SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
KETERKAITAN ANTARA
PENGANGGURAN DAN INFLASI
MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA
Disusun Oleh :
Oktavia Nina Sari ( 231303082)
DesyPutri Anggun S. ( 231303081)
Husniyatul Hamidah ( 231303085)
Achmad Baharizad R ( 231303061)
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati kami memanjatkan segala puji & syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
Tugas Makalah ini untuk memenuhi mata kuliah Perekonomian Indonesia.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penulisan,isi,dan lain sebagainya. Maka, kami sangat mengharapkan saran dan kritik guna
perbaikan untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini diterima dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya dalam
menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Ilmu Ekonomi. Atas perhatian dan kerja sama
nya kami mengucapkan Terima kasih.
Surabaya, Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………. 1
Daftar Isi ..…………………………………………………………………………... 2
BAB I : Pendahuluan………………………………………………………………... 3
BAB II : Deskripsi …………………………………………………………………... 4
BAB III : Pembahasan...…………………………………………………………… 5
Pengangguran ………..………..……………………………………………...………. 5
Inflasi …………………………………………......................................................... . 6
Keterkaitan Pengangguran dengan Inflasi …………………………………………. 7
Kebijakan Pemerintah ….…………………………………………………………… 8
BAB IV : Penutup & Kesimpulan …………………………………………………. 10
Daftar Pustaka …………..………………………………………………………...... 11
Soal Tanya Jawab ………..………………………………………………………......12
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar belakang
Setiap negara menghadapi masalah yang berbeda-beda, baik itu masalah internal maupun
eksternal, namun masalah utama yang dihadapi oleh setiap negara adalah masalah pengangguran
dan inflasi. Masalah pengangguran ini timbul karena perekonomian tidak selalu mencapai
kesempatan kerja penuh, sehingga kelompok angkatan kerja terbagi menjadi kelompok bekerja
dan tidak bekerja. Untuk menghadapi masalah yang dihadapi dalam perekonomian di suatu
negara, perlu peran pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut, karena mekanisme pasar
dianggap tidak mampu untuk mengatasi masalah pengangguran yang dihadapi dalam suatu
negara. Peran pemerintah diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan pemerintah, kebijakan
fiskal, moneter dan penawaran.
 Rumusan Masalah
a. Pengertian Pengangguran dan Inflasi
b. Keterkaitan Pengangguran dan Inflasi
c. Kebijakan Pemerintah yang sudah diambil
 Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian dari pengaanguran dan inflasi. Dijelaskan
juga mengenai keterkaitan antara pengangguran dan inflasi yang terjadi dikebanyakan negara,
terutama di Indonesai.
BAB II
DESKRIPSI
Pengangguran atau Tuna Karya adalah istilah untuk orang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dua hari dalam seminggu, atau seseorang yang sedang mencari
pekerjaan yang lebih layak. Pengangguran umumnya disebabkan oleh karena jumlah angkatan
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktifitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah sosial lainnya.
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga – harga secara umum dan terus menerus
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain
konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas dipasar yang memicu konsumsi
atau bahkan spekulasi, ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi juga merupakan proses
menurunnya mata uang secara kontinu.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat dan
hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikkan harga berada dibawah angka 10% -
30%setahun; berat antara 30% - 100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi
apabila kenaikkan harga berada diatas 100% setahun.
Kurva Philip adalah kurva yang menggambarkan hubungan Negatif antara Inflasi dan
Pengangguran.
● Semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran semakin rendah.
● Semakin rendah tingkat inflasi, maka tingkat pengguran semakin tinggi.
● Tingkat inflasi nol dan pengangguran ada tingkat pengguna tenaga kerja penuh ( full
employment ).
● Tingkat inflasi negatif (deflationary gap), tingkat pengangguran lebih tinggi.
● Tingkat inflasi positif (inflationary gap), tingkat pengangguran lebih rendah.
BAB III
PEMBAHASAN
 Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang
mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja
contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan
lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja
yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan
menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan
menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga
dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan
sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang
adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang
seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
 INFLASI
Berbagai definisi tentang inflasi telah dikemukakan oleh para ahli. Nanga (2001: 237)
menyatakan bahwa Inflasi adalah suatu gejala di mana tingkat harga umum mengalami kenaikan
secara terus-menerus. Kenaikan tingkat harga umum yang terjadi sekali waktu saja tidaklah
dapat dikatakan sebagai inflasi. Menurut Rahardja (1997: 32) Inflasi adalah kecenderungan dari
harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau
dua barang saja tidak disebut inflasi, tetapi jika kenaikan meluas kepada sebagian besar harga
barang-barang maka hal ini disebut inflasi.
Sementara itu Eachern (2000: 133) menyatakan bahwa Inflasi adalah kenaikan terus-menerus
dalam rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi, bulan ini naik dan bulan depan
turun, setiap adanya kenaikan kerja tidak berarti sebagai inflasi. Sedangkan Sukirno (2004: 27)
memberikan definisi bahwa Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
suatu perekonomian. Selanjutnya BPS (2000: 10) mendefinisikan Inflasi sebagai salah satu
indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah atau daerah yang menunjukkan
perkembangan harga barang dan jasa secara umum yang dihitung dari indeks harga konsumen.
Dengan demikian angka inflasi sangat mempengaruhi daya beli masyarakat yang berpenghasilan
tetap, dan di sisi lain juga mempengaruhi besarnya produksi barang.
Berdasarkan berbagai definisi yang telah dikemukakan di atas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa secara umum Inflasi adalah suatu gejala naiknya harga secara terus-menerus
(berkelanjutan) terhadap sejumlah barang. Kenaikan yang sifatnya sementara tidak dikatakan
inflasi dan kenaikan harga terhadap satu jenis komoditi juga tidak dikatakan inflasi.
 Keterkaitan Pengangguran dengan Inflasi
Dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang menjadi pokok permasalahan
ekonomi makro. Pertama adalah masalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat
dikategorikan baik jika angka pertumbuhan positif dan bukannya negatif. Kedua adalah masalah
inflasi. Inflasi adalah indikator pergerakan harga-harga barang dan jasa secara umum, yang
secara bersamaan juga berkaitan dengan kemampuan daya beli. Inflasi mencerminkan stabilitas
harga, semakin rendah nilai suatu inflasi berarti semakin besar adanya kecenderungan ke arah
stabilitas harga. Namun masalah inflasi tidak hanya berkaitan dengan melonjaknya harga suatu
barang dan jasa. Inflasi juga sangat berkaitan dengan purchasing power atau daya beli dari
masyarakat. Sedangkan daya beli masyarakat sangat bergantung kepada upah riil. Inflasi
sebenarnya tidak terlalu bermasalah jika kenaikan harga dibarengi dengan kenaikan upah riil.
Masalah ketiga adalah pengangguran. Memang masalah pengangguran telah menjadi momok
yang begitu menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Negara
berkembang seringkali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya
lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan
karena faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi. Masalah pengangguran itu sendiri tidak
hanya terjadi di negara-negara berkembang namun juga dialami oleh negara-negara maju.
Namun masalah pengangguran di negara-negara maju jauh lebih mudah terselesaikan daripada di
negara-negara berkembang karena hanya berkaitan dengan pasang surutnya business cycle dan
bukannya karena faktor kelangkaan investasi, masalah ledakan penduduk, ataupun masalah
sosial politik di negara tersebut.
 Kebijakan Pemerintah
1. Kebijakan untuk mengatasi masalah pengangguran
a. Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal untuk mengatasi masalah pengangguran dengan mengurangi pajak dan
menambah pengeluaran pemerintah. Pada saat tarif pajak dikurangi, masyarakat akan
cenderung memegang uang yang bisa digunakan untuk modal dalam berusaha.
b. Kebijakan moneter
Kebijakan moneter untuk mengatasi masalah pengangguran dengan cara menambah
penawaran uang, mengurangi/menurunkan suku bunga dan menyediakan kredit khusus
untuk sektor/ kegiatan tertentu.
c. Kebijakan segi penawaran
Kebijakan segi penawaran dengan cara mendorong lebih banyak investasi,
mengembangkan infrastruktur, meningkatkan efisiensi administrasi pemerintahan,
memberi subsidi dan menggunakan pajak perusahaaan dan individu.
2. Kebijakan untuk mengatasi masalah inflasi
a. Kebijakan moneter
Kebijakan moneter untuk mengatasi masalah inflasi adalah :
 Politik pasar terbuka
Politik pasar terbuka adalah suatu kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank
sentral untuk menjual surat-surat berharga seperti obligasi pemerintah kepada
masyarakat (SBI). dengan demikian maka jumlah uang beredar di tangan masyarakat
berkurang dan sebagai gantinya bertambah obligasi pemerintah.
 Menaikan tingkat bunga diskonto
Dengan menaikan tingkat bunga diskonto oleh bank sentral maka hal ini akan
menyebabkan keinginan badan-badan kredit seperti bank umum untuk mengadakan
pinjaman guna memenuhi permintaan masyarakat berkurang, sehingga hal ini juga
mengurangi besarnya pinjaman kredit dari bank umum berkurang yang kemudian
secara tidak langsung akan mengurangi laju inflasi.
b. Kebijakan fiskal
 Mengurangi pengeluaran pemerintah
Dengan melakukan kebijakan fiskal melalui upaya pengeluaran pemerintah maka hal
ini juga dapat mengurangi laju inflasi, karena semakin sedikit biaya yang dikeluarkan
pemerintah akan menyebabkan jumlah uang beredar yang ada di masyarakat akan
semakin berkurang sehingga paling tidak laju inflasi dapat ditekan.
 Menaikan pajak
Seperti kita ketahui bahwa jumlah uang beredar yang terlalu besar akan menyebabkan
terjadi nya inflasi, maka dengan menaikan pajak diharapkan penghasilan seseorang
akan berkurang, sehingga jumlah uang beredar pun ikut berkurang yang pada
akhirnya akan berdampak pada penurunan laju inflasi.
 Mengadakan pinjaman pemerintah
Upaya mengadakan pinjaman tersebut sebagian dari gaji pegawai dan buruh dipotong
untuk disimpan menjadi pinjaman pemerintah selama jangka waktu tertentu, sehingga
jumlah uang beredar yang ada di masyarakat pun juga ikut berkurang yang pada
akhirnya akan menurunkan tingkat inflasi.
BAB IV
PENUTUP
 Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan sebelumnya dapat ditarik Kesimpulan, bahwa Inflasi
menunjukan tingkat kenaikan harga, sedangkan Pengangguran adalah kesempatan yang
timpang yang terjadi antara angkatan kerja dan kesempatan kerja sehingga sebagian
angkatan kerja tidak dapat melakukan kegiatan kerja.
Inflasi mempunyai keterkaitan terhadap Pengangguran. Tingkat Pengangguran yang
rendah akan menimbulkan masalah Inflasi, sebaliknya bila tingkat Pengangguran tinggi
tingkat harga-harga relatif stabil.
Selain itu, melemahnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga barang (Inflasi),
berakibat pada lemahnya investasi pula, dan akhirnya berdampak pada menambahnya
Pengangguran karena tidak adanya kesempatan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
http://ryansyukra.blogspot.com/2012/05/hubungan-antara-inflasi-dan.html
http://lanimaidiacute.blogspot.com/2012/05/hubungan-inflasi-dan-pengangguran.html
http://dwi-oki.blogspot.com/2012/04/hubungan-antara-pengangguran-dengan.html
http://shandrakatherine.wordpress.com/tag/makalah-inflasi/
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya pengangguran di setiap negara-negara berkembang
maupun negara maju?
3. Bagaimana kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran?
4. Sebutkan pengertian dari Inflasi?
5. Ada 3 kebijakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran, Antara lain, kebijakan
fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan segi penawaran. Kebijakan mana yang paling
penting? Berikan komentar!
Jawaban :
1. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang
sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari
kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah smp, sma, mahasiswa perguruan
tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
2. Pengangguran terjadi umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para
pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu
menyerapnya.
3. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran
a. Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal untuk mengatasi masalah pengangguran dengan mengurangi pajak
dan menambah pengeluaran pemerintah. Pada saat tarif pajak dikurangi, masyarakat
akan cenderung memegang uang yang bisa digunakan untuk modal dalam berusaha.
b. Kebijakan moneter
Kebijakan moneter untuk mengatasi masalah pengangguran dengan cara menambah
penawaran uang, mengurangi/menurunkan suku bunga dan menyediakan kredit
khusus untuk sektor/ kegiatan tertentu.
c. Kebijakan segi penawaran
Kebijakan segi penawaran dengan cara mendorong lebih banyak investasi,
mengembangkan infrastruktur, meningkatkan efisiensi administrasi pemerintahan,
memberi subsidi dan menggunakan pajak perusahaaan dan individu.
4. Pengertian Inflasi menurut Sukirno (2004: 27) memberikan definisi bahwa Inflasi
adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
5. Ketiga kebijakan itu sangatlah penting, karena masing-masing kebijakan memiliki
keterkaitan antara satu sama lain dan memiliki pengaruh yang baik untuk mengatasi masalah
pengangguran.

More Related Content

What's hot

kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan Nursyidah alit
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksPuja Lestari
 
faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasifaktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasiM fazrul
 
makalah bank indonesia
makalah bank indonesiamakalah bank indonesia
makalah bank indonesiaNisa Ell
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMagdalena Palma Renia
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatanEl Loen
 
PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI
PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI
PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI Dini Sri Rahayu
 
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalMakalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalYesica Adicondro
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorSucifitria
 
Kapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomiKapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomiyuniar putri
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanDadang Solihin
 
8 dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
8  dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah8  dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
8 dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintahRatih Puji Astuti
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Nur Anisa Rachmawati
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaMohammad Sugiharto
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modalyy rahmat
 
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMIBakhrul Ulum
 
Keseimbangan sektor riil (pasar barang)
Keseimbangan sektor riil (pasar barang)Keseimbangan sektor riil (pasar barang)
Keseimbangan sektor riil (pasar barang)mahasiswaunida
 

What's hot (20)

Makalah pendapatan nasional
Makalah pendapatan nasional Makalah pendapatan nasional
Makalah pendapatan nasional
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasifaktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
 
makalah bank indonesia
makalah bank indonesiamakalah bank indonesia
makalah bank indonesia
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatan
 
PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI
PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI
PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI
 
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalMakalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Kapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomiKapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomi
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
8 dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
8  dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah8  dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
8 dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
 
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
 
Keseimbangan sektor riil (pasar barang)
Keseimbangan sektor riil (pasar barang)Keseimbangan sektor riil (pasar barang)
Keseimbangan sektor riil (pasar barang)
 

Similar to Keterkaitan antara pengangguran dan inflasi

Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesiaContoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesiaTerminal Purba
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.docRezky Ramadhani
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesiaErlita Marcelia II
 
T ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politikT ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politikRibca Laoli
 
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiaParadigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiahasril ariel
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Heiha Tambun
 
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxPembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxElisabethPanggabeanS
 
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Khairan Luthfi
 
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...Ariyadi Prakoso
 
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxMakalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxByOneNet
 
Pengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptxPengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptxAmaldoSiwi1
 
Pengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptxPengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptxAmaldoSiwi1
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiYasirecin Yasir
 

Similar to Keterkaitan antara pengangguran dan inflasi (20)

Tugas sma 2017
Tugas sma 2017Tugas sma 2017
Tugas sma 2017
 
Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)
 
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesiaContoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
T ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politikT ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politik
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiaParadigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
4.pdf
4.pdf4.pdf
4.pdf
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)
 
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxPembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
 
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
 
PP INFLASI.pptx
PP INFLASI.pptxPP INFLASI.pptx
PP INFLASI.pptx
 
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
 
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxMakalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
 
Pengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptxPengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptx
 
Pengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptxPengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptx
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
Ekonomi teknik (softskill)inflasi
Ekonomi teknik (softskill)inflasiEkonomi teknik (softskill)inflasi
Ekonomi teknik (softskill)inflasi
 

Recently uploaded

Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (19)

Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 

Keterkaitan antara pengangguran dan inflasi

  • 1. KETERKAITAN ANTARA PENGANGGURAN DAN INFLASI MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA Disusun Oleh : Oktavia Nina Sari ( 231303082) DesyPutri Anggun S. ( 231303081) Husniyatul Hamidah ( 231303085) Achmad Baharizad R ( 231303061)
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati kami memanjatkan segala puji & syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Tugas Makalah ini untuk memenuhi mata kuliah Perekonomian Indonesia. Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan,isi,dan lain sebagainya. Maka, kami sangat mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini diterima dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya dalam menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Ilmu Ekonomi. Atas perhatian dan kerja sama nya kami mengucapkan Terima kasih. Surabaya, Juni 2015 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………………………………………………. 1 Daftar Isi ..…………………………………………………………………………... 2 BAB I : Pendahuluan………………………………………………………………... 3 BAB II : Deskripsi …………………………………………………………………... 4 BAB III : Pembahasan...…………………………………………………………… 5 Pengangguran ………..………..……………………………………………...………. 5 Inflasi …………………………………………......................................................... . 6 Keterkaitan Pengangguran dengan Inflasi …………………………………………. 7 Kebijakan Pemerintah ….…………………………………………………………… 8 BAB IV : Penutup & Kesimpulan …………………………………………………. 10 Daftar Pustaka …………..………………………………………………………...... 11 Soal Tanya Jawab ………..………………………………………………………......12
  • 4. BAB I PENDAHULUAN  Latar belakang Setiap negara menghadapi masalah yang berbeda-beda, baik itu masalah internal maupun eksternal, namun masalah utama yang dihadapi oleh setiap negara adalah masalah pengangguran dan inflasi. Masalah pengangguran ini timbul karena perekonomian tidak selalu mencapai kesempatan kerja penuh, sehingga kelompok angkatan kerja terbagi menjadi kelompok bekerja dan tidak bekerja. Untuk menghadapi masalah yang dihadapi dalam perekonomian di suatu negara, perlu peran pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut, karena mekanisme pasar dianggap tidak mampu untuk mengatasi masalah pengangguran yang dihadapi dalam suatu negara. Peran pemerintah diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan pemerintah, kebijakan fiskal, moneter dan penawaran.  Rumusan Masalah a. Pengertian Pengangguran dan Inflasi b. Keterkaitan Pengangguran dan Inflasi c. Kebijakan Pemerintah yang sudah diambil  Tujuan Makalah Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian dari pengaanguran dan inflasi. Dijelaskan juga mengenai keterkaitan antara pengangguran dan inflasi yang terjadi dikebanyakan negara, terutama di Indonesai.
  • 5. BAB II DESKRIPSI Pengangguran atau Tuna Karya adalah istilah untuk orang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dua hari dalam seminggu, atau seseorang yang sedang mencari pekerjaan yang lebih layak. Pengangguran umumnya disebabkan oleh karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktifitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga – harga secara umum dan terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas dipasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi juga merupakan proses menurunnya mata uang secara kontinu. Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikkan harga berada dibawah angka 10% - 30%setahun; berat antara 30% - 100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikkan harga berada diatas 100% setahun. Kurva Philip adalah kurva yang menggambarkan hubungan Negatif antara Inflasi dan Pengangguran. ● Semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran semakin rendah. ● Semakin rendah tingkat inflasi, maka tingkat pengguran semakin tinggi. ● Tingkat inflasi nol dan pengangguran ada tingkat pengguna tenaga kerja penuh ( full employment ). ● Tingkat inflasi negatif (deflationary gap), tingkat pengangguran lebih tinggi. ● Tingkat inflasi positif (inflationary gap), tingkat pengangguran lebih rendah.
  • 6. BAB III PEMBAHASAN  Pengangguran Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan. Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
  • 7.  INFLASI Berbagai definisi tentang inflasi telah dikemukakan oleh para ahli. Nanga (2001: 237) menyatakan bahwa Inflasi adalah suatu gejala di mana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus. Kenaikan tingkat harga umum yang terjadi sekali waktu saja tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi. Menurut Rahardja (1997: 32) Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, tetapi jika kenaikan meluas kepada sebagian besar harga barang-barang maka hal ini disebut inflasi. Sementara itu Eachern (2000: 133) menyatakan bahwa Inflasi adalah kenaikan terus-menerus dalam rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi, bulan ini naik dan bulan depan turun, setiap adanya kenaikan kerja tidak berarti sebagai inflasi. Sedangkan Sukirno (2004: 27) memberikan definisi bahwa Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Selanjutnya BPS (2000: 10) mendefinisikan Inflasi sebagai salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah atau daerah yang menunjukkan perkembangan harga barang dan jasa secara umum yang dihitung dari indeks harga konsumen. Dengan demikian angka inflasi sangat mempengaruhi daya beli masyarakat yang berpenghasilan tetap, dan di sisi lain juga mempengaruhi besarnya produksi barang. Berdasarkan berbagai definisi yang telah dikemukakan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum Inflasi adalah suatu gejala naiknya harga secara terus-menerus (berkelanjutan) terhadap sejumlah barang. Kenaikan yang sifatnya sementara tidak dikatakan inflasi dan kenaikan harga terhadap satu jenis komoditi juga tidak dikatakan inflasi.
  • 8.  Keterkaitan Pengangguran dengan Inflasi Dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang menjadi pokok permasalahan ekonomi makro. Pertama adalah masalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat dikategorikan baik jika angka pertumbuhan positif dan bukannya negatif. Kedua adalah masalah inflasi. Inflasi adalah indikator pergerakan harga-harga barang dan jasa secara umum, yang secara bersamaan juga berkaitan dengan kemampuan daya beli. Inflasi mencerminkan stabilitas harga, semakin rendah nilai suatu inflasi berarti semakin besar adanya kecenderungan ke arah stabilitas harga. Namun masalah inflasi tidak hanya berkaitan dengan melonjaknya harga suatu barang dan jasa. Inflasi juga sangat berkaitan dengan purchasing power atau daya beli dari masyarakat. Sedangkan daya beli masyarakat sangat bergantung kepada upah riil. Inflasi sebenarnya tidak terlalu bermasalah jika kenaikan harga dibarengi dengan kenaikan upah riil. Masalah ketiga adalah pengangguran. Memang masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Negara berkembang seringkali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan karena faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi. Masalah pengangguran itu sendiri tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang namun juga dialami oleh negara-negara maju. Namun masalah pengangguran di negara-negara maju jauh lebih mudah terselesaikan daripada di negara-negara berkembang karena hanya berkaitan dengan pasang surutnya business cycle dan bukannya karena faktor kelangkaan investasi, masalah ledakan penduduk, ataupun masalah sosial politik di negara tersebut.
  • 9.  Kebijakan Pemerintah 1. Kebijakan untuk mengatasi masalah pengangguran a. Kebijakan fiskal Kebijakan fiskal untuk mengatasi masalah pengangguran dengan mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah. Pada saat tarif pajak dikurangi, masyarakat akan cenderung memegang uang yang bisa digunakan untuk modal dalam berusaha. b. Kebijakan moneter Kebijakan moneter untuk mengatasi masalah pengangguran dengan cara menambah penawaran uang, mengurangi/menurunkan suku bunga dan menyediakan kredit khusus untuk sektor/ kegiatan tertentu. c. Kebijakan segi penawaran Kebijakan segi penawaran dengan cara mendorong lebih banyak investasi, mengembangkan infrastruktur, meningkatkan efisiensi administrasi pemerintahan, memberi subsidi dan menggunakan pajak perusahaaan dan individu. 2. Kebijakan untuk mengatasi masalah inflasi a. Kebijakan moneter Kebijakan moneter untuk mengatasi masalah inflasi adalah :  Politik pasar terbuka Politik pasar terbuka adalah suatu kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral untuk menjual surat-surat berharga seperti obligasi pemerintah kepada masyarakat (SBI). dengan demikian maka jumlah uang beredar di tangan masyarakat berkurang dan sebagai gantinya bertambah obligasi pemerintah.  Menaikan tingkat bunga diskonto Dengan menaikan tingkat bunga diskonto oleh bank sentral maka hal ini akan menyebabkan keinginan badan-badan kredit seperti bank umum untuk mengadakan pinjaman guna memenuhi permintaan masyarakat berkurang, sehingga hal ini juga mengurangi besarnya pinjaman kredit dari bank umum berkurang yang kemudian secara tidak langsung akan mengurangi laju inflasi. b. Kebijakan fiskal  Mengurangi pengeluaran pemerintah
  • 10. Dengan melakukan kebijakan fiskal melalui upaya pengeluaran pemerintah maka hal ini juga dapat mengurangi laju inflasi, karena semakin sedikit biaya yang dikeluarkan pemerintah akan menyebabkan jumlah uang beredar yang ada di masyarakat akan semakin berkurang sehingga paling tidak laju inflasi dapat ditekan.  Menaikan pajak Seperti kita ketahui bahwa jumlah uang beredar yang terlalu besar akan menyebabkan terjadi nya inflasi, maka dengan menaikan pajak diharapkan penghasilan seseorang akan berkurang, sehingga jumlah uang beredar pun ikut berkurang yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan laju inflasi.  Mengadakan pinjaman pemerintah Upaya mengadakan pinjaman tersebut sebagian dari gaji pegawai dan buruh dipotong untuk disimpan menjadi pinjaman pemerintah selama jangka waktu tertentu, sehingga jumlah uang beredar yang ada di masyarakat pun juga ikut berkurang yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat inflasi.
  • 11. BAB IV PENUTUP  Kesimpulan Berdasarkan dari pembahasan sebelumnya dapat ditarik Kesimpulan, bahwa Inflasi menunjukan tingkat kenaikan harga, sedangkan Pengangguran adalah kesempatan yang timpang yang terjadi antara angkatan kerja dan kesempatan kerja sehingga sebagian angkatan kerja tidak dapat melakukan kegiatan kerja. Inflasi mempunyai keterkaitan terhadap Pengangguran. Tingkat Pengangguran yang rendah akan menimbulkan masalah Inflasi, sebaliknya bila tingkat Pengangguran tinggi tingkat harga-harga relatif stabil. Selain itu, melemahnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga barang (Inflasi), berakibat pada lemahnya investasi pula, dan akhirnya berdampak pada menambahnya Pengangguran karena tidak adanya kesempatan kerja.
  • 13. Pertanyaan : 1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran? 2. Apa yang menyebabkan terjadinya pengangguran di setiap negara-negara berkembang maupun negara maju? 3. Bagaimana kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran? 4. Sebutkan pengertian dari Inflasi? 5. Ada 3 kebijakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran, Antara lain, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan segi penawaran. Kebijakan mana yang paling penting? Berikan komentar! Jawaban : 1. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan. 2. Pengangguran terjadi umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. 3. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran a. Kebijakan fiskal Kebijakan fiskal untuk mengatasi masalah pengangguran dengan mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah. Pada saat tarif pajak dikurangi, masyarakat akan cenderung memegang uang yang bisa digunakan untuk modal dalam berusaha. b. Kebijakan moneter Kebijakan moneter untuk mengatasi masalah pengangguran dengan cara menambah penawaran uang, mengurangi/menurunkan suku bunga dan menyediakan kredit khusus untuk sektor/ kegiatan tertentu. c. Kebijakan segi penawaran Kebijakan segi penawaran dengan cara mendorong lebih banyak investasi, mengembangkan infrastruktur, meningkatkan efisiensi administrasi pemerintahan, memberi subsidi dan menggunakan pajak perusahaaan dan individu. 4. Pengertian Inflasi menurut Sukirno (2004: 27) memberikan definisi bahwa Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. 5. Ketiga kebijakan itu sangatlah penting, karena masing-masing kebijakan memiliki keterkaitan antara satu sama lain dan memiliki pengaruh yang baik untuk mengatasi masalah pengangguran.