SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
PENGANGGURAN,
INFLASI DAN
KEBIJAKAN
PEMERINTAH
PENGANGGURAN
Berdasarkan sumber / penyebabnya.
Berdasarkan ciri penangguran tersebut.
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja
ingin mendapatakanpekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Dalammembedakan jenis jenis
pengangguran, terdapat dua carauntuk
menggolongkannya. Yaitu :
1.
2.
JENIS - JENIS
PENGANGGURAN
BERDASARKAN PENYEBABNYA
Pengangguran Normal atau Friksional
Pengangguran sebanyak dua atau tiga persen
dinamakan penanggurannormal atau
penangguran freksional. Para penganggur ini
tidak adapekerjaan bukan karena tidak
memperoleh pekerjaan, tetapi karenasedang
mencari pekerjaan yang lebih baik.
1 3
2 4
Pengangguran Siklikal
Kemerosotan agregat menyebabkan
perusahaan-perusahaanmengurangi pekerja atau
menutup perusahaannya, maka
pengangguranakan bertambah. Pengangguran
tersebut dinamakan pengangguransiklikal.
Pengangguran structural
Pengangguran struktural adalah
pengangguran yang disebabkan oleh
perubahan struktur kegiatan ekonomi.
Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi adalah
pengangguran yang ditimbulkan
karenaadanya pergantian tenaga manusia
oleh mesin-mesin dan bahan kimia
JENIS - JENIS
PENGANGGURAN
BERDASARKAN CIRINYA
Pengangguran Terbuka
Pengangguran ini tercipta sebagai akibat
pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih
rendah dari pertambahan tenaga kerja.
1
3
2
4
Pengangguran Tersembunyi
Penangguran ini terutama terjadi pada sector
jasa dan pertanian. Setiap kegiatan ekonomi
memerlukan tenaga kerja, dan jumlah tenaga
kerja yang digunakan tergantung kepada banyak
faktor.
Pengangguran Bermusim
Pengangguran ini terutama pada sector
pertanian dan perikanan. Pada musim hujan,
penyadap karet dan nelayan tidak dapat
melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa
menganggur
Setengah menganggur
Di Negara berkembang, penghijarahan atau
migrasi dari desa ke kota sangat pesat.
Sebagai akibatnya tidak semua orang dapat
memperoleh pekerjaan dengan mudah.
Sebagian terpaksa menjadi pengangguran
sepenuh waktu. Disamping itu ada pula yang
yang tidak menganggur, tetapi tidak pula
bekerja sepenuh waktu,
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran
didorong oleh tujuan bersifat ekonomi dan tujuan bersifat
sosial dan politik.
Menyediakan lowongan pekerjaan
Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
Tujuan Bersifat Ekonomi
1.
2.
BEBERAPA TUJUAN PEMERINTAH
Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kesetabilan harga
Mengindari masalah kejahatan
Mewujudkan kestabilan politik
Tujuan Bersifat Sosial dan Politik
1.
2.
3.
Infalsi dapat di definiskan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari
suatu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu Negara ke Negara lain.
INFLASI
INFLASI TARIKAN PERMINTAAN
Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembangan dengan pesat. Kesempatan
kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan
pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. Inflasi tarikan
permintaan juga dapat berlaku pada masa perang atau ketidakstablian politik yang terus-
menurus. Dalam masa seperti ini pemerintah berbelanja jauh melebihi pajak yang dipungutnya.
Untuk membiayai kelebihan pengeluaran tersebut pemerintah terpaksa mecetak uang untuk
meminjam dari bank sentral.
INFLASI DESAKAN BIAYA
Inflasi ini terutama berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika
tingkat pengangguran sangat rendah. Apabila perusahaan-perusahaan masih menghadapi
permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara
memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya, langkah ini mengakibatkan
biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai
barang
INFLASI DIIMPOR
Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang diimpor. Inflasi ini akan
wujud apabila barang-barang impor yang mengalami kenaiakan harga mempunyai peranan
yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan - perusahaan.
INFLASI MERAYAP
Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalannya. yang digolongkan
kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga
persen.
HIPERINFLASI
Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang menyebabkan
tingkat harga menjadi 2 atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat.
INFLASI DAN PERKEMBANGAN EKONOMI
Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakan berkembangan ekonomi. biaya yang
terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. maka
pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi.
INFLASI DAN KEMAKMURAN MASYARAKAT
Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap
Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang
Memperburuk pembagian kekayaan
Disamping menimbulkan efek buruk bagi kegiatan ekonomi negara, inflasi juga akan
menimbulkan efek-efek yang berikut kepada individu dan masyarakat :
1.
2.
3.
MASALAH PENGANGGURAN DAN
KEBIJAKAN FISKAL
Mengubah pengeluaran pemerintah saja,
Mengubah pajak saja, dan
Mengubah pengeluaran pajak dan pemerintah secara serentak.
Dalam menerapkan kebijakan fiskal dapat dilakukan dengan tiga bentuk
tindakan :
1.
2.
3.
EFEK KEBIJKAN FISKAL : PENDEKATAN Y=AE
Perhatikan gambar 10.4. (next slide) Grafik (a) menunjukan efek kebijakn
fiscal apabila pengangguran berlaku dalam perekonomian dan
pertambahan pengeluaran pemerintah sebesar ∆G dilakukan utnuk
mengatasi masalah etrsebut. Sedangkan gambar (b) menunjukan efek
kebijakan fiscal apabila perubahan itu dilakukan melalui penurunan
pajak dimana ∆T=∆G.
Dalam grafik (b), yang menunjukan efek pengangguran
pajak keatas keseimbangan pendapatan nasional, juga
dimisalkan keseimbangan asal adalah di E1. Pengurangan
pajak sebesar ∆T (sama nilainya dengan ∆G) akan
menambah pendapatan disposbel rumah tangga
sebesar : ∆Yd = ∆T. Pertambahan pendapatan disposebel
ini akan menaikkan pengeluaran rumah tangga, akan
tetapi kenaikan pengeluaran itu adalah kurang dari ∆G
Dalam grafik (a) dimisalkan keseimbangan asal
dicapai titik E1. Keseimbangan ini menunjukan
pendapatan nasional adalah Y1dan dalam
keseimbangan ini pengangguran berlaku. Untuk
mengatasinya pemerintah menambah
pengeluarannya sebanyak ∆G dan pertambahan
pengeluaran ini memindahkan pengeluaran
agregat dari AE1, ke AE2. Perubahan tersebut
berarti keseimbangan bergeser ke E2 dan
pendapatan Nasional meningkat dari Y1 ke Y2.
Perubahan ini akan menambah kesempatan
kerja dan mengurangi pengangguran.
PERUBAHAN KESEIMBANGAN
YANG BERLAKU
Keseimbangan yang asal adalah di E0 – yaitu pada
perpotongan diantara kurva AD0 dan AS. Dalam gambar
10.5 kurva AS adalah landai oleh karena dimisalkan dalam
perekonomian masih terdapat banyak pengangguran.
Pada keseimbangan ini tingkat harga adalah P0dan
pendapatan nasional adalah Y0. Apabila pengeluaran
pemerintah bertambah sebanyak ∆G maka kurva AD0
akan bergeser ke AD1.
Besarnya pergeseran tersebut ditentukan oelh
nilai Y1Y2 dalam gambar (a) dari gambar 10.4,
yaitu pada harga tetap (yaitu pada P0), kenaikan
pengeluaran pemerintah menambah
pendapatan nasional sebanyak Y1Y2 dan
perubahan itu sama dengan perubahan titik
keseimbangan dari titik E0 menjadi titik A. Kurva
AD1 memotong kurva AS dititik E1dan berarti
kebijakan fiscal dengan menambah pengeluaran
pemerintah sebesar ∆G akan menyebabkan
keseimbangan pendapatan nasional bergeser
ke E1. Keseimbangan ini menunjukan tingkat
harga meningkat dari P0 ke P1 dan pendapatan
nasional rill bertambah dari Y0 ke Y1.
EFEK KEBIJAKAN FISKAL :
PENDEKATAN ANALISIS AD-AS
KEBIJAKAN FISKAL ATAU KEBIJAKAN MONETER?
Untuk mengatasi pengangguran : Bank sentral perlu menurunkan suku Bunga dan
Kementrian Keuangan menambah pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti pula dengan
pengurangan pajak. Langkah tersebut akan menyebabkan kenaikan dalam pengeluaran
agregat sebagai akibat : kenaikan inflasi, kenaikan pengeluaran pemerintah, dan kenaikan
pengeluaran rumah tangga (konsumsi).
Untuk mengatasi inflasi : Tindakan yang perlu dilakukan Bank Sentral adalah mengurangi
penawaran uang dan menaikan suku bunga. Kebijakan moneter ini akan menguragi invsetasi
dan pengeluaran rumah tangga (konsumsi). Seterunya Kmentrian Keuangan perlu
mengurangi pengeluaran dan menaikan pajak individu dan perusahaan. Langkah tersebut
dapat mengurangi pengeluaran pemerintah, mengurangi investasi dan mengurangi
pengeluaran rumah tangga.
Kebijakan fiscal dan kebijakan moneter dijalankan oleh dua pihak yang berbeda. Kebijakan fiscal
dilaksanakan oleh Kementrian Keuangan dan Kebijakan moneter dilakukan oleh Bank Sentral.
Kedua institusi ini haruslah menyesuaikan kegiatan ekonominya dalam mengatasi masalah yang
dihadapi.
1.
2.
KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN
Kebijakan segi permintaan pada hakikatnya merupakan
kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi magnitud dari
berbagai komponen pengeluaran dan permintaan agregat.
Sedangkan kebijakan segi penawaran adalah langkah-langkah
pemrintah yang bertujuan untuk mempengaruhi penawaran
agregat (AS).
Dari suatu analisis dapat disimpulkan abhwa kebijakan segi
penawaran sangat efektif untuk mengatasi pengangguran
karena disamping memindahkan AS juga dapat memindahkan
AD, dan pada masa yang sama tingkat harga dapat distabilkan.
Pertumbuhan ekonomi juga lebih pesat.
Thank You

More Related Content

Similar to 2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf

Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas xPresentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas xSatriaHamidjojo
 
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranKebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranSelfia Dewi
 
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalSthefanie Parera
 
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiaParadigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiahasril ariel
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfHeruSuharyadi1
 
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdfTanMeilan
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Inflasi_dan_Pengangguran dalam teori ekonomi mikro.pptx
Inflasi_dan_Pengangguran dalam teori ekonomi mikro.pptxInflasi_dan_Pengangguran dalam teori ekonomi mikro.pptx
Inflasi_dan_Pengangguran dalam teori ekonomi mikro.pptxTsalisSyaifuddin1
 
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.pptPPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.pptMIKAPASARIBU2
 
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.pptPPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.pptMIKAPASARIBU2
 

Similar to 2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf (20)

Ekonomi makro
Ekonomi makroEkonomi makro
Ekonomi makro
 
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas xPresentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
 
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranKebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
 
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan global
 
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintahInflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
 
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiaParadigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
 
proposal moneter
proposal moneterproposal moneter
proposal moneter
 
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
 
New
NewNew
New
 
5. inflasi
5. inflasi5. inflasi
5. inflasi
 
Ekonomi Publik
Ekonomi PublikEkonomi Publik
Ekonomi Publik
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Bab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluanBab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluan
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Inflasi_dan_Pengangguran dalam teori ekonomi mikro.pptx
Inflasi_dan_Pengangguran dalam teori ekonomi mikro.pptxInflasi_dan_Pengangguran dalam teori ekonomi mikro.pptx
Inflasi_dan_Pengangguran dalam teori ekonomi mikro.pptx
 
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.pptPPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
 
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.pptPPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
 
DEFLASI.pptx
DEFLASI.pptxDEFLASI.pptx
DEFLASI.pptx
 
Makro7.pptx
Makro7.pptxMakro7.pptx
Makro7.pptx
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 

Recently uploaded (20)

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 

2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf

  • 2. PENGANGGURAN Berdasarkan sumber / penyebabnya. Berdasarkan ciri penangguran tersebut. Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatakanpekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Dalammembedakan jenis jenis pengangguran, terdapat dua carauntuk menggolongkannya. Yaitu : 1. 2.
  • 3. JENIS - JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBABNYA Pengangguran Normal atau Friksional Pengangguran sebanyak dua atau tiga persen dinamakan penanggurannormal atau penangguran freksional. Para penganggur ini tidak adapekerjaan bukan karena tidak memperoleh pekerjaan, tetapi karenasedang mencari pekerjaan yang lebih baik. 1 3 2 4 Pengangguran Siklikal Kemerosotan agregat menyebabkan perusahaan-perusahaanmengurangi pekerja atau menutup perusahaannya, maka pengangguranakan bertambah. Pengangguran tersebut dinamakan pengangguransiklikal. Pengangguran structural Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan oleh perubahan struktur kegiatan ekonomi. Pengangguran Teknologi Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang ditimbulkan karenaadanya pergantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia
  • 4. JENIS - JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN CIRINYA Pengangguran Terbuka Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. 1 3 2 4 Pengangguran Tersembunyi Penangguran ini terutama terjadi pada sector jasa dan pertanian. Setiap kegiatan ekonomi memerlukan tenaga kerja, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan tergantung kepada banyak faktor. Pengangguran Bermusim Pengangguran ini terutama pada sector pertanian dan perikanan. Pada musim hujan, penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur Setengah menganggur Di Negara berkembang, penghijarahan atau migrasi dari desa ke kota sangat pesat. Sebagai akibatnya tidak semua orang dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah. Sebagian terpaksa menjadi pengangguran sepenuh waktu. Disamping itu ada pula yang yang tidak menganggur, tetapi tidak pula bekerja sepenuh waktu,
  • 5. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran didorong oleh tujuan bersifat ekonomi dan tujuan bersifat sosial dan politik. Menyediakan lowongan pekerjaan Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat Tujuan Bersifat Ekonomi 1. 2. BEBERAPA TUJUAN PEMERINTAH Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kesetabilan harga Mengindari masalah kejahatan Mewujudkan kestabilan politik Tujuan Bersifat Sosial dan Politik 1. 2. 3.
  • 6. Infalsi dapat di definiskan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari suatu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu Negara ke Negara lain. INFLASI INFLASI TARIKAN PERMINTAAN Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembangan dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. Inflasi tarikan permintaan juga dapat berlaku pada masa perang atau ketidakstablian politik yang terus- menurus. Dalam masa seperti ini pemerintah berbelanja jauh melebihi pajak yang dipungutnya. Untuk membiayai kelebihan pengeluaran tersebut pemerintah terpaksa mecetak uang untuk meminjam dari bank sentral.
  • 7. INFLASI DESAKAN BIAYA Inflasi ini terutama berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran sangat rendah. Apabila perusahaan-perusahaan masih menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya, langkah ini mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang INFLASI DIIMPOR Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang diimpor. Inflasi ini akan wujud apabila barang-barang impor yang mengalami kenaiakan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan - perusahaan.
  • 8. INFLASI MERAYAP Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalannya. yang digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen. HIPERINFLASI Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi 2 atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat. INFLASI DAN PERKEMBANGAN EKONOMI Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakan berkembangan ekonomi. biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. INFLASI DAN KEMAKMURAN MASYARAKAT Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang Memperburuk pembagian kekayaan Disamping menimbulkan efek buruk bagi kegiatan ekonomi negara, inflasi juga akan menimbulkan efek-efek yang berikut kepada individu dan masyarakat : 1. 2. 3.
  • 9. MASALAH PENGANGGURAN DAN KEBIJAKAN FISKAL Mengubah pengeluaran pemerintah saja, Mengubah pajak saja, dan Mengubah pengeluaran pajak dan pemerintah secara serentak. Dalam menerapkan kebijakan fiskal dapat dilakukan dengan tiga bentuk tindakan : 1. 2. 3. EFEK KEBIJKAN FISKAL : PENDEKATAN Y=AE Perhatikan gambar 10.4. (next slide) Grafik (a) menunjukan efek kebijakn fiscal apabila pengangguran berlaku dalam perekonomian dan pertambahan pengeluaran pemerintah sebesar ∆G dilakukan utnuk mengatasi masalah etrsebut. Sedangkan gambar (b) menunjukan efek kebijakan fiscal apabila perubahan itu dilakukan melalui penurunan pajak dimana ∆T=∆G.
  • 10. Dalam grafik (b), yang menunjukan efek pengangguran pajak keatas keseimbangan pendapatan nasional, juga dimisalkan keseimbangan asal adalah di E1. Pengurangan pajak sebesar ∆T (sama nilainya dengan ∆G) akan menambah pendapatan disposbel rumah tangga sebesar : ∆Yd = ∆T. Pertambahan pendapatan disposebel ini akan menaikkan pengeluaran rumah tangga, akan tetapi kenaikan pengeluaran itu adalah kurang dari ∆G Dalam grafik (a) dimisalkan keseimbangan asal dicapai titik E1. Keseimbangan ini menunjukan pendapatan nasional adalah Y1dan dalam keseimbangan ini pengangguran berlaku. Untuk mengatasinya pemerintah menambah pengeluarannya sebanyak ∆G dan pertambahan pengeluaran ini memindahkan pengeluaran agregat dari AE1, ke AE2. Perubahan tersebut berarti keseimbangan bergeser ke E2 dan pendapatan Nasional meningkat dari Y1 ke Y2. Perubahan ini akan menambah kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran. PERUBAHAN KESEIMBANGAN YANG BERLAKU
  • 11. Keseimbangan yang asal adalah di E0 – yaitu pada perpotongan diantara kurva AD0 dan AS. Dalam gambar 10.5 kurva AS adalah landai oleh karena dimisalkan dalam perekonomian masih terdapat banyak pengangguran. Pada keseimbangan ini tingkat harga adalah P0dan pendapatan nasional adalah Y0. Apabila pengeluaran pemerintah bertambah sebanyak ∆G maka kurva AD0 akan bergeser ke AD1. Besarnya pergeseran tersebut ditentukan oelh nilai Y1Y2 dalam gambar (a) dari gambar 10.4, yaitu pada harga tetap (yaitu pada P0), kenaikan pengeluaran pemerintah menambah pendapatan nasional sebanyak Y1Y2 dan perubahan itu sama dengan perubahan titik keseimbangan dari titik E0 menjadi titik A. Kurva AD1 memotong kurva AS dititik E1dan berarti kebijakan fiscal dengan menambah pengeluaran pemerintah sebesar ∆G akan menyebabkan keseimbangan pendapatan nasional bergeser ke E1. Keseimbangan ini menunjukan tingkat harga meningkat dari P0 ke P1 dan pendapatan nasional rill bertambah dari Y0 ke Y1. EFEK KEBIJAKAN FISKAL : PENDEKATAN ANALISIS AD-AS
  • 12. KEBIJAKAN FISKAL ATAU KEBIJAKAN MONETER? Untuk mengatasi pengangguran : Bank sentral perlu menurunkan suku Bunga dan Kementrian Keuangan menambah pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti pula dengan pengurangan pajak. Langkah tersebut akan menyebabkan kenaikan dalam pengeluaran agregat sebagai akibat : kenaikan inflasi, kenaikan pengeluaran pemerintah, dan kenaikan pengeluaran rumah tangga (konsumsi). Untuk mengatasi inflasi : Tindakan yang perlu dilakukan Bank Sentral adalah mengurangi penawaran uang dan menaikan suku bunga. Kebijakan moneter ini akan menguragi invsetasi dan pengeluaran rumah tangga (konsumsi). Seterunya Kmentrian Keuangan perlu mengurangi pengeluaran dan menaikan pajak individu dan perusahaan. Langkah tersebut dapat mengurangi pengeluaran pemerintah, mengurangi investasi dan mengurangi pengeluaran rumah tangga. Kebijakan fiscal dan kebijakan moneter dijalankan oleh dua pihak yang berbeda. Kebijakan fiscal dilaksanakan oleh Kementrian Keuangan dan Kebijakan moneter dilakukan oleh Bank Sentral. Kedua institusi ini haruslah menyesuaikan kegiatan ekonominya dalam mengatasi masalah yang dihadapi. 1. 2.
  • 13. KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN Kebijakan segi permintaan pada hakikatnya merupakan kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi magnitud dari berbagai komponen pengeluaran dan permintaan agregat. Sedangkan kebijakan segi penawaran adalah langkah-langkah pemrintah yang bertujuan untuk mempengaruhi penawaran agregat (AS). Dari suatu analisis dapat disimpulkan abhwa kebijakan segi penawaran sangat efektif untuk mengatasi pengangguran karena disamping memindahkan AS juga dapat memindahkan AD, dan pada masa yang sama tingkat harga dapat distabilkan. Pertumbuhan ekonomi juga lebih pesat.