Dokumen tersebut membahas tentang jaringan tumbuhan dan organ-organ pada tumbuhan. Secara ringkas, dibahas mengenai jenis-jenis jaringan tumbuhan seperti epidermis, parenkim, jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut beserta fungsinya. Selanjutnya dibahas organ-organ utama tumbuhan seperti akar dan struktur akarnya.
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Bab 2 Jaringan Tumbuhan
1.
2. KOMPETENSI
DASAR
3.3 Menerapkan konsep tentang
keterkaitan hubungan antara
struktur sel pada jaringan
tumbuhan dengan fungsi organ
pada tumbuhan berdasarkan
hasil pengamatan.
3.
4. Jaringan pada Tumbuhan
Tunas apikal
terdiri dari meristem
apikal
Kambium
vaskuler
Kambium
(meristem lateral)
Meristem yang akan
membentuk akar lateral
Akar lateral
Meristem apikal akar
Rambut akar
Meristem apikal akar di
dekat tudung akar
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17. SOAL DISKUSI
• Mengapa jumlah stomata pada tumbuhan air
lebih banyak berada di permukaan atas daun
sedangkan pada tumbuhan darat stomata
lebih banyak terdapat pada bagian bawah
daun?
18. Jaringan tumbuhan
Jaringan meristem
Jaringan permanen
Promeristem:
Meristem primer:
Meristem sekunder:
Meristem apikal:
Meristem interkalar:
Meristem lateral:
Meristem pada tingkat embrio
Terdapat pada tumbuhan yang masih tumbuh
Contohnya kambium
Terdapat di ujung akar dan batang
Terletak antara jaringan meristem dewasa
Menghasilkan pertumbuhan sekunder
Jaringan epidermis
Jaringan parenkim
Jaringan penyokong
Jaringan pengangkut
Jaringan gabus
19. Macam-macam jaringan permanen pada tumbuhan
Jaringan
epidermis
Jaringan
parenkim
Jaringan
penyokong
Jaringan
pengangkut
Jaringan
perindem
Stomata
Trikomata
Duri
Velamen
Sel kipas
Sel kersik
Parenkim asimilasi
Parenkim
penimbun
Parenkim air
Parenkim
pengangkut
Aerenkim
Parenkim penutup
luka
Kolenkim
Sklerenkim
Xilem
Floem
Felem
Felogen
Feloderm
20. Fungsi-fungsi jaringan tumbuhan
NO. Macam jaringan Fungsi
1 EPIDERMIS =Jaringan terluar tumbuhan
yang menutupi seluruh
tumbuhan mulai dari akar,
batang, hingga daun.
Cirinya: Umumnya tak
berklorofil,sel-selnya berlapis
tunggal, rapat, dan tanpa
ruang antarsel.
1
Pelindung jaringan sebelah dalamnya,
menyekresikan lapisan lilin (kutikula)
untuk mencegah penguapan, dan
bermodifikasi menjadi stomata,
trikomata,spina, velamen,sel kipas,
dan sel kersik/sel silika.
a. stomata Jalan masuknya CO2 dan keluarnya
O2 pada waktu fotosintesis, dan
sebaliknya pada respirasi. Juga
sebagai jalan transpirasi(penguapan).
b. Trikomata
•non-glanduler
•glanduler
= berupa rambut-rambut,
pada seluruh permukaan
organ tumbuhan.
Membantu penyebaran dan
perkecambahan biji,membantu
penyerbukan bunga, meneruskan
rangsangan,mengurangi penguapan
dan gangguan dari manusia dan
hewan.
21. Fungsi-fungsi jaringan tumbuhan
NO. Macam jaringan Fungsi
1
c. Spina
•Spina palsu
•Spina asli
Pada batang mawar
Pada tumbuhan bunga kertas
2
Alat tambahan pada epidermis batang
tumbuhan
d. Velamen
•Multiple
epidermis
= lapisan sel mati di bagian
dalam jaringan epidermis
pada akar gantung (akar
udara) tumbuhan anggrek.
Sebagai alat penyimpan air
e. Sel kipas=
motor cell atau
bulliform cell
Pada epidermis bagian atas
daun, terutama pada
Gramineae (Bambusa
vulgaris) dan Cyperaceae
(Cyperus rotundus).
Sebagai penyimpan air. Bila
penguapan>> , maka sel kipas
mengempis →daun menggulung
→mengurangi penguapan.
f. Sel kersik =sel epidermis yang berisi
kristal kersik (silika/SiO3)
Pada tumbuhan Gramineae , misalnya
tebu, adanya sel kersik menyebabkan
permukaan batang tebu menjadi keras.
22. Fungsi-fungsi jaringan tumbuhan
NO. Macam jaringan Fungsi
2 PARENKIM
= jaringan dasar
ciri-ciri: ukuran sel besar
dan tipis, umumnya
berbentuk segi enam,
memiliki banyak vakuola
dan ruang antarsel.
3
• Parenkim asimilasi
• Parenkim penimbun
• Parenkim air
• Parenkim pengangkut
• Parenkim penyimpan udara
(aerenkim)
• Parenkim penutup luka
(kambuim gabus/ felogen)
3. JAR. PENYOKONG
=Jaringan mekanik
=jaringan penguat
a. Kolenkim Ciri-ciri: jaringan hidup yg
memiliki banyak sifat
parenkim, tidak memiliki
lignin, penebalan dinding
sel kolenkim tidak merata
,hanya pada sudut2 sel.
Dinding selulosa yang tebal pd
kolenkim menyebabkan
suatu organ tumbuhan
memiliki sifat kelenturan→
menopang organ yang aktif
tumbuh dan tumbuhan herba
23. Fungsi-fungsi jaringan tumbuhan
NO. Macam jaringan Fungsi
3 b. Sklerenkim Tersusun sel-sel mati,
penebalan dinding
selnya merata, dan
berlignin.
Berdasarkan bentuk
selnya, dibedakan dua:
1)Serabut sklerenkim:
sel panjang dan
sempit yang berujung
runcing.
2)Sklereid/sel batu: sel
mati, berbentuk bulat
atau bervariasi dan
berdinding keras yang
tahan terhadap tekanan.
4
Menguatkan bagian tumbuhan yang
sudah dewasa dan melindungi bagian-bagian
lunak yang lebih dalam,seperti
pada kulit biji jarak, buah kenari, dan
tempurung kelapa.
Untuk membuat tali(tambang), karung goni,
dan bahan dasar tekstil pakaian. Pada
Monokotil:pelepah daun pisang, nanas
seberang, dll.
Dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau
kelompok kecil di antara sel-sel lain,misalnya
butiran pada daging buah jambu biji (Psidium
guajava) dan buah pir. Juga sebagai suatu
massa sinambung seperti pada tempurung
kelapa (Cocos nucifera) yang keras.
24. Fungsi-fungsi jaringan tumbuhan
NO. Macam jaringan Fungsi
4 Jaringan
Pengangkut
= berkas vaskuler
Ekstravasikuler:
apoplas,simplas
Intravasikuler:
Tipe pembuluh
angkut:
Berdasarkan fungsinya, dibagi menjadi:
a.Xilem (pembuluh kayu), tersusun dari
parenkim xilem,serabut sklereid, trakeid,
dan komponen pembuluh
b.Floem (pembuluh tapis), tersusun sel yang
berbentuk piramid, parenkim floem dan
serabut floem, komponen pembuluh tapis dan
sel pengiring.
5
Menyalurkan air dan
unsur hara dari akar
ke daun(transportasi)
menyalurkan zat-zat
makanan hasil
fotosintesis dari daun
ke seluruh bagian
tumbuhan
(translokasi)
1. Kolateral
a.Terbuka
b.Tertutup
2. konsentris
a. Amfikibral
b.Amfivasal
3.Bikolateral
4.Radial
Letak xilem dan floem bersebelahan
Antara xilem dan floem, ada kambium
Antara xilem dan floem, tidak ada kambium
Xilem dan floem membentuk cincin silindris
Xilem berada ditengah dan dikelilingi oleh floem
Floem berada ditengah dan dikelilingi xilem
Xilem diapit floem luar dan floem dalam
Letak xilem dan floem bersebelahan dan tidak
dalam jari-jari yang sama.
Dikotil
Monoktil
Tumbuhan paku
Monokotil berkambium: Liliaceae
Pada akar
25. Fungsi-fungsi jaringan tumbuhan
NO. Macam jaringan Fungsi
4 Jaringan
Gabus
=periderma
Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk
oleh kambium gabus (felogen) yang terletak di
bagian bawah epidermis.
Jaringan gabus yang dibentuk ke arah
dalam merupakan sel-sel hidup yang disebut
feloderm. Feloderm tersusun dari sel-sel yang
menyerupai sel-sel parenkim.
Jaringan gabus yang dibentuk ke arah luar
merupakan sel-sel mati yang disebut felem.
Felem terdiri dari sel-sel yang berbentuk kotak,
dinding selnya mengalami penebalan oleh
suberin, dan bersifat impermeabel.
6
Melindungi jaringan
lain yang berada di
bawahnya dari
kekeringan dan
gangguan mekanik.
30. Fungsi akar:
1) Menyerap air dan hara tanah.
2) Memperkokoh berdirinya batang.
3) Menyimpan cadangan makanan.
4) Alat perkembangbiakan vegetatif.
5) Tempat melekatkan tubuh tumbuhan pada
tanah atau substrat tempatnya.
31. Sistem perakaran pada tanaman ada 3, yaitu:
1. Sistem perakaran tunggang, terdiri atas sebuah akar besar dengan
beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan
akar primer biji yang berkecambah. (pada tumbuhan dikotil)
2. Sistem perakaran serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping
yang ke semuanya memiliki ukuran sama. Sistem perakaran
serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang
sebanyak-banyaknya,cabang tidak menjadi besar, dan akar primer
selanjutnya mengecil ( pada akar tanaman monokotil)
1. Sistem perakaran adventif, merupakan akar yang tumbuh dari setiap
bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang
keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari batang (cangkokan).
32. Struktur Akar, dari luar ke dalam :
1)Epidermis: selapis sel ,rapat , dan tanpa rongga antarsel. Sel epidermis
berdinding tipis. Sel-sel epidermis yang dekat ujung akar mempunyai
beberapa bulu akar untuk memperluas bidang penyerapan.
Epidermis sebagai pelindung dan penerus air ke bagian dalam akar.
2) Korteks : beberapa lapis sel berdinding tipis dan tidak banyak ruang
antarsel yang berguna untuk pertukaran zat, juga sebagai tempat
cadangan makanan.
3) Endodermis : selapis sel, kebanyakan sel-selnya berdinding tebal
dengan berlapiskan zat gabus. Endodermis mengatur masuk keluarnya
bahan ke dan dari akar.
4) Stele (silinder pusat): perisikel, xilem, dan floem. Stele terletak di
sebelah dalam endodermis. Lapisan paling tepi dari silinder pusat
disebut perisikel atau perikambium.
33. Akar dikotil Akar monokotil
Endodermis
Floem
Stele
Xilem
Perisikel
Potongan melintang akar dikotil dan monokotil
34.
35. Jalannya
molekul
air Korteks
Pita Caspary
Berkas vakskuler
Pita Caspary
Pita Caspary pada akar
36.
37.
38. Sistem pengangkutan dibedakan menjadi dua, yaitu
pengangkutan ekstravasikuler dan pengangkutan intravasikuler.
Pengangkutan ekstravasikuler adalah pengangkutan air dan
mineral yang berlangsung di luar berkas pengangkutan.
Pengangkutan itu berlangsung dengan dua cara:
a. Pengangkutan apoplas, berlangsung melalui ruang-ruang
antarsel.
b. Pengangkutan simplas, berlangsung melalui sitoplasma
dengan bantuan plamodesmata, pada perpindahan dari koterks ke
endodermis dan endodemis menuju ke perisikel yang berlangsung
secara transport aktif.
Secara skematis pengangkutan ektravasikuler simplas: bulu-bulu
akar (epidermis) – korteks – endodermis – perisikel – silinder
pusat – xylem akar.
Pengangkutan intravasikuler adalah pengangkutan zat melalui
berkas pengangkut. Pengangkutan air dan mineral oleh xylem
disebut transportasi, sedangkan pengangkutan hasil fotosintesis
oleh floem disebut dengan translokasi.
39. Pengangkutan air melalui xylem dapat dibuktikan dengan
memasukkan potongan batang pacar air ke dalam gelas yang
berisi larutan eosin, dan setelah beberapa waktu kita akan
melihat perubahan warna pada batang dan tulang daun
tumbuhan pacar air menjadi merah karena xylem batang dan
daunnya menyerap larutan eosin yang berwarna merah.
Pengangkutan air melalui xylem dipengaruhi oleh faktor intern
maupun faktor ekstern.
Faktor intern yang berpengaruh adalah lebar, panjang, dan
jumlah pembuluh xylem.
Faktor ekstern yang berpengaruh adalah ketersediaan air di
dalam tanah, kelembaban udara, suhu udara, tekanan udara,
dan kecepatan angin.
Pengangkutan air dan mineral dari xylem akar ke xylem batang
dan kemudian sampai ke xylem daun dapat terjadi karena
adanya kekuatan-kekuatan seperti daya tekan akar, daya
kapilaritas xylem dan daya isap daun.
41. Struktur batang ,dari luar ke dalam :
1) Epidermis: selapis sel yang tersusun rapat dan tidak mempunyai
ruang antarsel. Epidermis yang terdapat di atas permukaan sering
dilapisi kutikula.Jika pada batang terjadi pertumbuhan sekunder,
epidermis akan pecah dan terbentuk lapisan gabus yang sering kali
juga pecah sehingga membentuk lentisel.
2) Korteks: Sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak ruang
antarsel yang penting untuk pertukaran gas.
3) Endodermis: selapis sel yang mempunyai bentuk khas.
Pada Angiospermae sel-sel endodermis mengandung banyak tepung yang
sering disebut sebagai sarung tepung.
4) Stele (silinder pusat): jaringan partikel empulur, dan pembuluh angkut.
42. Epidermis atas
Parenkim palisade
Parenkim spons
Epidermis bawah
Kutikula
Berkas pembuluh
Stoma
Floem
Sel penjaga
Xilem
Kutikula Kolenkim
Potongan melintang daun
• Daun
43. Fungsi daun, yaitu:
1) Tempat berlangsungnya fotosintesis
2) Tempat menyimpan bahan makanan
3) Pada tumbuhan tertentu sebagai alat
perkembangan vegetatif
4) Alat evaporasi (penguapan)
5) Respirasi (melalui stomata)
6) Menyerap energi cahaya matahari
44. Struktur anatomi daun :
1) Epidermis
Epidermis daun tertutup oleh lapisan kutikula yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar.
Pada epidermis terdapat stomata atau mulut daun yang berfungsi
untuk melaksanakan fungsi pertukaran gas.
2) Mesofil
Mesofil terdiri atas jaringan palisade yang mempunyai banyak
kloroplas dan jaringan bunga karang.
3) Ikatan pembuluh
Ikatan pembuluh daun membentuk tulang daun. Tulang daun terdiri
atas xilem dan floem. Ikatan pembuluh akan berakhir di ujung daun
berupa celah kecil yang disebut hidatoda.
45.
46.
47. TUGAS INDIVIDU
• Apa yang dimaksud bunga lengkap, bunga
tidak lengkap, bunga biseksualis, bunga
monoesius, bunga dioesius, bunga jantan,
bunga betina!
48.
49. Bunga dapat dibagi menjadi:
1) Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki perhiasan bunga dan alat
pembiak.
a) Perhiasan bunga, terdiri dari :Periantum yang terdiri dari: calyx
(kelopak bunga), corolla (mahkota bunga). Perigonium yaitu bunga
yang memiliki calyx dan corolla dengan warna yang sama.
b) Alat pembiak, terdiri dari:(1) Pistilum (putik) alat pembiak betina,
karena membentuk ovum. (2) Stamen (benang sari) alat pembiak
jantan, karena menghasilkan sperma.
2) Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai perhiasan
bunga atau alat pembiak, dapat dibedakan menjadi:
a) Bunga telanjang yaitu bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga.
b) Bunga mandul yaitu bunga yang tidak mempunyai alat pembiak
50. Berdasarkan kelengkapan alat pembiak, bunga dibagi:
1) Bunga biseksualis: bunga hermafrodit/bunga sempurna:
bunga yang mempunyai benang sari dan putik.
2) Bunga uniseksualis: bunga yang mempunyai benang sari
saja atau mempunyai putik saja.Dibagi menjadi:
a. Berumah satu (monoesius) bunga jantan dan bunga
betina terdapat pada satu tumbuhan.
b. Berumah dua (dioesius) bunga jantan dan bunga betina
tidak terdapat dalam satu tumbuhan.
3) Bunga jantan: bunga yang hanya mempunyai benang sari
saja.
4) Bunga betina: bunga yang hanya mempunyai putik saja.
51. BBuuaahh
Melekatnya serbuk sari di atas kepala putik
penyerbukan→pembuahan → bakal buah dan biji berkembang
menjadi buah.
Biji yang mengandung embrio/lembaga berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan bagi tumbuhan.
Macam-macam buah adalah:
a.Buah tunggal: buah yang dibentuk oleh hanya satu bakal
buah,contoh: buah mangga dan pepaya.
b.Buah agregat: buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari satu
bunga, contoh: buah murbai.
c. Buah majemuk (buah berganda): buah yang dibentuk oleh banyak
bakal buah dari banyak bunga, contoh: buah nanas, nangka dan
keluwih
52. Sifat Totipotensi pada Tumbuhan
• Sel tumbuhan mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi tanaman yang
sempurna bila diletakkan dalam lingkungan yang sesuai.
• Kemampuan semacam itu dinamakan totipotensi. Totipotensi
dikembangkan sebagai dasar dalam pengembangan tumbuhan secara invitro
atau kultur jaringan.
• Menurut Suryowinoto (1991) kultur berarti budidaya dan jaringan adalah
sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama , karena itu
kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi
tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya.
• Sedangkan budidaya tanaman yang dilaksanakan dalam suatu wadah
(kontainer) atau botol-botol dengan media khusus dan alat-alat serba steril
dinamakan invitro.
• Tanaman-tanaman yang direkayasa reproduksi melalui kultur jaringan
umumnya tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti anggrek,
tembakau, karet, cokelat dan kopi.
53.
54.
55.
56. • Siapkan eksplan (jaringan yang akan dikultur).
Pada gambar terlihat eksplan berupa potongan dari akar tanaman
wortel.
• Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas campuran garam mineral berisi
unsur makro dan mikro,asam amino, vitamin, gula serta hormon tumbuhan
dengan perbandingan tertentu.
Mulai dari eksplan, medium, hingga tempat penanaman harus steril.
• Tanamkan eksplan pada media yang telah disiapkan.
• Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka dipindahkan ke
media tanah untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa.
57. Langkah-langkah kultur jaringan:
a. Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas
campuran garam mineral berisi unsur makro dan
mikro,asam amino, vitamin, gula serta hormon
tumbuhan dengan perbandingan tertentu.
b. Siapkan eksplan (jaringan yang akan dikultur). Pada
gambar terlihat eksplan berupa potongan dari akar
tanaman wortel.
c. Tanamkan eksplan pada media yang telah disiapkan.
d. Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka
dipindahkan ke media tanah untuk tumbuh menjadi
tanaman dewasa.
58. Masalah (Gangguan) pada Kultur Jaringan
Gangguan kultur jaringan dapat menyebabkan kematian
eksplan.
Gangguan kultur jaringan secara umum dapat muncul
dari bahan yang ditanam, lingkungan kultur maupun
manusia yang melakukannya. Masalah yang muncul,
antara lain :
a. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dan lain-lain.
Agar terhindar dari kontaminasi maka langkah-langkah
pelaksanaan-nya harus mengikuti prosedur yang benar
dan dalam keadaan steril.
b. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan
cara mengabsorbsi fenol penyebab pencoklatan dengan
arang aktif.
59. Kelebihan Teknik Kultur Jaringan
a. Kultur jaringan merupakan suatu cara
menghasilkan jumlah bibit tanaman yang
banyak dalam waktu singkat.
b. Tidak memerlukan tempat yang luas.
c. Tidak tergantung pada musim sehingga
bisa dilaksanakan sepanjang tahun.
d. Bibit yang dihasilkan lebih sehat.
e. Memungkinkan dilakukannya manipulasi
genetik.
60. Kekurangan kultur jaringan
a. Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan
di dalam laboratorium dan menggunakan
bahan kimia.
b. Memerlukan keahlian khusus.
c. Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal
karena tanaman hasil kultur biasanya berukuran
kecil dan bersifat aseptik serta sudah terbiasa
berada di tempat yang mempunyai kelembapan
udara tinggi.
61. Beberapa Teknik Kultur Jaringan
a. Meristem culture, budidaya jaringan dengan
menggunakan eksplan dari jaringan muda atau meristem.
b. Pollen culture/anther culture,menggunakan eksplan dari
pollen atau benang sari.
c. Protoplas culture, menggunakan eksplan dari protoplas.
d. Chloroplas culture, menggunakan kloroplas untuk
keperluan fusi protoplas.
e. Somatic cross (bilangan protoplas/fusi protoplas),
menyilangkan dua macam protoplas, kemudian
dibudidayakan hingga menjadi tanaman kecil yang
mempunyai sifat baru.
62. Manfaat Teknik Kultur Jaringan
a. Untuk menghasilkan tanaman baru dalam
jumlah besar dalam waktu singkat dengan sifat
dan kualitas sama dengan induknya.
b. Mendapatkan tanaman yang bebas dari virus dan
penyakit
c. Menciptakan varietas baru, yaitu dengan cara
menggabungkan plasma dari sel-sel yang berbeda
dalam satu spesies lalu menumbuhkannya melalui
kultur jaringan.
d. Melestarikan jenis tanaman yang hampir punah.
e. Mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman.