2. Metodologi Umum Pengembangan Sistem
System Planning. Pengamatan dan penelitian awal untuk
mengetahui tingkat kepentingan sistem, menentukan
lingkup sistem dan membuat perencanaan pengembangan
System Analysis. Analisis domain sistem untuk
mengidentifikasikan elemen sistem, masalah, kebutuhan,
peluang, tujuan dan arahan.
System Design. Merancang pemodelan sistem dalam
conceptual model dan software engineering.
System Implementation. Menginstalasi perangkat lunak
dan perangkat keras, melatih pengoperasian sistem dan
menerapkan sistem.
System Maintenance. Merawat dan memperbaiki sistem.
3.
4. Perencanaan Pengembangan Sistem
Perencanaan Pengembangan Sistem merupakan
proses pertama dari pengembangan sistem sebagai
tindak lanjut inisiasi dari system owner.
Dimulai dengan aktivitas pengamatan pendahuluan
(preliminary investigation) untuk mengevaluasi
kelayakan nilai (worth) dan manfaat (benefit) dari
sistem yang akan dikembangkan.
Tahap perencanaan mencakup penentuan lingkup
(scope), membuat rencana kerja (work plan) dan
melaksanakan manajemen proyek.
5. Perencanaan Pengembangan Sistem
Merumuskan masalah (problems)
Mendefinisikan peluang (opportunities)
Mendefinisikan kendala (constraints)
Menentukan tujuan (objectives)
Menentukan lingkup (scope)
Membuat arahan (directives)
9. Kerangka PIECES : PERFORMANSI
Keluaran (throughput)
Beberapa pekerjaan membutuhkan waktu cukup
banyak
Waktu layan (response time)
Waktu tunggu antara transaksi
atau permintaan dengan responnya
10. Kerangka PIECES : INFORMASI (Output)
Informasi kurang
Informasi penting kurang
Informasi relevan kurang
Informasi berlebih
Informasi dalam bentuk yang kurang
bermanfaat
Informasi tidak akurat
Informasi sulit dihasilkan
Informasi tidak diperbarui
11. Kerangka PIECES : INFORMASI (Input)
Data tidak tersedia
Data tidak tersedia saat diperlukan
Data tidak akurat
Data sulit diperoleh
Data redundan
Terlalu banyak data
Terdapat data ilegal
12. Kerangka PIECES : INFORMASI (Storage)
Data tersimpan redundan di beberapa file
atau basisdata
Data tersimpan tidak akurat
Data tidak aman dari kerusakan dan
pengrusakan
Data tidak terorganisasi dengan baik
Data tidak fleksibel
Data tidak bisa diakses
13. Kerangka PIECES : EKONOMI (Biaya)
Biaya tidak diketahui
Biaya tidak terlacak pada sumbernya
Biaya terlalu tinggi
14. Kerangka PIECES : EKONOMI (Keuntungan)
Pasar baru dapat tereksplor
Pemasaran yang ada dapat diperbaiki
Order dapat ditingkatkan
15. Kerangka PIECES : KONTROL (Sekuritas rendah)
Input data tidak teredit dengan baik
Kriminal dapat menyerang data
Data diperoleh oleh pihak yang
tidak mempunyai wewenang
Data redundan tidak konsisten
Aturan kerahasiaan data dapat ditembus
Kesalahan proses dapat terjadi
Kesalahan pengambilan keputusan dapat
terjadi
16. Kerangka PIECES : KONTROL (Sekuritas tinggi)
Rangkaian dan batasan birokrasi
memperlambat sistem
Pengendalian kurang nyaman
bagi pengguna
Pengendalian berlebih menyebabkan waktu
tunggu
17. Kerangka PIECES : EFISIENSI
Pemborosan waktu karena redundansi
(input, proses dan output)
Pemborosan material dan suplai
Usaha yang diperlukan untuk tugas-tugas
yang tidak diperlukan
Material yang dipergunakan
sebenarnya tidak diperlukan
18. Kerangka PIECES : LAYANAN
Hasil tidak akurat
Hasil tidak konsisten
Hasil tidak andal (unreliable)
Sistem tidak mudah dipelajari
Sistem tidak mudah digunakan
Sistem janggal saat digunakan
Sistem tidak fleksibel dalam situasi baru
Sistem tidak fleksibel pada perubahan
Sistem tidak kompatibel dengan sistem lain
Sistem tidak terkoordinasi dengan sistem lain
19.
20. Merumuskan Masalah Kriteria Kualitas Sistem
Selain dengan menggunakan pendekatan
PIECES, untuk menganalisa masalah Sistem
Informasi juga dapat berkaitan dengan kualitas:
Time Quality
Content Quality
Service Quality
Performance Quality
Protection Quality
21. Kualitas Sistem : Time Quality (trophy)
Troughput (keluaran per periode)
Response time (waktu per proses)
On-time & updated (keterkinian data)
Predicted (data estimasi masa depan)
Historical (data masa lalu)
Frequency (perulangan proses sama)
22. Kualitas Sistem : Content Quality (air for see)
Accuracy (akurat dan legal)
Integrity (tidak redundan)
Relevance (relevan dan sesuai pada
tempatnya)
Clarity (jelas dan mudah dipahami)
Consistency (konsisten dan seragam)
Completeness (lengkap)
Conciseness (hanya yang diperlukan)
23. Kualitas Sistem : Service Quality (as A)
Accessibility (dapat terakses)
Share-ability (dapat digunakan bersama)
Availability (ketersediaan)
24. Kualitas Sistem : Performance Quality (acc free)
Accountability (terukur finansial)
Comfortability (kenyamanan user friendly)
Compatibility (dapat disesuaikan)
Flexibility (tidak kaku)
Reliability (keandalan)
Expandability (dapat dikembangkan)
Efficiency (efisien dalam waktu dan biaya)
25. Kualitas Sistem : Protection Quality (caps)
Conformity (penegasan kesesuaian)
Authority (kewenangan)
Privacy (kerahasiaan)
Security (keamanan dari kriminal informasi)
Safety (keamanan dari kerusakan)
26. Merumuskan Masalah Aspek Kualitas Informasi
C O R E D A T A Q U A L I T Y :
A c c u r a t e / V e r i f i a b l e / C o m p l e t e / R e l i a b l e
D E L I V E R Y
T i m e l y / A c c e s s i b l e / S e c u r e
U S A B I L I T Y :
R e l e v a n t / S i m p l e / F l e x i b l e / E c o n o m i c a l
27. Kualitas Informasi : CORE DATA QUALITY
ACCURATE
Bebas dari kesalahan
Terukur dengan benar
Diinputkan dengan benar
Diinterpretasikan dengan benar
Garbage In Garbage Out
Program perlu melakukan verifikasi data.
28. Kualitas Informasi : CORE DATA QUALITY
VERIFIABLE
Dapat diperiksa untuk menilai apakah benar
atau tidak
Mempunyai sumber pembanding lain atau
dapat dibuktikan
29. Kualitas Informasi : CORE DATA QUALITY
COMPLETE
Memiliki semua fakta dan data penting yang
diperlukan sistem informasi sesuai tujuan yang
ingin dicapai.
Misalnya sistem pendataan siswa:
Nama, nomor induk, indeks prestasi,
pembayaran, kelas atau tingkat
30. Kualitas Informasi : CORE DATA QUALITY
RELIABLE
Selalu akurat dan tersedia – bukannya
terkadang
Dapat juga tergantung persyaratan tertentu
Kualitas konsisten
31. Kualitas Informasi : DELIVERY
TIMELY
Terkirim saat dibutuhkan
Maksimasi nilai
Sesuai waktunya dan tetap berkontribusi
pada tujuan organisasi
32. Kualitas Informasi : DELIVERY
ACCESSIBLE
Dapat dibaca saat waktu yang wajar dalam
format yang tepat
33. Kualitas Informasi : DELIVERY
SECURE
Hanya pengguna yang berwenang atau
mempunyai otoritas yang dapat mengakses
secara mudah
Terlindungi dan kerusakan (backed up)
34. Kualitas Informasi : USABILITY
RELEVANT
Penting bagi pembuatan keputusan
Menggambarkan aspek penting dari model
Dapat digunakan sesuai problem yang
dihadapi
Menghilangkan item yang tidak relevan tidak
ditampilkan
36. Kualitas Informasi : USABILITY
FLEXIBLE
Dapat digunakan untuk berbagai tujuan
Mendukung tujuan pengguna sistem
informasi yang berbeda
Mudah ditransformasikan untuk penggunaan
lain
Dapat ditransfer ke aplikasi atau
penggunaan lain
37. Kualitas Informasi : USABILITY
ECONOMICAL
Bernilai untuk dikumpulkan, dibeli atau
diproduksi
“Value” dari informasi dibandingkan biayanya
39. Mendefinisikan Peluang
Memperbaiki masalah yang ada
Menambahkan fitur-fitur
Memadukan beberapa perbedaan (format file
data, basis bahasa pemrograman)
Merancang ulang sistem lama
Mengintegrasikan beberapa
sistem terdahulu
Mengembangkan sistem ke
skala lebih besar
40. Mendefinisikan Kendala
COst : Biaya dan anggaran
DEadline : Batas waktu akhir
Knowledge : Pengetahuan akan data,
informasi dan prosesnya
Integration : “Dinding” yang memisahkan
antar fungsi organisasi
Technology : Teknologi informasi yang
dikuasai dan akan diadopsi
Skill & Behaviour : Sumber daya manusia
42. Menentukan Tujuan
Scalability : Menentukan batasan, skala dan kapasitas
sistem (capacity & load, backup & recovery)
Ability : Menentukan fungsi dan fitur yang dimiliki sistem
(features)
Flexibility : Menentukan batasan kemampuan
pengoperasian sistem menyesuaikan penggunanya (user
friendly)
Expandability : Menentukan kemampuan
pengembangan lanjutan untuk merespon pertumbuhan dan
perubahan (improvement)
Reliability : Menentukan kualitas dan keandalan sistem
(accuracy, integrity & availability)
43. Menentukan Tujuan
Specific : Teridentifikasi dengan jelas dan
detail
Measurable : Mampu terukur
Achievable : Dapat tercapai
Reasonable : Mempunyai dasar faktual dan
sasaran yang logis
Time base : Terlaksana dalam rentang
waktu tertentu dan terpenuhi saat batas
waktu
45. Menentukan Lingkup
Lingkup proyek pengembangan merupakan
target bergerak.
Setiap tahap selama proses pengembangan
sistem, lingkup proyek perlu dianalisa dan
dievaluasi.
Lingkup dapat berkembang atau menyusut
dalam ukuran dan kompleksitas.
47. Menentukan Lingkup Skala Sistem
Point. Satu fungsi organisasi dalam satu
departemen.
Island. Satu departemen dalam satu
perusahaan.
Integrated. Terintegrasi satu perusahaan.
Extended. Terintegrasi dengan pelanggan,
pemasok atau mitra usaha.
49. Menentukan Lingkup Operasional Sistem
Standalone or network computer
Keamanan dari kriminal informasi, misalnya pencurian (snooping,
stealing, piracy) dan pengrusakan (interference, harm, hacking)
Single or multi user
Keamanan dari kriminal informasi, kemudahan penggunaan (user
friendly), penggunaan bersama (shareable), kerahasiaan (privacy)
Centralized or distributed system
Prosedur akses data, antarmuka, status proses (off-line/on-line)
Maintenance & updating
Pengendalian, perawatan dan pembaruan sistem basisdata
50. Menentukan Lingkup
Ability vs Viability.
Tingkat yang memungkinkan untuk pengembangan bagi owner (able to afford it)
maupun user (viable to operate it)
Urgency vs Priority.
Tingkat kepentingan (urgency) pengembangan dengan pertimbangan prioritas
(priority) pada batasan lingkup
Capability vs Commitment.
Kemampuan (capability) untuk melakukan pengembangan yang perlu didukung
keinginan (commitment) untuk melaksanakannya
Benefit vs Cost.
Manfaat (benefit) yang dapat diperoleh dari pengembangan yang dibiayai (cost)
52. Membuat Arahan
Pembentukan tim proyek (project team) dan
pembagian tugas.
Pembuatan rencana proyek (project plan).
Pembuatan laporan (progress report).
53. Membuat Arahan
Communication skills : pengumpulan data
dan informasi, dokumentasi dan presentasi.
Feasibility analysis : analisa kelayakan
teknis, operasional, ekonomis, jadwal dan
resiko.
Process and project management :
aktivitas merencanakan, mengarahkan,
mengawasi dan mengendalikan; membuat
laporan dokumentasi dan standar mutu.
54. Membuat Arahan
Manajemen Proses merupakan aktivitas manajemen
yang mencakup dokumentasi, mengelola, mengatur,
mengawasi dan memperbaiki metodologi pengembangan
sistem. Manajemen proses memperhatikan dengan tahap,
aktivitas, dokumen dan standar mutu yang diterapkan secara
konsisten.
Manajemen Proyek merupakan proses penentuan
lingkup, perencanaan, alokasi sumber daya,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian proyek
pengembangan sistem yang memenuhi tiga aspek, yaitu
biaya, waktu dan kualitas.
55.
56. Cross life-cycle activity
Fact-finding
Fact-finding – proses formal menggunakan riset, wawancara, rapat,
kuesioner, sampling, dan teknik lain untuk mengumpulkan informasi
tentang permasalahan, kebutuhan dan preferensi.
Documentation and presentation
Documentation – aktivitas merekam fakta dan spesifikasi sistem saat
ini dan mendatang.
Presentation – aktivitas mengkomunikasikan temuan, rekomendasi
dan dokumentasi untuk diulas user dan manajemen.
Repository –database dan/atau file di mana system developers
menyimpan semua dokumentasi, knowledge, dan lainnya buat sistem
informasi.
Feasibility analysis
Process and project management
57. Manajemen Proyek Pengembangan
Scoping – menentukan lingkup batasan proyek
Planning – mengidentifikasikan tugas-tugas yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek
Estimating – mengestimasikan durasi tugas dan sumber
daya yang diperlukan
Scheduling – mengembangkan rencana dan jadwal
penyelesaian proyek
Organizing – memastikan anggota tim memahami peranan
dan tanggung jawab mereka
Directing – mengarahkan dan mengkoordinasikan proyek
Controlling – Mengawasi dan mengendalikan progres
Closing – menilai kesuksesan dan kegagalan
61. Kompetensi Tim Proyek
Business awareness
Business partner orientation
Commitment to quality
Initiative
Information gathering
Analytical thinking
Conceptual thinking
Interpersonal awareness
Organizational awareness
Anticipation of impact
Resourceful use of
influence
Motivating others
Communication skills
Developing others
Monitoring and controlling
Self-confidence
Stress management
Concern for credibility
Flexibility
63. Kerangka Acuan Proyek
Usulan Sistem Informasi
Latar belakang
Masalah (as is), Peluang (should be), Tujuan (to be) dan
Arahan
Sejarah yang mendasari proyek
Tujuan (goal) dan sasaran (objectives)
Deskripsi produk
Lingkup Batasan
Stakeholder
Data dan Informasi
Proses bisnis
Lokasi geografis
64. As-Is, Should-Be, To-Be, Could-Be Model
AS-IS
MODEL
Current
System
SHOULD-BE
MODEL
Ideal
System
TO-BE
MODEL
Future
System
COULD-BE
MODEL
Alternative
System
65. Kerangka Acuan Proyek
Pendekatan Proyek
Route
Deliverables
Pendekatan Manajemen
Pertimbangan pembentukan tim
Manajemen dan pengalaman
Kebutuhan pelatihan
Jadwal rapat pertemuan
Metode dan frekuensi pelaporan
Manajemen Konflik
Manajemen Lingkup Bahasan
66. Kerangka Acuan Proyek
Kendala
Estimasi anggaran biaya
Waktu mulai dan batas waktu penyelesaian
Dokumentasi data, informasi dan proses bisnis
Koordinasi antar bagian organisasi
Teknologi yang telah dan akan digunakan
Estimasi Ballpark
Jadwal
Anggaran
68. 2. Identifikasi Tugas-tugas (PLANNING)
Work breakdown structure (WBS) – alat
bantu grafis untuk menggambarkan
dekomposisi hirarki proyek dalam fase-fase,
aktivitas, dan tugas
69. 3. Estimasi Durasi Tugas-tugas (ESTIMATING)
Estimasi waktu minimum (optimistic duration, OD).
Estimasi waktu maximum (pessimistic duration, PD)
Estimasi waktu harapan (expected duration, ED).
Menghitung rata-rata berbobot untuk mengestimasi
durasi tugas (duration, D) dengan:
D = (1 x OD) + (4 x ED) + (1 x PD)
6
70. 4. Menjadwalkan Proyek (SCHEDULING)
Menjadwalkan maju (forward) atau mundur
(reverse)
Menentukan hubungan antar tugas
Finish-to-start (FS)— finish satu tugas dilanjutkan start
tugas lain.
Start-to-start (SS)— start satu tugas disertai start tugas
lain.
Finish-to-finish (FF)— dua tugas harus finish pada saat
yang sama.
Start-to-finish (SF)— start satu tugas menunjukkan finish
tugas lain.
71. Alat Penjadwalan
Network Planning – Model jaringan kerja
grafis yang mengilustrasikan interdependensi
antar tugas-tugas.
Activity On Node
Activity On Arrow
Gantt chart – Model peta batang horisontal
yang mengilustrasikan panjang durasi tiap
tugas dan hubungan antar tugas.
72. 5. Alokasi dan Penugasan (ORGANIZING)
Mengestimasi kebutuhan sumber daya
Pihak-pihak yang berkepentingan.
Layanan, misalnya ulasan kualitas.
Fasilitas dan peralatan.
Material.
Modal anggaran.
Penyesuaian jumlah sumber daya (resource
leveling)
task delaying vs task splitting
Critical path vs slack time
75. Laporan Kemajuan
Sampul
Nama Proyek
Nama Pimpinan Proyek
Nomer dan Tanggal Penerbitan Laporan
Kemajuan Proses
Analisis Jadwal
Analisis Anggaran
Analisis Lingkup
Analisis Proses
Gantt chart
76. Laporan Kemajuan
Analisis Aktivitas
Tugas yang terselesaikan
Tugas yang sedang dikerjakan
Tugas yang akan dikerjakan
Masalah dan Kendala Lalu
Identifikasi masalah dan kendala
Tindakan perbaikan
Telah dilakukan
Rekomendasi, penanggung jawab, deadline
77. Laporan Kemajuan
Masalah dan Kendala Baru
Antisipasi masalah
Paradigma baru
Tindakan perbaikan
Rekomendasi, penanggung jawab, deadline
Lampiran
System blueprints
Interface design
Program listing
79. 8. Menilai Hasil Proyek (CLOSING)
Did the final product meet or exceed user
expectations? Why or why not?
Did the project come in on schedule? Why or why
not?
Did the project come in under budget? Why or why
not?