SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
REFORMASI PERIZINAN DI BIDANG
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PASCA BERLAKUNYA UU NO. 23 TAHUN 2014
Sony Heru Prasetyo, S.H.,S.Hum.,M.H.
Kasubag Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
Jakarta, 3 Februari 2016
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
REGULASI & ARAH KEBIJAKAN BIDANG
MINERBA TERKAIT TATA KELOLA PERIZINAN
 Dalam kurun waktu tahun 2012 s.d tahun 2016,
kebijakan dan regulasi terkait tata kelola perizinan
pertambangan mineral dan batubara diwarnai dengan
beberapa isu penting, yaitu:
1. Kebijakan Penetapan WP dan Moratorium
Penerbitan IUP Baru
2. Penataan IUP (Kebijakan Clear and Clean IUP)
3. Penyesuaian dengan UU Nomor 23 Tahun 2014
4. Reformasi Perizinan Pertambangan Minerba
MORATORIUM PERIZINAN PERTAMBANGAN
SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 4 TAHUN 2009
 Sejak diterbitkannya UU Nomor 4 Tahun 2009,
Pemerintah (Direktorat Jenderal Minerba) telah
menerbitkan 2 (dua) Surat Edaran terkait
Moratorium Penerbitan IUP Baru sbb:
1. Surat Edaran DJMBP No. 03 tentang Perizinan
Pertambangan Sebelum Terbitnya Peraturan
Pemerintah Sebagai Pelaksanaan UU No. 4 Tahun
2009
2. Surat Edaran DJMB No. 08 Tahun 2012 tentang
Penghentian Sementara Penerbitan IUP Baru
Sampai Ditetapkannya Wilayah Pertambangan
SURAT EDARAN DJMBP NO. 03.E/31/DJB/2009
SURAT EDARAN DJMB NO. 08.E/30/DJB/2012
 Moratorium Penerbitan IUP Baru
disebabkan karena belum adanya
penetapan Wilayah Pertambangan dari
Pemerintah
 Meskipun Kepmen ESDM Tentang
Penetapan WP telah terbit pada tahun
2013 dan 2014, namun hingga saat ini
Menteri belum juga menetapkan satu
wilayah pun menjadi Wilayah Izin Usaha
Pertambangan (WIUP) mineral logam dan
batubara sebagai dasar dilakukannya
pelelangan wilayah dan penerbitan IUP
baru (mineral logam dan batubara)
MORATORIUM PENERBITAN IUP BARU
UNTUK LOGAM DAN BATUBARA MASIH
BERLAKU EFEKTIF HINGGA SAAT INI
KONDISI OBYEKTIF PERLUNYA MORATORIUM
PENERBITAN IUP BARU
1. Penataan IUP Belum Sepenuhnya selesai
2. Kebijakan Pengendalian Produksi
3. Masih Terbatasnya Tenaga Fungsional
Inspektur Tambang
4. Terbitnya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
II. PENATAAN IUP
 Pemerintah sejak tahun 2011 mulai melakukan
penataan IUP yang diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah(dalam rangka pembinaan dan
pengawasan), diawali dengan adanya Rekonsiliasi
IUP Nasional pada bulan Mei 2011
 Kebijakan IUP Clear and Clean dan Sertifikat Clear
and Clean menjadi salah satu bagian dari upaya
penataan IUP yang saat ini masih dijalankan oleh
Pemerintah dan Pemerintah Provinsi
 Moratorium penerbitan IUP baru diharapkan dapat
mengakselerasi pelaksanaan penataan IUP existing
II. PENATAAN IUP
Keterangan :
1. Setiap perubahan jumlah IUP merupakan usulan penambahan, penciutan dan peningkatan tahap dari Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
2. Daftar Korsup KPK di 12 Provinsi : Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,
Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Maluku Utara, Sulawesi Tanggara dan Sulawesi Selatan
3. Daftar Korsup KPK di 19 Provnsi : Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Banten, Maluku, Papua, Papua Barat, Jabar, Jateng, Jatim,
DIY, NTT, NTB, Sulut, Sulbar dan Gorontalo
STATUS PENATAAN IUP
STATUS
MINERAL BATUBARA
JUMLAH
EKS OP EKS OP
C&C 1,491 2,422 1,298 1,159 6,370
NON C&C 1,143 1,680 822 315 3,960
SUB
TOTAL
2,634 4,102 2,120 1,474
10,320
TOTAL 6,736 3,594
Status: 21 Januari 2016
Keterangan:
Data IUP didasarkan atas penyampaian SK pencabutan, masa berlaku habis dan peningkatan
tahap oleh Pemerintah Daerah.
TINDAK LANJUT PENATAAN IUP
 Kementerian ESDM telah mengeluarkan Permen ESDM No. 43
Tahun 2015 tentang Tata Cara Evaluasi Penerbitan IUP Minerba
dalam rangka percepatan evaluasi C&C kepada Gubernur
paling lambat 90 hari kerja.
 Beberapa hal yang diatur dalam Permen ESDM No. 43/2015:
1. Penyelesaian evaluasi C&C oleh Gubernur dilakukan dalam
jangka waktu paling lambat 90 hari kerja (paling lambat 12
Mei 2016)
2. Menteri/Gubernur melakukan pemberian sanksi
administratif kepada pemegang IUP yang tidak memenuhi
kriteria administratif, kewilayahan, teknis, lingkungan, dan
finansial, termasuk melakukan pencabutan IUP
3. Menteri mengumukan IUP C&C dan Sertifikat C&C kepada
pemegang IUP yang memenuhi kriteria administratif,
kewilayahan, teknis, lingkungan, dan finansial
III. UU NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH
 Pada tanggal 2 Oktober 2014 terbit UU Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 UU No. 23/2014 membawa perubahan paradigma
penyelenggaraan kewenangan pemerintahan terkait
pengelolaan SDA, termasuk di bidang pertambangan
minerba
 Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang
kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya
mineral dibagi antara pemerintah pusat dan daerah
provinsi (Pasal 14 ayat 1)
 UU No. 4 Tahun 2009 dan seluruh peraturan
turunannya (PP, Permen, dll) wajib menyesuaikan diri
dengan UU No. 23/2014
Wilayah
Kerja
Kab/Kota dan
lintas Kab/Kota
Wilayah
Kerja
lintas Provinsi
PEMERINTAH PEMERINTAH DAERAH / PEMERINTAH
GUBERNUR
PEMERINTAH
LOKAL DAN
REGIONAL
NASIONAL
GUBERNUR
PEMERINTAH
12
(Pasal 37 dan Pasal 48 UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba Jo UU
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
PEMBAGIAN URUSAN DI BIDANG
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
(PASAL 15 AYAT (1) JO. LAMPIRAN HURUF CC ANGKA 2)
No. Pemerintah Pusat Daerah Provinsi
1. Penetapan WP sebagai bagian dari tata ruang
wilayah nasional, yang terdiri atas wilayah
usaha pertambangan, wilayah pertambangan
rakyat, dan wilayah pencadangan negara serta
wilayah usaha pertambangan khusus
2. Penetapan WIUP mineral logam dan batubara
serta wilayah izin usaha pertambangan khsusus
3. Penetapan WIUP mineral bukan logam dan
batuan lintas Daerah provinsi dan wilayah laut
lebih dari 12 mil
Penetapan WIUP mineral bukan logam dan batuan
dalam 1 (satu) Daerah provinsi dan wilayah laut s.d 12
mil
4. Penerbitan izin usaha pertambangan mineral
logam, batubara, mineral bukan logam, dan
batuan pada:
a. Wilayah izin usaha pertambangan yang
berada pada wilayah lintas Daerah
provinsi;
b. Wilayah izin usaha pertambangan yang
berbatasan langsung dengan negara lain;
c. Wilayah laut lebih dari 12 mil.
a. Penerbitan IUP mineral logam dan batubara dalam
rangka penanaman modal dalam negeri pada wilayah
izin usaha pertambangan Daerah yang berada dalam 1
(satu) Daerah provinsi termasuk wilayah laut sampai
dengan 12 mil laut
b. Penerbitan IUP mineral bukan logam dan batuan
dalam rangka penanaman modal dalam negeri pada
wilayah izin usaha pertambangan Daerah yang
berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk
wilayah laut sampai dengan 12 mil laut
No. Pemerintah Pusat Daerah Provinsi
5. Penerbitan izin usaha pertambangan dalam rangka
penanaman modal asing
6. Pemberian izin usaha pertambangan khusus mineral
dan batubara
7. Pemberian registrasi izin usaha pertambangan dan
penetapan jumlah produksi setiap Daerah provinsi
untuk komoditas mineral logam dan batubara
8. Penerbitan izin usaha pertambangan operasi produksi
khusus untuk pengolahan dan pemurnian yang
komoditas tambangnya berasal dari Daerah provinsi
lain di luar lokasi fasilitas pengolahan dan pemurnian,
atau impor serta dalam rangka penanaman modal asing
Penerbitan izin usaha pertambangan operasi
produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian
dalam rangka penanaman modal dalam negeri yang
komoditas tambangnya berasal dari 1 (satu) Daerah
provinsi
9. Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat
keterangan terdaftar dalam rangka penanaman modal
dalam negeri dan penanaman modal asing yang
kegiatan usahanya di seluruh wilayah Indonesia
Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat
keterangan terdaftar dalam rangka penanaman
modal dalam negeri yang kegiatan usahanya dalam 1
(satu) Daerah provinsi
10. Penetapan harga patoka mineral logam dan batubara Penetapan harga patokan mineral bukan logam dan
batuan
11. Pengelolaan inspektur tambang dan pejabat pengawas
pertambangan
12. Penerbitan izin pertambangan rakyat untuk
komoditas mineral logam, batubara, mineral bukan
logam, dan batuan dalam wilayah pertambangan
rakyat
Lanjutan
KEWAJIBAN PEMDA DALAM
PELAYANAN PERIZINAN
 Daerah dapat melakukan penyederhanaan jenis dan prosedur
pelayanan publik untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
daya saing daerah (Ps. 349)
 Pemda dapat memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik
 Kepala Daerah wajib memberikan pelayanan perizinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Ps. 350)
 Dalam memberikan pelayanan perizinan Daerah membentuk
Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu
 Kepala Daerah yang tidak memberikan pelayanan perizinan
dikenai sanksi administratif, dan Menteri dapat mengambil alih
pemberian izin yang menjadi kewenangan Pemda
 Kepala Daerah yang tidak memberikan pelayanan perizinan
sebagaimana Ps. 350 dikenai sanksi pidana sesuai ketentuan
peraturan perundang-udangan apabila pelanggarannya bersifat
pidana
 Pasal 402, mengatur bahwa:
a. Izin yang telah dikeluarkan sebelum berlakunya
UU Nomor 23 Tahun 2014, tetap berlaku sampai
dengan habis berlakunya izin;
b. BUMD yang telah ada sebelum berlakunya UU Nomor
23 Tahun 2014, wajib menyesuaiakan dengan ketentuan
dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak UU Nomor
23 Tahun 2014 diundangkan (paling lambat 2 Oktober
2017).
KETENTUAN PERALIHAN
UU NO. 23/2014
IV. PENYEDERHANAAN PERIZINAN SEKTOR MINERBA
IV. REFORMASI PERIZINAN SEKTOR PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
PENYEDERHANAAN PERIZINAN SEKTOR
MINERBA
 Penyederhanaan perizinan sektor minerba, diharapkan
dapat menjamin hal sbb:
a) Perizinan yang tidak tumpang tindih (melakukan
justifikasi, rasionalisasi, sinkronisasi perizinan eksisiting
dengan tuntutan dunia usaha yang relatif dinamis);
b) Pengurangan persyaratan perizinan (menghindari adanya
duplikasi dan pengulangan persyaratan perizinan);
c) Tata kelola waktu perizinan yang jelas (menyesuaikan SOP
dan Standar Pelayanan Minimal yang sudah ditetapkan);
d) Biaya perizinan yang jelas (harus ada maklumat pelayanan
yang memuat biaya menjamin aspek akuntabilitas);
e) Kemudahan tempat perizinan (menjadikan ruang RPIIT
sebagai role model PTSP);
f) Proses otomasi perizinan (mengutamakan pelayanan
perizinan secara online untuk memberi kemudahan kepada
dunia usaha dan mengurangi inefisiensi dari sisi waktu).
20
WP
WUP
WPN
WPR
WIUP
WIUPK
IPR
IUPK
IUP Lelang
Lelang
Permohonan
Lelang
Lelang
Mineral Batubara Min Non logam Batuan
Permohonan
Permohonan Permohonan Permohonan
Permohonan
IZIN USAHA PERTAMBANGAN
(BAB I Pasal 3, 4 - BAB II Pasal 6,7,8,10,11,12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38 – BAB III 47, 48 - BAB IV 51, 52, 53, 54, 56, 57, 58, 59, 60,
62, 63, 64, 65, 66, 67, PP No. 23 Tahun 2010)
IUP/K EKSPLORASI &
OPERASI PRODUKSI
KP PU
KP EKSPLORASI
KP EKSPLOITASI
KP ANGKUT-JUAL
KP OLAH-MURNI
UU No. 11 Thn 1967
Usaha pertambangan dilakukan
berdasakan IUP, IUPK atau IPR dan
terletak pada WP
Dalam 1 WUP/K dapat terdiri atas 1 atau lebih WIUP
Setiap pemohon hanya dapat diberikan 1 WIUP/K
Bagi yang terbuka (go public) dapat lebih dari 1
WIUP
IUP EKSPLORASI IUP OPERASI PRODUKSI
MINERAL PU EXPL FS LUAS KONST PROD LUAS
LOGAM
1 3 + (2X1) 1+(1) Max.
100.000
Min. 5.000
2 20 + (2x10) Max. 25.000
BATUBARA
1 2 + (2X1) 2 Max. 50.000
Min. 5.000
2 20 + (2x10) Max. 15.000
BUKAN
LOGAM
1
Jenis
ttn
1
1
Jenis
tertentu
3 + (1X1)
1
Jenis
tertentu
1+(1)
Max. 25.000
Min. 500
3 10 + (2x5)
Jenis tertentu
20 +(2x10)
Max. 5.000
BATUAN
1 1 1 Max. 5.000
Min. 5
1 5 + (2x5) Max.1000
RADIO AKTIF
1 3+(1x1) 1 Tergantung
Penugasan
Tergantung
Penugasan
Tergantung
Penugasan
: Sudah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi
PENDELEGASIAN WEWENANG PERIZINAN
MINERBA KE BKPM
 Menteri ESDM telah menerbitkan Permen ESDM No. 25 Tahun 2015
tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan Bidang
Pertambangan Mineral dan Batubara Dalam Rangka Pelaksanaan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepada Badan Koordinasi Penanaman
Modal
 Kewenangan pemberian perizinan di bidang pertambangan yang
didelegasikan kepada BKPM, meliputi:
1. IUP Ekslorasi
2. IUP Operasi Produksi
3. Pengakhiran IUP karena pengembalian
4. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan
5. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian
6. Izin Sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan
7. IUP Operasi Produksi untuk penjualan
8. Izin Prinsip pengolahand dan/atau pemurnian
9. Izin Usaha Jasa Pertambangan
PENDELEGASIAN WEWENANG PERIZINAN
MINERBA KE BKPM
 Dalam rangka pendelegasian pemberian perizinan di bidang
pertambangan yang didelegasikan kepada Kepala BKPM termasuk
pemberian persetujuan terhadap:
1. Perubahan status dari perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA
2. Perubahan status dari perusahaan PMA menjadi perusahaan PMDN
3. Persetujuan perubahan IUP Operasi Produksi khusus untuk
pengangkutan dan penjualan terkait:
a) Penyesuaian kerjasama
b) Penambahan kerjsasama
c) Peningkatan jumlah kapasitas
d) Penyesuaian IUP Operasi Produksi untuk penjualan
 Dalam rangka pemberian perizinan, Menteri ESDM menunjuk
pejabat/pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Minerba dengan
status penugasan sebagai perwakilan KESDM untuk ditempatkan di
BKPM
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
28
TIMELINE KERJA PTSP PUSAT
Peluncuran
perizinan
online
BKPM
Desember
2014
Januari
2015
2016
Peluncura
n PTSP
Pusat
(26 Jan)
PTSP Daerah
24 Provinsi – 120 Kabupaten/Kota
( Feb- Desember)
PTSP Daerah
34 provinsi
561 kab/kota
TUJUAN PTSP PUSAT:
Tercapainya proses perizinan yang cepat, sederhana, transparan dan terintegrasi
KONSEP PTSP PUSAT
• Investor cukup datang ke BKPM sebagai penyelenggara PTSP Pusat untuk
mengurus perizinan investasi, tidak perlu lagi berkeliling kantor
Kementerian/Lembaga
• Investor dapat memonitor proses perizinan secara online
• Investor memperoleh kepastian mengenai tenggat waktu perizinan
Uji Coba
PTSP
Pusat ( 15
Jan)
Sosialisasi
PTSP Pusat
( Jan- Maret)
Percepatan dan
Penyederhanaan
Perizinan
( Feb-April)
Februari- Desember
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Materi kuliah kebijakanpertambangan
Materi kuliah kebijakanpertambanganMateri kuliah kebijakanpertambangan
Materi kuliah kebijakanpertambanganAdhy Satrio
 
Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...
Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...
Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan BatubaraKorsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan BatubaraPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...rizkyanjana
 
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerahMekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerahArdi Susanto
 
Contoh Perjanjian Kontraktor Pengeboran Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081188...
Contoh Perjanjian Kontraktor Pengeboran Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081188...Contoh Perjanjian Kontraktor Pengeboran Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081188...
Contoh Perjanjian Kontraktor Pengeboran Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081188...GLC
 
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanahushfia
 
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...Didi Sadili
 
Perhitungan HPM Nikel.pdf
Perhitungan HPM Nikel.pdfPerhitungan HPM Nikel.pdf
Perhitungan HPM Nikel.pdfHafidzQadli1
 
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)FithrohPutri
 
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangInstrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangMusnanda Satar
 
Surat pembatalan-perjanjian
Surat pembatalan-perjanjianSurat pembatalan-perjanjian
Surat pembatalan-perjanjianKades Pauh
 
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009Nikka Sasongko
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan TanahLeks&Co
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
 
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganStruktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganAdhitya Henrika
 
Prosedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupatiProsedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupatiArdi Susanto
 

What's hot (20)

Materi kuliah kebijakanpertambangan
Materi kuliah kebijakanpertambanganMateri kuliah kebijakanpertambangan
Materi kuliah kebijakanpertambangan
 
Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...
Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...
Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...
 
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan BatubaraKorsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
 
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
 
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerahMekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
 
Contoh Perjanjian Kontraktor Pengeboran Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081188...
Contoh Perjanjian Kontraktor Pengeboran Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081188...Contoh Perjanjian Kontraktor Pengeboran Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081188...
Contoh Perjanjian Kontraktor Pengeboran Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081188...
 
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
 
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
 
Perhitungan HPM Nikel.pdf
Perhitungan HPM Nikel.pdfPerhitungan HPM Nikel.pdf
Perhitungan HPM Nikel.pdf
 
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
 
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangInstrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Surat pembatalan-perjanjian
Surat pembatalan-perjanjianSurat pembatalan-perjanjian
Surat pembatalan-perjanjian
 
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan Tanah
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
 
Rancangan Kontrak
Rancangan KontrakRancangan Kontrak
Rancangan Kontrak
 
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganStruktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
 
Prosedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupatiProsedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupati
 

Similar to Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlakunya UU No. 23/2014

Penjelasacxcng 2020.pptx
Penjelasacxcng 2020.pptxPenjelasacxcng 2020.pptx
Penjelasacxcng 2020.pptxraflyfarinda
 
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017Fahri Januar
 
Peraturan menteri esdm nomor 7 tahun 2020
Peraturan menteri esdm nomor 7 tahun 2020Peraturan menteri esdm nomor 7 tahun 2020
Peraturan menteri esdm nomor 7 tahun 2020Muhamad Wicaksono
 
Perda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu bara
Perda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu baraPerda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu bara
Perda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu baraArifuddin Ali
 
Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...
Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...
Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...Syafril Ramadhon
 
Pertambangan presentasi 17juni2015
Pertambangan presentasi 17juni2015Pertambangan presentasi 17juni2015
Pertambangan presentasi 17juni2015Ponk Pink
 
Perbup nomor-5-th-2013
Perbup nomor-5-th-2013Perbup nomor-5-th-2013
Perbup nomor-5-th-2013Achmad Wahid
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...ppbkab
 
Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)
Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)
Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)Sefnad Bagau
 
210069463 k-permen-lh-04-2012-indikator-ramah-lingkungan-tambang-terbuka-batu...
210069463 k-permen-lh-04-2012-indikator-ramah-lingkungan-tambang-terbuka-batu...210069463 k-permen-lh-04-2012-indikator-ramah-lingkungan-tambang-terbuka-batu...
210069463 k-permen-lh-04-2012-indikator-ramah-lingkungan-tambang-terbuka-batu...HendriHeriyanto
 
Permen ESDM 20 no. 2013
Permen ESDM 20 no. 2013Permen ESDM 20 no. 2013
Permen ESDM 20 no. 2013Fikri Irsyad
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERTAMBANGAN ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERTAMBANGAN ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERTAMBANGAN ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERTAMBANGAN ...iniPurwokerto
 
Salinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdf
Salinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdfSalinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdf
Salinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdfAnangMontgomery
 

Similar to Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlakunya UU No. 23/2014 (20)

Penjelasacxcng 2020.pptx
Penjelasacxcng 2020.pptxPenjelasacxcng 2020.pptx
Penjelasacxcng 2020.pptx
 
Pp1 2014bt
Pp1 2014btPp1 2014bt
Pp1 2014bt
 
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
 
Peraturan menteri esdm nomor 7 tahun 2020
Peraturan menteri esdm nomor 7 tahun 2020Peraturan menteri esdm nomor 7 tahun 2020
Peraturan menteri esdm nomor 7 tahun 2020
 
Perda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu bara
Perda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu baraPerda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu bara
Perda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu bara
 
Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...
Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...
Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...
 
Pertambangan presentasi 17juni2015
Pertambangan presentasi 17juni2015Pertambangan presentasi 17juni2015
Pertambangan presentasi 17juni2015
 
Perbup nomor-5-th-2013
Perbup nomor-5-th-2013Perbup nomor-5-th-2013
Perbup nomor-5-th-2013
 
3.materi hukum perburuhan
3.materi hukum perburuhan3.materi hukum perburuhan
3.materi hukum perburuhan
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
 
1. paparan ditjen minerba
1. paparan ditjen minerba1. paparan ditjen minerba
1. paparan ditjen minerba
 
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
 
Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)
Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)
Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)
 
Perda 18 2011
Perda 18 2011Perda 18 2011
Perda 18 2011
 
Permen esdm no. 11 tahun 2018
Permen esdm no. 11 tahun 2018Permen esdm no. 11 tahun 2018
Permen esdm no. 11 tahun 2018
 
210069463 k-permen-lh-04-2012-indikator-ramah-lingkungan-tambang-terbuka-batu...
210069463 k-permen-lh-04-2012-indikator-ramah-lingkungan-tambang-terbuka-batu...210069463 k-permen-lh-04-2012-indikator-ramah-lingkungan-tambang-terbuka-batu...
210069463 k-permen-lh-04-2012-indikator-ramah-lingkungan-tambang-terbuka-batu...
 
Kebijakan Pertambangan
Kebijakan PertambanganKebijakan Pertambangan
Kebijakan Pertambangan
 
Permen ESDM 20 no. 2013
Permen ESDM 20 no. 2013Permen ESDM 20 no. 2013
Permen ESDM 20 no. 2013
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERTAMBANGAN ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERTAMBANGAN ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERTAMBANGAN ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERTAMBANGAN ...
 
Salinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdf
Salinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdfSalinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdf
Salinan Kepmen ESDM Nomor 301 RPMBN 2022 sd 2027.pdf
 

More from Publish What You Pay (PWYP) Indonesia

Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPeluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

More from Publish What You Pay (PWYP) Indonesia (20)

Newsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
Newsletter Voicing for Life April 2020 - English VersionNewsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
Newsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
 
Newsletter Voicing for Life Desember 2019
Newsletter Voicing for Life Desember 2019Newsletter Voicing for Life Desember 2019
Newsletter Voicing for Life Desember 2019
 
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English VersionNewsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
 
Newsletter Voicing for Life April 2020
Newsletter Voicing for Life April 2020Newsletter Voicing for Life April 2020
Newsletter Voicing for Life April 2020
 
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in IndonesiaRevenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
 
Keterbukaan Kontrak dalam EITI
Keterbukaan Kontrak dalam EITIKeterbukaan Kontrak dalam EITI
Keterbukaan Kontrak dalam EITI
 
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
 
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
 
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
 
Newsletter - Open Contracting - Juli 2020
Newsletter - Open Contracting - Juli 2020Newsletter - Open Contracting - Juli 2020
Newsletter - Open Contracting - Juli 2020
 
Newsletter - Open Contracting - July 2020
Newsletter - Open Contracting - July 2020Newsletter - Open Contracting - July 2020
Newsletter - Open Contracting - July 2020
 
Newsletter - Open Contracting - Mei 2020
Newsletter - Open Contracting - Mei 2020Newsletter - Open Contracting - Mei 2020
Newsletter - Open Contracting - Mei 2020
 
Newsletter - Open Contracting - May 2020
Newsletter - Open Contracting - May 2020Newsletter - Open Contracting - May 2020
Newsletter - Open Contracting - May 2020
 
Newsletter - Open Contracting - April 2020
Newsletter - Open Contracting - April 2020Newsletter - Open Contracting - April 2020
Newsletter - Open Contracting - April 2020
 
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
 
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
 
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesiaKerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
 
Contract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
Contract Disclosure and Beneficial Ownership TransparencyContract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
Contract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
 
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPeluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
 
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
 

Recently uploaded

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 

Recently uploaded (12)

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 

Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlakunya UU No. 23/2014

  • 1. REFORMASI PERIZINAN DI BIDANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA PASCA BERLAKUNYA UU NO. 23 TAHUN 2014 Sony Heru Prasetyo, S.H.,S.Hum.,M.H. Kasubag Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Jakarta, 3 Februari 2016 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
  • 2. REGULASI & ARAH KEBIJAKAN BIDANG MINERBA TERKAIT TATA KELOLA PERIZINAN  Dalam kurun waktu tahun 2012 s.d tahun 2016, kebijakan dan regulasi terkait tata kelola perizinan pertambangan mineral dan batubara diwarnai dengan beberapa isu penting, yaitu: 1. Kebijakan Penetapan WP dan Moratorium Penerbitan IUP Baru 2. Penataan IUP (Kebijakan Clear and Clean IUP) 3. Penyesuaian dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 4. Reformasi Perizinan Pertambangan Minerba
  • 3. MORATORIUM PERIZINAN PERTAMBANGAN SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 4 TAHUN 2009  Sejak diterbitkannya UU Nomor 4 Tahun 2009, Pemerintah (Direktorat Jenderal Minerba) telah menerbitkan 2 (dua) Surat Edaran terkait Moratorium Penerbitan IUP Baru sbb: 1. Surat Edaran DJMBP No. 03 tentang Perizinan Pertambangan Sebelum Terbitnya Peraturan Pemerintah Sebagai Pelaksanaan UU No. 4 Tahun 2009 2. Surat Edaran DJMB No. 08 Tahun 2012 tentang Penghentian Sementara Penerbitan IUP Baru Sampai Ditetapkannya Wilayah Pertambangan
  • 4. SURAT EDARAN DJMBP NO. 03.E/31/DJB/2009
  • 5. SURAT EDARAN DJMB NO. 08.E/30/DJB/2012  Moratorium Penerbitan IUP Baru disebabkan karena belum adanya penetapan Wilayah Pertambangan dari Pemerintah  Meskipun Kepmen ESDM Tentang Penetapan WP telah terbit pada tahun 2013 dan 2014, namun hingga saat ini Menteri belum juga menetapkan satu wilayah pun menjadi Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) mineral logam dan batubara sebagai dasar dilakukannya pelelangan wilayah dan penerbitan IUP baru (mineral logam dan batubara) MORATORIUM PENERBITAN IUP BARU UNTUK LOGAM DAN BATUBARA MASIH BERLAKU EFEKTIF HINGGA SAAT INI
  • 6. KONDISI OBYEKTIF PERLUNYA MORATORIUM PENERBITAN IUP BARU 1. Penataan IUP Belum Sepenuhnya selesai 2. Kebijakan Pengendalian Produksi 3. Masih Terbatasnya Tenaga Fungsional Inspektur Tambang 4. Terbitnya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
  • 7. II. PENATAAN IUP  Pemerintah sejak tahun 2011 mulai melakukan penataan IUP yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah(dalam rangka pembinaan dan pengawasan), diawali dengan adanya Rekonsiliasi IUP Nasional pada bulan Mei 2011  Kebijakan IUP Clear and Clean dan Sertifikat Clear and Clean menjadi salah satu bagian dari upaya penataan IUP yang saat ini masih dijalankan oleh Pemerintah dan Pemerintah Provinsi  Moratorium penerbitan IUP baru diharapkan dapat mengakselerasi pelaksanaan penataan IUP existing
  • 8. II. PENATAAN IUP Keterangan : 1. Setiap perubahan jumlah IUP merupakan usulan penambahan, penciutan dan peningkatan tahap dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. 2. Daftar Korsup KPK di 12 Provinsi : Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Maluku Utara, Sulawesi Tanggara dan Sulawesi Selatan 3. Daftar Korsup KPK di 19 Provnsi : Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Banten, Maluku, Papua, Papua Barat, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, NTT, NTB, Sulut, Sulbar dan Gorontalo
  • 9. STATUS PENATAAN IUP STATUS MINERAL BATUBARA JUMLAH EKS OP EKS OP C&C 1,491 2,422 1,298 1,159 6,370 NON C&C 1,143 1,680 822 315 3,960 SUB TOTAL 2,634 4,102 2,120 1,474 10,320 TOTAL 6,736 3,594 Status: 21 Januari 2016 Keterangan: Data IUP didasarkan atas penyampaian SK pencabutan, masa berlaku habis dan peningkatan tahap oleh Pemerintah Daerah.
  • 10. TINDAK LANJUT PENATAAN IUP  Kementerian ESDM telah mengeluarkan Permen ESDM No. 43 Tahun 2015 tentang Tata Cara Evaluasi Penerbitan IUP Minerba dalam rangka percepatan evaluasi C&C kepada Gubernur paling lambat 90 hari kerja.  Beberapa hal yang diatur dalam Permen ESDM No. 43/2015: 1. Penyelesaian evaluasi C&C oleh Gubernur dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 90 hari kerja (paling lambat 12 Mei 2016) 2. Menteri/Gubernur melakukan pemberian sanksi administratif kepada pemegang IUP yang tidak memenuhi kriteria administratif, kewilayahan, teknis, lingkungan, dan finansial, termasuk melakukan pencabutan IUP 3. Menteri mengumukan IUP C&C dan Sertifikat C&C kepada pemegang IUP yang memenuhi kriteria administratif, kewilayahan, teknis, lingkungan, dan finansial
  • 11. III. UU NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH  Pada tanggal 2 Oktober 2014 terbit UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah  UU No. 23/2014 membawa perubahan paradigma penyelenggaraan kewenangan pemerintahan terkait pengelolaan SDA, termasuk di bidang pertambangan minerba  Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya mineral dibagi antara pemerintah pusat dan daerah provinsi (Pasal 14 ayat 1)  UU No. 4 Tahun 2009 dan seluruh peraturan turunannya (PP, Permen, dll) wajib menyesuaikan diri dengan UU No. 23/2014
  • 12. Wilayah Kerja Kab/Kota dan lintas Kab/Kota Wilayah Kerja lintas Provinsi PEMERINTAH PEMERINTAH DAERAH / PEMERINTAH GUBERNUR PEMERINTAH LOKAL DAN REGIONAL NASIONAL GUBERNUR PEMERINTAH 12 (Pasal 37 dan Pasal 48 UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba Jo UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
  • 13. PEMBAGIAN URUSAN DI BIDANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA (PASAL 15 AYAT (1) JO. LAMPIRAN HURUF CC ANGKA 2) No. Pemerintah Pusat Daerah Provinsi 1. Penetapan WP sebagai bagian dari tata ruang wilayah nasional, yang terdiri atas wilayah usaha pertambangan, wilayah pertambangan rakyat, dan wilayah pencadangan negara serta wilayah usaha pertambangan khusus 2. Penetapan WIUP mineral logam dan batubara serta wilayah izin usaha pertambangan khsusus 3. Penetapan WIUP mineral bukan logam dan batuan lintas Daerah provinsi dan wilayah laut lebih dari 12 mil Penetapan WIUP mineral bukan logam dan batuan dalam 1 (satu) Daerah provinsi dan wilayah laut s.d 12 mil 4. Penerbitan izin usaha pertambangan mineral logam, batubara, mineral bukan logam, dan batuan pada: a. Wilayah izin usaha pertambangan yang berada pada wilayah lintas Daerah provinsi; b. Wilayah izin usaha pertambangan yang berbatasan langsung dengan negara lain; c. Wilayah laut lebih dari 12 mil. a. Penerbitan IUP mineral logam dan batubara dalam rangka penanaman modal dalam negeri pada wilayah izin usaha pertambangan Daerah yang berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk wilayah laut sampai dengan 12 mil laut b. Penerbitan IUP mineral bukan logam dan batuan dalam rangka penanaman modal dalam negeri pada wilayah izin usaha pertambangan Daerah yang berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk wilayah laut sampai dengan 12 mil laut
  • 14. No. Pemerintah Pusat Daerah Provinsi 5. Penerbitan izin usaha pertambangan dalam rangka penanaman modal asing 6. Pemberian izin usaha pertambangan khusus mineral dan batubara 7. Pemberian registrasi izin usaha pertambangan dan penetapan jumlah produksi setiap Daerah provinsi untuk komoditas mineral logam dan batubara 8. Penerbitan izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian yang komoditas tambangnya berasal dari Daerah provinsi lain di luar lokasi fasilitas pengolahan dan pemurnian, atau impor serta dalam rangka penanaman modal asing Penerbitan izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian dalam rangka penanaman modal dalam negeri yang komoditas tambangnya berasal dari 1 (satu) Daerah provinsi 9. Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat keterangan terdaftar dalam rangka penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing yang kegiatan usahanya di seluruh wilayah Indonesia Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat keterangan terdaftar dalam rangka penanaman modal dalam negeri yang kegiatan usahanya dalam 1 (satu) Daerah provinsi 10. Penetapan harga patoka mineral logam dan batubara Penetapan harga patokan mineral bukan logam dan batuan 11. Pengelolaan inspektur tambang dan pejabat pengawas pertambangan 12. Penerbitan izin pertambangan rakyat untuk komoditas mineral logam, batubara, mineral bukan logam, dan batuan dalam wilayah pertambangan rakyat Lanjutan
  • 15. KEWAJIBAN PEMDA DALAM PELAYANAN PERIZINAN  Daerah dapat melakukan penyederhanaan jenis dan prosedur pelayanan publik untuk meningkatkan mutu pelayanan dan daya saing daerah (Ps. 349)  Pemda dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik  Kepala Daerah wajib memberikan pelayanan perizinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Ps. 350)  Dalam memberikan pelayanan perizinan Daerah membentuk Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu  Kepala Daerah yang tidak memberikan pelayanan perizinan dikenai sanksi administratif, dan Menteri dapat mengambil alih pemberian izin yang menjadi kewenangan Pemda  Kepala Daerah yang tidak memberikan pelayanan perizinan sebagaimana Ps. 350 dikenai sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-udangan apabila pelanggarannya bersifat pidana
  • 16.  Pasal 402, mengatur bahwa: a. Izin yang telah dikeluarkan sebelum berlakunya UU Nomor 23 Tahun 2014, tetap berlaku sampai dengan habis berlakunya izin; b. BUMD yang telah ada sebelum berlakunya UU Nomor 23 Tahun 2014, wajib menyesuaiakan dengan ketentuan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak UU Nomor 23 Tahun 2014 diundangkan (paling lambat 2 Oktober 2017). KETENTUAN PERALIHAN UU NO. 23/2014
  • 18. IV. REFORMASI PERIZINAN SEKTOR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
  • 19. PENYEDERHANAAN PERIZINAN SEKTOR MINERBA  Penyederhanaan perizinan sektor minerba, diharapkan dapat menjamin hal sbb: a) Perizinan yang tidak tumpang tindih (melakukan justifikasi, rasionalisasi, sinkronisasi perizinan eksisiting dengan tuntutan dunia usaha yang relatif dinamis); b) Pengurangan persyaratan perizinan (menghindari adanya duplikasi dan pengulangan persyaratan perizinan); c) Tata kelola waktu perizinan yang jelas (menyesuaikan SOP dan Standar Pelayanan Minimal yang sudah ditetapkan); d) Biaya perizinan yang jelas (harus ada maklumat pelayanan yang memuat biaya menjamin aspek akuntabilitas); e) Kemudahan tempat perizinan (menjadikan ruang RPIIT sebagai role model PTSP); f) Proses otomasi perizinan (mengutamakan pelayanan perizinan secara online untuk memberi kemudahan kepada dunia usaha dan mengurangi inefisiensi dari sisi waktu).
  • 20. 20 WP WUP WPN WPR WIUP WIUPK IPR IUPK IUP Lelang Lelang Permohonan Lelang Lelang Mineral Batubara Min Non logam Batuan Permohonan Permohonan Permohonan Permohonan Permohonan IZIN USAHA PERTAMBANGAN (BAB I Pasal 3, 4 - BAB II Pasal 6,7,8,10,11,12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38 – BAB III 47, 48 - BAB IV 51, 52, 53, 54, 56, 57, 58, 59, 60, 62, 63, 64, 65, 66, 67, PP No. 23 Tahun 2010) IUP/K EKSPLORASI & OPERASI PRODUKSI KP PU KP EKSPLORASI KP EKSPLOITASI KP ANGKUT-JUAL KP OLAH-MURNI UU No. 11 Thn 1967 Usaha pertambangan dilakukan berdasakan IUP, IUPK atau IPR dan terletak pada WP Dalam 1 WUP/K dapat terdiri atas 1 atau lebih WIUP Setiap pemohon hanya dapat diberikan 1 WIUP/K Bagi yang terbuka (go public) dapat lebih dari 1 WIUP
  • 21. IUP EKSPLORASI IUP OPERASI PRODUKSI MINERAL PU EXPL FS LUAS KONST PROD LUAS LOGAM 1 3 + (2X1) 1+(1) Max. 100.000 Min. 5.000 2 20 + (2x10) Max. 25.000 BATUBARA 1 2 + (2X1) 2 Max. 50.000 Min. 5.000 2 20 + (2x10) Max. 15.000 BUKAN LOGAM 1 Jenis ttn 1 1 Jenis tertentu 3 + (1X1) 1 Jenis tertentu 1+(1) Max. 25.000 Min. 500 3 10 + (2x5) Jenis tertentu 20 +(2x10) Max. 5.000 BATUAN 1 1 1 Max. 5.000 Min. 5 1 5 + (2x5) Max.1000 RADIO AKTIF 1 3+(1x1) 1 Tergantung Penugasan Tergantung Penugasan Tergantung Penugasan : Sudah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26. PENDELEGASIAN WEWENANG PERIZINAN MINERBA KE BKPM  Menteri ESDM telah menerbitkan Permen ESDM No. 25 Tahun 2015 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal  Kewenangan pemberian perizinan di bidang pertambangan yang didelegasikan kepada BKPM, meliputi: 1. IUP Ekslorasi 2. IUP Operasi Produksi 3. Pengakhiran IUP karena pengembalian 4. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan 5. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian 6. Izin Sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan 7. IUP Operasi Produksi untuk penjualan 8. Izin Prinsip pengolahand dan/atau pemurnian 9. Izin Usaha Jasa Pertambangan
  • 27. PENDELEGASIAN WEWENANG PERIZINAN MINERBA KE BKPM  Dalam rangka pendelegasian pemberian perizinan di bidang pertambangan yang didelegasikan kepada Kepala BKPM termasuk pemberian persetujuan terhadap: 1. Perubahan status dari perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA 2. Perubahan status dari perusahaan PMA menjadi perusahaan PMDN 3. Persetujuan perubahan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan terkait: a) Penyesuaian kerjasama b) Penambahan kerjsasama c) Peningkatan jumlah kapasitas d) Penyesuaian IUP Operasi Produksi untuk penjualan  Dalam rangka pemberian perizinan, Menteri ESDM menunjuk pejabat/pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Minerba dengan status penugasan sebagai perwakilan KESDM untuk ditempatkan di BKPM
  • 28. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 28 TIMELINE KERJA PTSP PUSAT Peluncuran perizinan online BKPM Desember 2014 Januari 2015 2016 Peluncura n PTSP Pusat (26 Jan) PTSP Daerah 24 Provinsi – 120 Kabupaten/Kota ( Feb- Desember) PTSP Daerah 34 provinsi 561 kab/kota TUJUAN PTSP PUSAT: Tercapainya proses perizinan yang cepat, sederhana, transparan dan terintegrasi KONSEP PTSP PUSAT • Investor cukup datang ke BKPM sebagai penyelenggara PTSP Pusat untuk mengurus perizinan investasi, tidak perlu lagi berkeliling kantor Kementerian/Lembaga • Investor dapat memonitor proses perizinan secara online • Investor memperoleh kepastian mengenai tenggat waktu perizinan Uji Coba PTSP Pusat ( 15 Jan) Sosialisasi PTSP Pusat ( Jan- Maret) Percepatan dan Penyederhanaan Perizinan ( Feb-April) Februari- Desember