2. Pengertian
Risiko merupakan suatu ukuran statistik dari kemungkinan untuk
terjadinya suatu kejadian gawat darurat yang tidak diinginkan
pada masa mendatang. (Poedji Rochjati, 2003:6)
Risiko
Komplikasi
Obstretik pada
persalinan
Kesakitan,
kecatatan
Kematian
Ketidakpuasan
ibu dan bayi.
3. WANITA RISIKO TINGGGI
Wanita yang dalam lingkaran hidupnya dapat terancam
kesehatan dan jiwanya oleh karena sesuatu penyakit atau
kehamilan, persalinan dan nifas
IBU RISIKO TINGGI
Faktor ibu yang dapat mempertinggi risiko kematian neonatal
atau maternatal
KEHAMILAN RISIKO TINGGI
Keadaan yang dapat mempengaruhi optialisasi ibu maupun
janin oada kehamilan yang dihadapi.
4. Faktor-Faktor Risiko Ibu Hamil
Keadaan yang menambah risiko kehamilan, tetapi tidak secara
langsung meningkatkan risiko kematian ibu, semakin banyak
ditemukan faktor risiko pada ibu hamil semakin tinggi resiko
kehamilannya (Syaifudin dan Hamidah, 2009: 223-224)
6. Lanjutan
Hasil pemeriksaan fisik umum.
Tinggi badan kurang dari 145 cm, deformitas pada tulang panggul,
kehamilan disertai anemia, penyakit jantung, diabetes melitus, paru-
paru atau ginjal
Hasil pemeriksaan kehamilan.
Kehamilan trimester I : hipertensi gravidarum berat, perdarahan, infeksi
intrauterin, nyeri abnomen, servik inkompeten, kista ovarium atau mioma
uteri.
Kehamilan trimester II, III : pre eklamsia-eklamsia, perdarahan, kehamilan
kembar, hidrmnion, dismaturitas atau gangguan pertumbuhan, kehamilan
kelainan letak (sungsang, lintang, kepala belum masuk PAP minggun 36
pada primigradiva, hamil dengan dugaan disproporsi sefalo-pelfik, dan
kehamilan diatas 42 minggu)
Hasil Pemeriksaan Fisik
8. Faktor Kehamilan dengan Risiko Tinggi
Berdasarkan Waktu.
Faktor
risiko tinggi
menjelang
kehamilan
Faktor
risiko tinggi
selama
hamil
Faktor
risiko saat
persalinan
Faktor yang
bekerja
langsung
pada
neonatus
Menurut J.S. Lesinki
9. Skor Poedji Rochdjati
Suatu cara untuk mendeteksi dini keterlambatan yang
memiliki risiko lebih besar dari biasanya (bagi ibu maupun
bayi), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum
maupun sesudah persalinan, dengan ukuran yang dapat
dituangkan dalam bentuk angka (skor).
Kehamilan
Risiko
Rendah
(KRR),
skor 2
Kehamilan
Risiko
Tinggi (KRT)
Skor 6-10
Kehamilan
Risiko
Sangat
Tinggi
(KRST)
Skor ≥12
10. Lanjutan
1.
• Membuat pengelompokkan dari ibu
hamil (KRR, KRT,KRST) agar berkrmbang
perilaku kebutuhan tempat dan
penolong persalinan sesuai kondisi ibu.
2.
• Melakukan pemberdayaan ibu hamil,
suami, keluarga dan masyarakat agar
peduli dan memberikan dukungan dan
bantuan untuk kesiapan mental, biaya,
transportasi untuk rujukan terencana.
11. Fungsi Skor
Alat komunikasi dan
edukasi/KIE, bagi ibu
hamil, suami, keluarga
dan masyarakat.
Alat peringatan bagi
petugas kesehatan.
12. Pencegahan Kehamilan Risiko Tinggi
Penyuluhan komunikasi, informasi, edukasi/KIE untuk kehamilan dan
persalinan yang aman.
• Tempat persalinan
dapat dilakukan di
rumah maupun di
polindes, dengan
penolong bidan,
dukun membantu
perawatan nifas
KRR
• Ibu PKK
membantu
penyuluhan agar
pertolongan oleh
bidan dan dokter
puskesmas/polind
es, atau langsung
rujuk RS
KRT
• Diberi
penyuluhan
dirujuk untuk
melahirkan di
rumah sakit
dengan alat
langekap dan
dibawah
pengawasan
dokter spesialis
KRST
13. Lanjutan
Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai
kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat
diperhitungakan dan dipersiapkan langkah-langkah persalinannya.
14. Lanjutan
1.
Mengenal dan mengawasi sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, persalinan dan nifas.
2.
Mengenalkan dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan
dan nifas.
3.
Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan ,
persalinan , nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana serta
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu.