Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup pengertian K3, tujuan K3, kerugian yang disebabkan kecelakaan akibat kerja, visi dan misi K3, strategi K3, kebijakan upaya kesehatan kerja, bentuk-bentuk upaya kesehatan kerja, peran perawat dalam program K3, fungsi perawat pada program K3, kompetensi perawat kesehatan kerja, dan faktor
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Semester 07
Kegiatan Belajar IV
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
2. Kesehatan kerja diartikan sebagai ilmu kesehatan dan penerapannya yang bertujuan
mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, berada dalam keseimbangan yang
mantap antara kapasitas kerja, beban kerja dan keadaan lingkungan kerja.
Pengertian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
3. Tujuan keselamatan kerja:
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja
Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisiensi
4. Kerusakan
kekacauan organisasi
keluhan dan kesedihan
kelainan dan cacat
kematian
Kerugian yang disebabkan
kecelakaan akibat kerja:
5. Meningkatkan cakupan yankesja di yankes dasar dan rujukan
Mendorong terciptanya suasana lingkungan kerja yang sehat
Meningkatkan profesionalisme tenaga kesja melalui diklat dan penelitian secara
berkesinambungan
Mendorong kemandirian masyarakat pekerja untuk hidup sehat dan produktif sesuai norma
sehat bekerja
Meningkatkan kemitraan (LS, LP, LSM/ormas dan dunia usaha)
Visi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) : Masyarakat Pekerja Yang Sehat
Dan Produktif
Misi: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
6. Mengembangkan kebijakan dan pemantapan manajemen UKK
Meningkatkan jejaring kesehatan Kerja
Peningkatan promosi risiko akibat pekerjaan
Pengembangan SIM kesehatan kerja
Peningkatan SDM Kesehatan kerja
Pengembangan model pembinaan upaya kesehatan kerja
Strategi
7. Menggali sumberdaya utk optimalisasi institusi yankes dasar dan rujukan pemerintah dan
swasta di bidang yankesja
Meningkatnya profesionalisme para pelaku dalam pembinaan dan pelayanan kesja di
pusat, propinsi dan kab/kota
Mengembangkan jejaring kerjasama pelayanan K3 dan peningkatan mutu yankerja bagi
masyarakat pekerja
Mengembangkan nakes (dokter, perawat) sebagai penyelenggara pelayanan kerja
paripurna
Kebijakan Upaya
Kesehatan Kerja
8. Mengembangkan kerjasama & kemitraan dengan LS, LSM dan organisasi profesi
Mendorong masyarakat pekerja ikut dalam program asuransi kesehatan
Mengembangkan iklim yang mendorong dunia usaha yang partisipatif dalam pelembagaan
kesja di tempat kerja
Mengembangkan SIM kesehatan kerja sebagai upaya pemantapan surveilans epidemiologi
penyakit dan kecelakaan akibat kerja
9. Pengembangan kebijakan dan pemantapan manajemen kesja
Pengembangan kebijakan dan penyusunan perundangan
Pengembangan Renstra dan kebijakan teknis kesja
Penyusunan buku pedoman kesja
Pengkajian,penelitian dan pengembangan program kesja
Pemantauan danEvaluasi pengembangan program
Fasilitas Pembina kerja dalam melaksanakan Tupoksinya
Bentuk-Bentuk UKK:
10. Penatalaksanaan kasus pada pelayanan Ker`ja
Standarisasi Pelayanan Kesja dasar dan rujukan
Yankes kerja dasar dan rujukan paripurna
Pengembangan Teknologi dan sarana Kesehatan
Pengembangan Pedoman Teknologi Kesling kerja.
Pemantapan Teknologi Tepat guna Kesling kerja
Pengembangan Sarana Percontohan Keslingkerja
Pengembangan Pengenalan,Pengukuran dan
evaluasi Kesling kerja
Peningkatan
mutu/Intensifikasi
11. Pengembangan Kesja
Kelembagaan ; pusat s/d Desa
Pengembangan UKBM
Pengembangan SIM Kesja
Surveilans berbasis wilayah
Pengembangan
Organisasi, SIM dan
Surveilans Kesehatan kerja
12. Advokasi dan Sosialisasi Program K3
Pengembangan Team Koordinasi LS dan LP
Peningkatan Jaringan Kemitraan
Penyuluhan Kesehatan di Tempat Kerja
Forum Komunikasi Kesja
Kampanye Program Kesja
Meningkatkan Kemitraan
dan Promosi Kesja
13. Diklat tenaga pembina dan pelaksana kesja di pusat, propinsi dan kab/kota
Pengadaan sarana prasarana kesja
Peningkatan
SDM Kesja
14. Data morbiditas dan mortalitas hingga saat ini belum tersedia
Peraturan yang mendukung di sektor kes utk melaksanakan upaya kesehatan
kerja masih sangat kurang.
Cakupan yankesja relatif belum menjangkau seluruh masy pekerja yang
membutuhkan.
Kendala pelaksananan
program UKK
15. SDM sebagai penyelenggara di bidang kesja baik yang ada di pusat , propinsi dan kab/kota
masih sangat kurang jumlahnya.
Tatalaksana penanganan kasus penyakit akibat kerja belum tersosialisasi pada penyelenggara
kesja dilapangan.
Penanggungjawab program kesja yang ada di propinsi dan kab/kota belum jelas karena
struktur organisasi tidak sama antara propinsi yang satu dengan yang lainnya.
Koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan pembinaan kesja masih kurang harmonis.
16. Mengidentifikasi kebutuhan kesehatan bagi
pekerja
Memilih prioritas yang harus diintervensi
Mengembangkan dan melaksanakan
program
Monitoring dan evaluasi
Peran perawat
pada UKK
18. Menilai secara sistematis status kesja
Melakukan analisa data yang dikumpulkan utk menegakkan diagnosis keperawatan
Mengidentifikasi tujuan spesifik keperawatan yang diharapkan
Mengembangkan rencana kep. Yang komprehensif & memformulasikan tindakan intervensi yang
dilakukan pd setiap tingkat pencegahan serta terapinya.
Melaksanakan promosi kesehatan Utk pencegahan peny. Kecelakaan serta pemulihan sesuai renpra
Melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap respon pekerja & kemajuan yang dicapai.
Penatalaksanaan Kasus penerapan standar pelayanan
klinis keperawatan pada pekerja agar mampu :
19. Primary prevention: health promotion, desease prevention, non occupational
program
Secondary prevention: early diagnosis, early treatment intervention, limit
disability
Tertiary prevention: rehabilitation, restoration, return to work
Penatalaksanaan program penerapan fungsi
administrasi pada program K3:
20. Mampu mengenal & mengevaluasi bahaya potensial
kesehatan & bahaya nyata yang terjadi di tempat kerja
Ketrampilan manajemen & pengetahuan (toksikologi,
ergonomi, kesling, kesehatan serta cara penyuluahan)
Ketrampilan perawat di bidang emergensi & kedaruratan
medik
Kompetensi Perawat
Kesehatan Kerja
21. Golongan fisik:
a. suara : menyebabkan tuli, pekak
b. radiasi: pengion ( bahan radioaktif: sistem darah, kulit); non pengion (radioaktif elektromagnetik: katarak
pada lensa mata
c. suhu terlalu tinggi: heat stroke heat cramps atau hyperpyrexia, sdengan suhu rendah: menimbulkan frosbite.
d. tekanan yang tinggi menyebabkan: caisson diasease.
e. penerangan lampu yang kurang baik: kelainan pd penglihatan/ silau, akan mengakibatkan kecelakaan.
Faktor penyebab
Penyakit Akibat Kerja
22. Debu : pneumokoniosis, diantaranya: silikosis,
bisinosis, dll
Uap: metal fume fever dermatitis, atau keracunan.
Gas: keracunan CO, H2S, dll
Larutan : dermatitis
Awan/kabut: racun serangga (insecticides), racun
jamur, dll yang dpt menimbulkan keracunan.
Golongan kimiawi
24. Disebabkan kesalahan konstrusi mesin, sikap
badan, salahh cara melakukan pekerjaan, dll
yang semuanya menimbulkan kelelahan fisik,
Bahkan lambat laun perubahan fisik tubuh
pekerja.
Golongan fisiologis
25. Gangguan jiwa : yaitu stress psikologis dan depresi.
Golongan
mental-psikologis