SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MAKROEKONOMI
PENGANGGURAN, INFLASI
DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
( KELOMPOK IX )
DOSEN PEMBIMBING :
FERLY PESIK, SE, M.Si
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
“PIONEER” MANADO
JURUSAN MANAGEMENT
2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih kepada Allah Yang Maha Besar atas segala
pertolongan, petunjuk, serta Berkat, hikmat dan kekuatan yang Dia berikan,
sehingga Kami ―Kelompok IX‖ dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini dengan
baik.
Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah sebagai salah satu
syarat untuk mendapatkan nilai pada Mata Kuliah ―Ekonomi Makro‖ pada
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Pioneer” Manado, yang berlokasikan di
Tondano, serta dapat memperluas Wawasan dan Pengetahuan dari rekan-rekan
Mahasiswa/i STIE ―PIONEER‖.
Kami sebagai Penulis menyadari, masih banyak kekurangan – kekurangan
dalam pembuatan Tugas Makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan,
pengalaman dan kemampuan penulis, penulis juga menyadari bahwa pembuatan
Makalah ini akan mengalami banyak kesukaran tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun untuk Tugas Makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan manfaat bagi pihak yang memerlukannya.
Tondano, 16 April 2013
Penulis,
KELOMPOK IX
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I
A. PENDAHULUAN
I. MASALAH PENGANGGURAN .......................................................... 1
II. TUJUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH ............................................ 3
III. MASALAH INFLASI / KENAIKAN HARGA ................................... 5
IV. INFLASI MERAYAP DAN HIPERINFLASI ..................................... 6
V. EFEK BURUK INFLASI ...................................................................... 7
VI. KEBIJAKAN FISKAL, MONETER DAN MASALAH
PENGANGGURAN ............................................................................... 9
VII. MASALAH INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH .............10
VIII. KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN ...................................................11
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN .........................................................................................12
NAMA – NAMA KELOMPOK ..............................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Pengangguran dan Inflasi adalah dua masalah ekonomi utama yang
dihadapi setiap masyarakat. Kedua-dua masalah ekonomi itu dapat
mewujudkan beberapa efek buruk yang bersifat ekonomi, politik dan sosial.
Untuk menghindari berbagai efek buruk yang mungkin timbul, berbagai
kebijakan ekonomi perlu dijalankan. Analisis dalam bab ini bertujuan untuk
menerangkan tentang bentuk-bentuk masalah pengangguran dan inflasi yang
dihadapi suatu perekonomian dan bentuk Kebijakan Pemerintah yang dapat
dijalankan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian pada
hakikatnya bab ini akan membincangkan dua hal pengangguran dan Inflasi
yang dihadapi suatu ekonomi dan bentuk Kebijakan Pemerintah yang dapat
dijalankan untuk mengatasi masalah tersebut. Tiga bentuk kebijakan
pemerintah yang dapat dijalankan yaitu kebijakan fiscal, kebijakan moneter
dan kebijakan segi penawaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASALAH PENGANGGURAN
Masalah Pengangguran adalah keadaan dimana seseorang yang
tergolong dalam angkatan kerja, ingin mendapatkan pekerjaan tetapi
belum dapat memperolehnya.
1. JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBABNYA
a. Pengangguran Normal atau Friksional
Pengangguran Normal atau Friksional adalah seseorang yang
berhenti bekerja karena kurang menyukai pekerjaannya atau tidak
sepaham dengan atasannya.
Contoh, seseorang sudah memiliki pekerjaan di suatu toko misalnya,
namun berhenti bekerja karena tidak menyukai pekerjaannya
b. Pengangguran Siklikal
Pengangguran Siklikal adalah seseorang yang diberhentikan
karena perusahaan mengurangi pekerja akibat penurunan permintaan.
Contoh, orang-orang yang di PHK.
c. Pengangguran Struktural
Pengangguran Struktural adalah seseorang yang berhenti bekerja
karena perusahaannya ditutup, meskipun memiliki kemampuan atau
kecakapan.
Contoh, seseorang yang bekerja pada suatu perusahaan namun berhenti
bekerja karena perusahaannya ditutup.
d. Pengangguran Teknologi
Pengangguran Teknologi adalah seseorang yang berhenti bekerja
karena adanya pergantian tenaga kerja mesin dengan manusia.
Contohnya Mesin Cuci Menggantikan orang yang mencuci pakaian.
2. JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN CIRINYA
a. Pengangguran Terbuka
Pengangguran Terbuka adalah Pengangguran yang tercipta sebagai
akibat pertambahan Lowongan Pekerjaan yang lebih rendah dari
pertambahan tenaga kerja.
Contoh, banyaknya Sarjana namun sedikit lapangan pekerjaan.
b. Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran Tersembunyi adalah Pengangguran yang tercipta
karena kelebihan tenaga kerja dalam suatu bagian dalam perusahaan,
akibatnya banyak tenaga kerja yang menganggur meskipun memiliki
pekerjaan. Contohnya Pelayan Restouran yang lebih banyak dari yang
diperlukan
c. Pengangguran Bermusim
Pengangguran Bermusim adalah pengangguran yang terjadi karena
adanya pengaruh dari musim terutama pada sektor Pertanian dan
Perikanan.
Contohnya,
- Saat Musim Hujan Penyadap karet dan Nelayan tidak dapat
melakukan pekerjaan mereka sehingga mereka terpaksa menganggur.
- Saat Musim Kemarau para Pesawah tidak dapat mengerjakan
Tanahnya.
d. Pengangguran Setengah Menganggur
Pengangguran Setengah Mengaggur adalah Pengangguran yang
tercipta akibat jam kerja yang jauh lebih rendah dari jam kerja normal.
Contoh Seseorang yang bekerja Part time ( paruh waktu ).
B. MASALAH INFLASI / KENAIKAN HARGA
Inflasi adalah kenaikan harga – harga umum yang berlaku dalam
suatu perekonomian dari satu period eke periode lainnya.
1. JENIS – JENIS INFLASI
a. Inflasi Tarikan Permintaan
Inflasi Tarikan Permintaan adalah kesempatan kerja yang tinggi,
menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya
menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi. Misalnya
mengeluarkan barang dan jasa.
Contohnya, suatu perusahaan Blackberry menawarkan berbagai aplikasi
baru untuk menambah minat masyarakat sehingga penawaran akan barang
tersebut dapat bertambah.
b. Inflasi Desakan Biaya
Inflasi Desakan Biaya adalah kenaikan harga barang produksi dari
suatu perusahaan dengan cara memberikan gaji dan upah yang tinggi
kepada Karyawannya karena adanya permintaan Perusahaan yang
bertambah. Contohnya dalam Suatu Perusahaan membutuhkan 10
(Sepuluh) Karyawan, untuk bekerja sesuai jam kerja yang ditetapkan,
namun berhubung karyawan yang Perusahaan peroleh hanya setengah
dari 10 Karyawan dan permintaan Perusahaan semakin meningkat maka
Perusahaan akan menaikan Gaji atau Upah yang lebih tinggi untuk
Karyawan yang mengerjakan permintaan Perusahaan yang meningkat itu.
c. Inflasi Diimpor
Inflasi Diimpor bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang
diimpor. Inflasi ini akan wujud, apabila barang-barang impor yang
mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam
kegiatan pengeluaran perusahaan-perusahaan.
Misalnya ―Minyak‖ yang berasal dari salah satu Negara terbesar
penghasil minyak yaitu Negara Arab Saudi, Negara Arab akan menaikan
harga minyak karena minyak peranannya sangat penting dalam proses
produksi barang-barang industri.
Dengan naiknya harga Minyak, maka harga Biaya produksipun otomatis
meningkat
2. INFLASI MERAYAP DAN HIPERINFLASI
Inflasi Merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang
tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen dalam setahun.
Contohnya, Negara Malaysia dan Singapura, Negara tersebut adalah Dua
dari Negara-negara yang tingkat inflasinya dapat digolongkan sebagai
inflasi Merayap.
Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat,
yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat
dalam masa yang singkat.
Contohnya, Negara Indonesia
Tahun Tingkat Inflasi (%)
1965 500 %
1966 650 %
Ini berarti tingkat harga – harga naik 5 kali lipat pada tahun 1965 dan pada
tahun 1966 harga-harga naik 6,5 kali lipat.
Hiperinflasi/Seringkali berlaku dalam perekonomian yang sedang
menghadapi perang atau kekacauan politik di dalam negeri. Dalam masa-
masa seperti ini pemerintah terpaksa menambah pengeluaran yang jauh
melebihi dari pajak yang dipungutnya. Contohnya meminjam dari Bank
Sentral atau mewajibkan Bank Sentral mencetak lebih banyak uang.
3. EFEK DARI INFLASI
a. Efek Positif
- Peredaran / perputaran barang lebih cepat
- Produksi barang-barang bertambah karena keuntungan pengusaha
bertambah
- Kesempatan kerja bertambah karena terjadi tambahan investasi
- Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang karena kenaikan
pendapatan kecil.
b. Efek Negative / Efek Buruk
- Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang
berpendapatan tetap.
Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan harga-harga.
Maka inflasi akan menurunkan upah riil individu-individu yang
berpendapatan tetap.
- Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.
Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam bentuk uang.
Simpanan di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi-
institusi keuangan lain merupakan simpanan keuangan. Nilai riilnya
akan menurun apabila inflasi berlaku.
- Memperburuk pembagian kekayaan.
Telah ditunjukkan bahwa penerima pendapatan tetap akan menghadapi
kemerosotan dalam nilai riil pendapatannya, dan pemilik kekayaan
bersifat keuangan mengalami penurunan dalam nilai riil kekayaannya.
Akan tetapi pemilik harta-harta tetap—tanah, bangunan dan rumah—
dapat mempertahankan atau menambah nilai riil kekayaannya. Juga
sebagian penjual/ pedagang dapat mempertahankan nilai riil
pendapatannya. Dengan demikian inflasi menyebabkan pembagian
pendapatan di antara golongan berpendapatan tetap dengan pemilik-
pemilik harta tetap dan penjual/pedagang akan menjadi semakin tidak
merata.
C. KEBIJAKAN PEMERINTAH
- Kebijakan segi permintaan :
Kebijakan fiskal adalah usaha Pemerintah untuk mempengaruhi
kegiatan ekonomi dengan membuat perubahan dalam bentuk
pengeluarannya dalam system pelajaran.
Kebijakan moneter adalah langkah Pemerintah yang dijalankan
melalui Bank Sentral untuk mengatahui kegiatan perekonomian
dengan membuat perubahan dalam penawaran uang dan suku bunga.
- Kebijakan segi penawaran :
Kebijakan Segi Penawaran adalah Langkah Pemerintah yang
berusaha meningkatkan efisiensi kegiatan Perusahaan-perusahaan dan
tenaga kerja sehingga Produksi Nasional dapat ditingkatkan, Biaya
Produksi dikurangkan dan teknologi semakin berkembang.
Stagflasi adalah keadaan inflasi yang sangat tinggi dan
berkepanjangan, ditandai dengan macetnya kegiatan perekonomian
yang menyebabkan pengangguran.
1. a. Inflasi dan kebijakan fiskal
Menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah
b. Inflasi dan kebijakan moneter
Mengurangi, menaikan suku bunga dan membatasi kredit.
c. Inflasi dan kebijakan segi penawaran
Melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan
menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak atas bahan
mentah, melakukan penetapan harga, menggalakan pertambahan produksi dan
menggalakan perkembangan teknologi.
2. a. Pengangguran dan Kebijakan fiskal
Mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah
b. Pengangguran dan kebijakan moneter
menambah penawaran uang, mengurangi atau menurunkan suku bunga
dan menyediakan kredit khusus untuk kegiatan tertentu.
c. Pengangguran dan kebijakan segi penawaran
Mendorong lebih banyak infestasi, mengembangkan infrastrukstur,
meningkatkan efisiensi administrasi permintaan, member subsidi dan
mengurangkan pajak perusahaan dan individu.
3. Kebijakan pemerintah dalam mengatasi kebijakan fiskal, moneter dan
segi penawaran.
Dalam Kebijakan Fiskal akan dibuat Perubahan dalam pengeluaran
pemerintah atau pajak untuk mempengaruhi tingkat pengeluaran Agregat.
Dalam Kebijakan Moneter yang dilakukan adalah membuat
perubahan dalam penawaran uang atau Suku Bunga untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat.
Dalam Kebijakan Segi Penawaran yang akan kita bahas
Selanjutnya, Kebijakan Pemerintah dalam hal tersebut adalah melakukan
pengurangan pajak, memberikan insentif fiskal, memberikan subsidi dan
menyediakan insfrastruktur yang baik untuk menaikan efisiensi kegiatan
Perusahaan-perusahaan.
4. Tujuan Kebijakan Pemerintah
a. Tujuan bersifat ekonomi
Tujuan bersifat ekonomi adalah tujuan yang didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan yang bersifat ekonomi
- Dengan menyediakan lowongan pekerjaan
Adalah usaha pemerintah untuk mengatasi pengangguran agar tidak
berlanjut terus menerus sehingga mengalami jangka panjang.
- Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
Adalah kenaikan kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran yang
berhubungan dengan pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran
masyarakat.
- Memperbaiki Pembagian Pendapatan
Pengangguran yang semakin tinggi menimbulkan efek yang buruk pada
kesamarataan pembagian pendapatan. Semakin besar pengangguran,
semakin banyak golongan tenaga kerja yang tidak mempunyai pendapatan.
Pada kesempatan kerja yang tinggi tuntutan kenaikan upah akan semakin
mudah diperoleh. Dari kecenderungan ini dapat disimpulkan bahwa usaha
menaikan kesempatan kerja dapat juga digunakan sebagai alat untuk
memperbaiki pembagian pendapatan dalam masyarakat.
b. Tujuan Bersifat Sosial dan Politik
Tujuan Bersifat Sosial dan Politik adalah suatu kepentingan bersama,
untuk semua Masyarakat tanpa memandang status sosial Masyarakat, serta
untuk kepentingan Bangsa dan Negara.
- Meningkatkan Kemakmuran Keluarga dan Kestabilan Keluarga
Bila Anggota dalam suatu Rumah Tangga terlalu banyak dan tidak
mempunyai Pekerjaan, maka berbagai masalah akan timbul. Misalnya:
Keluarga tersebut kemampuannya terbatas untuk melakukan pembelanjaan
dalam mencukupi Kehidupan mereka sehari-hari. Maka hal tersebut akan
mengurangi kemampuan Keluarga untuk membiayai pendidikan anak-
anaknya. Akibatnya Keluarga tersebut akan mengalami perselisihan
dalam Berumah Tangga, sehingga secara otomatis pengangguran
mengurangi taraf Kemakmuran Keluarga.
- Menghindari Masalah Kejahatan
Pengangguran menyebabkan para pekerja kehilangan pendapatan. Akan
tetapi, ketiadaan pekerjaan tidak akan mengurangi kebutuhan untuk
berbelanja. Contohnya Sewa Rumah harus dibayar, namun selain sewa
Rumah. Keluarga juga perlu melakukan pengeluaran lain untuk biaya
Makanan, biaya Sekolah, dll. yang harus dibayar. Apabila tiada tabungan
dan sumber pendapatan lain, pengangguran menggalakan kegiatan
kejahatan. ― Inti’nya semakin tinggi pengangguran, maka semakin tinggi
tingkat kejahatan. Dengan demikian usaha mengatasi pengangguran secara
tak langsung menyebabkan pengurangan dalam kejahatan.
- Mewujudkan Kestabilan Politik
Pengangguran merupakan salah satu sumber dan penyebab dari ketidak
Stabilan Politik. Tanpa kestabilan politik tidak mungkin suatu NEGARA
dapat mencapai pertumbuhan yang cepat dan terus menerus. Hal tersebut
menjadikan masyarakat seringkali tidak merasa puas dengan pihak
Pemerintah yang tidak melakukan tindakan yang cukup untuk masyarakat.
Misalnya dalam perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi,
masyarakat seringkali melakukan Demonstrasi dan mengemukakan kritik
kepada Pemimpin-peminpin Pemerintah. Akibatnya hal-hal tersebut akan
menimbulkan halangan untuk melakukan investasi dan mengembangkan
kegiatan ekonomi.
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis mengemukakan dan menguraikan secara
keseluruhan tentang ―PENGANGGURAN, INFLASI dan KEBIJAKAN
PEMERINTAH ‖ Penulis dapat menarik kesimpulan :
 Pengangguran adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi oleh
segolongan tenaga kerja, yang telah mencari pekerjaan, tetapi tidak
memperolehnya.
 Inflasi adalah kenaikan harga-harga umum yang berlaku dalam suatu
perekonomian dari satu periode ke periode yang lain.
 Kebijakan Pemerintah adalah kebijakan untuk mengatasi masalah-
masalah ekonomi terutama pada Kebijakan Fiskal, Kebijakan Moneter,
dan Kebijakan Segi Penawaran.

More Related Content

What's hot

Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiSugeng Budiharsono
 
Bab 13 inflasi dan pengangguran
Bab 13   inflasi dan pengangguranBab 13   inflasi dan pengangguran
Bab 13 inflasi dan pengangguranYusron Blacklist
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorSucifitria
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Riska Yuliatiningsih
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorSudirman Jie
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomimsahuleka
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahRanti Pusriana
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianCut Endang Kurniasih
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)19091997sovi
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutKetimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutDadang Solihin
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaerlina na
 
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...Altina Hanum
 

What's hot (20)

Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
 
Bab 13 inflasi dan pengangguran
Bab 13   inflasi dan pengangguranBab 13   inflasi dan pengangguran
Bab 13 inflasi dan pengangguran
 
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan SolusinyaInflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Inisiasi 6a new
Inisiasi 6a newInisiasi 6a new
Inisiasi 6a new
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Struktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar OligopoliStruktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar Oligopoli
 
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutKetimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesia
 
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
 

Similar to Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandungPengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandungAulia Paloh
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.docRezky Ramadhani
 
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil RahardiansyahPPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil RahardiansyahRisal Fadhil Rahardiansyah
 
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIAPENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIAfebi pristan
 
Lingkungan yang mempengaruhi kegiatan dunia usaha
Lingkungan yang mempengaruhi kegiatan dunia usahaLingkungan yang mempengaruhi kegiatan dunia usaha
Lingkungan yang mempengaruhi kegiatan dunia usahauyabdean
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tingkat pengangguran di indonesia
Tingkat pengangguran di indonesia Tingkat pengangguran di indonesia
Tingkat pengangguran di indonesia bayuaji2301
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Heiha Tambun
 
Materi-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptx
Materi-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptxMateri-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptx
Materi-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptxFauzyAushaf
 
Pengertian Pengangguran
Pengertian PengangguranPengertian Pengangguran
Pengertian PengangguranIka Rahma
 
Ketenaga_Kerjaan
Ketenaga_KerjaanKetenaga_Kerjaan
Ketenaga_KerjaanAlvin Viz
 
Konsep Nilai Waktu dari Uang
Konsep Nilai Waktu dari UangKonsep Nilai Waktu dari Uang
Konsep Nilai Waktu dari Uangojicatel
 

Similar to Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH (20)

New
NewNew
New
 
Makro7.pptx
Makro7.pptxMakro7.pptx
Makro7.pptx
 
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandungPengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
 
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil RahardiansyahPPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
 
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIAPENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
 
Pengangguran dan Jenisnya
Pengangguran dan JenisnyaPengangguran dan Jenisnya
Pengangguran dan Jenisnya
 
Lingkungan yang mempengaruhi kegiatan dunia usaha
Lingkungan yang mempengaruhi kegiatan dunia usahaLingkungan yang mempengaruhi kegiatan dunia usaha
Lingkungan yang mempengaruhi kegiatan dunia usaha
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Tingkat pengangguran di indonesia
Tingkat pengangguran di indonesia Tingkat pengangguran di indonesia
Tingkat pengangguran di indonesia
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)
 
Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)
 
Materi-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptx
Materi-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptxMateri-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptx
Materi-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptx
 
Pengertian Pengangguran
Pengertian PengangguranPengertian Pengangguran
Pengertian Pengangguran
 
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
 
Ketenaga_Kerjaan
Ketenaga_KerjaanKetenaga_Kerjaan
Ketenaga_Kerjaan
 
Konsep Nilai Waktu dari Uang
Konsep Nilai Waktu dari UangKonsep Nilai Waktu dari Uang
Konsep Nilai Waktu dari Uang
 
Tugas sma 2017
Tugas sma 2017Tugas sma 2017
Tugas sma 2017
 

Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

  • 1. MAKROEKONOMI PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH ( KELOMPOK IX ) DOSEN PEMBIMBING : FERLY PESIK, SE, M.Si SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “PIONEER” MANADO JURUSAN MANAGEMENT 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Puji Syukur dan terima kasih kepada Allah Yang Maha Besar atas segala pertolongan, petunjuk, serta Berkat, hikmat dan kekuatan yang Dia berikan, sehingga Kami ―Kelompok IX‖ dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini dengan baik. Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nilai pada Mata Kuliah ―Ekonomi Makro‖ pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Pioneer” Manado, yang berlokasikan di Tondano, serta dapat memperluas Wawasan dan Pengetahuan dari rekan-rekan Mahasiswa/i STIE ―PIONEER‖. Kami sebagai Penulis menyadari, masih banyak kekurangan – kekurangan dalam pembuatan Tugas Makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulis, penulis juga menyadari bahwa pembuatan Makalah ini akan mengalami banyak kesukaran tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk Tugas Makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan manfaat bagi pihak yang memerlukannya. Tondano, 16 April 2013 Penulis, KELOMPOK IX
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii BAB I A. PENDAHULUAN I. MASALAH PENGANGGURAN .......................................................... 1 II. TUJUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH ............................................ 3 III. MASALAH INFLASI / KENAIKAN HARGA ................................... 5 IV. INFLASI MERAYAP DAN HIPERINFLASI ..................................... 6 V. EFEK BURUK INFLASI ...................................................................... 7 VI. KEBIJAKAN FISKAL, MONETER DAN MASALAH PENGANGGURAN ............................................................................... 9 VII. MASALAH INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH .............10 VIII. KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN ...................................................11 BAB II PENUTUP KESIMPULAN .........................................................................................12 NAMA – NAMA KELOMPOK ..............................................................13
  • 4. BAB I PENDAHULUAN Pengangguran dan Inflasi adalah dua masalah ekonomi utama yang dihadapi setiap masyarakat. Kedua-dua masalah ekonomi itu dapat mewujudkan beberapa efek buruk yang bersifat ekonomi, politik dan sosial. Untuk menghindari berbagai efek buruk yang mungkin timbul, berbagai kebijakan ekonomi perlu dijalankan. Analisis dalam bab ini bertujuan untuk menerangkan tentang bentuk-bentuk masalah pengangguran dan inflasi yang dihadapi suatu perekonomian dan bentuk Kebijakan Pemerintah yang dapat dijalankan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian pada hakikatnya bab ini akan membincangkan dua hal pengangguran dan Inflasi yang dihadapi suatu ekonomi dan bentuk Kebijakan Pemerintah yang dapat dijalankan untuk mengatasi masalah tersebut. Tiga bentuk kebijakan pemerintah yang dapat dijalankan yaitu kebijakan fiscal, kebijakan moneter dan kebijakan segi penawaran.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. MASALAH PENGANGGURAN Masalah Pengangguran adalah keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja, ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. 1. JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBABNYA a. Pengangguran Normal atau Friksional Pengangguran Normal atau Friksional adalah seseorang yang berhenti bekerja karena kurang menyukai pekerjaannya atau tidak sepaham dengan atasannya. Contoh, seseorang sudah memiliki pekerjaan di suatu toko misalnya, namun berhenti bekerja karena tidak menyukai pekerjaannya b. Pengangguran Siklikal Pengangguran Siklikal adalah seseorang yang diberhentikan karena perusahaan mengurangi pekerja akibat penurunan permintaan. Contoh, orang-orang yang di PHK. c. Pengangguran Struktural Pengangguran Struktural adalah seseorang yang berhenti bekerja karena perusahaannya ditutup, meskipun memiliki kemampuan atau kecakapan. Contoh, seseorang yang bekerja pada suatu perusahaan namun berhenti bekerja karena perusahaannya ditutup. d. Pengangguran Teknologi Pengangguran Teknologi adalah seseorang yang berhenti bekerja karena adanya pergantian tenaga kerja mesin dengan manusia. Contohnya Mesin Cuci Menggantikan orang yang mencuci pakaian.
  • 6. 2. JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN CIRINYA a. Pengangguran Terbuka Pengangguran Terbuka adalah Pengangguran yang tercipta sebagai akibat pertambahan Lowongan Pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Contoh, banyaknya Sarjana namun sedikit lapangan pekerjaan. b. Pengangguran Tersembunyi Pengangguran Tersembunyi adalah Pengangguran yang tercipta karena kelebihan tenaga kerja dalam suatu bagian dalam perusahaan, akibatnya banyak tenaga kerja yang menganggur meskipun memiliki pekerjaan. Contohnya Pelayan Restouran yang lebih banyak dari yang diperlukan c. Pengangguran Bermusim Pengangguran Bermusim adalah pengangguran yang terjadi karena adanya pengaruh dari musim terutama pada sektor Pertanian dan Perikanan. Contohnya, - Saat Musim Hujan Penyadap karet dan Nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka sehingga mereka terpaksa menganggur. - Saat Musim Kemarau para Pesawah tidak dapat mengerjakan Tanahnya. d. Pengangguran Setengah Menganggur Pengangguran Setengah Mengaggur adalah Pengangguran yang tercipta akibat jam kerja yang jauh lebih rendah dari jam kerja normal. Contoh Seseorang yang bekerja Part time ( paruh waktu ).
  • 7. B. MASALAH INFLASI / KENAIKAN HARGA Inflasi adalah kenaikan harga – harga umum yang berlaku dalam suatu perekonomian dari satu period eke periode lainnya. 1. JENIS – JENIS INFLASI a. Inflasi Tarikan Permintaan Inflasi Tarikan Permintaan adalah kesempatan kerja yang tinggi, menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi. Misalnya mengeluarkan barang dan jasa. Contohnya, suatu perusahaan Blackberry menawarkan berbagai aplikasi baru untuk menambah minat masyarakat sehingga penawaran akan barang tersebut dapat bertambah. b. Inflasi Desakan Biaya Inflasi Desakan Biaya adalah kenaikan harga barang produksi dari suatu perusahaan dengan cara memberikan gaji dan upah yang tinggi kepada Karyawannya karena adanya permintaan Perusahaan yang bertambah. Contohnya dalam Suatu Perusahaan membutuhkan 10 (Sepuluh) Karyawan, untuk bekerja sesuai jam kerja yang ditetapkan, namun berhubung karyawan yang Perusahaan peroleh hanya setengah dari 10 Karyawan dan permintaan Perusahaan semakin meningkat maka Perusahaan akan menaikan Gaji atau Upah yang lebih tinggi untuk Karyawan yang mengerjakan permintaan Perusahaan yang meningkat itu. c. Inflasi Diimpor Inflasi Diimpor bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang diimpor. Inflasi ini akan wujud, apabila barang-barang impor yang mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan-perusahaan. Misalnya ―Minyak‖ yang berasal dari salah satu Negara terbesar penghasil minyak yaitu Negara Arab Saudi, Negara Arab akan menaikan harga minyak karena minyak peranannya sangat penting dalam proses produksi barang-barang industri.
  • 8. Dengan naiknya harga Minyak, maka harga Biaya produksipun otomatis meningkat 2. INFLASI MERAYAP DAN HIPERINFLASI Inflasi Merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen dalam setahun. Contohnya, Negara Malaysia dan Singapura, Negara tersebut adalah Dua dari Negara-negara yang tingkat inflasinya dapat digolongkan sebagai inflasi Merayap. Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat. Contohnya, Negara Indonesia Tahun Tingkat Inflasi (%) 1965 500 % 1966 650 % Ini berarti tingkat harga – harga naik 5 kali lipat pada tahun 1965 dan pada tahun 1966 harga-harga naik 6,5 kali lipat. Hiperinflasi/Seringkali berlaku dalam perekonomian yang sedang menghadapi perang atau kekacauan politik di dalam negeri. Dalam masa- masa seperti ini pemerintah terpaksa menambah pengeluaran yang jauh melebihi dari pajak yang dipungutnya. Contohnya meminjam dari Bank Sentral atau mewajibkan Bank Sentral mencetak lebih banyak uang. 3. EFEK DARI INFLASI a. Efek Positif - Peredaran / perputaran barang lebih cepat - Produksi barang-barang bertambah karena keuntungan pengusaha bertambah - Kesempatan kerja bertambah karena terjadi tambahan investasi
  • 9. - Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang karena kenaikan pendapatan kecil. b. Efek Negative / Efek Buruk - Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap. Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan harga-harga. Maka inflasi akan menurunkan upah riil individu-individu yang berpendapatan tetap. - Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang. Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam bentuk uang. Simpanan di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi- institusi keuangan lain merupakan simpanan keuangan. Nilai riilnya akan menurun apabila inflasi berlaku. - Memperburuk pembagian kekayaan. Telah ditunjukkan bahwa penerima pendapatan tetap akan menghadapi kemerosotan dalam nilai riil pendapatannya, dan pemilik kekayaan bersifat keuangan mengalami penurunan dalam nilai riil kekayaannya. Akan tetapi pemilik harta-harta tetap—tanah, bangunan dan rumah— dapat mempertahankan atau menambah nilai riil kekayaannya. Juga sebagian penjual/ pedagang dapat mempertahankan nilai riil pendapatannya. Dengan demikian inflasi menyebabkan pembagian pendapatan di antara golongan berpendapatan tetap dengan pemilik- pemilik harta tetap dan penjual/pedagang akan menjadi semakin tidak merata. C. KEBIJAKAN PEMERINTAH - Kebijakan segi permintaan : Kebijakan fiskal adalah usaha Pemerintah untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi dengan membuat perubahan dalam bentuk pengeluarannya dalam system pelajaran. Kebijakan moneter adalah langkah Pemerintah yang dijalankan melalui Bank Sentral untuk mengatahui kegiatan perekonomian dengan membuat perubahan dalam penawaran uang dan suku bunga.
  • 10. - Kebijakan segi penawaran : Kebijakan Segi Penawaran adalah Langkah Pemerintah yang berusaha meningkatkan efisiensi kegiatan Perusahaan-perusahaan dan tenaga kerja sehingga Produksi Nasional dapat ditingkatkan, Biaya Produksi dikurangkan dan teknologi semakin berkembang. Stagflasi adalah keadaan inflasi yang sangat tinggi dan berkepanjangan, ditandai dengan macetnya kegiatan perekonomian yang menyebabkan pengangguran. 1. a. Inflasi dan kebijakan fiskal Menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah b. Inflasi dan kebijakan moneter Mengurangi, menaikan suku bunga dan membatasi kredit. c. Inflasi dan kebijakan segi penawaran Melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak atas bahan mentah, melakukan penetapan harga, menggalakan pertambahan produksi dan menggalakan perkembangan teknologi. 2. a. Pengangguran dan Kebijakan fiskal Mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah b. Pengangguran dan kebijakan moneter menambah penawaran uang, mengurangi atau menurunkan suku bunga dan menyediakan kredit khusus untuk kegiatan tertentu. c. Pengangguran dan kebijakan segi penawaran Mendorong lebih banyak infestasi, mengembangkan infrastrukstur, meningkatkan efisiensi administrasi permintaan, member subsidi dan mengurangkan pajak perusahaan dan individu. 3. Kebijakan pemerintah dalam mengatasi kebijakan fiskal, moneter dan segi penawaran. Dalam Kebijakan Fiskal akan dibuat Perubahan dalam pengeluaran
  • 11. pemerintah atau pajak untuk mempengaruhi tingkat pengeluaran Agregat. Dalam Kebijakan Moneter yang dilakukan adalah membuat perubahan dalam penawaran uang atau Suku Bunga untuk mempengaruhi pengeluaran agregat. Dalam Kebijakan Segi Penawaran yang akan kita bahas Selanjutnya, Kebijakan Pemerintah dalam hal tersebut adalah melakukan pengurangan pajak, memberikan insentif fiskal, memberikan subsidi dan menyediakan insfrastruktur yang baik untuk menaikan efisiensi kegiatan Perusahaan-perusahaan. 4. Tujuan Kebijakan Pemerintah a. Tujuan bersifat ekonomi Tujuan bersifat ekonomi adalah tujuan yang didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan yang bersifat ekonomi - Dengan menyediakan lowongan pekerjaan Adalah usaha pemerintah untuk mengatasi pengangguran agar tidak berlanjut terus menerus sehingga mengalami jangka panjang. - Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat Adalah kenaikan kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran yang berhubungan dengan pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat. - Memperbaiki Pembagian Pendapatan Pengangguran yang semakin tinggi menimbulkan efek yang buruk pada kesamarataan pembagian pendapatan. Semakin besar pengangguran, semakin banyak golongan tenaga kerja yang tidak mempunyai pendapatan. Pada kesempatan kerja yang tinggi tuntutan kenaikan upah akan semakin mudah diperoleh. Dari kecenderungan ini dapat disimpulkan bahwa usaha menaikan kesempatan kerja dapat juga digunakan sebagai alat untuk memperbaiki pembagian pendapatan dalam masyarakat. b. Tujuan Bersifat Sosial dan Politik Tujuan Bersifat Sosial dan Politik adalah suatu kepentingan bersama, untuk semua Masyarakat tanpa memandang status sosial Masyarakat, serta untuk kepentingan Bangsa dan Negara.
  • 12. - Meningkatkan Kemakmuran Keluarga dan Kestabilan Keluarga Bila Anggota dalam suatu Rumah Tangga terlalu banyak dan tidak mempunyai Pekerjaan, maka berbagai masalah akan timbul. Misalnya: Keluarga tersebut kemampuannya terbatas untuk melakukan pembelanjaan dalam mencukupi Kehidupan mereka sehari-hari. Maka hal tersebut akan mengurangi kemampuan Keluarga untuk membiayai pendidikan anak- anaknya. Akibatnya Keluarga tersebut akan mengalami perselisihan dalam Berumah Tangga, sehingga secara otomatis pengangguran mengurangi taraf Kemakmuran Keluarga. - Menghindari Masalah Kejahatan Pengangguran menyebabkan para pekerja kehilangan pendapatan. Akan tetapi, ketiadaan pekerjaan tidak akan mengurangi kebutuhan untuk berbelanja. Contohnya Sewa Rumah harus dibayar, namun selain sewa Rumah. Keluarga juga perlu melakukan pengeluaran lain untuk biaya Makanan, biaya Sekolah, dll. yang harus dibayar. Apabila tiada tabungan dan sumber pendapatan lain, pengangguran menggalakan kegiatan kejahatan. ― Inti’nya semakin tinggi pengangguran, maka semakin tinggi tingkat kejahatan. Dengan demikian usaha mengatasi pengangguran secara tak langsung menyebabkan pengurangan dalam kejahatan. - Mewujudkan Kestabilan Politik Pengangguran merupakan salah satu sumber dan penyebab dari ketidak Stabilan Politik. Tanpa kestabilan politik tidak mungkin suatu NEGARA dapat mencapai pertumbuhan yang cepat dan terus menerus. Hal tersebut menjadikan masyarakat seringkali tidak merasa puas dengan pihak Pemerintah yang tidak melakukan tindakan yang cukup untuk masyarakat. Misalnya dalam perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi, masyarakat seringkali melakukan Demonstrasi dan mengemukakan kritik kepada Pemimpin-peminpin Pemerintah. Akibatnya hal-hal tersebut akan menimbulkan halangan untuk melakukan investasi dan mengembangkan kegiatan ekonomi.
  • 13. BAB II PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah penulis mengemukakan dan menguraikan secara keseluruhan tentang ―PENGANGGURAN, INFLASI dan KEBIJAKAN PEMERINTAH ‖ Penulis dapat menarik kesimpulan :  Pengangguran adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi oleh segolongan tenaga kerja, yang telah mencari pekerjaan, tetapi tidak memperolehnya.  Inflasi adalah kenaikan harga-harga umum yang berlaku dalam suatu perekonomian dari satu periode ke periode yang lain.  Kebijakan Pemerintah adalah kebijakan untuk mengatasi masalah- masalah ekonomi terutama pada Kebijakan Fiskal, Kebijakan Moneter, dan Kebijakan Segi Penawaran.