2. KONDISI DAN KEBIJAKAN MASA
PEMERINTAHAN SBY
A. Ideologi
Masa pemerintahan SBY lebih dipermudah
akibat kebijakan Soeharto yang meredam
pengaruh ideologi, sehingga ketika SBY
menjabat, pertarungan ideologi tidak sebagus
dari yang dahulu, meskipun masih cukup
signifikan.
3. B. Politik
Dalam pemerintahan SBY ini, melakukan
beberapa kebijakan politik diantaranya:
1. Pembentukan Kabinet Bersatu
Pada periode kepemimpinannya yang pertama,
SBY membentuk Kabinet Indonesia Bersatu
yang merupakan kabinet pemerintahan
Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono bersamaWakil Presiden
Muhammad Jusuf Kalla. Kabinet Indonesia
Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan
masa baktinya berakhir pada tahun 2009.
4. 2. Menganut konsepTrias Politika
Trias Politika merupakan konsep pemerintahan yang
kini banyak dianut diberbagai negara dunia.Trias
Politika yang kini banyak diterapkan adalah,
pemisahan kekuasaan kepada 3 lembaga berbeda:
Legislatif, Eksekutif, danYudikatif. Legislatif adalah
lembaga untuk membuat undang-undang; Eksekutif
adalah lembaga yang melaksanakan undang-
undang; danYudikatif adalah lembaga yang
mengawasi jalannya pemerintahan dan negara
secara keseluruhan, menginterpretasikan undang-
undang jika ada sengketa, menjatuhkan sanksi bagi
lembaga atau perseorangan manapun yang
melanggar UU.
5. Pada masa pemerintahan SBY rakyat bisa
memilih secara langsung calon wakil rakyat
melalui Pemilu untuk memilih anggota dewan
legislaif, dan Pilpres untuk pemilihan elit
eksekutif, sekalipun untuk elit yudikatif,
pemilihannya masih dilakukan oleh DPR
dengan pertimbangan presiden.
6. 3. Sistem Kepartaian
Di Indonesia sendiri, selama masa
pemerintahan SBY di tahun 2004-2009, sistem
kepartaian mengalami perubahan yang
signifikan, dimana partai politik bebas untuk
didirikan asalkan sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan yang berlaku, serta tidak
menyimpang dari hakikat pancasila secara
universal
7. 4. Politik Pencitraan
Politik pencitraan merupakan salah satu senjata
ampuh yang digunakan para pemimpin negara
untuk mengambil hati rakyatnya. Dalam
konteks internal, politik pencitraan SBY
dilakukan dengan menggunakan kapabilitas
internalnya, yakni dengan kapabilitas retorika
atau kemampuan berbicara di depan umum
8. 5. Politik Luar Negeri
Ciri politik luar negeri Indonesia pada masa
pemerintahan SBY, yaitu :
1) Terbentuknya kemitraan-kemitraan
strategis dengan negara-negara lain (Jepang,
China, India, dll).
2) Terdapat kemampuan beradaptasi Indonesia
terhadap perubahan-perubahan domestik dan
perubahan-perubahan yang terjadi
di luar negeri (internasional).
9. 3) Bersifat pragmatis kreatif dan oportunis, artinya
Indonesia mencoba menjalin hubungan dengan
siapa saja (baik negara, organisasi internasional,
ataupun perusahaan multinasional) yang bersedia
membantu Indonesia dan menguntungkan pihak
Indonesia.
4) KonsepTRUST, yaitu membangun kepercayaan
terhadap dunia Internasional. Prinsip-prinsip dalam
konsepTRUST adalah unity, harmony, security,
leadership, prosperity. Prinsip-
prinsip dalam konsepTRUST inilah yang
menjadi sasaran politik luar negeri Indonesia di
tahun 2008 dan selanjutnya.
10. KEBERHASILAN MASA SBY
1. Dalam ketahanan dan keamanan,
keberanian menyeret sebagian koruptor-
koruptor, baik pejabat pemerintah di daerah
maupun di pusat terhadap lembaga legislatif
dan eksekutif telah dil
2. Kesungguhan penegakan keamanan dan
ketahanan itu, juga bisa terlihat atas
keberhasilan penandatanganan MoU antara
pemerintah RI dengan GAM, 15 Agustus 2005 di
Helsinki. akukan.
11. 3. Masalah politik dan keamanan cukup stabil
dan tampak konsolidasi demokrasi dan
keberhasilan pilkada Aceh menjadi catatan
prestasi. Namun, potensi demokrasi ini belum
menghasilkan sistem yang pro-rakyat dan
mampu memajukan kesejahteraan bangsa
Indonesia.Tetapi malah mengubah arah
demokrasi bukan untuk rakyat melainkan untuk
kekuatan kelompok.
12. KEGAGALAN MASA SBY
1. Pada masa pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono 2004-2009, pemerintah dan DPR
tidak berhasil menetapkan satu pun undang-
undang bidang pertahanan nasional.
2. Pertahanan dan keamanan yang terasa
masih menjadi nilai raport merah SBY adalah
rendahnya komitmen mereka terhadap
penciptaan sistem keamanan masyarakat.
13. C. Ekonomi
Pada pemerintahan SBY kebijakan yang
dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara
Indonesia, atau menaikkan harga Bahan Bahan
Minyak (BBM), kebijakan bantuan langsung
tunai kepada rakyat miskin akan tetapi bantuan
tersebut diberhentikan sampai pada tangan
rakyat atau masyarakat yang membutuhkan,
kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS
kepada sarana pendidikan yang ada di Negara
Indonesia. Kondisi perekonomian pada masa
pemerintahan SBY mengalami perkembangan
yang sangat baik
14. D. Sosial
Presiden SBY berhasil meredam berbagai konflik
di Ambon, Sampit dan juga di Aceh.Pada masa
pemerintahan ini, kehidupan masyarakat mulai
menuju kepada kehidupan individualis yang
mengutamakan kepentingan individu. Arus
urbanisasi juga semakin marak. Namun
pemerintah tidak lagi mencanangkan
transmigrasi. Di pemerintahan SBY juga telah
dibuat undang-undang mengenai pornografi dan
pornoaksi. Namun usaha ini tidak disertai dengan
penegakan hukum yang baik sehingga tidak
terealisasi
15. F. Budaya
Dalam hal pelestarian budaya, di masa
pemerintahan SBY terlihat jelas kemundurannya.
Terutama dengan banyaknya warisan budaya asli
Indonesia yang diklaim oleh pemerintah negara
lain. Contohnya klaim Batik Jawa Oleh Adidas,
Klaim Angklung oleh Pemerintah Malaysia,
Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh
Pemerintah Malaysia. Namun di masa ini,
terdapat keberhasilan dengan pengakuan dari
UNESCO bahwa batik Indonesia adalah warisan
budaya Indonesia.
16. G. Pendidikan
Pendidikan merupakan hal mendasar. Pendidikanlah
yang menentukan kualitas sumber daya manusia.
Kebijakan dalam bidang pendidikan diterapkan oleh
kepemimpinan SBY. Beberapa diantaranya adalah
meningkatkan anggaran pendidikan menjadi 20%
dari keseluruhan APBN. Meneruskan dan
mengefektifkan program rehabilitasi gedung
sekolah yang sudah dimulai pada periode 2004-
2009, sehingga terbangun fasilitas pendidikan yang
memadai dan bermutu dengan memperbaiki dan
menambah prasarana fisik sekolah, serta
penggunaan teknologi informatika dalam proses
pengajaran