2. FILSAFAT MANUSIA
(ANTROPOLOGIS)
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Made Pramono M.Hum
DISUSUN OLEH :
SEFIA NIKEN ARNETTA (19060484132) IKOR C
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
3. LATAR BELAKANG
Filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia yang memiliki makna
“pecinta Kebijaksanaan” hal ini dapat juga diartikan sebagai kegiatan berfikir secara
mendalam, radikal, dan universal. Dengan catatan tidak semua kegiatan berfikir bisa
dikatakan sebagai berfilsafat. Jadi bisa dikatakan bahwa filsafat adalah induk dari
segala ilmu.
Filsafat Manusia adalah cabang ilmu filsafat yang membahas mengenai
makna menjadi seorang manusia. Filsafat manusia menjadikan manusia sebagai objek
studinya. Dalam cabang ilmu filsafat ini manusia akan mengajukan pertanyaan
mengenai diri mereka sebagai manusia. Filsafat manusia terus berkembang karena
manusia adalah objek yang penuh misteri. Titik tolak filsafat manusia adalah
pengetahuan dan pengalaman manusia serta dunia yang melingkupinya. Dalam
sejarah ada beberapa istilah yang mendahului filsafat manusia yaitu psikologi filsafat,
psikologi rasional, eksperimental dan empiris.
4. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Filsafat Manusia?
2. Apa saja hakikat tujuan hidup manusia?
3. Apa saja Kedudukan Filsafat Manusia dalam
Hidup Manusia?
TUJUAN
1. Agar kita mengetahui apa itu Filsafat Manusia
2. Agar kita mengetahui hakikat dari tujuan hidup
manusia
3. Agar kita mengetahui apa kedudukan filsafat
manusia dalam hidup manusia
5. Pengertian Filsafat Manusia
Filsafat Manusia adalah cabang filsafat khusus yang secara
spesifik mempelajari hakekat/esensi manusia. Filsafat adalah metode
pemikiran yang membahas tentang sifat dasar dan hakikat kebenaran di
dunia ini. Filsafat manusia adalah bagian filsafat yang membahas apa arti
manusia sendiri secara mendetail.
Filsafat manusia lebih dijelaskan lagi adalah filsafat yang
mengupas apa itu arti dari manusia itu sendiri, ia mencoba mengucap dan
memperhatikan sebaik mungkin apa sebenarnya mahkluk itu yang disebut
dengan “manusia”, istilah dari filusuf manusia atau “antropologi filusuf”
(antropos dalam bahasa Yunani berarti manusia) tampak lebih karena apa
yang dipelajari dengannya adalah manusia sepenuhnya, roh manusia itu
serta badan jiwa serta daging.
6. Hakekat Tujuan Hidup manusia
Hakekat manusia selalu berkaitan dengan unsur pokok yang
membentuknya, seperti dalam pandangan monoteisme, atau unsur rohani
dalam pandangan spiritualisme, atau dualisme yang memiliki pandangan
yang menetapkan adanya dua unsur pokok sekaligus yang keduanya
tidak saling menafikan yaitu materi dan rohani, yakni pandangan
pluralisme yang menetapkan pandangan pada berbagai unsur pokok yang
dasarnya mencerminkan unsur yang ada dalam marco kosmos atau
pandangan mono dualis yang menetapkan manusia pada kesatuannya dua
unsur, ataukah mono pluralisme yang meletakkan hakekat pada
kesatuannya semua unsur yang membentuknya.
7. Kedudukan Filsafat Manusia Dalam
Kehidupan Manusia
Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti
pengetahuan tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat.
Bedasarkan atas dasar hasil-hasil kenyataan itu, maka filsafat
memberikan pedoman hidup kepada manusia. Pedoman itu
mengenai sesuatu yang terdapat disekitar manusia sendiri,
seperti kedudukan dalam hubungannya dengan yang lain. Kita
juga mengetahui bahwa alat-alat kewajiban manusia meliputi
akal, rasa, dan kehendak. Dengan akal filsafat memberikan
pedoman hidup untuk berpikir guna memperoleh pengetahuan.
Dengan rasa dan kehendak, maka filsafat memberikan pedoman
tentang kesusilaan mengenai baik dan buruk.
8. Kesimpulan
Antropologi filsafat atau yang lebih dikenal dengan
filsafat manusia adalah bagian integral dari sistem filsafat, yang
secara spesifik menyoroti hakikat atau esensi manusia. Objek
material filsafat mausia dan ilmu-ilmu tentang manusia
(misalnya psikologi dan antropologi) adalah gejala manusia.
Pada dasarnya ilmu ini bertujuan untuk menyelidiki,
menginterpretasi, dan memahami gejala-gejala atau ekspresi-
ekspresi manusia.