Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada lansia di Desa Tirtonirmolo Kasihan Bantul, khususnya gambaran sikap keluarga terhadap lansia dengan hipertensi.
2. Angka hipertensi lansia di Puskesmas Kasihan II tinggi, menjadi penyakit nomor satu. Penelitian sebelumnya menunjukkan ada hubungan antara sikap kelu
MENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdfPramudyta1
Hipertensi merupakan gangguan sistem perdarahan darah yang menyebabkan tekanan darah naik diatas nilai normal dan merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Penyakit ini sering tidak menampakan gejala dan diagnosisnya memerlukan pengukuran tekanan darah berulang kali.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian yang dilakukan di Kelurahan Sei Tiung Kecamatan Cempaka mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur. Ditemukan bahwa riwayat keluarga hipertensi dan aktivitas fisik yang kurang berhubungan dengan peningkatan risiko hipertensi. Penelitian ini menyimpulkan pentingnya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertens
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang merupakan masalah kesehatan serius yang prevalensinya terus meningkat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi organ target seperti jantung, otak, dan ginjal apabila tidak ditangani. Dokumen ini menjelaskan definisi, epidemiologi, gejala klinis, diagnosis, dan patogenesis dari hipertensi.
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...harnaniknawangsari
Skipsi dengan tema pasien penderita Hipertensi terhadap minum obat. Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi (arteri) ketika jantung kita berdetak, lazimnya 60 hingga 70 kali dalam 1 menit pada kondisi istirahat (duduk atau berbaring) darah dipompa menuju dan melalui arteri.tekanan darah paling tinggi terjadi ketika jantung berdetak memompa darah, ini disebut tekanan sistolik. Kepatuhan mengkonsumsi obat penderita hipertensi di Indonesia yang telah mengalami penderita hipertensi selama 1-5 tahun cenderung lebih mematuhi proses mengkonsumsi obat, sedangkan pasien yang telah mengalami hipertensi 6-10 tahun cenderung memiliki kepatuhan mengkonsumsi obat yang lebih buruk karena faktor lama menerita, pekerjaan, jenuh minum obat, kurang dukungan dari keluarga. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakpatuhan minum obat antara lain pengalaman pengguna obat terhadap efek samping dan kenyamanan obat, terhadap kemanjuran obat atau tingkat kesembuhan yang telah dicapai, komunikasi antara pasien dengan dokter atau apoteker, memberikan sikap yang positif atau negatif bagi pengguna obat, faktor ekonomi, kepercayaan atau persepsi pasien terhadap penyakit dan pengobatannya, faktor kebosanan dalam menggunakan obat terus- menerus akibat lamanya pasien menderita penyakit hipertensi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada lansia di Desa Tirtonirmolo Kasihan Bantul, khususnya gambaran sikap keluarga terhadap lansia dengan hipertensi.
2. Angka hipertensi lansia di Puskesmas Kasihan II tinggi, menjadi penyakit nomor satu. Penelitian sebelumnya menunjukkan ada hubungan antara sikap kelu
MENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdfPramudyta1
Hipertensi merupakan gangguan sistem perdarahan darah yang menyebabkan tekanan darah naik diatas nilai normal dan merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Penyakit ini sering tidak menampakan gejala dan diagnosisnya memerlukan pengukuran tekanan darah berulang kali.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian yang dilakukan di Kelurahan Sei Tiung Kecamatan Cempaka mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur. Ditemukan bahwa riwayat keluarga hipertensi dan aktivitas fisik yang kurang berhubungan dengan peningkatan risiko hipertensi. Penelitian ini menyimpulkan pentingnya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertens
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang merupakan masalah kesehatan serius yang prevalensinya terus meningkat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi organ target seperti jantung, otak, dan ginjal apabila tidak ditangani. Dokumen ini menjelaskan definisi, epidemiologi, gejala klinis, diagnosis, dan patogenesis dari hipertensi.
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...harnaniknawangsari
Skipsi dengan tema pasien penderita Hipertensi terhadap minum obat. Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi (arteri) ketika jantung kita berdetak, lazimnya 60 hingga 70 kali dalam 1 menit pada kondisi istirahat (duduk atau berbaring) darah dipompa menuju dan melalui arteri.tekanan darah paling tinggi terjadi ketika jantung berdetak memompa darah, ini disebut tekanan sistolik. Kepatuhan mengkonsumsi obat penderita hipertensi di Indonesia yang telah mengalami penderita hipertensi selama 1-5 tahun cenderung lebih mematuhi proses mengkonsumsi obat, sedangkan pasien yang telah mengalami hipertensi 6-10 tahun cenderung memiliki kepatuhan mengkonsumsi obat yang lebih buruk karena faktor lama menerita, pekerjaan, jenuh minum obat, kurang dukungan dari keluarga. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakpatuhan minum obat antara lain pengalaman pengguna obat terhadap efek samping dan kenyamanan obat, terhadap kemanjuran obat atau tingkat kesembuhan yang telah dicapai, komunikasi antara pasien dengan dokter atau apoteker, memberikan sikap yang positif atau negatif bagi pengguna obat, faktor ekonomi, kepercayaan atau persepsi pasien terhadap penyakit dan pengobatannya, faktor kebosanan dalam menggunakan obat terus- menerus akibat lamanya pasien menderita penyakit hipertensi.
Hipertensi adalah penyakit kenaikan tekanan darah yang merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Faktor risikonya meliputi genetik, obesitas, merokok, konsumsi garam berlebih, dan stres. Gejalanya sering tidak kentara, tetapi dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Pencegahan melalui pola makan sehat dan olahraga rutin sangat penting.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama merokok dan faktor-faktor penyebab hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sungai Iyu.
2. Populasi penelitian ini adalah penderita hipertensi di wilayah tersebut sebanyak 576 orang, dengan sampel sebanyak 85 orang.
3. Penelitian akan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data tent
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi, termasuk definisi, klasifikasi, gejala, faktor risiko, jenis, pencegahan, dan pengendaliannya. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang dapat disebabkan oleh faktor risiko seperti usia, genetik, gaya hidup tidak sehat, dan dapat mencegah dengan menjalani pola hidup sehat dan mengendalikannya dengan diet seimbang, olahraga, dan menjauhi
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan kesehatan mengenai penyakit hipertensi yang akan dilaksanakan di Rumah Tn. D. Penyuluhan akan membahas pengertian, penyebab, gejala, dan cara penanganan hipertensi serta makanan yang dilarang.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien hipertensi, meliputi pengertian, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi, gejala, klasifikasi, komplikasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan hipertensi."
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan jika tidak ditangani. Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup yang buruk, atau kondisi medis lainnya. Diagnosis hipertensi didasarkan pada hasil pengukuran tekanan darah, dan pengobatannya meliputi obat-obatan serta perubahan gaya hidup untuk mencegah ko
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor risiko hipertensi. Beberapa faktor risiko utama hipertensi adalah genetik, obesitas, usia lanjut, diet kaya garam, dan merokok. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak terkontrol seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor risiko hipertensi. Beberapa faktor risiko utama hipertensi adalah genetik, obesitas, usia lanjut, pola makan bergaram, dan merokok. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak terkontrol, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
"[Ringkuman] Dokumen tersebut membahas panduan peringatan Hari Kesehatan Sedunia tahun 2013 yang berfokus pada hipertensi, termasuk tema, tujuan, sasaran, dan kegiatannya seperti peningkatan kesadaran masyarakat, deteksi dini, serta penciptaan lingkungan yang mendukung perilaku hidup sehat."
Artikel ini membahas tentang faktor risiko kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur tahun 2019. Penelitian menemukan bahwa variabel yang berhubungan dengan hipertensi ibu hamil adalah riwayat hipertensi, paparan asap rokok, obesitas, stress kehamilan dan paritas. Variabel dominan adalah obesitas. Disarankan puskesmas melakukan promosi kesehatan tentang penyakit hipertens
Laporan kasus ini membahas seorang wanita berusia 57 tahun dengan diagnosis hipertensi dan obesitas. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah pasien tercatat 149/91 mmHg dan indeks massa tubuhnya 29,5 yang termasuk kategori obesitas. Pasien saat ini mengkonsumsi obat amlodipine untuk mengontrol hipertensinya."
Dokumen ini membahas latar belakang masalah hipertensi yang merupakan penyebab utama penyakit kardiovaskular. Tujuan dokumen ini adalah melakukan evaluasi terhadap intervensi berupa penyuluhan dan kaderisasi mengenai hipertensi yang dilaksanakan di Desa Damit Hulu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Intervensi ini diharapkan memberikan manfaat bagi mahasiswa, dinas kesehatan, universitas, dan masyarakat.
Gangguan jantung adalah salah satu penyakit picket fence mematikan. Menurut knowledge rule dipublikasikan World Health Organization pada Hari Kesehatan Dunia April lalu, gangguan jantung telah merenggut hampir eighty persen hidup warga Iranian language negara dengan pendapatan menengah dan mengenah ke bawah. Apa rule menyebabkan besarnya kontribusi kematian rule diakibatkan oleh penyakit jantung? Dokter dan peneliti mengatakan, penyebabnya adalah tingginya tekanan pada arteri pasien.
Proposal ini membahas pengaruh senam jantung sehat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di RT 05 Kelurahan Prapen Kecamatan Praya tahun 2023. Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama yang dapat dicegah dengan aktivitas fisik seperti senam jantung sehat."
Hipertensi adalah penyakit kenaikan tekanan darah yang merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Faktor risikonya meliputi genetik, obesitas, merokok, konsumsi garam berlebih, dan stres. Gejalanya sering tidak kentara, tetapi dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Pencegahan melalui pola makan sehat dan olahraga rutin sangat penting.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama merokok dan faktor-faktor penyebab hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sungai Iyu.
2. Populasi penelitian ini adalah penderita hipertensi di wilayah tersebut sebanyak 576 orang, dengan sampel sebanyak 85 orang.
3. Penelitian akan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data tent
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi, termasuk definisi, klasifikasi, gejala, faktor risiko, jenis, pencegahan, dan pengendaliannya. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang dapat disebabkan oleh faktor risiko seperti usia, genetik, gaya hidup tidak sehat, dan dapat mencegah dengan menjalani pola hidup sehat dan mengendalikannya dengan diet seimbang, olahraga, dan menjauhi
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan kesehatan mengenai penyakit hipertensi yang akan dilaksanakan di Rumah Tn. D. Penyuluhan akan membahas pengertian, penyebab, gejala, dan cara penanganan hipertensi serta makanan yang dilarang.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien hipertensi, meliputi pengertian, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi, gejala, klasifikasi, komplikasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan hipertensi."
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan jika tidak ditangani. Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup yang buruk, atau kondisi medis lainnya. Diagnosis hipertensi didasarkan pada hasil pengukuran tekanan darah, dan pengobatannya meliputi obat-obatan serta perubahan gaya hidup untuk mencegah ko
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor risiko hipertensi. Beberapa faktor risiko utama hipertensi adalah genetik, obesitas, usia lanjut, diet kaya garam, dan merokok. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak terkontrol seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor risiko hipertensi. Beberapa faktor risiko utama hipertensi adalah genetik, obesitas, usia lanjut, pola makan bergaram, dan merokok. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak terkontrol, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
"[Ringkuman] Dokumen tersebut membahas panduan peringatan Hari Kesehatan Sedunia tahun 2013 yang berfokus pada hipertensi, termasuk tema, tujuan, sasaran, dan kegiatannya seperti peningkatan kesadaran masyarakat, deteksi dini, serta penciptaan lingkungan yang mendukung perilaku hidup sehat."
Artikel ini membahas tentang faktor risiko kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur tahun 2019. Penelitian menemukan bahwa variabel yang berhubungan dengan hipertensi ibu hamil adalah riwayat hipertensi, paparan asap rokok, obesitas, stress kehamilan dan paritas. Variabel dominan adalah obesitas. Disarankan puskesmas melakukan promosi kesehatan tentang penyakit hipertens
Laporan kasus ini membahas seorang wanita berusia 57 tahun dengan diagnosis hipertensi dan obesitas. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah pasien tercatat 149/91 mmHg dan indeks massa tubuhnya 29,5 yang termasuk kategori obesitas. Pasien saat ini mengkonsumsi obat amlodipine untuk mengontrol hipertensinya."
Dokumen ini membahas latar belakang masalah hipertensi yang merupakan penyebab utama penyakit kardiovaskular. Tujuan dokumen ini adalah melakukan evaluasi terhadap intervensi berupa penyuluhan dan kaderisasi mengenai hipertensi yang dilaksanakan di Desa Damit Hulu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Intervensi ini diharapkan memberikan manfaat bagi mahasiswa, dinas kesehatan, universitas, dan masyarakat.
Gangguan jantung adalah salah satu penyakit picket fence mematikan. Menurut knowledge rule dipublikasikan World Health Organization pada Hari Kesehatan Dunia April lalu, gangguan jantung telah merenggut hampir eighty persen hidup warga Iranian language negara dengan pendapatan menengah dan mengenah ke bawah. Apa rule menyebabkan besarnya kontribusi kematian rule diakibatkan oleh penyakit jantung? Dokter dan peneliti mengatakan, penyebabnya adalah tingginya tekanan pada arteri pasien.
Proposal ini membahas pengaruh senam jantung sehat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di RT 05 Kelurahan Prapen Kecamatan Praya tahun 2023. Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama yang dapat dicegah dengan aktivitas fisik seperti senam jantung sehat."
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak diderita
oleh masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data dari World Health Organization tahun 2015, diperkirakan satu dari tiga
orang di seluruh dunia mengalami Hipertensi atau sekitar 1,13 miliar orang.
Kondisi ini tentu bukan hal yang baik melihat penderita hipertensi yang terus bertambah
setiap tahunnya. Diperkirakan pada tahun 2025, penderita Hipertensi dapat mencapai
1,15 miliar orang dengan estimasi penderita yang meninggal akibat komplikasinya
sebanyak 9,4 juta orang.
Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 menunjukkan penyandang Hipertensi di
Indonesia telah mencapai 63 juta lebih dengan angka kematian sebanyak 427.218 orang
(Kemenkes RI, 2019b). Hipertensi dianggap sebagai m
3. Mengenal Hipertensi
Mengenal Penyakit Hipertensi
Sebagai salah satu penyakit yang cukup berbahaya hingga mendapatkan julukan The
Silent Killer, Hipertensi atau yang biasa dikenal dengan darah tinggi sangat perlu
mendapatkan perhatian dari setiap individu. Hal ini dikarenakan hipertensi dapat
menyerang setiap orang tanpa adanya tanda yang muncul pada tubuh.
Secara pengertian, Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik pada
tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik
lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.
4. Gejala Hipertensi
Meskipun pada umumnya penderita hipertensi tidak menunjukkan gejala atau keluhan
tertentu, namun terdapat keluhan tidak spesifik yang bisa dirasakan oleh penderita
hipertensi, diantaranya adalah:
1. Sakit kepala dan pusing
2. Jantung berdebar-debar
3. Rasa sakit di dada
4. Gelisah
5. Penglihatan kabur
6. Mudah lelah.
5. Tips Mengontrol Hipertensi.
Apabila seseorang telah mengalami berbagai gejala hipertensi di atas, penting bagi penderita untuk mengontrol hipertensi dengan
berbagai hal, seperti berikut ini:
1. Mengetahui tekanan darah kita (tekanan darah normal berada pada 120/80 mmHg)
2. Minum obat teratur dan sesuai anjuran dokter
3. Berhati-hati menggunakan obat bebas
4. Melakukan kontrol tekanan darah secara teratur.
Dengan menjalankan beberapa tips mengontrol hipertensi diatas, diharapkan kita dapat mengetahui sedini mungkin kondisi tekanan
darah dalam tubuh kita, sehingga proses penanganan dan pengobatan dapat segera dilakukan sebelum menimbulkan komplikasi.
Tetap terapkan perilaku hidup sehat dengan mengkonsumsi makan makanan yang bergizi, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit
perhari, dan mencukupi kebutuhan tidur.
6. Contoh Kasus
Pengkajian :
Keluarga Ny. M merupakan keluarga dengan tahap perkembangan keluarga usia
lanjut. Saat dilakukan pemeriksaan fisik, didapatkan nilai tekanan darah Ny. M
mecapai 170/100 mmHg. Keluarga mengatakan Ny. M menderita Hipertensi sejak
lima tahun yang lalu. Pada pemeriksaan riwayat kesehatan keluarga, didapatkan
bahwa orang tua Ny. M juga memiliki riwayat Hipertensi. Menurut Maharani dan
Syafrandi (2017), individu dengan riwayat keluarga yang memiliki penyakit tidak
menular seperti Hipertensi lebih sering menderita penyakit yang sama.
7. Saat dikaji terkait pola makan, Ny. M mengaku masih suka mengkonsumsi makanan
yang asin. Menurut Yulianda dan Yuliati (2021), penderita Hipertensi dianjurkan untuk
menghindari makanan asin.
Tingginya kadar natrium pada makanan asin dapat mengikat cairan yang akan dialirkan
bersama darah pada proses peredaran darah.
Hal tersebut akan Indonesian Journal of Health Science Volume 4 No.1, 2024 Page | 42
meningkatkan beban kerja jantung sehingga tekanan darah juga ikut meningkat.
Selain itu, tingginya kadar natrium di dalam tubuh mengakibatkan perubahan ukuran
diameter arteri menjadi lebih kecil sehingga jantung memerlukan kekuatan yang lebih
besar dalam memompa darah (Kurniasih et al., 2017).
8. Selain suka mengkonsumsi makanan asin, Ny. M juga tidak rutin mengkonsumsi obat
antihipertensi.
Pada umumnya penderita hipertensi dianjurkan untuk rutin meminum obat. Hal ini
disebabkan karena tekanan darah pada penderita Hipertensi hanya dapat dikendalikan
melalui obatyang rutin dikonsumsi sehingga komplikasi dan risiko kematian dapat dicegah
(Palmer & Williams, 2019).
Kepatuhan dalam meminum obat antihipertensi sangat berperan dalam mengontrol tekanan
darah untuk jangka waktu yang panjang sehingga risiko kerusakan organ akibat Hipertensi
dapat dicegah (Harahap et al., 2019).
Saat ini, Ny. M sering merasa cemas terhadap kondisi kesehatannya. Ny. M juga sering
khawatir terhadap kondisi kesehatan keluarganya. Menurut Amira et al. (2021), cemas atau
stress dapat memicu peningkatan tekanan darah baik pada usia muda maupun lansia. Stress
yang dialamioleh individu akan memicu aktivasi sistem saraf simpatis untuk melepaskan
norefinefrin di jantung dan pembuluh darah sehingga peningkatan cardiac output dan
resistensi vaskular sistemik terjadi. dapat memicu peningkatan tekanan darah dengan suatu
mekanisme yang memicu peningkatan Perlu dilakukan suatu upaya untuk meminimalisir
stress sehingga tekanan darah tetap pada kondisi stabil.
9. Diagnosa Keperawatan :
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada keluarga, didapatkan diagnosa
keperawatan pemeliharaan kesehatan tidak efektif.
Hal ini dibuktikan dengan data subjektif sebagai berikut: Ny.M mengatakan sudah
menderita hipertensi sejak lima tahun yang lalu, keluarga mengatakan Ny. M suka
mengkonsumsi makanan yang asin dan tidak rutin meminum obat antihipertensi. Selain
itu, Ny. M juga jarang melakukan pemeriksaan kesehatan. Data tersebut menunjukkan
kurangnya pemahaman keluarga terkait perilaku sehat yang dapat mempengaruhi kondisi
kesehatan keluarga.
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif merupakan diagnosa keperawatan yang
didefinisikan sebagai ketidakmampuan individu/keluarga dalam mengidentifikasi,
mengelolan, dan menemukan bantuan untuk mempertahankan kesehatan (PPNI, 2017).
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif juga dapat dilihat dari perilaku keluarga yang tidak
mampu menjalankan perilaku sehat seperti tidak mengatur pola makan yang baik, tidak
memisahkan makanan anggota keluarga yang sakit dengan anggota keluarga lainnya,
tidak melarang anggota keluarga yang sakit mengkonsumsi makanan yang menjadi
pemicu penyakitnya, membiarkan anggota keluarga yang sakit berpikir keras atau
mengalami stress, serta tidak adanya sistem pendukung (Sudirman & Gani, 2023).
Intervensi Setelah dilakukan tindakan keperawatan, di