Analisis kebutuhan merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem informasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan sistem melalui interaksi dengan pengguna, observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasilnya berupa dokumen spesifikasi kebutuhan sistem (SRS) yang menjelaskan fungsionalitas, kinerja, dan kendala sistem. Metode analisis kebutuhan meliputi use case, class diagram, dan activity diagram dalam bahasa pem
2. ANALISIS KEBUTUHAN (REQUIREMENT ANALYSIS)
Identifikasi untuk penentuan kebutuhan, perlu melibatkan interaksi dengan user(orang)
Requirement (IEEE)= kondisi atau kemampuan yang harus dimiliki oleh sistem
Fase Requirement menghasilkan dokumen software requirements specification (SRS)
SRS menentukan apa yang harus dilakukan oleh sistem.
Tahap requirement analysis yaitu tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan
komunitas pemakai sistem (end-user), team pengembangan sistem menunjukkan keahliannya
yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat
partisipasi yang baik
Tahap awal dalam requirement system adalah melakukan survey terhadap keinginan pemakai
dan menjelaskan sistem informasi yang ideal.
Dalam melakukan tahap ini terdapat 4 tujuan, yaitu :
a. Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap.
b. Menggambarkan sistem informasi yang ideal.
c. Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan
d. kendala sumber daya.
e. Memberi dorongan terhadap keyakinan pemakai ke dalam team pengembangan sistem.
.
3. METODE ANALISIS KEBUTUHAN
Metode tersebut adalah interviews, questionnaires, observation,
procedure analysis, dan document survey.
4. Metode Interview
Bagaimana metode itu digunakan.
- Pemilihan potential interviewees.
- Membuat perjanjian terhadap potential interview
- Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas.
- Memilih person yang di interview secara pribadi dan
merekamnya.
Beberapa faktor penting dalam interview yang baik, yaitu
objektives, audience, format, weighting dan combining
responses, and docummentation.
5. Kuesioner (Questionnaires)
Bagaimana metode itu digunakan.
- Mendesain dengan menggunakan standar kuesioner.
- Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users.
- Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.
- Target dari metode - Semua end-user dengan wawasannya akan
dilibatkan dalam proses solusi pemecahan sistem.
- End-user dihubungkan dengan proses pemakaian simbol-simbol
dalam DFD.
6. Observasi (Observation)
Bagaimana metode itu digunakan.
Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan. - Analis
merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volumen dan
pengolahan lembar kerja.
Target dari metode.
Lokasi proses secara geografis ditunjukkan dalam DFD (Data Flow
Diagram)
Tips praktis dalam melakukan observasi :
a. Jangan mengamati dalam waktu yang lama.Terdapat dua alasan, yaitu :
dengan waktu yang lama akan mengacau operasi yang sedang diamati,
dan akan membiaskan permasalahan yang sebenarnya.
b. Buat catatan yang ringkas.
c. Sebelum observasi, beritahukan kepada supervisor dan pemakai yang
terlibat tentang apa yang akan dikerjakan dan mengapa dikerjakan,
sehingga akan mengurangi gangguan.
d. Gunakan checklist yang singkat tentang informasi yang dibutuhkan
bersama.
e. Jangan melakukan observasi tanpa rencana.
7. PROSEDUR ANALISIS (PROCEDURE ANALYSIS)
Bagaimana metode itu digunakan.
Dengan prosedur operasi dapat mempelajari dan mengidentifikasikan
aliran dokumen kunci melalui sistem informasi, yaitu dengan data flow
diagram (DFD).
Setiap aliran dokumen kunci menjelaskan prosedur operasi sistem.
Melalui observasi, analis mempelajari kenyataan daripada
mendeskripsikan volume distribusi (tinggi, rendah, sedang) dan apa yang
selanjutnya dikerjakan terhadap salinan dari dokumen aslinya.
Target dari metode.
Dokumen utama dalam DFD (Data Flow Diagram)
Proses dalam DFD.
8. SAMPLING
Sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu kecermatan untuk memilih
sample dari populasi, sehingga membutuhkan keahlian statistik supaya tidak mengalami
kegagalan atau ancaman.
Kendala sumber daya
a. Waktu
Sebuah pengantian sistem harus diutarakan dalam kerangka kerja sejak sistem mengalami
penurunan fungsi dengan cepat.
b. Uang
Sistem informasi yang ideal akan membutuhkan biaya yang mahal, sehingga membutuhkan
pendanaan yang cukup.
c. Keahlian
Staff sistem informasi mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup
seperti masalah telekomunikasi, integrasi database, dan interactive setting.
d. Teknologi
Kebutuhan teknologi mungkin akan menjadi masalah utama dalam mendukung kerja sistem,
sehingga perlu memperhatikan perkembangan teknologi terus-menerus, yang konsekuensinya
terjadi pengeluaran biaya yang besar dan jangan sampai teknologi yang dipakai ketinggalan
dari para pesaingnya.
e. Faktor ekternal
Banyak kendala yang datang dari luar setting design, seperti pencegahan menggunakan
teknologi eksotik (exotic of technologies), mencegah memelihara data lokal dalam
sebuah sistem database pusat, dan sebagainya.
9. DOKUMEN ANALISIS KEBUTUHAN
a. Arahan (conduct) analisis
- Hubungan dengan pemakai akhir
- Menganalisa records, forms dan laporan
- Pengamatan proses.
- Menganalisa metode yang digunakan.
- Permasalahan dalam pengumpulan data.
b. Kebutuhan pemakai.
- Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya.
- Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya).
- Kebutuhan pelatihan.
- Pengaruh sistem baru.
c. Kendala sistem.
- Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi dan faktor ekternal.
- Realistik sistem.
d. Dokumentasi.
- Intrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner, interview).
- Konsensus statistik.
- Aliran data secara logikal dan phisik.
- Element awal dalam kamus data.
10. Kebutuhan Akan SRS
SRS menghasilkan persetujuan antara user dan supplier.
SRS digunakan sebagai media untuk menjembatani gap
komunikasi dan menentukan kebutuhan user dengan cara
yang dapat dimengerti
Membantu user memahami kebutuhannya
Harus menganalisa dan mengerti hai-hai yang potensial
Tujuan yang akan dicapai tidak hanya untuk otomasi sistem
manual, tetapi juga menambahkan nilai melalui IT
Proses requirement membantu menjelaskan kebutuhan yang
ada
SRS menyediakan reference untuk validasi produk akhir
SRS yang baik mengurangi biaya pengembangan
11. Proses Requirements
Urutan langkah yang dilakukan untuk
mengkonversi kebutuhan user ke SRS
Proses harus mendapatkan kebutuhan dan
requirement dan secara jelas menentukannnya
Aktivitas dasar
• Analisis masalah atau requirement
• Spesifikasi requirement
• validasi
Proses tidak linear, namun berualng dan parallel
Overlap antara fase - beberapa bagian dianalisa
dan ditentukan
Validasi dapat menunjukkan gap yang dapat
digunakan untuk analisis lebih lanjut
Fokus pada analisi mengenai pemahaman
mengenai sistem yang diinginkan dan
requirement-nya
Menghasilkan informasi dalam jumlah yang
banyak
Teknik seperti data flow diagram, object diagrams
dan lainnya digunakan dalam analisis
12. Komponen SRS
SRS harus menspesifikasikan requirement pada
Fungsionalitas
Performansi
Design constraints
Interface Eksternal
13. Struktur SRS
Pendahuluan
Tujuan , tujuan dasar sistem
Ruang lingkup sistem yang dapat lakukan, dan yang tidak dapat lakukan
Overview
Deskripsi keseluruhan
Perspektif Prociuk
Fungsi Prociuk
Karakteristik User
Assumsi
Constraint
Requirement khusus
External interfaces
Functional requirements
Performance requirements
Design constraints
Kriteria yang dapat diterima
Standarisasi SRS dilakukan IEEE.
14. UML (Unified Modeling Language) merupakan sebuah bahasa yang
menggunakan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan,
membangun, dan mendokumentasikan sebuah sistem pengembangan
software berbasis OO (Object-Oriented).
UML bisa dikatakan sebuah blue print sistem, yang meliputi proses konsep
bisnis, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema
database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem
software.
UML merupakan suatu bahasa standard untuk pengembangan sebuah
software yang dapat menyampaikan bagaimana membuat dan membentuk
model-model, tetapi tidak menyampaikan apa dan kapan model yang
seharusnya dibuat. dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa
pemograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan
secara langsung ke dalam sebuah object-oriented database. Begitu juga
mengenai pendokumentasian dapat dilakukan seperti; requirements,
arsitektur, design, source code, project plan, tests, dan prototypes.
UML
15. UML terdiri atas beberapa diagram, yaitu :
Diagram Use Case
Diagram Class
Diagram Package
Diagram Sequence
Diagram Collaboration
Diagram StateChart
Diagram Activity
Diagram Deployment
JENIS-JENIS DIAGRAM UML
16. Pendekatan Use Cases untuk Functional
Requirement
Fokus pada spesifikasi fungsional
Walaupun utamanya untuk spesifikasi, dapat juga digunakan
dalam analisis
Dapat digunakan untuk menspesifikasikan perilaku bisnis
atau organisasi, walaupun kita akan fokus pada sw
Sangat sesuai untuk sistem yang interaktif