SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PROSES PEMOTONGAN AYAM
LAPORAN PRAKTIKUM
Mata kuliah : Manajemen Rumah Potong Ayam
oleh:
Novi Pradita Erlina
PROGRAM STUDIMANAJEMEN BISNIS UNGGAS
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia dan kesadaran masyarakat
terhadap kebutuhan akan pemenuhan protein, menyebabkan peningkatan
permintaan akan produk peternakan, salah satunya permintaan produk peternakan
berupa daging. Produk daging dapat diperoleh dari ternak sapi, domba, kambing,
ayam, dan ternak pedaging lainnya. Daging ayam merupakan salah satu produk
daging banyak diminati masyarakat, karena mudah didapatkan dan harga yang
terjangkau. Hal ini membuat usaha peternakan ayam pedaging semakin
berkembang, sehingga menjadi peluang juga bagi masyarakat untuk membuka
usaha Rumah Potong Ayam (RPA).
Rumah potong ayam menghasilkan produk karkas utuh dan produk
samping berupa hati, ampela, usus, kepala dan kaki. Produk tersebut dijual kepada
para pelanggan dalam bentuk produk segar (fresh) baik untuk pelanggan ayam
umum atau ke supermarket dan para pelanggan di pasar tradisional.Potongan
karkas tersebut meliputi potongan karkas dada, potongan seperempat (quarters),
sayap dan ceker. Selain potongan karkas yang umumnya masih menempel porsi
daging yang banyak, potongan karkas lain seperti kepala, leher dan punggung pun
masih dapat dimanfaatkan untuk bahan menu kuliner tertentu. Jeroan yang banyak
dimanfaatkan seperti hati, rempela dan usus merupakan bagian tersendiri yang
mempunyai nilai jual yang bagus.
1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka rumusan
masalah yang didapat adalah :
1. Bagaimana alur proses pemotonganayam hingga menjadi karkas ?
2. Berapa berat darah, berat bulu, dan berat eviceral pada ayam ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan makalah tersebut adalah :
a. Untuk mengetahui proses pemotongan ayam hingga menjadi karkas.
b. Untuk mengetahui berat darah, berat bulu, dan berat eviceral pada masing-
masing ayam.
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang di dapat adalah :
a. Informasi tentang alur proses pemotongan ayam hingga menjadi karkas pada
masyarakat dan peternak.
b. Mengetahui berat darah, berat bulu, dan berat eviceral pada masing-masing
ayam.
BAB 2. HASIL PRAKTIKUM
2.1 Proses PemotonganAyam
Area proses produksi terdiri dari area kotor, area eviserasi, danarea bersih.
Area kotor dimulai dari proses penerimaan, penggantungan, pemingsanan
(stuning), penyembelihan (killing) dan penirisan darah (bleding), perendam air
panas serta pencabutan bulu. Area eviserasi terdapat proses pengeluaran organ
dalam. Area bersih dimulai dari proses perendaman dan pencucian karkas,
grading dan parting, serta pengemasan (packing). Berikut adalah alur proses
pemotongan ayam yang telah dilakukan pada praktikum adalah ;
Ayam
Penggantungan
Pemingsanan
Penyembelihan Penirisan darah
Perendaman air
panas
Pencabutan
bulu
Pengeluaran
organ dalam
Pencucian
Karkas
Packing karkas
2.2 Hasil Penimbangan
Berat awal sampai dengan berat akhir ayam broiler yang telah dilakukan
pemotongan pada kegiatan praktikum adalah sebagai berikut :
Ayam Broiler (kg)
No. Berat Awal Berat Darah Berat Bulu Berat Eviseral Berat Akhir
1 2,015 0,11 0,09 0,435 1,38
2 2,01 0,105 0,1 0,4 1,405
3 2,28 0,115 0,115 0,41 1,64
4 2,175 0,11 0,1 0,55 1,415
5 2,325 0,09 0,095 0,43 1,71
6 1,8 0,115 0,105 0,49 1,09
7 1,93 0,09 0,12 0,425 1,295
8 1,965 0,09 0,09 0,455 1,33
9 1,615 0,1 0,095 0,32 1,1
10 1,795 0,08 0,075 0,31 1,33
Waktu yang dibutuhkan untuk dilakukan pemingsanan, penirisan darah,
perendaman air panas, dan pencabutan bulu pada kegiatan praktikum adalah
sebagai berikut :
Waktu (detik)
No. Pemingsanan Penirisan Darah Perendaman Air
Panas
Pencabut Bulu
1 21,54 62 30 695
2 22,51 82 30 727
3 22,51 47 30 644
4 19,93 85 80 1107
5 23,05 60 70 1674
6 15,14 45 90 1356
7 12,8 24 80 1459
8 17,31 75 90 912
9 20,1 73 61 563
10 18,64 65 127 1690
BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 Proses Area Bersih
3.1.1 Pengeluaran Organ Dalam
Setelah ayam keluar dari ruang kotor, dilanjutkan pada proses pemotongan
kepala. Pemotongan kepala dilakukan pada bagian leher sejajar dengan bahu.
Pemotongan kaki dilakukan pada bagian persendian bawah agar hasil
pemotongannya membentuk seperti angka 8.
Kemudian dilakukan proses eviscerating yaitu dengan merobek bagian perut
dan mengeluarkan jeroan menggunakan tangan secara hati-hati agar tidak hancur
dan jantung tidak ketinggalan. Semua hasil pengeluaran organ dalam seperti hati,
ampela, dan usus disimpan pada tempat yang terpisah. Hal ini sesuai dengan
Mulyadi, dkk. (2011) menyatakan bahwa organ dalam ayam (viscera) merupakan
tempat kotoran, sehingga harus dikeluarkan sesempurna mungkin supaya tidak
terjadi kontaminasi pada karkas.Bobot karkas yang telah dipisah dari bulu, kaki,
kepala, organ dalam dan ekor (kelenjar minyak) adalah sekitar 75% dari bobot
hidup ayam.
3.1.2 Pencucian Karkas
Karkas yang telah melalui proses pengeluaran organ dalam, kemudian
dicuci dalam bak (chiller drum) yang terbuat dari stainless. Pada bak pencucian
dilakukan proses pembersihan dari sisa-sisa darah, ginjal, bulu-bulu, tembolok
dan kerongkongan sampai bersih. Nuhriawangsa (2003), menyatakan, pencucian
karkas menggunakan air bersuhu ≤10 oC dan dicampur klorin bertujuan untuk
menghindari dan menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga mutu dan keamanan
karkas tetap terjaga.
3.1.3 Grading dan Parting
Karkas yang telah dicuci di dalam chiller drum kemudian ditimbang dengan
timbangan digital. Karkas yang sudah ditimbang dikelompokkan ke dalam
keranjang - keranjang berdasarkan ukuran berat karkas tersebut (grading). Parting
adalah pemotongan karkas menjadi beberapa bagian. Proses parting dilakukan
dengan pemotongan 8 bagian, dengan cara memotong karkas menjadi 2 sayap, 2
paha atas, 2 paha bawah dan 2 bagian dada. Parting dilakukan dengan pisau.
Proses pengelompokan dan pemotongan karkas bertujuan untuk mempermudah
proses pengemasan, penyimpanan dan pemasaran ke konsumen. Menurut
Wiradarya (2009), bahwa tujuan proses grading dan parting karkas adalah untuk
mempermudah penyimpanan dan pengemasannya.
3.1.4 Packing Karkas
Proses pengemasan atau packing dilakukan dengan menggunakan bahan
pengemas plastik yang tidak berbahaya serta mampu mencegah terjadinya
kontaminasi pada produk sehingga produk aman dikonsumsi. Karkas yang sudah
ditimbang dan diletakkan pada setiap kelompok keranjang berdasarkan beratnya,
dimasukkan ke dalam plastik dan diikat. Setiap plastik berisi satu karkas. Setelah
itu karkas yang telah dikemas ditata dengan rapi di keranjang dan diberi label
yang meliputi tanggal. Kemudian disimpan diruang penyimpanandansiapuntuk di
pasarkan. Menurut Wiradarya (2009) fungsi utama pengemasan adalah untuk
melindungi karkas dari kerusakan, baik kerusakan fisik, perubahan kimiawi,
maupun kontaminasi mikroorganisme.
3.2 Penimbangan Karkas
Karkas merupakan organ tubuh yang masak lambat, sehingga dengan
bertambahnya umur maka pertumbuhannya semakin bertambah dengan presentase
terhadap bobot potong juga meningkat (Matitaputty, 2011). Umur pemotongan
sangat mempengaruhi bobot potong dan bobot karkas dari ternak unggas. Menurut
Faishal dalam Sumiati dkk, (2005) bobot karkas dihitung dengan menimbang
tubuh itik yang telah dipotong kemudian dikurangi bobot darah, bulu, kepala,
leher, kaki dan organ dalam. Presentase karkas adalah bobot karkas dibagi bobot
hidup dan dikali 100%.
Ayam broiler mempunyai beratkarkas lebih tinggidaripadaayamkampung,
hal ini disebabkan oleh bobot badan awalpemotonganyang lebih tinggi juga.
Semakin tinggi bobot karkas menunjukkan semakin tinggi produktivitas ternak
yang pada umumnya dihasilkan oleh ternak yang mempunyai pertambahan bobot
badan yang lebih tinggi. Siregar et al dalam Ambara dkk, (2013) berpendapat
bahwa semakin berat bobot hidup makamakin tinggi pula bobot karkasnya. Bobot
karkas juga dipengaruhi oleh tingkat konversi pakan itik. Menurut Siswi dkk
(Tanpa Tahun) apabila proses konversi pakan menjadi daging berjalan baik maka
laju peertumbuhan (pertambahan bobot badan) akan menjadi lebih baik dan
berkorelasi dengan bobot karkas.
BAB 4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di ambil dari kegiatan praktikum yang telah
dilakukan adalah :
1. Alur proses pemotongan ayam hingga menjadi karkas dimulai dari
penimbangan ayam, penggantungan, pemingsanan, penyembelihan, penirisan
darah, perendaman air panas, pencabutan bulu, pengeluaran organ dalam,
pencucian karkas dan pengemasan karkas.
2. Berat darah, berat bulu, dan berat eviceral pada ayam broiler disebabkan oleh
bobot badan awal pemotongan yang lebih tinggi juga.
3. Karkas yang dipotong (parting) terdiri dari potongan 2 paha atas, 2 paha
bawah, 2 dada, dan 2 sayap, hal ini bertujuan untuk mempermudah proses
pengemasan, penyimpanan dan pemasaran ke konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Ambara. A. A., Suparta. I. N., Suasta. I. M, 2013. Performan “Itik Cili”
(Persilangan Itik Peking X Itik Bali) Umur 1-9 Minggu Yang Diberi
Ransum Komersial Dan Ransum Buatan Dibandingkan Itik Bali. Journal
Peternakan Tropika.Vol 1. No 1.
Matitaputty, P. R, R. R. Noor, P. S. Hardjosworo dan C. H. Wijaya. 2011.
Performa, Presentase Karkas dan Nilai Heterosis Itik Alabio, Cihateup
dan Hasi Persilangannya pada Umur Delapan Minggu. JITV. Vol 16. No
2.
Mulyadi, D. D. Nurcahyo, Herman, A. Rasyid, F. Ridhayati, Khariati, D. Apriani.
2011. Jaminan Keamanan Pangan pada Pemotongan Ayam. Makalah
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.
http://mulyadiveterinary.wordpress.com/2011/5. Diakses tanggal 4 Mei
2015.
Nuhriawangsa, A. M. P. 2003. Bahan Ajar Program Sutudi Produksi Ternak.
Buku Asistensi Teknisi Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Sumiati, Y. Arius, dan R. Mutia. 2005. Presentase Karkas dan Non Karkas Itik
Mandalung yang diberi Tepung Singkong (Manihot) Dalam Ransumnya.
hlm. 281.
Wiradarya. 2009. Tantangan Dan Peluang Peningkatan Efisiensi Usaha Bidang
Peternakan. Dalam Prosiding Lokakarya Nasional Kambing Potong. Hlm
109 – 119. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

More Related Content

What's hot

PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptxPPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptxduniaimaji
 
Survey karkas presentasi 2012
Survey karkas presentasi 2012Survey karkas presentasi 2012
Survey karkas presentasi 2012Muhammad Sirod
 
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak KelinciPanduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak KelinciMARMOSM
 
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman PakanYusuf Ahmad
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggasMuhammad Eko
 
Grading Ternak Siap Potong Part.1
Grading Ternak Siap Potong Part.1Grading Ternak Siap Potong Part.1
Grading Ternak Siap Potong Part.1Muhammad Eko
 
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJAMANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJABBPP_Batu
 
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansia
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansiaAplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansia
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansiauppmstppbogor
 
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangPersyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangThonce Thesia
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurAgnescia Sera
 
Pengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggasPengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggasAgnescia Sera
 
Potensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokalPotensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokalEmi Suhaemi
 
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASLaporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Potensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullPotensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullEmi Suhaemi
 

What's hot (20)

PAKAN BROILER.pdf
PAKAN BROILER.pdfPAKAN BROILER.pdf
PAKAN BROILER.pdf
 
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptxPPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
 
Survey karkas presentasi 2012
Survey karkas presentasi 2012Survey karkas presentasi 2012
Survey karkas presentasi 2012
 
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak KelinciPanduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
 
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
 
Peternakan sapi
Peternakan sapiPeternakan sapi
Peternakan sapi
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas
 
Grading Ternak Siap Potong Part.1
Grading Ternak Siap Potong Part.1Grading Ternak Siap Potong Part.1
Grading Ternak Siap Potong Part.1
 
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJAMANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
 
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansia
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansiaAplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansia
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansia
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
 
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangPersyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
 
Abate animal
Abate animalAbate animal
Abate animal
 
Pengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggasPengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggas
 
Potensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokalPotensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokal
 
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASLaporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
 
pengolahan daging
pengolahan dagingpengolahan daging
pengolahan daging
 
Avicultura
AviculturaAvicultura
Avicultura
 
Potensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullPotensi pelestarian full
Potensi pelestarian full
 

Similar to Praktek RPA 2

Sistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiSistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiKrissna Krissna
 
Sistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiSistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiKrissna Krissna
 
PKWu - Unggas Pedaging
PKWu - Unggas PedagingPKWu - Unggas Pedaging
PKWu - Unggas PedagingSiti Farida
 
Beternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBeternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBenmart Manalu
 
pdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptx
pdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptxpdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptx
pdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptxTikaMulyasari
 
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.pptkuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.pptWahyuSholehudin
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxwidyatihasibuan1
 
PROSES PEMOTONGAN TERNAK
PROSES PEMOTONGAN TERNAKPROSES PEMOTONGAN TERNAK
PROSES PEMOTONGAN TERNAKMuhammad Eko
 
Tugas 3 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 3 q1 a117036_tri asmayantiTugas 3 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 3 q1 a117036_tri asmayantiTri Asmayanti
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxfarissandi1
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingIr. Zakaria, M.M
 
Morfologi ayam boiler
Morfologi ayam boilerMorfologi ayam boiler
Morfologi ayam boilerputri kembar
 
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMLaporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMGoogle
 
AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3PPGhybrid3
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingLaf Fianss
 

Similar to Praktek RPA 2 (20)

Pretermik Dertik
Pretermik DertikPretermik Dertik
Pretermik Dertik
 
Sistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiSistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapi
 
Sistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiSistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapi
 
PKWu - Unggas Pedaging
PKWu - Unggas PedagingPKWu - Unggas Pedaging
PKWu - Unggas Pedaging
 
Ayam
AyamAyam
Ayam
 
Beternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBeternak ayam pedaging
Beternak ayam pedaging
 
pdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptx
pdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptxpdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptx
pdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptx
 
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.pptkuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
 
Modul 2 kb 4 finish b
Modul 2 kb 4 finish bModul 2 kb 4 finish b
Modul 2 kb 4 finish b
 
PROSES PEMOTONGAN TERNAK
PROSES PEMOTONGAN TERNAKPROSES PEMOTONGAN TERNAK
PROSES PEMOTONGAN TERNAK
 
Tugas 3 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 3 q1 a117036_tri asmayantiTugas 3 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 3 q1 a117036_tri asmayanti
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptx
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
Morfologi ayam boiler
Morfologi ayam boilerMorfologi ayam boiler
Morfologi ayam boiler
 
sdfsalkjdfkjdsak
sdfsalkjdfkjdsaksdfsalkjdfkjdsak
sdfsalkjdfkjdsak
 
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMLaporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
 
AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Praktek RPA 2

  • 1. PROSES PEMOTONGAN AYAM LAPORAN PRAKTIKUM Mata kuliah : Manajemen Rumah Potong Ayam oleh: Novi Pradita Erlina PROGRAM STUDIMANAJEMEN BISNIS UNGGAS JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2015
  • 2. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia dan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan akan pemenuhan protein, menyebabkan peningkatan permintaan akan produk peternakan, salah satunya permintaan produk peternakan berupa daging. Produk daging dapat diperoleh dari ternak sapi, domba, kambing, ayam, dan ternak pedaging lainnya. Daging ayam merupakan salah satu produk daging banyak diminati masyarakat, karena mudah didapatkan dan harga yang terjangkau. Hal ini membuat usaha peternakan ayam pedaging semakin berkembang, sehingga menjadi peluang juga bagi masyarakat untuk membuka usaha Rumah Potong Ayam (RPA). Rumah potong ayam menghasilkan produk karkas utuh dan produk samping berupa hati, ampela, usus, kepala dan kaki. Produk tersebut dijual kepada para pelanggan dalam bentuk produk segar (fresh) baik untuk pelanggan ayam umum atau ke supermarket dan para pelanggan di pasar tradisional.Potongan karkas tersebut meliputi potongan karkas dada, potongan seperempat (quarters), sayap dan ceker. Selain potongan karkas yang umumnya masih menempel porsi daging yang banyak, potongan karkas lain seperti kepala, leher dan punggung pun masih dapat dimanfaatkan untuk bahan menu kuliner tertentu. Jeroan yang banyak dimanfaatkan seperti hati, rempela dan usus merupakan bagian tersendiri yang mempunyai nilai jual yang bagus. 1.2 RumusanMasalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka rumusan masalah yang didapat adalah : 1. Bagaimana alur proses pemotonganayam hingga menjadi karkas ? 2. Berapa berat darah, berat bulu, dan berat eviceral pada ayam ?
  • 3. 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Adapun tujuan dari laporan makalah tersebut adalah : a. Untuk mengetahui proses pemotongan ayam hingga menjadi karkas. b. Untuk mengetahui berat darah, berat bulu, dan berat eviceral pada masing- masing ayam. 1.3.2 Manfaat Adapun manfaat yang di dapat adalah : a. Informasi tentang alur proses pemotongan ayam hingga menjadi karkas pada masyarakat dan peternak. b. Mengetahui berat darah, berat bulu, dan berat eviceral pada masing-masing ayam.
  • 4. BAB 2. HASIL PRAKTIKUM 2.1 Proses PemotonganAyam Area proses produksi terdiri dari area kotor, area eviserasi, danarea bersih. Area kotor dimulai dari proses penerimaan, penggantungan, pemingsanan (stuning), penyembelihan (killing) dan penirisan darah (bleding), perendam air panas serta pencabutan bulu. Area eviserasi terdapat proses pengeluaran organ dalam. Area bersih dimulai dari proses perendaman dan pencucian karkas, grading dan parting, serta pengemasan (packing). Berikut adalah alur proses pemotongan ayam yang telah dilakukan pada praktikum adalah ; Ayam Penggantungan Pemingsanan Penyembelihan Penirisan darah Perendaman air panas Pencabutan bulu Pengeluaran organ dalam Pencucian Karkas Packing karkas
  • 5. 2.2 Hasil Penimbangan Berat awal sampai dengan berat akhir ayam broiler yang telah dilakukan pemotongan pada kegiatan praktikum adalah sebagai berikut : Ayam Broiler (kg) No. Berat Awal Berat Darah Berat Bulu Berat Eviseral Berat Akhir 1 2,015 0,11 0,09 0,435 1,38 2 2,01 0,105 0,1 0,4 1,405 3 2,28 0,115 0,115 0,41 1,64 4 2,175 0,11 0,1 0,55 1,415 5 2,325 0,09 0,095 0,43 1,71 6 1,8 0,115 0,105 0,49 1,09 7 1,93 0,09 0,12 0,425 1,295 8 1,965 0,09 0,09 0,455 1,33 9 1,615 0,1 0,095 0,32 1,1 10 1,795 0,08 0,075 0,31 1,33 Waktu yang dibutuhkan untuk dilakukan pemingsanan, penirisan darah, perendaman air panas, dan pencabutan bulu pada kegiatan praktikum adalah sebagai berikut : Waktu (detik) No. Pemingsanan Penirisan Darah Perendaman Air Panas Pencabut Bulu 1 21,54 62 30 695 2 22,51 82 30 727 3 22,51 47 30 644 4 19,93 85 80 1107 5 23,05 60 70 1674 6 15,14 45 90 1356 7 12,8 24 80 1459 8 17,31 75 90 912 9 20,1 73 61 563 10 18,64 65 127 1690
  • 6. BAB 3. PEMBAHASAN 3.1 Proses Area Bersih 3.1.1 Pengeluaran Organ Dalam Setelah ayam keluar dari ruang kotor, dilanjutkan pada proses pemotongan kepala. Pemotongan kepala dilakukan pada bagian leher sejajar dengan bahu. Pemotongan kaki dilakukan pada bagian persendian bawah agar hasil pemotongannya membentuk seperti angka 8. Kemudian dilakukan proses eviscerating yaitu dengan merobek bagian perut dan mengeluarkan jeroan menggunakan tangan secara hati-hati agar tidak hancur dan jantung tidak ketinggalan. Semua hasil pengeluaran organ dalam seperti hati, ampela, dan usus disimpan pada tempat yang terpisah. Hal ini sesuai dengan Mulyadi, dkk. (2011) menyatakan bahwa organ dalam ayam (viscera) merupakan tempat kotoran, sehingga harus dikeluarkan sesempurna mungkin supaya tidak terjadi kontaminasi pada karkas.Bobot karkas yang telah dipisah dari bulu, kaki, kepala, organ dalam dan ekor (kelenjar minyak) adalah sekitar 75% dari bobot hidup ayam. 3.1.2 Pencucian Karkas Karkas yang telah melalui proses pengeluaran organ dalam, kemudian dicuci dalam bak (chiller drum) yang terbuat dari stainless. Pada bak pencucian dilakukan proses pembersihan dari sisa-sisa darah, ginjal, bulu-bulu, tembolok dan kerongkongan sampai bersih. Nuhriawangsa (2003), menyatakan, pencucian karkas menggunakan air bersuhu ≤10 oC dan dicampur klorin bertujuan untuk menghindari dan menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga mutu dan keamanan karkas tetap terjaga. 3.1.3 Grading dan Parting Karkas yang telah dicuci di dalam chiller drum kemudian ditimbang dengan timbangan digital. Karkas yang sudah ditimbang dikelompokkan ke dalam keranjang - keranjang berdasarkan ukuran berat karkas tersebut (grading). Parting
  • 7. adalah pemotongan karkas menjadi beberapa bagian. Proses parting dilakukan dengan pemotongan 8 bagian, dengan cara memotong karkas menjadi 2 sayap, 2 paha atas, 2 paha bawah dan 2 bagian dada. Parting dilakukan dengan pisau. Proses pengelompokan dan pemotongan karkas bertujuan untuk mempermudah proses pengemasan, penyimpanan dan pemasaran ke konsumen. Menurut Wiradarya (2009), bahwa tujuan proses grading dan parting karkas adalah untuk mempermudah penyimpanan dan pengemasannya. 3.1.4 Packing Karkas Proses pengemasan atau packing dilakukan dengan menggunakan bahan pengemas plastik yang tidak berbahaya serta mampu mencegah terjadinya kontaminasi pada produk sehingga produk aman dikonsumsi. Karkas yang sudah ditimbang dan diletakkan pada setiap kelompok keranjang berdasarkan beratnya, dimasukkan ke dalam plastik dan diikat. Setiap plastik berisi satu karkas. Setelah itu karkas yang telah dikemas ditata dengan rapi di keranjang dan diberi label yang meliputi tanggal. Kemudian disimpan diruang penyimpanandansiapuntuk di pasarkan. Menurut Wiradarya (2009) fungsi utama pengemasan adalah untuk melindungi karkas dari kerusakan, baik kerusakan fisik, perubahan kimiawi, maupun kontaminasi mikroorganisme. 3.2 Penimbangan Karkas Karkas merupakan organ tubuh yang masak lambat, sehingga dengan bertambahnya umur maka pertumbuhannya semakin bertambah dengan presentase terhadap bobot potong juga meningkat (Matitaputty, 2011). Umur pemotongan sangat mempengaruhi bobot potong dan bobot karkas dari ternak unggas. Menurut Faishal dalam Sumiati dkk, (2005) bobot karkas dihitung dengan menimbang tubuh itik yang telah dipotong kemudian dikurangi bobot darah, bulu, kepala, leher, kaki dan organ dalam. Presentase karkas adalah bobot karkas dibagi bobot hidup dan dikali 100%. Ayam broiler mempunyai beratkarkas lebih tinggidaripadaayamkampung, hal ini disebabkan oleh bobot badan awalpemotonganyang lebih tinggi juga. Semakin tinggi bobot karkas menunjukkan semakin tinggi produktivitas ternak
  • 8. yang pada umumnya dihasilkan oleh ternak yang mempunyai pertambahan bobot badan yang lebih tinggi. Siregar et al dalam Ambara dkk, (2013) berpendapat bahwa semakin berat bobot hidup makamakin tinggi pula bobot karkasnya. Bobot karkas juga dipengaruhi oleh tingkat konversi pakan itik. Menurut Siswi dkk (Tanpa Tahun) apabila proses konversi pakan menjadi daging berjalan baik maka laju peertumbuhan (pertambahan bobot badan) akan menjadi lebih baik dan berkorelasi dengan bobot karkas.
  • 9. BAB 4. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat di ambil dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan adalah : 1. Alur proses pemotongan ayam hingga menjadi karkas dimulai dari penimbangan ayam, penggantungan, pemingsanan, penyembelihan, penirisan darah, perendaman air panas, pencabutan bulu, pengeluaran organ dalam, pencucian karkas dan pengemasan karkas. 2. Berat darah, berat bulu, dan berat eviceral pada ayam broiler disebabkan oleh bobot badan awal pemotongan yang lebih tinggi juga. 3. Karkas yang dipotong (parting) terdiri dari potongan 2 paha atas, 2 paha bawah, 2 dada, dan 2 sayap, hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pengemasan, penyimpanan dan pemasaran ke konsumen.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Ambara. A. A., Suparta. I. N., Suasta. I. M, 2013. Performan “Itik Cili” (Persilangan Itik Peking X Itik Bali) Umur 1-9 Minggu Yang Diberi Ransum Komersial Dan Ransum Buatan Dibandingkan Itik Bali. Journal Peternakan Tropika.Vol 1. No 1. Matitaputty, P. R, R. R. Noor, P. S. Hardjosworo dan C. H. Wijaya. 2011. Performa, Presentase Karkas dan Nilai Heterosis Itik Alabio, Cihateup dan Hasi Persilangannya pada Umur Delapan Minggu. JITV. Vol 16. No 2. Mulyadi, D. D. Nurcahyo, Herman, A. Rasyid, F. Ridhayati, Khariati, D. Apriani. 2011. Jaminan Keamanan Pangan pada Pemotongan Ayam. Makalah Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. http://mulyadiveterinary.wordpress.com/2011/5. Diakses tanggal 4 Mei 2015. Nuhriawangsa, A. M. P. 2003. Bahan Ajar Program Sutudi Produksi Ternak. Buku Asistensi Teknisi Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Sumiati, Y. Arius, dan R. Mutia. 2005. Presentase Karkas dan Non Karkas Itik Mandalung yang diberi Tepung Singkong (Manihot) Dalam Ransumnya. hlm. 281. Wiradarya. 2009. Tantangan Dan Peluang Peningkatan Efisiensi Usaha Bidang Peternakan. Dalam Prosiding Lokakarya Nasional Kambing Potong. Hlm 109 – 119. Bogor. Institut Pertanian Bogor.