Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
DIABETES PENYULUHAN
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diabetes Melitus merupakan penyakit sistemetik kronik yang bersifat
genetik maupun didapat dan secara klinis heterogen yang dapat mengganggu
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak akibat defesiasi atau
ketidakefektifan fungsi insulin, yang dapat mempengaruhi berbagai system
tubuh, sehingga dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang dan
menurunnya kualitas hidup penderita.
Pada tahun 2000 di Indonesia diperkirakan minimal terdapat 4 juta
penderita disbetes melitus dan di seluruh dunia 175,4 juta penderita.
Diperkirakan oada tahun 2010 diperkirakan jumlah penderita diabetes melitus di
Indonesia menjadi minimal 5 juta dan di Dunia 239,3 juta.
Dari berbagai literatur telah disebutkan bahwa kegagalan pengobatan dan
perawat diabetes mellitus disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor penyebab
utama adalah ketidak disiplinan atau ketidaktahuan ( knowlegge deficit )
penderita tentang penyakit, program pengobatan dan perawatan.
Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai upaya telah dilakukan antara
lain adalah penyuluhan dan edukasi. Pentingnya penyuluhan dan edukasi pada
penderita diabetes mulitus adalah meningkatkan pengetahuan tentang
penyakitnya dan pada dasarnya lebih diarahkan kepada aspek perencanaan
2. 2
makan, kegiatan olah raga, pemakaian obat insulin, pemantauan mandiri kadar
glukosa darah/urine dan meningkatnya motifasi untuk berobat secara teratur
yang bertujuan untuk menghilangkan gejala, menciptakan dan mempertahankan
rasa sehat , mencegah komplikasi akut dan kronis, mengurangi komplikasi yang
telah ada, mengobati penyakit penyerta, memperbaiki kualitas hidup dan
mengurangi angka kematian.
Selain dari pada itu perubahan prilaku yang diinginkan pad sipenderita
diabetes melitus untuk menjadi taat dalam melaksanakan program penanganan
penyakitnya dipengaruhi oleh berbagi faktor.
Faktor pendukung merupakan faktor ekternal yang penting dalam
mempengaruhi prilaku penderita untuk menjadi taat setelah penderita
mendapatkan penyuluhan bagi penderita diabetes melitus. Disamping itu ada
juga faktor pendukung yang meliputi tingkat pendidikan, status ekonomi /
penghasilan, dukungan keluarga, dukungan masyarakat, jarak tempat dan waktu
tempuh dalam mencapai unit pelayanan kesehatan.
Menghadapi fenomena diatas menyimpulkan bahwa walaupun penderita
penyakit diabetes melitus telah mengetahui tata cara penanganan penyakitnya,
tetapai ada faktor-faktor lain yang mermpengaruhi sehingga masalah seperti
yang tersebut diatas terjadi.berdasarkan masalah tersebut dapat memperoleh
kejelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penderita diabetes melitus
yang telah mendapatkan penyuluhan tentang cara penanganan penyakit.
3. 3
B. Anggapan Dasar.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi anggapan
dasar adalah sebagai berikut :
1. Untuk bahan informasi bagi institusi terkait, agar senentiasa dapat
mengembangkan strategi-strategi untuk meminimalkan pengaruh faktor
tertentu yang membuat penderita diabetes melitus
2. Untuk bahan informasi bagi masyarakat luas, khususnya bagi penderita
diabetes melitus.
4. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan adanya kadar
glukosa darah, penyakit ini timbul akibat kurangnya produksi insulin oleh
pankreas secara kuantitatif atau kualitatif. Keadaan kadar glukosa darah yang
tinggi dapat yang mengakibatkan dampat negatif yang las terhadap penderita,
bukan hanya terdapat metabolisme karbohidrat tetapi juga metabolisme protein
dan lemak dengan hasil hasil terjadi peningkatan bahan-bahan ateragonic
didalam darah yang dapat mempengaruhi berbagai sistem tubuh, sehingga
dapat mengakibatkan komplikasi jangka panjang dan menurunnya kualitas hidup
pendetrita.
B. Penyuluhan Tentang Penanganan Diabetes Melitus.
Untuk mencapai suatu tujuan perubahan perilaku pada penderita diabetes
melitus memungkinkan diperoleh dari kegiatan belajar. Hal ini didasari oleh
asumsi bahwa hasil belajar dapat terlihat dari pola perilaku yang ditampilkan
penderita diabetes melitus.
Pada dasarnya penyuluhan pada klien diabetes melitus harus melalui
serangkaian proses belajar dan peningkatan pengetahuan diharapkan dapat
menimbulkan suatu perilaku yang adaptif dan mandiri terhadap tata cara
penanganan penyakitnya, penderita juga mengetahui kapan harus mengontrol
5. 5
dirinya ke unit pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan, perawatan
dan pengarahan lebih lanjut.
Adapun pilar utama penyuluhan penanganan diabetes melitus yang perlu
diketahui bagi
penderita diabetes melitus adalah :
1. Perencanaan Makan
Dalam merencana kan makan untuk penderita diabetes melitus pertama-
tama haruslah secara matang apakah penderita tersebut akan mematuhinya
atau tidak. Jalan terbaik harus membuat perencanaan makan yang cocok untuk
setiap penderita diabetes melitus, artinya harus dilakukan secara individualisasi
sesuai dengan cara hidupnya, pola jam kerja, latar belakang budaya, tingkat
pendidikan dan penghasilannya. Pada dasarnya prinsip-prinsip perencanaan
makan adalah : cukup kalori untuk mencapai atau mempertahankan berat badan
idaman dan cukup vitamin dan mineral.
2. Kegiatan Olah Raga.
Kegiatan olah raga memegang peranan penting dalam penanganan diabetes
melitus, peran insulin dalam respon metobolik terhadap olah raga tergantung
pada ketersediaan insulin. Apabila insulin dalam jumlah yang cukup atau hanya
sedikit saja berkurang, olah raga dapat menurunkan kadar glukosa darah akibat
pemakaian yang meningkat dan perbaikan dalam glikogenolisis hati.efek baik
lain program kegiatan olah raga seperti jalan pagi dan lari pada penderita
diabetes melitus adalah terjadi perbaikan ikatan insulin dengan reseptornya dan
6. 6
perbaikan pada sensivitas insulin, sertan agregasi trombosit yang dapat
mencegah penyakit trombosit terutama yang berkaitan dengan kebutaan.
3. Penggunaan Obat Oral dan Insulin.
Tablet oral dan insulin merupakan program, namun langkah pertama yang
dilkukan adalah, perencanaan makan dan kegiatan olah raga.
Bila dengan langkah-langkah tersebut sasaran pengendalian diabetes
melitus yang ditentukan belum tercapai, dilanjutkan dengan langkah penggunaan
obat-obatan. Dalam hal ini yang diperlu dipahami oleh penderita dalam pemakai
obat oral adalah dosis dan waktu makan obat harus tepat.
4. Pemantauan Mandiri Kadar Glukosa Darah / Urine.
Setelah mendapatkan penyuluhan, setiap penderita diharapkan dapat
memerikasa dan memantau kadar glukosa darah / urine secara mandiri, karena
kemampuan memeriksa kadar glukosa darah/urine secara mandiri sangat
bermanfaat bagi penderita guna untuk mengetahui perkembngan penyakitnya,
sehingga diharapkan mampu membuat penyesuaian terhadap perencanaan
makan, kegiatan olah raga, dan penggunaan obat anti diabetes melitus.
Pemeriksaan glukosa darah / urine mandiri yang sering dianjurkan pada
penderita diabetes melitus adalah menggunakan metode enzimetik/ riset strip,
cara ini lebih sensitif, spesifik dan praktis untuk pemeriksaan glukosa urine.
7. 7
C. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penderita Diabetes Melitus
1. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi merupakan faktor utama yang ada didalam diri individu
yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, kepercayaan dan
keyakinan serta nilai-nilai.
2. Faktor pendukung
Faktor pendukung faktor yang diluar individu, seperti: faktor demografi, yang
meliputi: Tingkat pendidikan, Pekerjaan, status ekonomi, dukungan keluarga.
3. Faktor Pendorong
Faktor pendorong sangat terkait dengan faktor yang memotivasi individu
untuk berprilaku. Motivasi merupakan suatu tenaga yang mendorong individu
berprilaku tertentu dalam rangka mencapai tujuan untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah dorongan
untuk berprilaku taat atau tidak taat terhadap program penanganan penyakit
diabetes melitus, faktor pendorong untuk berprilaku meliputi : kebutuhan
keinginan, sikap dan perilaku tenaga kesehatan, motivasi.
8. 8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penderita
diabetes melitus seperti tingkat pendidikan, status ekonomi, dukungan keluarga ,
dukungan masyarakat jarak tempat dan waktu tempuh mempunyai pengaruh
terhadap penderita diabetes melitus serta faktor yang sangat dominan bagi
penderita daibetes melitus adalah waktu tempuh yang diperlukan penderita
diabetes melitus dalam mengunjungi unit pelayanan kesehatan.
B. Saran - Saran
Disini penulis dapat memberikan sara-saran sebagai berikut :
1. Bagi penderita diabetes melitus, dengan segala keterbatasan agar tidak
bosan-bosan untuk membinan pengetahuan yang lebih luas lagi dengan
cara belajarsendiri atau ataupun mengikuti penyuluhan tentang program
penanganan penyakit diabetes melitus baik yang diselenggarakan oleh
rumah sakit maupun yang yang diselenggarakan oleh swadaya masyarakat,
yang bertujuan untuk mempertahankan kualitas hidup.
2. Untuk penyuluhan tentang penanganan penyakitdiabetes melitus agar
dapat memperhatikan secara specifik tentang faktor latar belakang bagi
penderita diabetes melitus.
DAFTAR PUSTAKAN
9. 9
Sumosarjono, S., 1986. Naskah Lengkap ; Manfaat dan Macam Olah
Raga bagi Penderita Diabetes Melitus. UNPAD, Bandung.
Handoko. M, 1995. Motivasi, Daya Penggerak Tingkah Laku, Andi Offset,
Yogyakarta.
Soegondo.S., 1995. Penyuluhan sebagai Komponen Terapi Diabetes;
Diabetes Melitus Penatalaksanaan Terpadu. Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.
10. 9
Sumosarjono, S., 1986. Naskah Lengkap ; Manfaat dan Macam Olah
Raga bagi Penderita Diabetes Melitus. UNPAD, Bandung.
Handoko. M, 1995. Motivasi, Daya Penggerak Tingkah Laku, Andi Offset,
Yogyakarta.
Soegondo.S., 1995. Penyuluhan sebagai Komponen Terapi Diabetes;
Diabetes Melitus Penatalaksanaan Terpadu. Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.