SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh pelopor pendidikan bagi kaum
pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia merupakan pendiri Perguruan
Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para
pribumi yang pada saat itu tidak memperoleh hak pendidikan agar bisa memperoleh
hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda pada saat itu.
Tanggal kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama
Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga Pakualaman,
putra dari GPH Soerjaningrat, dan cucu dari Pakualam III dan dibesarkan di lingkungan
keluarga kraton Yogyakarta.
Ki Hajar Dewantara bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) pada saat
itu merupakan sekolah dasar pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Setelah
lulus dari ELS, kemudian beliau bersekolah di STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera)
sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman kolonial Hindia
Belanda, saat ini menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Namun ia tidak
dapat tamat di sekolah tersebut karena sakit.
Ki Hajar Dewantara bekerja sebagai penulis dan wartawan diberbagai surat
kabar, antara lain,Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem
Moeda, Tjahaja Timoer, danPoesara. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan
semangat antikolonial.
Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial dan politik. Sejak berdirinya
Boedi Oetomo (BO) tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda untuk menyosialisasikan
dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) pada waktu itu
mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
Kongres pertama Boedi Oetomo di Yogyakarta juga diorganisasi olehnya.
Ki Hajar Dewantara juga menjadi anggota organisasi Insulinde, suatu organisasi
multietnik yang didominasi kaum Indonesia yang memperjuangkan pemerintahan
sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest Douwes Dekker. Kemudian Douwes
Dekker mendirikan Indische Partij, beliau diajak juga. Ketika pemerintah Hindia Belanda
berniat mengumpulkan sumbangan dari pribumi, untuk perayaan kemerdekaan Belanda
dari Perancis pada tahun 1913, timbul reaksi dari kalangan nasionalis, termasuk Ki
Hajar Dewantara. Kemudian ia menulis Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu
Juga (Een voor Allen maar Ook Allen voor Een).
Tulisan Ki Hajar Dewantara yang paling terkenal adalah Seandainya Aku
Seorang Belanda (Als ik een Nederlander was), dimuat dalam surat kabar De Expres
pimpinan Douwes Dekker, 13 Juli 1913. Kutipan tulisan tersebut antara lain sebagai
berikut.
"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta
kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan
jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si
inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan
perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya.
Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang
terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan
bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada
kepentingan sedikit pun baginya".
Tiga Serangkai
Akibat tulisan ini ia ditangkap atas persetujuan Gubernur Jenderal Idenburg dan
akan diasingkan ke Pulau Bangka (atas permintaan sendiri). Namun, Douwes Dekker
dan Tjipto Mangoenkoesoemo, memprotes dan akhirnya mereka bertiga diasingkan ke
Belanda pada tahun 1913. Ketiga tokoh ini dikenal sebagai "Tiga Serangkai".
Dalam pengasingan di Belanda, Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi para
pelajar asal Indonesia, Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging). Di sinilah ia
kemudian merintis cita-citanya memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu
pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akte, suatu ijazah pendidikan yang
bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang
didirikannya.
Pada tahun 1919, Ki Hajar Dewantara kembali ke Indonesia dan bergabung
dalam sekolah binaan dari saudaranya. Menjadi guru di sekolah tersebut membuatnya
mempunyai pengalaman mengajar yang kemudian digunakannya untuk
mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang akan dia dirikan.
Taman Siswa
Pada tahun 1922 saat berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, Raden
Mas Soewardi Soeryaningrat mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara.
Semenjak saat itu, namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara semenjak saat itu ia tidak
lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Dalam ejaan bahasa
Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972 namanya dieja menjadi Ki Hajar Dewantara.
Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah sekolah
Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs Institut Taman Siswa).
Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada pribumi agar
mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.
Pemerintah kolonial Belanda berupaya merintanginya dengan mengeluarkan Ordonansi
Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Namun kegigihan memperjuangkan haknya,
sehingga ordonansi itu kemudian dicabut.
Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani (di belakang memberi
dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk
berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan), menjadi slogan
Kementrian Pendidikan Nasional.
Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta.
Dimakamkan di Taman Wijaya Brata, makam untuk keluarga Taman Siswa.
Dalam kabinet pertama Republik Indonesia, Ki Hajar Dewantara diangkat
menjadi Menteri Pengajaran Indonesia disebut sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran
dan Kebudayaan yang pertama. Pada tahun 1957 ia mendapat gelar doktor
kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.)dari universitas tertua Indonesia,
Universitas Gadjah Mada. Untuk menghormati jasanya dibidang pendidikan, pada
tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Selain itu, ia juga diberi
gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Selain di dunia pendidikan, dia juga merintis
penerbitan majalah Hindia Poetra. Dan berjuang melalui tulisannya yang amat tajam
menentang pemerintah kolonial.
Nilai – nilai yang dapat diteladani dari Ki Hajar Dewantara
1. Ki Hajar Dewantara memiliki sikap semangat dan keinginannya untuk memajukan
pendidikan di Indonesia.
2. Walaupun beliau terlahir di lingkungan keraton, tapi dia tetap ingin memajukan kaum
pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akte, suatu
ijazah pendidikan yang bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan
lembaga pendidikan yang didirikannya.
3. Ki Hajar Dewantara berjuang tanpa pamrih untuk bangsa Indonesia.
4. Ki Hajar Dewantara merakyat dan berjuang untuk rakyat.
5. Dia merupakan pemimpin yang konsisten.
6. Ki Hajar Dewantara seorang yang berani dalam kebenaran dan kemajuan Indonesia
dan setia.
7. Dia merupakan nasionalis sejati.

More Related Content

What's hot

Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...
Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...
Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...
rahayu wullandari
 
Masa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalMasa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasional
Umi Pujiati
 
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di IndonesiaKolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
aepsudianto
 

What's hot (20)

Ppt sejarah pendidikan masa kolonial belanda
Ppt sejarah pendidikan masa kolonial belandaPpt sejarah pendidikan masa kolonial belanda
Ppt sejarah pendidikan masa kolonial belanda
 
Budi utomo
Budi utomoBudi utomo
Budi utomo
 
Sejarah VOC
Sejarah VOCSejarah VOC
Sejarah VOC
 
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"
 
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesia
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
 
Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...
Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...
Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...
 
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
 
PERANG PATTIMURA
PERANG PATTIMURAPERANG PATTIMURA
PERANG PATTIMURA
 
Masa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalMasa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasional
 
Sultan Hasanuddin
Sultan HasanuddinSultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin
 
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannyaMakalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
 
MAKALAH DI TII
MAKALAH DI TIIMAKALAH DI TII
MAKALAH DI TII
 
Perang padri
Perang padriPerang padri
Perang padri
 
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIAMASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA
 
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di IndonesiaKolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
 
Perang Aceh
Perang AcehPerang Aceh
Perang Aceh
 
Masuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesiaMasuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesia
 

Similar to Ki hajar dewantara

Sejarah Ki Hajar Dewantara.docx
Sejarah Ki Hajar Dewantara.docxSejarah Ki Hajar Dewantara.docx
Sejarah Ki Hajar Dewantara.docx
haryoanggit
 
Indische partij
Indische partijIndische partij
Indische partij
rendynamic
 
Sejarah indische partij
Sejarah indische partijSejarah indische partij
Sejarah indische partij
Nisa Ghaisani
 
gerakan kebangsaan di indonesia
gerakan kebangsaan di indonesiagerakan kebangsaan di indonesia
gerakan kebangsaan di indonesia
Siti Jum'atun
 

Similar to Ki hajar dewantara (20)

Biografi Bapak Pendidikan Nasional.pdf
Biografi Bapak Pendidikan Nasional.pdfBiografi Bapak Pendidikan Nasional.pdf
Biografi Bapak Pendidikan Nasional.pdf
 
Sejarah Ki Hajar Dewantara.docx
Sejarah Ki Hajar Dewantara.docxSejarah Ki Hajar Dewantara.docx
Sejarah Ki Hajar Dewantara.docx
 
Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar DewantaraKi Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara
 
Dari wikipedia bahasa indonesia
Dari wikipedia bahasa indonesiaDari wikipedia bahasa indonesia
Dari wikipedia bahasa indonesia
 
Pkn ( biografi )
Pkn ( biografi )Pkn ( biografi )
Pkn ( biografi )
 
Biografi
BiografiBiografi
Biografi
 
Indische partij
Indische partijIndische partij
Indische partij
 
soekarno
soekarnosoekarno
soekarno
 
Ki hajar dewantara
Ki hajar dewantara Ki hajar dewantara
Ki hajar dewantara
 
Sinopsis film dokumenter ki hadjar dewantara
Sinopsis film dokumenter ki hadjar dewantaraSinopsis film dokumenter ki hadjar dewantara
Sinopsis film dokumenter ki hadjar dewantara
 
KI HADJAR DEWANTARA.pptx
KI HADJAR DEWANTARA.pptxKI HADJAR DEWANTARA.pptx
KI HADJAR DEWANTARA.pptx
 
pkn print.pdf
pkn print.pdfpkn print.pdf
pkn print.pdf
 
pahlawan.pptx
pahlawan.pptxpahlawan.pptx
pahlawan.pptx
 
Tio 2
Tio 2Tio 2
Tio 2
 
Windy safira -_filsafat_ppt[1]
Windy safira -_filsafat_ppt[1]Windy safira -_filsafat_ppt[1]
Windy safira -_filsafat_ppt[1]
 
instrumen
instrumeninstrumen
instrumen
 
Sejarah indische partij
Sejarah indische partijSejarah indische partij
Sejarah indische partij
 
gerakan kebangsaan di indonesia
gerakan kebangsaan di indonesiagerakan kebangsaan di indonesia
gerakan kebangsaan di indonesia
 
Ips kelas 8 kesadaran-nasional
Ips kelas 8 kesadaran-nasionalIps kelas 8 kesadaran-nasional
Ips kelas 8 kesadaran-nasional
 
Filosofi pendidikan.pptx
Filosofi pendidikan.pptxFilosofi pendidikan.pptx
Filosofi pendidikan.pptx
 

More from nurainiai (19)

dampak kedatangan jepang bagi indonesia
 dampak kedatangan jepang bagi indonesia dampak kedatangan jepang bagi indonesia
dampak kedatangan jepang bagi indonesia
 
Soal mtk minat
Soal mtk minatSoal mtk minat
Soal mtk minat
 
Persentasi bio
Persentasi bio Persentasi bio
Persentasi bio
 
Sejarah sayutimelik-fransalexmendur
Sejarah sayutimelik-fransalexmendurSejarah sayutimelik-fransalexmendur
Sejarah sayutimelik-fransalexmendur
 
biologi
biologibiologi
biologi
 
Masalah tuntutan globalisasi dalam sistem pembayaran
Masalah tuntutan globalisasi dalam sistem pembayaranMasalah tuntutan globalisasi dalam sistem pembayaran
Masalah tuntutan globalisasi dalam sistem pembayaran
 
cahaya dan alat optik
cahaya dan alat optikcahaya dan alat optik
cahaya dan alat optik
 
Jalur pelayaran belanda
Jalur pelayaran belandaJalur pelayaran belanda
Jalur pelayaran belanda
 
Fungsi logaritma
Fungsi logaritmaFungsi logaritma
Fungsi logaritma
 
File lessy
File lessyFile lessy
File lessy
 
Bursa efek
Bursa efekBursa efek
Bursa efek
 
Bio
BioBio
Bio
 
Bing
BingBing
Bing
 
ekonomi
ekonomiekonomi
ekonomi
 
Alat alat optik
Alat alat optikAlat alat optik
Alat alat optik
 
gigi
gigigigi
gigi
 
Persentasi peralatan untuk gigi
Persentasi peralatan untuk gigiPersentasi peralatan untuk gigi
Persentasi peralatan untuk gigi
 
Penjelajahan bangsa belanda
Penjelajahan bangsa belandaPenjelajahan bangsa belanda
Penjelajahan bangsa belanda
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 

Recently uploaded

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 

Ki hajar dewantara

  • 1. Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia merupakan pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi yang pada saat itu tidak memperoleh hak pendidikan agar bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda pada saat itu. Tanggal kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga Pakualaman, putra dari GPH Soerjaningrat, dan cucu dari Pakualam III dan dibesarkan di lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) pada saat itu merupakan sekolah dasar pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Setelah lulus dari ELS, kemudian beliau bersekolah di STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman kolonial Hindia Belanda, saat ini menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Namun ia tidak dapat tamat di sekolah tersebut karena sakit.
  • 2. Ki Hajar Dewantara bekerja sebagai penulis dan wartawan diberbagai surat kabar, antara lain,Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, danPoesara. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan semangat antikolonial. Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial dan politik. Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO) tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kongres pertama Boedi Oetomo di Yogyakarta juga diorganisasi olehnya. Ki Hajar Dewantara juga menjadi anggota organisasi Insulinde, suatu organisasi multietnik yang didominasi kaum Indonesia yang memperjuangkan pemerintahan sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest Douwes Dekker. Kemudian Douwes Dekker mendirikan Indische Partij, beliau diajak juga. Ketika pemerintah Hindia Belanda berniat mengumpulkan sumbangan dari pribumi, untuk perayaan kemerdekaan Belanda dari Perancis pada tahun 1913, timbul reaksi dari kalangan nasionalis, termasuk Ki Hajar Dewantara. Kemudian ia menulis Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga (Een voor Allen maar Ook Allen voor Een). Tulisan Ki Hajar Dewantara yang paling terkenal adalah Seandainya Aku Seorang Belanda (Als ik een Nederlander was), dimuat dalam surat kabar De Expres pimpinan Douwes Dekker, 13 Juli 1913. Kutipan tulisan tersebut antara lain sebagai berikut. "Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang
  • 3. terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya". Tiga Serangkai Akibat tulisan ini ia ditangkap atas persetujuan Gubernur Jenderal Idenburg dan akan diasingkan ke Pulau Bangka (atas permintaan sendiri). Namun, Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo, memprotes dan akhirnya mereka bertiga diasingkan ke Belanda pada tahun 1913. Ketiga tokoh ini dikenal sebagai "Tiga Serangkai". Dalam pengasingan di Belanda, Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi para pelajar asal Indonesia, Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging). Di sinilah ia kemudian merintis cita-citanya memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akte, suatu ijazah pendidikan yang bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya. Pada tahun 1919, Ki Hajar Dewantara kembali ke Indonesia dan bergabung dalam sekolah binaan dari saudaranya. Menjadi guru di sekolah tersebut membuatnya mempunyai pengalaman mengajar yang kemudian digunakannya untuk mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang akan dia dirikan.
  • 4. Taman Siswa Pada tahun 1922 saat berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara semenjak saat itu ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Dalam ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972 namanya dieja menjadi Ki Hajar Dewantara. Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah sekolah Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs Institut Taman Siswa). Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada pribumi agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Pemerintah kolonial Belanda berupaya merintanginya dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Namun kegigihan memperjuangkan haknya, sehingga ordonansi itu kemudian dicabut. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan), menjadi slogan Kementrian Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta. Dimakamkan di Taman Wijaya Brata, makam untuk keluarga Taman Siswa.
  • 5. Dalam kabinet pertama Republik Indonesia, Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia disebut sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Pada tahun 1957 ia mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.)dari universitas tertua Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Untuk menghormati jasanya dibidang pendidikan, pada tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Selain itu, ia juga diberi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Selain di dunia pendidikan, dia juga merintis penerbitan majalah Hindia Poetra. Dan berjuang melalui tulisannya yang amat tajam menentang pemerintah kolonial.
  • 6. Nilai – nilai yang dapat diteladani dari Ki Hajar Dewantara 1. Ki Hajar Dewantara memiliki sikap semangat dan keinginannya untuk memajukan pendidikan di Indonesia. 2. Walaupun beliau terlahir di lingkungan keraton, tapi dia tetap ingin memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akte, suatu ijazah pendidikan yang bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya. 3. Ki Hajar Dewantara berjuang tanpa pamrih untuk bangsa Indonesia. 4. Ki Hajar Dewantara merakyat dan berjuang untuk rakyat. 5. Dia merupakan pemimpin yang konsisten. 6. Ki Hajar Dewantara seorang yang berani dalam kebenaran dan kemajuan Indonesia dan setia. 7. Dia merupakan nasionalis sejati.