1. Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
FARMAKOLOGI
“OBAT SISTEM ENDOKRIN’’
Kelompok 16
1) Doddy Chandra (P07220221020)
2) Putri AfriYana (P07220221034)
2. Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
Pengertian Sistem Endokrin
• Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai
kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan
melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan
kegiatan berbagai organ tubuh. Kelenjar endokrin memiliki organ utama dari
sistem endokrin yaitu hipotalamus, kelenjar hipofisa, kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid, kelenjar pankreas, kelenjar adrenal, testis, ovarium
3. Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
Pengertian Obat
• Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat
penyakit, membebaskan gejela, atau mengubah proses kimia adalah
tubuh.obat ialah suatu bahan ataupun panduan bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah,
mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau
hewan termasuk untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia
termasuk obat tradisional.
4. Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
Jenis Penyakit yang termasuk ke Sistem
Endokrin
1) Diabetes mellitus (DM) tipe I
2) Diabetes mellitus (DM) tipe II
3) Hipotiroidisme
4) Hipertiroidisme
5. Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Global
A. Anti tiroid
Obat antitiroid digunakan pada pengobatan hipertiroidisme,
yaitu untuk persiapan pengangkatan tiroid (thyroidectomy) atau
untuk pengobatan jangka panjang. Karbimazol umum digunakan,
propiltiourasil digunakan pada pasien yang sensitif terhadap
karbimazol. Mekanisme kerja kedua obat tersebut terutama
dengan mempengaruhi sintesis hormon-hormon tiroid.
Obat Sistem Endokrin
6. Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Global
Karbimazol diberikan pada dosis 15-40 mg/hari. Pemakaian
karbimazol kadang dapat mengakibatkan rash dan pruritus, yang
dapat diobati dengan pemberian antihistamin tanpa menghentikan
terapi, sebagai alternatif dapat diganti dengan pemakaian
propiltiourasil. Pasien diberitahu untuk segera melaporkan sakit
tenggorokan karena meskipun jarang hal tersebut dapat terjadi
akibat agranulositosis (lihat box peringatan).
Dosis propiltiourasil untuk dewasa adalah 200-400 mg/hari, dosis
ini dipertahankan sampai pasien mencapai keadaan eutiroid, lalu
dosis diturunkan secara berangsur-angsur sampai mencapai dosis
pemeliharaan 50-150 mg/hari. Obat-obat antitiroid hanya perlu
diberikan sekali sehari karena efeknya yang panjang pada kelenjar
tiroid.
7. Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Global
Hipertiroidisme pada neonatal diatasi dengan karbimazol atau
propiltiourasil, biasanya selama 8-12 minggu. Pada keadaan
dengan gejala yang parah, mungkin diperlukan Iodium untuk
memblokade tiroid dan propanolol diperlukan untuk mengatasi
gejala perifer.
8. Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Global
B. Anti diabetik
Diebetes melitus tipe 2 adalah suatu kondisi ketika kadar gula darah
dalam tubuh seseorang di atas normal, yang disebabkan gangguan pada
hormon insulin yang mengatur kadar gula darah. Pada diabetes melitus
tipe 2, terjadi resistensi insulin. Maksudnya, insulin yang dihasilkan oleh
organ pankreas tidak dapat bekerja secara maksimal membawa gula dari
darah ke dalam sel untuk diubah menjadi energi.
Jika diet dan perubahan gaya hidup tetap tidak mampu mengontrol
kondisi pasien diabetes melitus tipe 2, maka dokter biasanya akan
memberikan terapi dengan memberikan obat-obatan oral alias diminum.
Dokter akan memberikan satu jenis obat terlebih dahulu. Namun jika terapi
dengan satu jenis obat tetap tidak dapat mengontrol kadar gula darah
pasien, maka akan dilakukan kombinasi dengan obat oral lainnya.
9. Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Global
Insulin paling sering digunakan ketika kontrol glikemik yang
memadai tidak bisa lagi dicapai dengan antidiabetik oral saja. Seperti
diabetes tipe 2 adalah gangguan progresif, dengan hilangnya fungsi
sel β yang terjadi dari waktu ke waktu, insulin seringkali diperlukan
untuk mencapai kontrol glikemik yang baik, dan harus
dipertimbangkan untuk semua pasien pada terapi maksimum
antidiabetik oral dengan HbA1c adalah > 6,5%.
Insulin harus dipertimbangkan sebagai terapi lini pertama pada
pasien bergejala ramping jika ada ketidakpastian tentang diagnosis
tipe diabetes. Semua pasien yang memulai terapi insulin harus diberi
konseling tentang risiko dan gejala hipoglikemia