Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017
1. Nurul Iqbal
43115120138
Prof.Dr. Hapzi Ali.MM
Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi
Sumber daya komputer bukan hanya terdapat pada meja, tetapi juga meliputi peranti
keras dan peranti lunak serta file-file yang diakses melalui sebuah jaringan. Sumber daya
komputer yang kita gunakan sering terhubung melalui sebuah jaringan. Kecepatan dan biaya
komunikasi dan prosesor komputer mempengaruhi penggunaan sumber daya. Intensif untuk
menghubungkan komputer micro melalui jaringan berasal dari adanya keinginan untuk
mendapatkan laba yang lebih tinggi.
Manajer yang dapat saling berbagi informasi berbasisi komputer dengan cepat dan
mudah akan mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih cepat dari pesaingnya. Bisnis
tidak akan dapat bersaing secara efektif tanpa mampu berbagi informasi berbasis komputer
yang dimilikinya dan pembagian ini membutuhkan adanya jaringan. Standar teknologi selalu
berubah, perusahaan yang dapat melihat ke masa depan.
Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu. Teknologi ini menggunakan seperangkat Komputer untuk mengolah
data, system jaringan untuk menghubungkan satu Komputer dengan Komputer lainnya sesuai
dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan
diakses secara global.
Kemudian perusahaan dapat mengidentifikasi dan menjelaskan proses yang sudah
ada, langkah selanjutnya adalah memahami berapa yang dihabiskan untuk proses tersebut dan
berapa lama proses tersebut berjalan. Proses bisnis biasanya diukur dalam dimensi-dimensi
berikut :
1. Biaya proses yaitu total biaya proses bisnis untuk transaksi yang pada umumnya.
2. Waktu proses yaitu total waktu aktivitaas dan keputusan semua pelaku.
3. Kualitas proses yaitu jumlah waktu dan biaya yang dihabiskan untuk mengerjakan
kembali bagian dan layanan yang cacat.
4. Flexibilitas proses yaitu kemampuan proses untuk memproduksi keluaran yang
bervariasi, atau berubah di tengah tekanan lingkungan. Flexibilitas langsung diartikan
menjadi pemanfaatan pabrik dan peralatan yang lebih baik, dan biaya tenaga kerja
yang lebih rendah.
Langkah selanjutnya adalah memikirkan cara memperbaikinya. Berikut beberapa prinsip
yang umum digunakan oleh para perancang proses bisnis :
1. Mengganti langkah-langkah sekuensual dalam proses menjadi langkah-langkah
paralel.
2. Memperkaya pekerjaan dengan meningkatkan otoritas keputusan dan memusatkan
informasi.
2. 3. 3Memungkinkan informasi dibagikan kepada seluruh peserta.
4. Menghilangkan penyangga (penudaan keputusan dan persediaan).
5. Mengubah pemrosesan dan pengambilan keputusan yang dikelompokkan menjadi
proses yang mengalir kontinu.
6. Mengotomatisasi tugas-tugas keputusan apabila memungkinkan.
Analisis Sistem (System Analisis) adalah analisis masalah yang dicoba diselesaikan
perusahaan dengan sistem informasi. Tahap ini terdiri atas pendefinisian masalah,
indentifikasi penyebab, pencarian solusi dan identifikasi kebutuhan informasi yang harus
dipenuhi oleh suatu solusi sistem.
Berikut tahapan kerja analis sistem :
1. Membuat peta proses (road map) dari perusahaan dan sistem yang sudah ada.
2. Mengidentifikasi para pemilik dan pengguna data primer bersama dengan perangkat
keras dan lunak yang sudah ada.
3. Membuat perincian masalah dari sistem yang sudah ada. Identifikasi masalah dapat
dilakukan dengan mempelajari dokumen, lembar kerja dan prosedur, mengamati
operasi sistem dan mewawancarai para pengguna utama dari sistem.
Analis sistem akan meliputi studi kelayakan (feasibility study) untuk menentukan apakah
solusinya layak, atau dapat dicapai, dari sisi finansial, teknis dan organisasional. Studi
kelayakan akan menentukan apakah sistem tersedia dan dapat ditangani oleh spesialis sistem
informasi perusahaan, dan apakah perusahaan dapat menangani perubahan-perubahan yang
dibawa oleh sistem tersebut.
Menentukan Kebutuhan Informasi
Tugas analis sistem yang dapat dikatakan paling menantang adalah mendefinisikan
kebutuhan-kebutuhan informasi yang spesifik yang harus dipenuhi oleh solusi sistem yang
dipilih. Pada tingkatan paling dasar, kebutuhan informasi (information requirement) dari
sistem baru meliputi identifikasi siapa yang membutuhkan informasi apa, dimana, kapan, dan
bagaimana caranya.
Analis permintaan mendefinisikan dengan cermat sasaran-sasaran dari sistem yang baru
atau yang telah dimodifikasi dan mengembangkan penjelasan terperinci dari fungsi yang
harus dijalankan oleh sistem yang baru. Kesalahan analisis kebutuhan adalah penyebab utama
kegagalan sistem dan tingginya biaya pengembangan sistem.
Perancangan Sistem
Analisis sistem menggambarkan apa yang harus dilaksanakan oleh sistem untuk
memenuhi kebutuhan informasi, dan perancangan sistem (system design) memperlihatkan
bagaimana sistem tersebut akan memenuhi sasaran ini. Perancangan sistem informasi adalah
keseluruhan rencana atau model untuk sistem ini. Seperti cetak biru dari sebuah bangunan
atau rumah, ini terdiri atas semua spesifikasi yang memberikan bentuk dan struktur sistem
tersebut.
3. Perancangan sistem menjelaskan spesifikasi sistem yang akan melakukan fungsi-fungsi
yang diidentifikasi pada saat analisis sistem. Spesifikasi ini harus menangani semua
komponen manajerial, organisasional, dan teknologi dari solusi sistemnya.
Peran Pengguna Akhir
Kebutuhan informasi pengguna mengendalikan seluruh upaya pengembangan sistem.
Pengguna harus memiliki kontrol yang cukup atas proses perancangan untuk memastikan
bahwa sistemnya merefleksikan prioritas bisnis dan kebutuhan informasinya, bukan bias dari
staf teknisnya. Kurangnya keterlibatan pengguna dalam upaya perancangan adalah penyebab
utama kegagalan sistem.
Menyempurnakan Proses Pengembangan Sistem
Langkah selanjutnya dalam proses pengembangan sistem adalah menerjemahkan
spesifikasi solusi yang dibuat selama analisis sistem dan merancang sistem informasi yang
operasional sepenuhnya, terdiri atas langkah pemrograman, pengujian, konversi, produksi,
dan pemeliharaan.
Pemrograman
Selama tahap pemrograman (programming), spesifikasi sistem yang disiapkan selama
perancangan diterjemahkan ke dalam kode program. Sekarang banyak perusahaan membeli
peranti lunak yang memenuhi kebutuhan sistem baru dari sumber luar seperti paket peranti
lunak dari vendor komersial, layanan peranti lunak dari penyedia layanan aplikasi atau
perusahaan alih kontrak yang mengembangkan aplikasi peranti lunak yang disesuaikan
dengan kebutuhan klien.
Pengujian
Pengujian (testing) yang mendalam dan seksama harus dilakukan untuk mengetahui
apakah sistem memberikan hasil-hasil yang benar. Pengujian memakan waktu yang lama,
data untuk pengujian harus dipersiapkan dengan hati-hati, hasilnya harus ditinjau kembali,
dan koreksi harus dibuat ke dalam sistem.
Pengujian sistem informasi dapat dibagi menjadi tiga jenis aktivitas :
1. Pengujian Unit (unit testing)
Tujuan pengujian adalah menjamin bahwa pogram bebas dari kesalahan atau paling tidak
pengujian harus dipandang sebagai cara untuk mencari kesalahan dalam program, berfokus
dalam mencari segala cara untuk membuat program mengalami kegagalan. Setelah masalah
diketahui, masalah tersebut dapat diperbaiki.
2. Pengujian Sistem (system testing)
Yaitu menguji fungsi sistem informasi secara keseluruhan. Beberapa hal yang diperiksa
adalah waktu kinerja, kapasitas untuk menyimpan file dan menangani beban yang berat,
kapabilitas pemulihan dan kembali ke kondisi semula, dan prosedur-prosedur manual.
4. 3. Uji Penerima (acceptance testing)
Yaitu memberikan sertifikasi akhir bahwa sistem siap digunakan dalam situasi produksi.
Pengujian sistem dievaluasi oleh pengguna dan ditinjau ulang oleh pihak manajemen. Ketika
semua peserta puas karena sistem baru telah sesuai standar, sistemnya akan secara resmi
diterima untuk diimplementasikan.
Konversi
Konversi (conversion) adalah proses perubahan dari sistem lama ke sistem baru. Empat
strategi konversi yang utama dapat dilakukan :
1. Strategi Paralel (parallel strategy)
Sistem lama dan calon penggantinya dijalankan bersama selama beberapa waktu sampai
setiap orang merasa yakin bahwa fungsi yang baru telah berjalan dengan benar. Ktika terjadi
kesalahan atau gangguan pada proses baru, sistem yang lama masih dapat digunakan sebagai
cadangan.
2. Strategi Pindah Langsung (direct cutover)
Mengganti sistem lama seluruhnya dengan sistem baru pada hari yang telah ditentukan.
Ini adalah pendekatan yang sangat beresiko yang berpotensi menimbulkan kerugian yang
lebih besar daripada menjalankan dua sistem secara paralel jika ditemukan masalah yang
serius dalam sistem barunya.
3. Strategi Studi Percontohan (pilot study)
Menjalankan sistem yang baru hanya dalam area yang terbatas seperti hanya satu
departemen atau satu unit kegiatan. Ketika versi percontohan ini sempurna dan bekerja
dengan lancar, barulah kemudian dipasang di seluruh perusahaan, secara simultan ataupun
bertahap.
4. Strategi Pendekatan Bertahap (phased approach)
Menjalankan sistem baru dalam setahap demi setahap, baik berdasarkan fungsi maupun
unit organisasional.
Perincian dokumentasi (documantation) yang memperlihatkan cara kerja sistem baik dari
sudut pandang teknis maupun dari sudut pandang pengguna akhir diselesaikan selama waktu
konversi, untuk digunakan dalam pelatihan dan kegiatan setiap harinya. Tidak adanya
pelatihan dan dokumentasi yang sepantasnya akan menimbulkan kegagalan sistem.
Produksi dan Pemeliharaan
Setelah sistem yang baru dipasang dan konversinya selesai dilakukan, sistem tersebut
dikatakan beada dalam kondisi produksi (production). Selama tahap ini, sistem akan ditinjau
ulang oleh para pengguna dan spesialis teknis untuk menentukan seberapa baik sistem ini
mencapai sasaran awalnya, dan memutuskan apakah sistem tersebut perlu direvisi atau
dimodifikasi.
Setelah sistem dikonfigurasi dengan baik, sistem harus dipelihara ketika berada dalam
kondisi produksi untuk memperbaiki kesalahan, memenuhi kebutuhan atau meningkatkan
5. efisiensi pemrosesan. Perubahan perangkat keras, peranti lunak, dokumentasi atau prosedur
dalam sistem produksi untuk memperbaiki kesalahan, memenuhi kebutuhan baru atau
meningkatkan efisiensi pemrosesan disebut pemeliharaan (maintenance).
Faktor yang paling penting didalam pengelolaan sumberdaya informasi adalah
bagaimana mengembangkan Sistem Informasi Sumber daya Informasi yang akan
dipergunakan, hal ini berarti kita menentukan bagaimana bentuk sistem yang dibutuhkan,
dalam arti kata kebutuhann akan perangkat keras, perangkat lunak dan pelaksana serta SOP
(Standard Operating Procedures) yang akan dipergunakan.
Ada berbagai pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses pengembangan sistem
informasi ini, diantaranya :
1. System Development Life Cycle (SDLC)
System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses pembuatan dan pengubahan
sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem
tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga
merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri
dari tahap-tahap :
- Rencana(planning)
- Analisa (analysis)
- Desain (design)
- Implementasi (implementation)
- Uji coba (testing)
- Pengelolaan (maintenance).
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi
pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja
untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses
pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling
banyak digunakan, yakni:
- Siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle)
- Siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping)
- Siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle)
2. Prototyping Rapid Application Development
RAD merupakan seperangkat strategi, metodologi dan peralatan yang terintegrasi dalam satu
kerangka kerja menyeluruh (information engineering – IE). Metodologi RAD akan memberi
respon yang cepat terhadap kebutuhan pemakai, tetapi dengan lingkup yang lebih luas.
Unsur-unsur penting RAD, yaitu :
- Manajemen, harus mendukung RAD sepenuhnya dan menyediakan lingkungan kerja
yang membuat kegiatan tersebut sangat menyenangkan.
- Manusia, dibentuk beberapa Tim yang terspesialisasi yang dikenal dengan istilah
SWAT (Skilled with advanced tools)
- Metodologi, yaitu siklus hidup RAD yang terdiri dari perencanaan kebutuhan,
rancangan pemakai, konstruksi, dan cutover.
6. - Peralatan, terdiri dari bahasa pemrograman generasi ke-4 dan peralatan CASE
(computer aided software engineering).
3. Object Oriented Analysis and Development
Pendekatan yang terakhir adalah pendekatan berbasis Objek. Seiring dengan
berkembangnya trend pemrograman berbasis objek maka analisis dan desain sistem juga bisa
menggunakan konsep objek. Pendekatan baru untuk pengembangan sistem ini sering disebut
sebagai pendekatan ketiga setelah pendekatan yang berorientasi data dan berorientasi proses.
OOAD adalah metode pengembangan sistem yang lebih menekankan pada objek
dibandingkan dengan data atau proses. Ada beberapa ciri khas dari pendekatan ini yaitu
object, Inheritance dan object class Object adalah struktur yang mengenkapsulasi atribut dan
metode yang beroperasi berdasarkan atribut-atribut tadi. Objek adalah abstraksi dari benda
nyata dimana data dan proses diletakkan bersama untuk memodelkan struktur dan perilaku
dari objek dunia nyata. Dengan demikian setiap perusahaan harus selalu melakukan
pengembangan terhadap sistem informasinya dalam menjalankan usahanya.
Pemberdayaan Data Secara Elektronik Lebih Baik Dari Pada Manual.
Dengan pengembangan sistem tersebut akan didapat beberapa manfaat utama, yakni :
peningkatan kemampuan dan kemudahan akses data secara tepat waktu (improved the
timeliness and accessiblity of data), meningkatkan efisiensi biaya dan waktu (saves funds and
time), dan meningkatkan kualitas data (improve data quality).
Software pesanan melalui konsultan IT (outsourcing) lebih mahal dari software jadi
yang ada di pasaran software aplikasi.
Software tailor-made sesuai dengan namanya dibuat sesuai dengan permintaan
pengguna atau user yang akan menggunakannya, ibarat baju yang dibuat langsung di
penjahit, diukur sesuai ukuran tubuh pemakainya. Tentunya harus melalui proses dari mulai
interview akan kebutuhan user, analisa dan desain sistem, programming, pengujian serta
tahap implementasi yang umumnya memakan waktu minimal 6 (enam) bulan, umumnya
lebih dari itu. Karena dibuat atas permintaan user tertentu maka mulai dari user interface,
sistem, printout transaksi serta laporan akan disesuaikan dengan yang ada pada perusahaan
yang bersangkutan ataupun sesuai keinginan yang memesannya. Namun demikian karena
dibuat untuk satu user (perusahaan) tertentu, maka segala biaya yang dikeluarkan oleh
developer selama proses pengembangan harus ditanggung oleh pemesannya. Sebagai
gambaran apabila software tersebut dikerjakan oleh programmer freelance (independent
software developer) maka umumnya tidak akan dihargai kurang dari 15 jt rupiah, bisa 20 jt
atau lebih. Akan jauh lebih mahal bila dikerjakan oleh software house. Software house
umumnya akan menugaskan karyawannya yang terdiri dari 3 sampai dengan 5 orang untuk
menyelesaikan pesanan ini yaitu 1 orang sebagai System Analyst yang akan mendesain
sistem dan user interfacenya, 3 orang Programmer yang melakukan pengkodean program, 1
orang implementator yang akan melakukan pengujian berikut implementasi program setelah
program selesai dibuat. Bayangkan bila proyek tersebut dikerjakan selama enam bulan saja,
maka perusahaan harus mengeluarkan tidak akan kurang dari 60 jt belum lagi gaji bagian
7. administrasi dan overhead cost lainnya selama kurun waktu tersebut, maka tidak berlebihan
apabila perusahaan software house akan menghargai software yang dikerjakannya sebesar
120 jt atau bahkan lebih, yang biasanya akan harus diberikan uang muka sebesar 50% pada
saat pesanan dilakukan. Apa yang dikemukakan di atas menyangkut harga hanyalah
gambaran saja tentunya juga bergantung pada skalabilitas dan kompleksitas proyek informasi
yang dikerjakan.
Dibalik harga yang jauh lebih mahal, ada satu kelebihan software tailor-made yang
umumnya tidak selalu didapatkan pada software siap-pakai, yaitu berupa dukungan
maintenance yang lebih luas dan intensif, dikarenakan harga yang dibayarkan lebih mahal
maka biasanya developer akan memberikan jangka waktu free maintenance, setelah lewat
dari jangka waktu maintenance maka akan dikenakan biaya maintenance yang bisa dalam
bentuk kontrak maintenance per jangka waktu tertentu atau per kunjungan.
Sedangkan software siap-pakai, kalaupun developer memberikan free maintenance
biasanya sangat dibatasi hanya berupa satu kali atau lebih kunjungan bahkan dibatasi hanya
beberapa jam, bisa dimaklumi jika dilihat dari harganya yang jauh lebih murah, juga karena
software siap-pakai dipakai oleh pengguna yang lebih luas dan bahkan tidak dibatasi oleh
daerah, adalah tidak mungkin bagi developer untuk memberikan support khususnya support
on site yang intensif, biasanya developer akan memberikan free support melalui telpon, email
atau messenger. Apabila dimungkinkan, developer biasanya akan memberikan support on site
yang masih dalam jangkauannya tentunya dengan dikenakan biaya maintenance tertentu.
Dikarenakan keterbatasan ini, maka developer software siap-pakai akan berusaha semaksimal
mungkin meminimalisir masalah pada software yang dikeluarkannya, itulah sebabnya
diperlukan pengujian yang panjang sebelum direlease. Dengan demikian diharapkan
kalaupun masih butuh dukungan support on site biasanya hanya berupa training atau
pelatihan penggunaan software. Pada software tailor-made biasanya waktu pengujiannya
lebih singkat karena baik pihak developer maupun user tentunya ingin segera
mengimplementasikan software bersangkutan, dengan waktu pengujian yang lebih singkat
maka kompensasinya diperlukan dukungan maintenance yang lebih intensif, bagaimanapun
masalah atau bug pasti ada walaupun hal ini bisa diminimalisasi bergantung pada kapabilitas
dan pengalaman developernya.
Bagaimana dengan software siap-pakai ?
Software akuntansi siap-pakai yang baik didesain dengan mendasarkan pada sistem
dan proses bisinis yang berlaku pada perusahaan umumnya dan berusaha untuk
mengakomodasi semaksimal mungkin kebutuhan user pada umumnya. Artinya tetap saja ada
perusahaan yang tidak bisa menggunakannya secara optimal terutama kalau ada proses bisnis
yang spesifik pada perusahaan bersangkutan. Atau ada kebutuhan yang belum tercover pada
software bersangkutan. Namun kelebihannya adalah user tidak perlu menanggung sendiri
biaya pengembangan software bersangkutan artinya software siap-pakai akan jauh lebih
murah dibandingkan software tailor-made, walaupun biaya pengembangan software siap-
pakai tidaklah lebih murah dibandingkan software tailor-made karena developer akan dituntut
untuk terus menyempurnakan dan mengembangkannya. Dan biasanya software tersebut harus
melalui proses pengembangan dan pengujian yang panjang lebih dulu (bisa dalam hitungan
tahun) sebelum direlease sehingga meminimalisasi adanya bug atau error pada software
bersangkutan. Begitupun masih tidak terlepas kemungkinan adanya bug yang dilaporkan oleh
8. user, itulah sebabnya developer umumnya perlu mengeluarkan versi updatenya yang memuat
perbaikan dan penyempurnaan atas versi update sebelumnya.
Pilih software siap-pakai atau software tailor-made ?
Kalau anda membutuhkan software yang mulai dari tampilannya, alur, sistem serta
printoutnya persis seperti yang anda inginkan atau perusahaan anda memiliki proses bisnis
yang spesifik atau kompleks dan biaya serta waktu untuk menunggu selesainya proses
pengembangan tidak menjadi kendala maka pilihan software tailor-made bisa menjadi
pertimbangan.
Namun jika perusahaan anda memiliki proses bisnis yang umum, rasanya software
siap-pakai sudah cukup memadai, tentunya pilihlah software yang anda yakini bisa
memenuhi kebutuhan anda, sebaiknya evaluasi dulu dengan mencoba versi demo atau
trialnya.
Perbedaan Internet dan Intranet.
Internet (Interconnection Networking) adalah suatu jaringan komputer yang saling
terhubung antar komputer yang satu dengan komputer yang lainnya menggunakan standar
sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai
protokol pertukaran. Sehingga saling dapat berinteraksi, berkomunikasi, dan saling bertukar
informasi.
Intranet adalah satu jaringan (Private Network) yang menggunakan protokol internet TCP/IP
untuk berbagi informasi penting dalam lingkup lokal. Misalnya digunakan pada
perkantoran/perusahaan, sekolah, universitas, dll. Intranet juga merupakan suatu jaringan
LAN (Local Area Network) yang hanya mencakup wilayah lokal/kecil.
PERBEDAAN INTERNET & INTRANET
Internet :
- Jaringannya yang luas & cepat (seluruh dunia).
- Perkembangannya sangat pesat.
- Bisa digunakan oleh siapa saja dan kapan saja.
Intranet :
- Jaringannya yang sempit (lokal).
- Perkembangannya lambat.
- Biasa digunakan oleh perkantoran/perusahaan, sekolah, universitas, dan organisasi
lainnya.