Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen nutrisi pada anak dan bayi dengan gangguan pernafasan, termasuk angka kejadian, jenis gangguan pernafasan, dan pendekatan nutrisi oral, enteral, maupun parenteral sesuai kondisi medik bayi.
1. MANAJEMEN NUTRISI PADA ANAK
DAN BAYI DENGAN GANGUAN
PERNAFASAN
Ns. Rina Mariyana, S. Kep, M. Kep
2. Angka Kejadian Bayi Dengan Gangguan Pernafasan
C.
Laporan RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta
tahun 2002, dari 930 bayi yang dirawat
terdapat
20,8% bayi prematur, 33% BBLR, dan 20%
retardasi pertumbuhan intra uteri
A.
World Health
Organization
(WHO) tahun
2020 adalah 14,02%,
150.000 kasus di
amerika ,
mortalitas
bervariasi 50-70 %
menurut United
Nation Children’s Emergency Fund
(Unicef) tahun
2020 insidensinya 36 %
B.
Data indonesia angka
kejadian anak dengan
pnemonia 24,8 % :
dengan gejala batuk
dang keselitan
bernafas
D.
3. Anak Dengan Gangguan
Pernafasan
Premature (WHO):
Bayi lahir dengan umur
kehamilan <37 minggu
BBLR:
BBLR: <2500 g
BBLSR: <1500 g
BBLASR : <1000 g
sindrom gangguan napas,
sindrom aspirasi
mekonium,
infeksi: pneumonia,
displasia pulmoner,
trauma persalinan
sungsang,
kongesti nasal, depresi
susunan saraf pusat,
perdarahan susunan saraf
pusat, paralisis nervus
frenikus,
Bayi lebih bulan, demam
atau suhu yang tidak stabil
(pada pneumonia
Covid 19
5. Mengoptimalkan
Pertumbuhan Dan
Perkembangan Otak
01
Nutrisi Protein Tinggi)
02
Pemberian nutrisi
Total Parenteral
Nutrition (TPN)
03
Air Susu Ibu (ASI)
terfortifikasi untuk
membatasi extrauterin
growth restriction
04
Fungsi nutrisi
yang paling
optimal
7. LAHIR
Suplai nutrisi dari plasenta
mendadak berhenti
ASI merupakan nutrisi
post-natal terbaik
Sebagian neonatus tidak dapat memperoleh
nutrisi enteral sehingga diperlukan nutrisi
parenteral
Status nutrisi sebelum dan setelah lahir menentukan outcome
Transisi N u tris i
5
Yani Setiasih
Nutrisi Pada Anak Sakit
Dianggap Sebagai Salah
Satu Faktor Yang Cukup
Penting Dalam
Mendukung Proses
Penyembuhan Penyakit.
8. PROSES BAYI MENELAN NUTRISI
bayi saat makanan
yang menjulurkan
lidahnya untuk
"mengolah“di mulut –
seperti dia lepeh
Bayi belajar
memindahkan ke
samping mulut-
bawah 3 tahun
dikunyah lagi
sampai
lumatsebelum
ditelan
menguasai
keterampilan
mengunyah
9. Pedoman kebutuhan cairan Pada Nutrisi Parenteral
Kebutuhan Protein
kebutuhan kalori
40 kcal/kg/hr
● 80 kcal/kg/hr dan protein intake >2 g/kg/hr
● 100 kcal/kg/hr dan protein intake 3 g/kg/hr
untuk bayi cukup bulan
● 3.5 g/kg/hr untuk bayi prematur
Kebutuhan Lemak
10.
11. Kita tidak perlu terlalu khawatir dengan diet makanan
bayi.Menurut Dr. Greer, kebutuhan makanan bayi itu unik, “
Tidak ada panduan pasti seberapa banyak atau seberapa sering
diaperlu diberi makanan."
Kebanyakan bayi pasca-ASI eksklusif 6 bulan, asi di berikan
setiap3-4 jam sekali termasuk MP ASI,
MP-ASI diberikan 2-3kali sehari dengan jumlah bertahap sesuai
kebutuhan bayi, keterampilan makan, dan perkembangan organ
Prinsip gizi seimbang
memerhatikan
keanekaragaman atau
variasi makanan,aktivitas
fisik, kebersihan, dan
berat badan
12.
13. Pada Usia 6 Bulan
Kandungan Zat
Dalam ASI Sudah
Tidak Memadai
Lagi Bagi
Kebutuhan
Tumbuh Kembang
40% Anak Di Dunia
Mengalami Anemia
Defisiensi(kekurangan)
Zat Besi.
Akibatnya, Anak Dapat
Mengalami Gangguan
Perkembangan,antara
Lain Kecerdasan,
Karena Zat
Besidiperlukan Bagi
Selubung Sel Saraf.
ASI MERUPAKAN PILIHAN TERBAIK
Diusia 6-9 Bulan, ASI
Memenuhi Kebutuhan
Zat Gizi Bayi Hingga
80%
Usia 9-12 Bulan
Memenuhi 60%
Kebutuhan
Bayi
Bayi Membutuhkan Zat
Besi Dan Seng (Zinc)
14. Human Milk Fortifier (HMF) diberikan setelah bayi dapat nutrisi enteral 100cc/kg/hari
Composition
Standard
Milk Formula
Nutrient Dense
For term infants
Formula with
22 Cal/Oz
Preterm
Formula
Energy (kcal) 67 100 74 81
Protein (g) 1.45 2.6 1.85 2.3
Calcium (mg) 35 100 70 99
Phosphor (mg) 29 50 35 54
Magnesium (mg) 5.2 9 5.2 8.0
Vitamin D (ug) 1.0 1.9 1.2 2
Zinc (mg) 0.5 0.8 0.88 1.6
ASI
ASI donor
untuk bayi
prematur
Susu formula
prematur
Human Milk
Fortifier
(HMF)
NUTRISI ENTERAL PADA BAYI
Bayi
15. Komposisi Fungsi
Protein dominan whey Protein mudah dicerna
Medium chain trygliceride (MCT) Sumber energi cepat
LC PUFA Mendukung visual dan kognitif
DHA & ARA
Mendukung daya tahan tubuh
Nukleotida
Membantu mempercepat maturasi
perbaikan mukosa usus dan antibodi
KOMPOSISI FORMULA DAN FUNGSINYA
• Lebih mudah
dihidrolisis
• Diserap lebih baik
• Dioksidasi lebih
cepat
• Energi siap pakai
18. As
sesment
1) Perhatikan: Usia gestasi dan berat badan
2) Penyerapan nya: Ketika anak akan diberi minum enteral
atau oral apakah anak ini mengalami kebaikan atau
perburukan: (Obstuction, asfiksia, distress pernafasan,
sepsis, distensi abdomen, misalnya ogt berwarna coklat,
bising usus tidak ada , residu lebih dari 30 )
3) Stop minum nya Selama puasa ogt tetap di pasang : di
alirkan
4) Pengosongan lambung : 3 jam jika berat >1250 gram
3-4 jam jika berat 1250 gram (Volume lambung 150-180
ml/kgBB/hari
Pemberian enteral
saat kondisi stabil
19. Perkembangan Ketrampilan Minum Dan Cara Pemberian Minum Pada Bayi
Skill of feeding Methode
Pernafasan buruk, Homidamik tidak stabil (pernafasan dan
cerebrovaskular),
gerakan usus lambat
Bising usus jelek, Residu lambung
Muntah
Darah pada feses
Asidosis metabolik
Episode apnea
Distensi abdomen
Diare
Instabilitas suhu
Gagal napas atau apnu berat dan perlu intubasi
Parenteral (IVFD)
Pernafasan kembali stabil, hemodinamik stabil, kondisi anak
stabil
OGT/NGT, sometime by spoon
Pernapasan baik
Reflek isap-menelan baik
Oral , langsung ke ibu
25. ● Fungsi paru-paru pada anak yang
lahir sangat prematur dapat
meningkat ketika diberi nutrisi
yang diperkaya protein
● : Penelitian ini merupakan tindak
lanjut enam tahun dari 281 bayi
lahir sangat prematur
26. ● suplementasi vitamin C memiliki efek
yang menguntungkan dalam
pencegahan infeksi saluran
pernapasan berulang (ISPA) pada
anak-anak.
● Enam puluh anak telah terdaftar dalam
penelitian
● kelompok G2 diberikan jus jeruk 100%
setiap hari dengan kandungan vitamin
C 70 mg.
27.
28. METODAPEMBERIAN
ORAL ENTERAL PARENTERAL
PREVENTION AND MANAGEMENT OF MALNUTRITION
KOLABORASI DENGAN DOKTER DAN AHLI GIZI
Menggunakan Feeding Tube,
Kateter, Atau Stoma
Pemberian Asupan Nutrisi
Yang Diberikan Melalui
Pembuluh Darah Dan
Masuk Dalam Sirkulasi
Darah
29. PROSES KEPERAWATAN
Identifikasi dankaji
• proses persalinan,
APGAR, tindakan
resusitasi
• hemodinamik, support
ventilasi selama
transport, stabilisasi
setelah tindakan
resusitasi
• kepatenan jalan napas)
• Peningkatan ukuran
lingkar perut akut > 2
cm
• Volume cairan residu
lambung pada satu
• waktu > 20% dari total
pemberian minum
• Muntah
• Faeses terlihat berdarah
Illeus /adanya
sumbatan GIT
• Residu lambung
berwarna kehijauan
• Bising usus
AnalisaMasalah
• Gangguan nutrisi?
• Kenapa terjadi
gangguan
• Akibat lebih lanjut
• Apa yang harus
dilakukan?
Intervensi
• Terapkan infection conntrokl : memerah asi,
penyimpanan asi, transport asi, cara peracikan
susu firmula dan cara penyimpanan susu formula
• Teknik pemberian nurtrisi: oral, enteral, parental
• Monitoring pemberian oral, posisi , hindari
tersedak
• Monitoring pemberian nutrisi enteral : lokasi /
posisi gastrik tube, cek residu lambung, lama
pemberian, jarak pemberian
• Monitoring pemberian nutrisi parenteral:
identifikasi akses intravena, kolaborasi ph cairan
nutrisi, monitoring intravena, kolaborasi jenis
pparenteral nutrisi
• Lakukan menajemen
pernafasan : kecukupan
oksigen dalam darah
dan jaringan
• Monitoring
hemodinamik
kecukupan perfusi
jaringan : TD, HR, CRT
• Stabilisasi temperatur :
36,5-37,5
• Stabilisasi gula darah :
50-110 mg/ dl
30. Jika gangguan napas masih menetap setelah 2 jam, pasang pipa lambung untuk
mengosongkan cairan lambung dan udara.
Nilai kondisi bayi 4 kali setiap hari apakah ada tanda perbaikan.
Jika bayi mulai menunjukkan tanda perbaikan (frekuensi napas menurun, tarikan
dinding dada berkurang, wama kulit membaik): Kurangi pemberian O2, secara
bertahap
Mulailah pemberian ASI peras melalui pipa lambung;
menggunakan salah satu altematif cara pemberian minum.
Pantau dan catat setiap 3 jam mengenai: Frekuensi napas; Adanya tarikan dinding
dada atau suara merintih saat ekspirasi; Episode apnu. Periksa kadar glukose darah
Amati bayi selama 24 jam
Jika bayi tampak kemerahan tanpa terapi O2, selama 3 hari, minum baik dan tidak ada
masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit, bayi dapat dipulangkan
31. Kesimpulan
• Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan esensial
neonatus
• Jika nutrisi enteral tidak memungkinkan atau
memadai, diperlukan nutrisi parenteral
• Pantau komplikasi penggunakan nutrisi
parenteral
32. ● Barffour, M. A., Hinnouho, G. M., Wessells, K. R., Kounnavong, S., Ratsavong, K., Sitthideth, D.,
Bounheuang, B., Sengnam, K., Chanhthavong, B., Arnold, C. D., Brown, K. H., Larson, C. P., &
Hess, S. Y. (2020). Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and two preventive zinc
supplementation regimens on the incidence and duration of diarrhea and acute respiratory tract
infections in rural Laotian children: A randomized controlled trial. Journal of global health, 10(1),
010424. https://doi.org/10.7189/jogh.10.010424
● Srinivasan, Vijay; Hasbani, Natalie R.; Mehta, Nilesh M.; Irving, Sharon Y.; Kandil, Sarah B.; Allen,
H. Christine; Typpo, Katri V.; Cvijanovich, Natalie Z.; Faustino, E. Vincent S.; Wypij, David; Agus,
Michael S. D.; Nadkarni, Vinay M. (2019). Early Enteral Nutrition Is Associated With Improved
Clinical Outcomes in Critically Ill Children. Pediatric Critical Care Medicine, (), 1–
. doi:10.1097/pcc.0000000000002135
● van der Gaag, Ellen; Brandsema, Ruben; Nobbenhuis, Rosan; van der Palen, Job; Hummel, Thalia
(2020). Influence of Dietary Advice Including Green Vegetables, Beef, and Whole Dairy Products on
Recurrent Upper Respiratory Tract Infections in Children: A Randomized Controlled Trial. Nutrients,
12(1), 272–. doi:10.3390/nu12010272