Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
STUNTING
1. LAPORAN KASUS
"STUNTING"
disusun oleh :
dr. Kiki Fricila
diajukan kepada
pembimbing program
dokter internship
puskesmas manis jaya :
dr. Rinalco Franky Saragih
2. Namalengkap : An. NS
Tanggal Lahir : 08-08-2014
Umur : 9th
Alamat : Kp. Pabuaran RT 2 RW 1 Kelurahan Manis Jaya
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
IDENTITAS PASIEN
3. Nama Ayah : Tn. S
Usia : 46 tahun
Pendidikan Terakhir: SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Ny. S
Usia : 39 tahun
Pekerjaan : karyawan swasta
Pendidikan : SMA
IDENTITAS ORANG TUA PASIEN
4. Dilakukan anamnesis secara langsung bersama anak NS dan allo
anamnesis bersama ayah dan ibunya, ibu mengatakan benar dulu
anak NS mengalami kekurangan gizi tetapi ibu tdk tahu bahwa os
stunting
ANAMNESIS
5. RIWAYAT
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT ALERGI MAKANAN/OBAT
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Ibu mengaku anak tidak pernah sakit berat dan jarang sakit
terkadang hanya batuk pilek biasa dan tidak lama
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada, Hipertensi, diabetes, ashma dll disangkal
6. RIWAYAT KEHAMILAN
RIWAYAT PERSALINAN
RIWAYAT PASCA LAHIR
Selama kehamilan, ibu rutin memeriksakan kandungannya ke rs dinda dan
beberapa kali ke bidan, bb ibu ketika hamil naik, ibu pasien mengaku
mengkonsumsi makanan seperti pada umumnya yg berisi nasi, lauk pauk serta
sayur.
Riwayat merokok dan konsumsi alcohol disangkal, tidak ada Riwayat penyakit
hipertensi, diabetes atau penyakit berat lainnya selama kehamilan
Pasien dilahirkan secara normal dikampung (lampung) dengan kandungan cukup
bulan dengan berat badan ketika lahir 3 kg dan panjang badan ketika lahir
48cm. Bayi langsung menangis ketika lahir
Tidak ada
RIWAYAT
7. RIWAYAT NUTRISI
0-6 bulan : Minum ASI tidak sampai 6 bulan dan diberikan
susu formula (Lactogen)
6 bulan hingga sekarang :Anak makan dengan makanan keluarga, ibu
mengaku anak susah makan dulu, kebiasaan makan hanya 2x sehari makan
utama yang berisi hanya 2-3 sdm, setelah diberikan suplemen makanan anak
sudah tidak susah makan, jenis lauk hewani yang biasa dimakan ikan
lele,kembung, ayam dan telur ayam, jenis lauk nabati yang dimakan tempe
anak tidak suka sayur dan jarang makan sayur dan buah hingga sekarang.
cemilan berupa ciki-ciki beng-beng dan jajanan yg sering lewat depan
rumahnya
9. 0-7 : HbO (+)
1 Bulan : BCG (+), Polio 0 (+)
2 Bulan : DPT/Hib 1 (+), Hep B1 (+), Polio 1 (+)
3 Bulan : DPT/Hib 2 (+), Hep B2 (+), Polio 2 (+)
4 Bulan : DPT/Hib 3 (+), Hep B3 (+), Polio 3 (+)
9 Bulan : Campak (+)
dan imunisasi bias disekolah (+)
RIWAYAT IMUNISASI
10. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Tampak sehat
2. Kesadaran : compos mentis
3. Tanda vital :
a. Tekanan darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
b. Nadi : 86x/menit
c. Respirasi : 24x/menit
d. Suhu : 35,4°C
PEMERIKSAAN FISIK
11. STATUS GENERALISATA
Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan simetris, iga dan sela iga:
retraksi sub costae (-/-), penggunaan otot bantu intercostal (-)
pelebaran sela iga (-)
Palpasi : Massa (-) integritas kulit baik, tidak ada nyeri tekan,
ekspansi simetris
Perkusi : Normal
Auskultasi : Bunyi napas normal vesikuler, tidak ada bunyi
tambahan
·Kepala : Kesan normal, bentuk dan ukuran normal,deformitas (-)
·Mata : Normal : simteris kanan dan kiri, konjungtiva anemis (-) sklera
ikterik (-)
·Telinga : Normal, bentuk dan fungsi normal, serumen (+/-)
·Hidung : Normal, bentuk, fungsi normal, secret (-/-)
·Mulut : Bibir bentuk simetris, sianosi (-), edem (-), stomatitis (-)
Gigi : dbn
Gusi : hiperemia, edema (-), perdarahan (-), Mukosa: normal,
Lidah : glossitis (-), atrofi papil lidah (-), faring: Hiperemia (-)
·Leher : pembesaran KGB (-)
·Thorax
12. STATUS GENERALISATA
Jantung
Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kgb : Tidak ditemukan pembesaran KGB
1) Inspeksi : Iktus kordis terlihat
2) Palpasi : Iktus kordis teraba
3) Perkusi : Batas jantung normal
4) Auskultasi : SI-II reguler, murmur (-), gallop (-)
•Abdomen : Bentuk datar, bising usus (+) normal, nyeri
tekan (-), hepatosplenomegali (-).
•Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, tidak edema.
13. STATUS GIZI UMUR 9 TAHUN
BB : 36 kg
TB: 125 cm
LK : 60cm
LP: 70cm
Lila : 31 cm
BB/U : P90 = BB normal
TB/U : P10 = TB normal
14. STATUS GIZI UMUR 9 TAHUN
BB : 36 kg
TB: 125 cm
LK : 60cm
LP: 70cm
Lila : 31 cm
BMI : 23 Gemuk (p>85)
15. STATUS GIZI UMUR 4 TAHUN
BB : 13 kg
TB: 92 cm
BBL: 3kg
PBL: 48cm
BB/TB: 0,1 Normal
16. STATUS GIZI UMUR 4 TAHUN
BB : 13 kg
TB: 92 cm
BBL: 3kg
PBL: 48cm
BB/U: -2SD = kurang
17. STATUS GIZI UMUR 4 TAHUN
BB : 13 kg
TB: 92 cm
BBL: 3kg
PBL: 48cm
TB/U: -3SD = Sangat
Pendek
18. RIWAYAT PERKEMBANGAN
>>menggambar,bermain lompat-lompat
>> cuci tangan sebelum makan
>>mudah bergaul dan bermain
dg teman sebaya disekolahnya
>> membantu ibunya didpur c/ menyiapkan
makanan kedalam piring
>>Peringkat 5 besar dikelasnya
19. ANALISIS KASUS
Defisiensi zat gizi : anak tidak suka sayur dan jarang konsumsi
buah, ASI tdk eksklusif
Status Ekonomi : Riw. Ibu bekerja sbg karyawan swasta shg pola
pengasuhan tdk tepat, kurangnya ketersediaan waktu, dan
pengetahuan tentang gizi seimbang
Pemberian suplemen multivitamin
Kontrol rutin posyandu
Faktor penyebab masalah:
1.
2.
Penyelesaian/solusi
1.
2.
20. DIAGNOSIS
Status Gizi pada saat 4 tahun:
BB/U : Kurang
BB/TB : Gizi baik
TB/U: Sangat Pendek
Status Gizi sekarang :
BB/U : P90 = BB normal
TB/U : P10 = TB normal
BMI : 23 Gemuk (p>85)
23. DEFINISI
Balita pendek ( Stunting) adalah masalah kurang gizi kronis
yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu
cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan gizi
Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks PB / U
atau TB / U dimana dalam standar antropometri penilaian status gizi
anak, hasil pengukuran tersebut ada pada ambang batas (Z – Score )
< 2 SD sampai dengan – 3 SD ( pendek / stunted ) dan < -3 SD
( sangat pendek/ severely stunted ) (Trihono,dkk, 2015 ).
27. Pendek dan kurus
Gangguan perkembangan
Kekebalan Tubuh Rendah
Tanda Pubertas Terlambat
Pertumbuhan gigi terlambat
Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam serta tidak
banyak melakukan kontak mata
Pertumbuhan tinggi melambat: dan
Wajah tampak lebih muda dari usianya
Manifestasi
Klinis
28. Antropometri
Berat Badan Menurut Umur
(BB/U)
Tinggi Badan Menurut Umur
(TB/U)
Berat Badan Menurut Tinggi
Badan (BB/TB)
1.Penilaian status gizi pada anak
usia 1-5tahun
2. Klasifikasi zat gizi
Diagnosis
29. Jangka Panjang
Mudah sakit, munculnya penyakit diabetes, penyakit jantung dan
pembuluh darah, kegemukan, kanker, stroke, disabilitas pada usia
tua, dan kualitas kerja yang kurang baik sehingga membuat
produktivitas menjadi rendah
Jangka Pendek
Terganggunya perkembangan otak, pertumbuhan fisik, kecerdasan,
dan gangguan metabolisme pada tubuh
Komplikasi
30. Tatalaksana
Penangan stunting dilakukan melalui Intervensi Spesifik
dan Intervensi Sensitif pada sasaran 1.000 hari pertama
kehidupan seorang anak sampai berusia 6 tahun
31. 1.Sasaran Ibu Hamil dan bersalin
- Intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan;
- Mengupayakan jaminan mutu ante natal care (ANC) terpadu
- Meningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan;
- Menyelenggarakan program pemberian makanan tinggi kalori protein, dan
mikronutrien (TKPM);
- Deteksi dini penyakit (menular dan tidak menular); Pemberantasan kecacingan
- meningkatkan transformasi Kartu Menuju Sehat (KMS) ke dalam Buku KIA
- Menyelenggarakan konseling Inisiasi Menyusu Dini (IMD) ASI eksklusif
- Penyuluhan dan pelayanan KB
Intervensi Gizi Spesifik
32. Pemantauan pertumbuhan balita;
Menyelenggarakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
untuk balita
Menyelenggarakan stimulasi dini perkembangan anak
Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal
2. Balita
Intervensi Gizi Spesifik
33. 3. Anak Usia Sekolah
- Melakukan revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah(UKS);
- Menguatkankelembagaan Tim Pembina UKS
- Menyelenggarakan Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS)
- Memberlakukan sekolah sebagai kawasan bebas rokok dan narkoba
4. Remaja
- Meningkatkan penyuluhan untuk perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS), pola gizi seimbang, tidak merokok,dan mengonsumsi narkoba;
- Pendidikan kesehatan reproduksi.
Intervensi Gizi Spesifik
34. 5. Dewasa Muda
- Penyuluhan dan pelayanan keluarga berencana (KB);
- Deteksi dini penyakit (menular dan tidak menular);
- Meningkatkanpenyuluhan untuk PHBS, pola gizi seimbang
- tidak merokok/mengonsumsi narkoba( Kemenkes RI,2018).
Intervensi Gizi Spesifik
35. 1. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Air Bersih.
2. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Sanitasi.
3. Melakukan Fortifikasi Bahan Pangan.
4. Menyediakan Akses kepada Layanan Kesehatan dan Keluarga
Berencana (KB).
5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
7. Memberikan Pendidikan Pengasuhan pada Orang tua.
8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini Universal.
9. Memberikan Pendidikan Gizi Masyarakat.
10. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi, serta Gizi
pada Remaja.
11. Menyediakan Bantuan dan Jaminan Sosial bagi Keluarga Miskin.
12. Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi.
Intervensi Gizi Sensitif