Modul ini membahas tentang pengertian budaya dan perwujudannya. Budaya didefinisikan sebagai keseluruhan sistem pengetahuan, kepercayaan, seni, dan unsur-unsur lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Budaya memiliki tiga wujud, yaitu ideal (ide, norma, dan aturan), sosial (pola interaksi manusia), dan fisik (artefak). Substansi utama budaya meliputi sistem pengetahuan, nilai,
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
A. PENGERTIAN
Kita sering mendengar kata bu-daya
dalam kehidupan kita se-hari-
hari. Tahukah Saudara apa
artinya budaya?
Coba Saudara tuliskan pengertian
budaya tersebut dengan kata-kata
sendiri.
......................................................................
.....................................................................
......................................................................
.....................................................................
Selanjutnya mari kita lihat
apakah apa yang Saudara tulis
tersebut sesuai dengan pen-gertian
budaya sesungguhnya.
Ikuti uraian berikut.
Budaya adalah bentuk
jamak dari kata budi dan daya
yang berarti cinta, karsa, dan
rasa.Kata budaya sebenarn-ya
berasal dari bahasa Sanse-kertabudhayah
yaitu bentuk
jamak kata buddhi yang berarti
budi atau akal. Dalam bahasa
Inggris, kata budaya berasal dari
kata culture, dalam bahasa Be-landa
diistilahkan dengan kata
cultuur, dalam bahasa Latin,
berasal dari kata colera. Colera
berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan, mengembang-kan
tanah (bertani).
Kemudian pengertian ini
berkembang dalam arti culture,
yaitu sebagai segala daya dan
aktifitas manusia untuk mengo-lah
dan mengubah alam. Beri-kut
pengertian budaya atau ke-budayaan
dari beberapa ahli:
1. E. B. Taylor, budaya adalah suatu
keseluruhan kompleks yang me-liputi
pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, keilmuan, hukum,
adat istiadat, dan kemampuan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
yang lain serta kebiasaan yang
didapat oleh manusia sebagai an-ggota
masyarakat.
2. R. Linton, kebudayaan dapat di-pandang
sebagai konfigurasi ting-kah
laku yang dipelajari dan hasil
tingkah laku yang dipelajari, dima-na
unsur pembentuknya didukung
dan diteruskan oleh anggota mas-yarakat
lainnya.
3. Koentjaraningrat, mengartikan
bahwa kebudayaan adalah kes-eluruhan
sistem gagasan, milik diri
manusia dengan sejajar.
4. Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, mengatakan bahwa
kebudayaan adalah semua hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
5. Herkovits, kebudayaan adalah ba-gian
dari lingkungan hidup yang
diciptakan oleh manusia.
Dengan demikian, kebu-dayaan
atau budaya menyangkut
keseluruhan aspek kehidupan ma-nusia
baik material maupun non
material. Sebagian besar ahli yang
mengartikan kebudayaan sep-erti
ini kemungkinan besar san-gat
dipengaruhi oleh pandangan
evolusionisme, yaitu teori yang
mengatakan bahwa kebudayaan
itu akan berkembang dari tahapan
yang sederhana menuju tahapan
yang lebih kompleks.
B. PERWUJUDAN KEBUDAYAAN
Sekarang coba kita lihat perwuju-dan
kebudayaan menurut beber-apa
ahli Sosolog dan antropolog
berikut ini.
Beberapa ilmu seperti Tal-cott
Parson (Sosiolog) dan al Koe-ber
(Antropolog) menganjurkan
untuk membedakan wujud kebu-dayaan
secara tajam sebagai suatu
sistem.Dimana wujud kebudayaan
itu adalah sebagai suatu rangkaian
tindakan dan aktivitas manusia
yang berpola. Demikian pula J.J.
Honingman dalam bukunya The
World of Man (1959) membagi bu-daya
dalam tiga wujud, yaitu: ideas,
activities, and artifact. Sejalan den-gan
pikiran para ahli tersebut.
Koentjaraningrat mengemukakan
bahwa kebudayaan itu dibagiatau
digolongkan dalam tiga wujud,
yaitu:
1. Wujud sebagai suatu kompleks
dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, dan peraturan
Wujud tersebut menunjukan
wujud ide dari kebudayaan si-fatnya
abstrak, tak dapat diraba,
dipegang, ataupun difoto, dan
tempatnya ada di alam pikiran
warga masyarakat dimana ke-budayaan
yang bersangkutan
itu hidup. Kebudayaan ideal
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
ini disebut pula tata kelakuan,
hal ini menunjukan bahwa bu-daya
ideal mempunyai fungsi
mengatur, mengendalikan, dan
memberi arah kepada tindakan,
kelakuan, dan perbuatan manu-sia
dalam masyarakat sebagai
sopan santun. Kebudayaan ideal
ini dapat disebut adat atau adat
istiadat, yang sekarang banyak
disimpan dalam arsip, tape, dan
komputer.
Kesimpulan budaya ideal
ini adalah merupakan perwuju-dan
dan kebudayaan yang ber-sifat
abstrak.
2. Wujud kebudayaan sebagai
suatu kompleks aktivitas serta
tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat.
Wujud tersebut dina-makan
sistem sosial, karena
menyangkut tindakan dan ke-lakuan
berpola dari manusia itu
sendiri.Wujud ini bisa diobserva-si,
difoto dan didokumentasikan
karena dalam sistem sosial ini
dapat aktivitas-aktivitas manu-sia
berinteraksi dan berhubun-gan
serta bergaul satu dengan
lainnya dalam masyarakat.Leb-ih
jelasnya tampak dalam ben-tuk
perilaku dan bahasa pada
saat mereka berinteraksi dalam
pergaulan sehari-hari di mas-yarakat.
Kesimpulannya, sistem
sosial ini merupakan perwuju-dan
kebudayaan yang bersifat
konkret, dalam bentuk perilaku
dan bahasa.
3. Wujud kebudayaan sebagai
benda-benda hasil karya manu-sia
Wujud yang terakhir ini
disebut pula kebudayaan fisik.
Dimana wujud budaya ini ham-pir
seluruhnya merupakan hasil
fisik (aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam
masyarakat).Sifatnya paling
konkret dan berupa atau hal-hal
yang dapat diraba, dilihat, dan
difoto yang berwujud ataupun
kecil.
Contohnya: Candi Borobudur
(besar), kain batik, dan kanc-ing
baju (kecil), teknik bangu-nan
misalnya, cara pembuatan
tembok dengan fondasi rumah
yang berbeda bergantung pada
kondisi,
Kesimpulannya, kebu-dayaan
fisik ini merupakan
perwujudan kebudayaan yang
bersifat konkret, dalam bentuk
materi/artefak.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
C. SUBSTANSI (ISI) UTAMA BUDAYA
Substansi (isi) utama kebudayaan
merupakan wujud abstrak dari se-gala
macam ide dan gagasan ma-nusia
yang bermunculan di dalam
masyarakat yang memberi jiwa ke-pada
masyarakat itu sendiri, baik
dalam bentuk atau berupa sistem
pengetahuan, nilai, pandangan
hidup, kepercayaan, persepsi, dan
etos kebudayaan,
1. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang di-miliki
manusia sebagai makhluk
sosial merupakan suatu akumu-lasi
dari perjalanan hidupnya
dalam hal berusaha memaha-mai:
a. Alam sekitar
b. Alam flora di daerah tempat
tinggal
c. Alam fauna di daerah tempat
tinggal
d. Zat-zat bahan mentah, dan
benda-benda dalam lingkun-gannya
e. Tubuh manusia
f. Sifat-sifat dan tingkah laku
sesama manusia
g. Ruang dan waktu
Untuk memperoleh pengeta-huan
tersebut di atas, tahukah Anda
bagaimana cara manusia melakukan-nya
?
Kita lihat uraian di bawah ini yang
menunjukkan bagaimana cara manusia
memperoleh pengetahuan. Ada 3 cara
yang dapat dilakukan manusia, yaitu.
a. Melalui pengalaman dalam ke-hidupan
sosial.
Pengetahuan melalui pengala-man
langsung ini akan memben-tuk
kerangka pikir individu untuk
bersikap dan bertindak sesuai
dengan aturan yang dijadikan pe-domannya.
b. Berdasarkan pengalaman yang
diperoleh melalui pendidikan for-mal/
semi formal (di sekolah) mau-pun
dari pendidikan non formal
(tidak resmi), seperti kursus-kursus
penataram-penataran, dan cera-mah.
c. Melalui petunjuk-petunjuk yang
bersifat simboliks yang sering dise-but
sebagai komunikasi simboliks.
2. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang baik
yang selalu diinginkan, dicita-ci-takan
dan dianggap penting
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
oleh seluruh manusia sebagai
anggota masyarakat.Karena itu,
sesuatu dikatakan memiliki nilai
apabila berguna dan berharga
(nilai kebenaran), indah (nilai
estetika), baik (nilai moral atau
etis), religius (nilai agama).
C. Kluchohn mengemukakan,
bahwa yang menentukan ori-entasi
nilai budaya manusia di
dunia adalah lima dasar yang
bersifat universal, yaitu:
a. Hakikat hidup manusia (MH)
b. Hakikat karya manusia (MK)
c. Hakikat waktu manusia (MW)
d. Hakikat alam manusia (MA)
e. Hakikat hubungan antarmau-sia
(MM)
3. Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan
pedoman bagi suatu bangsa
atau masyarakat dalam men-jawab
atau mengatasi berbagai
masalah yang dihadapinya.Di
dalamnya terkandung konsep
nilai kehidupa yang dicita-cita-kan
oleh suatu masyarakat.Oleh
karena itu, pamdangan hidup
merupakan nilai-nilai yang dia-nut
oleh suatu masyarakat den-gan
dipilih secara selektif oleh
individu, kelompok, atau bang-sa.
4. Kepercayaan
Kepercayaan mengandung arti
yang lebih luas daripada agama
dan kepercayaan terhadap Tu-han
Yang Maha Esa.
Dari sini dapat kita simpulkan
bahwa pada dasarnya, manu-sia
hanya memiliki naluri untuk
menghambakan diri kepada
yang Maha tinggi, yaitu dimen-si
lain di luar diri dan lingkun-ganya,
yang dianggap mampu
mengendalikan hidup manusia.
Dorongan ini sebagai akibat
atau refleksi ketidakmampuan
manusia dalam menghadapi
tantangan-tantangan hidup,
dan hanya yang Maha tinggi
saja yang mampu memberikan
kekuatan dalam mencari jalan
keluar dari permasalahan hidup
dan kehidupan.
5. Persepsi
Persepsi atau sudut pandang
ialah suatu titik tolak pemikiran
yang tersusun dari seperangkat
kata-kata yang digunakan un-tuk
memahami kejadian atau
gejala dalam kehidupan.Persep-si
di atas:
a. Persepsi sensorik, yaitu
persepsi yang terjadi tanpa
menggunakan salah satu in-dra
manusia
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
b. Persepsi telepati, yaitu ke-mampuan
pengetahuan ke-giatan
individu lain
c. Persepsi clairvoyance, yaitu
kemampuan melihat peristi-wa
atau kejadian di tempat
lain, jauh dari tempat orang
yang bersangkutan
6. Etos Kebudayaan
Etos atau jiwa kebudayaan (dal-lam
antropolog) berasal dari
Bahasa Inggris berarti watak
khas. Etos sering tampak pada
gaya perilaku warga misalnya,
kegemaran-kegemaran warga
masyarakatnya, serta berbagai
benda budaya hasil karya mer-eka,
dilihat dari luar oleh orang
asing. Contohnya, kebudayaan
Batak dilihat oleh orang Jawa,
sebagai orang yang agresif,
kasar, kurang sopan, tegas, kon-sekuen,
dan berbicara apa adan-ya.
Sebaliknya kebudayaan Jawa
dilihat oleh orang Batak, bahwa
watak orang Jawa memancar-kan
keselarasan, kesuraman,
ketenangan yang berlebihan,
lamban, tingkah laku yang sukar
ditebak, gagasan yang berbel-it-
belit, feodal, serta diskrimina-si
terhadap tingkatan sosial.
Coba Anda perhatikan gambar di
atas. Berikan pendapat Anda ter-kait
dengan gambar tersebut dan
tuliskan pendapat Anda pada ko-lom
di bawah ini.
-------------------------------------
-------------------------------------
-------------------------------------
-------------------------------------
--------------------------------------
--------------------------------------
-------------------------------------
-------------------------------------
------------------
Kendati kebudayaan yang
dimiliki oleh setiap masyarakat itu
tidak sama, seperti di Indonesia
yang terdiri dari berbagai macam
suku bangsa yang berbeda, tetapi
setiap kebudayaan mempunyai ciri
dan sifat yang sama. Sifat terse-but
bukan diartikan secara spesi-fik,
melainkan bersifat universal.
Dimana sifat-sifat budaya itu akan
memiliki ciri-ciri yang sama bagi
D. SIFAT-SIFAT BUDAYA
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
semua kebudayaan manusia tanpa
membedakan faktor ras, lingkun-gan
alam, atau pendidikan yaitu si-fat
hakiki yang berlaku umum bagi
semua budaya di mana pun.
Sifat hakiki dari kebudayaan terse
but antara lain:
1. Budaya terwujud dan tersalur-kan
dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahu-lu
daripada lahirnya suatu gen-erasi
tertentu dan tidak akan
mati dengan habisnya usia gen-erasi
yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manu-sia
dan diwujudkan dalam ting-kah
lakunya.
4. Budaya mencakup aturan-atur-an
yang berisikan kewajiban-ke-wajiban,
tindakan-tindakan
yang diterima dan ditolak, tin-dakan-
tindakan yang dilarang
dan tindakan-tindakan yang
diizinkan.
E. SISTEM BUDAYA
Sistem budaya merupakan
komponen dari kebudayaan yang
bersifat abstrak dan terdiri dari
pikiran-pikiran, gagasan, konsep
serta keyakinan dengan demiki-an
sistem kebudayaan merupakan
bagian dari kebudayaan yang da-lam
bahasa Indonesia lebih laz-im
disebut sebagai adat istiadat.
Dalam adat istiadat terdapat juga
sistem norma dan disitulah salah
satu fungsi sistem budaya adalah
menata serta menetapkan tinda-kan-
tindakan dan tingkah laku ma-nusia.
Dalam sistem budaya ini
terbentuk unsur-unsur yang paling
berkaitan satu dengan lainnya.Se-hingga
tercipta tata kelakuan ma-nusia
yang terwujud dalam unsur
kebudayaan sebagai satu kesatu-an.
Unsur pokok kebudayaan (
menurut Bronislaw Malinowski) :
1. Sistem norma yang memungk-inkan
kerja sama antara para
anggota masyarakat di dalam
upaya menguasai alam sekelil-ingnya.
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat dan lembaga pendi-dikan
4. Organisasi kekuatan.
Melville J, Herkovits menyebut un-sur
pokok kebudayaan adalah :
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem ekonomi
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
3. Keluarga
4. Kekuasaan politik.
Sistem kebudayaan suatu daer-ah
akan menghasilkan jenis-jenis
kebudayaan yang berbeda. Jenis
kebudayaan ini dapat dikelompok-kan
menjadi :
1. Kebudayaan material
Kebudayaan material antara
lain hasil cipta, karsa, yang
berwujud benda, barang alat
pengolahan alam, seperti ge-dung,
pabrik, jalan, rumah, dan
sebagainya.
2. Kebudayaan non-material
Merupakan hasil cipta, karsa,
yang berwujud kebiasaan, adat
istiadat, ilmu pengetahuan dan
sebagainya.
Non-material antara lain adalah
:
a. Volkways (norma kelaziman),
b. Mores (norma kesusilaan),
c. Norma hukum,
d. Mode ( fashion).
Kebudayaan dapat dilihat
dari dimensi wujudnya adalah :
1. Sistem budaya
Kompleks dari ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, peraturan dan se-bagainya.
2. Sistem sosial
Merupakan kompleks dari akti-vitas
serta berpola dari manu-sia
dalam organisasi dan mas-yarakat.
3. Sistem kebendaan
Wujud kebudayaan fisik atau
alat-alat yang diciptakan manu-sia
untuk kemudahan hidupnya.
F. MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA
DAN PENGGUNA KEBUDAYAAN
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Tercipta atau terwujudnya suatu
kebudayaan adalah sebagai
hasil interaksi antara manusia
dengan segala isi alam raya ini.
Manusia yang telah dilengkapi
Tuhan dengan akal dan pikiran-nya
menjadikan mereka khalifah
di muka bumi dan diberikan ke-mampuan
yang disebutkan oleh
Supartono sebagai daya manu-sia.
Manusia memiliki kemam-puan
daya antara lain akal, in-telegensia,
dan intuisi; perasaan
dan emosi; kemauan; fantasi;
dan perilaku.
Dengan sumber-sumber ke-mampuan
daya manusia tersebut,
nyatalah bahwa manusia mencip-takan
kebudayaan.Ada hubungan
dialektika antara manusia dan ke-budayaan.
Kebudayaan adalah pro-duk
manusia, namun manusia itu
sendiri adalah produk kebudayaan.
Dengan kata lain, kebudayaan ada
karena ada manusia penciptanya
dan manusia dapat hidup diten-gah
kebudayaan yang diciptakan-nya.
Kebudayaan akan terus hidup
manakala ada manusia sebagai
pendukungnya. Dialektika funda-mental
ini terdiri dari tiga tahap:
tahap eksternalisasi, tahap objekti-vasi,
dan tahap internalisasi.
Tahap eksternalisasi adalah
proses pencurahan diri manusia
secara terus-menerus ke dalam
dunia melalui aktivitas fisik dan
mental. Tahap objektivitas adalah
tahap aktiivitas manusia meng-hasilkan
suatu realita objektif,
yang berada diluar diri manusia.
Tahap internalisasi adalah tahap
di mana realitas objektif hasil cip-taan
manusia diserap oleh manu-sia
kembali. Jadi, ada hubungan
berkelanjutan antara realitas inter-na
dengan realitas eksternal (Yusdi
Ahmad, Makalah, 2006: 5 )
Kebudayaan mempunyai
kegunaan yang sangat besar
bagi manusia. Bermacam-macam
kekuatan yang harus dihadapi
masyarakat dan anggotanya sep-erti
kekuatan alam maupun kekua-tan
lain yang tidak selalu baiknya.
Kecuali itu, manusia memerlukan
kepuasan baik dibidang spiritual
maupun material.Kebutuhan-ke-butuhan
tersebut dipenuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada
masyarakat itu sendiri.
Hasil karya manusia menim-bulkan
teknologi yang mempunyai
kegunaan utama dalam melindun-gi
manusia terhadap lingkungan
alamnya. Sehingga kebudayaan
memiliki peran sebagai :
1. Suatu hubungan pedoman an-tar
manusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan
perasaan-perasaan dan ke-
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
mampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan
dan penghidupan manusia.
4. Pembeda manusia dan bina-tang.
5. Petunjuk-petunjuk tentang
bagaimana manusia harus ber-tindak
dan berperilaku didalam
pergaulan.
6. Pengaturan agar manusia dapat
mengerti bagaimana seharusn-ya
bertindak, berbuat, menen-tukan
sikapnya jika berhubun-gan
dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar pemban-gunan.
Manusia merupakan makhluk
yang berbudaya, melalui akalnya
manusia dapat mengembangkan
kebudayaan.Begitu pula manusia
hidup dan tergantung pada ke-budayaan
sebagai hasil ciptaann-ya.
Kebudayaan juga memberikan
aturan bagi manusia dalam men-golah
lingkungan dengan teknolo-gi
hasil ciptaannya.
Kebudayaan mempunyai
fungsi yang besar bagi manusia
dan masyarakat, berbagai macam
kekuatan harus dihadapi manusia
dan masyarakat seperti kekuatan
alam dan kekuataan lain. Selain itu
manusia dan masyarakat memer-lukan
kepuasan baik secara spiritu-al
maupun materiil.
Kebudayaan masyarakat
tersebut sebagian besar dipenuhi
oleh kebudayaan yang bersum-ber
pada masyarakat itu sendiri.
Hasil karya masyarakat melahir-kan
teknologi atau kebudayaan
kebendaan yang mempunyai ke-gunaan
utama dalam melindungi
masyarakat terhadap lingkungan
di dalamnya.
Dalam tindakan untuk me-lindungi
diri dari lingkungan alam,
pada taraf permulaan manusia
bersikap menyerah dan sema-ta-
mata bertindak di dalam ba-tas-
batas untuk melindungi dir-inya.
Keadaan yang berbeda pada
masyarakat yamg telah kompleks,
di mana taraf kebudayaannya
lebih tinggi.Hasil karya tersebut
yaitu teknologi yang memberi-kan
kemungkinan yang luas un-tuk
memanfaatkan hasil alam
bahkan menguasai alam.
G. PENGARUH BUDAYA TERHADAP
LINGKUNGAN
Budaya yang dikembang-kan
oleh manusia akan berimp-likasi
pada lingkungan tempat ke-budayaan
itu berkembang. Suatu
kebudayaan memancarkan suatu
ciri khas dari masyarakatnya yang
tampak dari luar, artinya orang
asing. Dengan menganalisis pen-garuh
akibat budaya terhadap
lingkungan seseorang dapat men-getahui,
mengapa suatu lingkun-
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
gan tertentu akan berbeda dengan
lingkungan lainnya dan meng-hasilkan
kebudayaan yang berbe-da
pula.
Usaha untuk menjelaskan
perilaku manusia sebagai perilaku
budaya dalam kaidah dengan
lingkungannya, terlebih lagi per-spektif
lintas budaya akan men-gandung
banyak variabel yang
saling berhubungan dalam kes-eluruhan
sistem terbuka. Pendeka-tan
yang bsaling berhubungan
dengan psikologi lingkungan ada-lah
pendekatan sistem yang meli-hat
rangkaian sistemik antara be-berapa
sub sistem yang ada dalam
melihat kenyataan lingkungan to-tal
yang melingkupi satuan budaya
yang ada.
Beberapa variabel yang berhubun-gan
dengan masalah kebudayaan
dan lingkungan:
1. Physical Environment, menunjuk
pada lingkungan natural seperti
: temperatur, curah hujan, iklim,
wilayah geografis, flora dan fau-na.
2. Cultural Sosial Environment, me-liputi
aspek-aspek kebudayaan
beserta proses sosialisasi seper-ti
: norma-norma, adat istiadat,
dan nilai-nilai.
3. Environment Orientation dan
Representation, mengacu pada
persepsi dan kepercayaan kog-nitif
yang berbeda-beda pada
setiap masyarakat mengenai
lingkungan.
4. Environment Behavior and pro-cess,
meliputi bagaimana mas-yarakat
menggunakan lingkun-gan
dalam hubungan sosial.
5. Out Carries Product, meliputi
hasil tindakan manusia seperti
membangun rumah, komuni-tas,
kota beserta usaha-usaha
manusia dalam memodifikasi
lingkungan fisik seperti budaya
pertanian dan iklim.
Dengan demikian dapat dika-takan,
bahwa kebudayaan yang
berlaku dan dikembangkan dalam
lingkungan tertentu berimplika-si
terhadap pola tata laku, norma,
nilai dan aspek kehidupan lainnya
yang akan menjadi ciri khas suatu
masyarakat dengan masyarakat
lainnya.
H. PROSES DAN PERKEMBANGAN
KEBUDAYAAN
Apakah Anda mengetahui
bahwa kebudayaan yang kita mi-liki
diperoleh dari nenek moyang
kita terdahulu. Jadi tentunya kebu-dayaan
ini telah mengalami pros-
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
es dan perkembangan dalam ke-hidupan
ini.
Mari kita lihat proses perkemban-gan
kebudayaan...
Sebagaimana diketahui bah-wa
kebudayaan adalah hasil cipta,
karsa dan rasa manusia oleh kare-nanya
kebudayaan mengalami
perubahan dan perkembangann-ya
sejalan dengan perkembangan
manusia itu. Perkembangan terse-but
dimaksudkan untuk kepentin-gan
manusia sendiri, karena kebu-dayaan
diciptakan oleh dan untuk
manusia.
Perkembangan kebudayaan
terhadap dinamika kehidupan ses-eoerang
bersifat kompleks, dan
memilki eksistensi dan berkesinam-bungan
dan juga menjadi warisan
sosial. Seseorang mampu mem-pengaruhi
kebudayaan dan mem-berikan
peluang untuk terjadinya
perubahan kebudayaan.
Kebudayaan yang dimilki suatu kelom-pok
social tidak akan terhindar dari pen-garuh
kebudayaan kelompok-kelom-pok
lain dengan adanya kontak-kontak
antarkelompok atau melalui proses di-fusi.
Suatu kelompok social; akan men-gadopsi
suatu kebudayaan tertentu bi-lamana
kebudayaan tersebut berguna
untuk mengatasi atau memenuhi tun-tutan
yang dihadapinya.
Pengadopsian suatu kebu-dayaan
tidak terlepas dari pen-garuh
– pengaruh factor-faktor
lingkungan fisik.Misalnya iklim,
topografi sumber daya alam dan
sejenisnya. Sebagai contoh : orang-orang
yang hidup didaerah yang
kondisi lahan atau tanahnya subur
(produktif) akan mendorong ter-ciptanya
kehidupan yang favour-able
untuk memproduksi bahan
pangan. Jadi, terjadi suatu proses
keserasian antara lingkungan fisik
dengan kebudayaan yang terben-tuk
dilingkungan tersebut, kemu-dian
ada keserasian juga antara
kebudayaan masyarakat yang satu
dengan kebudayaan masyarakat
tetangga dekat. Kondisi lingkun-gan
seperti ini memberikan pelu-ang
untuk berkembangnya perad-aban
(kebudayaan) yang lebih
maju. Misalnya, dibangun system
irigasi, teknologi pengolahan lahan
dan makanan dan lain sebagainya.
Kebudayaan dari suatu
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
kelompok social tidak secara kom-plek
ditentukan oleh lingkuangan
fisik saja, namun lingkungan terse-but
sekedar memberikan peluang
untuk terbentuknya subuah kebu-dayaan.
Dari waktu ke waktu, kebu-dayaab
berkembang seiring den-gan
majunya teknologi (dalam hal
ini adalah system telekomuniaksi)
yang sangat berperan dalam ke-hidupan
setiap manusia.
Perkembangan zaman men-dorong
terjadinya perubahan-pe-rubahan
disegala bidang, termasuk
dalam hal kebudayaan. Mau tidak
mau kebudayaan yang dibentuk
leh suatu kelompok social akan
bergeser. Cepat atau lambat perg-erseran
ini akan menimbulkan
konflik antara kelompok-kelom-pok
yang menghendaki peruba-han
dengan kelompok-kelompok
yang tidak menghendaki peru-bahan.
Suatu komunitas dalam
kelompok social bisa saja meng-inginkan
adanya perubahan dalam
kebudayaan yang mereka anut,
dengan alas an sudah tidak sesuai
lagi dengan zaman yang mereka
hadapi saat ini. Namun, perubah-an
kebudayaan ini kadang-kadang
disalahartikan menjadi suatu
penyimpang kebudayaan.Inter-pretasi
ini mengambil dasar pada
adanya budaya-budaya baru yang
tumbuh dalam komunitas mereka
yang bertentangan dengan keyak-inan
mereka sebagai penganut ke-budayaan
tradisional selama turun
temurun.
Hal yang terpenting dalam
proses pengembangan kebu-dayaan
adalah dengan adanya
control atau kendali diri dalam
perilaku regular (yang tampak)
yang ditampilkan oleh penganut
kebudayaaan. Karena tidak jarang
perilaku ditampilkan sangat berto-lak
belakang dengan budaya yang
dianut di dalam kelompok sosial-nya.
Dari uraian di atas dapat kita
simpulkan bahwa yang diperlukan
disini adalah kontrol sosial yang
ada dimasyarakat, yang menjadi
satu ‘cambuk’ bagi komunitas yang
menganut kebudayaan tersebut.
Sehingga mereka dapat memi-lah-
milah, mana kebudayaan yang
sesuai dan mana yang tidak sesuai.
I. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
Beberapa problematika kebu-dayaan
antara lain:
1. Hambatan budaya yang berkai-tan
dengan pandangan hidup
dan system kepercayaan.
Keterkaitan orang jawa terha-dap
tanah yang mereka tempa-ti
secara turun-temurun diyak-ini
sebagai berkah kehidupan.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Mereka enggan meninggalkan
kampung halamannya atau be-ralih
pada pola hidup sebagai
petani.Padahal hidup mereka
umumnya miskin.
2. Hambatan budaya yang berkai-tan
dengan perbedaan persepsi
atau sudut pandang Hambatan
budaya yang berkaitan den-gan
perbedaan persepsi atau
sudut pandang ini dapat terja-di
antara masyarakat pelaksa-na
pembangunan. Contohnya,
program keluarga berencana
atau KB semula ditolak mas-yarakat,
mereka beranggapan
banyak anak banyak rezeki.
3. Hambatan budaya yang ber-kaitan
factor psikologi atau ke-jiwaan.
Upaya untuk mentransmi-grasikan
penduduk dari daer-ah
yang terkena bencana alam
banyak mengalami kesulitan.
Hal ini disebabakan karena
adanya kekhawatiran pen-duduk
bahwa ditempat yang
baru hidup mereka akan lebih
sengsara dibandingkan dengan
hidup mereka ditempat yang
lama.
4. Masyarkat yang terasing dan
kurang komunikasi dengan
masyrakat luar.
Masyarakat daerah-daerah ter-pencil
yang kurang komunikasi
dengan masyarakat luar, karena
pengetahuannya serba terba-tas,
seolah-olah tertutup untuk
menerima program pemban-gunan.
5. Sikap tradisionlisme yang ber-prasangka
buruk terhadap hal-hal
baru.
Sikap ini sangat menga-gung-
agungkan budaya tra-disional
sedemikian rupa., yang
menganggap hal-hal baru itu
akan merusak tatanan hidup
mereaka yang sudah mereka
milki secra turun-temurun.
6. Sikap etnosentrisme
Sikap etnosentrisme adalah
sikap yang mengagungkan bu-daya
suku bangsanya sendiri
dan menganggap rendah bu-daya
suku bangsa lain, sikap
semacam ini akan mudah
memicu kasus-kasus sara, yak-ni
pertentangan suku, ras dan
antar golongan.
7. Kebudayaan yang berkembang
dalam suatu wilayah seper-ti
Indonesia sebagai Negara
kepulauan yang terdiri dari be-berapa
suku bangsa dan bu-daya
yang beraneka ragam.
Masing-masing budaya itu di-anggap
sebagai satu cirri khas
budaya local. Yang terkadang
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
justru menimbulkan sika et-nosentrisme
pada anggota
masyarakat dalam memandang
kebudayaan orang lain.
Sikap etnosentrisme dapat
menimbulkan kecendrungan
pepecahan dengan sikap ke-lakuan
yang lenih tinggi dari
budaya lain.
8. Perkembangan IPTEK sebagai
hasil dari kebudayaan, sering
kali disalah gunakan oleh ma-nusia,
sebagai contoh nuklir
dan bom dibuat justru untuk
menghancurkan manusia bu-kan
untuk melestarikan suatu
generasi, obat-obatan dicip-takan
untuk kesehatan tetepai
dalam penggunaannya banyak
disalahgunakan yang justru
mengganggu kesehatan ma-nusia.
J. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Sebagaimana diketahui bah-wa
kebudayaan mengalami peru-bahan
(dinamis) seirirng dengan
perkembangan manusia itu sendi-ri,
oleh karenanya tidak ada kebu-dayaan
yang bersifat statis. Den-gan
demikian, kebudayaan akan
mengalami perubahan. Ada lima
factor yang menjadi penyebaba
perubahan kebudayaan, yaitu:
1. Perubahan lingkungan alam
2. Perubahan yang disebabkan
adanya kontak dengan suatu
kelompok lain
3. Perubahan karena adanya pen-emuan
(discovery)
4. Perubahan yang terjadi karena
suatu masyarakat atau bangsa
mengadopsi beberapa elemen
kebudayaan material yang telah
dikembangkan oleh bangsa lain
ditempat lain.
5. Perubahan yang terjadi kare-na
suatu bangsa memodifikasi
cara hidupnya dengan menga-dopsi
suatu pengetahuan atau
kepercayaan baru, atau karena
perubahan dalam pandangan
hidup dan konsepsinya tentang
realitas.
Namun, perubahan kebu-dayaan
sebagai hasil cipta, karsa
dan rasa manusia adalah tentu saja
perubahan yang memberi manfaat
bagi manusia dan kemanusiaan,
bukan sebaliknya, yaitu yang akan
memusnahkan manusia sebagai
pencipta kebudayaan tersebut.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 17