Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dan budaya Indonesia. Kearifan lokal dijelaskan sebagai nilai-nilai yang turun temurun diwariskan untuk melindungi lingkungan, dan mencakup berbagai aspek seperti adat, seni, dan petuah. Budaya Indonesia dipengaruhi oleh kearifan lokal, seperti gotong royong dan keragaman budaya yang diwadahi oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
2. Pengertian Kearifan Lokal
Istilah Kearifan Lokal dapat ditemui dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam undang-undang
tersebut, Kearifan Lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan
masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara
lestari.
Prabandani (2011) menyimpulkan, Kearifan Lokal adalah nilai-nilai, norma, hukum-
hukum dan pengetahuan yang dibentuk oleh ajaran agama, kepercayaan-
kepercayaan, tata nilai tradisional dan pengalaman-pengalaman yang diwariskan
oleh leluhur yang akhirnya membentuk sistem pengetahuan lokal yang digunakan
untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sehari-hari oleh masyarakat.
3.
4. Ciri-Ciri Kearifan Lokal
1. Dapat bertahan terhadap budaya asing
Kearifan lokal berasal dari nilai-nilai budaya setempat yang telah bertahan secara turun temurun
diwariskan dan menjadi bagian dari kehidupan suatu masyarakat dan bangsa. Hal ini membuat
budaya asing yang masuk melalui berbagai media tidak akan membuat kearifan lokal menjadi hilang
dari masyarakat, kecuali memang dirasakan tidak dibutuhkan lagi.
2. Memiliki kemampuan untuk mengakomodasi unsur budaya asing terhadap budaya asli
Kearifan lokal adalah sesuatu yang luwes dan fleksibel, sehingga adanya unsur budaya asing dapat
diakomodir tanpa merusak kearifan lokal yang ada di masyarakat tersebut.
3. Memiliki kemampuan mengintegrasi unsur budaya asing ke dalam budaya asli
Kearifan lokal selain mengakomodir juga mampu mengintegrasikan budaya asing dalam
karakteristik kearifan lokal yang ada menjadi satu kesatuan. Misalnya, dalam pembangunan gedung,
bentuk desain dan arsitektur memadukan budaya lokal tetapi cara dan prosesnya mengikuti
pembangunan modern.
5. Ciri-Ciri Kearifan Lokal
4. Mempunyai kemampuan untuk mengendalikan budaya asing yang masuk
Kearifan lokal adalah suatu warisan adat istiadat dan budaya yang telah turun
temurun. Hal ini menyebabkannya sulit dihilangkan dalam waktu yang cepat. Dengan
demikian, kearifan lokal mampu mengendalikan salah satu dampak negatif globalisasi,
yaitu masuknya budaya asing.
5. Memiliki kemampuan untuk memberi arah pada perkembangan budaya di
masyarakat
Kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang menjadi
pedoman untuk bersikap dan bertindak. Melalui kearifan lokal, masyarakat akan
mampu mengembangkan budaya secara terarah.
6. Fungsi dari Kearifan Lokal bagi Masyarakat
1. Konservasi Pelestarian Sumber Daya Alam yang Ada
Kearifan lokal memiliki cakupan yang cukup luas. Bukan hanya adat istiadat, kearifan lokal juga
merupakan pandangan hidup masyarakat mengenai sumber daya alam yang ada di wilayah
mereka. Kearifan lokal yang ada membuat masyarakat lebih sadar mengenai pentingnya sumber
daya alam yang ada disekitar mereka.
2. Menjadi Petuah, Kepercayaan, dan Pantangan
Nenek moyang kita mewariskan berbagai kearifan lokal. Dengan kearifan lokal yang melekat
pada masyarakat, maka bukan hanya merupakan pandangan hidup yang bisa menjadi lebih
baik. Lebih dari itu, kearifan lokal juga mencakup nasihat atau petuah, pantangan yang tidak
boleh dilanggar, juga kepercayaan yang dipelihara dengan baik.
3. Menjadi Ciri Utama Sebuah Masyarakat
Kearifan lokal yang ada juga mencakup adat dan istiadat. Meski seringkali dianggap kuno, tetapi
adat dan istiadat inilah yang justru membuat sebuah daerah jadi unik dan berbeda dari daerah
lainnya di Indonesia.
7. Jenis-Jenis Kearifan Lokal
1. Kearifan Lokal Berwujud Nyata atau Tangible
Kearifan lokal dalam bentuk nyata atau tangible ini bisa dilihat dalam berbagai bentuk, baik itu dalam
bentuk tekstual seperti tata cara, aturan, atau sistem nilai.
Bentuk selanjutnya adalah arsitektural seperti berbagai jenis rumah adat yang ada di setiap daerah di
Indonesia. Misalnya rumah Gadang di Sumatera Barat, rumah Joglo dari Jawa Tengah, atau rumah Panggung
dari Jambi.
Bentuk kearifan lokal berwujud nyata lainnya adalah cagar budaya seperti patung, berbagai alat seni
tradisional, senjata tradisional yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi lainnya, berbagai
macam kuliner daerah, hingga tekstil tradisional seperti kain batik dari Pulau Jawa, dan kain tenun dari Pulau
Sumba
2. Kearifan Lokal yang Tidak Berwujud atau Intangible
Bentuk kearifan lokal tidak berwujud antara lain adalah nasihat, nyanyian, pantun, atau cerita yang
mengandung pelajaran hidup bagi generasi selanjutnya yang bertujuan agar para generasi muda di wilayah
tersebut tidak melakukan tindakan buruk yang dapat merugikan diri sendiri, masyarakat, serta alam sekitar
yang menjadi rumah serta sumber penghidupan mereka.
11. KESIMPULAN
Kearifan lokal, dalam bentuk tidak nyata seperti petuah, pantun, maupun cerita lah
yang selama ini menjaga kita untuk tetap berada dalam jalan yang benar.
Sedangkan kearifan lokal berbentuk nyata seperti batik, kerajinan tangan, arsitektur
rumah adat, memang mungkin saja kadang terkesan begitu kuno. Namun tanpa
sadar membuat kita jadi begitu berbeda dari wilayah lainnya.
Aneka bentuk kearifan lokal ini tanpa sadar bukan hanya menjadi kepercayaan
yang harus dipegang teguh, tetapi juga menjadi identitas sebuah wilayah. Tanpa
identitas ini, sebuah wilayah tidak dapat dikenali, dan diingat oleh orang luar.
12. PEDOMAN BERSATU DAN BERBUDAYA
“al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah” artinya
Memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik’
Bhineka Tunggal Ika
13. Daftar Pustaka
Katadata.co.id dengan judul "Kearifan Lokal adalah Nilai Luhur, Pahami Ciri-Ciri dan
Fungsinya" https://katadata.co.id/iftitah/berita/6200d042cf539/kearifan-lokal-
adalah-nilai-luhur-pahami-ciri-ciri-dan-fungsinya
https://www.gramedia.com/literasi/kearifan-lokal/