2. TERMINOLOGI
Metodologi pengembangan sistem : serangkaian
aktivitas, metode, praktik, penyampaian dan
perangkat yang dipergunakan stakeholder untuk
mengembangkan dan merawat sistem informasi
dan software-nya.
Arsitektur sistem informasi : kesatuan kerangka
(unifying framework) yang memadukan beberapa
orang beda perspektif dalam mengorganisasi dan
memandang bagan bangunan dasar dari sistem
informasi
Model maturitas kapabilitas : kerangka untuk
menilai tingkat kedewasaan proses dan produk
pengembangan dan manajemen sistem informasi
organisasi
3. TERMINOLOGI
Data : fakta mentah yang diperoleh secara
langsung dari aktivitas organisasi dan transaksi
bisnis
Informasi : data yang telah diolah sehingga
memiliki makna tertentu bagi penggunanya
sehingga informasi memberi pengetahuan baru
tentang sesuatu yang tak diketahui sebelumnya
Knowledge – data dan informasi yang diperbarui
berdasarkan fakta, kebenaran, keyakinan,
penyesuaian, pengalaman, dan keterampilan dari
penerima
4. TERMINOLOGI
Proses bisnis : aktivitas yang dilakukan system
user untuk menjalankan fungsi organisasi atau
merespon kejadian bisnis
Transaksi bisnis : kejadian sejalan dengan misi
bisnis yang menghasilkan data tentang dan untuk
bisnis
Cross-functional system : sistem yang
menunjang proses bisnis yang relevan dengan
beberapa fungsi bisnis tanpa memperhatikan
batasan struktur organisasi misalnya divisi,
departemen, stasiun kerja, dan kantor
5. TERMINOLOGI
Entitas : bagian penyusun sistem berwujud
benda (kongkrit) atau dibendakan (abstrak)
yang dapat berupa elemen atau subsistem
Atribut : sebutan, sifat atau karakteristik
yang dimiliki entitas yang dapat berupa
parameter, variabel dan status.
Kelas : sekumpulan entitas yang
mempunyai kesamaan atribut
Relasi : Hubungan antar entitas
6. TERMINOLOGI
Kunci : atribut yang mewakili keunikan entitas
Kunci utama (primary key), atribut unik yang dimiliki
entitas untuk membedakan entitas dengan yang lain
dalam kelas yang sama maupun berbeda.
Kunci alternatif (alternate key : secondary, tertiary,…),
atribut unik yang menjadi kandidat selain kunci utama
untuk mewakili entitas.
Kunci gabungan (composite key), atribut unik gabungan
kunci utama dan kunci alternatif untuk mewakili entitas
Kunci tamu (foreign key), atribut unik yang dimiliki entitas
dari kelas lain untuk memberikan relasi dengan kelas
tersebut.
7. TERMINOLOGI
Field : catatan yang mewakili satu atribut
Record : catatan lengkap yang mewakili satu
entitas
File atau Tabel : catatan yang mewakili satu kelas
Basis data : kumpulan file dengan relasinya
Data storage/repository : Tempat penyimpanan
data, terpusat (centralized) atau tersebar (distributed)
Data sharing : pemakaian data secara bersama
Data locking : penguncian data saat diproses
(add, use, erase, update)
8. TERMINOLOGI
Komputasi : operasi komputer dalam mengelola
dan mengolah data
Operasi Data Standar
Add atau Create : menambah data baru
Use atau Read : mempergunakan atau membaca data
Erase atau Delete : menghapus data
Update atau Modify : memperbarui data
Juga dinyatakan dengan 4C (Create, Call, Clear, Change)
atau 4R (Raise, Retrieve, Remove, Revise). Selain
keempat operasi tersebut, ditambahkan
Sort : mengurutkan data sesuai index
Filter : menyeleksi data sesuai kriteria
Search atau Find : mencari data sesuai kriteria
Browse : mencari data dari tampilan keseluruhan
9. TERMINOLOGI
Antarmuka : perangkat yang menjembatani dua
atau lebih elemen sistem yang berbeda
Antarmuka manusia-mesin, misalnya display dan printout.
Antarmuka mesin-mesin.
Antarmuka program-basisdata.
Antarmuka program-program.
User friendly : rancangan yang memudahkan
pengguna dalam mempelajari, memahami,
mempergunakan, mengoreksi dan memperbaikinya
10. MASALAH
Standalone or network computer
Keamanan dari kriminal informasi, misalnya pencurian (snooping,
stealing, piracy) dan pengrusakan (interference, harm, hacking)
Single or multi user
Keamanan dari kriminal informasi, kemudahan penggunaan (user
friendly), penggunaan bersama (shareable), kerahasiaan (privacy)
Centralized or distributed system
Prosedur akses data, antarmuka, status proses (off-line/on-line)
Scalability, maintenance, & updating
Lingkup sistem, skala basisdata, perawatan sistem dan pembaruan
basisdata
12. Time Quality (trophy)
Troughput (keluaran per periode)
Response time (waktu per proses)
On-time & updated (keterkinian data)
Predicted (data estimasi masa depan)
Historical (data masa lalu)
Frequency (perulangan proses sama)
13. Content Quality (air for see)
Accuracy (akurat dan legal)
Integrity (tidak redundan)
Relevance (relevan dan sesuai pada
tempatnya)
Clarity (jelas dan mudah dipahami)
Consistency (konsisten dan seragam)
Completeness (lengkap)
Conciseness (hanya yang diperlukan)
14. Service Quality (as A)
Accessibility (dapat terakses)
Share-ability (dapat digunakan bersama)
Availability (ketersediaan)
15. Performance Quality (acc free)
Accountability (terukur finansial)
Comfortability (kenyamanan user friendly)
Compatibility (dapat disesuaikan)
Flexibility (tidak kaku)
Reliability (keandalan)
Expandability (dapat dikembangkan)
Efficiency (efisien dalam waktu dan biaya)
16. Protection Quality (caps)
Conformity (penegasan kesesuaian)
Authority (kewenangan)
Privacy (kerahasiaan)
Security (keamanan dari kriminal informasi)
Safety (keamanan dari kerusakan)
17. CAPABILITY MATURITY
Level 1 : Initial atau anarchy atau chaos.
Pengembangan sistem tanpa ada proses pendahulunya. Pengembang memulai dengan alat dan
metode sendiri. Proses tak terprediksikan tergantung kemampuan dan pengalaman pengembang.
Level 2 : Repeatable.
Pengembangan mulai terkendali, meskipun bervariasi, proyek sebelumnya membentuk pengalaman
dan kematangan yang menjadi dasar proses standar pengembangan berikutnya.
Level 3 : Defined.
Proses pengembangan standar telah terbentuk. Pengembangan menggunakan tailored version
berpanduan standar yang ada. Hasil pengembangan konsisten dan terdokumentasi.
Level 4 : Managed.
Tujuan terukur dalam kualitas dan produktivitas. Pengembangan ke arah proaktif.
Level 5 : Optimized.
Proses pengembangan standar terus diperbaiki berkelanjutan. Pembelajaran bersama mengurangi
ketidakefisienan dalam pengembangan.
19. MODEL PENDEKATAN
Pendekatan prosedur (data flow).
Pengembangan sistem berdasarkan proses
bisnis dalam mengelola (use & create) data
untuk menganalisa serta merancang aliran
data dan komunikasi dalam sistem informasi.
Contoh arsitektur yang dikembangkan adalah
IDEF0 (Integration DEFinition) untuk Function
Model
21. MODEL PENDEKATAN
Pendekatan informasi (entity relationship).
Pengembangan sistem berdasarkan data
kelas dari entitas sistem dengan relasi antar
kelasnya untuk merancang sistem basis data
yang diperlukan
Contoh arsitektur yang dikembangkan adalah
IDEF1 dan IDEF1X untuk Information Model
23. MODEL PENDEKATAN
Pendekatan objek (object oriented).
Pengembangan sistem berdasarkan objek-
objek dalam sistem yang mempunyai atribut
dan mampu melakukan proses mandiri atau
dengan berkomunikasi bersama objek yang
lain
Contoh arsitektur yang dikembangkan adalah
UML (Unified Modeling Language)
29. PRINSIP PENGEMBANGAN
Melibatkan semua stakeholder (termasuk
owner dan user)secara simultan.
Information technology specialist (system analyst, designer & builder)
seringkali memodelkan sistem hanya dari sudut pandang pribadinya.
Miscommunication dan misunderstanding menyebabkan
pengembangan salah arah.
Pelibatan owner dan user agar berpartisipasi dalam pengembangan
ditujukan untuk mendekatkan rancangan sistem sesuai sudut pandang
mereka.
Pembelajaran dan pelatihan owner dan user diperlukan selama
pengembangan agar pada saat tahap implementasi, user mampu
menggunakan dan merawat sistem dengan segera.
30. PRINSIP PENGEMBANGAN
Menggunakan pendekatan pemecahan
masalah.
Metodologi pemecahan masalah :
1. Mempelajari dan memahami permasalahan dan konteksnya
2. Mendefinisikan kebutuhan dari penyelesaian yang sesuai
3. Mengidentifikasikan alternatif solusi dan memilih yang terbaik
4. Merancang dan mengimplementasikan solusi
5. Mengamati dan mengevaluasi dampak solusi, serta memperbaikinya
Macam kesalahan pemecahan masalah :
1. Pemecahan permasalahan yang keliru
2. Pemecahan yang tidak benar dari permasalahan
3. Pemilihan solusi yang salah
31. PRINSIP PENGEMBANGAN
Menentukan tahap aktivitas.
Tahap aktivitas meliputi :
1. Pengamatan pendahuluan (preliminary investigation)
2. Analisis masalah (problem analysis)
3. Analisis kebutuhan (requirement analysis)
4. Analisis keputusan (decision analysis)
5. Perancangan (design)
6. Pemrograman (construction)
7. Penerapan (implementation)
Selain itu terdapat tahap operasi dan pendukung meliputi :
1. Pendampingan user
2. Perbaikan dan pemulihan dari kerusakan sistem
3. Perbaikan sistem untuk mengadaptasi kebutuhan baru
32. PRINSIP PENGEMBANGAN
Membuat standar.
Beberapa standar terdiri dari :
1. Dokumentasi, untuk membantu menelusuri aktivitas yang telah
berlangsung dan memantau hasil yang diperoleh
2. Kualitas, untuk mengurangi cacat rancangan dan kesalahan program
(bugs)
3. Alat bantu (aplikasi desain model grafis, pengelola basisdata, dan
bahasa pemrograman), untuk memfasilitasi membangun solusi teknik
(misalnya MS Visio, MS Access dan MS Visual Basic). Terdapat alat
bantu otomatis terintegrasi yaitu CASE (computer aided system
engineering)
4. Teknologi Informasi, untuk memberikan acuan jenis perangkat keras,
sistem operasi, basisdata, topologi jaringan, antarmuka, dan
arsitektur perangkat lunak.
33. PRINSIP PENGEMBANGAN
Memberlakukan sistem sebagai penanaman
modal.
Kelayakan pengembangan dinilai dari :
1. Efektivitas biaya menggunakan analisis rasio manfaat-biaya
2. Manajemen resiko untuk mengatasi segala sesuatu yang
menghalangi keberhasilan pengembangan
34. PRINSIP PENGEMBANGAN
Tidak takut membatalkan atau merevisi.
Setiap saat evaluasi perkembangan, terdapat kemungkinan :
1. Membatalkan proyek jika sudah tidak layak dilanjutkan
2. Mengevaluasi ulang dan menyesuaikan biaya dan jadwal jika lingkup
proyek bertambah
3. Mengurangi lingkup proyek jika anggaran dan jadwal terbatas dan
tidak mencukupi untuk memenuhi semua tujuan proyek
35. PRINSIP PENGEMBANGAN
Membagi tugas dan bekerja sama.
Membagi sistem menjadi beberapa subsistem dan mendelegasikan
akan mempermudah dan meringankan pengembangan
36. PRINSIP PENGEMBANGAN
Merancang sistem untuk pertumbuhan dan
perubahan.
Sistem yang dirancang sebaiknya mempunyai fleksibilitas dan
ekspandabilitas, sehingga pengembang dapat merancang ulang sistem
yang mampu merespon dan beradaptasi pada pertumbuhan dan
perubahan.
37. Representatif Metodologi
Architected Rapid Application Development
(Architected RAD)
Dynamic Systems Development Methodology
(DSDM)
Joint Application Development (JAD)
Information Engineering (IE)
Rapid Application Development (RAD)
Rational Unified Process (RUP)
Structured Analysis and Design
eXtreme Programming (XP)