SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cacat bawaan merupakan suatu keadaan cacat lahir pada neonatus yang tidak
diinginkan kehadirannya oleh orang tua maupun petugas medis. Perhatian kita terhadap
cacat bawaan masih sangat kurang, sedangkan negara kita saat ini telah berhasil dalam
program KB serta telah memasyarakatkan NKKBS, maka pada zaman sekarang ini
masalah kualitas hidup anak merupakan prioritas utama bagi Program kesehatan Nasional.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup anak adalah cacat bawaan.
Laporan dari beberapa penelitian dari dalam maupun dari luar negeri angka kejadian cacat
bawaan dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Angka kematian bayi baik didalam
maupun diluar negeri dari tahun ketahun semakin lama semakin turun , tetapi penyebab
kematian mulai bergeser. Sebelumnya penyebab kematian pada bayi sebagian besar
disebabkan masalah sepsis, asfiksia, dan sindrom distres nafas, maka akhir-akhir ini mulai
bergeser pada masalah cacat bawaan, begitu juga penyebab kematian anak-anak yang tadi
nya masalah nutrisi dan infeksi sangat dominan, tetapi masalah cacat.
B. TUJUAN
Yang menjadi tujuan dlam makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi jantung
2. Untuk mengetahui dan memahami konsep penyakit CHD
3. Untuk mengetahui konsep askep yang terrjadi atau terdapat pada CHD
C. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang timbul dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi CHD?
2. Apa dan bagaimana konsep penyakit CHD ?
3. Apa askep dari pada penyakit CHD ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
congenital heart disease (CHD) atau penyakit congenital adalah kelainan
jantung yang sudah ada sejak bayi lahir jadi kelainan tersebut terjadi sebelum bayi lahir,tetapi
kelainan jantung bawaan ini tidak selalu memberi gejala segera setelah bayi,tidak jarang
kelainan tersebut baru di temukan setelah pasien berumur beberapa bulan atau bahkan beberapa
tahun.
B. Anatomi fisiologi
Jantung merupakan suatu bejana berhubungan, anda boleh memulai sirkulasi
jantung dari mana saja. Mulai dari atrium/serambi kanan. Atrium kanan menerima kotor atau
vena atau darah yang miskin oksigen dari:
- Superior Vena Kava
- Inferior Vena Kava
- Sinus Coronarius
3
Dari atrium kanan, darah akan dipompakan ke ventrikel kanan melewati katup trikuspid.
Dari ventrikel kanan, darah dipompakan ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen melewati:
- Katup pulmonal
- Pulmonal Trunk
- Empat (4) arteri pulmonalis, 2 ke paru-paru kanan dan 2 ke paru-paru kiri
Darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru akan di alirkan kembali ke jantung melalui 4
vena pulmonalis (2 dari paru-paru kanan dan 2 dari paru-paru kiri)menuju atrium kiri.
Dari atrium kiri darah akan dipompakan ke ventrikel kiri melewati katup biskupid atau katup
mitral.
Dari ventrikel kiri darah akan di pompakan ke seluruh tubuh termasuk jantung (melalui sinus
valsava) sendiri melewati katup aorta. Dari seluruh tubuh,darah balik lagi ke jantung melewati
vena kava superior,vena kava inferior dan sinus koronarius menuju atrium kanan.
Secara umum, siklus jantung dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:
• Sistole atau kontraksi jantung
• Diastole atau relaksasi atau ekspansi jantung
Secara spesific, siklus jantung dibagi menjadi 5 fase yaitu :
1. Fase Ventrikel Filling
2. Fase Atrial Contraction
3. Fase Isovolumetric Contraction
4. Fase Ejection
5. Fase Isovolumetric Relaxation
C. Etiologi
Penyebab penyakit jantung congenital bekaitan dengan kelainan
perkembangan embrionik pada usia 5-8 minggu,jantung pada pembuluh darah besar di bentuk.
Gangguan ini mungkin disebabkan oleh faktor prenatal seperti infeksi ibi selama trimester
pertama,penyebab lain adalah rubella,influenza,atau chicken fox. Faktor prenatal seperti ibu yang
4
menderita diabetes melitus dengan ketergantungan pada insulin serta faktor genetik juga
berpengaruh untuk terjadinya penyakit jantung congenital. Selain faktor orang tua,insiden
kelainan jasntung juga meningkat pada induvidu. Faktor lingkungan seperti radiasi,gizi ibu yang
jelek, kecanduan obat-obatan dan alkohol juga mempengaruhi perkembangan embrio.
D. Patofisiologi
Kelainan jantung congenital menyebabkan dua perubahan hemodinamik
utama. Shuting atau pencampuran darah arteri dari vena serta perubahan darah pulmional dan
tekanan darah. Shuting terjadi apabila daerah mengalir melalui lubang abnormal pada jantung
sehat dari daerah yang bertekanan lebih tiggi ke daerah yang bewrtekanan rendah. Menyebabkan
daerah yang terisogenisasi mengalir ke dalam sirkulasi sistematik. Aliran darah pulmonal
sewaktu lahir. Perubahan pada aliran darah pencampuran darah vena dan arteri serta kenaikan
tekanan pulmonal akan meningkat kerja jantung. Manifestasi dan penyakit congenital yaitu
gagal jantung,perfusi tidak adekuat dan kongesti pulmonal
E. Manifestasi klinis
1. Pada bayi:
Dyspneu
Kambuhnya/ infeksi saluran pernafasan
Detak jantung lebih dari 200 kali/ menit
Bunyi murmur
Cyanosis
Berat badan menurun
2. Pada anak-anak:
Dyspneu
Perkembangan fisik lemah
Intoleransi aktifitas
Kambuhnya/ infeksi saluran pernafasan
Cyanosis
5
F. Pemeriksaan penunjang
1. Gambaran EKG yang menunjukan adanya hipertropi ventrikel kiri,kateterisasi jantung
yang menunjukan striktura
2. Cardiac iso enzim (CPK & CKMB)
3. Roentgen thorax untuk melihat atau evaluasi adanya coriomegali dan ifiltrate paru
G. Penatalaksanaam Medis
Pembedahan paliatif dilakukan pada usia awal anak-anak, untuk mernenuhi
peningkatan kebutuhan oksigen dalam masa pertumbuhan. Pembedahan
berikutnya pada masa usia sekolah, bertujuan untuk koreksi secara
permanent. Dua pendekatan paliatif adalah dengan cara Blalock-Tausing,.
6
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengkajian preoperasi
A.Biodata
1. Identitas klien
2. Identitas penanggung jawab
B.Riwayat kesehatan
1.Keluhan utama
Keletihan, sering mengalami infeksi saluran pernafasan, sianosis
2.Riwayat kehamilan
Riwayat terjadinya infeksi pada ibu selama trimester pertama. Agen penyebab lain
adalah rubella, influenza atau chicken fox.
Riwayat prenatal seperti ibu yang menderita diabetes mellitus dengan ketergantungan pada
insulin.
Kepatuhan ibu menjaga kehamilan dengan baik, termasuk menjaga gizi ibu, dan tidak
kecanduan obat-obatan dan alcohol, tidak merokok.
3.Riwayat persalinan
Proses kelahiran atau secara alami atau adanya factor-faktor yang memperlama proses
persalinan, pengunaan alat seperti vakum untuk membantu kelahiran atau ibu harus
dilakukan SC.
4.Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat keturunan dengan memperhatikan adanya anggota keluarga lain yang juga
mengalami kelainan jantung, untuk mengkaji adanya factor genetic yang menunjang.
7
2.Pemeriksaan fisik preoperasi
Aktifitas dan istirahat
Gejala : ibu klien mengatakan klien sulit dalam beraktifitas dan infeksi saluran
pernapasan atas
Tanda : klien sering mengalami kelelahan dan napas pendek
Integritas ego :
Gejala : ibu klien mengatakan klien kurang memperdulikan dengan kondisi yang
di alaminya
Tanda : klien tidak mudah tersinggung
Nyeri
Gejala : ibu klien mengatakan klien merasa nyeri dada
Tanda : klien merasa nyeri dada saat diraba
Pernapasan
Gejala : ibu klien mengatakan klien susah/sesak bernapas
Tanda : klien napas pendek
Sirkulasi
Gejala : ibu klien mengatakan klien sakit kepala,adanya ,penyakit jantung
Tanda : tekanan darah meningkat
Interaksi sosial
Gejala : ibu klien mengatakan klien bergaul dengan lingkungannya
Tanda :klien nampak bersosialisasi dengan lingkungannya walaw terbatas
Neurosensori
Gejala : ibu klien mengatakan klien sering pusing
Tanda : klien nampak lemah
Makanan dan cairan
Gejala : ibu klien mengatakan nafsu makan klien kurang nafsu makan
8
B. pengelompokan Data
Data subjektif
Ibu klien mengatakan adanya kenaikan tekanan darah
Ibu klien mengatakan adanya nyeri pada daerrah dada anaknya jika di raba
Ibu klien mengatakan anaknya kurang menyusui dan makan
Ibu klien mengatakan anaknya tidak aktif dalam beraktifitas
Ibu klien mengatakan anaknya sering mengalami kelelahan
Data objektif
Takipnea
Nadi meningkat
Wajah klien tampak meringis
Suhu meningkat
Skala nyeri
Psorsi makan tidak di habiskan
Pemeriksaan fisik postoperasi
Aktifitas dan istirahat
Gejala : ibu klien mengatakan klien tidak mampu dalam beraktifitas
Tanda : klien tidak dapat melakukan aktifitas sendiri
Integritas ego
Gejala : ibu klien mengatakan klien stress dengan kondisinya
Tanda : klien nampak gelisah dan cengeng
Nyeri
Gejala : ibu klien mengatakan klien merasa nyeri pasca operasi
Tanda : klien nampak meringis
Pernapasan
9
Gejala : ibu klien mengatakan klien masih butuh bantuan oksigen
Tanda : klien nampak terpasang bantuan oksigen
Sirkulasi
Gejala : ibu klien mengatakan klien tidak merasa nyeri dikepala
Tanda : tekanan darah tidak meningkat
Interaksi sosial
Gejala : ibu klien mengatakan kllien masih membutuhkan istirahat total
Tanda : klien nampak masih agak lemas setelah pasca operasi
Makanan dan cairan
Gejala : ibu klien mengatakan klien masih kurang nafsu makan
Tanda : klien tidak menghabiskan makanannya
Siatem kardiovaskuer
Gejala : Penurunan tekanan darah, nadi dan suara jantung à depresi miocard, shock,
perdarahan atau overdistensi
Tanda : Sirkulasi darah, nadi dan suara jantung dikaji tiap 15 menit ( 4 x ), 30 menit (4x).
2 jam (4x) dan setiap 4 jam selama 2 hari jika kondisi stabil.
Klasifikasi data
 Data subjektif
Ibu klien mengatakan klien tidak mampu dalam beraktifitas
Ibu klien mengatakan klien nampak stress pasca operasi
Ibu klien mengatakan klien nyeri pasca operasi
Ibu kllien mengatakan klien masih harus istirahat total
Ibu klien mengatakan klien kurang nafsu makan pasca operasi
10
 Data objektif
Klien nampak lemas
Klien nampak gelisah
Klien meringis kesakitan
Klien kurang nafsu makan
Klien kurang menyusui
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa preoperasi
1. Penurunan Cardiac Output berhubungan dengan penurunan kontraktilftas jantung,
perubahan tekanan jantung.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
menyusui dan makan
3. Nyeri; dada berhubungan dengan Iskemia miokard
Diagnose postoperasi
1. Nyeri berhubungan dengan pasca operasi
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan pasca operasi
3. Gangguan pertukaran gas, berhubungan dengan efek sisa anesthesia, imobilisasi, nyeri
11
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi preoperasi
No Diagnose
keperawatan
tujuan Intervensi
kepearawatan
Rasional
1 Penurunan Cardiac
Output
berhubungan
dengan penurunan
kontraktilftas
jantung, perubahan
tekanan jantung.
Tupan :
Setelah di
lakukan
tindakan
keperawatan
selama 4 hari
penurunan
cardiac output
teratasi
Tupen : setelah
di lakukan
tindakan
keperawatan
selama 2 hari
penurunan
cardiac output
berangsur-
angsur
membaik
Monitor
tanda-tanda
vital
Informasikan
dan anjurkan
tentang
pentingnya
istirahat yang
adekuat
permulaan terjadinya
gangguan pada
jantung akan ada
perubahan pada tanda-
tanda vital seperti
pernafasan menjadi
cepat, peningkatan
suhu, nadi meningkat,
peningkatan tekanan
darah, semuanya cepat
dideteksi untuk
penanganan lebih
lanjut.
istirahat yang
adekuat dapat
meminimalkan kerja
dari jantung dan
dapat
mempertahankan
energi yang ada
meningkatkan
sediaan oksigen
12
Berikan
oksigen
tambahan
dengan kanula
nasal/masker
sesuai indikasi
Kaji kulit
terhadap pucat
dan sianosis
Kaji
perubahan
pada sensori,
contoh letargi,
bingung
disorientasi
cemas
untuk kebutuhan
miokord untuk
melawan efek
hipoksia/iskemik
pucat menunjukan
adanya penurunan
perfusi sekunder
terhadap
ketidakadekuatan
curah jantung,
vasokonstriksi dan
anemi.
dapat menunjukan
tidak adekuatnya
perfusi serebral
sekunder terhadap
penurunan curah
jantung.
2 . Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Tupan : setelah
dilakukan
tindakan
Anjurkan ibu
untuk terus
memberikan
air susu akan
mempertahankan
kebutuhan nutrisi
13
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
menyusui dan
makan
keperawatan
selama 7 hari
nutrisi teratasi
Tupen : setelah
di lakukan
tindaan selama
3 hari nutrisi
berangsur-
angsur teratasi
anak susu,
walaupun
sedikit tetapi
sering
Jika anak
menunjukan
kelemahan
akibat ketidak
adekuatannya
nutrisi yang
masuk maka
pasang iv
infuse
Pada anak
yang sudah
tidak
menyusui lagi
maka berikan
makanan
dengan porsi
sedikit tapi
sering dengan
diet sesuai
instruksi
Observasi
selama
pemberian
makan atau
menyusui
anak
infuse akan
menambah
kebutuhan nutria
yang tidak dapat
dipenuhi melalui
oral
meningkatan intake,
dan mencegah
kelemahan.
selama makan atau
menyusui mungkin
dapat terjadi anak
sesak atau tersedak
3. . Nyeri; dada Tupan : setelah Selidiki : perbedaan gejala
14
berhubungan
dengan Iskemia
miokard
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 7 hari
nyeri teratasi
Tupen : setelah
dilakukan
tindakan
selama 3 hari
nyeri
berangsur-
angsur teratasi
adanya
keluhan nyeri,
yang pada
anak bisa
ditunjukan
dengan rewel
atau sering
menangis
Evaluasi
respon
terhadap
obat/terapi
yang
diberikan
Berikan
lingkungan
istirahat dan
batasi
aktivitas anak
sesuai
kebutuhan
perlu untuk
mengidentifikasi
penyebab nyeri.
Perilaku dan tanda
vital membantu
menentukan derajat
atau adanya
ketidaknyamanan
pasien.
penggunaan terapi
obat dan dosis, catat
nyeri yang tidak
hilang atau menurun
dengan penggunaan
nitrat.
: aktivitas yang
meningkatkan
kebutuhan oksigen
miokard. Contoh
kerja tiba-tiba,
stress, makan
banyak, terpaj'an
dingin) dapat
mencetuskan nyeri
dada.
15
Intervensi postoperasi
No Diagnose
keperawatan
Tujuan intervensi Rasional
1 Nyeri
berhubungan
dengan pasca
operasi
1. e
r
i
Tupan : Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan
selama 7 hari nyeri
dapat teratasi
Tupen : setelah
dilakukan tindakan
selama 3 hari nyeri
berangsr-angsur
teratasi
mengobservasi TTV
klien
berikan posisi
berbaring pasien
senyaman mungkin
kaji skala nyeri klien
evaluasi ekspresi
wajah pasien terhadap
nyeri
mengetahui
tindakan apa
selanjutnya
memberi rasa
nyaman pada klien
mengetahui sampai
dimana tingakat
nyeri klien
mengetahui tingkat
psikologi klien
pasca operasi
2 Intoleransi
aktifitas
Intoleransi
aktifitas
berhubungan
dengan
Tupan : setelah di
lakukan tindakan
keperawatan
selama 6 hari
intoleransi aktifitas
dapat teratasi
kaji tingkat
kelemahan klien
bantu klien
melakukan aktifitas
yang tidak dapat
mengetahui batasan
yang dapat
dilakukan kilen
dengan bantuan
orang lain
kebutuhab ADL
16
kelemahan
pasca operasi
1. g
a
n
k
e
l
e
m
a
h
Tupen : setelah di
lakukan tindakan
keperawatan
selama 3 hari
intoleransi
keperawatan
berangsurangsur
teratasi
dilkukannya
libatkan keluarga
dalam ADL klien
selingi periode
aktifitas dan istirahat
terpenuhi
mengurangi
ketergantungan
keluarga terhadap
petugas
mengurangi kerja
otot dan
meminimalkan
penggunaan energy
berlebiahan
3. Gangguan
pertukaran
gas,
berhubungan
dengan efek
sisa
anesthesia,
imobilisasi,
nyeri
Tupan : setelah di
lakukan tindakan
keperawatan
selama 6 hari
gangguan
pertukaran gas
teratasi
Tupen : setelah di
lakukan tindakan
selama 3 hari
ganggguan
pertukaran gas
berangsur-angsur
teratasi
mengkaji pola napas
klien
Posistioning klien
untuk mencegah
aspirasi
Pemberian aksigen
Dorong batuk dan
bernapas dalam 5 – 10
x setiap 2 jam.
Khususnya 72 jam
pertama
Mengetahui
tindakan apa
selanjutnya
Memberi rasa
nyaman
Membantu dalam
oksigenasi klien
Membantu
pelancaran jalan
napas,
17
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Congenital heart disease ( CHD )atau penyakit jantung congenital adalah kelainan
jantung yang sudah ada sejak bayi lahir, jadi kelainan tersebut terjadi sebelum lahir.
Tetapi kelainan jantung bawaan ini tidak selalu member! Gejala segera setelah bayi lahir ,
tidak jarang kelainan tersebut baru ditemukan setelah pasien berumur beberapa bulan
atau bahkan beberapa tahun ( Ngastiah )
Adapun ke 4 kelainan anatomi jantung yang dialami adalah :
1. Pulmonary stenosis ( penyempitan dari katup pulmonal dan outflow tract pada bagiaan
bawah katup yang menyebabkan obstruksi darah untuk mengalir dari ventricle kanan ke
arteri pulmonalis)
2. Ventricular septal defect
3. Overriding aorta (katup aorta membesar sehingga terletak lebih kanan dan diatas defek
septum interventricle)
4. Hipertrophy ventricle kanan ( dinding otot ventricle kanan menebal, yang timbul
karena ventricle kanan memompa dengan tekanan yang tinggi)
B. SARAN
Kami harapkan para mahasiswa/i dapat mendalami dari materi yang kita
bawakan,walawpun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ajdi kami harapkan kritik
dan saran demi terwujudnya kesempurnaan.
18
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Linda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8, Jakarta: EGC. 2000.
Wong L, Donna, Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 1. Jakarta: EGC, 2009
Ngastiyah, 2005, Perawatan Anak Sakit Edisi 2, Jakarta: EGC
WWW.CHD.com

More Related Content

What's hot

Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemiaandalizah
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasAmalia Senja
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikwidya1972
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anakf' yagami
 
Asuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhAsuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhMas Mawon
 
Sejarah keperawatan di indonesia
Sejarah keperawatan di indonesiaSejarah keperawatan di indonesia
Sejarah keperawatan di indonesiawahdaoctiasakti
 
penyakit jantung dalam kehamilan
penyakit jantung dalam kehamilanpenyakit jantung dalam kehamilan
penyakit jantung dalam kehamilanRahayu Pratiwi
 

What's hot (20)

Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Asuhan keperawatan tbc
Asuhan keperawatan tbcAsuhan keperawatan tbc
Asuhan keperawatan tbc
 
Tren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluargaTren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluarga
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
Lp tb
Lp tbLp tb
Lp tb
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Asuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhAsuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snh
 
Makalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anakMakalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anak
 
Sejarah keperawatan di indonesia
Sejarah keperawatan di indonesiaSejarah keperawatan di indonesia
Sejarah keperawatan di indonesia
 
penyakit jantung dalam kehamilan
penyakit jantung dalam kehamilanpenyakit jantung dalam kehamilan
penyakit jantung dalam kehamilan
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
 

Viewers also liked

Общество как динамичная система
Общество как динамичная системаОбщество как динамичная система
Общество как динамичная системаDarya Varlamova
 
Askep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
Askep Anak dengan Kelainan Jantung KongenitalAskep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
Askep Anak dengan Kelainan Jantung KongenitalArif WR
 
Living faith 3 song solomon 1 slides 100613
Living faith 3 song solomon 1 slides 100613Living faith 3 song solomon 1 slides 100613
Living faith 3 song solomon 1 slides 100613Alan Shelby
 
Distance learning today
Distance learning todayDistance learning today
Distance learning today00000000A1
 
งานนำเสนอ1
งานนำเสนอ1งานนำเสนอ1
งานนำเสนอ1Por Panyaphon
 
Colaboración, TIC y Educación
Colaboración, TIC y EducaciónColaboración, TIC y Educación
Colaboración, TIC y EducaciónMarta Libedinsky
 
La Torretta anno 2013 n1 marzo
La Torretta anno 2013 n1 marzoLa Torretta anno 2013 n1 marzo
La Torretta anno 2013 n1 marzoGianni Bresciani
 
4.10.2013.ЦЕНТРАЛНА ПРИРЕДБА ПОВОДОМ ОБЕЛЕЖАВАЊА ДЕЧИЈЕ НЕДЕЉЕ
4.10.2013.ЦЕНТРАЛНА ПРИРЕДБА ПОВОДОМ ОБЕЛЕЖАВАЊА ДЕЧИЈЕ НЕДЕЉЕ4.10.2013.ЦЕНТРАЛНА ПРИРЕДБА ПОВОДОМ ОБЕЛЕЖАВАЊА ДЕЧИЈЕ НЕДЕЉЕ
4.10.2013.ЦЕНТРАЛНА ПРИРЕДБА ПОВОДОМ ОБЕЛЕЖАВАЊА ДЕЧИЈЕ НЕДЕЉЕOS Desanka Maksimovic-Cokot
 
Dialektika Sejarah UUD 1945 dan Piagam Jakarta
Dialektika Sejarah UUD 1945 dan Piagam JakartaDialektika Sejarah UUD 1945 dan Piagam Jakarta
Dialektika Sejarah UUD 1945 dan Piagam JakartaKurniawan Sukawangi
 
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Trabajo aplicativo.docx.doc;producto 1 y 2
Trabajo aplicativo.docx.doc;producto 1 y 2Trabajo aplicativo.docx.doc;producto 1 y 2
Trabajo aplicativo.docx.doc;producto 1 y 2rosariohb
 
копия презентация Microsoft power pointа
копия презентация Microsoft power pointакопия презентация Microsoft power pointа
копия презентация Microsoft power pointаТетяна Герман
 
Integration with Microsoft Azure using Mule ESB
Integration with Microsoft Azure using Mule ESBIntegration with Microsoft Azure using Mule ESB
Integration with Microsoft Azure using Mule ESBSanjeet Pandey
 

Viewers also liked (20)

Общество как динамичная система
Общество как динамичная системаОбщество как динамичная система
Общество как динамичная система
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Askep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
Askep Anak dengan Kelainan Jantung KongenitalAskep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
Askep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
 
Redes sociales.
Redes sociales.Redes sociales.
Redes sociales.
 
Clase 02
Clase 02Clase 02
Clase 02
 
Living faith 3 song solomon 1 slides 100613
Living faith 3 song solomon 1 slides 100613Living faith 3 song solomon 1 slides 100613
Living faith 3 song solomon 1 slides 100613
 
Distance learning today
Distance learning todayDistance learning today
Distance learning today
 
Cena de pascua 2015
Cena de pascua 2015Cena de pascua 2015
Cena de pascua 2015
 
งานนำเสนอ1
งานนำเสนอ1งานนำเสนอ1
งานนำเสนอ1
 
Colaboración, TIC y Educación
Colaboración, TIC y EducaciónColaboración, TIC y Educación
Colaboración, TIC y Educación
 
La Torretta anno 2013 n1 marzo
La Torretta anno 2013 n1 marzoLa Torretta anno 2013 n1 marzo
La Torretta anno 2013 n1 marzo
 
4.10.2013.ЦЕНТРАЛНА ПРИРЕДБА ПОВОДОМ ОБЕЛЕЖАВАЊА ДЕЧИЈЕ НЕДЕЉЕ
4.10.2013.ЦЕНТРАЛНА ПРИРЕДБА ПОВОДОМ ОБЕЛЕЖАВАЊА ДЕЧИЈЕ НЕДЕЉЕ4.10.2013.ЦЕНТРАЛНА ПРИРЕДБА ПОВОДОМ ОБЕЛЕЖАВАЊА ДЕЧИЈЕ НЕДЕЉЕ
4.10.2013.ЦЕНТРАЛНА ПРИРЕДБА ПОВОДОМ ОБЕЛЕЖАВАЊА ДЕЧИЈЕ НЕДЕЉЕ
 
Dialektika Sejarah UUD 1945 dan Piagam Jakarta
Dialektika Sejarah UUD 1945 dan Piagam JakartaDialektika Sejarah UUD 1945 dan Piagam Jakarta
Dialektika Sejarah UUD 1945 dan Piagam Jakarta
 
Dodson_Honors_Thesis_2006
Dodson_Honors_Thesis_2006Dodson_Honors_Thesis_2006
Dodson_Honors_Thesis_2006
 
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
 
Trabajo aplicativo.docx.doc;producto 1 y 2
Trabajo aplicativo.docx.doc;producto 1 y 2Trabajo aplicativo.docx.doc;producto 1 y 2
Trabajo aplicativo.docx.doc;producto 1 y 2
 
Le dernier embouteillage
Le dernier embouteillageLe dernier embouteillage
Le dernier embouteillage
 
копия презентация Microsoft power pointа
копия презентация Microsoft power pointакопия презентация Microsoft power pointа
копия презентация Microsoft power pointа
 
Integration with Microsoft Azure using Mule ESB
Integration with Microsoft Azure using Mule ESBIntegration with Microsoft Azure using Mule ESB
Integration with Microsoft Azure using Mule ESB
 
Spsmi13 charts
Spsmi13 chartsSpsmi13 charts
Spsmi13 charts
 

Similar to Askep chd AKPER PEMKAB MUNA

Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiZollananda
 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxWindiiEryanti
 
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptxInteractive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptxAdheliaSya
 
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
PPT ANEMIA KEL 2 Yeti Oktarina mahasiswa universitas Muhammadiyah Pringsewu p...
PPT ANEMIA KEL 2 Yeti Oktarina mahasiswa universitas Muhammadiyah Pringsewu p...PPT ANEMIA KEL 2 Yeti Oktarina mahasiswa universitas Muhammadiyah Pringsewu p...
PPT ANEMIA KEL 2 Yeti Oktarina mahasiswa universitas Muhammadiyah Pringsewu p...yeti2023207209068
 
127179612 case-anemia-aplastik
127179612 case-anemia-aplastik127179612 case-anemia-aplastik
127179612 case-anemia-aplastikhomeworkping8
 
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptxObstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptxankga1
 
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptxPENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptxNurikhonsa
 

Similar to Askep chd AKPER PEMKAB MUNA (20)

Chd
ChdChd
Chd
 
Chd AKPER PEMKAB MUNA
Chd AKPER PEMKAB MUNA Chd AKPER PEMKAB MUNA
Chd AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep chd
Askep chdAskep chd
Askep chd
 
Hipertensi nda
Hipertensi ndaHipertensi nda
Hipertensi nda
 
Asfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorumAsfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorum
 
kardiovaskuler
kardiovaskulerkardiovaskuler
kardiovaskuler
 
Askep tetralogi of fallot (2)
Askep tetralogi of fallot (2)Askep tetralogi of fallot (2)
Askep tetralogi of fallot (2)
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
 
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
 
Tetralogi of fallot AKPER PEMKAB MUNA
Tetralogi of fallot AKPER PEMKAB MUNA Tetralogi of fallot AKPER PEMKAB MUNA
Tetralogi of fallot AKPER PEMKAB MUNA
 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docx
 
237346908 case
237346908 case237346908 case
237346908 case
 
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptxInteractive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
 
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
 
PPT ANEMIA KEL 2 Yeti Oktarina mahasiswa universitas Muhammadiyah Pringsewu p...
PPT ANEMIA KEL 2 Yeti Oktarina mahasiswa universitas Muhammadiyah Pringsewu p...PPT ANEMIA KEL 2 Yeti Oktarina mahasiswa universitas Muhammadiyah Pringsewu p...
PPT ANEMIA KEL 2 Yeti Oktarina mahasiswa universitas Muhammadiyah Pringsewu p...
 
Makalah pykit jantung bawaan
Makalah pykit jantung bawaanMakalah pykit jantung bawaan
Makalah pykit jantung bawaan
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
127179612 case-anemia-aplastik
127179612 case-anemia-aplastik127179612 case-anemia-aplastik
127179612 case-anemia-aplastik
 
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptxObstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
 
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptxPENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep chd AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Cacat bawaan merupakan suatu keadaan cacat lahir pada neonatus yang tidak diinginkan kehadirannya oleh orang tua maupun petugas medis. Perhatian kita terhadap cacat bawaan masih sangat kurang, sedangkan negara kita saat ini telah berhasil dalam program KB serta telah memasyarakatkan NKKBS, maka pada zaman sekarang ini masalah kualitas hidup anak merupakan prioritas utama bagi Program kesehatan Nasional. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup anak adalah cacat bawaan. Laporan dari beberapa penelitian dari dalam maupun dari luar negeri angka kejadian cacat bawaan dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Angka kematian bayi baik didalam maupun diluar negeri dari tahun ketahun semakin lama semakin turun , tetapi penyebab kematian mulai bergeser. Sebelumnya penyebab kematian pada bayi sebagian besar disebabkan masalah sepsis, asfiksia, dan sindrom distres nafas, maka akhir-akhir ini mulai bergeser pada masalah cacat bawaan, begitu juga penyebab kematian anak-anak yang tadi nya masalah nutrisi dan infeksi sangat dominan, tetapi masalah cacat. B. TUJUAN Yang menjadi tujuan dlam makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi jantung 2. Untuk mengetahui dan memahami konsep penyakit CHD 3. Untuk mengetahui konsep askep yang terrjadi atau terdapat pada CHD C. RUMUSAN MASALAH Masalah yang timbul dari pembuatan makalah ini yaitu : 1. Bagaimana anatomi dan fisiologi CHD? 2. Apa dan bagaimana konsep penyakit CHD ? 3. Apa askep dari pada penyakit CHD ?
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian congenital heart disease (CHD) atau penyakit congenital adalah kelainan jantung yang sudah ada sejak bayi lahir jadi kelainan tersebut terjadi sebelum bayi lahir,tetapi kelainan jantung bawaan ini tidak selalu memberi gejala segera setelah bayi,tidak jarang kelainan tersebut baru di temukan setelah pasien berumur beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun. B. Anatomi fisiologi Jantung merupakan suatu bejana berhubungan, anda boleh memulai sirkulasi jantung dari mana saja. Mulai dari atrium/serambi kanan. Atrium kanan menerima kotor atau vena atau darah yang miskin oksigen dari: - Superior Vena Kava - Inferior Vena Kava - Sinus Coronarius
  • 3. 3 Dari atrium kanan, darah akan dipompakan ke ventrikel kanan melewati katup trikuspid. Dari ventrikel kanan, darah dipompakan ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen melewati: - Katup pulmonal - Pulmonal Trunk - Empat (4) arteri pulmonalis, 2 ke paru-paru kanan dan 2 ke paru-paru kiri Darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru akan di alirkan kembali ke jantung melalui 4 vena pulmonalis (2 dari paru-paru kanan dan 2 dari paru-paru kiri)menuju atrium kiri. Dari atrium kiri darah akan dipompakan ke ventrikel kiri melewati katup biskupid atau katup mitral. Dari ventrikel kiri darah akan di pompakan ke seluruh tubuh termasuk jantung (melalui sinus valsava) sendiri melewati katup aorta. Dari seluruh tubuh,darah balik lagi ke jantung melewati vena kava superior,vena kava inferior dan sinus koronarius menuju atrium kanan. Secara umum, siklus jantung dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu: • Sistole atau kontraksi jantung • Diastole atau relaksasi atau ekspansi jantung Secara spesific, siklus jantung dibagi menjadi 5 fase yaitu : 1. Fase Ventrikel Filling 2. Fase Atrial Contraction 3. Fase Isovolumetric Contraction 4. Fase Ejection 5. Fase Isovolumetric Relaxation C. Etiologi Penyebab penyakit jantung congenital bekaitan dengan kelainan perkembangan embrionik pada usia 5-8 minggu,jantung pada pembuluh darah besar di bentuk. Gangguan ini mungkin disebabkan oleh faktor prenatal seperti infeksi ibi selama trimester pertama,penyebab lain adalah rubella,influenza,atau chicken fox. Faktor prenatal seperti ibu yang
  • 4. 4 menderita diabetes melitus dengan ketergantungan pada insulin serta faktor genetik juga berpengaruh untuk terjadinya penyakit jantung congenital. Selain faktor orang tua,insiden kelainan jasntung juga meningkat pada induvidu. Faktor lingkungan seperti radiasi,gizi ibu yang jelek, kecanduan obat-obatan dan alkohol juga mempengaruhi perkembangan embrio. D. Patofisiologi Kelainan jantung congenital menyebabkan dua perubahan hemodinamik utama. Shuting atau pencampuran darah arteri dari vena serta perubahan darah pulmional dan tekanan darah. Shuting terjadi apabila daerah mengalir melalui lubang abnormal pada jantung sehat dari daerah yang bertekanan lebih tiggi ke daerah yang bewrtekanan rendah. Menyebabkan daerah yang terisogenisasi mengalir ke dalam sirkulasi sistematik. Aliran darah pulmonal sewaktu lahir. Perubahan pada aliran darah pencampuran darah vena dan arteri serta kenaikan tekanan pulmonal akan meningkat kerja jantung. Manifestasi dan penyakit congenital yaitu gagal jantung,perfusi tidak adekuat dan kongesti pulmonal E. Manifestasi klinis 1. Pada bayi: Dyspneu Kambuhnya/ infeksi saluran pernafasan Detak jantung lebih dari 200 kali/ menit Bunyi murmur Cyanosis Berat badan menurun 2. Pada anak-anak: Dyspneu Perkembangan fisik lemah Intoleransi aktifitas Kambuhnya/ infeksi saluran pernafasan Cyanosis
  • 5. 5 F. Pemeriksaan penunjang 1. Gambaran EKG yang menunjukan adanya hipertropi ventrikel kiri,kateterisasi jantung yang menunjukan striktura 2. Cardiac iso enzim (CPK & CKMB) 3. Roentgen thorax untuk melihat atau evaluasi adanya coriomegali dan ifiltrate paru G. Penatalaksanaam Medis Pembedahan paliatif dilakukan pada usia awal anak-anak, untuk mernenuhi peningkatan kebutuhan oksigen dalam masa pertumbuhan. Pembedahan berikutnya pada masa usia sekolah, bertujuan untuk koreksi secara permanent. Dua pendekatan paliatif adalah dengan cara Blalock-Tausing,.
  • 6. 6 BAB III TINJAUAN TEORITIS 1. Pengkajian preoperasi A.Biodata 1. Identitas klien 2. Identitas penanggung jawab B.Riwayat kesehatan 1.Keluhan utama Keletihan, sering mengalami infeksi saluran pernafasan, sianosis 2.Riwayat kehamilan Riwayat terjadinya infeksi pada ibu selama trimester pertama. Agen penyebab lain adalah rubella, influenza atau chicken fox. Riwayat prenatal seperti ibu yang menderita diabetes mellitus dengan ketergantungan pada insulin. Kepatuhan ibu menjaga kehamilan dengan baik, termasuk menjaga gizi ibu, dan tidak kecanduan obat-obatan dan alcohol, tidak merokok. 3.Riwayat persalinan Proses kelahiran atau secara alami atau adanya factor-faktor yang memperlama proses persalinan, pengunaan alat seperti vakum untuk membantu kelahiran atau ibu harus dilakukan SC. 4.Riwayat kesehatan keluarga Riwayat keturunan dengan memperhatikan adanya anggota keluarga lain yang juga mengalami kelainan jantung, untuk mengkaji adanya factor genetic yang menunjang.
  • 7. 7 2.Pemeriksaan fisik preoperasi Aktifitas dan istirahat Gejala : ibu klien mengatakan klien sulit dalam beraktifitas dan infeksi saluran pernapasan atas Tanda : klien sering mengalami kelelahan dan napas pendek Integritas ego : Gejala : ibu klien mengatakan klien kurang memperdulikan dengan kondisi yang di alaminya Tanda : klien tidak mudah tersinggung Nyeri Gejala : ibu klien mengatakan klien merasa nyeri dada Tanda : klien merasa nyeri dada saat diraba Pernapasan Gejala : ibu klien mengatakan klien susah/sesak bernapas Tanda : klien napas pendek Sirkulasi Gejala : ibu klien mengatakan klien sakit kepala,adanya ,penyakit jantung Tanda : tekanan darah meningkat Interaksi sosial Gejala : ibu klien mengatakan klien bergaul dengan lingkungannya Tanda :klien nampak bersosialisasi dengan lingkungannya walaw terbatas Neurosensori Gejala : ibu klien mengatakan klien sering pusing Tanda : klien nampak lemah Makanan dan cairan Gejala : ibu klien mengatakan nafsu makan klien kurang nafsu makan
  • 8. 8 B. pengelompokan Data Data subjektif Ibu klien mengatakan adanya kenaikan tekanan darah Ibu klien mengatakan adanya nyeri pada daerrah dada anaknya jika di raba Ibu klien mengatakan anaknya kurang menyusui dan makan Ibu klien mengatakan anaknya tidak aktif dalam beraktifitas Ibu klien mengatakan anaknya sering mengalami kelelahan Data objektif Takipnea Nadi meningkat Wajah klien tampak meringis Suhu meningkat Skala nyeri Psorsi makan tidak di habiskan Pemeriksaan fisik postoperasi Aktifitas dan istirahat Gejala : ibu klien mengatakan klien tidak mampu dalam beraktifitas Tanda : klien tidak dapat melakukan aktifitas sendiri Integritas ego Gejala : ibu klien mengatakan klien stress dengan kondisinya Tanda : klien nampak gelisah dan cengeng Nyeri Gejala : ibu klien mengatakan klien merasa nyeri pasca operasi Tanda : klien nampak meringis Pernapasan
  • 9. 9 Gejala : ibu klien mengatakan klien masih butuh bantuan oksigen Tanda : klien nampak terpasang bantuan oksigen Sirkulasi Gejala : ibu klien mengatakan klien tidak merasa nyeri dikepala Tanda : tekanan darah tidak meningkat Interaksi sosial Gejala : ibu klien mengatakan kllien masih membutuhkan istirahat total Tanda : klien nampak masih agak lemas setelah pasca operasi Makanan dan cairan Gejala : ibu klien mengatakan klien masih kurang nafsu makan Tanda : klien tidak menghabiskan makanannya Siatem kardiovaskuer Gejala : Penurunan tekanan darah, nadi dan suara jantung à depresi miocard, shock, perdarahan atau overdistensi Tanda : Sirkulasi darah, nadi dan suara jantung dikaji tiap 15 menit ( 4 x ), 30 menit (4x). 2 jam (4x) dan setiap 4 jam selama 2 hari jika kondisi stabil. Klasifikasi data  Data subjektif Ibu klien mengatakan klien tidak mampu dalam beraktifitas Ibu klien mengatakan klien nampak stress pasca operasi Ibu klien mengatakan klien nyeri pasca operasi Ibu kllien mengatakan klien masih harus istirahat total Ibu klien mengatakan klien kurang nafsu makan pasca operasi
  • 10. 10  Data objektif Klien nampak lemas Klien nampak gelisah Klien meringis kesakitan Klien kurang nafsu makan Klien kurang menyusui 2. Diagnosa keperawatan Diagnosa preoperasi 1. Penurunan Cardiac Output berhubungan dengan penurunan kontraktilftas jantung, perubahan tekanan jantung. 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menyusui dan makan 3. Nyeri; dada berhubungan dengan Iskemia miokard Diagnose postoperasi 1. Nyeri berhubungan dengan pasca operasi 2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan pasca operasi 3. Gangguan pertukaran gas, berhubungan dengan efek sisa anesthesia, imobilisasi, nyeri
  • 11. 11 3. Intervensi Keperawatan Intervensi preoperasi No Diagnose keperawatan tujuan Intervensi kepearawatan Rasional 1 Penurunan Cardiac Output berhubungan dengan penurunan kontraktilftas jantung, perubahan tekanan jantung. Tupan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 4 hari penurunan cardiac output teratasi Tupen : setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2 hari penurunan cardiac output berangsur- angsur membaik Monitor tanda-tanda vital Informasikan dan anjurkan tentang pentingnya istirahat yang adekuat permulaan terjadinya gangguan pada jantung akan ada perubahan pada tanda- tanda vital seperti pernafasan menjadi cepat, peningkatan suhu, nadi meningkat, peningkatan tekanan darah, semuanya cepat dideteksi untuk penanganan lebih lanjut. istirahat yang adekuat dapat meminimalkan kerja dari jantung dan dapat mempertahankan energi yang ada meningkatkan sediaan oksigen
  • 12. 12 Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker sesuai indikasi Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis Kaji perubahan pada sensori, contoh letargi, bingung disorientasi cemas untuk kebutuhan miokord untuk melawan efek hipoksia/iskemik pucat menunjukan adanya penurunan perfusi sekunder terhadap ketidakadekuatan curah jantung, vasokonstriksi dan anemi. dapat menunjukan tidak adekuatnya perfusi serebral sekunder terhadap penurunan curah jantung. 2 . Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Tupan : setelah dilakukan tindakan Anjurkan ibu untuk terus memberikan air susu akan mempertahankan kebutuhan nutrisi
  • 13. 13 berhubungan dengan ketidakmampuan menyusui dan makan keperawatan selama 7 hari nutrisi teratasi Tupen : setelah di lakukan tindaan selama 3 hari nutrisi berangsur- angsur teratasi anak susu, walaupun sedikit tetapi sering Jika anak menunjukan kelemahan akibat ketidak adekuatannya nutrisi yang masuk maka pasang iv infuse Pada anak yang sudah tidak menyusui lagi maka berikan makanan dengan porsi sedikit tapi sering dengan diet sesuai instruksi Observasi selama pemberian makan atau menyusui anak infuse akan menambah kebutuhan nutria yang tidak dapat dipenuhi melalui oral meningkatan intake, dan mencegah kelemahan. selama makan atau menyusui mungkin dapat terjadi anak sesak atau tersedak 3. . Nyeri; dada Tupan : setelah Selidiki : perbedaan gejala
  • 14. 14 berhubungan dengan Iskemia miokard dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari nyeri teratasi Tupen : setelah dilakukan tindakan selama 3 hari nyeri berangsur- angsur teratasi adanya keluhan nyeri, yang pada anak bisa ditunjukan dengan rewel atau sering menangis Evaluasi respon terhadap obat/terapi yang diberikan Berikan lingkungan istirahat dan batasi aktivitas anak sesuai kebutuhan perlu untuk mengidentifikasi penyebab nyeri. Perilaku dan tanda vital membantu menentukan derajat atau adanya ketidaknyamanan pasien. penggunaan terapi obat dan dosis, catat nyeri yang tidak hilang atau menurun dengan penggunaan nitrat. : aktivitas yang meningkatkan kebutuhan oksigen miokard. Contoh kerja tiba-tiba, stress, makan banyak, terpaj'an dingin) dapat mencetuskan nyeri dada.
  • 15. 15 Intervensi postoperasi No Diagnose keperawatan Tujuan intervensi Rasional 1 Nyeri berhubungan dengan pasca operasi 1. e r i Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari nyeri dapat teratasi Tupen : setelah dilakukan tindakan selama 3 hari nyeri berangsr-angsur teratasi mengobservasi TTV klien berikan posisi berbaring pasien senyaman mungkin kaji skala nyeri klien evaluasi ekspresi wajah pasien terhadap nyeri mengetahui tindakan apa selanjutnya memberi rasa nyaman pada klien mengetahui sampai dimana tingakat nyeri klien mengetahui tingkat psikologi klien pasca operasi 2 Intoleransi aktifitas Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Tupan : setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 6 hari intoleransi aktifitas dapat teratasi kaji tingkat kelemahan klien bantu klien melakukan aktifitas yang tidak dapat mengetahui batasan yang dapat dilakukan kilen dengan bantuan orang lain kebutuhab ADL
  • 16. 16 kelemahan pasca operasi 1. g a n k e l e m a h Tupen : setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 hari intoleransi keperawatan berangsurangsur teratasi dilkukannya libatkan keluarga dalam ADL klien selingi periode aktifitas dan istirahat terpenuhi mengurangi ketergantungan keluarga terhadap petugas mengurangi kerja otot dan meminimalkan penggunaan energy berlebiahan 3. Gangguan pertukaran gas, berhubungan dengan efek sisa anesthesia, imobilisasi, nyeri Tupan : setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 6 hari gangguan pertukaran gas teratasi Tupen : setelah di lakukan tindakan selama 3 hari ganggguan pertukaran gas berangsur-angsur teratasi mengkaji pola napas klien Posistioning klien untuk mencegah aspirasi Pemberian aksigen Dorong batuk dan bernapas dalam 5 – 10 x setiap 2 jam. Khususnya 72 jam pertama Mengetahui tindakan apa selanjutnya Memberi rasa nyaman Membantu dalam oksigenasi klien Membantu pelancaran jalan napas,
  • 17. 17 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Congenital heart disease ( CHD )atau penyakit jantung congenital adalah kelainan jantung yang sudah ada sejak bayi lahir, jadi kelainan tersebut terjadi sebelum lahir. Tetapi kelainan jantung bawaan ini tidak selalu member! Gejala segera setelah bayi lahir , tidak jarang kelainan tersebut baru ditemukan setelah pasien berumur beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun ( Ngastiah ) Adapun ke 4 kelainan anatomi jantung yang dialami adalah : 1. Pulmonary stenosis ( penyempitan dari katup pulmonal dan outflow tract pada bagiaan bawah katup yang menyebabkan obstruksi darah untuk mengalir dari ventricle kanan ke arteri pulmonalis) 2. Ventricular septal defect 3. Overriding aorta (katup aorta membesar sehingga terletak lebih kanan dan diatas defek septum interventricle) 4. Hipertrophy ventricle kanan ( dinding otot ventricle kanan menebal, yang timbul karena ventricle kanan memompa dengan tekanan yang tinggi) B. SARAN Kami harapkan para mahasiswa/i dapat mendalami dari materi yang kita bawakan,walawpun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ajdi kami harapkan kritik dan saran demi terwujudnya kesempurnaan.
  • 18. 18 BAB V DAFTAR PUSTAKA Carpenito, Linda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8, Jakarta: EGC. 2000. Wong L, Donna, Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 1. Jakarta: EGC, 2009 Ngastiyah, 2005, Perawatan Anak Sakit Edisi 2, Jakarta: EGC WWW.CHD.com