SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) adalah tata cara
pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik,
tenaga sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.
Seiring dengan kebutuhan data dan informasi di tingkat Puskesmas, Departemen Kesehatan RI
telah melakukan kebijakan melalui Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dimana
sumber utamanya adalah SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas). Namun
dalam pelaksanaannya menurut kajian Depkes RI, data SP2TP dimaksud belum dapat
dimanfaatkan secara optimal oleh karena berbagai hal yang berkaitan dengan rancangan sistem
tersebut. Di Kabupaten Simalungun, SP2TP dilaksanakan dengan mempedomani SK Dirjen
Binkesmas NO.590/BM/DJ/Info/V/96. Menurut data, hanya 55,51% (2004) Puskesmas
mengirim laporan tepat waktu; 51,3% data tidak tersedia lengkap yang keakurasiannya masih
diragukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komponen input dan kompproses terhadap
Efektifitas Pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) di
Kabupaten Simalungun tahun 2005.
Jenis penelitian adalah penelitian survey dengan pendekatan Cross Sectional. Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara terstruktur melalui kuesioner dan pengamatan langsung
(observasi). Data dianalisis secara univariate, bivariate dan multivariate menggunakan analisis
regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara
komponen input (pengetahuan, motivasi dan instrumen pencatatan) dan komponen proses (
Koordinasi, pembagian kerja, pendelegasian wewenang dan pengelolaan data) terhadap
efektifitas pelaksanaan SP2TP.
Oleh karena itu, kelompok membuat makalah ini agar masyarakat pada umumnya dan para
pembaca khususnya dapat mengetahui tentang Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (SP2TP)..
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca
mengetahui tentang:
1. Pengertian/definisi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
2. Tujuan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
3 Ruang

lingkup

Sistem

Pencatatan

dan

Pelaporan

Terpadu

Puskesmas

(SP2TP)
4 Pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
5 Alur pengiriman Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
6 Pengolaan, analisa, dan pemanfaatan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
(SP2TP)
.7 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
.8 Pemanfaatan data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Pencatatan dan pelaporan adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk
pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang
dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.

2.2 Tujuan
 Tujuan umum

Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara periodik
dan teratur untuk pengolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diberbagai
tingkat adminitrasi.
 Tujuan Khusus
 Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana

dan kegiatan pokok

puskesmas yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara teratur.
 Terlaksananya pelaporan data secara teratur di berbagai jenjang adminitrasi, sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
 Digunakannya data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan
program kesehatan masyrakat melalui puskesmas diberbagai tingkat adminitrasi.

2.3 Ruang Lingkup
SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas
keliling.
Pencatatan dan pelaporan mencakup:
Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
Data ketenagan di puskesmas
Data sarana yang dimiliki puskesmas
Data kegiatan pokok puskesmas (18 upaya pokok) baik di dlam gedung maupun di luar
gedung
Pelaporan dilakukan secara periodik (bulanan, tribulanan, semester dan tahunan).

2.4 Pelakasanaan
1. Pencatatan dengan menggunakn format
2.Family folder
3. Buku register
4.Rawat jalan dan rawat inap
5.Penimbangan
6.Kohort ibu
7.Kohort anak
8.Persalinan
9.Laboratorium
10.Pengamatan penyakit menular
11 Imunisasi
12 PKM
13 Kartu indeks penyakit(kelompok penyakit)
14 Kartu perusahan
15 Kartu murid
16.Sensus harian (penyakit dan kegiatan puskesmas) untuk

mempermudah pembuatan

laporan.

2.5 Pelaporan
Jenis dan periode laporan
Bulanan
Data kesakitan
Data kematian
Data operacional (GizI, imunisasi, KIA, KB, dsb)
Data manjemen obat
Triwulan
Data kegiatan puskesmas
Tahunan
Umum dan fasilitas
Sarana
Tenaga

2.6 Alur Pengirimann
Alur pengiriman sampai saat ini:
Dikirim ke Dinas Kesehatan TK II, diteruskan ke Dinas Kesehatan TK 1, kemudian
diteruskan ke Departemen Kesehatan (c.q. Bagian Informsi Ditjern Pembinaan Kesehatan
Masyarakat).
Umpan balik dikirim ke kanwil depkes provinsi.
Alur pengiriman jangka panjang
Mengikuti alur jenjang adminitrasi organisasi. Departemen Kesehatan menerima laporan
dari

Depkes Provinsi.

2.7 Pengelolaan, Analisa dan Pemanfaatan
Dilaksanakan pada setiap jenjang adminitasi.
Pemanfaatan disesuaikan dengan tugas dan fungsi dalam pengambilan keputusan.
Di puskesmas digunakan untuk pemantauan pelaksanaan program operasionalisasi dan
early warning system.
Pada Dati TK 11 digunakan untuk pemantauan, pengendalian dan pengambilan tindak
koreksi yang diperlikan.
Dati TK1 digunakan untuk perencanaan program dan pemberian bantuan ynag
diperlukan.
Pada tingkat pusat digunakan untuk penganmbilan kebijaksanaan pada tingkat nasional.

2.8 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan

a) Mentabulasi data upaya kesehatan yang dilakukan.
b) Mengkompilasi data dari puskesmas.Menyusun kartu indeks penyakitMenyusun sensus
harian untuk mengolah data kesakitan.
c)



Menyajikan dalam bentuk narasi, tabel, grafik sesuai kebutuhan.

d) Melakukan berbagai perhitungan-perhitungan dengan menggunakan data denominator.
e) Melakukan analisa untuk kebutuhan pemantauan, intervensi, serta perencanaan di masa
mendatang.
f) Membuat peta wilayah puskesmas termasuk sarana kesehatan.

2.9 Pemanfaatan Data SP2TP
2.9.1 Untuk memenuhi kebutuhan adminitrasi pada jenjang yang lebih tinggi dalam
rangka pembinaan, perencanaan, dan penetapan kebijaksanaan.
2.9.2 Dimanfaatkan puskesmas untuk peningkatan upaya kesehatan puskesmas melalui:
Perencanaan (perencanaan mikro)
Penggerakan dan pelaksanaan (lokakarya mini puskesmas)
Pengawasan, pengendalian, dan penilaian (stratifikasi)
KONSEP UKS
1.1 Definisi
UKS adalah kependekan dari Usaha Kesehatan Sekolah. Menurut Depkes RI (2011),
UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan selanjutnya terbentuk perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta didik,
warga sekolah maupun warga masyarakat.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah . Anak
usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi
menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun).

1

Menurut World Health Organization (WHO). Sehat berarti keadaan yang sejahtera

(nyaman) fisik, jiwa dan sosial yang sempurna dan bukan hanya suatu keadaan yang tanpa
penyakit. Sehat secara holistik/ terpadu berarti menyangkut faktor fisik, mental dan sosial,
Sedangkan kesehatan menurut Undang undang kesehatan NO. 23 th 1992 adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. (Depdikbud, 1995 :1)

1.2

Sejarah

Usia UKS boleh dikatakan tidak muda. Pertama kali dirintis tahun 1956 melalui pilot project
UKS Perkotaan di Jakarta dan UKS Pedesaan di Bekasi yang merupakan kerjasama antara
Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan serta Departemen Dalam
Negeri. Tahun 1980 dikeluarkan keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tentang kelompok kerja UKS, puncaknya terbit Surat
Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Menteri Kesehatan pada tanggal 3 September 1980 tentang Kebijaksanaan dan
Pengembangan UKS, yang kemudian disempurnakan pada tahun 1984 dan tahun 2003 seiring
perubahan sistem pemerintahan (Depkes RI, 2011).
1.3

Kebijakan

Landasan hukum berdirinya UKS:
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 4
Nomor 1/U/Surat Keputusan Bersama; Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/200; Nomor
MA/230A/2003; Nomor 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan UKS
Nomor 2/P/SKB/2003; Nomor 1068/Menkes/SKB/VII/2003; Nomor MA/230B/2003;
Nomor 4415-404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Tim Pembina UKS
1.4

Tujuan

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah:
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini
mungkin
serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan
dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukkan manusia Indonesia yang berkualitas (Suliha, 2002).
Secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah:
untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik
yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat,
serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan.
Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan,
serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan
narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok
serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya
(Komang, 2008).
1.5

Sasaran

Sasaran UKS adalah pendidikan formal dan non-formal pada setiap jalur dan jenis pendidikan
mulai dari tingkat pra sekolah sampai Sekolah Menengah Atas termasuk perguruan agama
beserta lingkungannya.
Sasaran Pembinaan UKS: peserta didik, pembina teknis (guru dan petugas kesehatan), pembina
non teknis (pengelola pendidikan dan karyawan sekolah), sarana dan prasarana pendidikan
kesehatan dan pelayanan kesehatan, lingkungan (lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan
lingkungan masyarakat) Depdiknas 2006.
1.6

Program

Menurut Depdiknas tahun 2006, tiga program pokok UKS (trias UKS) antara lain pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
1.6.1 Pendidikan Kesehatan
Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras,
seimbang dan sehat baik fisik, mental, sosial dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang
akan datang.
Tujuan:
Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur.
Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,
pertolongan dan perawatan kesehatan.
Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan.
Memiliki kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan seharihari.
Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan yang
seimbang.
Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit dalam kaitannya
dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal serta mempunyai
daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
Pelaksanaan:
Dapat diberikan melalui kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan Kurikuler
Pelaksanaan adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan garisgaris besar program pengajaran mata pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial.
Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai dan sikap positif
terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan pertolongan dan perawatan kesehatan.
Kegiatan kurikuler mencakup kebersihan dan kesehatan pribadi, makanan bergizi, pendidikan
kesehatan reproduksi dan pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan
di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan antara lain memperluas pengetahuan dan
keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara lain: kemah,
ceramah dan diskusi, apotek hidup, dan lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan antara lain; dokter kecil, Palang Merah Remaja (PMR), dan lain-
lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah
sehat antara lain: kerja bakti kebersihan, lomba sekolah sehat, dan lain-lain.
1.6.2 Pelayanan Kesehatan
Upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan
pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada
khususnya dan warga sekolah pada umumnya. Dibawah koordinasi guru Pembina UKS dengan
bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
Tujuan:
Umum:
secara optimal.
Khusus:
Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat Meningkatkan
kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk
perilaku hidup sehat.
Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya
penyakit, kelainan, dan cacat.
Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit/kelainan,
pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar
dapat berfungsi optimal.
Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial maupun lingkungan.
Pelaksanaan
1. Kegiatan Peningkatan Kesehatan (Promotif)
Kegiatan promotif kesehatan tersebut berupa: latihan ketrampilan teknis dalam rangka
pemeliharaan kesehatan, dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran
kesehatan, antara lain:
Dokter Kecil
Kader Kesehatan Remaja
Palang Merah Remaja
Pembinaan warung sekolah sehat.
Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari vektor pembawa
penyakit.
Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat.
1. Kegiatan Pencegahan (Preventif)
Merupakan kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan
penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul
kelainan. Kegiatan preventif ini berupa:
Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus untuk
penyakit-penyakit tertentu.
Penjaringan kesehatan anak sekolah.
Memonitor/ memantau pertumbuhan peserta didik.
Imunisasi peserta didik.
Usaha pencegahan penularan penyakitdengan jalan memberantas sumber infeksi dan
pengawasan kebersihan lingkungan sekolah.
Konseling kesehatan di sekolah.
1. Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
Berupa kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik agar dapat berfungsi optimal. Kegiatan kuratif
dan rehabilitatif ini adalah:
Diagnosa dini
Pengobatan ringan
Pertolongan pertama pada kecelakaan, pertolongan pertama pada penyakit
Rujukan medik

1.6.3 Pembinaan Lingkungan Sekolah
Pembinaan mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan mesyarakat sekitar. Dilaksanakan
dalam rangka menjadikan sekolah sebagai institusi pendidikan yang dapat menjamin
berlangsungnya proses belajar mengajar yang mampu menumbuhkan kesadaran,
kesanggupan dan keterampilan peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup sehat, kegiatan
ini meliputi:
1. Program pembinaan lingkungan sekolah
Lingkungan fisik sekolah meliputi:
Penyediaan air bersih
Pemeliharaan penampungan air bersih
Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah
Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
Pemeliharaan WC/kakus
Pemeliharaan kamar mandi
Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas, perpustakaan, laboratorium dan
tempat ibadah
Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah
Pengadaan dan pemeliharaan warung/kantin sekolah.
2) Lingkungan mental dan sosial program pembinaan lingkungan mental dan sosial ini dilakukan
dalam bentuk kegiatan:
Konseling kesehatan
Bakti sosial masyarakat sekolah terhadap lingkungan
PMR, dokter kecil, kader kesehatan remaja
1. Pembinaan lingkungan keluarga
Pembinaan lingkungan keluarga ini bertujuan:
Meningkatan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal – hal yang berhubungan
dengan kesehatan.
Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik dalam pelaksanaan
hidup sehat.
Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan:
Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS.
Ceramah kesehatan yang dilakukan di sekolah.
Pembinaan masyarakat sekitar dengan cara:
Penyelenggaraan ceramah kesehatan dan pentingnya arti pembinaan lingkungan sekolah
sebagai lingkungan sekolah yang sehat.
Penyuluhan baik melalui media cetak dan audio visual.

1.7

Strata
Keberhasilan 3 program UKS yang mencakup pendidikan kesehatan, pelayanan

kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat ditunjukkan dalam suatu strata UKS. Strata
pelaksanaan UKS dibagi ke dalam 4 tingkatan yaitu strata minimal, strata standard, strata
optimal dan strata paripurna. Setiap strata terdiri dari tiga variabel utama yaitu 3 program pokok
UKS yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan
Sekolah Sehat (Depdiknas, 2006).
Pendidikan Kesehatan
1)

Strata Minimal
Pendidikan jasmani dilaksanakan secara kurikuler, pendidikan kesehatan dilakukan

secara kurikuler, guru membuat rencana pembelajaran pendidikan kesehatan dan adanya buku
pegangan guru dan bacaan tentang pendidikan kesehatan.
2)

Strata Standar

Dipenuhinya strata minimal dan memiliki guru mata pelajaran jasmani.
3)

Strata Optimal
Dipenuhinya strata standar, pendidikan kesehatan terintegrasi pada mata pelajaran lain,

pendidikan kesehatan dilaksanakan secara ekstrakulikuler, memiliki alat peraga pendidikan
kesehatan, memiliki media pendidikan kesehatan (poster dan lain-lain).
4)

Strata Paripurna
Meliputi dilaksanakannya strata optimal, memiliki guru pembina UKS, adanya program

kemitraan pendidikan kesehatan dengan instansi terkait seperti Puskesmas, Kepolisian, Palang
Merah Indonesia (PMI), Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian dan lain-lain.
Pelayanan Kesehatan
1)

Strata Minimal
Meliputi dilaksanakannya penyuluhan kesehatan, dilaksanakannya imunisasi, penyuluhan

kesehatan gigi dan sikat gigi masal minimal kelas 1, 2, 3 SD.
2)

Strata Standar
Meliputi dilaksanakannya strata minimal, ada penjaringan kesehatan, pemeriksaan

kesehatan berkala tiap 6 bulan, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, pencatatan hasil
pemeriksaan kesehatan siswa pada buku Kartu Menuju Sehat (KMS), ada rujukan bila
diperlukan, ada dokter kecil, melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), dan
pengawasan warung/kantin sekolah.
3)

Strata Optimal
Meliputi memenuhi strata standar, dana sehat/dana UKS, dan pelayanan medik gigi dasar

atas permintaan siswa.
4)

Strata Paripurna
Meliputi memenuhi strata optimal, konseling Kesehatan Remaja bagi siswa, pengukuran

tingkat kesegaran jasmani.
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
1)

Strata Minimal
Meliputi ada air bersih, tempat cuci tangan, WC/jamban yang berfungsi, tempat sampah,

saluran pembuangan air kotor yang berfungsi, halaman/pekarangan/lapangan, memiliki pojok
UKS, melakukan kegiatan mengubur, menguras dan membakar (3M) plus, sekali seminggu.
2)

Strata Standar
Meliputi memenuhi strata minimal, kantin/warung sekolah, memiliki pagar,

penghijauan/perindangan, ada air bersih di sekolah dengan jumlah yang cukup, memiliki ruang
UKS tersendiri, dengan peralatan sederhana, memiliki tempat ibadah, lingkungan sekolah bebas
jentik, jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5 m, dan melaksanakan pembinaan sekolah
kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan miras.
3)

Strata Optimal
Meliputi memenuhi strata standar, tempat cuci tangan di beberapa tempat dengan air

mengalir/kran, tempat cuci peralatan masal/makan di kantin/warung sekolah, petugas kantin
yang bersih dan sehat, tempat sampah di tiap kelas dan tempat penampungan sampah akhir di
sekolah, jamban/WC siswa dan guru yang memenuhi syarat kesehatan dan kebersihan, halaman
yang cukup luas untuk upacara dan berolahraga, pagar yang aman, memilki ruang UKS
tersendiri dengan peralatan yang lengkap, dan terciptanya sekolah kawasan tanpa rokok, bebas
narkoba dan miras.
4)

Strata Paripurna
Meliputi memenuhi strata optimal, tempat cuci tangan di setiap kelas dengan air

mengalir/kran dilengkapi sabun, kantin dengan menu gizi seimbang dengan petugas kantin yang
terlatih, air bersih yang memenuhi syarat kesehatan, sampah langsung diangkut dan dibuang ke
tempat pembuangan sampah di luar sekolah/umum, ratio WC : siswa 1 :20, saluran pembuangan
air tertutup, pagar yang aman dan indah, taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi
label dan pengolahan hasil kebun sekolah, ruang kelas memenuhi syarat kesehatan (ventilasi dan
pencahayaan cukup), ratio kepadatan siswa 1 : 1,5-1,75 m2, dan memiliki ruang dan peralatan
UKS yang idea
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pencatatan dan pelaporan adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk
pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang
dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.

Dan tujuan umum dari data pencatatan dan pelaporan adalahTersedianya data atau
informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara periodik dan teratur untuk pengolaan
program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diberbagai tingkat adminitrasi.

B.Saran
Kami berharap, dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dapat dipahami dan dapat dikerjakan sesuai
dengan apa yang telah dijelaskan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya bagi para pembaca maupun rekan-rekan yang lain.
Kami menyadari, dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai tambahan /perbaikan bagi makalah
yang kami buat dan kami memohon maaf apabila dalam pembuatan makalah kami masih terdapat banyak
kekurangan. Sekian dan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, N. (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta:EGC
www.google.com, telusuri SP2TP tahun 2009
Manajemen puskesmas sp2 tp AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen puskesmas sp2 tp AKPER PEMKAB MUNA

More Related Content

What's hot

SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalCandra Wiguna
 
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...pjj_kemenkes
 
Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...
Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...
Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...Uwes Chaeruman
 
Konsep Pencatatan dan Pelaporan Kesmas
Konsep Pencatatan dan Pelaporan KesmasKonsep Pencatatan dan Pelaporan Kesmas
Konsep Pencatatan dan Pelaporan Kesmaspjj_kemenkes
 
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan NasionalSKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan NasionalSuprijanto Rijadi
 
Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA
Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA
Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasionalPerpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasionalSuprijanto Rijadi
 
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RS
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN  di RSSKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN  di RS
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RSAmalia Senja
 
Perpres 72 2012 sistem kesehatan nasional
Perpres 72 2012 sistem kesehatan nasionalPerpres 72 2012 sistem kesehatan nasional
Perpres 72 2012 sistem kesehatan nasionalAsty Puthryy
 
Md 2. kebijakan puskesmas
Md 2. kebijakan  puskesmasMd 2. kebijakan  puskesmas
Md 2. kebijakan puskesmasJoni Susanto
 
Sistem pelayanan kesehatan kesgilut
Sistem pelayanan kesehatan kesgilutSistem pelayanan kesehatan kesgilut
Sistem pelayanan kesehatan kesgilutZakiah dr
 
Pp 46 th 2014 sistem informasi kesehatan
Pp 46 th 2014 sistem informasi kesehatanPp 46 th 2014 sistem informasi kesehatan
Pp 46 th 2014 sistem informasi kesehatanWinarto Winartoap
 
Presentasi bu menkes
Presentasi bu menkesPresentasi bu menkes
Presentasi bu menkesputri irawan
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaMuh Saleh
 
Sistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenSistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenAl-waris Suarez
 

What's hot (20)

SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
3.sistem kesehatan-nasional-2009
3.sistem kesehatan-nasional-20093.sistem kesehatan-nasional-2009
3.sistem kesehatan-nasional-2009
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional
 
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
 
Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...
Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...
Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...
 
Konsep Pencatatan dan Pelaporan Kesmas
Konsep Pencatatan dan Pelaporan KesmasKonsep Pencatatan dan Pelaporan Kesmas
Konsep Pencatatan dan Pelaporan Kesmas
 
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan NasionalSKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
 
Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA
Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA
Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA
 
Puskesmas lengkap
Puskesmas lengkapPuskesmas lengkap
Puskesmas lengkap
 
Skn kelompok 1
Skn kelompok 1Skn kelompok 1
Skn kelompok 1
 
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasionalPerpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
 
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RS
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN  di RSSKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN  di RS
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RS
 
Perpres 72 2012 sistem kesehatan nasional
Perpres 72 2012 sistem kesehatan nasionalPerpres 72 2012 sistem kesehatan nasional
Perpres 72 2012 sistem kesehatan nasional
 
Md 2. kebijakan puskesmas
Md 2. kebijakan  puskesmasMd 2. kebijakan  puskesmas
Md 2. kebijakan puskesmas
 
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KBMekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
 
Sistem pelayanan kesehatan kesgilut
Sistem pelayanan kesehatan kesgilutSistem pelayanan kesehatan kesgilut
Sistem pelayanan kesehatan kesgilut
 
Pp 46 th 2014 sistem informasi kesehatan
Pp 46 th 2014 sistem informasi kesehatanPp 46 th 2014 sistem informasi kesehatan
Pp 46 th 2014 sistem informasi kesehatan
 
Presentasi bu menkes
Presentasi bu menkesPresentasi bu menkes
Presentasi bu menkes
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
 
Sistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenSistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by Warizen
 

Similar to Manajemen puskesmas sp2 tp AKPER PEMKAB MUNA

Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakatPencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakatAprillia Indah Fajarwati
 
Ppt analisis puskesmas cipelang
Ppt analisis puskesmas cipelangPpt analisis puskesmas cipelang
Ppt analisis puskesmas cipelangTeguhPanggayuh
 
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmasKmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmashumanisme
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
 
pencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporanpencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporanrisdiana21
 
Makalah Puskesmas Cipelang Stikes Sukabumi
Makalah Puskesmas Cipelang Stikes SukabumiMakalah Puskesmas Cipelang Stikes Sukabumi
Makalah Puskesmas Cipelang Stikes SukabumiPutia Sabilla
 
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxSosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxpuskesmastambakaji
 
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)wulanda732
 
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumiKel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumiwulanda732
 
MAKALAH kel 13
MAKALAH kel 13MAKALAH kel 13
MAKALAH kel 13andiar30
 
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumiKel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumianigayatri9
 
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumiKel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumiChintyaap12
 
Bab 1 irwan edit fendi
Bab 1 irwan edit fendiBab 1 irwan edit fendi
Bab 1 irwan edit fendiIrwan Idris
 
Bab 1 irwan edit fendi
Bab 1 irwan edit fendiBab 1 irwan edit fendi
Bab 1 irwan edit fendiIrwan Idris
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros Sonia Aleadinata
 
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumimakalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumiwulansrilestari
 
analisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumianalisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumiMelaniPutrikhoirunis
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros Sonia Aleadinata
 

Similar to Manajemen puskesmas sp2 tp AKPER PEMKAB MUNA (20)

Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakatPencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
 
manajemen IT
manajemen ITmanajemen IT
manajemen IT
 
Manajemen IT
Manajemen ITManajemen IT
Manajemen IT
 
Ppt analisis puskesmas cipelang
Ppt analisis puskesmas cipelangPpt analisis puskesmas cipelang
Ppt analisis puskesmas cipelang
 
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmasKmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
 
pencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporanpencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporan
 
Makalah Puskesmas Cipelang Stikes Sukabumi
Makalah Puskesmas Cipelang Stikes SukabumiMakalah Puskesmas Cipelang Stikes Sukabumi
Makalah Puskesmas Cipelang Stikes Sukabumi
 
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxSosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
 
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)
 
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumiKel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi
 
MAKALAH kel 13
MAKALAH kel 13MAKALAH kel 13
MAKALAH kel 13
 
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumiKel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi
 
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumiKel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi
 
Bab 1 irwan edit fendi
Bab 1 irwan edit fendiBab 1 irwan edit fendi
Bab 1 irwan edit fendi
 
Bab 1 irwan edit fendi
Bab 1 irwan edit fendiBab 1 irwan edit fendi
Bab 1 irwan edit fendi
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros
 
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumimakalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
 
analisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumianalisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumi
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Manajemen puskesmas sp2 tp AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas. Seiring dengan kebutuhan data dan informasi di tingkat Puskesmas, Departemen Kesehatan RI telah melakukan kebijakan melalui Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dimana sumber utamanya adalah SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas). Namun dalam pelaksanaannya menurut kajian Depkes RI, data SP2TP dimaksud belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh karena berbagai hal yang berkaitan dengan rancangan sistem tersebut. Di Kabupaten Simalungun, SP2TP dilaksanakan dengan mempedomani SK Dirjen Binkesmas NO.590/BM/DJ/Info/V/96. Menurut data, hanya 55,51% (2004) Puskesmas mengirim laporan tepat waktu; 51,3% data tidak tersedia lengkap yang keakurasiannya masih diragukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komponen input dan kompproses terhadap Efektifitas Pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) di Kabupaten Simalungun tahun 2005. Jenis penelitian adalah penelitian survey dengan pendekatan Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur melalui kuesioner dan pengamatan langsung (observasi). Data dianalisis secara univariate, bivariate dan multivariate menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara komponen input (pengetahuan, motivasi dan instrumen pencatatan) dan komponen proses ( Koordinasi, pembagian kerja, pendelegasian wewenang dan pengelolaan data) terhadap efektifitas pelaksanaan SP2TP. Oleh karena itu, kelompok membuat makalah ini agar masyarakat pada umumnya dan para pembaca khususnya dapat mengetahui tentang Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)..
  • 2. 1.2 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui tentang: 1. Pengertian/definisi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) 2. Tujuan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) 3 Ruang lingkup Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) 4 Pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) 5 Alur pengiriman Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) 6 Pengolaan, analisa, dan pemanfaatan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) .7 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan .8 Pemanfaatan data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Pencatatan dan pelaporan adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas. 2.2 Tujuan  Tujuan umum Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara periodik dan teratur untuk pengolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diberbagai tingkat adminitrasi.  Tujuan Khusus  Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok puskesmas yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara teratur.  Terlaksananya pelaporan data secara teratur di berbagai jenjang adminitrasi, sesuai dengan peraturan yang berlaku.  Digunakannya data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan program kesehatan masyrakat melalui puskesmas diberbagai tingkat adminitrasi. 2.3 Ruang Lingkup SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Pencatatan dan pelaporan mencakup: Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas Data ketenagan di puskesmas Data sarana yang dimiliki puskesmas Data kegiatan pokok puskesmas (18 upaya pokok) baik di dlam gedung maupun di luar gedung Pelaporan dilakukan secara periodik (bulanan, tribulanan, semester dan tahunan). 2.4 Pelakasanaan 1. Pencatatan dengan menggunakn format 2.Family folder 3. Buku register 4.Rawat jalan dan rawat inap 5.Penimbangan 6.Kohort ibu 7.Kohort anak
  • 4. 8.Persalinan 9.Laboratorium 10.Pengamatan penyakit menular 11 Imunisasi 12 PKM 13 Kartu indeks penyakit(kelompok penyakit) 14 Kartu perusahan 15 Kartu murid 16.Sensus harian (penyakit dan kegiatan puskesmas) untuk mempermudah pembuatan laporan. 2.5 Pelaporan Jenis dan periode laporan Bulanan Data kesakitan Data kematian Data operacional (GizI, imunisasi, KIA, KB, dsb) Data manjemen obat Triwulan Data kegiatan puskesmas Tahunan Umum dan fasilitas Sarana Tenaga 2.6 Alur Pengirimann Alur pengiriman sampai saat ini: Dikirim ke Dinas Kesehatan TK II, diteruskan ke Dinas Kesehatan TK 1, kemudian diteruskan ke Departemen Kesehatan (c.q. Bagian Informsi Ditjern Pembinaan Kesehatan Masyarakat). Umpan balik dikirim ke kanwil depkes provinsi. Alur pengiriman jangka panjang Mengikuti alur jenjang adminitrasi organisasi. Departemen Kesehatan menerima laporan dari Depkes Provinsi. 2.7 Pengelolaan, Analisa dan Pemanfaatan Dilaksanakan pada setiap jenjang adminitasi. Pemanfaatan disesuaikan dengan tugas dan fungsi dalam pengambilan keputusan. Di puskesmas digunakan untuk pemantauan pelaksanaan program operasionalisasi dan early warning system.
  • 5. Pada Dati TK 11 digunakan untuk pemantauan, pengendalian dan pengambilan tindak koreksi yang diperlikan. Dati TK1 digunakan untuk perencanaan program dan pemberian bantuan ynag diperlukan. Pada tingkat pusat digunakan untuk penganmbilan kebijaksanaan pada tingkat nasional. 2.8 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan a) Mentabulasi data upaya kesehatan yang dilakukan. b) Mengkompilasi data dari puskesmas.Menyusun kartu indeks penyakitMenyusun sensus harian untuk mengolah data kesakitan. c) Menyajikan dalam bentuk narasi, tabel, grafik sesuai kebutuhan. d) Melakukan berbagai perhitungan-perhitungan dengan menggunakan data denominator. e) Melakukan analisa untuk kebutuhan pemantauan, intervensi, serta perencanaan di masa mendatang. f) Membuat peta wilayah puskesmas termasuk sarana kesehatan. 2.9 Pemanfaatan Data SP2TP 2.9.1 Untuk memenuhi kebutuhan adminitrasi pada jenjang yang lebih tinggi dalam rangka pembinaan, perencanaan, dan penetapan kebijaksanaan. 2.9.2 Dimanfaatkan puskesmas untuk peningkatan upaya kesehatan puskesmas melalui: Perencanaan (perencanaan mikro) Penggerakan dan pelaksanaan (lokakarya mini puskesmas) Pengawasan, pengendalian, dan penilaian (stratifikasi)
  • 6. KONSEP UKS 1.1 Definisi UKS adalah kependekan dari Usaha Kesehatan Sekolah. Menurut Depkes RI (2011), UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya terbentuk perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta didik, warga sekolah maupun warga masyarakat. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah . Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun). 1 Menurut World Health Organization (WHO). Sehat berarti keadaan yang sejahtera (nyaman) fisik, jiwa dan sosial yang sempurna dan bukan hanya suatu keadaan yang tanpa penyakit. Sehat secara holistik/ terpadu berarti menyangkut faktor fisik, mental dan sosial, Sedangkan kesehatan menurut Undang undang kesehatan NO. 23 th 1992 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. (Depdikbud, 1995 :1) 1.2 Sejarah Usia UKS boleh dikatakan tidak muda. Pertama kali dirintis tahun 1956 melalui pilot project UKS Perkotaan di Jakarta dan UKS Pedesaan di Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan serta Departemen Dalam Negeri. Tahun 1980 dikeluarkan keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tentang kelompok kerja UKS, puncaknya terbit Surat Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan pada tanggal 3 September 1980 tentang Kebijaksanaan dan Pengembangan UKS, yang kemudian disempurnakan pada tahun 1984 dan tahun 2003 seiring perubahan sistem pemerintahan (Depkes RI, 2011). 1.3 Kebijakan Landasan hukum berdirinya UKS: Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 4 Nomor 1/U/Surat Keputusan Bersama; Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/200; Nomor MA/230A/2003; Nomor 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS
  • 7. Nomor 2/P/SKB/2003; Nomor 1068/Menkes/SKB/VII/2003; Nomor MA/230B/2003; Nomor 4415-404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Tim Pembina UKS 1.4 Tujuan Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah: untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukkan manusia Indonesia yang berkualitas (Suliha, 2002). Secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah: untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya (Komang, 2008). 1.5 Sasaran Sasaran UKS adalah pendidikan formal dan non-formal pada setiap jalur dan jenis pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai Sekolah Menengah Atas termasuk perguruan agama beserta lingkungannya. Sasaran Pembinaan UKS: peserta didik, pembina teknis (guru dan petugas kesehatan), pembina non teknis (pengelola pendidikan dan karyawan sekolah), sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan, lingkungan (lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat) Depdiknas 2006. 1.6 Program Menurut Depdiknas tahun 2006, tiga program pokok UKS (trias UKS) antara lain pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. 1.6.1 Pendidikan Kesehatan Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental, sosial dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan,
  • 8. pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang akan datang. Tujuan: Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan. Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan. Memiliki kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan seharihari. Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan yang seimbang. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar. Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit. Pelaksanaan: Dapat diberikan melalui kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan Kurikuler Pelaksanaan adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan garisgaris besar program pengajaran mata pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial. Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan pertolongan dan perawatan kesehatan. Kegiatan kurikuler mencakup kebersihan dan kesehatan pribadi, makanan bergizi, pendidikan kesehatan reproduksi dan pengukuran tingkat kesegaran jasmani. Kegiatan Ekstrakurikuler Adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan antara lain memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara lain: kemah, ceramah dan diskusi, apotek hidup, dan lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan antara lain; dokter kecil, Palang Merah Remaja (PMR), dan lain-
  • 9. lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat antara lain: kerja bakti kebersihan, lomba sekolah sehat, dan lain-lain. 1.6.2 Pelayanan Kesehatan Upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya. Dibawah koordinasi guru Pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat. Tujuan: Umum: secara optimal. Khusus: Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit/kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal. Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial maupun lingkungan. Pelaksanaan 1. Kegiatan Peningkatan Kesehatan (Promotif) Kegiatan promotif kesehatan tersebut berupa: latihan ketrampilan teknis dalam rangka pemeliharaan kesehatan, dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran kesehatan, antara lain: Dokter Kecil Kader Kesehatan Remaja Palang Merah Remaja Pembinaan warung sekolah sehat. Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari vektor pembawa penyakit. Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat.
  • 10. 1. Kegiatan Pencegahan (Preventif) Merupakan kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul kelainan. Kegiatan preventif ini berupa: Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus untuk penyakit-penyakit tertentu. Penjaringan kesehatan anak sekolah. Memonitor/ memantau pertumbuhan peserta didik. Imunisasi peserta didik. Usaha pencegahan penularan penyakitdengan jalan memberantas sumber infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah. Konseling kesehatan di sekolah. 1. Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif) Berupa kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik agar dapat berfungsi optimal. Kegiatan kuratif dan rehabilitatif ini adalah: Diagnosa dini Pengobatan ringan Pertolongan pertama pada kecelakaan, pertolongan pertama pada penyakit Rujukan medik 1.6.3 Pembinaan Lingkungan Sekolah Pembinaan mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan mesyarakat sekitar. Dilaksanakan dalam rangka menjadikan sekolah sebagai institusi pendidikan yang dapat menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang mampu menumbuhkan kesadaran, kesanggupan dan keterampilan peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup sehat, kegiatan ini meliputi: 1. Program pembinaan lingkungan sekolah Lingkungan fisik sekolah meliputi: Penyediaan air bersih Pemeliharaan penampungan air bersih Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah Pengadaan dan pemeliharaan air limbah Pemeliharaan WC/kakus
  • 11. Pemeliharaan kamar mandi Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas, perpustakaan, laboratorium dan tempat ibadah Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah Pengadaan dan pemeliharaan warung/kantin sekolah. 2) Lingkungan mental dan sosial program pembinaan lingkungan mental dan sosial ini dilakukan dalam bentuk kegiatan: Konseling kesehatan Bakti sosial masyarakat sekolah terhadap lingkungan PMR, dokter kecil, kader kesehatan remaja 1. Pembinaan lingkungan keluarga Pembinaan lingkungan keluarga ini bertujuan: Meningkatan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal – hal yang berhubungan dengan kesehatan. Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik dalam pelaksanaan hidup sehat. Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan: Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS. Ceramah kesehatan yang dilakukan di sekolah. Pembinaan masyarakat sekitar dengan cara: Penyelenggaraan ceramah kesehatan dan pentingnya arti pembinaan lingkungan sekolah sebagai lingkungan sekolah yang sehat. Penyuluhan baik melalui media cetak dan audio visual. 1.7 Strata Keberhasilan 3 program UKS yang mencakup pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat ditunjukkan dalam suatu strata UKS. Strata pelaksanaan UKS dibagi ke dalam 4 tingkatan yaitu strata minimal, strata standard, strata optimal dan strata paripurna. Setiap strata terdiri dari tiga variabel utama yaitu 3 program pokok UKS yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat (Depdiknas, 2006).
  • 12. Pendidikan Kesehatan 1) Strata Minimal Pendidikan jasmani dilaksanakan secara kurikuler, pendidikan kesehatan dilakukan secara kurikuler, guru membuat rencana pembelajaran pendidikan kesehatan dan adanya buku pegangan guru dan bacaan tentang pendidikan kesehatan. 2) Strata Standar Dipenuhinya strata minimal dan memiliki guru mata pelajaran jasmani. 3) Strata Optimal Dipenuhinya strata standar, pendidikan kesehatan terintegrasi pada mata pelajaran lain, pendidikan kesehatan dilaksanakan secara ekstrakulikuler, memiliki alat peraga pendidikan kesehatan, memiliki media pendidikan kesehatan (poster dan lain-lain). 4) Strata Paripurna Meliputi dilaksanakannya strata optimal, memiliki guru pembina UKS, adanya program kemitraan pendidikan kesehatan dengan instansi terkait seperti Puskesmas, Kepolisian, Palang Merah Indonesia (PMI), Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian dan lain-lain. Pelayanan Kesehatan 1) Strata Minimal Meliputi dilaksanakannya penyuluhan kesehatan, dilaksanakannya imunisasi, penyuluhan kesehatan gigi dan sikat gigi masal minimal kelas 1, 2, 3 SD. 2) Strata Standar Meliputi dilaksanakannya strata minimal, ada penjaringan kesehatan, pemeriksaan kesehatan berkala tiap 6 bulan, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan siswa pada buku Kartu Menuju Sehat (KMS), ada rujukan bila diperlukan, ada dokter kecil, melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), dan pengawasan warung/kantin sekolah. 3) Strata Optimal Meliputi memenuhi strata standar, dana sehat/dana UKS, dan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan siswa.
  • 13. 4) Strata Paripurna Meliputi memenuhi strata optimal, konseling Kesehatan Remaja bagi siswa, pengukuran tingkat kesegaran jasmani. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat 1) Strata Minimal Meliputi ada air bersih, tempat cuci tangan, WC/jamban yang berfungsi, tempat sampah, saluran pembuangan air kotor yang berfungsi, halaman/pekarangan/lapangan, memiliki pojok UKS, melakukan kegiatan mengubur, menguras dan membakar (3M) plus, sekali seminggu. 2) Strata Standar Meliputi memenuhi strata minimal, kantin/warung sekolah, memiliki pagar, penghijauan/perindangan, ada air bersih di sekolah dengan jumlah yang cukup, memiliki ruang UKS tersendiri, dengan peralatan sederhana, memiliki tempat ibadah, lingkungan sekolah bebas jentik, jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5 m, dan melaksanakan pembinaan sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan miras. 3) Strata Optimal Meliputi memenuhi strata standar, tempat cuci tangan di beberapa tempat dengan air mengalir/kran, tempat cuci peralatan masal/makan di kantin/warung sekolah, petugas kantin yang bersih dan sehat, tempat sampah di tiap kelas dan tempat penampungan sampah akhir di sekolah, jamban/WC siswa dan guru yang memenuhi syarat kesehatan dan kebersihan, halaman yang cukup luas untuk upacara dan berolahraga, pagar yang aman, memilki ruang UKS tersendiri dengan peralatan yang lengkap, dan terciptanya sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan miras. 4) Strata Paripurna Meliputi memenuhi strata optimal, tempat cuci tangan di setiap kelas dengan air mengalir/kran dilengkapi sabun, kantin dengan menu gizi seimbang dengan petugas kantin yang terlatih, air bersih yang memenuhi syarat kesehatan, sampah langsung diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan sampah di luar sekolah/umum, ratio WC : siswa 1 :20, saluran pembuangan air tertutup, pagar yang aman dan indah, taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi label dan pengolahan hasil kebun sekolah, ruang kelas memenuhi syarat kesehatan (ventilasi dan pencahayaan cukup), ratio kepadatan siswa 1 : 1,5-1,75 m2, dan memiliki ruang dan peralatan UKS yang idea
  • 14.
  • 15. PENUTUP A.Kesimpulan Pencatatan dan pelaporan adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas. Dan tujuan umum dari data pencatatan dan pelaporan adalahTersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara periodik dan teratur untuk pengolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diberbagai tingkat adminitrasi. B.Saran Kami berharap, dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dapat dipahami dan dapat dikerjakan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bagi para pembaca maupun rekan-rekan yang lain. Kami menyadari, dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai tambahan /perbaikan bagi makalah yang kami buat dan kami memohon maaf apabila dalam pembuatan makalah kami masih terdapat banyak kekurangan. Sekian dan terima kasih.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Effendi, N. (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta:EGC www.google.com, telusuri SP2TP tahun 2009