SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1
15 Juni 2023
Mengelola Delirium Terminal
dalam Perawatan Paliatif
Delirium, ditandai dengan perubahan akut dalam kognisi dan
perhatian, sering disertai dengan pemikiran yang tidak teratur dan
gangguan persepsi seperti ilusi, delusi, atau halusinasi,
menghadirkan tantangan yang signifikan dalam bidang perawatan
paliatif. Terminal delirium secara khusus mengacu pada
terjadinya delirium pada pasien menjelang akhir hidup, dimana
penyebab yang mendasarinya tidak dapat diobati secara efektif
atau tidak sejalan dengan tujuan perawatan.
Tabel: Manajemen Terminal Delirium
No. Poin Kunci
1. Delirium ditandai dengan perubahan mental dan perhatian yang akut, sering
disertai dengan gangguan pemikiran dan persepsi yang tidak teratur.
2. Delirium terminal mengacu pada delirium pada pasien di hari-hari
terakhir/minggu kehidupan, di mana pengobatan penyebab yang
mendasarinya tidak mungkin atau selaras dengan tujuan perawatan.
3. Penilaian terfokus diperlukan, termasuk orientasi pada orang, tempat,
waktu, situasi medis, dan pilihan pengobatan.
4. Delirium biasanya multifaktorial, dengan penyebab umum termasuk
infeksi, efek samping pengobatan, gangguan metabolisme, patologi SSP,
nyeri, imobilitas, dehidrasi, dan kurang tidur.
2
No. Poin Kunci
5. Perawatan non-farmakologis, seperti memodifikasi stimulasi sensorik,
mengarahkan kembali pasien, dan menggunakan bundel ABCDE,
direkomendasikan untuk manajemen delirium.
6. Peran pengobatan farmakologis untuk delirium belum ditetapkan dengan
baik, dan tidak ada konsensus tentang penggunaan obat-obatan.
7. Antipsikotik telah digunakan secara tradisional, tetapi bukti kemanjurannya
bertentangan.
8. Pasien delirium hiperaktif yang menimbulkan bahaya mungkin memerlukan
pengobatan farmakologis, seperti antipsikotik atau obat penenang.
9. Pada delirium terminal, pengobatan farmakologis dapat dipertimbangkan
jika dianggap perlu untuk mengurangi penderitaan, dengan benzodiazepin
atau antipsikotik penenang sebagai pilihan potensial.
Contoh Poin Utama:
1. Delirium adalah perubahan mental dan perhatian yang akut, seringkali disertai dengan
pemikiran yang tidak teratur dan gangguan persepsi, seperti ilusi, delusi, atau halusinasi.
2. Delirium terminal mengacu pada delirium pada pasien yang mendekati akhir kehidupan,
di mana penyebab yang mendasarinya tidak dapat diobati atau tidak selaras dengan tujuan
perawatan.
3. Menilai orientasi pasien terhadap orang, tempat, waktu, situasi medis, dan pilihan
pengobatan membantu dalam menggambarkan delirium secara akurat.
4. Delirium umumnya disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, efek samping
pengobatan, gangguan metabolisme, patologi SSP, nyeri, imobilitas, dehidrasi, dan
kurang tidur.
5. Perawatan non-farmakologis, seperti memodifikasi stimulasi sensorik, mengarahkan
kembali pasien, dan menerapkan bundel ABCDE (Koordinasi Kebangkitan/Pernapasan,
pemantauan Delirium, dan Latihan/mobilitas dini), penting untuk manajemen delirium.
6. Penggunaan perawatan farmakologis untuk delirium masih belum pasti, dan tidak ada
konsensus mengenai pengobatan yang paling efektif.
7. Antipsikotik telah digunakan secara tradisional, tetapi penelitian tentang kemanjurannya
dalam mengobati delirium memiliki hasil yang bertentangan.
8. Pasien delirium hiperaktif yang menimbulkan bahaya bagi diri mereka sendiri atau orang
lain mungkin memerlukan pengobatan farmakologis, seperti antipsikotik atau obat
penenang, untuk mengelola gejalanya.
9. Pada delirium terminal, pengobatan farmakologis dapat dipertimbangkan jika dinilai
perlu untuk meringankan penderitaan. Benzodiazepin penenang atau antipsikotik seperti
klorpromazin bisa menjadi pilihan potensial dalam kasus tersebut.
3
Untuk menilai dan mencirikan kebingungan pada delirium secara
akurat, penting untuk mengevaluasi orientasi pasien terhadap
orang, tempat, waktu, situasi medis, dan pilihan pengobatan yang
tersedia. Penilaian komprehensif ini membantu dalam memahami
tingkat keparahan dan dampak delirium pada kondisi keseluruhan
pasien.
Delirium dapat timbul dari berbagai faktor yang berkontribusi,
termasuk infeksi, efek samping obat, kelainan metabolisme,
patologi sistem saraf pusat, nyeri yang tidak terkendali,
imobilitas, dehidrasi, dan gangguan tidur. Sifat delirium
multifaktorial memerlukan evaluasi sistematis untuk
mengidentifikasi dan mengatasi penyebab yang mendasarinya,
dengan tujuan mencegah atau mengelola delirium secara efektif.
Intervensi non-farmakologis memainkan peran penting dalam
pengelolaan delirium. Memodifikasi stimulasi sensorik di
lingkungan pasien, mengarahkan kembali pasien ke situasi medis,
dan menerapkan bundel ABCDE, yang mencakup strategi untuk
bangun, koordinasi pernapasan, pemantauan delirium, dan
olahraga/mobilitas dini, telah menjanjikan dalam mencegah dan
mengelola delirium.
Meskipun dampak yang signifikan dari delirium pada
kesejahteraan pasien, penggunaan pengobatan farmakologis
untuk delirium masih belum pasti, dan ada kurangnya konsensus
4
mengenai obat yang paling efektif. Antipsikotik secara tradisional
telah digunakan dalam mengelola delirium; Namun, temuan
penelitian tentang kemanjurannya telah menghasilkan hasil yang
bertentangan.
Dalam kasus delirium hiperaktif di mana pasien menimbulkan
bahaya bagi diri mereka sendiri atau orang lain karena perilaku
agresif atau gelisah, intervensi farmakologis mungkin diperlukan.
Antipsikotik atau obat penenang, seperti benzodiazepin atau
dexmedetomidine, dapat dipertimbangkan untuk membantu
mengelola gejala secara efektif.
Tabel: Obat yang Biasa Digunakan untuk Delirium Terminal pada Pasien Perawatan
Paliatif
No. Pengobatan Dosis dalam Perawatan Paliatif
1. Haloperidol Awal: 0,5-1,0 mg secara oral atau subkutan setiap 4-
6 jam, disesuaikan berdasarkan respon dan efek
samping.
Maksimum: 5 mg per 24 jam (dosis lebih rendah
direkomendasikan untuk pasien lanjut usia atau
lemah).
2. Risperidon Awal: 0,5-1,0 mg per oral sekali atau dua kali sehari,
disesuaikan berdasarkan respon dan efek samping.
Maksimum: 3 mg per 24 jam.
3. Olanzapine Awal: 2,5-5 mg per oral sekali sehari, disesuaikan
berdasarkan respon dan efek samping.
Maksimum: 10 mg per 24 jam.
5
No. Pengobatan Dosis dalam Perawatan Paliatif
4. Quetiapine Awal: 12,5-25 mg per oral sekali atau dua kali
sehari, disesuaikan berdasarkan respon dan efek
samping.
Maksimum: 200 mg per 24 jam.
5. Lorazepam Awal: 0,5-1,0 mg secara oral atau sublingual setiap
4-6 jam, disesuaikan berdasarkan respon dan efek
samping.
Maksimum: 2-4 mg per 24 jam.
6. Klorpromazin Awal: 12,5-25 mg secara oral atau intramuskular
setiap 4-6 jam, disesuaikan berdasarkan respon dan
efek samping.
Maksimum: 200 mg per 24 jam.
7. Midazolam Awal: 0,5-1,0 mg secara subkutan atau intravena
setiap 1-2 jam, disesuaikan berdasarkan respon dan
efek samping.
Maksimum: 10 mg per 24 jam.
Catatan: Dosis yang disebutkan adalah perkiraan dan harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan toleransi khusus setiap pasien. Konsultasi dengan spesialis
perawatan paliatif atau penyedia layanan kesehatan yang berpengalaman dalam
menangani delirium terminal dianjurkan untuk menentukan dosis dan rencana
titrasi yang paling tepat untuk masing-masing pasien.
Harap pastikan bahwa semua resep dan penyesuaian obat mematuhi peraturan,
pedoman, dan kebijakan kelembagaan setempat.
Dalam konteks delirium terminal, pengobatan farmakologis dapat
dibenarkan jika dianggap perlu untuk meringankan penderitaan
pasien. Benzodiazepin penenang atau antipsikotik seperti
klorpromazin bisa menjadi pilihan potensial untuk memberikan
6
kenyamanan, meskipun obat ini diketahui memengaruhi
kejernihan kognitif.
Penelitian lebih lanjut dan uji klinis diperlukan untuk menetapkan
pedoman berbasis bukti untuk manajemen
farmakologis delirium dalam perawatan
paliatif. Pertimbangan hati-hati terhadap
keadaan khusus pasien, prognosis, dan tujuan
perawatan harus memandu keputusan
pengobatan, memastikan penyediaan
perawatan individual dan penuh kasih untuk pasien yang
mengalami delirium di akhir kehidupan.
Dibuat dengan :
https://chat.openai.com/share/79e71fd6-cf68-400d-aef4-8c592b32c562
Unduh: SECUIL CATATAN INDAH TENTANG SENJA
https://twitter.com/drikasyamsul

More Related Content

Similar to Mengelola Delirium Terminal.pdf

ASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.ppt
ASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.pptASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.ppt
ASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.pptMahruriSaputra
 
Manajemen Optimal Dispnea.pdf
Manajemen Optimal Dispnea.pdfManajemen Optimal Dispnea.pdf
Manajemen Optimal Dispnea.pdfpapahku123
 
Sindrom Demoralisasi.pdf
Sindrom Demoralisasi.pdfSindrom Demoralisasi.pdf
Sindrom Demoralisasi.pdfpapahku123
 
konseling hipertensi
konseling hipertensikonseling hipertensi
konseling hipertensiwitanurma
 
PPT EFEK SAMPING OBAT.pptx
PPT EFEK SAMPING OBAT.pptxPPT EFEK SAMPING OBAT.pptx
PPT EFEK SAMPING OBAT.pptxSelviaRaniPutri
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatmentSHINee World
 
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,LisaSofitriana
 
Mengatasi Tantangan Kontemporer.pdf
Mengatasi Tantangan Kontemporer.pdfMengatasi Tantangan Kontemporer.pdf
Mengatasi Tantangan Kontemporer.pdfpapahku123
 
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptxPRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptxFadhli Hasif
 
Peran Perawat Dalam Pengobatan klik
Peran Perawat Dalam Pengobatan klikPeran Perawat Dalam Pengobatan klik
Peran Perawat Dalam Pengobatan klikUti Tia
 
kelompok 1 obat kolinergik.pptx
kelompok 1 obat kolinergik.pptxkelompok 1 obat kolinergik.pptx
kelompok 1 obat kolinergik.pptxBellaYunia1
 
PENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdf
PENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdfPENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdf
PENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdfHenipuspitasari17
 
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdfHarapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdfpapahku123
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifUwes Chaeruman
 
5_6145326102895134492.pptx
5_6145326102895134492.pptx5_6145326102895134492.pptx
5_6145326102895134492.pptxhrnw
 

Similar to Mengelola Delirium Terminal.pdf (20)

ASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.ppt
ASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.pptASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.ppt
ASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.ppt
 
Manajemen Optimal Dispnea.pdf
Manajemen Optimal Dispnea.pdfManajemen Optimal Dispnea.pdf
Manajemen Optimal Dispnea.pdf
 
Sindrom Demoralisasi.pdf
Sindrom Demoralisasi.pdfSindrom Demoralisasi.pdf
Sindrom Demoralisasi.pdf
 
konseling hipertensi
konseling hipertensikonseling hipertensi
konseling hipertensi
 
PPT EFEK SAMPING OBAT.pptx
PPT EFEK SAMPING OBAT.pptxPPT EFEK SAMPING OBAT.pptx
PPT EFEK SAMPING OBAT.pptx
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatment
 
Makalah pengobatan mata 2
Makalah pengobatan mata 2Makalah pengobatan mata 2
Makalah pengobatan mata 2
 
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
 
Mengatasi Tantangan Kontemporer.pdf
Mengatasi Tantangan Kontemporer.pdfMengatasi Tantangan Kontemporer.pdf
Mengatasi Tantangan Kontemporer.pdf
 
MUTISME SELEKTIF.pptx
MUTISME SELEKTIF.pptxMUTISME SELEKTIF.pptx
MUTISME SELEKTIF.pptx
 
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptxPRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
 
Diabetesmellitus
DiabetesmellitusDiabetesmellitus
Diabetesmellitus
 
Diabetesmellitus
DiabetesmellitusDiabetesmellitus
Diabetesmellitus
 
widya.pptx
widya.pptxwidya.pptx
widya.pptx
 
Peran Perawat Dalam Pengobatan klik
Peran Perawat Dalam Pengobatan klikPeran Perawat Dalam Pengobatan klik
Peran Perawat Dalam Pengobatan klik
 
kelompok 1 obat kolinergik.pptx
kelompok 1 obat kolinergik.pptxkelompok 1 obat kolinergik.pptx
kelompok 1 obat kolinergik.pptx
 
PENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdf
PENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdfPENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdf
PENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdf
 
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdfHarapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatif
 
5_6145326102895134492.pptx
5_6145326102895134492.pptx5_6145326102895134492.pptx
5_6145326102895134492.pptx
 

More from papahku123

HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdfHUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdfpapahku123
 
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdfMLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdfpapahku123
 
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptxMemahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptxpapahku123
 
Menunda Percakapan Sulit.pdf
Menunda Percakapan Sulit.pdfMenunda Percakapan Sulit.pdf
Menunda Percakapan Sulit.pdfpapahku123
 
Sebelum Seseorang Meninggal.pdf
Sebelum Seseorang Meninggal.pdfSebelum Seseorang Meninggal.pdf
Sebelum Seseorang Meninggal.pdfpapahku123
 
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdf
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdfPeriklanan Etis dan Pemasaran.pdf
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdfpapahku123
 
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdfPreferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdfpapahku123
 
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdfMENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdfpapahku123
 
Mempromosikan Pemahaman.pdf
Mempromosikan Pemahaman.pdfMempromosikan Pemahaman.pdf
Mempromosikan Pemahaman.pdfpapahku123
 
Pertemuan Keluarga.pdf
Pertemuan Keluarga.pdfPertemuan Keluarga.pdf
Pertemuan Keluarga.pdfpapahku123
 
Kepuasan Pasien.pdf
Kepuasan Pasien.pdfKepuasan Pasien.pdf
Kepuasan Pasien.pdfpapahku123
 
Keluarga pasien yang sekarat.pdf
Keluarga pasien yang sekarat.pdfKeluarga pasien yang sekarat.pdf
Keluarga pasien yang sekarat.pdfpapahku123
 
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdfPendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdfpapahku123
 
Membangun Semangat Kolaborasi.pdf
Membangun Semangat Kolaborasi.pdfMembangun Semangat Kolaborasi.pdf
Membangun Semangat Kolaborasi.pdfpapahku123
 
Komunikasi Welas Asih.pdf
Komunikasi Welas Asih.pdfKomunikasi Welas Asih.pdf
Komunikasi Welas Asih.pdfpapahku123
 
Mengelola Emosi.pdf
Mengelola Emosi.pdfMengelola Emosi.pdf
Mengelola Emosi.pdfpapahku123
 
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdfSpiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdfpapahku123
 
Proses Berduka yang Normal.pdf
Proses Berduka yang Normal.pdfProses Berduka yang Normal.pdf
Proses Berduka yang Normal.pdfpapahku123
 
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdf
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdfOtonomi dan Kewajiban Etis.pdf
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdfpapahku123
 
PERAWATAN YANG MEMPERTAHANKAN MARTABAT.pdf
PERAWATAN YANG MEMPERTAHANKAN MARTABAT.pdfPERAWATAN YANG MEMPERTAHANKAN MARTABAT.pdf
PERAWATAN YANG MEMPERTAHANKAN MARTABAT.pdfpapahku123
 

More from papahku123 (20)

HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdfHUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
 
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdfMLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
 
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptxMemahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
 
Menunda Percakapan Sulit.pdf
Menunda Percakapan Sulit.pdfMenunda Percakapan Sulit.pdf
Menunda Percakapan Sulit.pdf
 
Sebelum Seseorang Meninggal.pdf
Sebelum Seseorang Meninggal.pdfSebelum Seseorang Meninggal.pdf
Sebelum Seseorang Meninggal.pdf
 
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdf
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdfPeriklanan Etis dan Pemasaran.pdf
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdf
 
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdfPreferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
 
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdfMENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
 
Mempromosikan Pemahaman.pdf
Mempromosikan Pemahaman.pdfMempromosikan Pemahaman.pdf
Mempromosikan Pemahaman.pdf
 
Pertemuan Keluarga.pdf
Pertemuan Keluarga.pdfPertemuan Keluarga.pdf
Pertemuan Keluarga.pdf
 
Kepuasan Pasien.pdf
Kepuasan Pasien.pdfKepuasan Pasien.pdf
Kepuasan Pasien.pdf
 
Keluarga pasien yang sekarat.pdf
Keluarga pasien yang sekarat.pdfKeluarga pasien yang sekarat.pdf
Keluarga pasien yang sekarat.pdf
 
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdfPendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
 
Membangun Semangat Kolaborasi.pdf
Membangun Semangat Kolaborasi.pdfMembangun Semangat Kolaborasi.pdf
Membangun Semangat Kolaborasi.pdf
 
Komunikasi Welas Asih.pdf
Komunikasi Welas Asih.pdfKomunikasi Welas Asih.pdf
Komunikasi Welas Asih.pdf
 
Mengelola Emosi.pdf
Mengelola Emosi.pdfMengelola Emosi.pdf
Mengelola Emosi.pdf
 
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdfSpiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
 
Proses Berduka yang Normal.pdf
Proses Berduka yang Normal.pdfProses Berduka yang Normal.pdf
Proses Berduka yang Normal.pdf
 
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdf
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdfOtonomi dan Kewajiban Etis.pdf
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdf
 
PERAWATAN YANG MEMPERTAHANKAN MARTABAT.pdf
PERAWATAN YANG MEMPERTAHANKAN MARTABAT.pdfPERAWATAN YANG MEMPERTAHANKAN MARTABAT.pdf
PERAWATAN YANG MEMPERTAHANKAN MARTABAT.pdf
 

Recently uploaded

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 

Recently uploaded (20)

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 

Mengelola Delirium Terminal.pdf

  • 1. 1 15 Juni 2023 Mengelola Delirium Terminal dalam Perawatan Paliatif Delirium, ditandai dengan perubahan akut dalam kognisi dan perhatian, sering disertai dengan pemikiran yang tidak teratur dan gangguan persepsi seperti ilusi, delusi, atau halusinasi, menghadirkan tantangan yang signifikan dalam bidang perawatan paliatif. Terminal delirium secara khusus mengacu pada terjadinya delirium pada pasien menjelang akhir hidup, dimana penyebab yang mendasarinya tidak dapat diobati secara efektif atau tidak sejalan dengan tujuan perawatan. Tabel: Manajemen Terminal Delirium No. Poin Kunci 1. Delirium ditandai dengan perubahan mental dan perhatian yang akut, sering disertai dengan gangguan pemikiran dan persepsi yang tidak teratur. 2. Delirium terminal mengacu pada delirium pada pasien di hari-hari terakhir/minggu kehidupan, di mana pengobatan penyebab yang mendasarinya tidak mungkin atau selaras dengan tujuan perawatan. 3. Penilaian terfokus diperlukan, termasuk orientasi pada orang, tempat, waktu, situasi medis, dan pilihan pengobatan. 4. Delirium biasanya multifaktorial, dengan penyebab umum termasuk infeksi, efek samping pengobatan, gangguan metabolisme, patologi SSP, nyeri, imobilitas, dehidrasi, dan kurang tidur.
  • 2. 2 No. Poin Kunci 5. Perawatan non-farmakologis, seperti memodifikasi stimulasi sensorik, mengarahkan kembali pasien, dan menggunakan bundel ABCDE, direkomendasikan untuk manajemen delirium. 6. Peran pengobatan farmakologis untuk delirium belum ditetapkan dengan baik, dan tidak ada konsensus tentang penggunaan obat-obatan. 7. Antipsikotik telah digunakan secara tradisional, tetapi bukti kemanjurannya bertentangan. 8. Pasien delirium hiperaktif yang menimbulkan bahaya mungkin memerlukan pengobatan farmakologis, seperti antipsikotik atau obat penenang. 9. Pada delirium terminal, pengobatan farmakologis dapat dipertimbangkan jika dianggap perlu untuk mengurangi penderitaan, dengan benzodiazepin atau antipsikotik penenang sebagai pilihan potensial. Contoh Poin Utama: 1. Delirium adalah perubahan mental dan perhatian yang akut, seringkali disertai dengan pemikiran yang tidak teratur dan gangguan persepsi, seperti ilusi, delusi, atau halusinasi. 2. Delirium terminal mengacu pada delirium pada pasien yang mendekati akhir kehidupan, di mana penyebab yang mendasarinya tidak dapat diobati atau tidak selaras dengan tujuan perawatan. 3. Menilai orientasi pasien terhadap orang, tempat, waktu, situasi medis, dan pilihan pengobatan membantu dalam menggambarkan delirium secara akurat. 4. Delirium umumnya disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, efek samping pengobatan, gangguan metabolisme, patologi SSP, nyeri, imobilitas, dehidrasi, dan kurang tidur. 5. Perawatan non-farmakologis, seperti memodifikasi stimulasi sensorik, mengarahkan kembali pasien, dan menerapkan bundel ABCDE (Koordinasi Kebangkitan/Pernapasan, pemantauan Delirium, dan Latihan/mobilitas dini), penting untuk manajemen delirium. 6. Penggunaan perawatan farmakologis untuk delirium masih belum pasti, dan tidak ada konsensus mengenai pengobatan yang paling efektif. 7. Antipsikotik telah digunakan secara tradisional, tetapi penelitian tentang kemanjurannya dalam mengobati delirium memiliki hasil yang bertentangan. 8. Pasien delirium hiperaktif yang menimbulkan bahaya bagi diri mereka sendiri atau orang lain mungkin memerlukan pengobatan farmakologis, seperti antipsikotik atau obat penenang, untuk mengelola gejalanya. 9. Pada delirium terminal, pengobatan farmakologis dapat dipertimbangkan jika dinilai perlu untuk meringankan penderitaan. Benzodiazepin penenang atau antipsikotik seperti klorpromazin bisa menjadi pilihan potensial dalam kasus tersebut.
  • 3. 3 Untuk menilai dan mencirikan kebingungan pada delirium secara akurat, penting untuk mengevaluasi orientasi pasien terhadap orang, tempat, waktu, situasi medis, dan pilihan pengobatan yang tersedia. Penilaian komprehensif ini membantu dalam memahami tingkat keparahan dan dampak delirium pada kondisi keseluruhan pasien. Delirium dapat timbul dari berbagai faktor yang berkontribusi, termasuk infeksi, efek samping obat, kelainan metabolisme, patologi sistem saraf pusat, nyeri yang tidak terkendali, imobilitas, dehidrasi, dan gangguan tidur. Sifat delirium multifaktorial memerlukan evaluasi sistematis untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab yang mendasarinya, dengan tujuan mencegah atau mengelola delirium secara efektif. Intervensi non-farmakologis memainkan peran penting dalam pengelolaan delirium. Memodifikasi stimulasi sensorik di lingkungan pasien, mengarahkan kembali pasien ke situasi medis, dan menerapkan bundel ABCDE, yang mencakup strategi untuk bangun, koordinasi pernapasan, pemantauan delirium, dan olahraga/mobilitas dini, telah menjanjikan dalam mencegah dan mengelola delirium. Meskipun dampak yang signifikan dari delirium pada kesejahteraan pasien, penggunaan pengobatan farmakologis untuk delirium masih belum pasti, dan ada kurangnya konsensus
  • 4. 4 mengenai obat yang paling efektif. Antipsikotik secara tradisional telah digunakan dalam mengelola delirium; Namun, temuan penelitian tentang kemanjurannya telah menghasilkan hasil yang bertentangan. Dalam kasus delirium hiperaktif di mana pasien menimbulkan bahaya bagi diri mereka sendiri atau orang lain karena perilaku agresif atau gelisah, intervensi farmakologis mungkin diperlukan. Antipsikotik atau obat penenang, seperti benzodiazepin atau dexmedetomidine, dapat dipertimbangkan untuk membantu mengelola gejala secara efektif. Tabel: Obat yang Biasa Digunakan untuk Delirium Terminal pada Pasien Perawatan Paliatif No. Pengobatan Dosis dalam Perawatan Paliatif 1. Haloperidol Awal: 0,5-1,0 mg secara oral atau subkutan setiap 4- 6 jam, disesuaikan berdasarkan respon dan efek samping. Maksimum: 5 mg per 24 jam (dosis lebih rendah direkomendasikan untuk pasien lanjut usia atau lemah). 2. Risperidon Awal: 0,5-1,0 mg per oral sekali atau dua kali sehari, disesuaikan berdasarkan respon dan efek samping. Maksimum: 3 mg per 24 jam. 3. Olanzapine Awal: 2,5-5 mg per oral sekali sehari, disesuaikan berdasarkan respon dan efek samping. Maksimum: 10 mg per 24 jam.
  • 5. 5 No. Pengobatan Dosis dalam Perawatan Paliatif 4. Quetiapine Awal: 12,5-25 mg per oral sekali atau dua kali sehari, disesuaikan berdasarkan respon dan efek samping. Maksimum: 200 mg per 24 jam. 5. Lorazepam Awal: 0,5-1,0 mg secara oral atau sublingual setiap 4-6 jam, disesuaikan berdasarkan respon dan efek samping. Maksimum: 2-4 mg per 24 jam. 6. Klorpromazin Awal: 12,5-25 mg secara oral atau intramuskular setiap 4-6 jam, disesuaikan berdasarkan respon dan efek samping. Maksimum: 200 mg per 24 jam. 7. Midazolam Awal: 0,5-1,0 mg secara subkutan atau intravena setiap 1-2 jam, disesuaikan berdasarkan respon dan efek samping. Maksimum: 10 mg per 24 jam. Catatan: Dosis yang disebutkan adalah perkiraan dan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan toleransi khusus setiap pasien. Konsultasi dengan spesialis perawatan paliatif atau penyedia layanan kesehatan yang berpengalaman dalam menangani delirium terminal dianjurkan untuk menentukan dosis dan rencana titrasi yang paling tepat untuk masing-masing pasien. Harap pastikan bahwa semua resep dan penyesuaian obat mematuhi peraturan, pedoman, dan kebijakan kelembagaan setempat. Dalam konteks delirium terminal, pengobatan farmakologis dapat dibenarkan jika dianggap perlu untuk meringankan penderitaan pasien. Benzodiazepin penenang atau antipsikotik seperti klorpromazin bisa menjadi pilihan potensial untuk memberikan
  • 6. 6 kenyamanan, meskipun obat ini diketahui memengaruhi kejernihan kognitif. Penelitian lebih lanjut dan uji klinis diperlukan untuk menetapkan pedoman berbasis bukti untuk manajemen farmakologis delirium dalam perawatan paliatif. Pertimbangan hati-hati terhadap keadaan khusus pasien, prognosis, dan tujuan perawatan harus memandu keputusan pengobatan, memastikan penyediaan perawatan individual dan penuh kasih untuk pasien yang mengalami delirium di akhir kehidupan. Dibuat dengan : https://chat.openai.com/share/79e71fd6-cf68-400d-aef4-8c592b32c562 Unduh: SECUIL CATATAN INDAH TENTANG SENJA https://twitter.com/drikasyamsul