Filsafat manusia membahas makna menjadi manusia dengan manusia sebagai objek studinya. Titik tolaknya adalah pengetahuan dan pengalaman manusia serta dunia yang melingkupinya. Hakikat hidup manusia adalah menuju kematian sehingga kita harus memanfaatkan apa yang diberikan Tuhan. Filsafat memberikan pengertian akan arti pengetahuan dan pedoman hidup kepada manusia.
1. O C TA P R ATA M A W I J AYA N T O
1 9 0 6 0 4 8 4 0 9 5 / I K O R 2 0 1 9 A
PHYLOSOPHY OF MAN
( FILOSOFI MANUSIA )
2. PENGERTIAN PHYLOSOPHY OF MAN
Filsafat manusia adalah cabang ilmu filsafat yang
membahas mengenai makna menjadi manusia.
Filsafat manusia menjadikan manusia sebagai objek
studinya. Dalam cabang ilmu filsafat ini manusia akan
mengajukan pertanyaan mengenai diri mereka sebagai
manusia.
Titik tolak filsafat manusia adalah pengetahuan dan
pengalaman manusia, serta dunia yang melingkupinya.
3. HAKIKAT TUJUAN HIDUP MANUSIA
Hakikat manusia harus dilihat dari tahapannya. Dimana
tahap ini membentuk kesatuan diri yang aktual, kekinian, dan
dinamik dalam perbuatan dan amalnya.
Hakikat hidup manusia adalah menuju kematian. Suka atau
tidak manusia pasti mengalami kematian. Oleh karena itu dalam
hidup kita harus selalu memanfaatkan apa yang dikaruniakan
Tuhan kepada kita.
4. MENGAPA MEMPELAJARI FILSAFAT
MANUSIA ?
Karena manusia makhluk yang memiliki
kemampuan dan kewajiban ( sampai batas tertentu )
untuk menyelidiki arti yang dalam “dari yang ada” kerap
kali dalam usia remaja manusia merasa dalam
sendirian paling pribadi menurut Skorates, telah
didengarnya di bawah langit Delphi : “kenalilah dirimu
sendiri”.
5. KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA
Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia
akan arti pengetahuan tentang kenyataan yang diberikan oleh
filsafat.
Filsafat memberikan pedoman hidup kepada manusia.
Pedoman itu mengenai sesuatu yang terdapat di sekitar manusia
itu sendiri, seperti kedudukan dalam hubungannya dengan yang
lain.
6. ESENSI DAN EKSISTENSI FILSAFAT
MANUSIA
Esensi merupakan pendekatan dalam filsafat
kepada suatu objek secara abstrak. Model memandang
manusia terlepas dari situasi perkembangannya. Model
ini hanya memperhatikan kodrat yang menentukan
manusia sebagai manusia
Eksistensi merupakan pendekatan dalam filsafat
pada suatu objek dengan memandang secara
menyeluruh. Manusia dipandang secara konkret secara
utuh dalam perkembangannya. Model ini tidak percaya
akan kodrat yang menentukan manusia.