2. DISERTASI
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN SAINS DI SMAN SE-KOTA
PURWOKERTO
OLEH
SUNHAJI
NIM. T811008011
Promotor : Prof. Dr. Soetarno Joyoatmojo, M.Pd
Ko Promotor I : Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd
Ko Promotor II : Dra. Dewi Rochsantiningsih, M.Ed, Ph.D
3. Ketua :
Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS
Sekretaris :
Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS
Anggota Penguji
Prof. Dr. Furqon Hidayatullah, M.Pd
Dr. Asrowi, M.Pd
Promotor/ Anggota penguji :
Prof. Dr. Soetarno Joyoatmojo, M.Pd
Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd
Dra. Dewi Rochsantiningsih, M.Ed., Ph.D
Penguji internal :
Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd
Penguji Eksternal :
Dr. Sujarwo, M.Pd
4. PAI merupakan salah satu mata pelajaran yang
berorientasi pada tercapainya keimanan & ketaqwaan
Peserta didik terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Tujuan akhir PAI adalah “amalussolikhah” bukan
Islamologi
Latar Belakang Masalah
7. Solusi PAI
• PAI harus didekati secara integratif, tidak
monolitik sekedar Tafakuh fi-din
• Model pembelajaran Tematik-integratif PAI
dengan Sains merupakan salah satu alternatif
menjembatani kelemahan-kelemahan
pembelajaran PAI
8. MENGAPA INTEGRASI DENGAN
SAINS..?
1. Agama Islam banyak menyeru kepada umatnya untuk
banyak berfikir (afala tatafakarun, afala taqilun, afala
tadabarun, afala yandurun, afala taskurun dll)
2. Mapel Sains (Fisika, Kimia, Biologi) banyak berbicara
tentang alam semesta dan kehidupanya
3. Keimanan &Ketaqwaan peserta didik muncul salah
satunya karena banyak bertafakur dan bertadabur
tentang alam semesta
9. Alasan keterpaduan PAI dengan Sains
1. Sains akan memberikan banyak kemanfaatan bagi
kehidupan manusia jika didasari azas Imtaq, jika
tidak di dasari Imtaq akan menjadi destruktif bagi
kemanusiaan.
2. Sains menjadi dasar modernisme yang
menumbuhkan gaya hidup materialistik,
skuleristik dan hedonistik, jika tidak dilandasi
Imtaq akan menjadi fatalistik
3. Sains menjadi salah satu landasan kebahagiaan
dunia, tanpa agama semua kemajuan hanya
fatamorgana
10. 1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PAI yang
berlangsung selama ini di SMAN se-kota
Purwokerto?
2. Bagaimanakah pengembangan model
pembelajaran tematik-integratif PAI dengan Sains
di SMAN se-kota Purwokerto?
3. Bagaimanakah tingkat keefektifan model
pembelajaran tematik-integratif PAI dengan Sains
dalam meningkatkan keimanan &ketaqwaan
peserta didik di SMAN se-kota Purwokerto ?
11. 1. Untuk menghasilkan gambaran tentang pelaksanaan
pembelajaran PAI yang selama ini berlangsung di SMAN se-
kota Purwokerto
2. Untuk menciptakan model pembelajaran tematik-integratif
PAI dengan Sains di SMAN se-kota Purwokerto
3. Untuk menguji keefektifan model pembelajaran tematik-
integratif PAI dengan Sains dalam meningkatkan keimanan
&ketaqwaan peserta didik di SMAN se-kota Purwokerto
12. Model pembelajaran yang mengkaitkan beberapa
aspek dalam antar mata pelajaran yang
diintegrasikan.
Tujuan :
Siswa belajar baik secara individual/ kelompok
mencari, menggali dan menemukan konsep
keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.
13. Klasifikasi
Pengintegrasian
Antardisiplin
Ilmu
Interdisiplin
Ilmu
Inter dan Antar
disiplin Ilmu
1. Fragmented Model/
Model Tergambarkan
2. Connected Model/
Model Terhubung
3. Nested Model/ Model
Tersarang
1. Emmersed Model/
Model terbenam
2. Networked Model/
Model Jaringan
Kerja
1. Sequenced Model/ Model
Terurut
2. Shared Model/ Model
Terkombinasi
3. Webbed Model/ Model Jaring
Laba-laba
4. Threaded Model/ Model
Terantai
5. Integrated Model/ Model
Keterpaduan
14. 1. Berpusat pada siswa.
2. Menekankan pembentukan pemahaman dan
kebermanfaatan.
3. Belajar melalui pengalaman langsung.
4. Lebih menekankan proses daripada hasil
5. Syarat dengan muatan keterkaitan.
16. Metode penelitian ini adalah Research
and development terdiri-dari 3 tahap
yakni:
1. Tahap pendahuluan/eksplorasi
2. Tahap pengembangan
3. Tahap pengujian
17. Studi literatur
Studi lapangan
tentang
pembelajaran PAI
yang sudah ada
Deskripsi dan analisis
masalah, temuan
model yang ada
Penyusunan draft
awal model
pembelajaan tematik
integratif PAI dengan
sains
Model final
1. Tes awal
2. Implementasi
model
3. Tes akhir
Model hipotetik
Evaluasi dan
penyempurnaan
Uji lebih luas
Evaluasi dan
perbaikan
Uji terbatas
1. Tahap Pendahuluan
2. Tahap Pengembangan
3. Tahap Pengujian
19. Uji Terbatas
& Uji Luas
Uji
Efektfitas
Model Pembelajaran
Tematik Integratif
PAI dengan Sains
1. Tujuan
2. Materi
3. Metode
4. Media
5. Evaluasi
Produk :
Buku panduan
(silabus dan RPP)
Model Pembelajaran
Tematik Integratif
PAI dengan Sains
1. Tujuan
2. Materi
3. Metode
4. Media
5. Evaluasi
Produk :
Buku panduan
(silabus dan RPP)
Nilai-nilai
keimanan
dan
ketaqwaan
Alam
semes
ta
Ling.
hidup
Model
Hipotetik
Model Pembelajaran
Tematik Integratif
PAI dengan Sains
1. Tujuan
2. Materi
3. Metode
4. Media
5. Evaluasi
Produk :
Buku panduan
(silabus dan RPP)
Tema
Biologi
PAI
Kimia
Fisika
Biologi
PAI
Kimia
Fisika
Biologi
PAI
Kimia
Fisika
Bagan 2.4 Model Hipotetik Pengembangan Pembelajaran Tematik Integratif PAI dengan Sains
20. Biologi
-Keanekaragaman
hayati & usaha
pelstariannya
- Mendeskripsikan
dunia tumbuhan,
hewan, dan manusia
Fisika
-Mengamati gerak
lurus, melingkar &
parabola
- Menganalisa
keteraturan gerak
planet dalam tata surya
Kimia
-Mendeskripsikan
unsur-unsur alam
(gas, alkohol, dll)
- Mendeskripsikan
unsur-unsur alam bagi
kehidupan
PAI
-Kekuasaan Allah dengan ciptaanNya
-Ciptaan Allah berbagai jenis tumbuhan
dan hewan
-Proses penciptaan manusia
-Melestarikan
lingkungan hidup
biotik dan abiotik
22. Kurikulum PAI yang dibakukan
pemerintah melalui Kemenag yang
memuat SK, KD PAI perlu direvitalisasi
dengan model tematik-integratif dengan
Sains
23. Skala Respon siswa Hasil observasi
terhadap guru
Hasil Observasi
terhadap siswa
5 (baik skali)
4 (baik)
3 (cukup)
2 (kurang)
1 (kurang sekali)
10.36 %
48.51 %
34.44 %
5.92 %
0.37 %
Kategori baik Baik
Rata-rata
persentase
tertinggi
48.51 %
kategori baik
24. Gambar 12 Diagram Batang Respon Siswa Terhadap
Pelaksanaan Model Pada Uji terbatas
25. Skala Respon siswa Hasil observasi
terhadap guru
Hasil Observasi
terhadap siswa
5 (baik skali)
4 (baik)
3 (cukup)
2 (kurang)
1 (kurang
sekali)
23.29 %
52.68 %
29.02%
51.43%
0.%
Kategori baik Baik
Rata-rata
persentase
tertinggi
52.68 %
kategori baik
26. Gambar 13 Diagram Batang Respon Siswa Terhadap
Pelaksanaan Model Pada Uji Luas
27. Skala Respon
siswa
Hasil
observasi
terhadap
guru
Hasil
Observasi
terhadap
siswa
Uji -t
5 (baik skali)
4 (baik)
3 (cukup)
2 (kurang)
1 (kurang
sekali)
46.23 %
45.80 %
5.95%
0 %
0.%
Kategori
baik sekali
Baik sekali T hitung > t
tabel
2.494 > 2.00
Rata-rata
persentase
tertinggi
46.23 %
kategori
baik sekali
Terdapat
kenaikan gain
skor kelas
eksperimen
5.32 > dari
gain skor
kelas kontrol
1.19
28. Gambar 15 Diagram Batang Respon Siswa Terhadap
Pelaksanaan Model pada Uji Utama Ke-1
29. Skala Respon
siswa
Hasil
observasi
terhadap
guru
Hasil
Observasi
terhadap
siswa
Uji -t
5 (baik skali)
4 (baik)
3 (cukup)
2 (kurang)
1 (kurang
sekali)
38.13 %
70.13 %
10.80 %
1.2 %
0.%
Kategori baik
sekali
Baik sekali T hitung > t
tabel
7.987 > 2.00
Rata-rata
persentase
tertinggi
70.13 %
kategori
baik
Terdapat
kenaikan gain
skor kelas
eksperimen
16.27 > dari
gain skor kelas
kontrol 2.78
30. Gambar 16 diagram Batang Respon Siswa Terhadap
Pelaksanaan Model pada Uji Utama Ke-2
31. Pembelajaran PAI yang berlangsung selama ini lebih
fokus pada pendalaman agama Islam (tafakuh fi –
din), belum menyentuh hal-hal terkait dengan dunia
sains, pada hal dalam pembicaraan tentang hakikat
Agama Islam adalah ayat kauliyah (ayat-ayat al-
Qur,an sebagai sumber hukum Islam dan ayat
kauniyah (alam semesta sebagai ciptaan Tuhan)
32. Pengintegrasian antara ayat kauliyah
dengan ayat kauniyah, hakikatnya
adalah integrasi antara PAI dengan
Sains, karena masalah alam semesta
adalah masalah yang utama dipelajari
dalam ilmu Sains
Pembelajaran tematik-integratif sangat
membantu proses belajar siswa, karena
maslah yang dihadapi di dunia nyata
(alam) tidak selamanya dapat dijelaskan
secara terpisah/parsial dengan mata
pelajaran tersendiri, tetapi justru harus
terpadu
33. Model integrasi antara PAI dengan Sains
selain memadukan kauliyah dengan
kauniyah, juga ditegaskan dalam sebuah
hadits Nabi SAW “ Al-din’ al-Aql La’dina li
man la’aql lahu” (Agama adalah akal, dan
tidak ada agama bagi mereka yang tidak
berakal)
Produk akhir dari model integrasi ini adalah
mengikhis dikhotomi ilmu antara ilmu agama
dengan ilmu umum
34. 1. Setelah melewati beberapa tahapan uji
coba,dari uji validasi pakar, uji coba
lapangan terbatas, uji coba lapangan luas
dan akhirnya tahapan pengujian keampuhan
model pada uji utama, dihasilkan produk
sangat layak/ efektif diterapkan di sekolah
2. Kelayakan tersebut dilihat dari rata-rata
penilaian hampir semua tahapan menilai “B”
dengan kategori “baik”
35. 3. Selain layak digunakan produk ini juga
memiliki keunggulan dan juga
kelemahan
4. Keunggulan produk ini adalah
a.Pembelajaran tematik-integratif dengan
sains lebih efektif untuk
menghantarkan peserta didik lebih
menghayati keagungan Tuhan dengan
menghayati ciptaan-Nya dan
kekuasaan-Nya
b.Pembelajaran tematik-integratif mema-
dukan pola pembelajaran konvensional
antara ceramah dengan pembelajaran
konstekstual, yakni memadukan antara
nilai-nilai keislaman dengan nilai-nilai
saintik
36. c.Model pembelajaran tematik-integratif
merupakan salah satu model
pembelajaran konsruktivistik
d.Pembelajaran tematik-integratif meng-
hasilkan produk yang realistik yakni
berupa tumbuh dan meningkatnya
keimanan dan ketaqwaan peserta didik
37. Kelemahan model tematik-integratif
Adanya tuntutan dari pihak institusi, agar
memenuhi tuntutan KKM di sekolah, dengan
tekanan tuntutan KKM tersebut, menjadikan
para guru PAI tidak bebas berbuat
merevitalisasi kurikulum (silabus dan RPP)
untuk dijadikan model tematik-integratif
38. 1. Model pembelajaran tematik-integratif PAI
dengan Sains mensinergikan pembelajaran
tekstual dengan kontekstual oleh karena itu
jika pembelajaran PAI menerapkan model
tematik-integratif maka keimanan dan
ketaqwaan siswa akan lebih cepat meningkat
2. Model pembelajaran tematik-integratif PAI
dengan Sains akan memfasilitasi belajar
siswa, karena masalah yang dihadapi siswa
tidak selamanya dapat dijelaskan secara
terpisah
39. 3. Model pembelajaran tematik-integratif
PAI dengan Sains merupakan salah
satu model pembelajaran
konstruktivistik, jika pembelajaran ini
diterapkan, maka siswa akan lebih
aktif mencari ide-ide sesuai dengan
konteks pembelajaran
4. Pembelajaran tematik-integratif adalah
pembelajaran dengan melalui tema-
tema yang diintegrasikan dengan mata
pelajaran lain, jika diterapkan maka
pengetahuan siswa akan lebih
mendalam
40. Pembelajaran PAI hakikatnya adalah
pembelajaran integrasi yakni antara
kauliyah dengan kauniyah, namun
masih ditemukan di sekolah bahwa PAI
masih tafakuh fi-din/monolitik.
Model pembelajaran tematik-integratif
PAI dengan Sains merupakan salah
satu alternatif mengurangi sisi
kesenjangan antara belajar ilmu-ilmu
din/syari’ah dengan ilmu-ilmu akliyah
41. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan
peserta didik melalui pembelajaran PAI
membutuhkan
pengembangan/elaborasi dengan ilmu-
ilmu Sains
Proses munculnya keimanan seseorang
karena memikirkan kejadian langit
bumi, kemudian pengakuan bahwa
penciptaan Allah tidak sia-sia dan
pengakuan kemaha Kuasaan Tuhan,
oleh karena itu di awali dengan
pengakuan dalam hati,pengakuan itu
timbul setelah menyelidiki alam,
pengakuan hati tersebut diucapkan dan
diamalkan. (QS Ali Imron ayat 191)