SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Asuhan Gizi Klinik
Sindrome Nefrotik
Pada Anak
Nama : Winda Guspitasari
CI : Catur Endri Esmiati, S.CZ., RD
Gambaran Umum
Sindrom
Nefrotik
Bacterial
Infection
Sindrom Nefrotik merupakan kumpulan manifestasi klinis yang ditandai dengan hilangnya
protein urine secara masif (albuminuria), diikuti dengan hipoproteinemia (hipoalbuminemia)
dan akhirnya mengakibatkan edema.
Sindrom nefrotik pada anak dapat terjadi pada semua usia, tetapi lebih banyak terjadi pada
usia 1-2 tahun dan 8 tahun. Pada anak-anak yang onsetnya dibawah usia 8 tahun, ratio antara
anak laki-laki dan perempuan bervariasi dari 2:1 hingga 3:2.
Bacterial Infection adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri. Infeksi ini dapat menyebabkan demam, batuk,
hingga tanda peradangan seperti nyeri dan pembengkakan.
Patofisiologi
Identitas Pasien
Nama : An. A
NRM : 11267xxx
Tanggal Lahir : 15 September 2016
Usia : 5 Tahun 11 Bulan 15 Hari
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal Masuk : 30 Agustus 2022
Ruang Perawatan : Gd Ponek Lt.3 Ruang
Perawatan Ibu dan Anak
Anggrek 3
Agama : Islam
Alamat : Asrama Yon Bekang Rt
06/06 Cibinong Kab Bogor
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal Pengamatan: 01-03 Agustus 2022
Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Sekarang :
Os didiagnosis mengalami Nefrotik Sindrome +
Bacterial Infeksi
Riwayat Penyakit dahulu :
Nefrotik Sindrome 1 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Keluarga :
Os tidak memiliki penyakit keluarga
Terapi Obat
Nama Obat
Infus Kaen 1b
1000 ml/jam
Ceftriaxon
1x1200 mg
Prednison 3x10
mg po
Paracetamol
3x175 mg po
Indikasi Efek Samping Interaksi Obat dan Makanan
Menyalurkan atau mengganti cairan
dan elektrolit pada kondisi seperti
dehidrasi pada pasien yang
kekurangan karbohidrat, penyakit
yang belum diketahui penyebabnya,
pra dan pasca operasi
Hipersensitif (gatal-gatal,
terbentuk ruam), Nyeri pada
tempat injeksi,
Pembengkakan paru-paru
dan otak
-
Mengatasi infeksi bakteri gram
negative maupun gram positif
Bengkak, kemerahan, nyeri
ditempat suntikan, sakit kepala,
mual atau muntah, diare, gatal
pada vagina atau keputihan,
ruam kulit, kantuk, sakit perut,
keringat berlebihan
Ceftriaxone memiliki interaksi
dengan larutan atau obat lain.
Sebagai contohnya ceftriaxone
bereaksi dengan larutan yang
mengandung kalsium yang akan
membentuk presipitat
(pengendapan)
Antiiflamasi, antialergi dan
imunosupresan
Mual, muntah, diare, konstipasi,
keringat berlebih, jerawat, sulit
tidur, hilang nafsu makan
Meredakan gejala demam dan
nyeri pada berbagai penyakit
seperti demam dengue, tifoid
dan infeksih saluran kemih
Sakit kepala, mual atau muntah,
sulit tidur, perut bagian atas
terasa sakit, urin berwarna
gelap, lelah yang tidak biasa,
penyakit kuning
Berinteraksi terhadap karbohidrat dan
alcohol. Dimana penggunaan
parasetamol bersama makanan yang
mengandung karbohidrat akan
memperlambat laju absorpsinya.
Mengurangi penyerapan dan
meningkatkan ekskresi kalsium
(hipokalsemia)
Keterangan : 0 (Resiko Rendah)
Antropometri
● BB = 15 kg
● TB = 107 cm
● BBI = 20 kg
● LILA = 16 cm
● IMT/U = -1,57 sd
● Status Gizi = Normal (PMK THN 2020)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
Hb 14,1 13.7-17.5 Normal
Leukosit 17320 5000-10000 Tinggi
Trombosit 301000 150000-450000 Normal
Hematokrit 41,6 40-48 Normal
GDS 86 70-200 Normal
Biokimia Data
Cylindricals Seals
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Intrepretasi
Tekanan Darah - 120/80 mmHg -
Nadi 110 80-100 x/menit Cepat
Suhu 36,8 36.5 – 37.5 oc Normal
RR 23 16-20 x/menit Cepat
Kinis
Fisik
Parameter Hasil Nilai Rujukan Interpretasi
Kesadaran Compos Mentis Compos Mentis Normal
Nafsu makan Tidak Ada Ada Tidak Normal
Lemas Ada Tidak Ada Tidak Normal
Mual Tidak Ada Tidak Ada Normal
Muntah Tidak Ada Tidak Ada Normal
Batuk dan pilek Ada Tidak Ada Tidak Normal
Nyeri Ulu hati Ada Tidak Ada Tidak Normal
Riwayat Gizi
Jenis Bahan
makanan
Nama Bahan
Makanan
Penukar Frekuensi/hari Frekuensi/Minggu
Makanan Pokok Nasi 1p 3x -
Lontong 1p - 2x
Bubur 1p - 2x
Lauk Hewani Ayam 1p 1x -
Telur 1p 2x -
Lauk Nabati Tahu 1/2p - 6x
Tempe 1/2p - 6x
Sayuran Bayam/Wortel 1/2p - 6x
Snack Biskuit 1p 1x -
Susu Susu pediasure 1p 1x -
Riwayat Gizi (Lanjutan)
Pengolahan Makanan
Pengolahan lauk hewani dan nabati
biasanya digoreng, sedangkan sayuran
ditumis atau dalam bentuk kuah
Zat Gizi Kebutuhan
MRS
Asupan % Interpretasi
Energi (kkal) 1684 1119,77 66 Defisit Berat
Protein (g) 40 36,68 92 Cukup
Lemak (g) 46,78 34,13 73 Defisit Sedang
Karbohidrat (g) 273,65 146,77 54 Defisit Berat
Kesan :
 Asupan Energi Kurang
 Asupan Lemak Kurang
 Asupan Karbohidrat Kurang
Pengetahuan/Kepercayaan/Sikap
(behavior)
Pengetahuan Os kurang tentang makanan
dan gizi, hal tersebut ditandai dengan Os
yang sering mengonsumsi makanan ringan,
Riwayat Personal
● Anak laki-laki berusia 5 tahun 11 bulan
● Seorang Pelajar
● Pekerjaan Orang tua Karyawan swasta
● Tinggal bersama ayah dan ibu
● Aktivitas RIngan
Intervensi
Tujuan Intervensi :
1. Meningkatkan asupan makan untuk memenuhi kebutuhan diberikan
secara bertahap dimulai dari 80% kebutuhan
2. Mengganti protein yang keluar bersama urin
3. Mengupayakan agar anak tetap tumbuh dan berkembang secara
normal dengan memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal
serta meningkatkan kualitas hidup anak.
4. Meningkatkan pengetahuan melalui edukasi gizi
Syarat Diet :
1. Energi diberikan sesuai kebutuhan yaitu 1684 kkal diberikan
secara bertahap dimulai dari 80% yaitu 1347,2 kkal
2. Protein diberikan 2 g/kg BBI/hari yaitu 40 diberikan secara
bertahap di mulai dari 80% yaitu 32 gram
3. Lemak cukup diberikan 25% yaitu 46,78 gram diberikan
secara bertahap dimulai dari 80% yaitu 37,42 gram
4. Karbohidrat diberikan dari sisa protein dan lemak 273,65
gram diberikan secara bertahap dimulai dari 80% yaitu
218,92 gr
Diagnosis Gizi
Domain Intake
NI 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan
ditandai dengan hasil recal 24 jam E:1119,77 kkal (66%), P:36,68 gram (92%),
L:34,13 gram (73%), Kh:146,77 (54%)
Domain Klinis
NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium terkait gizi berkaitan dengan penyakit
infeksi ditandai dengan Leukosit 173200 ul (T)
NC 3.2 Penurunan BB yang tidak diharapkan ditandai dengan konsumsi
makan yang kurang ditandai dengan penuruna BB selama 1 bulan
Domain Behaviour
NB 1.1 Kurang pengetahuan tentang makanan dan gizi berkaitan dengan
kurang edukasi ditandai dengan sering jajan makanan ringan disekolah.
Perhitungan Kebutuhan
BB ideal : 20 kg
Kebutuhan Energi : 84,2 kkal x 20 kg = 1684 kkal
Kebutuhan Protein : 2 gr x 20 kg = 40 gr
Kebutuhan Lemak : 25% x 1684 = 421 / 9 = 46,78 gr
Kebutuhan Karbohidrat : 65% x 1684 kkal = 1094,6/ 4 = 273,65 gr
Os mengalami penurunan nafsu makan, maka intervensi diet diberikan secara bertahap dimulai dari 80% kebutuhan dengan
perhitungan sebagai berikut :
Kebutuhan Energi : 80% x 1684 = 1347,2 kkal
Kebutuhan Protein : 80% x 40 = 32 gr
Kebutuhan Lemak : 80% x 46,78 = 37,42 gr
Kebutuhan Karbohidrat : 80% x 273,65 = 218,92 gr
Preskripsi diet
Jenis Diet : Nefrotik Sindrome
Bentuk Makanan : Biasa
Rute Pemberian : Oral
Frekuensi Pemberian : 3x makan utama 2x selingan
Golongan Penukar Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karboidrat (g)
Karbohidrat 3 525 12 0 120
Protein Hewani 4 310,84 29,12 19,72 0
Protein Nabati 1,5 112,5 7,5 4,5 10,5
Sayuran 2 50 2 0 10
Buah 2 100 0 0 24
Minyak 6 150 0 15 0
Snack 2 105 6,25 8,32 41,96
Total 1353,34 56,78 47,54 206,46
Kebutuhan (80%) 1347,2 32 37,42 218,92
Kecukupan (%) 100 178 127 94
Implementasi
diet An.A
dengan
kebutuhan
80%
Golongan Penukar Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)
Karbohidrat 4 700 16 0 160
Protein Hewani 4 310,84 29,12 19,72 0
Protein Nabati 1,5 112,5 7,5 4,5 10,5
Sayuran 2 25 2 0 10
Buah 2 100 0 0 24
Minyak 6 300 0 30 0
Snack 2 105 6,25 8,32 41,96
Total 1678,34 60,87 47,92 246,46
Kebutuhan (100%) 1684 40 46,78 273,65
Kecukupan (%) 100 152 102 90
Implementasi
diet An.A
dengan
kebutuhan
100%
Edukasi
Tujuan Edukasi :
• Agar pasien mengerti, memahami dan melaksanakan diet yang diberikan.
• Meningkatkan pengetahuan terkait makanan yang dianjurka,dibatasi,dihindari.
• Memberikan motivasi untuk memperbaiki pola hidup menjadi lebih baik
Sasaran edukasi : Os dan Keluarga Os
Media Edukasi : Leaflet dan DBMP
Metode Edukasi : Diskusi dan Tanya jawab
Durasi : 10-15 menit
Materi :
• Penjelasan Terkait Sindrome Nefrotik
• Penjelasan tentang daftar bahan makanan penukar
• Penjelasan tentang anjuran pengolahan makanan
• Penjelasan tentang bahan makanan yang dianjurkan dan tidak anjurkan
Monitoring Cara Monitoring Target
Asupan Makan Recall 24 jam Asupan makan mencapai
target 80-110%
(WNPG,2012)
Antropometri Penimbangan BB BB stabil, status gizi baiik
Biokimia Memantau lewat data hasil lab
di EMR
Nilai lab mendekati normal
Fisik Klinis Wawancara, Observasi,
memantau hasil pemeriksaan
di EMR
Keluhan hilang, tanda fisik
klinis membaik
Pengetahuan Diskusi via telepon WA dan
recall via chat WA
Pasien memahami diet yang
harus dijalani dan mau
menerapkan di kehidupan
sehari-hari
Rencana Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi Asupan Makan
Monitoring dan Evaluasi Asupan Makan
Monitorin dan Evaluasi Asupan Makan
 Asupan energi mengalami peningkatan bertahap setiap harinya . Hari terakhir intervensi,
asupan sudah mencapai 85% atau defisit ringan dari kebutuhan energi total
 Asupan Protein mengalami peningkatan di hari pertama intervensi , sempat turun di hari
kedua intervensi dikarenakan anak malas makan lauk hewani karena tidak suka menu hari
itu . Namun, dihari ketiga intervensi asupan protein mengalami peningkatan kembali
mencapai 121% atau defisit berlebih
 Asupan Lemak mengalami penurunan setiap harinya . Pada intervensi hari terakhir asupan
lemak mencapai 91% atau defisit normal dari kebutuhan energi total
 Asupan karbohidrat mengalami peningkatan dihari pertama intervensi, sempat turun di hari
kedua intervensi dan di hari ketiga intervensi asupan karbohidrat mengalami peningkatan
kembali mencapai 77% atau defisit normal
Parameter Awal Intervensi H1 H2 H3 Evaluasi
BB (kg) 15 15 15 15
TB (cm) 107 107 107 107
IMT/U -1, 57 -1, 57 -1,57 -1,57 Nilai IMT/U
termasuk dalam
kategori Normal
Monitoring dan Evaluasi Antropometri
Monitoring dan Evaluasi Biokimia
Pemeriksaan
Awal
Assesment
H1 H2 H3 Evaluasi
Hb (g/dl) 14,1 a/n 13,8 a/n Kadar Hb masih dalam keadaan normal
Leukosit (/mikro L) 17320 a/n 8500 a/n
Kadar Leukosit ada penurunan dari tinggi
menjadi keadaan normal
Trombosit (/mikro L) 301000 a/n 351000 a/n Kadar Trombosit masih dalam keadaan normal
Hematokrit (%) 41,6 a/n 40.1 a/n Kadar Hematokrit masih dalam keadaan normal
GDS (mg/dl) 86 a/n a/n a/n Kadar GDS masih dalam keadaan normal
Kolesterol Total (mg/dl) a/n a/n 203 a/n Kadar Kolesterol masih dalam keadaan sedang
Ureum (mg/dl) a/n a/n 30 a/n Kadar Ureum masih dalam keadaan normal
Creatinin (mg/dl) a/n a/n 0.6 a/n Kadar Creatinin masih dalam keadaan normal
Albumin (g/dl) a/n a/n 3.0 a/n Kadar albumin masih dalam keadaan rendah
Klinis
Parameter
Awal
Assesment
H1 H2 H3 Evaluasi
Nadi (x/menit) 110 104 110 100
Nilai nadi ada penurunan dari tinggi
menjadi keadaan normal.
RR (x/menit) 23 20 23 24
Nilai RR di hari pertama normal namun
di hari kedua dan ketiga mengalami
peningkatan
Suhu (oc) 36,8 36.8 36,5 36
Nilai suhu mengalami penurunan dari
tinggi menjadi normal
Tekanan darah (mmHg) - - - - -
Fisik
Parameter Hasil H1 H2 H3
Kesadaran Compos Mentis Compos
Mentis
Compos
Mentis
Compos Mentis
Nafsu makan - + + +
Lemas + + + +
Mual - - - -
Muntah - - - -
Batuk pilek + - - -
Nyeri uluhati + - -
● An.A berusia 5 tahun 11 bulan didiagnosis nefrotik
sindrome + Bacterial Infection
● Hasil skrining gizi menggunakan skrining gizi strong kids
menunjukkan skor 1 yaitu dikategorikan beresiko sedang
● Status gizi pasien adalah Gizi baik/normal dengan IMT/U
(-1,57 sd)
● Diagnosis Gizi pasien yaitu NI 2.1 Asupan oral tidak
adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan ditandai
dengan hasil recal 24 jam E:1119,77 kkal (66%), P:36,68
gram (92%), L:34,13 gram (73%), Kh:146,77 (54%). NC
2.2 Perubahan Nilai Laboratorium terkait gizi berkaitan
dengan penyakit infeksi ditandai dengan Leukosit 173200
ul (T). NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium terkait gizi
berkaitan dengan penyakit infeksi ditandai dengan
Leukosit 173200 ul (T). NC 2.2 Perubahan Nilai
Laboratorium terkait gizi berkaitan dengan penyakit
infeksi ditandai dengan Leukosit 173200 ul (T). NC 3.2
Penurunan BB yang tidak diharapkan ditandai dengan
konsumsi makan yang kurang ditandai dengan penuruna
BB selama 1 bulan. NB 1.1 Kurang pengetahuan tentang
makanan dan gizi berkaitan dengan kurang edukasi
ditandai dengan sering jajan makanan ringan disekolah.
Resume
NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium terkait gizi
berkaitan dengan penyakit infeksi ditandai dengan
Leukosit 173200 ul (T). NC 3.2 Penurunan BB yang
tidak diharapkan ditandai dengan konsumsi makan yang
kurang ditandai dengan penuruna BB selama 1 bulan. NB
1.1 Kurang pengetahuan tentang makanan dan gizi
berkaitan dengan kurang edukasi ditandai dengan sering
jajan makanan ringan disekolah.
● Pasien diberikan diet Sindrome Nefrotik dengan
konsistensi makanan biasa , rute oral dan frekuensi
3x makan utama dan 2x selingan
● Monitoring asupan menunjukkan bahwa asupan
pasien >80% dari kebutuhan
● Monitoring hasil antropometri status gizi pasien
termasuk dalam kategori normal di hari assesment -
1,57 sd dan di hari kedua dan ketiga tiidak terjadi
perubahan
● Hasil lab tidak dilakukan pemeriksaan pada hari
pertama dan ketiga, namun pada hasil lab hari kedua
leukosit meningkat mencapai normal dan terdapat
pemeriksaan albumin yang rendah
● Fisik klinis menunjukkan perbaikan tanda vital
seperti batuk pilek dan nyeri uluhati berkurang, nadi
mencapai normal, nafsu makan meningkat.
Dokumentasi
Dokumentasi
CREDITS:
This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics
& images by Freepik
Thanks

More Related Content

Similar to OPTIMALKAN GIZI

19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptxAgungBudiLaksono7
 
CC BANGSAL 30 AGUSTUS 2021.pptx
CC BANGSAL 30 AGUSTUS 2021.pptxCC BANGSAL 30 AGUSTUS 2021.pptx
CC BANGSAL 30 AGUSTUS 2021.pptxssuser2722f7
 
kasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docxkasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docxFridaMuna
 
ANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docx
ANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docxANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docx
ANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docxZahraanisyaA
 
pasien SN + Hipertensi stage 1 (3).docx
pasien SN + Hipertensi stage 1 (3).docxpasien SN + Hipertensi stage 1 (3).docx
pasien SN + Hipertensi stage 1 (3).docxselipertiwi1
 
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdfPPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdfSitiAulia39
 
Deteksi dini balita gizi buruk
Deteksi dini balita gizi burukDeteksi dini balita gizi buruk
Deteksi dini balita gizi burukpkmminggir
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaFeny Kartika
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSDwi Handayani
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)zhea mays
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxSuciMayvera1
 
Ncp kanker kolon
Ncp kanker kolonNcp kanker kolon
Ncp kanker kolonelsegintzna
 
PPT TERBARU laporan Praktik Lapangan kerja
PPT TERBARU laporan Praktik Lapangan kerjaPPT TERBARU laporan Praktik Lapangan kerja
PPT TERBARU laporan Praktik Lapangan kerjaReza77346
 

Similar to OPTIMALKAN GIZI (20)

19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
CC BANGSAL 30 AGUSTUS 2021.pptx
CC BANGSAL 30 AGUSTUS 2021.pptxCC BANGSAL 30 AGUSTUS 2021.pptx
CC BANGSAL 30 AGUSTUS 2021.pptx
 
kasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docxkasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docx
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
ANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docx
ANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docxANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docx
ANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docx
 
pasien SN + Hipertensi stage 1 (3).docx
pasien SN + Hipertensi stage 1 (3).docxpasien SN + Hipertensi stage 1 (3).docx
pasien SN + Hipertensi stage 1 (3).docx
 
Cbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sriCbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sri
 
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdfPPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
 
Deteksi dini balita gizi buruk
Deteksi dini balita gizi burukDeteksi dini balita gizi buruk
Deteksi dini balita gizi buruk
 
kasus sulit.ppt
kasus sulit.pptkasus sulit.ppt
kasus sulit.ppt
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tika
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)
 
Askep nutrisi
Askep nutrisiAskep nutrisi
Askep nutrisi
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptx
 
Ncp kanker kolon
Ncp kanker kolonNcp kanker kolon
Ncp kanker kolon
 
PPT TERBARU laporan Praktik Lapangan kerja
PPT TERBARU laporan Praktik Lapangan kerjaPPT TERBARU laporan Praktik Lapangan kerja
PPT TERBARU laporan Praktik Lapangan kerja
 
NCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docxNCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docx
 

OPTIMALKAN GIZI

  • 1. Asuhan Gizi Klinik Sindrome Nefrotik Pada Anak Nama : Winda Guspitasari CI : Catur Endri Esmiati, S.CZ., RD
  • 2. Gambaran Umum Sindrom Nefrotik Bacterial Infection Sindrom Nefrotik merupakan kumpulan manifestasi klinis yang ditandai dengan hilangnya protein urine secara masif (albuminuria), diikuti dengan hipoproteinemia (hipoalbuminemia) dan akhirnya mengakibatkan edema. Sindrom nefrotik pada anak dapat terjadi pada semua usia, tetapi lebih banyak terjadi pada usia 1-2 tahun dan 8 tahun. Pada anak-anak yang onsetnya dibawah usia 8 tahun, ratio antara anak laki-laki dan perempuan bervariasi dari 2:1 hingga 3:2. Bacterial Infection adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini dapat menyebabkan demam, batuk, hingga tanda peradangan seperti nyeri dan pembengkakan.
  • 4. Identitas Pasien Nama : An. A NRM : 11267xxx Tanggal Lahir : 15 September 2016 Usia : 5 Tahun 11 Bulan 15 Hari Jenis Kelamin : Laki-Laki Tanggal Masuk : 30 Agustus 2022 Ruang Perawatan : Gd Ponek Lt.3 Ruang Perawatan Ibu dan Anak Anggrek 3 Agama : Islam Alamat : Asrama Yon Bekang Rt 06/06 Cibinong Kab Bogor Pekerjaan : Pelajar Tanggal Pengamatan: 01-03 Agustus 2022
  • 5. Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Sekarang : Os didiagnosis mengalami Nefrotik Sindrome + Bacterial Infeksi Riwayat Penyakit dahulu : Nefrotik Sindrome 1 tahun yang lalu Riwayat Penyakit Keluarga : Os tidak memiliki penyakit keluarga
  • 6. Terapi Obat Nama Obat Infus Kaen 1b 1000 ml/jam Ceftriaxon 1x1200 mg Prednison 3x10 mg po Paracetamol 3x175 mg po Indikasi Efek Samping Interaksi Obat dan Makanan Menyalurkan atau mengganti cairan dan elektrolit pada kondisi seperti dehidrasi pada pasien yang kekurangan karbohidrat, penyakit yang belum diketahui penyebabnya, pra dan pasca operasi Hipersensitif (gatal-gatal, terbentuk ruam), Nyeri pada tempat injeksi, Pembengkakan paru-paru dan otak - Mengatasi infeksi bakteri gram negative maupun gram positif Bengkak, kemerahan, nyeri ditempat suntikan, sakit kepala, mual atau muntah, diare, gatal pada vagina atau keputihan, ruam kulit, kantuk, sakit perut, keringat berlebihan Ceftriaxone memiliki interaksi dengan larutan atau obat lain. Sebagai contohnya ceftriaxone bereaksi dengan larutan yang mengandung kalsium yang akan membentuk presipitat (pengendapan) Antiiflamasi, antialergi dan imunosupresan Mual, muntah, diare, konstipasi, keringat berlebih, jerawat, sulit tidur, hilang nafsu makan Meredakan gejala demam dan nyeri pada berbagai penyakit seperti demam dengue, tifoid dan infeksih saluran kemih Sakit kepala, mual atau muntah, sulit tidur, perut bagian atas terasa sakit, urin berwarna gelap, lelah yang tidak biasa, penyakit kuning Berinteraksi terhadap karbohidrat dan alcohol. Dimana penggunaan parasetamol bersama makanan yang mengandung karbohidrat akan memperlambat laju absorpsinya. Mengurangi penyerapan dan meningkatkan ekskresi kalsium (hipokalsemia)
  • 7. Keterangan : 0 (Resiko Rendah)
  • 8. Antropometri ● BB = 15 kg ● TB = 107 cm ● BBI = 20 kg ● LILA = 16 cm ● IMT/U = -1,57 sd ● Status Gizi = Normal (PMK THN 2020)
  • 9. Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi Hb 14,1 13.7-17.5 Normal Leukosit 17320 5000-10000 Tinggi Trombosit 301000 150000-450000 Normal Hematokrit 41,6 40-48 Normal GDS 86 70-200 Normal Biokimia Data
  • 10. Cylindricals Seals Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Intrepretasi Tekanan Darah - 120/80 mmHg - Nadi 110 80-100 x/menit Cepat Suhu 36,8 36.5 – 37.5 oc Normal RR 23 16-20 x/menit Cepat Kinis
  • 11. Fisik Parameter Hasil Nilai Rujukan Interpretasi Kesadaran Compos Mentis Compos Mentis Normal Nafsu makan Tidak Ada Ada Tidak Normal Lemas Ada Tidak Ada Tidak Normal Mual Tidak Ada Tidak Ada Normal Muntah Tidak Ada Tidak Ada Normal Batuk dan pilek Ada Tidak Ada Tidak Normal Nyeri Ulu hati Ada Tidak Ada Tidak Normal
  • 12. Riwayat Gizi Jenis Bahan makanan Nama Bahan Makanan Penukar Frekuensi/hari Frekuensi/Minggu Makanan Pokok Nasi 1p 3x - Lontong 1p - 2x Bubur 1p - 2x Lauk Hewani Ayam 1p 1x - Telur 1p 2x - Lauk Nabati Tahu 1/2p - 6x Tempe 1/2p - 6x Sayuran Bayam/Wortel 1/2p - 6x Snack Biskuit 1p 1x - Susu Susu pediasure 1p 1x -
  • 13. Riwayat Gizi (Lanjutan) Pengolahan Makanan Pengolahan lauk hewani dan nabati biasanya digoreng, sedangkan sayuran ditumis atau dalam bentuk kuah Zat Gizi Kebutuhan MRS Asupan % Interpretasi Energi (kkal) 1684 1119,77 66 Defisit Berat Protein (g) 40 36,68 92 Cukup Lemak (g) 46,78 34,13 73 Defisit Sedang Karbohidrat (g) 273,65 146,77 54 Defisit Berat Kesan :  Asupan Energi Kurang  Asupan Lemak Kurang  Asupan Karbohidrat Kurang
  • 14. Pengetahuan/Kepercayaan/Sikap (behavior) Pengetahuan Os kurang tentang makanan dan gizi, hal tersebut ditandai dengan Os yang sering mengonsumsi makanan ringan, Riwayat Personal ● Anak laki-laki berusia 5 tahun 11 bulan ● Seorang Pelajar ● Pekerjaan Orang tua Karyawan swasta ● Tinggal bersama ayah dan ibu ● Aktivitas RIngan
  • 15. Intervensi Tujuan Intervensi : 1. Meningkatkan asupan makan untuk memenuhi kebutuhan diberikan secara bertahap dimulai dari 80% kebutuhan 2. Mengganti protein yang keluar bersama urin 3. Mengupayakan agar anak tetap tumbuh dan berkembang secara normal dengan memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal serta meningkatkan kualitas hidup anak. 4. Meningkatkan pengetahuan melalui edukasi gizi Syarat Diet : 1. Energi diberikan sesuai kebutuhan yaitu 1684 kkal diberikan secara bertahap dimulai dari 80% yaitu 1347,2 kkal 2. Protein diberikan 2 g/kg BBI/hari yaitu 40 diberikan secara bertahap di mulai dari 80% yaitu 32 gram 3. Lemak cukup diberikan 25% yaitu 46,78 gram diberikan secara bertahap dimulai dari 80% yaitu 37,42 gram 4. Karbohidrat diberikan dari sisa protein dan lemak 273,65 gram diberikan secara bertahap dimulai dari 80% yaitu 218,92 gr
  • 16. Diagnosis Gizi Domain Intake NI 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan ditandai dengan hasil recal 24 jam E:1119,77 kkal (66%), P:36,68 gram (92%), L:34,13 gram (73%), Kh:146,77 (54%) Domain Klinis NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium terkait gizi berkaitan dengan penyakit infeksi ditandai dengan Leukosit 173200 ul (T) NC 3.2 Penurunan BB yang tidak diharapkan ditandai dengan konsumsi makan yang kurang ditandai dengan penuruna BB selama 1 bulan Domain Behaviour NB 1.1 Kurang pengetahuan tentang makanan dan gizi berkaitan dengan kurang edukasi ditandai dengan sering jajan makanan ringan disekolah.
  • 17. Perhitungan Kebutuhan BB ideal : 20 kg Kebutuhan Energi : 84,2 kkal x 20 kg = 1684 kkal Kebutuhan Protein : 2 gr x 20 kg = 40 gr Kebutuhan Lemak : 25% x 1684 = 421 / 9 = 46,78 gr Kebutuhan Karbohidrat : 65% x 1684 kkal = 1094,6/ 4 = 273,65 gr Os mengalami penurunan nafsu makan, maka intervensi diet diberikan secara bertahap dimulai dari 80% kebutuhan dengan perhitungan sebagai berikut : Kebutuhan Energi : 80% x 1684 = 1347,2 kkal Kebutuhan Protein : 80% x 40 = 32 gr Kebutuhan Lemak : 80% x 46,78 = 37,42 gr Kebutuhan Karbohidrat : 80% x 273,65 = 218,92 gr
  • 18. Preskripsi diet Jenis Diet : Nefrotik Sindrome Bentuk Makanan : Biasa Rute Pemberian : Oral Frekuensi Pemberian : 3x makan utama 2x selingan Golongan Penukar Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karboidrat (g) Karbohidrat 3 525 12 0 120 Protein Hewani 4 310,84 29,12 19,72 0 Protein Nabati 1,5 112,5 7,5 4,5 10,5 Sayuran 2 50 2 0 10 Buah 2 100 0 0 24 Minyak 6 150 0 15 0 Snack 2 105 6,25 8,32 41,96 Total 1353,34 56,78 47,54 206,46 Kebutuhan (80%) 1347,2 32 37,42 218,92 Kecukupan (%) 100 178 127 94 Implementasi diet An.A dengan kebutuhan 80%
  • 19. Golongan Penukar Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Karbohidrat 4 700 16 0 160 Protein Hewani 4 310,84 29,12 19,72 0 Protein Nabati 1,5 112,5 7,5 4,5 10,5 Sayuran 2 25 2 0 10 Buah 2 100 0 0 24 Minyak 6 300 0 30 0 Snack 2 105 6,25 8,32 41,96 Total 1678,34 60,87 47,92 246,46 Kebutuhan (100%) 1684 40 46,78 273,65 Kecukupan (%) 100 152 102 90 Implementasi diet An.A dengan kebutuhan 100%
  • 20. Edukasi Tujuan Edukasi : • Agar pasien mengerti, memahami dan melaksanakan diet yang diberikan. • Meningkatkan pengetahuan terkait makanan yang dianjurka,dibatasi,dihindari. • Memberikan motivasi untuk memperbaiki pola hidup menjadi lebih baik Sasaran edukasi : Os dan Keluarga Os Media Edukasi : Leaflet dan DBMP Metode Edukasi : Diskusi dan Tanya jawab Durasi : 10-15 menit Materi : • Penjelasan Terkait Sindrome Nefrotik • Penjelasan tentang daftar bahan makanan penukar • Penjelasan tentang anjuran pengolahan makanan • Penjelasan tentang bahan makanan yang dianjurkan dan tidak anjurkan
  • 21. Monitoring Cara Monitoring Target Asupan Makan Recall 24 jam Asupan makan mencapai target 80-110% (WNPG,2012) Antropometri Penimbangan BB BB stabil, status gizi baiik Biokimia Memantau lewat data hasil lab di EMR Nilai lab mendekati normal Fisik Klinis Wawancara, Observasi, memantau hasil pemeriksaan di EMR Keluhan hilang, tanda fisik klinis membaik Pengetahuan Diskusi via telepon WA dan recall via chat WA Pasien memahami diet yang harus dijalani dan mau menerapkan di kehidupan sehari-hari Rencana Monitoring dan Evaluasi
  • 22. Monitoring dan Evaluasi Asupan Makan
  • 23. Monitoring dan Evaluasi Asupan Makan
  • 24. Monitorin dan Evaluasi Asupan Makan  Asupan energi mengalami peningkatan bertahap setiap harinya . Hari terakhir intervensi, asupan sudah mencapai 85% atau defisit ringan dari kebutuhan energi total  Asupan Protein mengalami peningkatan di hari pertama intervensi , sempat turun di hari kedua intervensi dikarenakan anak malas makan lauk hewani karena tidak suka menu hari itu . Namun, dihari ketiga intervensi asupan protein mengalami peningkatan kembali mencapai 121% atau defisit berlebih  Asupan Lemak mengalami penurunan setiap harinya . Pada intervensi hari terakhir asupan lemak mencapai 91% atau defisit normal dari kebutuhan energi total  Asupan karbohidrat mengalami peningkatan dihari pertama intervensi, sempat turun di hari kedua intervensi dan di hari ketiga intervensi asupan karbohidrat mengalami peningkatan kembali mencapai 77% atau defisit normal
  • 25. Parameter Awal Intervensi H1 H2 H3 Evaluasi BB (kg) 15 15 15 15 TB (cm) 107 107 107 107 IMT/U -1, 57 -1, 57 -1,57 -1,57 Nilai IMT/U termasuk dalam kategori Normal Monitoring dan Evaluasi Antropometri
  • 26. Monitoring dan Evaluasi Biokimia Pemeriksaan Awal Assesment H1 H2 H3 Evaluasi Hb (g/dl) 14,1 a/n 13,8 a/n Kadar Hb masih dalam keadaan normal Leukosit (/mikro L) 17320 a/n 8500 a/n Kadar Leukosit ada penurunan dari tinggi menjadi keadaan normal Trombosit (/mikro L) 301000 a/n 351000 a/n Kadar Trombosit masih dalam keadaan normal Hematokrit (%) 41,6 a/n 40.1 a/n Kadar Hematokrit masih dalam keadaan normal GDS (mg/dl) 86 a/n a/n a/n Kadar GDS masih dalam keadaan normal Kolesterol Total (mg/dl) a/n a/n 203 a/n Kadar Kolesterol masih dalam keadaan sedang Ureum (mg/dl) a/n a/n 30 a/n Kadar Ureum masih dalam keadaan normal Creatinin (mg/dl) a/n a/n 0.6 a/n Kadar Creatinin masih dalam keadaan normal Albumin (g/dl) a/n a/n 3.0 a/n Kadar albumin masih dalam keadaan rendah
  • 27. Klinis Parameter Awal Assesment H1 H2 H3 Evaluasi Nadi (x/menit) 110 104 110 100 Nilai nadi ada penurunan dari tinggi menjadi keadaan normal. RR (x/menit) 23 20 23 24 Nilai RR di hari pertama normal namun di hari kedua dan ketiga mengalami peningkatan Suhu (oc) 36,8 36.8 36,5 36 Nilai suhu mengalami penurunan dari tinggi menjadi normal Tekanan darah (mmHg) - - - - -
  • 28. Fisik Parameter Hasil H1 H2 H3 Kesadaran Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis Nafsu makan - + + + Lemas + + + + Mual - - - - Muntah - - - - Batuk pilek + - - - Nyeri uluhati + - -
  • 29. ● An.A berusia 5 tahun 11 bulan didiagnosis nefrotik sindrome + Bacterial Infection ● Hasil skrining gizi menggunakan skrining gizi strong kids menunjukkan skor 1 yaitu dikategorikan beresiko sedang ● Status gizi pasien adalah Gizi baik/normal dengan IMT/U (-1,57 sd) ● Diagnosis Gizi pasien yaitu NI 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan ditandai dengan hasil recal 24 jam E:1119,77 kkal (66%), P:36,68 gram (92%), L:34,13 gram (73%), Kh:146,77 (54%). NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium terkait gizi berkaitan dengan penyakit infeksi ditandai dengan Leukosit 173200 ul (T). NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium terkait gizi berkaitan dengan penyakit infeksi ditandai dengan Leukosit 173200 ul (T). NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium terkait gizi berkaitan dengan penyakit infeksi ditandai dengan Leukosit 173200 ul (T). NC 3.2 Penurunan BB yang tidak diharapkan ditandai dengan konsumsi makan yang kurang ditandai dengan penuruna BB selama 1 bulan. NB 1.1 Kurang pengetahuan tentang makanan dan gizi berkaitan dengan kurang edukasi ditandai dengan sering jajan makanan ringan disekolah. Resume NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium terkait gizi berkaitan dengan penyakit infeksi ditandai dengan Leukosit 173200 ul (T). NC 3.2 Penurunan BB yang tidak diharapkan ditandai dengan konsumsi makan yang kurang ditandai dengan penuruna BB selama 1 bulan. NB 1.1 Kurang pengetahuan tentang makanan dan gizi berkaitan dengan kurang edukasi ditandai dengan sering jajan makanan ringan disekolah. ● Pasien diberikan diet Sindrome Nefrotik dengan konsistensi makanan biasa , rute oral dan frekuensi 3x makan utama dan 2x selingan ● Monitoring asupan menunjukkan bahwa asupan pasien >80% dari kebutuhan ● Monitoring hasil antropometri status gizi pasien termasuk dalam kategori normal di hari assesment - 1,57 sd dan di hari kedua dan ketiga tiidak terjadi perubahan ● Hasil lab tidak dilakukan pemeriksaan pada hari pertama dan ketiga, namun pada hasil lab hari kedua leukosit meningkat mencapai normal dan terdapat pemeriksaan albumin yang rendah ● Fisik klinis menunjukkan perbaikan tanda vital seperti batuk pilek dan nyeri uluhati berkurang, nadi mencapai normal, nafsu makan meningkat.
  • 32. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik Thanks