Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Karya ilmiah hipertensi
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tekanan darah tinggi (Hipertensi) adalah tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. (brunner &
sudart, vol 2 ).
Sedangkan menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg tekanan
sistolik dan 80-90 mmHg tekanan diastolik. Seseorang menyatakan mengidap hipertensi bila
tekanan darahnya >140/90 mmHg.
Menurut WHO tahun 2005, mengemukakan bahwa perempuan penderita hipertensi lebih
tinggi, yaitu 37% sedangkan pria 28%. Menurutnya, tingkat prevalensi hipertensi dinegara-
negara maju pun cukup tinggi, yaitu mencapai 37% sementara dinegara-negara berkembang
29,9%. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan tembakau membunuh lebih dari 5
juta pertahun dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta sampai tahun 2010. dari jumlah itu
70% korban dari negara berkembang.
Rokok merupakan penyebab kematian dini yang sebenarnya dapat dicegah. Penyebab
kematian utama yang disebabkan oleh rokok adalah penyakit jantung (1,69 juta kematian)
dan kanker paru (0,85 juta kematian). Nikotin adalah salah satu zat beracun yang bersifat
adiktif (menimbulkan keracunan) yang berperan besar dalam menimbulkan gangguan tubuh
salah satu nya meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Berdasarkan data lancet, jumlah penderita hipertensi diseluruh dunia terus meningkat. Di
India, misalnya mencapai 60,4 juta orang pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3 juta pada
tahun 2025. di Cina 98,5 juta orang dan bakal menjadi 151,3 juta orang pada tahun 2025
penduduk usia lebih dari 50 tahun.
Di Indonesia, mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi.
Data Riskesdes 2007 juga disebutkan prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 30% dengan
insiden komplikasi penyakit kardiovaskuler lebih banyak pada perempuan (52%)
dibandingkan laki-laki (48%).
1
2. B. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya hubungan antara perilaku kebiasaan merokok dengan tingkat
kejadian penyakit hipertensi.
C. Pertanyaan penelitian
Bagaimanakah hubungan antara perilaku kebiasaan merokok dengan tingkat kejadian
penyakit hipertensi.
D. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara perilaku kebiasaan merokok dengan tingkat
kejadian hipertensi
E. Manfaat penelitian
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi masyarakat agar meminimalkan
konsumsi merokok untuk menghindari kejadian hipertensi.
2
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang akan berlanjut kesuatu organ target
seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan
hipertropi ventrikol kenon left (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak yang berupa
stroke, hipertensi menjadi penyebab utama stroke yang membawa kematian yang tinggi
(Bustan, 2007 : 60).
2. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :
a. Hipertensi esensial ( hipertensi primer), yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya. Golongan hipertensi ini terdapat pada lebih dari 90% penderita hipertensi.
b. Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.
(Anies, 2006 : 26)
2. Klarifikasi penderita hipertensi berdasarkan tekanan darah
Klarifikasi tekanan darah Tekanan sistolik Tekanan diastolik
Normal <120 Dan >80
Prehipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi tahap I 140-159 Atau 90-99
Hipertensi tahap II >160 Atau >100
3. Tanda dan Gejala
a. Sakit kepala dan pusing
b. Migren
c. Perdarahan Hidung
d. Sukar tidur
e. Sesak nafas
f. Cepat marah
g. Telinga berdenging
h. Tengkuk terasa berat
i. Berdebar
3
4. j. Sering kencing di malam hari
4. Upaya pencegahan
Menurut Bustan, 2007, ada 7 upaya pencegahan hipertensi yaitu :
a. Mengurangi konsumsi lemak
Membatasi konsumsi lemak dilakukan agar kadar kolesterol darah tidak tinggi.
b. Mengurangi konsumsi garam
Konsumsi garam sebaiknya dibatasi, maksimal 2 gram garam dapur untuk diet setiap
hari.
c. Menghindari rokok
Resiko yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok ternyata cukup besar, terutama
dalam menimbulkan hipertensi maupun penyakit jantung koroner, mengingat
kebiasaan ini beresiko tinggi untuk menimbulkan arthertosklerosis atau pengerasan
pembuluh darah nadi termasuk pembuluh darah jantung.
d. Menghindari kegemukan
Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga berat badan. Batasan kegemukan adalah jika
berat badan lebih dari 10% dari berat badan normal. Cara menentukan berat badan
normal dan berat badan ideal ada beberapa macam dan praktis dilakukan
menggunakan rumus berikut:
e. Olahraga secara teratur
Olahraga secara teratur dan terukur dapat menyerap atau menghilangkan endapan
kolesterol pada pembuluh darah nadi.
f. Makan banyak buah-buahan dan sayuran segar
Buah-buahan dan sayuran segar mengandung serat tinggi yang dapat menurunkan
kolesterol darah.
g. Mengurangi stress emosional
setiap orang berpeluang untuk mengalami stress emosional atau stress psikologis.
Apalagi dalam kehidupan yang penuh dengan persaingan hidup.
6. Pengobatan
Pengobatan hipertensi yang ideal diharapkan mempunyai sifat-sifat seperti :
4
5. a. Menurunkan tekanan darah secara bertahap dan aman.
b. Mampu menurunkan darah secara multifektoral.
c. Berkhasiat untuk semua tingkat hipertensi.
d. Melindungi organ-organ vital.
e. Mendukung pengobatan penyakit penyerta.
f. Mengurangi frekuensi dan beratnya serangan angina.
g. Memperbaiki fungsi ginjal dan menghambat kerusakan ginjal lebih lanjut.
h. Efek sampingan serendah mungkin seperti batuk sakit kepala, rasa lelah dan muka
merah.
i. Dapat membuat jantung bekerja lebih efisien.
j. Melindungi jantung terhadap resiko infark.
k. Tidak terganggunya gaya dan kualitas hidup penderita misalnya ngantuk dan batuk.
Jenis-jenis obat hipertensi dapat berupa :
1. Anti hipertensi non farmakologik
Tindakan pengobatan suportif sesuai anjuran Join National Comitte On Delenction
Evaluation and treatment of high blood pressure :
a. Turunkan berat badan pada obesitas.
b. Pembatasan konsumsi garam dapur.
c. Kurangi alkohol.
d. Menghentikan rokok.
e. Olahraga teratur.
f. Diet rendah lemak jenuh.
g. Pemberian kalsium dalam bentuk makanan (sayur dan buah).
2. Obat anti hipertensi
a. Diuretik : pelancar kencing yang diharapkan mengurangi volume input
b. Penyekat belt (B-Bloker).
c. Antagonis kalsium.
d. ACE (Anti Converting Enzyme).
e. Obat anti hipertensi sentral (simpatokolitika).
f. Obat penyeka alpha.
g. Vasodilatator (pengendor pembuluh darah).
7. Faktor resiko hipertensi
Factor-faktor yang dapat dimasukan sebagai faktor resiko hipertensi adalah :
5
6. a. Umur, tekanan darah meningkat sesuai umur dimulai sejak umur 40 tahun.
b. Ras atau suku, orang kulit hitam(black), lebih banyak kulit putih (white), sementara itu
ditemukan variasi antar suku di Indonesia terendah dilembah baliem jaya,
Papua(0,6%) dan tertinggi di Sukabumi (suku sunda) jawa barat (28,6%).
c. Urban : Kota>Desa.
d. Geografis : pantai >Pegunungan.
e. Seks : wanita > laki-laki.
f. Obesitas : gemuk dan kurus.
g. Stres.
h. Personality tipe A, Tipe A > Tipe B.
i. Diet : tinggi garam.
j. Diabetes militus.
k. Water composition :
l. Alkohol (minuman keras).
m. Rokok dan kopi.
n. Pil KB : Resiko meninggi dengan lamanya pakai yakni 5 kali dibandingkan pakai 1
tahun.
BAB III
6
7. METODE PENELITIAN
A. Jenis atau desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik yang bertujuan untuk melihat
dinamika korelasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan
studi dokumentasi yang dilakukan secara bersamaan. Pemilihan rancangan ini didasarkan
karena mudah serta ekonomis dari segi biaya dan waktu serta hasilnya dapat diukur secara
tepat (Notoatmojo, 2005).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek penelitian atau yang diteliti (Notoatmojo, 2005)
Populasi dalam penelitian adalah semua penderita hipertensi di Desa Saung Naga wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Agung.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan mewakili seluruh populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di Desa Saung Naga wilayah kerja
puskesmas Tanjung Agung. Jumlah penderita hipertensi di Kelurahan Saung Naga
Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten OKU pada bulan januari-maret adalah sebanyak 48
orang yang digunakan sebagai total sampel dalam penelitian ini.
C. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di desa Saung Naga kecamatan Baturaja Barat wilayah
kerja puskesmas Tanjung Agung.
D. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei-Juli tahun 2010.
E. Etika penelitian
Sebelum penelitian dimulai terlebih dahulu meminta izin kepada kepala Puskesmas
Tanjung Agung, serta instansi yang terkait.
F. Pengumpulan data
7
8. 1. Sumber data
a. Data primer
Data dikumpulkan dengan cara wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner
yang langsung kepada responden.
b. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Tanjung Agung
2. Teknik pengumpulan data
Data diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada responden dengan
menggunakan kuisioner.
G. Pengolahan data
Data yang diperoleh dari kuisioner diolah secara komputerisasi untuk memudahkan
pengolahan data maka dilakukan beberapa tahap, meliputi :
1. Editing (pengumpulan data)
Dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalah benar-benar terisi,
relevan dan dibaca dengan baik dan apakah kuisioner sudah lengkap atau belum
sehingga ada kekurangan dapat segera dilengkapi.
2. Coding (pengkodean)
Adalah memberikan kode pada setiap jawaban atas kuisioner yang diberikan dengan
tujuan untuk memudahkan entry data.
3. Entry data
Data yang sedang di coding selanjutnya dimasukan kedalam tabel.
4. Cleaning data (pembersihan data)
Adalah pengulangan pembersihan data atau pengecekan data setelah di entry dalam
computer untuk meminimalisasi kesalahan.
H. Analisa data
1. Analisa data univariat
Analisa univariat yaitu analisa data yang digunakan memperoleh gambaran
prilaku kebiasan merokok dengan tingkat kejadian hipertensi.
2. Analisa Bivariat
Analisa data yang dilakukan adalah bivariat yaitu untuk mengetahui hubungan
antara variabel dependen (penyakit hipertensi) dengan menggunakan uji Chi-Squer
pada α: 0,05 dimana jika nilai signifikasinya (p) p < α maka Ho ditolak artinya ada
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
8
9. BAB III
PEMBAHASAN
A. Kerangka Konsep
Variabel independen Variabel
dependen
B. Definisi Operasional
No Variabel
Independen
Definisi
Operasional
Cara
Ukur
Alat
Ukur
Hasil
Ukur
Skala
1 Prilaku
kebiasaan
merokok
Merupakan
salah satu
kebiasaan
yang lazim
dilakukan
dalam
kehidupan
sehari-hari
Angket Kuisioner 1.Bila
responden
merokok
maka diberi
skor 2
2. Bila
respponden
tidak
merokok
maka diberi
skor 1
Ordinal
No Variabel
Dependen
Definisi
Operasional
Cara
Ukur
Alat
Ukur
Hasil
Ukur
Skala
2 Hipertensi Suatu
peningka-
tan tekanan
darah arteri
Pemerik-
saan
tekanan
darah
Tensimeter 1. Menderita
hipertensi
(Bila tekanan
darah sistolik
>140 mmHg
dan diastolic
Ordinal
9
Perilaku
kebiasaan
merokok
hipertensi
10. >90 mmHg)
maka diberi
skor 2
2. Tidak
menderita
hipertensi
(Bila tekanan
darah sistolik
<140 mmHg
dan diastolik
<90 mmHg)
maka diberi
skor 2
10