SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Pengetahuan
Hasil wawancara menunjukkan pada umumnya informan mendapatkan informan/pengetahuan
tentang penyakit paruparu dari petugas kesehatan. Umumnya informan menyatakan tanda-tanda
TB paru adalah panas dingin, batuk terus menerus disertai dahak dan muntah darah, sesak nafas,
badan menjadi kurus , dan mudah capek, dada ngentak, nafsu makan kurang, lemas, punggung
terasa sakit dan sering keluar keringat pada waktu tidur malam hari. Ada salah seorang informan
yang berpendapat berbeda yaitu:
"Walaupun dia sudah positif terkena penyakit paru-paru / sudah muntah darah
badan tidak merasa sakit. Bahkan ada yang tidak tahu tanda-tanda penyakit TB"
Mengenai penyebab TB paru menurut sebagian besar informan karena sering bergadang, merokok,
minum alkohol, banyak ikiran, kurang tidur, kecapean kerja, polusi udara, makanan, penyakit asma,habis
sakit typhus dan bahkan ada diantara mereka yang mengatakan akibat dari kehamilan,
banyak minum es dan makan sambal. Sebagian informan berpendapat bahwa TB ditularkan oleh penderita
kepada orang lain saat bicara, sering bersama-sama dengan penderita, saat makan
bersama menggunakan alat makan yang sama ( piring, sendok dan gelas), merokok bersama,tidur bersama
dengan penderita. Ada yang mengatakan:
"Di dalam keluarga alat makan minum harus dipisahkan karena takut tertular"
Ketika ditanyakan kepada sejumlah infonnan mengenai akibat penyakit TB paru yang dideritanya,
sebagian besar mengatakan bahwa TB paru sangat mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menurunkan
produktivitas kerja. Gangguan yang umumnya dirasakan penderita adalah sesak nafas,badan lemas , panas
dingin, mudah capek. Salah seorang informan mengatakan:
“Malu kalau saya diketahui orang lain sakit paru-paru sebab pekerjaan saya adalah pedagang
gorengan"
Menurut sebagian besar informan menyatakan bahwa penyakit paru-paru atau TB paru yang dideritanya
bukan menjadi suatu masalah di daerah dimana informan bertempat tinggal karena mereka beralasan masih
merasakan hidup biasa saja. Hanya seorang informan mengatakan bahwa penyakit TB paru menjadi suatu
masalah.
Warga masyarakat di sekitar penderita pun tidak mengetahui mengenai penyakit yang diderita
informan begitu juga dengan kasus penyakit paru-paru tidak terlalu banyak yang diketahui oleh masyarakat
di lingkungan tempat tinggalnya. Penderita TB mengatakan bahwa penyakit TB paru umumnya dapat
disembuhkan jika makan obat melakukan olah raga secara teratur.
Sikap dan motivasi terhadaptb paru Ada sejumlah informan mengatakan mereka kaget,sedih, malu
dan dihantui rasa takut setelah mendengar bahwa yang diderita tidak akan sembuh dan akan cepat mati.
Ada juga informan yang mengatakan bahwa penyakit yang dia alami sama dengan orangtuanya yaitu ; paru-
paru. Namun ada salah seorang informan menganggap TB paru biasa saja sebagaimana
dikatakan :
" Saya merasa biasa saja sakit TB paru, tidak malu dengan tetangga, atau
keluarga".
Sebagian besar informan mengatakan tidak ada kesulitan bergaul
dengan teman-teman:
"Saya berani bercampurminutnan seperti minumkopi dengan gelas yang sama dengan anggota
keluarga lainnya atau teman".
Mereka mengatakan tidak ada perubahan sikap saat bergaul di lingkungan tempat tinggalnya.
Mereka tetap mempunyai banyak teman dimana teman mereka tersebut tidak takut tertular penyakit TB
paru, selanjutnya sejumlah informan mengatakan selama menjalani pengobatan oleh petugas kesehatan
belum pernah dikatakan mengalami gangguan paru-paru, petugas hanya menyuruh rontgen, namun hal ini
belum pernah dilakukan karena tidak punya uang. Ada beberapa informan mengatakan takut akan
menularkan penyakitnya kepada orang lain maka mengurangi atau menghindari bergaul dilingkungannya.
Mereka tidak merasa rendah diri atau malu, karena mereka berpikiran bahwa penyakit yang
dideritanya saat ini akan dapat disembuhkan apabila melakukan pengobatan yang baik dan teratur.
Demikian ditambahkan oleh beberapa informan. Tetapi apa yang diucapkan itu tidak sesuai dengan yang
dilakukan. Hasil pengamatan di lapangan saat melakukan wawancara kepada penderita tutup mulut pada
waktu batuk tidak dilakukan sama sekali.
Perilaku terhadap pencarian pelayanan kesehatan
Tempat pelayanan kesehatan yang informan pilih ketika mereka mengetahui dirinya menderita TB
paru, sebagian informan mengatakan mencari tempat pelayanan kesehatan yang mempunyai fasilitas
pemeriksaan rontgen di Rumah Sakit. Berbagai alasan yang disampaikan informan antara lain ; bosan
minum obat karena tidak langsung sembuh, terkadang merasa enak badan obatpun tidak diminum, dan
berobat apabila batuk saja. Selain itu pergantian petugaspun berpengaruh terhadap kebijakan disetiap
Puskesmas seperti jadwal pengambilan obat bisa berubah dari sebelumnya, bahkan mereka
mengatakan jadwal bisa lebih sering ke Puskesmas, pada hal diketahui bukan mereka adalah masyarakat
ekonomi lemah, karena untuk ongkos untuk ke Puskesmas sangat sulit hal ini seperti yang dikatakan oleh
salah seorang informan :
"Jangankan ongkos, makan saja keluarga susah"
Informan lain mengatakan:
"Saya tidak langsung mencari pengobatan tapi menunggu sampai bulan sakit baru mencari
pengobatan".
Mereka sering mereka berpindahpindah tempat pelayanan kesehatan sehingga berpengaruh
terhadap ketidak teraturnya mereka minum obat. Selain itu mereka tidak menghabiskan obat saat
badannya dirasakan sudah agak sehat. Kendala lain adalah adanya masalah di keluarga seperti masalah
keuangan dan lainlain, sehingga berdampak pada terganggunya mereka dalam menyelesaikan pengobatan
sampai tuntas.
Sebagian besar informan mengatakan akan mencari pelayanan kesehatan untuk melanjutkan
pengobatan terhadap penyakit TB paru. Mereka akan mengunjungi kembali Puskesmas sebagai tujuan
utama.
Namun selama menjalankan pengobatan yang dilakukan di puskesmas maupun di tempat lain
misalnya praktek dokter, yaitu mereka merasa terlalu lama program pengobatannya sampai 6 bulan, hal ini
membuat mereka bosan berobat lalu terkadang ada perasaan sudah agak enak badannya jadi minum obat
tidak diteruskan.
Alasan lain puskesmas terlalu lama antri, malas minum obat/ tidak teratur karena tidak
ada perubahan dari penyakit yang dideritanya. Demikian mereka mengatakan keluhannya dan
pengalamannya.
Salah seorang informan mengatakan:
"Malas minuet obat karena obatnya terlalu besar,bahkan informan tidak akan mencari pelayanan
pengobatan lagi/putus asa pada hal informan masih berumur 19 tahun pada saat wawancara" .
Beberapa informan sudah pernah mendapat penjelasan dari tenaga kesehatan pada saat berkunjung
ke Puskesmas dan diantara mereka dibekali buku-buku panduan yang berhubungan dengan penyakit TB
paru walaupun demikian. Salah satu informan mengatakan
"Kegiatan penyuluhan itu tidak terkordinirdengan baik apa itu di Desa maupun ditempat lain".
Sebagian informan mengatakan sama sekali belum pernah mendapatkan penyuluhan TB paru.
Beberapa informan lainnya mengatakan pengobatan TB paru di Puskesmas ada yang tidak bayar (gratis)
karena ada bantuan dari pemerintah berupa Jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), Sebagian lagi ada
yang harus bayar saat berobat di Puskesmas dengan biaya yang bervariasi.
Menurut beberapa informasi sebenarnya mereka tidak keberatan apa'aila mereka punya uang ,
namun masih ada biaya lain yang membebani mereka seperti biaya transport yang dikeluarkan untuk
berkunjung ke Puskesmas.
Faktor lain yang menghambat pengobatan penderita karena kemiskinan dan
perilaku mereka sehari-hari yang menganggap penyakit TB paru sebagai
penyakit biasa karena tidak ada kejadian yang luar biasa. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk berobat
ditunjang oleh pendidikan dan rendah keadaan sosial ekonomi keluarga yang kurang sangat berpengaruh
Pengetahuan
Hasil wawancara mengindikasikan pada lazimnya informan menemukan
informan/pengetahuan mengenai penyakit paruparu dari petugas kesehatan.
Umumnya informan mengaku tanda-tanda TB paru ialah panas dingin, batuk terus
menerus disertai dahak dan muntah darah, sesak nafas, badan menjadi kurus
, dan gampang capek, dada ngentak, nafsu santap kurang, lemas, punggung
terasa sakit dan sering keringat pada waktu istirahat malam hari. Ada salah
seorang informan yang berpendapat bertolak belakang yaitu:
"Walaupun dia telah positif terpapar penyakit paru-paru / telah muntah darah
badan tidak merasa sakit. Bahkan terdapat yang tidak tahu firasat* penyakit
TB"
Mengenai penyebab TB paru menurut keterangan dari sebagian besar
informan sebab sering bergadang, merokok, minum alkohol, tidak sedikit
ikiran, tidak cukup tidur, kecapean kerja, polusi udara, makanan, penyakit
asma, berakhir sakit typhus dan bahkan terdapat diantara mereka yang
mengatakan dampak dari kehamilan,
banyak minum es dan santap sambal. Sebagian informan berasumsi bahwa TB
ditularkan oleh penderita untuk orang lain ketika bicara, tidak jarang
bersama-sama dengan penderita, ketika makan
bersama memakai alat santap yang sama ( piring, sendok dan gelas), mengisap
rokok bersama, tidur bareng dengan penderita. Ada yang mengatakan:
"Di dalam family alat santap minum mesti diceraikan karena fobia tertular"
Ketika ditanyakan untuk sejumlah infonnan mengenai dampak penyakit TB paru
yang dideritanya, beberapa besar menuliskan bahwa TB paru paling mengganggu
kegiatan sehari-hari dan menurunkan produktivitas kerja. Gangguan yang
umumnya dialami penderita ialah sesak nafas, badan lemas , panas dingin,
gampang capek. Salah seorang informan mengatakan:
“Malu bila saya diketahui orang beda sakit paru-paru sebab kegiatan saya
ialah pedagang gorengan"
Berdasarkan keterangan dari sebagian besar informan mengaku bahwa penyakit
paru-paru atau TB paru yang dideritanya bukan menjadi sebuah masalah di
wilayah dimana informan berlokasi tinggal sebab mereka berdalih masih
menikmati hidup biasa saja. Hanya seorang informan menuliskan bahwa penyakit
TB paru menjadi sebuah masalah.
Warga masyarakat di dekat penderita juga tidak mengetahui tentang penyakit
yang diderita informan begitu pun dengan permasalahan penyakit paru-paru
tidak terlalutidak sedikit yang diketahui oleh masyarakat di lingkungan
lokasi tinggalnya. Penderita TB menuliskan bahwa penyakit TB paru lazimnya
dapat disembuhkan andai makan obat mengerjakan olah raga secara teratur.
Sikap dan semangat terhadap tb paru Ada sebanyak informan menuliskan mereka
kaget, sedih, malu dan dihantui rasa takut sesudah mendengar bahwa yang
diderita tidakbakal sembuh dan bakal cepat mati. Ada pun informan yang
menuliskan bahwa penyakit yang dia alami sama dengan orangtuanya yakni ;
paru-paru. Namun terdapat salah seorang informan memandang TB paru biasa
saja sebagaimana
dikatakan :
" Saya merasa biasa saja sakit TB paru, tidak malu dengan tetangga, atau
keluarga".
Sebagian besar informan menuliskan tidak ada kendala bergaul
dengan teman-teman:
"Saya berani bercampur minutnan laksana minum kopi dengan gelas yang sama
dengan anggota family lainnya atau teman".
Mereka menuliskan tidak ada evolusi sikap ketika bergaul di lingkungan
lokasi tinggalnya. Mereka tetap mempunyai tidak sedikit teman dimana rekan
mereka itu tidak fobia tertular penyakit TB paru, selanjutnya sebanyak
informan menuliskan selama menjalani penyembuhan oleh petugas kesehatan
belum pernah disebutkan mengalami gangguan paru-paru, petugas melulu
menyuruh rontgen, tetapi hal ini belum pernah dilaksanakan karena tidak
punya uang. Ada sejumlah informan menuliskan takut bakal menularkan
penyakitnya untuk orang beda maka meminimalisir atau menghindari bergaul
dilingkungannya.
Mereka tidak merasa rendah diri atau malu, sebab mereka berpikiran bahwa
penyakit yang dideritanya ketika ini bakal dapat disembuhkan bilamana
melakukan penyembuhan yang baik dan teratur. Demikian ditambahkan oleh
sejumlah informan. Tetapi apa yang dibacakan itu tidak cocok dengan yang
dilakukan. Hasil pemantauan di lapangan saat mengerjakan wawancara untuk
penderita tutup mulut pada masa-masa batuk tidak dilaksanakan sama sekali.
Perilaku terhadap penelusuran pelayanan kesehatan
Tempat pelayanan kesehatan yang informan pilih saat mereka memahami dirinya
menderita TB paru, beberapa informan mengatakan menggali tempat pelayanan
kesehatan yang mempunyai kemudahan pemeriksaan rontgen di Rumah Sakit.
Berbagai dalil yang dikatakan informan antara beda ; jenuh minum obat sebab
tidak langsung sembuh, terkadang merasa enak badan obatpun tidak diminum,
dan berobat bilamana batuk saja. Selain tersebut pergantian petugaspun
dominan terhadap kepandaian disetiap
Puskesmas laksana jadwal pemungutan obat dapat berubah dari sebelumnya,
bahkan mereka menuliskan jadwal dapat lebih tidak jarang ke Puskesmas, pada
urusan diketahui bukan mereka ialah masyarakat ekonomi lemah, sebab untuk
biaya untuk ke Puskesmas paling sulit urusan ini laksana yang disebutkan
oleh salah seorang informan :
"Jangankan ongkos, santap saja family susah"
Informan beda mengatakan:
"Saya tidak langsung menggali pengobatan tapi menantikan sampai bulan sakit
barumenggali pengobatan".
Mereka tidak jarang mereka berpindahpindah lokasi pelayanan
kesehatan sehingga dominan terhadap ketidak teraturnya mereka minum obat.
Selain tersebut mereka tidak menguras obat saat badannya dialami sudah agak
sehat. Kendala lain ialah adanya masalah di keluarga laksana masalah
finansial dan lainlain, sehingga dominan pada terganggunya mereka dalam
menuntaskan pengobatan sampai tuntas.
Sebagian besar informan menuliskan akan menggali pelayanan kesehatan guna
melanjutkan penyembuhan terhadap penyakit TB paru. Mereka akan mendatangi
kembali Puskesmas sebagai destinasi utama.
Namun sekitar menjalankan penyembuhan yang dilaksanakan di puskesmas
maupun dilokasi lain contohnya praktek dokter, yakni mereka merasa terlampau
lama program pengobatannya hingga 6 bulan, urusan ini menciptakan mereka
jenuh berobatkemudian terkadang terdapat perasaan telah agak enak badannya
jadi minum obat tidak diteruskan.
Alasan beda puskesmas terlampau lama antri, malas minum obat/ tidak teratur
sebab tidak
ada evolusi dari penyakit yang dideritanya. Demikian mereka menuliskan
keluhannya dan pengalamannya.
Salah seorang informan mengatakan:
"Malas minuet obat sebab obatnya terlampau besar, bahkan informan tidak
akanmenggali pelayanan penyembuhan lagi/putus harapan pada urusan informan
masih berumur 19 tahun pada ketika wawancara" .
Beberapa informan telah pernah mendapat keterangan dari tenaga kesehatan
pada saatberangjangsana ke Puskesmas dan diantara mereka dibekali buku-buku
petunjuk yangbersangkutan dengan penyakit TB paru walaupun demikian. Salah
satu informan mengatakan
"Kegiatan penyuluhan tersebut tidak terkordinir dengan baik apa tersebut di
Desa maupun ditempat lain".
Sebagian informan menuliskan sama sekali belum pernah menemukan penyuluhan
TB paru. Beberapa informan lainnya menuliskan pengobatan TB paru di
Puskesmas terdapat yang tidak bayar (gratis) sebab ada pertolongan dari
pemerintah berupa Jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), Sebagian lagi
terdapat yang mesti bayar ketika berobat di Puskesmas dengan ongkos yang
bervariasi.
Menurut sejumlah informasi sebetulnya mereka tidak keberatan apa'aila mereka
punya duit , tetapi masih ada ongkos lain yang memberi beban pada mereka
seperti ongkos transport yang dikeluarkan untuk berangjangsana ke Puskesmas.
Faktor beda yang menghambat penyembuhan penderita sebab kemiskinan dan
perilaku mereka keseharian yang memandang penyakit TB paru sebagai
penyakit biasa sebab tidak terdapat kejadian yang luar biasa. Di samping
itu, kesadaran masyarakat guna berobat ditunjang oleh edukasi dan rendah
suasana sosial ekonomi family yang tidak cukup sangat berpengaruh

More Related Content

What's hot

Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiZollananda
 
493 929-1-sm (1)
493 929-1-sm (1)493 929-1-sm (1)
493 929-1-sm (1)Muflihun24
 
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
 
6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)
6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)
6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)Muflihun24
 
Kelompok sik hipertensi
Kelompok sik hipertensiKelompok sik hipertensi
Kelompok sik hipertensirarafiah
 
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaHipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaMaul_N
 
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...Universitas Katolik Musi Charitas
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit HipertensiPharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit HipertensiSainal Edi Kamal
 
Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi hendro s
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensinrukmana rukmana
 
Pengaruh konseling diet jantung terhadap pengetahuan diet jantung pasien con...
Pengaruh konseling diet jantung terhadap pengetahuan diet  jantung pasien con...Pengaruh konseling diet jantung terhadap pengetahuan diet  jantung pasien con...
Pengaruh konseling diet jantung terhadap pengetahuan diet jantung pasien con...calvinvijay
 

What's hot (19)

Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
 
493 929-1-sm (1)
493 929-1-sm (1)493 929-1-sm (1)
493 929-1-sm (1)
 
Karya ilmiah hipertensi
Karya ilmiah hipertensiKarya ilmiah hipertensi
Karya ilmiah hipertensi
 
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
 
makalah Hipertensi
makalah Hipertensimakalah Hipertensi
makalah Hipertensi
 
6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)
6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)
6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)
 
Kelompok sik hipertensi
Kelompok sik hipertensiKelompok sik hipertensi
Kelompok sik hipertensi
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaHipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Prescil paru
Prescil paruPrescil paru
Prescil paru
 
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
 
Karya ilmiah hipertensi
Karya ilmiah hipertensiKarya ilmiah hipertensi
Karya ilmiah hipertensi
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit HipertensiPharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi
 
Makalah hipertensi
Makalah hipertensiMakalah hipertensi
Makalah hipertensi
 
Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
Pengaruh konseling diet jantung terhadap pengetahuan diet jantung pasien con...
Pengaruh konseling diet jantung terhadap pengetahuan diet  jantung pasien con...Pengaruh konseling diet jantung terhadap pengetahuan diet  jantung pasien con...
Pengaruh konseling diet jantung terhadap pengetahuan diet jantung pasien con...
 
Bahan pen jasorkes
Bahan pen jasorkesBahan pen jasorkes
Bahan pen jasorkes
 

Similar to HASIL WAWANCARA.docx

Asuhan keperawatan Keluarga dengan hipertensi.pptx
Asuhan keperawatan Keluarga dengan hipertensi.pptxAsuhan keperawatan Keluarga dengan hipertensi.pptx
Asuhan keperawatan Keluarga dengan hipertensi.pptxperinatologipkumuham
 
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...harnaniknawangsari
 
Bab 2 asuhan keperawatan dewasa
Bab 2 asuhan keperawatan dewasaBab 2 asuhan keperawatan dewasa
Bab 2 asuhan keperawatan dewasaRodo Pekok
 
Kel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptx
Kel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptxKel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptx
Kel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptxssuser5bda64
 
MENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdf
MENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdfMENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdf
MENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdfPramudyta1
 
194370103 case-tb-anak-neno
194370103 case-tb-anak-neno194370103 case-tb-anak-neno
194370103 case-tb-anak-nenohomeworkping3
 
HIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdfHIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdfkasmi16
 
Lapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdf
Lapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdfLapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdf
Lapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdfgabriella946536
 
Penyuluhan Penyakit Menular Penyakit TB PARU Di Sekolah
Penyuluhan Penyakit Menular Penyakit TB PARU Di SekolahPenyuluhan Penyakit Menular Penyakit TB PARU Di Sekolah
Penyuluhan Penyakit Menular Penyakit TB PARU Di SekolahSenang Hati Bazikho Joy
 
183226241 case-def-fe-doc
183226241 case-def-fe-doc183226241 case-def-fe-doc
183226241 case-def-fe-dochomeworkping10
 

Similar to HASIL WAWANCARA.docx (20)

Asuhan keperawatan Keluarga dengan hipertensi.pptx
Asuhan keperawatan Keluarga dengan hipertensi.pptxAsuhan keperawatan Keluarga dengan hipertensi.pptx
Asuhan keperawatan Keluarga dengan hipertensi.pptx
 
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...
 
Bab 2 asuhan keperawatan dewasa
Bab 2 asuhan keperawatan dewasaBab 2 asuhan keperawatan dewasa
Bab 2 asuhan keperawatan dewasa
 
Kel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptx
Kel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptxKel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptx
Kel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptx
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Chd
ChdChd
Chd
 
Chd AKPER PEMKAB MUNA
Chd AKPER PEMKAB MUNA Chd AKPER PEMKAB MUNA
Chd AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep chd
Askep chdAskep chd
Askep chd
 
Bab 4 t cs'sps
Bab 4 t cs'spsBab 4 t cs'sps
Bab 4 t cs'sps
 
Askep chd AKPER PEMKAB MUNA
Askep chd AKPER PEMKAB MUNA Askep chd AKPER PEMKAB MUNA
Askep chd AKPER PEMKAB MUNA
 
MENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdf
MENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdfMENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdf
MENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdf
 
194370103 case-tb-anak-neno
194370103 case-tb-anak-neno194370103 case-tb-anak-neno
194370103 case-tb-anak-neno
 
HIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdfHIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdf
 
219 218-1-pb
219 218-1-pb219 218-1-pb
219 218-1-pb
 
Lapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdf
Lapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdfLapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdf
Lapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdf
 
237346908 case
237346908 case237346908 case
237346908 case
 
Penyuluhan Penyakit Menular Penyakit TB PARU Di Sekolah
Penyuluhan Penyakit Menular Penyakit TB PARU Di SekolahPenyuluhan Penyakit Menular Penyakit TB PARU Di Sekolah
Penyuluhan Penyakit Menular Penyakit TB PARU Di Sekolah
 
Ipi186703
Ipi186703Ipi186703
Ipi186703
 
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
 
183226241 case-def-fe-doc
183226241 case-def-fe-doc183226241 case-def-fe-doc
183226241 case-def-fe-doc
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASsusilowati82
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

HASIL WAWANCARA.docx

  • 1. Pengetahuan Hasil wawancara menunjukkan pada umumnya informan mendapatkan informan/pengetahuan tentang penyakit paruparu dari petugas kesehatan. Umumnya informan menyatakan tanda-tanda TB paru adalah panas dingin, batuk terus menerus disertai dahak dan muntah darah, sesak nafas, badan menjadi kurus , dan mudah capek, dada ngentak, nafsu makan kurang, lemas, punggung terasa sakit dan sering keluar keringat pada waktu tidur malam hari. Ada salah seorang informan yang berpendapat berbeda yaitu: "Walaupun dia sudah positif terkena penyakit paru-paru / sudah muntah darah badan tidak merasa sakit. Bahkan ada yang tidak tahu tanda-tanda penyakit TB" Mengenai penyebab TB paru menurut sebagian besar informan karena sering bergadang, merokok, minum alkohol, banyak ikiran, kurang tidur, kecapean kerja, polusi udara, makanan, penyakit asma,habis sakit typhus dan bahkan ada diantara mereka yang mengatakan akibat dari kehamilan, banyak minum es dan makan sambal. Sebagian informan berpendapat bahwa TB ditularkan oleh penderita kepada orang lain saat bicara, sering bersama-sama dengan penderita, saat makan bersama menggunakan alat makan yang sama ( piring, sendok dan gelas), merokok bersama,tidur bersama dengan penderita. Ada yang mengatakan: "Di dalam keluarga alat makan minum harus dipisahkan karena takut tertular" Ketika ditanyakan kepada sejumlah infonnan mengenai akibat penyakit TB paru yang dideritanya, sebagian besar mengatakan bahwa TB paru sangat mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menurunkan produktivitas kerja. Gangguan yang umumnya dirasakan penderita adalah sesak nafas,badan lemas , panas dingin, mudah capek. Salah seorang informan mengatakan: “Malu kalau saya diketahui orang lain sakit paru-paru sebab pekerjaan saya adalah pedagang gorengan"
  • 2. Menurut sebagian besar informan menyatakan bahwa penyakit paru-paru atau TB paru yang dideritanya bukan menjadi suatu masalah di daerah dimana informan bertempat tinggal karena mereka beralasan masih merasakan hidup biasa saja. Hanya seorang informan mengatakan bahwa penyakit TB paru menjadi suatu masalah. Warga masyarakat di sekitar penderita pun tidak mengetahui mengenai penyakit yang diderita informan begitu juga dengan kasus penyakit paru-paru tidak terlalu banyak yang diketahui oleh masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Penderita TB mengatakan bahwa penyakit TB paru umumnya dapat disembuhkan jika makan obat melakukan olah raga secara teratur. Sikap dan motivasi terhadaptb paru Ada sejumlah informan mengatakan mereka kaget,sedih, malu dan dihantui rasa takut setelah mendengar bahwa yang diderita tidak akan sembuh dan akan cepat mati. Ada juga informan yang mengatakan bahwa penyakit yang dia alami sama dengan orangtuanya yaitu ; paru- paru. Namun ada salah seorang informan menganggap TB paru biasa saja sebagaimana dikatakan : " Saya merasa biasa saja sakit TB paru, tidak malu dengan tetangga, atau keluarga". Sebagian besar informan mengatakan tidak ada kesulitan bergaul dengan teman-teman: "Saya berani bercampurminutnan seperti minumkopi dengan gelas yang sama dengan anggota keluarga lainnya atau teman". Mereka mengatakan tidak ada perubahan sikap saat bergaul di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka tetap mempunyai banyak teman dimana teman mereka tersebut tidak takut tertular penyakit TB paru, selanjutnya sejumlah informan mengatakan selama menjalani pengobatan oleh petugas kesehatan belum pernah dikatakan mengalami gangguan paru-paru, petugas hanya menyuruh rontgen, namun hal ini
  • 3. belum pernah dilakukan karena tidak punya uang. Ada beberapa informan mengatakan takut akan menularkan penyakitnya kepada orang lain maka mengurangi atau menghindari bergaul dilingkungannya. Mereka tidak merasa rendah diri atau malu, karena mereka berpikiran bahwa penyakit yang dideritanya saat ini akan dapat disembuhkan apabila melakukan pengobatan yang baik dan teratur. Demikian ditambahkan oleh beberapa informan. Tetapi apa yang diucapkan itu tidak sesuai dengan yang dilakukan. Hasil pengamatan di lapangan saat melakukan wawancara kepada penderita tutup mulut pada waktu batuk tidak dilakukan sama sekali. Perilaku terhadap pencarian pelayanan kesehatan Tempat pelayanan kesehatan yang informan pilih ketika mereka mengetahui dirinya menderita TB paru, sebagian informan mengatakan mencari tempat pelayanan kesehatan yang mempunyai fasilitas pemeriksaan rontgen di Rumah Sakit. Berbagai alasan yang disampaikan informan antara lain ; bosan minum obat karena tidak langsung sembuh, terkadang merasa enak badan obatpun tidak diminum, dan berobat apabila batuk saja. Selain itu pergantian petugaspun berpengaruh terhadap kebijakan disetiap Puskesmas seperti jadwal pengambilan obat bisa berubah dari sebelumnya, bahkan mereka mengatakan jadwal bisa lebih sering ke Puskesmas, pada hal diketahui bukan mereka adalah masyarakat ekonomi lemah, karena untuk ongkos untuk ke Puskesmas sangat sulit hal ini seperti yang dikatakan oleh salah seorang informan : "Jangankan ongkos, makan saja keluarga susah" Informan lain mengatakan: "Saya tidak langsung mencari pengobatan tapi menunggu sampai bulan sakit baru mencari pengobatan".
  • 4. Mereka sering mereka berpindahpindah tempat pelayanan kesehatan sehingga berpengaruh terhadap ketidak teraturnya mereka minum obat. Selain itu mereka tidak menghabiskan obat saat badannya dirasakan sudah agak sehat. Kendala lain adalah adanya masalah di keluarga seperti masalah keuangan dan lainlain, sehingga berdampak pada terganggunya mereka dalam menyelesaikan pengobatan sampai tuntas. Sebagian besar informan mengatakan akan mencari pelayanan kesehatan untuk melanjutkan pengobatan terhadap penyakit TB paru. Mereka akan mengunjungi kembali Puskesmas sebagai tujuan utama. Namun selama menjalankan pengobatan yang dilakukan di puskesmas maupun di tempat lain misalnya praktek dokter, yaitu mereka merasa terlalu lama program pengobatannya sampai 6 bulan, hal ini membuat mereka bosan berobat lalu terkadang ada perasaan sudah agak enak badannya jadi minum obat tidak diteruskan. Alasan lain puskesmas terlalu lama antri, malas minum obat/ tidak teratur karena tidak ada perubahan dari penyakit yang dideritanya. Demikian mereka mengatakan keluhannya dan pengalamannya. Salah seorang informan mengatakan: "Malas minuet obat karena obatnya terlalu besar,bahkan informan tidak akan mencari pelayanan pengobatan lagi/putus asa pada hal informan masih berumur 19 tahun pada saat wawancara" . Beberapa informan sudah pernah mendapat penjelasan dari tenaga kesehatan pada saat berkunjung ke Puskesmas dan diantara mereka dibekali buku-buku panduan yang berhubungan dengan penyakit TB paru walaupun demikian. Salah satu informan mengatakan "Kegiatan penyuluhan itu tidak terkordinirdengan baik apa itu di Desa maupun ditempat lain".
  • 5. Sebagian informan mengatakan sama sekali belum pernah mendapatkan penyuluhan TB paru. Beberapa informan lainnya mengatakan pengobatan TB paru di Puskesmas ada yang tidak bayar (gratis) karena ada bantuan dari pemerintah berupa Jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), Sebagian lagi ada yang harus bayar saat berobat di Puskesmas dengan biaya yang bervariasi. Menurut beberapa informasi sebenarnya mereka tidak keberatan apa'aila mereka punya uang , namun masih ada biaya lain yang membebani mereka seperti biaya transport yang dikeluarkan untuk berkunjung ke Puskesmas. Faktor lain yang menghambat pengobatan penderita karena kemiskinan dan perilaku mereka sehari-hari yang menganggap penyakit TB paru sebagai penyakit biasa karena tidak ada kejadian yang luar biasa. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk berobat ditunjang oleh pendidikan dan rendah keadaan sosial ekonomi keluarga yang kurang sangat berpengaruh
  • 6. Pengetahuan Hasil wawancara mengindikasikan pada lazimnya informan menemukan informan/pengetahuan mengenai penyakit paruparu dari petugas kesehatan. Umumnya informan mengaku tanda-tanda TB paru ialah panas dingin, batuk terus menerus disertai dahak dan muntah darah, sesak nafas, badan menjadi kurus , dan gampang capek, dada ngentak, nafsu santap kurang, lemas, punggung terasa sakit dan sering keringat pada waktu istirahat malam hari. Ada salah seorang informan yang berpendapat bertolak belakang yaitu: "Walaupun dia telah positif terpapar penyakit paru-paru / telah muntah darah badan tidak merasa sakit. Bahkan terdapat yang tidak tahu firasat* penyakit TB" Mengenai penyebab TB paru menurut keterangan dari sebagian besar informan sebab sering bergadang, merokok, minum alkohol, tidak sedikit ikiran, tidak cukup tidur, kecapean kerja, polusi udara, makanan, penyakit asma, berakhir sakit typhus dan bahkan terdapat diantara mereka yang mengatakan dampak dari kehamilan, banyak minum es dan santap sambal. Sebagian informan berasumsi bahwa TB ditularkan oleh penderita untuk orang lain ketika bicara, tidak jarang bersama-sama dengan penderita, ketika makan bersama memakai alat santap yang sama ( piring, sendok dan gelas), mengisap rokok bersama, tidur bareng dengan penderita. Ada yang mengatakan: "Di dalam family alat santap minum mesti diceraikan karena fobia tertular" Ketika ditanyakan untuk sejumlah infonnan mengenai dampak penyakit TB paru yang dideritanya, beberapa besar menuliskan bahwa TB paru paling mengganggu kegiatan sehari-hari dan menurunkan produktivitas kerja. Gangguan yang umumnya dialami penderita ialah sesak nafas, badan lemas , panas dingin, gampang capek. Salah seorang informan mengatakan:
  • 7. “Malu bila saya diketahui orang beda sakit paru-paru sebab kegiatan saya ialah pedagang gorengan" Berdasarkan keterangan dari sebagian besar informan mengaku bahwa penyakit paru-paru atau TB paru yang dideritanya bukan menjadi sebuah masalah di wilayah dimana informan berlokasi tinggal sebab mereka berdalih masih menikmati hidup biasa saja. Hanya seorang informan menuliskan bahwa penyakit TB paru menjadi sebuah masalah. Warga masyarakat di dekat penderita juga tidak mengetahui tentang penyakit yang diderita informan begitu pun dengan permasalahan penyakit paru-paru tidak terlalutidak sedikit yang diketahui oleh masyarakat di lingkungan lokasi tinggalnya. Penderita TB menuliskan bahwa penyakit TB paru lazimnya dapat disembuhkan andai makan obat mengerjakan olah raga secara teratur. Sikap dan semangat terhadap tb paru Ada sebanyak informan menuliskan mereka kaget, sedih, malu dan dihantui rasa takut sesudah mendengar bahwa yang diderita tidakbakal sembuh dan bakal cepat mati. Ada pun informan yang menuliskan bahwa penyakit yang dia alami sama dengan orangtuanya yakni ; paru-paru. Namun terdapat salah seorang informan memandang TB paru biasa saja sebagaimana dikatakan : " Saya merasa biasa saja sakit TB paru, tidak malu dengan tetangga, atau keluarga". Sebagian besar informan menuliskan tidak ada kendala bergaul dengan teman-teman: "Saya berani bercampur minutnan laksana minum kopi dengan gelas yang sama dengan anggota family lainnya atau teman". Mereka menuliskan tidak ada evolusi sikap ketika bergaul di lingkungan lokasi tinggalnya. Mereka tetap mempunyai tidak sedikit teman dimana rekan mereka itu tidak fobia tertular penyakit TB paru, selanjutnya sebanyak informan menuliskan selama menjalani penyembuhan oleh petugas kesehatan belum pernah disebutkan mengalami gangguan paru-paru, petugas melulu menyuruh rontgen, tetapi hal ini belum pernah dilaksanakan karena tidak punya uang. Ada sejumlah informan menuliskan takut bakal menularkan
  • 8. penyakitnya untuk orang beda maka meminimalisir atau menghindari bergaul dilingkungannya. Mereka tidak merasa rendah diri atau malu, sebab mereka berpikiran bahwa penyakit yang dideritanya ketika ini bakal dapat disembuhkan bilamana melakukan penyembuhan yang baik dan teratur. Demikian ditambahkan oleh sejumlah informan. Tetapi apa yang dibacakan itu tidak cocok dengan yang dilakukan. Hasil pemantauan di lapangan saat mengerjakan wawancara untuk penderita tutup mulut pada masa-masa batuk tidak dilaksanakan sama sekali. Perilaku terhadap penelusuran pelayanan kesehatan Tempat pelayanan kesehatan yang informan pilih saat mereka memahami dirinya menderita TB paru, beberapa informan mengatakan menggali tempat pelayanan kesehatan yang mempunyai kemudahan pemeriksaan rontgen di Rumah Sakit. Berbagai dalil yang dikatakan informan antara beda ; jenuh minum obat sebab tidak langsung sembuh, terkadang merasa enak badan obatpun tidak diminum, dan berobat bilamana batuk saja. Selain tersebut pergantian petugaspun dominan terhadap kepandaian disetiap Puskesmas laksana jadwal pemungutan obat dapat berubah dari sebelumnya, bahkan mereka menuliskan jadwal dapat lebih tidak jarang ke Puskesmas, pada urusan diketahui bukan mereka ialah masyarakat ekonomi lemah, sebab untuk biaya untuk ke Puskesmas paling sulit urusan ini laksana yang disebutkan oleh salah seorang informan : "Jangankan ongkos, santap saja family susah" Informan beda mengatakan: "Saya tidak langsung menggali pengobatan tapi menantikan sampai bulan sakit barumenggali pengobatan". Mereka tidak jarang mereka berpindahpindah lokasi pelayanan kesehatan sehingga dominan terhadap ketidak teraturnya mereka minum obat. Selain tersebut mereka tidak menguras obat saat badannya dialami sudah agak sehat. Kendala lain ialah adanya masalah di keluarga laksana masalah finansial dan lainlain, sehingga dominan pada terganggunya mereka dalam menuntaskan pengobatan sampai tuntas.
  • 9. Sebagian besar informan menuliskan akan menggali pelayanan kesehatan guna melanjutkan penyembuhan terhadap penyakit TB paru. Mereka akan mendatangi kembali Puskesmas sebagai destinasi utama. Namun sekitar menjalankan penyembuhan yang dilaksanakan di puskesmas maupun dilokasi lain contohnya praktek dokter, yakni mereka merasa terlampau lama program pengobatannya hingga 6 bulan, urusan ini menciptakan mereka jenuh berobatkemudian terkadang terdapat perasaan telah agak enak badannya jadi minum obat tidak diteruskan. Alasan beda puskesmas terlampau lama antri, malas minum obat/ tidak teratur sebab tidak ada evolusi dari penyakit yang dideritanya. Demikian mereka menuliskan keluhannya dan pengalamannya. Salah seorang informan mengatakan: "Malas minuet obat sebab obatnya terlampau besar, bahkan informan tidak akanmenggali pelayanan penyembuhan lagi/putus harapan pada urusan informan masih berumur 19 tahun pada ketika wawancara" . Beberapa informan telah pernah mendapat keterangan dari tenaga kesehatan pada saatberangjangsana ke Puskesmas dan diantara mereka dibekali buku-buku petunjuk yangbersangkutan dengan penyakit TB paru walaupun demikian. Salah satu informan mengatakan "Kegiatan penyuluhan tersebut tidak terkordinir dengan baik apa tersebut di Desa maupun ditempat lain". Sebagian informan menuliskan sama sekali belum pernah menemukan penyuluhan TB paru. Beberapa informan lainnya menuliskan pengobatan TB paru di Puskesmas terdapat yang tidak bayar (gratis) sebab ada pertolongan dari pemerintah berupa Jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), Sebagian lagi terdapat yang mesti bayar ketika berobat di Puskesmas dengan ongkos yang bervariasi. Menurut sejumlah informasi sebetulnya mereka tidak keberatan apa'aila mereka punya duit , tetapi masih ada ongkos lain yang memberi beban pada mereka seperti ongkos transport yang dikeluarkan untuk berangjangsana ke Puskesmas. Faktor beda yang menghambat penyembuhan penderita sebab kemiskinan dan
  • 10. perilaku mereka keseharian yang memandang penyakit TB paru sebagai penyakit biasa sebab tidak terdapat kejadian yang luar biasa. Di samping itu, kesadaran masyarakat guna berobat ditunjang oleh edukasi dan rendah suasana sosial ekonomi family yang tidak cukup sangat berpengaruh