SlideShare a Scribd company logo
PROSES TERBENTUKNYA
KESADARAN NASIONAL DAN
PERKEMBANGAN PERGERAKAN
KEBANGSAAN INDONESIA
KESADARAN NASIONAL
 Kesadaran nasional adalah suatu sikap yang dimiliki
suatu bangsa berkaitan dengan tanggung jawab hak
dan kewajibannya. Kesadaran nasional ini tumbuh
setelah memahami sejarah bangsanya. Dengan
adanya kesadaran nasional akan mampu
menumbuhkan semangat untuk bertindak menentang
penjajahan
 Salah satu wujud adanya kesadaran itu adalah
pertumbuhan organisasi pergerakan nasional seperti
BU, SI, Indische Partij, dan sebagainya. Disamping
itu juga muncul strstegi perjuangan seperti melalui
cara kooperasi, non koperasi. Bangsa Indonesia
memperingati hari Kebangkitan Nasionalnya setiap
tanggal 20 Mei. Hal ini mengingatkan kita akan
lahirnya Budi Utomo pada tanggal 20 Mai 1908.
PELAKSANAAN POLITIK ETIS
 Perubahan politik di negeri Belanda membawa
pengaruh bagi kebijakan pada negara-negara
jajahan Belanda, termasuk Indonesia (Hindia
Belanda). Golongan liberal di negeri Belanda yang
mendapat dukungan yang besar dari kalangan
masyarakat, mendesak pemerintah Belanda untuk
meningkatkan kehidupan di wilayah jajahan. Salah
satu penganut politik liberal adalah Van Deventer.
 Desakan ini mendapat dukungan dari pemerintah
Belanda.
 Dalam pidato negara pada tahun 1901, Ratu
Belanda, Wihelmina mengatakan “Negeri Belanda
mempunyai kewajiban untuk mengusahakan
kemakmuran dari penduduk Hindia Belanda”.
PENCETUS DAN ISI TRIAS VAN DEVENTER
 Pencetusnya adalah VAN DEVENTER
 Isi : Trias Van Deventer
 Edukasi: menyelenggarakan pendidikan.
 Irigasi: membangun sarana dan jaringan
pengairan.
 Transmigrasi/emigrasi: mengorganisasi
perpindahan penduduk.
TIMBULNYA ELITE NASIONAL (KAUM
TERPELAJAR PRIBUMI)
 Salah satu dampak pelaksanaan Politik Etis adalah
melahirkan golongan cerdik, karena berkat
diselenggarakannya pendidikan (cendikiawan).
Sekolah-sekolah yang ada pada waktu itu adalah HIS
(Holands Inlandsche School) yang diperuntukkan bagi
keturunan Indonesia asli yang berada pada golongan
atas, sedangkan untuk golongan Indonesia asli dari
kelas bawah disediakan sekolah kelas dua.
 Ditingkat menengah disediakan HBS (Hogere Burger
School), MULO (Meer Uiterbreit Ondewijs), AMS
(Algemene Middlebared School).
 Untuk pendidikan tinggi, ada Pendidikan Tinggi Teknik
(Koninklijk Institut or Hoger Technisch Ondewijs in
Netherlands Indie), Sekolah Tinggi Hukum
(Rechshool), dan Sekolah Tinggi Kedokteran yang
berkembang sejak dari Sekolah Dokter Jawa, Stovia,
Nias, dan GHS (Geneeskundige Hooge School).
 Dalam perkembangannya pada tahun
menjadi Dokter Bumi Putra (Inlands Arts).
Sekolah ini diberi nama STOVIA (School Tot
Opleideng Van Indische Artsen) kemudian
pada tahun 1913 diubah menjadi NIAS
(Netherlands Indische Artesen School).
 Dengan kemajuan di bidang pendidikan ini
melahirkan golongan cerdik dan pandai yang
mulai memikirkan perjuangan bangsa
Indonesia dalam menghadapi penjajah.
PERBEDAAN PERJUANGAN SEBELUM DAN
SETELAH TAHUN 1908
 SEBELUM 1908
 Perjuangan bersifat kedaerahan.
 Perlawanan tidak dilakukan secara serentak.
 Masih tergantung pimpinan
 Kalah dalam persenjataan.
 Belanda menerapkan politik adu domba (devide et
impera).
 SETELAH 1908
 Pergerakan bersifat kebangsaan (nasional).
 Pergerakan menggunakan sistem organisasi yang
modern dan demokratis,
 tidak terpusat pada pimpinan.
 Pergerakan didirikan oleh kaum terpelajar yang memiliki
pandangan luas dan jauh ke depan.
 Bentuk perjuangan tidak bersifat fisik, melainkan gerak
sosial, ekonomi, dan pendidikan.
FAKTOR-FAKTOR LAHIRNYA
PERGERAKAN NASIONAL
 a. Faktor dari dalam negeri
1. penderitaan yang berkepanjangan,
2. lahirnya golongan cendikiawan,
3. kenangan kejayaan masa lampau
 b. Faktor dari luar negeri
1. kemenangan Jepang atas Rusia 1905,
2. kebangkitan nasional negara-negara
tetangga seperti India dan Filipina,
3. pengaruh masuknya paham-paham baru
seperti nasionalisme dan demokrasi.
PERANAN PERS DALAM PERGERAKAN
NASIONAL
 Pergerakan nasional merupakan hal yang
baru tidak akan bisa berkembang dan
dimengerti oleh masyarakat luas tanpa
adanya informasi yang disebarluaskan di
kalangan masyarakat umum. Pers
merupakan sarana yang sangat penting
dalam menyebarluaskan informasi. Media
pers yang berupa surat kabar dan
majalah memiliki andil yang besar di
dalam menyebarluaskan suara
nasionalisme (kebangsaan) Indonesia.
 Pers yang ada pada waktu itu antara lain:
a. Darmo Kondo, dikelola oleh Budi Utomo.
b. Oetoesan Hindia, dikelola oleh Sarekat Islam.
c. Het Tijdschrift dan De Expres, yang diterbitkan
Indische Partij. De Expres dipimpin oleh Dauwes
Dekker (Dr. Danudirja Setyabudi),
d. Surat kabar Mataram. Surat kabar Mataram banyak
menulis tentang pendidikan, seni, dan budaya
penderitaan rakyat dan penindasan, serta
perkembangan pergerakan nasional. Tokoh yang
banyak menulis pada surat kabar Mataram yaitu
Suwardi Suryaningrat.
e. Majalah Hindia Putra. Majalah ini diterbitkan pada
tahun 1916 oleh Indesche Vereeniging, yakni
organisasi mahasiswa Indonesia di negara Belanda.
Pada tahun 1924 Majalah Hindia Putra diubah
namanya menjadi Indonesia Merdeka.
PERGERAKAN KEBANGSAAN
INDONESIA
 Masa pergerakan kebangsaan Indonesia ditandai
berdirinya organisasi-organisasi pergerakan
modern.
 Masa pergerakan kebangsaan tersebut di bedakan
menjadi 3 masa, yakni
A. masa awal (perkembangan) pergerakan nasional,
BU, SI, MUHAMMADIYAH, IP
A. masa radikal,
Perhimpunan Indonesia, PKI, NU, PNI
A. masa moderat.
Partindo, PNI Baru, Parindra, Gerindo, GAPI
MASA AWAL
BUDI UTOMO
 Budi Utomo di prakarsai oleh Dokter Wahidin Sudirohusodo
yang berpendapat bahwa untuk mewujudkan masyarakat
yang maju pendidikan harus diperluas.
 Tujuan Budi Utomo adalah mencapai kemajuan dan
meningkatkan derajat bangsa melalui pendidikan dan
kebudayaan
 Pada tanggal 5 Oktober 1908 Budi Utomo mengadakan
kongres di Jogjakarta. Kongres tersebut menghasilkan
keputusan:
 1) Budi Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik.
 2) Bergerak di bidang pendidikan sebagai pusat pergerakan.
 3) Jogjakarta ditetapkan sebagai pusat pergerakan.
 4) Wilayah pergerakan terbatas di Jawa dan Madura.
 5) RT. Tirto Kusumo (Bupati Karanganyar) sebagai Ketua
 Karena sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul
di Indonesia, maka pemerintah RI menetapkan tanggal
berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan
Nasional.
SAREKAT ISLAM
 Sarekat Dagang Islam (SDI) didirikan tahun 1911 oleh Haji
Samanhudi.
 Tujuannya untuk bersaing dengan pedagang Tionghoa dalam
monopoli perdagangan batik di Solo.
 SDI juga memiliki tujuan seperti yang terumus dalam
anggaran dasarnya sebagai berikut,
 a. Mengembangkan jiwa berdagang,
 b. Membantu anggotanya yang mengalami kesukaran,
 c. Memajukan pengajaran dan mempercepat naiknya derajat
Bangsa Bumi Putra,
 d. Menggalang persatuan umat Islam khususnya dalam
memajukan kehidupan Agama Islam.
 Tahun 1912, SDI diubah menjadi Sarekat Islam (SI).
Dengan perubahan itu, Sarekat Islam menjadi organisasi
yang terbuka sehingga memungkinkan untuk menjangkau
keanggotaan yang lebih banyak karena Islam menjadi
identitas pribumi.
 SI adalah organisasi yang bercorak sosial,
ekonomi, pendidikan, dan keagamaan, namun
dalam perkembangannya SI juga bergerak di
bidang politik. SI tumbuh sebagai organisasi
massa terbesar pertama kali di Indonesia.
 Tanggal 20 Januari 1913 Sarekat Islam
mengadakan kongres yang pertama di Surabaya.
Dalam kongres ini diambil keputusan bahwa:
 1) SI bukan partai politik dan tidak akan
melawan pemerintah Hindia Belanda.
 2) Surabaya ditetapkan sebagai pusat SI.
 3) HOS Tjokroaminoto dipilih sebagai ketua.
 Antara tahun 1917–1920 perkembangan SI
sangat terasa pengaruhnya dalam dunia
politik di Indonesia.
 Corak demokratis yang dikedepankan SI,
ternyata dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh
sosialis untuk mengembangkan ajaran
Marxis.
 Beberapa pimpinan SI menjadi pelopor
ajaran Marxis (sosialis) di Indonesia dan
berhasil menghasut sebagian anggota SI.
Pemimpin-pemimpin SI yang menjadi
pelopor ajaran Marxis (sosialis) di antaranya
Semaun dan Darsono.
PERPECAHAN SI
 Sebagai akibat masuknya paham sosialis ke tubuh
SI yang dibawa Sneevliet melalui Semaun CS, pada
tahun 1921 SI pecah menjadi dua:
 1) SI sayap kanan atau SI Sayap putih
 SI ini berlandaskan nasionalisme dan keislaman.
 Tokohnya HOS Cokroaminoto,H. Agus Salim serta
Surya Pranoto.
 Pusatnya di Jogjakarta.
 2) SI sayap kiri atau SI sayap merah
 SI ini berhalauan sosialis kiri (komunis) yang
nantinya menjadi PKI.
 Tokohnya Semaun.
 Pusatnya di Semarang.
MUHAMMADIYAH
 Muhammadiyah berdiri di Jogjakarta pada
tanggal 18 Nopember 1912.
 Pendirinya K.H. Ahmad Dahlan.
Muhammadiyah merupakan organisasi yang
berasaskan Islam dan berhaluan nonpolitik.
Kegiatannya selain dalam bidang agama juga
bergerak dalam bidang pendidikan, sosial,
dan budaya.
 Tujuannya mewujudkan umat Islam yang
cerdas dan berwawasan kebangsaan
 Dengan cara mendirikan lembaga
pendidikan, sosial, masjid, dan penerbitan.
 Selain itu, Muhammadiyah mengadakan
berbagai bentuk pertemuan yang membahas
masalah- masalah Islam.
INDISCHE PARTIJ (IP)
 Berdiri di Bandung tanggal 25 Desember 1912.
 Pendiri IP tiga serangkai, yaitu Douwes Dekker
(ketua), dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi
Suryaningrat (wakil ketua).
 Indische Partij adalah organisasi pergerakan
nasional Indonesia pertama kali yang bergerak di
bidang politik
 Tujuan Indische Partij, yaitu menumbuhkan dan
meningkatkan nasionalisme untuk memajukan
tanah air yang dilandasi jiwa nasional serta
mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka
MASA RADIKAL (TAHUN 1920 – 1927)
 Perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan
penjajah pada abad XX disebut masa radikal
karena pergerakan-pergerakan nasional pada
masa ini bersifat radikal/keras terhadap
pemerintah Hindia Belanda.
 Mereka menggunakan asas nonkooperatif.
PERHIMPUNAN INDONESIA (PI)
 Organisasai ini semula bernama Indische Vereeniging berdiri di
negeri Belanda tahun 1908. Organisasi ini dipelopori oleh para
mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda.
 PI pada mulanya bergerak di bidang sosial, tahun 1922 diganti
menjadi Indonesia Vereeniging.
 Tokoh-tokoh pendiri Perhimpunan Indonesia antara lain R.P. Sosro
Kartono, R.Husein Djoyodiningrat, R.M Noto Suroto, Notodiningrat,
Sutan Kasyayangan Saripada, Sumitro Kolopaking, dan Apituley.
 Di samping bergerak di bidang sosial, juga bergerak di bidang
politik. Untuk menyalurkan gagasannya mereka menerbitkan
majalah Hindia Putra. Kegiatan ini makin radikal setelah tahun
1924 berganti nama Perhimpunan Indonesia (PI).
 Kemudian majalah Hindia Putra diganti nama menjadi Indonesia
Merdeka. Tokohnya yang terkenal terutama Moh. Hatta dan Ahmad
Subarjo.
 PI banyak menulis artikel perjuangan di Indonesia Merdeka.
 Perhimpunan Indonesia juga mendatangi kongres-kongres di luar
negeri untuk memperoleh dukungan. Perhimpunan Indonesia di
bawah pimpinan Moh. Hatta diakui oleh organisasi lain di Indonesia
sebagai pelopor dalam perjuangan diplomasi ke luar negeri.
 Karena kegiatan Perhimpunan Indonesia tidak
disukai oleh Belanda, maka pada bulan
September 1927 pemimpin Perhimpunan
Indonesia ditangkap dan diadili.
 Pemimpin tersebut Mohammad Hatta, Nazir
Datuk Pamuncak, Ali Sastroamidjoyo, dan Abdul
Madjid Djojodiningrat.
 Dalam pengadilan di Deen Haag bulan Maret
1928 Moh Hatta mengajukan pembelaan dengan
judul Indonesia Vrij (Indonesia Merdeka).
Keempat tokoh tersebut akhirnya dibebaskan
karena tidak terbukti bersalah, tetapi Belanda
tetap mengawasi dengan ketat kegiatan
Perhimpunan Indonesia.
PARTAI KOMUNIS INDONESIA (PKI)
 Ajaran komunis masuk ke Indonesia dibawa oleh orang
Belanda, yaitu H.J.F.M. Sneevliet, yang bekerja pada
sebuah surat kabar di Semarang. H.J.F.M. Sneevliet
mendirikan partai yang berhaluan komunis dengan nama
Indische Social Democraties The Vereeniging (ISDV).
 Namun ternyata, ajaran komunis kurang mendapat respons
dari masyarakat, sehingga merubah taktik penyebarluasan
pengaruh dengan melakukan penyusupan ke organisasi-
organisasi yang telah ada. Salah satu korban penyusupan
komunis adalah SI, melalui tokoh Semaun dan Darsono.
 Akhirnya tanggal 23 Mei 1920 dibentuklah organisasi
dengan nama Partai Komunist Hindia yang pada bulan
Desember 1920 namanya dirubah menjadi Partai Komunis
Indonesia (PKI).
 Pada tanggal 16 Desember 1926 PKI melakukan
pemberontakan di berbagai tempat di Pulau Jawa. Tapi
berhasil dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Adapun di Sumatra Barat, pemberontakan PKI baru
meletus pada tanggal 1 Januari 1927, tetapi dapat
dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
NAHDATUL ULAMA
 Pendiri NU adalah K.H. Hasyim Asy’ari dari Pondok
Pesantren Tebu Ireng.
 NU berdiri tanggal 31 Januari 1926.
 NU bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial,
dan budaya.
 Tujuannya adalah mencerdaskan umat Islam dan
menegakkan syariat agama Islam berdasarkan
Mazhab Syafi’i.
 Selain bergerak dalam bidang agama pendidikan,
sosial, dan budaya NU juga bergerak dalam bidang
politik.
 Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatannya yaitu
mendorong kepada rakyat untuk memperoleh
kemerdekaan.
 Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1946 NU
menyatakan sebagai organisasi sosial politik.
PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)
 PNI berdiri di Bandung pada tangal 4 Juli 1927.
 Pendirinya adalah Ir. Soekarno, Anwari, Mr.
Sartono, Mr. Iskaq Cokroadisuryo, Mr. Sunaryo,
M. Budiarto, dan dr. Samsi. Dalam kongres
 Tujuannya adalah mencapai Indonesia Merdeka
atas usaha sendiri. Adapun ideologinya adalah
marhaenisme, bersifat mandiri, dan
nonkooperatif.
 Sebagai wadah persatuan politik yang ada di
Indonesia pada tanggal 17 Desember 1927
diselenggarakan kongres pertama dengan
tujuan agar langkah dan perjuangan partai-
partai yang ada seragam.
 Pesatnya perkembangan PNI menyebabkan Belanda
khawatir. Dengan alasan PNI akan mengadakan
pemberontakan, maka tokoh-tokoh PNI ditangkap
Belanda dan diajukan kepengadilan kolonial.
 Tokoh-tokoh tersebut di antaranya Ir. Soekarno,
Markun Sumadiredja, Gatot Mangkupraja, dan
Supriadinata.
 Dalam pengadilan di Bandung, Ir. Soekarno
membacakan pembelaannya yang sangat terkenal
dengan judul “Indonesia Menggugat”.
 Bulan April 1930 Ir. Soekarno dijatuhi hukuman 4
tahun penjara dan di Sukamiskin Bandung,
sedangkan tokoh lainnya dihukum antara satu
sampai dua tahun.
 Akhirnya pada tahun 1931 PNI bubar kemudian
muncul Partindo dan PNI Baru.
MODERAT
 Sejak tahun 1930 organisasi-organisasi
pergerakan Indonesia mengubah taktik
perjuangannya, mereka menggunakan taktik
kooperatif (bersedia bekerja sama) dengan
pemerintah Hindia Belanda.
 Sebab perubahan taktik ini disebabkan :
 a. Terjadinya krisis malaise yang melanda
dunia.
 b. Sikap pemerintah kolonial makin tegas dan
keras terhadap partai-partai yang ada sebagai
dampak PKI yang gagal memberontak.
PARTINDO 1931
 Setelah Ir.Soekarno dan kawan-kawannya
ditangkap Belanda, Mr. Sartono dan tokoh PNI
yang lepas dari incaran Belanda segera
mengadakan kongres luar biasa PNI.
 Dalam kongres luar biasa ini Mr. Sartono
menghendaki PNI dibubarkan dengan alasan
agar pergerakan nasional tetap dapat
melanjutkan perjuangannya.
 Setelah PNI bubar Mr. Sartono mendirikan Partai
Indonesia (Partindo).
 Asas Partindo nonkooperatif, mandiri, dan
kerakyatan.
PNI BARU 1931
 Dengan dibubarkannya PNI dan berdirinya
Partindo menimbulkan penafsiran yang
berbeda-beda di kalangan tokoh PNI sendiri.
 Kelompok Moh. Hatta, Sutan Syahrir
mendirikan partai baru dengan Nama Partai
Nasional Baru (PNI) Baru.
 PNI baru didirikan di Jogjakarta tahun 1931.
 Asas PNI Baru nonkooperatif, mandiri, dan
kerakyatan.
 Tujuan PNI Baru lebih menekankan kepada
pendidikan kader dan massa untuk
meningkatkan semangat kebangsaan dalam
perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia.
PARTAI INDONESIA RAYA (PARINDRA)
 Partai ini didirikan dr. Sutomo tahun 1935.
 Parindra adalah partai peleburan antara Budi Utomo
dan PBI.
 Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia Raya yang
mulia dan sempurna, karena bersifat kooperatif, maka
Parindra mempunyai wakil-wakil di Dewan Perwakilan
Rakyat (Volksraad).
 Tokoh Parindra yang duduk di Volkstraad ialah Moh.
Husni Tamrin, R. Sukardjo Pranoto, R.P. Suroso,
Wiryoningrat, dan Mr. Susanto Tirtoprodjo.
 Usaha-usaha yang dilakukan Parindra antara lain:
 1) Membentuk usaha rukun tani.
 2) Mendirikan organisasi rukun tani.
 3) Membentuk serikat pekerja.
 4) Menganjurkan rakyat agar menggunakan barang-
barang produk sendiri
GERAKAN RAKYAT INDONESIA (GERINDO)
 Berdiri di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937
sebagai akibat bubarnya Partindo.
 Ketuanya adalah Adnan Kapau Ghani (A. K.
Ghani)
 Adapun anggota Gerindo yaitu Mr. Moh Yamin,
Mr. Amir Syarifudin, Mr. Sartono, S.
Mangunsarkoro, Mr.Wilopo, dan Nyonopranoto.
Tujuan Gerindo adalah tercapainya Indonesia
merdeka.
 Sikap Gerindo yaitu kooperatif.
GABUNGAN POLITIK INDONESIA (GAPI)
 Berdirinya Gabungan Politik Indonesia (Gapi)
dilatarbelakangi adanya penolakan petisi Sutarjo
dan gentingnya situasi internasional menjelang
pecahnya Perang Dunia II.
 Gapi bukanlah sebuah partai, melainkan hanya
sebuah wadah kerja sama partai-partai.
 Gapi berdiri tanggal 21 Mei 1939.
 Partai-partai yang tergabung dalam Gapi antara
lain Gerindo, Parindra, Pasundan, Persatuan
Minahasa, PSII dan Persatuan Partai Katholik
(PPK).
 Gapi menuntut hak untuk menentukan nasib dan
pemerintahan sendiri.
 Pada kongres yang pertama tanggal 4 Juli 1939
Gapi menuntut Indonesia berparlemen.
 Pada tanggal 15 Juli 1936, partai-partai
politik dengan dipelopori oleh Sutardjo
Kartohadikusumo mengajukan usul atau
petisi, yaitu permohonan supaya
diselenggarakan suatu musyawarah antara
wakil-wakil Indonesia dan negara Belanda di
mana anggotanya mempunyai hak yang
sama. Tujuannya adalah untuk menyusun
suatu rencana pemberian kepada Indonesia
suatu pemerintah yang berdiri sendiri.
 Tujuan Gapi adalah menuntut pemerintah Belanda agar
Indonesia mempunyai parlemen sendiri, sehingga Gapi
mempunyai semboyan Indonesia Berparlemen.
 Tuntutan Indonesia Berparlemen terus diperjuangkan
dengan gigih. Akhirnya pemerintah Belanda membentuk
komisi yang dikenal dengan nama Komisi Visman karena
diketuai oleh Dr. F.H.Visman.
 Tugas komisi ini adalah menyelidiki dan mempelajari
perubahan-perubahan ketatanegaraan. Namun, setelah
melakukan penelitian, Komisi Visman mengeluarkan
kesimpulan yang mengecewakan bangsa Indonesia.
 Menurut komisi tersebut, sebagian besar rakyat
Indonesia berkeinginan hidup dalam ikatan Kerajaan
Belanda. Gapi menolak keputusan tersebut, sebab
dianggap hanya rekayasa Belanda dan bertentangan
dengan keinginan rakyat Indonesia.
Persiapkan untuk Kuis pada
hari Rabu, 06 Mei 2020

More Related Content

What's hot

PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
Muhamad Yogi
 
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikakeberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
gabrielpanjaitan
 
Masa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalMasa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalUmi Pujiati
 
Modul Ajar IPS Kelas 8 SMP Fase D
Modul Ajar IPS Kelas 8 SMP Fase DModul Ajar IPS Kelas 8 SMP Fase D
Modul Ajar IPS Kelas 8 SMP Fase D
Modul Guruku
 
Permasalahan pembelajaran sejarah di indonesia
Permasalahan pembelajaran sejarah di indonesiaPermasalahan pembelajaran sejarah di indonesia
Permasalahan pembelajaran sejarah di indonesia
Sejarah Akademika
 
Perkembangan masyarakat pada masa islam di indonesia
Perkembangan masyarakat pada masa islam di indonesiaPerkembangan masyarakat pada masa islam di indonesia
Perkembangan masyarakat pada masa islam di indonesia
Alifia
 
Kelompok 1 sumpah pemuda
Kelompok  1 sumpah pemudaKelompok  1 sumpah pemuda
Kelompok 1 sumpah pemuda
Sukarjo Acdc
 
Modul Ajar Sejarah Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Sejarah Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Sejarah Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Sejarah Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Guruku
 
FILOSOFI PENDIDIKAN TOPI 2 RUANG KOLABORASI (1).pptx
FILOSOFI PENDIDIKAN TOPI 2 RUANG KOLABORASI (1).pptxFILOSOFI PENDIDIKAN TOPI 2 RUANG KOLABORASI (1).pptx
FILOSOFI PENDIDIKAN TOPI 2 RUANG KOLABORASI (1).pptx
GaluhErlinaPutri
 
Ki hajar dewantara
Ki hajar dewantaraKi hajar dewantara
Ki hajar dewantara
diahaisyah01
 
Budi utomo
Budi utomoBudi utomo
Budi utomo
Nisa Ghaisani
 
Ppt ips bab 4 a kls 9 edit
Ppt ips bab 4 a kls 9 editPpt ips bab 4 a kls 9 edit
Ppt ips bab 4 a kls 9 edit
vanmook2
 
MODUL AJAR PPKn KLS 7 BAB 2.pdf
MODUL AJAR PPKn KLS 7 BAB 2.pdfMODUL AJAR PPKn KLS 7 BAB 2.pdf
MODUL AJAR PPKn KLS 7 BAB 2.pdf
Suhardi64
 
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptBhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
SeptiaRini14
 
MODUL 10.1 LKPD, LEMBAR ASESMEN, LEMBAR REFLEKSI, PENGAYAAN REMIDIAL CARA BER...
MODUL 10.1 LKPD, LEMBAR ASESMEN, LEMBAR REFLEKSI, PENGAYAAN REMIDIAL CARA BER...MODUL 10.1 LKPD, LEMBAR ASESMEN, LEMBAR REFLEKSI, PENGAYAAN REMIDIAL CARA BER...
MODUL 10.1 LKPD, LEMBAR ASESMEN, LEMBAR REFLEKSI, PENGAYAAN REMIDIAL CARA BER...
FransiskusXaveriusKa1
 
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
guruppkn11
 
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Randy Ikas
 
sejarah pergerakan nasiona Indonesia
sejarah pergerakan nasiona Indonesiasejarah pergerakan nasiona Indonesia
sejarah pergerakan nasiona Indonesia
Kusmiati
 
370214464-336745772-Aktivitas-Manusia-Dalam-Memenuhi-Kebutuhan-Ppt.ppt
370214464-336745772-Aktivitas-Manusia-Dalam-Memenuhi-Kebutuhan-Ppt.ppt370214464-336745772-Aktivitas-Manusia-Dalam-Memenuhi-Kebutuhan-Ppt.ppt
370214464-336745772-Aktivitas-Manusia-Dalam-Memenuhi-Kebutuhan-Ppt.ppt
herman256385
 

What's hot (20)

PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
 
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikakeberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
 
Masa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalMasa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasional
 
Modul Ajar IPS Kelas 8 SMP Fase D
Modul Ajar IPS Kelas 8 SMP Fase DModul Ajar IPS Kelas 8 SMP Fase D
Modul Ajar IPS Kelas 8 SMP Fase D
 
Ppt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budhaPpt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budha
 
Permasalahan pembelajaran sejarah di indonesia
Permasalahan pembelajaran sejarah di indonesiaPermasalahan pembelajaran sejarah di indonesia
Permasalahan pembelajaran sejarah di indonesia
 
Perkembangan masyarakat pada masa islam di indonesia
Perkembangan masyarakat pada masa islam di indonesiaPerkembangan masyarakat pada masa islam di indonesia
Perkembangan masyarakat pada masa islam di indonesia
 
Kelompok 1 sumpah pemuda
Kelompok  1 sumpah pemudaKelompok  1 sumpah pemuda
Kelompok 1 sumpah pemuda
 
Modul Ajar Sejarah Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Sejarah Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Sejarah Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Sejarah Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
FILOSOFI PENDIDIKAN TOPI 2 RUANG KOLABORASI (1).pptx
FILOSOFI PENDIDIKAN TOPI 2 RUANG KOLABORASI (1).pptxFILOSOFI PENDIDIKAN TOPI 2 RUANG KOLABORASI (1).pptx
FILOSOFI PENDIDIKAN TOPI 2 RUANG KOLABORASI (1).pptx
 
Ki hajar dewantara
Ki hajar dewantaraKi hajar dewantara
Ki hajar dewantara
 
Budi utomo
Budi utomoBudi utomo
Budi utomo
 
Ppt ips bab 4 a kls 9 edit
Ppt ips bab 4 a kls 9 editPpt ips bab 4 a kls 9 edit
Ppt ips bab 4 a kls 9 edit
 
MODUL AJAR PPKn KLS 7 BAB 2.pdf
MODUL AJAR PPKn KLS 7 BAB 2.pdfMODUL AJAR PPKn KLS 7 BAB 2.pdf
MODUL AJAR PPKn KLS 7 BAB 2.pdf
 
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptBhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
 
MODUL 10.1 LKPD, LEMBAR ASESMEN, LEMBAR REFLEKSI, PENGAYAAN REMIDIAL CARA BER...
MODUL 10.1 LKPD, LEMBAR ASESMEN, LEMBAR REFLEKSI, PENGAYAAN REMIDIAL CARA BER...MODUL 10.1 LKPD, LEMBAR ASESMEN, LEMBAR REFLEKSI, PENGAYAAN REMIDIAL CARA BER...
MODUL 10.1 LKPD, LEMBAR ASESMEN, LEMBAR REFLEKSI, PENGAYAAN REMIDIAL CARA BER...
 
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
 
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
sejarah pergerakan nasiona Indonesia
sejarah pergerakan nasiona Indonesiasejarah pergerakan nasiona Indonesia
sejarah pergerakan nasiona Indonesia
 
370214464-336745772-Aktivitas-Manusia-Dalam-Memenuhi-Kebutuhan-Ppt.ppt
370214464-336745772-Aktivitas-Manusia-Dalam-Memenuhi-Kebutuhan-Ppt.ppt370214464-336745772-Aktivitas-Manusia-Dalam-Memenuhi-Kebutuhan-Ppt.ppt
370214464-336745772-Aktivitas-Manusia-Dalam-Memenuhi-Kebutuhan-Ppt.ppt
 

Similar to Ips kelas 8 kesadaran-nasional

Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
Kinanti Jati Kinasih
 
makalah organisasi pergerakan di indonesia
makalah organisasi pergerakan di indonesiamakalah organisasi pergerakan di indonesia
makalah organisasi pergerakan di indonesia
etto kono
 
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptBENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
IsembelSianipar
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasional
lisa widya
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda OSIS SMA Bina Insani
 
Proses terbentuknya perkembangan pergerakan
Proses terbentuknya perkembangan pergerakanProses terbentuknya perkembangan pergerakan
Proses terbentuknya perkembangan pergerakanRatih Juniarti Maulida
 
Organisasi pergerakan nasional
Organisasi pergerakan nasionalOrganisasi pergerakan nasional
Organisasi pergerakan nasional
Rohman Efendi
 
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAANMEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
Winda Rizkiana
 
pergerakan kebangsaan di indonesia
 pergerakan  kebangsaan di indonesia pergerakan  kebangsaan di indonesia
pergerakan kebangsaan di indonesiaSiti Jum'atun
 
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialstrategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
Aey Doank
 
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaanzaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
ecstasya
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
AhmadFauzanBaihaqi
 
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaan
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri KeindonesiaanSejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaan
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaan
maghfiraputeri
 
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional IndonesiaSejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Trie Nakita Sabrina
 

Similar to Ips kelas 8 kesadaran-nasional (20)

Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
 
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
 
makalah organisasi pergerakan di indonesia
makalah organisasi pergerakan di indonesiamakalah organisasi pergerakan di indonesia
makalah organisasi pergerakan di indonesia
 
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptBENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
 
Ella amir (2)
Ella amir (2)Ella amir (2)
Ella amir (2)
 
Ella amir (2)
Ella amir (2)Ella amir (2)
Ella amir (2)
 
Ella amir (2)
Ella amir (2)Ella amir (2)
Ella amir (2)
 
Ella amir (2)
Ella amir (2)Ella amir (2)
Ella amir (2)
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasional
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda
 
Proses terbentuknya perkembangan pergerakan
Proses terbentuknya perkembangan pergerakanProses terbentuknya perkembangan pergerakan
Proses terbentuknya perkembangan pergerakan
 
Organisasi pergerakan nasional
Organisasi pergerakan nasionalOrganisasi pergerakan nasional
Organisasi pergerakan nasional
 
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAANMEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
 
pergerakan kebangsaan di indonesia
 pergerakan  kebangsaan di indonesia pergerakan  kebangsaan di indonesia
pergerakan kebangsaan di indonesia
 
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialstrategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
 
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaanzaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
 
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaan
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri KeindonesiaanSejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaan
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaan
 
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional IndonesiaSejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
 

More from JeJe JeJe

Ips kelas 7 hindu budha
Ips kelas 7 hindu budhaIps kelas 7 hindu budha
Ips kelas 7 hindu budha
JeJe JeJe
 
Mtk kls 8_peluang-2
Mtk kls 8_peluang-2Mtk kls 8_peluang-2
Mtk kls 8_peluang-2
JeJe JeJe
 
Ips kls 7_perkembangan_islam
Ips kls 7_perkembangan_islamIps kls 7_perkembangan_islam
Ips kls 7_perkembangan_islam
JeJe JeJe
 
Ips kls 8_pend.jepang
Ips kls 8_pend.jepangIps kls 8_pend.jepang
Ips kls 8_pend.jepang
JeJe JeJe
 
Basa sunda kelas_8_carpon
Basa sunda kelas_8_carponBasa sunda kelas_8_carpon
Basa sunda kelas_8_carpon
JeJe JeJe
 
Basa sunda kelas_7_sajak
Basa sunda kelas_7_sajakBasa sunda kelas_7_sajak
Basa sunda kelas_7_sajak
JeJe JeJe
 

More from JeJe JeJe (6)

Ips kelas 7 hindu budha
Ips kelas 7 hindu budhaIps kelas 7 hindu budha
Ips kelas 7 hindu budha
 
Mtk kls 8_peluang-2
Mtk kls 8_peluang-2Mtk kls 8_peluang-2
Mtk kls 8_peluang-2
 
Ips kls 7_perkembangan_islam
Ips kls 7_perkembangan_islamIps kls 7_perkembangan_islam
Ips kls 7_perkembangan_islam
 
Ips kls 8_pend.jepang
Ips kls 8_pend.jepangIps kls 8_pend.jepang
Ips kls 8_pend.jepang
 
Basa sunda kelas_8_carpon
Basa sunda kelas_8_carponBasa sunda kelas_8_carpon
Basa sunda kelas_8_carpon
 
Basa sunda kelas_7_sajak
Basa sunda kelas_7_sajakBasa sunda kelas_7_sajak
Basa sunda kelas_7_sajak
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

Ips kelas 8 kesadaran-nasional

  • 1. PROSES TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL DAN PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
  • 2. KESADARAN NASIONAL  Kesadaran nasional adalah suatu sikap yang dimiliki suatu bangsa berkaitan dengan tanggung jawab hak dan kewajibannya. Kesadaran nasional ini tumbuh setelah memahami sejarah bangsanya. Dengan adanya kesadaran nasional akan mampu menumbuhkan semangat untuk bertindak menentang penjajahan  Salah satu wujud adanya kesadaran itu adalah pertumbuhan organisasi pergerakan nasional seperti BU, SI, Indische Partij, dan sebagainya. Disamping itu juga muncul strstegi perjuangan seperti melalui cara kooperasi, non koperasi. Bangsa Indonesia memperingati hari Kebangkitan Nasionalnya setiap tanggal 20 Mei. Hal ini mengingatkan kita akan lahirnya Budi Utomo pada tanggal 20 Mai 1908.
  • 3. PELAKSANAAN POLITIK ETIS  Perubahan politik di negeri Belanda membawa pengaruh bagi kebijakan pada negara-negara jajahan Belanda, termasuk Indonesia (Hindia Belanda). Golongan liberal di negeri Belanda yang mendapat dukungan yang besar dari kalangan masyarakat, mendesak pemerintah Belanda untuk meningkatkan kehidupan di wilayah jajahan. Salah satu penganut politik liberal adalah Van Deventer.  Desakan ini mendapat dukungan dari pemerintah Belanda.  Dalam pidato negara pada tahun 1901, Ratu Belanda, Wihelmina mengatakan “Negeri Belanda mempunyai kewajiban untuk mengusahakan kemakmuran dari penduduk Hindia Belanda”.
  • 4. PENCETUS DAN ISI TRIAS VAN DEVENTER  Pencetusnya adalah VAN DEVENTER  Isi : Trias Van Deventer  Edukasi: menyelenggarakan pendidikan.  Irigasi: membangun sarana dan jaringan pengairan.  Transmigrasi/emigrasi: mengorganisasi perpindahan penduduk.
  • 5. TIMBULNYA ELITE NASIONAL (KAUM TERPELAJAR PRIBUMI)  Salah satu dampak pelaksanaan Politik Etis adalah melahirkan golongan cerdik, karena berkat diselenggarakannya pendidikan (cendikiawan). Sekolah-sekolah yang ada pada waktu itu adalah HIS (Holands Inlandsche School) yang diperuntukkan bagi keturunan Indonesia asli yang berada pada golongan atas, sedangkan untuk golongan Indonesia asli dari kelas bawah disediakan sekolah kelas dua.  Ditingkat menengah disediakan HBS (Hogere Burger School), MULO (Meer Uiterbreit Ondewijs), AMS (Algemene Middlebared School).  Untuk pendidikan tinggi, ada Pendidikan Tinggi Teknik (Koninklijk Institut or Hoger Technisch Ondewijs in Netherlands Indie), Sekolah Tinggi Hukum (Rechshool), dan Sekolah Tinggi Kedokteran yang berkembang sejak dari Sekolah Dokter Jawa, Stovia, Nias, dan GHS (Geneeskundige Hooge School).
  • 6.  Dalam perkembangannya pada tahun menjadi Dokter Bumi Putra (Inlands Arts). Sekolah ini diberi nama STOVIA (School Tot Opleideng Van Indische Artsen) kemudian pada tahun 1913 diubah menjadi NIAS (Netherlands Indische Artesen School).  Dengan kemajuan di bidang pendidikan ini melahirkan golongan cerdik dan pandai yang mulai memikirkan perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi penjajah.
  • 7. PERBEDAAN PERJUANGAN SEBELUM DAN SETELAH TAHUN 1908  SEBELUM 1908  Perjuangan bersifat kedaerahan.  Perlawanan tidak dilakukan secara serentak.  Masih tergantung pimpinan  Kalah dalam persenjataan.  Belanda menerapkan politik adu domba (devide et impera).  SETELAH 1908  Pergerakan bersifat kebangsaan (nasional).  Pergerakan menggunakan sistem organisasi yang modern dan demokratis,  tidak terpusat pada pimpinan.  Pergerakan didirikan oleh kaum terpelajar yang memiliki pandangan luas dan jauh ke depan.  Bentuk perjuangan tidak bersifat fisik, melainkan gerak sosial, ekonomi, dan pendidikan.
  • 8. FAKTOR-FAKTOR LAHIRNYA PERGERAKAN NASIONAL  a. Faktor dari dalam negeri 1. penderitaan yang berkepanjangan, 2. lahirnya golongan cendikiawan, 3. kenangan kejayaan masa lampau  b. Faktor dari luar negeri 1. kemenangan Jepang atas Rusia 1905, 2. kebangkitan nasional negara-negara tetangga seperti India dan Filipina, 3. pengaruh masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi.
  • 9. PERANAN PERS DALAM PERGERAKAN NASIONAL  Pergerakan nasional merupakan hal yang baru tidak akan bisa berkembang dan dimengerti oleh masyarakat luas tanpa adanya informasi yang disebarluaskan di kalangan masyarakat umum. Pers merupakan sarana yang sangat penting dalam menyebarluaskan informasi. Media pers yang berupa surat kabar dan majalah memiliki andil yang besar di dalam menyebarluaskan suara nasionalisme (kebangsaan) Indonesia.
  • 10.  Pers yang ada pada waktu itu antara lain: a. Darmo Kondo, dikelola oleh Budi Utomo. b. Oetoesan Hindia, dikelola oleh Sarekat Islam. c. Het Tijdschrift dan De Expres, yang diterbitkan Indische Partij. De Expres dipimpin oleh Dauwes Dekker (Dr. Danudirja Setyabudi), d. Surat kabar Mataram. Surat kabar Mataram banyak menulis tentang pendidikan, seni, dan budaya penderitaan rakyat dan penindasan, serta perkembangan pergerakan nasional. Tokoh yang banyak menulis pada surat kabar Mataram yaitu Suwardi Suryaningrat. e. Majalah Hindia Putra. Majalah ini diterbitkan pada tahun 1916 oleh Indesche Vereeniging, yakni organisasi mahasiswa Indonesia di negara Belanda. Pada tahun 1924 Majalah Hindia Putra diubah namanya menjadi Indonesia Merdeka.
  • 11. PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA  Masa pergerakan kebangsaan Indonesia ditandai berdirinya organisasi-organisasi pergerakan modern.  Masa pergerakan kebangsaan tersebut di bedakan menjadi 3 masa, yakni A. masa awal (perkembangan) pergerakan nasional, BU, SI, MUHAMMADIYAH, IP A. masa radikal, Perhimpunan Indonesia, PKI, NU, PNI A. masa moderat. Partindo, PNI Baru, Parindra, Gerindo, GAPI
  • 12. MASA AWAL BUDI UTOMO  Budi Utomo di prakarsai oleh Dokter Wahidin Sudirohusodo yang berpendapat bahwa untuk mewujudkan masyarakat yang maju pendidikan harus diperluas.  Tujuan Budi Utomo adalah mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan  Pada tanggal 5 Oktober 1908 Budi Utomo mengadakan kongres di Jogjakarta. Kongres tersebut menghasilkan keputusan:  1) Budi Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik.  2) Bergerak di bidang pendidikan sebagai pusat pergerakan.  3) Jogjakarta ditetapkan sebagai pusat pergerakan.  4) Wilayah pergerakan terbatas di Jawa dan Madura.  5) RT. Tirto Kusumo (Bupati Karanganyar) sebagai Ketua  Karena sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul di Indonesia, maka pemerintah RI menetapkan tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
  • 13. SAREKAT ISLAM  Sarekat Dagang Islam (SDI) didirikan tahun 1911 oleh Haji Samanhudi.  Tujuannya untuk bersaing dengan pedagang Tionghoa dalam monopoli perdagangan batik di Solo.  SDI juga memiliki tujuan seperti yang terumus dalam anggaran dasarnya sebagai berikut,  a. Mengembangkan jiwa berdagang,  b. Membantu anggotanya yang mengalami kesukaran,  c. Memajukan pengajaran dan mempercepat naiknya derajat Bangsa Bumi Putra,  d. Menggalang persatuan umat Islam khususnya dalam memajukan kehidupan Agama Islam.  Tahun 1912, SDI diubah menjadi Sarekat Islam (SI). Dengan perubahan itu, Sarekat Islam menjadi organisasi yang terbuka sehingga memungkinkan untuk menjangkau keanggotaan yang lebih banyak karena Islam menjadi identitas pribumi.
  • 14.  SI adalah organisasi yang bercorak sosial, ekonomi, pendidikan, dan keagamaan, namun dalam perkembangannya SI juga bergerak di bidang politik. SI tumbuh sebagai organisasi massa terbesar pertama kali di Indonesia.  Tanggal 20 Januari 1913 Sarekat Islam mengadakan kongres yang pertama di Surabaya. Dalam kongres ini diambil keputusan bahwa:  1) SI bukan partai politik dan tidak akan melawan pemerintah Hindia Belanda.  2) Surabaya ditetapkan sebagai pusat SI.  3) HOS Tjokroaminoto dipilih sebagai ketua.
  • 15.  Antara tahun 1917–1920 perkembangan SI sangat terasa pengaruhnya dalam dunia politik di Indonesia.  Corak demokratis yang dikedepankan SI, ternyata dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh sosialis untuk mengembangkan ajaran Marxis.  Beberapa pimpinan SI menjadi pelopor ajaran Marxis (sosialis) di Indonesia dan berhasil menghasut sebagian anggota SI. Pemimpin-pemimpin SI yang menjadi pelopor ajaran Marxis (sosialis) di antaranya Semaun dan Darsono.
  • 16. PERPECAHAN SI  Sebagai akibat masuknya paham sosialis ke tubuh SI yang dibawa Sneevliet melalui Semaun CS, pada tahun 1921 SI pecah menjadi dua:  1) SI sayap kanan atau SI Sayap putih  SI ini berlandaskan nasionalisme dan keislaman.  Tokohnya HOS Cokroaminoto,H. Agus Salim serta Surya Pranoto.  Pusatnya di Jogjakarta.  2) SI sayap kiri atau SI sayap merah  SI ini berhalauan sosialis kiri (komunis) yang nantinya menjadi PKI.  Tokohnya Semaun.  Pusatnya di Semarang.
  • 17. MUHAMMADIYAH  Muhammadiyah berdiri di Jogjakarta pada tanggal 18 Nopember 1912.  Pendirinya K.H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah merupakan organisasi yang berasaskan Islam dan berhaluan nonpolitik. Kegiatannya selain dalam bidang agama juga bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan budaya.  Tujuannya mewujudkan umat Islam yang cerdas dan berwawasan kebangsaan  Dengan cara mendirikan lembaga pendidikan, sosial, masjid, dan penerbitan.  Selain itu, Muhammadiyah mengadakan berbagai bentuk pertemuan yang membahas masalah- masalah Islam.
  • 18. INDISCHE PARTIJ (IP)  Berdiri di Bandung tanggal 25 Desember 1912.  Pendiri IP tiga serangkai, yaitu Douwes Dekker (ketua), dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (wakil ketua).  Indische Partij adalah organisasi pergerakan nasional Indonesia pertama kali yang bergerak di bidang politik  Tujuan Indische Partij, yaitu menumbuhkan dan meningkatkan nasionalisme untuk memajukan tanah air yang dilandasi jiwa nasional serta mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka
  • 19. MASA RADIKAL (TAHUN 1920 – 1927)  Perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah pada abad XX disebut masa radikal karena pergerakan-pergerakan nasional pada masa ini bersifat radikal/keras terhadap pemerintah Hindia Belanda.  Mereka menggunakan asas nonkooperatif.
  • 20. PERHIMPUNAN INDONESIA (PI)  Organisasai ini semula bernama Indische Vereeniging berdiri di negeri Belanda tahun 1908. Organisasi ini dipelopori oleh para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda.  PI pada mulanya bergerak di bidang sosial, tahun 1922 diganti menjadi Indonesia Vereeniging.  Tokoh-tokoh pendiri Perhimpunan Indonesia antara lain R.P. Sosro Kartono, R.Husein Djoyodiningrat, R.M Noto Suroto, Notodiningrat, Sutan Kasyayangan Saripada, Sumitro Kolopaking, dan Apituley.  Di samping bergerak di bidang sosial, juga bergerak di bidang politik. Untuk menyalurkan gagasannya mereka menerbitkan majalah Hindia Putra. Kegiatan ini makin radikal setelah tahun 1924 berganti nama Perhimpunan Indonesia (PI).  Kemudian majalah Hindia Putra diganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Tokohnya yang terkenal terutama Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo.  PI banyak menulis artikel perjuangan di Indonesia Merdeka.  Perhimpunan Indonesia juga mendatangi kongres-kongres di luar negeri untuk memperoleh dukungan. Perhimpunan Indonesia di bawah pimpinan Moh. Hatta diakui oleh organisasi lain di Indonesia sebagai pelopor dalam perjuangan diplomasi ke luar negeri.
  • 21.  Karena kegiatan Perhimpunan Indonesia tidak disukai oleh Belanda, maka pada bulan September 1927 pemimpin Perhimpunan Indonesia ditangkap dan diadili.  Pemimpin tersebut Mohammad Hatta, Nazir Datuk Pamuncak, Ali Sastroamidjoyo, dan Abdul Madjid Djojodiningrat.  Dalam pengadilan di Deen Haag bulan Maret 1928 Moh Hatta mengajukan pembelaan dengan judul Indonesia Vrij (Indonesia Merdeka). Keempat tokoh tersebut akhirnya dibebaskan karena tidak terbukti bersalah, tetapi Belanda tetap mengawasi dengan ketat kegiatan Perhimpunan Indonesia.
  • 22. PARTAI KOMUNIS INDONESIA (PKI)  Ajaran komunis masuk ke Indonesia dibawa oleh orang Belanda, yaitu H.J.F.M. Sneevliet, yang bekerja pada sebuah surat kabar di Semarang. H.J.F.M. Sneevliet mendirikan partai yang berhaluan komunis dengan nama Indische Social Democraties The Vereeniging (ISDV).  Namun ternyata, ajaran komunis kurang mendapat respons dari masyarakat, sehingga merubah taktik penyebarluasan pengaruh dengan melakukan penyusupan ke organisasi- organisasi yang telah ada. Salah satu korban penyusupan komunis adalah SI, melalui tokoh Semaun dan Darsono.  Akhirnya tanggal 23 Mei 1920 dibentuklah organisasi dengan nama Partai Komunist Hindia yang pada bulan Desember 1920 namanya dirubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).  Pada tanggal 16 Desember 1926 PKI melakukan pemberontakan di berbagai tempat di Pulau Jawa. Tapi berhasil dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Adapun di Sumatra Barat, pemberontakan PKI baru meletus pada tanggal 1 Januari 1927, tetapi dapat dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
  • 23. NAHDATUL ULAMA  Pendiri NU adalah K.H. Hasyim Asy’ari dari Pondok Pesantren Tebu Ireng.  NU berdiri tanggal 31 Januari 1926.  NU bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan budaya.  Tujuannya adalah mencerdaskan umat Islam dan menegakkan syariat agama Islam berdasarkan Mazhab Syafi’i.  Selain bergerak dalam bidang agama pendidikan, sosial, dan budaya NU juga bergerak dalam bidang politik.  Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatannya yaitu mendorong kepada rakyat untuk memperoleh kemerdekaan.  Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1946 NU menyatakan sebagai organisasi sosial politik.
  • 24. PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)  PNI berdiri di Bandung pada tangal 4 Juli 1927.  Pendirinya adalah Ir. Soekarno, Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskaq Cokroadisuryo, Mr. Sunaryo, M. Budiarto, dan dr. Samsi. Dalam kongres  Tujuannya adalah mencapai Indonesia Merdeka atas usaha sendiri. Adapun ideologinya adalah marhaenisme, bersifat mandiri, dan nonkooperatif.  Sebagai wadah persatuan politik yang ada di Indonesia pada tanggal 17 Desember 1927 diselenggarakan kongres pertama dengan tujuan agar langkah dan perjuangan partai- partai yang ada seragam.
  • 25.  Pesatnya perkembangan PNI menyebabkan Belanda khawatir. Dengan alasan PNI akan mengadakan pemberontakan, maka tokoh-tokoh PNI ditangkap Belanda dan diajukan kepengadilan kolonial.  Tokoh-tokoh tersebut di antaranya Ir. Soekarno, Markun Sumadiredja, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata.  Dalam pengadilan di Bandung, Ir. Soekarno membacakan pembelaannya yang sangat terkenal dengan judul “Indonesia Menggugat”.  Bulan April 1930 Ir. Soekarno dijatuhi hukuman 4 tahun penjara dan di Sukamiskin Bandung, sedangkan tokoh lainnya dihukum antara satu sampai dua tahun.  Akhirnya pada tahun 1931 PNI bubar kemudian muncul Partindo dan PNI Baru.
  • 26. MODERAT  Sejak tahun 1930 organisasi-organisasi pergerakan Indonesia mengubah taktik perjuangannya, mereka menggunakan taktik kooperatif (bersedia bekerja sama) dengan pemerintah Hindia Belanda.  Sebab perubahan taktik ini disebabkan :  a. Terjadinya krisis malaise yang melanda dunia.  b. Sikap pemerintah kolonial makin tegas dan keras terhadap partai-partai yang ada sebagai dampak PKI yang gagal memberontak.
  • 27. PARTINDO 1931  Setelah Ir.Soekarno dan kawan-kawannya ditangkap Belanda, Mr. Sartono dan tokoh PNI yang lepas dari incaran Belanda segera mengadakan kongres luar biasa PNI.  Dalam kongres luar biasa ini Mr. Sartono menghendaki PNI dibubarkan dengan alasan agar pergerakan nasional tetap dapat melanjutkan perjuangannya.  Setelah PNI bubar Mr. Sartono mendirikan Partai Indonesia (Partindo).  Asas Partindo nonkooperatif, mandiri, dan kerakyatan.
  • 28. PNI BARU 1931  Dengan dibubarkannya PNI dan berdirinya Partindo menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda di kalangan tokoh PNI sendiri.  Kelompok Moh. Hatta, Sutan Syahrir mendirikan partai baru dengan Nama Partai Nasional Baru (PNI) Baru.  PNI baru didirikan di Jogjakarta tahun 1931.  Asas PNI Baru nonkooperatif, mandiri, dan kerakyatan.  Tujuan PNI Baru lebih menekankan kepada pendidikan kader dan massa untuk meningkatkan semangat kebangsaan dalam perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia.
  • 29. PARTAI INDONESIA RAYA (PARINDRA)  Partai ini didirikan dr. Sutomo tahun 1935.  Parindra adalah partai peleburan antara Budi Utomo dan PBI.  Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia Raya yang mulia dan sempurna, karena bersifat kooperatif, maka Parindra mempunyai wakil-wakil di Dewan Perwakilan Rakyat (Volksraad).  Tokoh Parindra yang duduk di Volkstraad ialah Moh. Husni Tamrin, R. Sukardjo Pranoto, R.P. Suroso, Wiryoningrat, dan Mr. Susanto Tirtoprodjo.  Usaha-usaha yang dilakukan Parindra antara lain:  1) Membentuk usaha rukun tani.  2) Mendirikan organisasi rukun tani.  3) Membentuk serikat pekerja.  4) Menganjurkan rakyat agar menggunakan barang- barang produk sendiri
  • 30. GERAKAN RAKYAT INDONESIA (GERINDO)  Berdiri di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937 sebagai akibat bubarnya Partindo.  Ketuanya adalah Adnan Kapau Ghani (A. K. Ghani)  Adapun anggota Gerindo yaitu Mr. Moh Yamin, Mr. Amir Syarifudin, Mr. Sartono, S. Mangunsarkoro, Mr.Wilopo, dan Nyonopranoto. Tujuan Gerindo adalah tercapainya Indonesia merdeka.  Sikap Gerindo yaitu kooperatif.
  • 31. GABUNGAN POLITIK INDONESIA (GAPI)  Berdirinya Gabungan Politik Indonesia (Gapi) dilatarbelakangi adanya penolakan petisi Sutarjo dan gentingnya situasi internasional menjelang pecahnya Perang Dunia II.  Gapi bukanlah sebuah partai, melainkan hanya sebuah wadah kerja sama partai-partai.  Gapi berdiri tanggal 21 Mei 1939.  Partai-partai yang tergabung dalam Gapi antara lain Gerindo, Parindra, Pasundan, Persatuan Minahasa, PSII dan Persatuan Partai Katholik (PPK).  Gapi menuntut hak untuk menentukan nasib dan pemerintahan sendiri.  Pada kongres yang pertama tanggal 4 Juli 1939 Gapi menuntut Indonesia berparlemen.
  • 32.  Pada tanggal 15 Juli 1936, partai-partai politik dengan dipelopori oleh Sutardjo Kartohadikusumo mengajukan usul atau petisi, yaitu permohonan supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan negara Belanda di mana anggotanya mempunyai hak yang sama. Tujuannya adalah untuk menyusun suatu rencana pemberian kepada Indonesia suatu pemerintah yang berdiri sendiri.
  • 33.  Tujuan Gapi adalah menuntut pemerintah Belanda agar Indonesia mempunyai parlemen sendiri, sehingga Gapi mempunyai semboyan Indonesia Berparlemen.  Tuntutan Indonesia Berparlemen terus diperjuangkan dengan gigih. Akhirnya pemerintah Belanda membentuk komisi yang dikenal dengan nama Komisi Visman karena diketuai oleh Dr. F.H.Visman.  Tugas komisi ini adalah menyelidiki dan mempelajari perubahan-perubahan ketatanegaraan. Namun, setelah melakukan penelitian, Komisi Visman mengeluarkan kesimpulan yang mengecewakan bangsa Indonesia.  Menurut komisi tersebut, sebagian besar rakyat Indonesia berkeinginan hidup dalam ikatan Kerajaan Belanda. Gapi menolak keputusan tersebut, sebab dianggap hanya rekayasa Belanda dan bertentangan dengan keinginan rakyat Indonesia.
  • 34. Persiapkan untuk Kuis pada hari Rabu, 06 Mei 2020