Maret 2018: Pembentukan Dana Kas Kecil
Kas Kecil Rp. 4.000.000
Kas Bank Rp. 4.000.000
Saat terjadi pengeluaran tetapi kas kecil belum diisi
maka tidak ada penjurnalan.
3 Maret 2018: Saat pengeluaran
BiayaTransportasi Rp. 900.000
Kas Kecil Rp. 900.000
7 Maret 2018: Saat pengeluaran
Biaya Rapat Rp. 1.600.000
Kas Kecil Rp.1.600.000
12 Maret 2018: Saat pengeluaran
Biaya Koran Rp. 300.000
Kas Kecil Rp. 300.000
15 Maret 2018: Kas Kecil Diisi Kembali
BiayaTransportasi Rp. 900.000
Biaya Rapat Rp 1.600.000
Biaya Koran Rp 300.000
Kas Kecil Rp 200.000
Kas Bank Rp.3.000.000
15 Maret 2018: Kas Kecil Diisi Kembali
Kas Kecil Rp. 3.000.000
Kas Bank Rp. 3.000.000
17. Pembahasan
Sistem DanaTetap Sistem Dana Berbah
17 Maret 2018: Saat Pengeluaran
Biaya Listrik, air dan telp Rp 950.000
Kas Kecil Rp 950.000
20 Maret 2018: Saat Pengeluaran
Biaya Rapat Rp 1.000.000
Kas Kecil Rp 1.000.000
26 Maret 2018: saat pengeluaran
BiayaTransportasi Rp 1.300.000
Kas Kecil Rp 1.300.000
31 Maret 2018: Kas Kecil Blm Diisi Kembali
(Penyesuaian)
Biaya Listrik,Air,Telp Rp 950.000
Biaya Rapat Rp 1.000.000
BiayaTransportasi Rp 1.300.000
Kas Kecil Rp 3.250.000
31 Maret 2018: Kas kecil blm di isi
Tidak ada jurnal
1April 2018: Jurnal pembalik :
Kas Kecil Rp 3.250.000
Biaya LAT Rp 950.000
Biaya Rapat Rp 1.000.000
BiayaTransportasi Rp 1.350.000
19. Latihan :
Tanggal 1 April 2018 PT. Mbakni membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 4.200.000,
berikut ini transaksi yang terjadi selama bulan April 2018 :
Tanggal 4April : Dibayar biaya transportasi sebesar Rp 800.000
Tanggal 8April : Dibayar biaya rapat sebesar Rp 1.200.000
Tanggal 11 April : Dibayar biaya koran sebesar Rp 200.000
Tanggal 16 April : Kas kecil diisi kembali sebesar Rp 2.600.000
Tanggal 19 April : Dibayar biaya listrik, air dan telpon Rp. 850.000
Tanggal 22 April : Dibayar biaya rapat sebesar Rp 900.000
Tanggal 27 April : Dibayar biaya transportasi sebesar Rp 1.200.000
Tanggal 30 April : Kas kecil belum diisi kembali
Selesaikan dengan metode :
1. Sistem dana tetap (Imprest Fund System)!
2. Sistem dana berubah (Fluctuating Fund System)!