3. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah selesai mengikuti materi ini peserta mampu:
1. menjelaskan definisi Safari Wukuf;
2. perencanaan Safari Wukuf;
3. menjelaskan persiapan Safari Wukuf; dan
4. menjelaskan pelaksanaan Safari Wukuf.
4. 1. DEFINSI SAFARI WUKUF
Adalah proses pemberangkatan
Jemaah haji sakit yang memenuhi
kriteria dengan pendampingan tenaga
medis dari KKHI Makkah menuju ke
Arafah untuk melaksanakan Wukuf
dengan menggunakan ambulan atau
bus pada tanggal 9 Dzulhijjah.
5. PROSES SAFARI WUKUF
PERENCANAAN PERSIAPAN PELAKSANAAN EVALUASI
- Bentuk Tim
- Koordinasi
- Membuat time
schedule
- Identifikasi
sarana dan
prasarana yang
dibutuhkan
- Menetapkan JH
calon SW dan
Badal;
- Penyiapan sarana
dan prasarana;
- Pendataan dan
sinkronisasi data;
- Menyiapkan JH.
- Menetapkan JH SW
- Menempatkan JH &
tenaga medis sesuai
nomor bus
- Menuju Arafah Wukuf
didalam bus atau
ambulan
- Kembali ke KKHI
Makkah
- Menilai kondisi
Kesehatan JH
- Mengembalikan
JH ke perawatan
atau rujuk ke
RSAS jika perlu
6. 2. PERENCANAAN SAFARI WUKUF
1. Membentuk Tim Safari Wukuf;
2. Menyusun time schedule;
3. Identifikasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan;
4. Koordinasi.
8. Koordinasi
◦ Koordinasi internal
(DPJP/Dokter ruangan, Tim Penilai, Kasubsi Obat dan
Perbekkes, Kasubsi Penunjang Medik, Gizi, Tim Visitasi,
Pelayanan ambulan, Siskohatkes)
◦ Koordinasi eksternal
(Seksi pembimbing ibadah, Siskohat)
9. 3. PERSIAPAN SAFARI WUKUF
1. Identifikasi dan menetapkan Jemaah haji calon Safari
Wukuf dan Badal dilaporkan secara rutin;
2. Menyiapkan sarana transportasi Safari Wukuf;
3. Sinkronisasi data dengan Siskohatkes;
4. Menyiapkan Jemaah haji Safari Wukuf;
10. KRITERIA
SAFARI WUKUF
1. Kesadaran baik ditandai dengan:
a. Airway, Breathing, Circulation baik;
b. Glasgow Coma Scale (GCS) = 15;
c. Kesadaran psikiatris baik (3 P: memusatkan,
mempertahankan dan mengalihkan perhatian);
d. Kemampuan menilai realita baik (tidak ada halusinasi dan
waham)
2. Hemodinamik (sirkulasi) stabil, Mean Arterial Pressure (MAP)
paling rendah 65 mmHg;
3. Saturasi oksigen >89 dengan nasal kanula 2-3 ltr/mnt;
4. Transportable;
5. Tidak mengidap penyakit menular/tidak infeksius;
6. Penyakit tidak dalam periode akut;
7. Tidak dalam krisis hipertensi.
KHUSUS JEMAAH HAJI
SAKIT YANG DIRAWAT
DI KKHI MAKKAH
11. Menyiapkan Jemaah haji Safari Wukuf
1. Dilakukan mulai sekitar pukul 04.30 WAS;
2. Jemaah haji tidak dimandikan, hanya dibasuh;
3. Identitas jelas (Nama, No paspor, Kloter, Ruang Rawat,
No Bed, No Bus, baring/duduk);
4. Berpakaian ihram (dibimbing oleh pembimbing ibadah).
12. 4. PELAKSANAAN SAFARI WUKUF
1. Menetapkan data Jemaah Safari Wukuf dan
Badal;
2. Jemaah haji posisi duduk dinaikkan ke dalam
bus lebih dulu, kemudian pasien baring;
3. Berangkat pukul 11.00 WAS ke Arafah;
4. Berdiam dan mendengar khutbah Wukuf diatas
bus;
5. Kembali ke KKHI Makkah pukul 13.30 WAS;
6. Jemaah haji posisi baring diturunkan terlebih
dahulu, kemudian Jemaah posisi duduk.
13. Evaluasi Pelaksanaan Safari Wukuf
1. Evaluasi kondisi medis segera setelah Jemaah berada
diruang perawatan;
2. Menyusun laporan pelaksanaan Safari Wukuf.
14. Kendala & Solusi
1. Kondisi kesehatan JH rawat belum stabil;
2. Data yang sangat dinamis;
3. Pemulangan JH pasca rawat oleh RSAS
pada H-1;
4. Data JH rawat RSAS yang
diSafariWukufkan oleh RSAS diperoleh
H-1 mempengaruhi jumlah badal sakit;
5. Rujukan dari kloter ke KKHI Makkah atau
ke RSAS pada H-1.
1. Pertahankan kondisi pasien
minimal masih memenuhi
kriteria SW;
2. Update data secara berkala;
3. Assess segera JH yang baru
masuk KKHI Makkah;
4. Koordinasi dengan
Muassasah, KaDaker, dan
RSAS serta perkuat TPK
Visitasi