SlideShare a Scribd company logo
1 of 73
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Intra
(Intra Uterine Contraception Device)
CuT 380A
• AKDR bentuk T yang mengandung tembaga
• Ukurannya sesuai dimensi kavum uteri normal
(tidak hamil)
• Bahan plastik terdiri dari batang utama dan
lengan yang membentuk huruf T
• Dilingkupi oleh gulungan kawat tembaga pada
batang utama dan lengan
CuT 380…
• Di bawah batang utama diikatkan benang
(satu atau dua helai) dan sekitar 3 cm akan ke
luar dari serviks setelah AKDR dipasang
• Benang ini digunakan untuk mencabut AKDR
jika masa pakainya telah habis.
Mekanisme Kerja
• AKDR untuk menimbulkan efek kontraseptif
terjadi melalui imobilisasi sperma atau kapasitasi
ovum oleh ion positif tembaga
• Iritasi pada dinding kavum uteri akan
meningkatkan jumlah makrofag (yang
mempunyai kemampuan fagositosis terhadap
jasad renik termasuk sperma).
• Mengganggu akseptabilitas endometrium
Imobilisasi
sperma
Akseptabilitas
endometrium
Kapasitasi
ovum
Berbagai Jenis AKDR
AKDR LNG AKDR Cu 7 AKDR CuT
Efektifitas
• AKDR merupakan salah satu metode kontrasepsi
jangka panjang yang cukup efektif
• Kehamilan hanya kurang dari 1 kehamilan
diantara 100 pengguna AKDR (6 - 8 per 1000
pengguna) di tahun pertama memakai AKDR.
• Efek kontraseptif akan menurun apabila waktu
penggunaannya telah melampaui masa 10 tahun
(terjadi 2 kehamilan diantara 100 pengguna).
Pengguna Menyukai AKDR karena:
• Efektif untuk mencegah kehamilan
• Metoda jangka panjang
• Tidak perlu biaya penggunaan AKDR selama 5-
10 tahun
• Tidak perlu pemeriksaan rutin setelah
pemasangan
Perlengkapan Insersi AKDR Interval
Peralatan Insersi AKDR Pascasalin
• Cunam Ovum Lurus (Straight Ring
Forceps-Foerster) 10”
• Cunam Ovum Lengkung (Curve Ring
Forceps) 10”
• Cunam Ovum Lengkung Panjang
(Long Curve Ring Forceps) 12”
• Spekulum Sims
• Gunting
• Mangkok (bowl)
• Kapas
• Alas Bokong
Efek Samping dan Risiko
Efek Samping
• Beberapa pengguna AKDR (terutama dalam 3-6 bulan
pertama penggunaan) mengeluhkan hal-hal berikut ini:
• Haid yang lebih lama dan banyak
• Perdarahan tidak teratur (ireguler)
• Kram dan nyeri haid
Risiko
• Anemia pada klien yang sebelumnya mengalami defisiensi
zat besi
• Penyakit Radang Panggul (terutama bila ada riwayat infeksi
gonorea dan klamidia)
Keuntungan
• Mencegah kehamilan
• Mengurangi risiko kanker endometrium
Keterbatasan
• Perforasi uterus (jarang)
• Abortus, partus prematurus, atau infeksi
(kehamilan dengan AKDR)
Pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Sebagian besar perempuan dapat menggunakan AKDR secara
aman dan efektif, termasuk:
• Multipara dan Nulipara
• Usia remaja hingga usia diatas 40 tahun
• Pascakeguguran (non-infeksi)
• Laktasi
• Riwayat hamil ektopik
• Riwayat Penyakit Radang Panggul (PRP)
• Vaginosis
• Anemia
• HIV atau mendapat antiretroviral (ARV)
Tidak Perlu
Pemeriksaan:
• Penapisan IMS
• HIV
• Darah atau laboratorium rutin
• Penapisan kanker serviks
• Pemeriksaan payudara
Perlu Pertimbangan Klinis
• Diatas 48 jam hingga 4 minggu postpartum
• Penyakit trofoblas gestational non-kanker
(jinak)
• Sedang menderita kanker ovarium
• Risiko tinggi gonore atau chlamydia
• Menderita AIDS dan tidak menggunakan
antiretroviral dan kondisinya memadai secara
klinis
Situasi Berisiko untuk Penggunaan AKDR
• Pasangan memiliki gejala STI seperti nanah
yang keluar dari penis, sakit atau panas ketika
kencing, atau ulkus di area genital.
• Klien atau pasangannya baru saja didiagnosis
menderita IMS
• Klien memiliki lebih dari satu pasangan
• Petugas dapat menyebutkan risiko tinggi lain
yang ada di lingkungan klien.
Klien Potensial
• Postpartum (pascaplasenta hingga 48 jam
postpartum)
• Pascakeguguran
• Menyusukan bayi secara eksklusif
• Amenore bukan karena hamil
• Sedang haid
• Ganti cara kontrasepsi
Efek Samping & Penjelasannya
Perubahan pada pola haid
• Perdarahan haid yang lebih lama dan banyak
• Perdarahan yang tidak teratur
• Bertambahnya intensitas kram dan nyeri haid
Jelaskan mengenai efek samping ini
• Perdarahan bukanlah tanda penyakit.
• Biasanya membaik setelah beberapa bulan
pertama sejak pemasangan.
• Klien dapat kembali untuk mendapatkan
bantuan jika efek-efek samping ini menggangu
Pencegahan Infeksi saat Pemasangan
Teknik pemasangan yang benar dapat membantu
mencegah berbagai masalah, seperti infeksi,
ekspulsi, dan perforasi.
• Ikuti prosedur pencegahan infeksi yang benar.
• Gunakan alat-alat yang sudah didisinfeksi tingkat
tinggi (DTT) atau steril.
• Gunakan AKDR baru yang sudah disterilkan, yang
dikemas bersama inserternya.
Pencegahan Infeksi…..
• Teknik “tanpa sentuh” adalah yang terbaik.
– AKDR dalam inserter tidak boleh menyentuh benda
tidak steril
– Memasukkan lengan AKDR ke dalam inserter di dalam
kemasan steril
– Tindakan aseptik/antiseptik
– AKDR tidak menyentuh dinding vagina, bilah
spekulum, sonde uterus atau bagian luar inserter
AKDR
– Memasukkan sekali saja sonde uterus dan inserter
AKDR melalui kanalis servikalis.
Insersi AKDR
• Jelaskan pada klien apa yang akan dilakukan
• Nilai informed choice dan informed consent
• Mengikuti langkah-langkah standar insersi
• Berkomunikasi dengan klien
• Terapkan upaya pencegahan infeksi
• Tanggap terhadap keluhan klien
Persiapan
Klien
• Membersihkan lipat paha dan area genitalia
dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan dengan handuk yang bersih dan kering
• Berbaring di ranjang ginekologi dan posisikan
kedua lipat lutut pada penggantung atau
meletakkan telapak kaki pada ranjang sehingga
klien pada posisi lithotomi
Peralatan
• Mangkok kapas, mangkok larutan antiseptik,
spekulum, tenakulum, sonde, ring forceps atau
Foester, gunting, pean, kocher, dan lampu sorot
Petugas
• Baju ruang tindakan, masker, sarung tangan, topi,
kaca mata, sabun & air mengalir, handuk kering
dan bersih
Prosedur Insersi
1. Setelah menyiapkan pasien (mencuci lipat paha
dan area genitalia serta berbaring dalam posisi
lithotomi), petugas memeriksa kelengkapan alat
untuk insersi dan AKDR yang diletakkan diatas
meja instrumen yang dilapisi dengan kain steril
2. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk menilai
permukaan dan konsistensi serviks, besar dan arah
uterus
3. Pasang spekulum dan perhatikan kondisi serviks
(warna, permukaan, ostium, dan sekret) kemudian
lakukan tindakan aseptik antiseptik pada serviks ,
kemudian pasang tenakulum (jam 11 atau 13)
4. Lakukan sonde untuk menilai kedalaman, arah dan
bentuk kavum uteri dan lepas sarung tangan (ke
klorin 0.5%)
5. Lakukan pemasangan lengan AKDR di kemasan
sterilnya (masukkan kedua lengan ke ujung sambil
memutar inserter)
6. Atur pembatas inserter (warna biru) agar sesuai
dengan ukuran dalamnya kavum uteri (serviks -
fundus) sesuai dengan hasil pengukuran sonde.
Gunakan sarung tangan baru
7. Pegang tenakulum dan tegangkan
serviks, melalui orifisium uteri
eksternum insersikan AKDR ke dalam
kavum uteri hingga menyentuh fundus
(pembatas inserter akan menyentuh
ujung serviks)
8. Tahan pendorong (cincin pendorong)
kemudian inserter ditarik ke bawah
hingga menyentuh cincin pendorong
sehingga lengan AKDR membuka di
dalam kavum uteri
9. Lepaskan pendorong, dorong kembali
inserter ke arah fundus sehingga kedua
lengan AKDR akan menyentuh fundus,
kemudian perlahan-lahan tarik inserter
ke luar dan tahan pada posisi benang
berada sekitar 3 cm dari ostium (pada
ujung inserter) dan potong benang
AKDR pada posisi tersebut
10. Setelah benang dipotong dengan gunting maka
keluarkan inserter dan sisa benang yang ada di
dalam alurnya
11. Lepaskan tenakulum, dan usapkan lagi larutan
antiseptik pada serviks dan perhatikan apakah
ada perdarahan dari tempat penjepitan serviks
(bekas jepitan gigi tenakulum pada jam 11
atau 13 kuadran serviks)
12. Lepaskan spekulum dan masukkan semua
bahan dan alat bekas pakai ke dalam larutan
klorin 0,5%
Memberikan Penjelasan Pascainsersi
Kram dan Nyeri
• Dapat terjadi kram atau nyeri beberapa hari
pascainsersi.
• Untuk mengatasi nyeri, gunakan Ibuprofen
(200-400mg), paracetamol (325-1000 mg)
atau obat analgetika lainnya.
• Klien mungkin mengalami spotting setelah
diberi obat. Gangguan ini dapat terjadi hingga
3 – 6 bulan pascainsersi.
Klien dapat memeriksa Benang
• Pengguna dapat memeriksa
benang AKDR dari waktu ke
waktu, terutama pada
beberapa bulan pertama dan
haid bulanan, untuk
memastikan bahwa AKDR
masih ditempatnya
Perlindungan terhadap kehamilan
• Diskusikan cara mengingat tanggal untuk kembali.
• Beri setiap klien informasi dibawah ini dan
tuliskan di kartu akseptor AKDR:
– Tipe AKDR yang digunakan klien
– Tanggal insersi AKDR
– Bulan dan tahun saat AKDR harus diganti atau dilepas
– Kemana harus bertanya jika klien mempunyai masalah
atau pertanyaan terkait AKDR yang klien gunakan
Dugaan Hamil Ektopik
• Amenore
• Sakit atau nyeri perut bawah yang
tidak biasa
• Perdarahan bercak dan di luar
siklus (berbeda dari pola haid yang
biasa)
• Limbung atau pingsan
Dugaan Perforasi
• Jika diduga terjadi perforasi (insersi atau
sonde uterus), hentikan prosedur & keluarkan
AKDR.
• Periksa klien di klinik secara seksama:
– Beberapa jam pertama: observasi dan nilai tanda-
tanda vitalnya 5 - 10 menit.
– Setelah satu jam: periksa tanda-tanda perdarahan
intra-abdominal
– Setelah 2 jam kemudian: klien tetap stabil maka
klien bisa dipulang (dalam 2 minggu ke depan,
pakai kontrasepsi cadangan bila akan senggama)
Dugaan…..
– Jika terjadi palpitasi dan tekanan darah turun,
atau timbul rasa nyeri akut yang berat,
konsultasikan atau lakukan rujukan gawat-
darurat.
– Jika perforasi uterus diketahui setelah 6
minggu pascainsersi atau timbul gejala-gejala
perforasi, rujuk klien untuk pemeriksaan lanjut
Batang AKDR Ekspulsi Sebagian
• Jika AKDR keluar sebagian, keluarkan AKDR
tersebut.
• Diskusikan dengan klien apakah masih ingin AKDR
atau metoda kontrasepsi lainnya.
• Jika klien ingin AKDR lagi, ia dapat menggunakan
kapan saja jika dipastikan klien tidak hamil.
• Jika klien tidak ingin meneruskan penggunaan
AKDR, bantu dia untuk memilih metode lain.
AKDR Ekspulsi Seluruhnya
• Jika klien melaporkan AKDR-nya keluar, tanya
apakah ia ingin AKDR lagi atau metoda lain
• Klien dapat mendapatkannya kapan saja jika
dipastikan ia tidak sedang hamil.
AKDR Ekspulsi…..
• Tanyakan:
– Apakah ia melihat dan mencatat ekspulsinya AKDR
– Kapan ia merasakan benang terakhir kali
– Kapan ia mendapat haid terakhir
– Apakah ia merasakan gejala-gejala seperti hamil
– Apakah ia menggunakan metoda cadangan saat
dia merasakan benangnya hilang
Kehamilan Sementara Masih Menggunakan
AKDR
• Konfirmasi kehamilannya, jika benar
apakah intra atau ekstra uterin.
• Jelaskan kehamilan dengan AKDR
intrauterin akan meningkatkan risiko
partus prematurus, abortus (termasuk
abortus septik) yang dapat mengancam
keselamatan klien
• Jika klien tidak ingin meneruskan
kehamilan maka tatalaksana sesuai
dengan peraturan yang ada
Jika klien ingin meneruskan
kehamilan:
• Sarankan padanya bahwa melepaskan AKDR
adalah yang terbaik.
• Jelaskan risiko kehamilan dengan AKDR
terpasang. Mencabut AKDR dini mengurangi
risiko gangguan kehamilan tetapi juga risiko
terjadinya keguguran.
• Jika ia menyetujui untuk dilepaskan, keluarkan
atau rujuk untuk dilepaskan.
Jika klien…..
• Jelaskan bahwa ia harus segera kembali jika ada
tanda-tanda keguguran atau abortus septik
• Jika ia memilih untuk hamil dengan AKDR
terpasang maka kehamilannya harus dipantau
secara ketat oleh petugas atau dokter.
• Jika tali AKDR tidak dapat ditemukan di dalam
kanalis servikalis dan AKDR tidak dapat diambil
tanpa risiko, lakukan USG untuk melihat apakah
AKDR masih di dalam uterus.
Mencabut AKDR
• Petugas tidak boleh menolak atau menunda
pencabutan AKDR apabila klien memintanya dan
apapun alasannya.
• Semua petugas harus memahami bahwa klien tak
boleh dipaksa untuk menggunakan AKDR lebih
lama daripada yang klien inginkan.
• Jika ada efek samping yang sangat mengganggu
klien, diskusikan bagaimana mengatasi hal
tersebut dan lihat apakah klien akhirnya meminta
untuk dicabut atau meneruskan penggunaan.
Mencabut…..
• Mencabut AKDR merupakan persoalan mudah
dan dapat dilakukan kapan saja. Jika
pencabutan dilakukan pada saat sedang haid
maka prosedurnya akan lebih mudah karena
serviks melunak dan kanalis servikalis sedang
terbuka.
• Jika terjadi perforasi uterus atau pencabutan
AKDR ternyata sulit maka rujuk klien ke tenaga
pelaksana atau klinisi yang terampil.
Prosedur Pencabutan
• Pasang spekulum untuk melihat serviks dan
benang AKDR.
• Bersihkan serviks dan vagina dengan antiseptik.
• Anjurkan klien untuk bersikap santai.
• Minta klien untuk memberitahukan jika ada rasa
nyeri/tak nyaman, saat pencabutan dijalankan.
• Gunakan klem atau forseps ovum untuk menjepit
benang AKDR dan menariknya perlahan-lahan
hingga AKDR dapat dikeluarkan semuanya.
Hal-Hal Penting
• Penyakit Radang Panggul tidak disebabkan
oleh AKDR tetapi akibat gonore dan klamidia
di vagina
• Jika pengguna memasuki masa menopause
maka AKDR sebaiknya dicabut
• Jika terjadi IMS saat sedang menggunakan
AKDR maka berikan antibiotika yang sesuai
dan cegah infeksi ulangan
• AKDR tidak menyebabkan infertilitas tapi IMS
yang tidak diobati merupakan penyebabnya
• Nulipara boleh menggunakan AKDR tapi tingkat
ekspulsinya tinggi
• AKDR tidak pernah berpindah ke organ tubuh
lainnya karena tetap berada di kavum uteri
• Istirahat pakai AKDR tidak diperlukan karena ini
membuat risiko tinggi terjadinya kehamilan
• Jika peralatan dan AKDR dalam kondisi steril
maka tidak diperlukan antibiotika pascainsersi
• AKDR dipasang saat haid karena serviks lunak dan
kanalis servikalis terbuka
• Tidak rasional menolak AKDR karena tidak mau
memeriksa benang pascainsersi
• Kehamilan ektopik pada pengguna AKDR adalah
12/10.000 perempuan per tahun dibandingkan
dengan 65/10.000 perempuan tanpa AKDR (USA)
AKDR Levonorgestrel
Profil
• AKDR levonorgestrel adalah alat kontrasepsi
dalam rahim yang berbentuk seperti huruf T
• Dalam batang utama atau silinder tersimpan
hormon progestin (levonorgestrel) yang akan
dilepaskan setelah alat ini dimasukkan ke dalam
rongga rahim.
• AKDR LNG dipasarkan dengan nama dagang
Mirena
Efektifitas
• Kehamilan hanya terjadi pada kurang dari 1
diantara 100 perempuan pengguna AKDR LNG
pada tahun pertama penggunaan (2 per 1.000
perempuan).
• Walaupun demikian, masih ada kemungkinan
terjadinya kegagalan (walaupun kecil sekali)
dan hal ini akan meningkat sesuai dengan
lamanya penggunaan AKDR LNG.
Farmakokinetik
• AKDR LNG (Mirena™) akan melepaskan levonorgestrel
sekitar 20 mcg per hari ke kavum uteri dan menurun hingga
setengahnya, sekitar10 mcg/hari pada tahun kelima
penggunaan.
• Konsentrasi levonorgestrel cukup stabil di dalam serum,
tidak ada lonjakan atau penurunan konsentrasi yang
berarti.
• Di beberapa minggu pertama, konsentrasi di dalam serum
berkisar antara 150–200 pg/mL dan setelah 12, 24, dan 60
bulan maka konsentrasi levonorgestrel berada pada kisaran
180±66 pg/mL, 192±140 pg/mL, and 159±59 pg/mL.
Ekskresi
• Sekitar 45% dari levonorgestrel & metabolitnya
akan diekskresikan melalui urin dan sekitar
32% diekskresikan melalui feces, dan sebagian
besar berbentuk senyawa glukoronat.
• Eliminasi paruh waktu levonorgestrel setelah
dosis oral adalah mendekati 17 jam
Efek Samping, Keuntungan, & Risiko
Efek Samping
• Perubahan pola haid, seperti:
– oligomenore
– jarang haid
– perdarahan tidak teratur
– amenore
– menoragi
• Jerawat
• Sefalgia
• Mastalgia
• Mual
• Perubahan berat badan
• Pusing
• Perubahan Mood
• Perubahan fisik lain:
– Kista Ovarii
Keuntungan
• Perlindungan terhadap:
• Kehamilan
• Anemia defisiensi zat besi
• Penyakit Radang Panggul
• Mengurangi nyeri haid
• Mengurangi gejala endometriosis (nyeri
pelvik, perdarahan tidak teratur)
Risiko terhadap Kesehatan
• Tidak ada
Komplikasi
• Jarang terjadi:
• Perforasi saat insersi.
• Sangat jarang:
• Keguguran, partus prematurus,atau infeksi jika
terjadi kehamilan dengan AKDR LNG in utero.
Hati-Hati Pada Kondisi Dibawah Ini
(tunda atau jangan gunakan)
• Postpartum kurang dari 4 minggu
• Menderita trombosis vena dalam atau paru
• Riwayat kanker payudara lebih dari 5 tahun
lalu dan tidak pernah kambuh
• Penyakit hati yang parah, infeksi, atau tumor
hati
Saat Penggunaan
• Postpartum
– Pascaplasenta (dalam 10 menit)
– Postpartum (> 10 menit hingga < 48 jam)
– Postpartum > 4 – 6 minggu)
• Pascakeguguran tanpa infeksi
• Amenore yang bukan akibat kehamilan
• Ganti cara
• Setelah menggunakan Kontrasepsi Darurat
• Menyusukan bayi secara eksklusif
Pemasangan
B. Prosedur Insersi
1. Buka paket steril AKDR LNG.
2. Pakai sarung tangan steril/DTT kemudian keluarkan AKDR LNG dari
kemasannya
3. Dengan ibu jari/jari telunjuk, dorong penggeser ke atas (menjauhi
petugas) dan pertahankan posisi tersebut pada langkah-langkah
selanjutnya (Gambar 9-11).
4. Pastikan lengan AKDR LNG ini terbuka (T) dan tampakkan skala
kedalaman uterus untuk mengatur posisi pembatas serviks (flange)
yang disesuaikan dengan hasil sondage (gambar 9-12).
Catatan:
Mengatur posisi pembatas serviks (flange) yang dapat digeser pada tabung
inserter dilakukan dengan menyesuaikan dengan hasil tera atau sondage
kavum uteri.
Jika hasil tera kedalaman kavum uteri adalah 8 cm maka pembatas serviks
dipasang pada posisi angka 8 pada skala yang ada di tabung inserter.
Kedua ujung lengan AKDR LNG mempunyai bentuk seperti setengah tetesan
air atau setengah bulatan lonjong sehingga jika ditemukan maka akan
berbentuk seperti telur kecil (Gambar 9-14 bagian atas)
12. Dengan posisi penggeser (slider) terdorong ke atas (arah ujung
tabung insersi), tarik kedua benang ke arah bawah sehingga
batang (silinder) tertarik ke bawah dan kedua lengan AKDR saling
mendekat (melipat ke atas) kemudian masuk ke dalam inserter
hingga menyisakan ujung lengan (knob) di bagian ujung inserter
(Gambar 9-14)
Catatan
Jika ujung lengan (knob) posisinya belum tepat, turunkan slider
(penggeser) ke tanda (mark) di gagang inserter, keluarkan dan
perbaiki posisi lengan. Dorong slider k eatas dan tarik kembali
AKDR dan lengannya ke dalam inserter hingga posisinya benar.
13. Tahan posisi siap pasang AKDR dengan cara mengaitkan tali AKDR
pada celah penjepit benang yang ada di bagian belakang gagang
inserter (Gambar 9-15)
14. Pastikan lagi penahan serviks (flange) telah diatur sesuai dengan
ukuran kedalaman kavum uteri (sondage)
Catatan:
Mengatur posisi penahan serviks (flange) dilakukan pada saat
setelah mengambil AKDR LNG dari kemasan sterilnya dan setelah
prosedur peneraan kedalaman kavum uteri
Pada langkah 14 diatas, hanya dilakukan pemeriksaan ulang
apakah pembatas serviks (flange) sudah diatur sebelumnya
(langkah 11)
1. Sambil tetap menahan penggeser, tarik tenakulum supaya
kanalis servikalis dan kavum uteri pada alur yang sama.
15. Masukkan ujung inserter ke dalam ostium uteri eksternum
dan secara perlahan, dorong melalui kanalis servikalis agar
masuk hingga ke kavum uteri
16. Hentikan dorongan jika pembatas serviks (flange) berjarak
sekitar 1.5 – 2 cm dari serviks
17. Tahan inserter di posisi tersebut, kemudian turunkan slider
(penggeser) hingga mencapai garis tanda (garis horisontal
yang meninggi pada gagang inserter)
18. Tunggu sekitar 10 detik agar lengan AKDR LNG terbuka dan
kembali pada posisi datar, seperti huruf T (Gambar 9-19)
19. Dorong kembali inserter hingga penahan serviks (flange)
menyentuh serviks dan ujung inserter menyentuh fundus
AKDR Pascaplasenta
(Postplacental IUD)
Teknik Insersi
Peralatan
• Cunam Ovum Lurus (Straight Ring
Forceps-Foerster) 10”
• Cunam Ovum Lengkung (Curve Ring
Forceps) 10”
• Cunam Ovum Lengkung Panjang
(Long Curve Ring Forceps) 12”
• Spekulum Sims
• Gunting
• Mangkok (bowl)
• Kapas
• Alas Bokong
Mengambil AKDR dalam kemasan steril
• Buka penutup plastik AKDR
hingga setengah bagian
• Keluarkan inserter dan
pendorong AKDR
• Masukkan ujung klem ovum
(menelusuri benang) hingga
mencapai AKDR
• Buka ujung klem ovum untuk
menjepit AKDR (bila perlu,
tahan dengan ujung jari
tangan yang lain sehingga
AKDR tidak bergerak ke atas)
Mengeluarkan AKDR dari kemasannya
• Pastikan AKDR terpegang
oleh klem ovum pada
kedua lengan dan
batangnya
• Jepit (jangan mengunci
gagang klem ovum) dan
tarik AKDR hingga ke luar
dari kemasannya
Memastikan posisi AKDR
• Perhatikan posisi AKDR
sudah tepat (ujung klem
ovum pada bagian tengah
lengan dan arah batang
AKDR sejajar dengan lengan
klem ovum)
• Bawa AKDR ke depan vulva
yang telah disiapkan dengan
bilasan larutan antiseptik
• Perhatikan ketepatan
aplikasi jepitan agar AKDR
tidak jatuh
Teknik Insersi dengan Klem Ovum
Penetrasi melalui introitus
• Dengan satu tangan, pegang klem
ovum porsio (telah disiapkan
sebelumnya)
• Angkat dan tarik secara halus
klem tersebut ke atas dengan
sudut 45
• Masukkan AKDR (pada klem
AKDR di tangan yang lain) melalui
introitus dan ikuti alur lengan
klem porsio hingga melewati
ostium uteri eksternum
Memasukkan AKDR melalui ostium hingga
mencapai fundus
• Setelah melewati ostium dan
memasuki kavum uteri maka
arahkan AKDR ke fundus uteri
• Lepaskan tangan pemegang
klem porsio dan pindahkan ke
fundus uteri (dari luar) untuk
memastikan klem ovum AKDR
telah mencapai fundus
Menempatkan AKDR pada fundus
• Setelah klem AKDR berada di
fundus, tempatkan AKDR di
bagian tersebut dengan jalan
membuka jepitan dan memutar
gagang klem sekitar 45
• Geser perlahan-lahan klem
pemegang AKDR ke sisi lateral
dinding uterus (perhatikan
posisi benang AKDR) sambil
tangan luar menekan fundus
uteri untuk memfiksasi AKDR
Mengeluarkan klem ovum AKDR
• Mengikuti dinding
lateral kavum uteri,
tarik klem ovum AKDR
ke luar secara perlahan-
lahan dan biarkan ujung
klem tetap terbuka
sehingga tidak menjepit
batang atau benang
AKDR pada saat
dikeluarkan
• Lepaskan tekanan pada
fundus setelah ujung
klem AKDR dapat
dikeluarkan seluruhnya
Teknik Insersi Manual
• Keluarkan AKDR dari kemasan
sterilnya (gunakan klem ovum
seperti teknik insersi dengan
klem)
• Ambil AKDR tersebut dengan
cara menjepitnya diantara jari
telunjuk dan tengah
• Perbaiki posisi AKDR pada jari-
jari penjepit sehingga batang
AKDR terpegang baik diantara
bagian palmar dan punggung
jari-jari tersebut
Memasukkan AKDR melalui introitus
• Lakukan tindakan aspetik-
antiseptik pada porsio dan
vagina
• Pasang spekulum dan jepit bibir
atas porsio
• Angkat klem porsio untuk
menampilkan jalan masuk ke
kavum uteri
• Arahkan AKDR yang ada
diantara 2 jari tangan yang lain
ke introitus dan bukaan porsio
kemudian lepaskan spekulum
• Masukkan AKDR melalui
ostium hingga mencapai
daerah fundus uteri
• Sesuaikan posisi ibu jari, jari
manis dan kelingking dengan
kondisi jalan lahir sehingga
diperoleh akses yang
memadai bagi jari tekunjuk
dan tengah (AKDR) untuk
mencapai fundus
Menempatkan AKDR di daerah fundus uteri
• Setelah mencapai fundus uteri,
miringkan tangan dalam
sekitar 30 hingga lengan
AKDR menyentuh dinding
rahim kemudian lepaskan
jepitan pada AKDR (angkat jari
telunjuk dari jari tengah)
• Setelah itu geser tangan dalam
ke arah dinding lateral uterus
hingga ADKR lepas dan berada
di fundus, kemudian tarik
tangan dalam (sambil tangan
luar menekan fundus uteri)
hingga keluar seluruhnya

More Related Content

Similar to 2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx

Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
sicua050896
 
Pemasangan kateter
Pemasangan kateterPemasangan kateter
Pemasangan kateter
risdiana21
 
Ppt metode kb sederhana
Ppt metode kb sederhanaPpt metode kb sederhana
Ppt metode kb sederhana
lia lia
 
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptxSIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
AsnayaTirewa
 
SOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptx
SOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptxSOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptx
SOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptx
rully46
 
Ruptur Perineum Final.ppt ruptur perineum final
Ruptur Perineum Final.ppt ruptur perineum finalRuptur Perineum Final.ppt ruptur perineum final
Ruptur Perineum Final.ppt ruptur perineum final
RoulaRola
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
RaniNarti
 
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptxNEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
NataliaPasaribu8
 

Similar to 2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx (20)

ALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptx
ALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptxALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptx
ALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptx
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
MATERI PENYULUHAN KB.pptx
MATERI PENYULUHAN KB.pptxMATERI PENYULUHAN KB.pptx
MATERI PENYULUHAN KB.pptx
 
Alat kontrasepsi dalam rahim STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS NISA
Alat kontrasepsi dalam rahim STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS NISAAlat kontrasepsi dalam rahim STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS NISA
Alat kontrasepsi dalam rahim STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS NISA
 
Pemasangan kateter
Pemasangan kateterPemasangan kateter
Pemasangan kateter
 
ALAT_KONTRASEPSI.pptx
ALAT_KONTRASEPSI.pptxALAT_KONTRASEPSI.pptx
ALAT_KONTRASEPSI.pptx
 
Sap kb
Sap kbSap kb
Sap kb
 
Ppt metode kb sederhana
Ppt metode kb sederhanaPpt metode kb sederhana
Ppt metode kb sederhana
 
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptxSIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
 
Fatim dan yundr (kb implan)
Fatim dan yundr (kb implan)Fatim dan yundr (kb implan)
Fatim dan yundr (kb implan)
 
Akdr fis
Akdr fisAkdr fis
Akdr fis
 
Tata cara akdr
Tata cara akdrTata cara akdr
Tata cara akdr
 
Ilmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptx
Ilmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptxIlmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptx
Ilmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptx
 
SOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptx
SOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptxSOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptx
SOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptx
 
Ruptur Perineum Final.ppt ruptur perineum final
Ruptur Perineum Final.ppt ruptur perineum finalRuptur Perineum Final.ppt ruptur perineum final
Ruptur Perineum Final.ppt ruptur perineum final
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
 
Kateter urin.pptx
Kateter urin.pptxKateter urin.pptx
Kateter urin.pptx
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptxNEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
 
Kelebihan dan kekurangan kb
Kelebihan dan kekurangan kbKelebihan dan kekurangan kb
Kelebihan dan kekurangan kb
 

Recently uploaded

leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 

Recently uploaded (20)

leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 

2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx

  • 1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Intra (Intra Uterine Contraception Device)
  • 2. CuT 380A • AKDR bentuk T yang mengandung tembaga • Ukurannya sesuai dimensi kavum uteri normal (tidak hamil) • Bahan plastik terdiri dari batang utama dan lengan yang membentuk huruf T • Dilingkupi oleh gulungan kawat tembaga pada batang utama dan lengan
  • 3. CuT 380… • Di bawah batang utama diikatkan benang (satu atau dua helai) dan sekitar 3 cm akan ke luar dari serviks setelah AKDR dipasang • Benang ini digunakan untuk mencabut AKDR jika masa pakainya telah habis.
  • 4. Mekanisme Kerja • AKDR untuk menimbulkan efek kontraseptif terjadi melalui imobilisasi sperma atau kapasitasi ovum oleh ion positif tembaga • Iritasi pada dinding kavum uteri akan meningkatkan jumlah makrofag (yang mempunyai kemampuan fagositosis terhadap jasad renik termasuk sperma). • Mengganggu akseptabilitas endometrium
  • 6. Berbagai Jenis AKDR AKDR LNG AKDR Cu 7 AKDR CuT
  • 7. Efektifitas • AKDR merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang cukup efektif • Kehamilan hanya kurang dari 1 kehamilan diantara 100 pengguna AKDR (6 - 8 per 1000 pengguna) di tahun pertama memakai AKDR. • Efek kontraseptif akan menurun apabila waktu penggunaannya telah melampaui masa 10 tahun (terjadi 2 kehamilan diantara 100 pengguna).
  • 8. Pengguna Menyukai AKDR karena: • Efektif untuk mencegah kehamilan • Metoda jangka panjang • Tidak perlu biaya penggunaan AKDR selama 5- 10 tahun • Tidak perlu pemeriksaan rutin setelah pemasangan
  • 10. Peralatan Insersi AKDR Pascasalin • Cunam Ovum Lurus (Straight Ring Forceps-Foerster) 10” • Cunam Ovum Lengkung (Curve Ring Forceps) 10” • Cunam Ovum Lengkung Panjang (Long Curve Ring Forceps) 12” • Spekulum Sims • Gunting • Mangkok (bowl) • Kapas • Alas Bokong
  • 11. Efek Samping dan Risiko Efek Samping • Beberapa pengguna AKDR (terutama dalam 3-6 bulan pertama penggunaan) mengeluhkan hal-hal berikut ini: • Haid yang lebih lama dan banyak • Perdarahan tidak teratur (ireguler) • Kram dan nyeri haid Risiko • Anemia pada klien yang sebelumnya mengalami defisiensi zat besi • Penyakit Radang Panggul (terutama bila ada riwayat infeksi gonorea dan klamidia)
  • 12. Keuntungan • Mencegah kehamilan • Mengurangi risiko kanker endometrium Keterbatasan • Perforasi uterus (jarang) • Abortus, partus prematurus, atau infeksi (kehamilan dengan AKDR)
  • 13. Pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Sebagian besar perempuan dapat menggunakan AKDR secara aman dan efektif, termasuk: • Multipara dan Nulipara • Usia remaja hingga usia diatas 40 tahun • Pascakeguguran (non-infeksi) • Laktasi • Riwayat hamil ektopik • Riwayat Penyakit Radang Panggul (PRP) • Vaginosis • Anemia • HIV atau mendapat antiretroviral (ARV)
  • 14. Tidak Perlu Pemeriksaan: • Penapisan IMS • HIV • Darah atau laboratorium rutin • Penapisan kanker serviks • Pemeriksaan payudara
  • 15. Perlu Pertimbangan Klinis • Diatas 48 jam hingga 4 minggu postpartum • Penyakit trofoblas gestational non-kanker (jinak) • Sedang menderita kanker ovarium • Risiko tinggi gonore atau chlamydia • Menderita AIDS dan tidak menggunakan antiretroviral dan kondisinya memadai secara klinis
  • 16. Situasi Berisiko untuk Penggunaan AKDR • Pasangan memiliki gejala STI seperti nanah yang keluar dari penis, sakit atau panas ketika kencing, atau ulkus di area genital. • Klien atau pasangannya baru saja didiagnosis menderita IMS • Klien memiliki lebih dari satu pasangan • Petugas dapat menyebutkan risiko tinggi lain yang ada di lingkungan klien.
  • 17. Klien Potensial • Postpartum (pascaplasenta hingga 48 jam postpartum) • Pascakeguguran • Menyusukan bayi secara eksklusif • Amenore bukan karena hamil • Sedang haid • Ganti cara kontrasepsi
  • 18. Efek Samping & Penjelasannya Perubahan pada pola haid • Perdarahan haid yang lebih lama dan banyak • Perdarahan yang tidak teratur • Bertambahnya intensitas kram dan nyeri haid
  • 19. Jelaskan mengenai efek samping ini • Perdarahan bukanlah tanda penyakit. • Biasanya membaik setelah beberapa bulan pertama sejak pemasangan. • Klien dapat kembali untuk mendapatkan bantuan jika efek-efek samping ini menggangu
  • 20. Pencegahan Infeksi saat Pemasangan Teknik pemasangan yang benar dapat membantu mencegah berbagai masalah, seperti infeksi, ekspulsi, dan perforasi. • Ikuti prosedur pencegahan infeksi yang benar. • Gunakan alat-alat yang sudah didisinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau steril. • Gunakan AKDR baru yang sudah disterilkan, yang dikemas bersama inserternya.
  • 21. Pencegahan Infeksi….. • Teknik “tanpa sentuh” adalah yang terbaik. – AKDR dalam inserter tidak boleh menyentuh benda tidak steril – Memasukkan lengan AKDR ke dalam inserter di dalam kemasan steril – Tindakan aseptik/antiseptik – AKDR tidak menyentuh dinding vagina, bilah spekulum, sonde uterus atau bagian luar inserter AKDR – Memasukkan sekali saja sonde uterus dan inserter AKDR melalui kanalis servikalis.
  • 22. Insersi AKDR • Jelaskan pada klien apa yang akan dilakukan • Nilai informed choice dan informed consent • Mengikuti langkah-langkah standar insersi • Berkomunikasi dengan klien • Terapkan upaya pencegahan infeksi • Tanggap terhadap keluhan klien
  • 23. Persiapan Klien • Membersihkan lipat paha dan area genitalia dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan dengan handuk yang bersih dan kering • Berbaring di ranjang ginekologi dan posisikan kedua lipat lutut pada penggantung atau meletakkan telapak kaki pada ranjang sehingga klien pada posisi lithotomi Peralatan • Mangkok kapas, mangkok larutan antiseptik, spekulum, tenakulum, sonde, ring forceps atau Foester, gunting, pean, kocher, dan lampu sorot Petugas • Baju ruang tindakan, masker, sarung tangan, topi, kaca mata, sabun & air mengalir, handuk kering dan bersih
  • 24. Prosedur Insersi 1. Setelah menyiapkan pasien (mencuci lipat paha dan area genitalia serta berbaring dalam posisi lithotomi), petugas memeriksa kelengkapan alat untuk insersi dan AKDR yang diletakkan diatas meja instrumen yang dilapisi dengan kain steril 2. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk menilai permukaan dan konsistensi serviks, besar dan arah uterus
  • 25. 3. Pasang spekulum dan perhatikan kondisi serviks (warna, permukaan, ostium, dan sekret) kemudian lakukan tindakan aseptik antiseptik pada serviks , kemudian pasang tenakulum (jam 11 atau 13) 4. Lakukan sonde untuk menilai kedalaman, arah dan bentuk kavum uteri dan lepas sarung tangan (ke klorin 0.5%) 5. Lakukan pemasangan lengan AKDR di kemasan sterilnya (masukkan kedua lengan ke ujung sambil memutar inserter) 6. Atur pembatas inserter (warna biru) agar sesuai dengan ukuran dalamnya kavum uteri (serviks - fundus) sesuai dengan hasil pengukuran sonde. Gunakan sarung tangan baru
  • 26. 7. Pegang tenakulum dan tegangkan serviks, melalui orifisium uteri eksternum insersikan AKDR ke dalam kavum uteri hingga menyentuh fundus (pembatas inserter akan menyentuh ujung serviks) 8. Tahan pendorong (cincin pendorong) kemudian inserter ditarik ke bawah hingga menyentuh cincin pendorong sehingga lengan AKDR membuka di dalam kavum uteri 9. Lepaskan pendorong, dorong kembali inserter ke arah fundus sehingga kedua lengan AKDR akan menyentuh fundus, kemudian perlahan-lahan tarik inserter ke luar dan tahan pada posisi benang berada sekitar 3 cm dari ostium (pada ujung inserter) dan potong benang AKDR pada posisi tersebut
  • 27. 10. Setelah benang dipotong dengan gunting maka keluarkan inserter dan sisa benang yang ada di dalam alurnya 11. Lepaskan tenakulum, dan usapkan lagi larutan antiseptik pada serviks dan perhatikan apakah ada perdarahan dari tempat penjepitan serviks (bekas jepitan gigi tenakulum pada jam 11 atau 13 kuadran serviks) 12. Lepaskan spekulum dan masukkan semua bahan dan alat bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5%
  • 28. Memberikan Penjelasan Pascainsersi Kram dan Nyeri • Dapat terjadi kram atau nyeri beberapa hari pascainsersi. • Untuk mengatasi nyeri, gunakan Ibuprofen (200-400mg), paracetamol (325-1000 mg) atau obat analgetika lainnya. • Klien mungkin mengalami spotting setelah diberi obat. Gangguan ini dapat terjadi hingga 3 – 6 bulan pascainsersi.
  • 29. Klien dapat memeriksa Benang • Pengguna dapat memeriksa benang AKDR dari waktu ke waktu, terutama pada beberapa bulan pertama dan haid bulanan, untuk memastikan bahwa AKDR masih ditempatnya
  • 30. Perlindungan terhadap kehamilan • Diskusikan cara mengingat tanggal untuk kembali. • Beri setiap klien informasi dibawah ini dan tuliskan di kartu akseptor AKDR: – Tipe AKDR yang digunakan klien – Tanggal insersi AKDR – Bulan dan tahun saat AKDR harus diganti atau dilepas – Kemana harus bertanya jika klien mempunyai masalah atau pertanyaan terkait AKDR yang klien gunakan
  • 31. Dugaan Hamil Ektopik • Amenore • Sakit atau nyeri perut bawah yang tidak biasa • Perdarahan bercak dan di luar siklus (berbeda dari pola haid yang biasa) • Limbung atau pingsan
  • 32. Dugaan Perforasi • Jika diduga terjadi perforasi (insersi atau sonde uterus), hentikan prosedur & keluarkan AKDR. • Periksa klien di klinik secara seksama: – Beberapa jam pertama: observasi dan nilai tanda- tanda vitalnya 5 - 10 menit. – Setelah satu jam: periksa tanda-tanda perdarahan intra-abdominal – Setelah 2 jam kemudian: klien tetap stabil maka klien bisa dipulang (dalam 2 minggu ke depan, pakai kontrasepsi cadangan bila akan senggama)
  • 33. Dugaan….. – Jika terjadi palpitasi dan tekanan darah turun, atau timbul rasa nyeri akut yang berat, konsultasikan atau lakukan rujukan gawat- darurat. – Jika perforasi uterus diketahui setelah 6 minggu pascainsersi atau timbul gejala-gejala perforasi, rujuk klien untuk pemeriksaan lanjut
  • 34.
  • 35. Batang AKDR Ekspulsi Sebagian • Jika AKDR keluar sebagian, keluarkan AKDR tersebut. • Diskusikan dengan klien apakah masih ingin AKDR atau metoda kontrasepsi lainnya. • Jika klien ingin AKDR lagi, ia dapat menggunakan kapan saja jika dipastikan klien tidak hamil. • Jika klien tidak ingin meneruskan penggunaan AKDR, bantu dia untuk memilih metode lain.
  • 36. AKDR Ekspulsi Seluruhnya • Jika klien melaporkan AKDR-nya keluar, tanya apakah ia ingin AKDR lagi atau metoda lain • Klien dapat mendapatkannya kapan saja jika dipastikan ia tidak sedang hamil.
  • 37. AKDR Ekspulsi….. • Tanyakan: – Apakah ia melihat dan mencatat ekspulsinya AKDR – Kapan ia merasakan benang terakhir kali – Kapan ia mendapat haid terakhir – Apakah ia merasakan gejala-gejala seperti hamil – Apakah ia menggunakan metoda cadangan saat dia merasakan benangnya hilang
  • 38. Kehamilan Sementara Masih Menggunakan AKDR • Konfirmasi kehamilannya, jika benar apakah intra atau ekstra uterin. • Jelaskan kehamilan dengan AKDR intrauterin akan meningkatkan risiko partus prematurus, abortus (termasuk abortus septik) yang dapat mengancam keselamatan klien • Jika klien tidak ingin meneruskan kehamilan maka tatalaksana sesuai dengan peraturan yang ada
  • 39. Jika klien ingin meneruskan kehamilan: • Sarankan padanya bahwa melepaskan AKDR adalah yang terbaik. • Jelaskan risiko kehamilan dengan AKDR terpasang. Mencabut AKDR dini mengurangi risiko gangguan kehamilan tetapi juga risiko terjadinya keguguran. • Jika ia menyetujui untuk dilepaskan, keluarkan atau rujuk untuk dilepaskan.
  • 40. Jika klien….. • Jelaskan bahwa ia harus segera kembali jika ada tanda-tanda keguguran atau abortus septik • Jika ia memilih untuk hamil dengan AKDR terpasang maka kehamilannya harus dipantau secara ketat oleh petugas atau dokter. • Jika tali AKDR tidak dapat ditemukan di dalam kanalis servikalis dan AKDR tidak dapat diambil tanpa risiko, lakukan USG untuk melihat apakah AKDR masih di dalam uterus.
  • 41. Mencabut AKDR • Petugas tidak boleh menolak atau menunda pencabutan AKDR apabila klien memintanya dan apapun alasannya. • Semua petugas harus memahami bahwa klien tak boleh dipaksa untuk menggunakan AKDR lebih lama daripada yang klien inginkan. • Jika ada efek samping yang sangat mengganggu klien, diskusikan bagaimana mengatasi hal tersebut dan lihat apakah klien akhirnya meminta untuk dicabut atau meneruskan penggunaan.
  • 42. Mencabut….. • Mencabut AKDR merupakan persoalan mudah dan dapat dilakukan kapan saja. Jika pencabutan dilakukan pada saat sedang haid maka prosedurnya akan lebih mudah karena serviks melunak dan kanalis servikalis sedang terbuka. • Jika terjadi perforasi uterus atau pencabutan AKDR ternyata sulit maka rujuk klien ke tenaga pelaksana atau klinisi yang terampil.
  • 43. Prosedur Pencabutan • Pasang spekulum untuk melihat serviks dan benang AKDR. • Bersihkan serviks dan vagina dengan antiseptik. • Anjurkan klien untuk bersikap santai. • Minta klien untuk memberitahukan jika ada rasa nyeri/tak nyaman, saat pencabutan dijalankan. • Gunakan klem atau forseps ovum untuk menjepit benang AKDR dan menariknya perlahan-lahan hingga AKDR dapat dikeluarkan semuanya.
  • 44. Hal-Hal Penting • Penyakit Radang Panggul tidak disebabkan oleh AKDR tetapi akibat gonore dan klamidia di vagina • Jika pengguna memasuki masa menopause maka AKDR sebaiknya dicabut • Jika terjadi IMS saat sedang menggunakan AKDR maka berikan antibiotika yang sesuai dan cegah infeksi ulangan
  • 45. • AKDR tidak menyebabkan infertilitas tapi IMS yang tidak diobati merupakan penyebabnya • Nulipara boleh menggunakan AKDR tapi tingkat ekspulsinya tinggi • AKDR tidak pernah berpindah ke organ tubuh lainnya karena tetap berada di kavum uteri • Istirahat pakai AKDR tidak diperlukan karena ini membuat risiko tinggi terjadinya kehamilan
  • 46. • Jika peralatan dan AKDR dalam kondisi steril maka tidak diperlukan antibiotika pascainsersi • AKDR dipasang saat haid karena serviks lunak dan kanalis servikalis terbuka • Tidak rasional menolak AKDR karena tidak mau memeriksa benang pascainsersi • Kehamilan ektopik pada pengguna AKDR adalah 12/10.000 perempuan per tahun dibandingkan dengan 65/10.000 perempuan tanpa AKDR (USA)
  • 48. Profil • AKDR levonorgestrel adalah alat kontrasepsi dalam rahim yang berbentuk seperti huruf T • Dalam batang utama atau silinder tersimpan hormon progestin (levonorgestrel) yang akan dilepaskan setelah alat ini dimasukkan ke dalam rongga rahim. • AKDR LNG dipasarkan dengan nama dagang Mirena
  • 49. Efektifitas • Kehamilan hanya terjadi pada kurang dari 1 diantara 100 perempuan pengguna AKDR LNG pada tahun pertama penggunaan (2 per 1.000 perempuan). • Walaupun demikian, masih ada kemungkinan terjadinya kegagalan (walaupun kecil sekali) dan hal ini akan meningkat sesuai dengan lamanya penggunaan AKDR LNG.
  • 50. Farmakokinetik • AKDR LNG (Mirena™) akan melepaskan levonorgestrel sekitar 20 mcg per hari ke kavum uteri dan menurun hingga setengahnya, sekitar10 mcg/hari pada tahun kelima penggunaan. • Konsentrasi levonorgestrel cukup stabil di dalam serum, tidak ada lonjakan atau penurunan konsentrasi yang berarti. • Di beberapa minggu pertama, konsentrasi di dalam serum berkisar antara 150–200 pg/mL dan setelah 12, 24, dan 60 bulan maka konsentrasi levonorgestrel berada pada kisaran 180±66 pg/mL, 192±140 pg/mL, and 159±59 pg/mL.
  • 51. Ekskresi • Sekitar 45% dari levonorgestrel & metabolitnya akan diekskresikan melalui urin dan sekitar 32% diekskresikan melalui feces, dan sebagian besar berbentuk senyawa glukoronat. • Eliminasi paruh waktu levonorgestrel setelah dosis oral adalah mendekati 17 jam
  • 52. Efek Samping, Keuntungan, & Risiko Efek Samping • Perubahan pola haid, seperti: – oligomenore – jarang haid – perdarahan tidak teratur – amenore – menoragi • Jerawat • Sefalgia • Mastalgia • Mual • Perubahan berat badan • Pusing • Perubahan Mood • Perubahan fisik lain: – Kista Ovarii
  • 53. Keuntungan • Perlindungan terhadap: • Kehamilan • Anemia defisiensi zat besi • Penyakit Radang Panggul • Mengurangi nyeri haid • Mengurangi gejala endometriosis (nyeri pelvik, perdarahan tidak teratur)
  • 54. Risiko terhadap Kesehatan • Tidak ada Komplikasi • Jarang terjadi: • Perforasi saat insersi. • Sangat jarang: • Keguguran, partus prematurus,atau infeksi jika terjadi kehamilan dengan AKDR LNG in utero.
  • 55. Hati-Hati Pada Kondisi Dibawah Ini (tunda atau jangan gunakan) • Postpartum kurang dari 4 minggu • Menderita trombosis vena dalam atau paru • Riwayat kanker payudara lebih dari 5 tahun lalu dan tidak pernah kambuh • Penyakit hati yang parah, infeksi, atau tumor hati
  • 56. Saat Penggunaan • Postpartum – Pascaplasenta (dalam 10 menit) – Postpartum (> 10 menit hingga < 48 jam) – Postpartum > 4 – 6 minggu) • Pascakeguguran tanpa infeksi • Amenore yang bukan akibat kehamilan • Ganti cara • Setelah menggunakan Kontrasepsi Darurat • Menyusukan bayi secara eksklusif
  • 58. B. Prosedur Insersi 1. Buka paket steril AKDR LNG. 2. Pakai sarung tangan steril/DTT kemudian keluarkan AKDR LNG dari kemasannya 3. Dengan ibu jari/jari telunjuk, dorong penggeser ke atas (menjauhi petugas) dan pertahankan posisi tersebut pada langkah-langkah selanjutnya (Gambar 9-11). 4. Pastikan lengan AKDR LNG ini terbuka (T) dan tampakkan skala kedalaman uterus untuk mengatur posisi pembatas serviks (flange) yang disesuaikan dengan hasil sondage (gambar 9-12). Catatan: Mengatur posisi pembatas serviks (flange) yang dapat digeser pada tabung inserter dilakukan dengan menyesuaikan dengan hasil tera atau sondage kavum uteri. Jika hasil tera kedalaman kavum uteri adalah 8 cm maka pembatas serviks dipasang pada posisi angka 8 pada skala yang ada di tabung inserter. Kedua ujung lengan AKDR LNG mempunyai bentuk seperti setengah tetesan air atau setengah bulatan lonjong sehingga jika ditemukan maka akan berbentuk seperti telur kecil (Gambar 9-14 bagian atas)
  • 59. 12. Dengan posisi penggeser (slider) terdorong ke atas (arah ujung tabung insersi), tarik kedua benang ke arah bawah sehingga batang (silinder) tertarik ke bawah dan kedua lengan AKDR saling mendekat (melipat ke atas) kemudian masuk ke dalam inserter hingga menyisakan ujung lengan (knob) di bagian ujung inserter (Gambar 9-14) Catatan Jika ujung lengan (knob) posisinya belum tepat, turunkan slider (penggeser) ke tanda (mark) di gagang inserter, keluarkan dan perbaiki posisi lengan. Dorong slider k eatas dan tarik kembali AKDR dan lengannya ke dalam inserter hingga posisinya benar. 13. Tahan posisi siap pasang AKDR dengan cara mengaitkan tali AKDR pada celah penjepit benang yang ada di bagian belakang gagang inserter (Gambar 9-15) 14. Pastikan lagi penahan serviks (flange) telah diatur sesuai dengan ukuran kedalaman kavum uteri (sondage)
  • 60. Catatan: Mengatur posisi penahan serviks (flange) dilakukan pada saat setelah mengambil AKDR LNG dari kemasan sterilnya dan setelah prosedur peneraan kedalaman kavum uteri Pada langkah 14 diatas, hanya dilakukan pemeriksaan ulang apakah pembatas serviks (flange) sudah diatur sebelumnya (langkah 11) 1. Sambil tetap menahan penggeser, tarik tenakulum supaya kanalis servikalis dan kavum uteri pada alur yang sama. 15. Masukkan ujung inserter ke dalam ostium uteri eksternum dan secara perlahan, dorong melalui kanalis servikalis agar masuk hingga ke kavum uteri 16. Hentikan dorongan jika pembatas serviks (flange) berjarak sekitar 1.5 – 2 cm dari serviks 17. Tahan inserter di posisi tersebut, kemudian turunkan slider (penggeser) hingga mencapai garis tanda (garis horisontal yang meninggi pada gagang inserter) 18. Tunggu sekitar 10 detik agar lengan AKDR LNG terbuka dan kembali pada posisi datar, seperti huruf T (Gambar 9-19) 19. Dorong kembali inserter hingga penahan serviks (flange) menyentuh serviks dan ujung inserter menyentuh fundus
  • 62. Peralatan • Cunam Ovum Lurus (Straight Ring Forceps-Foerster) 10” • Cunam Ovum Lengkung (Curve Ring Forceps) 10” • Cunam Ovum Lengkung Panjang (Long Curve Ring Forceps) 12” • Spekulum Sims • Gunting • Mangkok (bowl) • Kapas • Alas Bokong
  • 63. Mengambil AKDR dalam kemasan steril • Buka penutup plastik AKDR hingga setengah bagian • Keluarkan inserter dan pendorong AKDR • Masukkan ujung klem ovum (menelusuri benang) hingga mencapai AKDR • Buka ujung klem ovum untuk menjepit AKDR (bila perlu, tahan dengan ujung jari tangan yang lain sehingga AKDR tidak bergerak ke atas)
  • 64. Mengeluarkan AKDR dari kemasannya • Pastikan AKDR terpegang oleh klem ovum pada kedua lengan dan batangnya • Jepit (jangan mengunci gagang klem ovum) dan tarik AKDR hingga ke luar dari kemasannya
  • 65. Memastikan posisi AKDR • Perhatikan posisi AKDR sudah tepat (ujung klem ovum pada bagian tengah lengan dan arah batang AKDR sejajar dengan lengan klem ovum) • Bawa AKDR ke depan vulva yang telah disiapkan dengan bilasan larutan antiseptik • Perhatikan ketepatan aplikasi jepitan agar AKDR tidak jatuh
  • 66. Teknik Insersi dengan Klem Ovum Penetrasi melalui introitus • Dengan satu tangan, pegang klem ovum porsio (telah disiapkan sebelumnya) • Angkat dan tarik secara halus klem tersebut ke atas dengan sudut 45 • Masukkan AKDR (pada klem AKDR di tangan yang lain) melalui introitus dan ikuti alur lengan klem porsio hingga melewati ostium uteri eksternum
  • 67. Memasukkan AKDR melalui ostium hingga mencapai fundus • Setelah melewati ostium dan memasuki kavum uteri maka arahkan AKDR ke fundus uteri • Lepaskan tangan pemegang klem porsio dan pindahkan ke fundus uteri (dari luar) untuk memastikan klem ovum AKDR telah mencapai fundus
  • 68. Menempatkan AKDR pada fundus • Setelah klem AKDR berada di fundus, tempatkan AKDR di bagian tersebut dengan jalan membuka jepitan dan memutar gagang klem sekitar 45 • Geser perlahan-lahan klem pemegang AKDR ke sisi lateral dinding uterus (perhatikan posisi benang AKDR) sambil tangan luar menekan fundus uteri untuk memfiksasi AKDR
  • 69. Mengeluarkan klem ovum AKDR • Mengikuti dinding lateral kavum uteri, tarik klem ovum AKDR ke luar secara perlahan- lahan dan biarkan ujung klem tetap terbuka sehingga tidak menjepit batang atau benang AKDR pada saat dikeluarkan • Lepaskan tekanan pada fundus setelah ujung klem AKDR dapat dikeluarkan seluruhnya
  • 70. Teknik Insersi Manual • Keluarkan AKDR dari kemasan sterilnya (gunakan klem ovum seperti teknik insersi dengan klem) • Ambil AKDR tersebut dengan cara menjepitnya diantara jari telunjuk dan tengah • Perbaiki posisi AKDR pada jari- jari penjepit sehingga batang AKDR terpegang baik diantara bagian palmar dan punggung jari-jari tersebut
  • 71. Memasukkan AKDR melalui introitus • Lakukan tindakan aspetik- antiseptik pada porsio dan vagina • Pasang spekulum dan jepit bibir atas porsio • Angkat klem porsio untuk menampilkan jalan masuk ke kavum uteri • Arahkan AKDR yang ada diantara 2 jari tangan yang lain ke introitus dan bukaan porsio kemudian lepaskan spekulum
  • 72. • Masukkan AKDR melalui ostium hingga mencapai daerah fundus uteri • Sesuaikan posisi ibu jari, jari manis dan kelingking dengan kondisi jalan lahir sehingga diperoleh akses yang memadai bagi jari tekunjuk dan tengah (AKDR) untuk mencapai fundus
  • 73. Menempatkan AKDR di daerah fundus uteri • Setelah mencapai fundus uteri, miringkan tangan dalam sekitar 30 hingga lengan AKDR menyentuh dinding rahim kemudian lepaskan jepitan pada AKDR (angkat jari telunjuk dari jari tengah) • Setelah itu geser tangan dalam ke arah dinding lateral uterus hingga ADKR lepas dan berada di fundus, kemudian tarik tangan dalam (sambil tangan luar menekan fundus uteri) hingga keluar seluruhnya