Dokumen tersebut membahas tentang pembinaan kinerja pegawai oleh pimpinan di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, dengan mengkaji aspek disiplin, tanggung jawab, kreativitas, kerja sama dan inisiatif melalui bimbingan, pengarahan, memotivasi dan pengawasan. Penelitian ini bersifat deskriptif untuk menggambarkan pem
2. Kinerja pegawai tidak hanya sebagai hasil kerja yang telah dicapai oleh
seorang pegawai dalam suatu organisasi, namun kinerja juga merupakan suatu
proses bagaimana pekerjaan pegawai tersebut berlangsung sehingga mencapai
hasil kerja yang diharapkan. Salah satu yang diperlukan untuk meningkatkan
kinerja pegawai adalah adanya pembinaan yang dilakukan oleh pimpinan
terhadap kinerja pegawai.
Pembinaan merupakan suatu upaya dalam memperbaiki dan meningkatkan
kinerja pegawai kearah yang lebih baik, sehingga terjadi perubahan dan
kemajuan pada diri pegawai dan kemajuan pada organisasi. Pembinaan kinerja
pegawai sangatlah penting dalam suatu organisasi, karena dengan adanya
pembinaan tersebut dapat menciptakan proses kerja yang optimal dan dapat
meningkatkan kualitas, keterampilan serta semangat kerja yang tinggi pada
pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Dengan pembinaan dapat membantu
para pegawai dalam meyelesaikan masalah atau kesulitan yang dihadapi seama
bekerja.
Semakin baik pembinaan kinerja pegawai yang dilakukan oleh pimpinan
organisasi maka semakin terampil pegawainya dalam menyelesaikan pekerjaan.
Dan sebaliknya apabila pimpinan kurang memberikan pembinaan pada
pegawai, maka akan berdampak negatif pada kinerja pegawai.
3. 1.
• Masih adanya sikap pegawai yang kurang kreatif dalam bekerja. Namun tidak adanya
bimbingan dan motivasi yang diberikan oleh pimpinan untuk meningkatkan kreatifitas
pegawai tersebut.
2.
• Masih adanya pegawai yang sering terlambat datang dan sering meninggalkan kantor
pada saat jam kerja kantor. Namun pimpinan kurang memberikan teguran dan pemberian
sanksi yang tegas terhadap pegawai tersebut.
3.
• Ada beberapa pegawai yang kurang mau bekerja sama dan belum mampu mengontrol
emosi dalam menyelesaikan tugas bersama . Hal tersebut dibiarkan saja oleh pimpinan
tanpa memberikan bimbingan dan arahan kepada masing-masing pegawai yang
bersangkutan.
4.
• Masih adanya pegawai yang menunda-nunda pekerjaannya, sehingga pekerjaan tersebut
tidak selesai tepat waktu dan menumpuk, serta masih rendahnya pemberian petunjuk atau
arahan oleh pimpinan terhadap pekerjaan yang harus dikerjakan pegawai.
5.
• Masih ada pegawai yang kuran berinisiatif dalam membantu pegawai lain dalam kegiatan
rutinitas tahunan lembaga. Namun pimpinn kurang mampu menggerakkan pegawainy
untuk berperan aktif dalam kegiatan tersebut.
4. 1. Pegawai jarang diikutkan dalam kegiatan pelatihan atau diklat
sehingga pegawai memiliki wawasan dan skill yang masih rendah.
2. Rendahnya pembinaan dan pengembangan karir yang diberikan oleh
pimpinan atau pun lembaga pada pegawai.
3. Sikap pegawai yang kurang memiliki kemauan dalam melibatkan diri
secara dalam kegiatan lembaga/organisasi.
4. Keakraban dan kekeluargaan dalam organisasi kurang terjalin dengan
baik.
5. Sanksi yang diberikan oleh organisasi bagi pegawai yang melanggar
aturan kantor kurang tegas.
5. 6. Masih rendahnya keinginan pegawai untuk mau bekerja sama dalam
meyelesaikan tugas atau pun masalah yang seharusnya dapat diselesaikan
secara bersama-sama.
7. Pimpinan kurang mengawasi dan menargetkan waktu kapan tugas
pegawai harus selesai sehingga membuat pegawai menunda
pekerjaannya.
8. Pegawai kurang mau menggunakan tenaga, waktu dan skill yang
dimilikinya untuk membantu rekan kerjanya yang kesulitan dalam
menyelesaikan tugasnya.
9. Pegawai enggan bertanya kepada pemimpin tentang rincian tugas
yang diberikan pimpinan sehingga dalam pengerjaanya pegawai
kebingungan.
10. Sarana untuk mengontrol kerja dan aktivitas pegawai di beberapa
ruangan tidak berfungsi sebagaimana mestinya seperti cctv.
7. Seberapa baik pembinaan kinerja pegawai oleh pimpinan
atasan langsung di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi dilihat dari aspek disiplin, tanggung jawab,
kreativitas, kerja sama dan inisiatif pegawai melalui
bimbingan, pengarahan, memotivasi dan pengawasan?
8. Seberapa baik pembinaan disiplin pegawai di
Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi?
Seberapa baik pembinaan tanggung jawab kerja
pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi?
Seberapa baik pembinaan kreatifitas kerja
pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi?
Seberapa baik pembinaan kerja sama pegawai
di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi?
Seberapa baik pembinaan inisiatif pegawai
dalam melaksanakan tugasnya di Kantor
9. Setiap pegawai dalam suatu
lembaga/organisasi memiliki kinerja yang
berbeda-beda, dan untuk dapat
meningkatkan kinerja pegawai salah
satunya dengan memberikan pembinaan
dari pimpinan kepada pegawainya.
10. Untuk mendapatkan gambaran dan informasi tentang:
1. Pembinaan disiplin pegawai oleh pimpinan di Kantor Kementerian
Agama Kota Bukittinggi.
2. Pembinaan tanggung jawab pegawai oleh pimpinan di Kantor
Kementerian Agama Kota Bukittinggi.
3. Pembinaan kreatifitas pegawai oleh pimpinan di Kantor Kementerian
Agama Kota Bukittinggi.
4. Pembinaan kerja sama pegawai oleh pimpinan di Kantor Kementerian
Agama Kota Bukittinggi.
5. Pembinaan inisiatif pegawai oleh pimpinan di Kantor Kementerian
Agama Kota Bukittinggi.
11. untuk pengembangan konsep ilmu pengetahuan terutama dalam aspek
pembinaan kinerja pegawai
Teoritis:
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, sebagai bahan
informasi dan masukan untuk dapat menindaklanjuti pelaksanaan
pembinaan kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas.
Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, sebagai masukan
untuk dapat meningkatkan kinerjanya dan memahami pentingnya
pembinaan dalam melakukan suatu pekerjaan.
Peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pembinaan kinerja pegawai.
Praktis:
12. Bentuk Pembinaan: Aspek Yang Dibina :
Bimbingan
Pengarahan
Memotivasi
Pengawasan
Disiplin
Tanggung jawab
Kreativitas
Kerja sama
Inisiatif
13. No
Nama
Peneliti
Judul penelitian
Jenis
Penelitian
Indikator Penelitian Perbedaan
1 Rensi Elvia
Rahmi
(2016)
Persepsi Pegawai
tentang
Pembinaan
Kinerja Pegawai
Dinas pendidikan
Pemuda dan
Olahraga Kota
Bukittinggi
Deskriptif
kuantitatif
Indikator kinerja dari
penelitian ini adalah
tanggung jawab,
kreativitas, kerja sama
dan motivasi, sedangkan
bentuk pembinaannya
terdiri dari bimbingan,
pengarahan serta
pengawasan.
Indikator yang
ditambah oleh
penulis yaitu
disiplin dan
inisiatif.
Sedangkan
bentuk
pembinaan
penulis
menambahkan
satu indikator
yaitu
memotivasi.
2 Septiyuslina
(2014)
Pembinaan
Pegawai Dalam
Melaksanakan
Tugas di Biro
Umum Kantor
Gubernur
Provinsi Sumatera
Barat
Deskriptif Terdiri atas 3 bentuk
pembinaan yaitu
motivasi, bimbingan,
dan pengawasan serta
indikator kinerja
penelitiannya yaitu
pengetahuan,
keterampilan,
sikap/tingkah laku dan
kedisiplinan.
Bentuk
pembinaan
yang ditambah
dalam
penelitian
penulis adalah
pengarahan.
Sedangkan
indikator
kinerja yang
sama adalah
disiplin.
3 Siti Fitria
(2014)
Pembinaan
Kinerja Pegawai
dalam
Melaksanakan
Tugas Pokok dan
Fungsi di Dinas
Pendidikan
Kabupaten Klaten
Kualitatif Dalam penelitian ini
difokuskan pada
pembinaan karir
pegawai.
Sama-sama
meneliti
tentang
pembinaan
kinerja tetapi
dengan
indikator yang
diteliti
berbeda
(pembinaan
karir) dan
jenis
penelitiannya
juga berbeda
(penelitian
kualitatif).
15. Penelitian
Deskriptif
Penelitian yang bertujuan
untuk mendekripsikan atau
menggambarkan tentang
pembinaan kinerja pegawai
oleh pimpinan atasan
alangsung di Kantor
Kementerian Agama Kota
Bukittinggi.
16. Penelitian ini terdiri dari satu variabel yaitu
pembinaan kinerja pegawai oleh pimpinan atasan
langsung di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi.
Pembinaan kinerja pegawai adalah suatu upaya yang
dilakukan oleh pimpinan dalam memperbaiki dan
meningkatkan kinerja pegawai kearah yang lebih baik,
sehingga terjadi perubahan dan kemajuan pada diri
pegawai dan kemajuan organisasi.
17. No. Bidang Jumlah
Populasi
1 Sub. Bagian Tata Usaha 13 Orang
2 Bimas 42 Orang
3 Seksi Haji dan Umrah 4 Orang
4 Seksi PAIS 4 Orang
5 Seksi PENMAD 5 Orang
6 Seksi PONTREN 5 Orang
7 Penyelenggara Syari’ah 2 Orang
Total 76 Orang
18. Pada penelitian ini cara penentuan sampel yaitu dengan
menggunakan rumus Taro Yamane dalam Riduwan
(2015:65) sebagai berikut:
Keterangan:
n = jumlah Sampel
N = jumlah Populasi
d2 = presesi yang di tetapkan
Berdasarkan hasil perhitungan didapat jumlah sampel
penelitian sebanyak 44 orang pegawai setelah terjadi
pembulatan perhitungan.
𝑛 =
𝑁
𝑁. 𝑑2 + 1
19. Adapun jumlah sampel tiap bidangnya menggunakan rumus
Poportional Random Sampling dari Sugiyono dalam Riduwan
(2015:66), yaitu:
Keterangan :
ni = jumlah sampel perbidang
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi perbidang
N = jumlah populasi seluruhnya
𝑛𝑖 =
𝑁𝑖
𝑁
. 𝑛
20. No. Bidang Jumlah Populasi Sampel
1 Sub. Bagian Tata Usaha 13 orang 8 orang
2 Bimas 42 orang 25 orang
3 Seksi Haji dan Umrah 4 orang 3 orang
4 Seksi PAIS 4 orang 3 orang
5 Seksi PENMAD 5 orang 3 orang
6 Seksi PONTREN 5 orang 3 orang
7 Penyelenggara Syari’ah 2 orang 1 orang
Total 76 Orang 46 orang
21. Jenis Data
Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang
langsung diperoleh dari lapangan (responden) dengan mendesain dan
menggunakan instrument penelitian, serta mengolah dan menyajikan
data tersebut secara mandiri.
Seluruh pegawai yang menjadi responden dalam penelitian yaitu
pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi.
22. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket
dengan Skala Likert.
Rentang Bobot
Selalu (SL) 5
Sering (SR) 4
Kadang-kadang (KD) 3
Jarang (JR) 2
Tidak Pernah (TP) 1
23. 1) Menentukan variabel yang akan diteliti dan indikator
penelitian.
2) Membuat kisi-kisi angket berdasarkan indikator penelitian.
3) Menyusun butir pertanyaan berdasarkan indikator yang
telah ditetapkan.
4) Mengkonsultasikan angket dengan pembimbing.
5) Melakukan uji coba kepada 15 orang diluar sampel
penelitian untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
angket.
6) Menganalisis hasil uji coba untuk mengetahui Validitas dan
reliabilitas angket
24. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Kriteria
dalam pengujian validitas adalah dengan cara membandingkan nilai
Corrected Item Total Correlation masing-masing butir dengan nilai tabel
rtabel yaitu 0,514 dengan N= 15 (pada taraf kepercayaan 95%).
Apabila nilai Corrected Item Total Correlation >nilai rtabel maka item
dinyatakan “valid” dan apabila nilai Corrected Item Total Correlation<
nilai rtabel maka item dinyatakan “tidak valid”.
Berdasarkan hasil pengelolaan data validitas angket dari 40 item
pernyataan terdapat 38 item pernyataan yang valid dan 2 item pernyataan
yang tidak valid yaitu item nomor 1 dan nomor 18. Oleh sebab itu, dari 40
item pernyataan yang dibuat hanya 38 item pernyataan yang akan
digunakan pada perhitungan selanjutnya.
25. Uji reliabilitas angket dalam penelitian ini
menggunakan SPSS versi 16.0. Hasil pengolahan
data reliabilitas yaitu rhitung = 0,975, sedangkan
rtabel variabel dengan taraf kepercayaan 95%
dengan N = 15 adalah 0,514. Jadi rhitung> rtabel
(0,975 > 0,514). Ini menandakan angket reliabel.
26. Pengumpulan data dilakukan
dengan langkah-langkah:
1. Melakukan izin penelitian.
2. Menemui responden secara
langsung untuk menyerahkan
angket penelitian.
3. Mengumpulkan kembali
angket setelah diisi oleh
responden.
27. Verifikasi data
Pengelompokan item berdasarkan indikator.
Pemberian skor dilakukan berdasarkan alternatif jawaban yang
dipilih oleh responden.
Data diolah dengan menggunakan rumus mean (skor rata-rata)
Keterangan :
M = skor rata-rata yang dicari
f = frekuensi jawaban responden
x = pilihan jawaban
N = jumlah responden
∑ = jumlah
𝑀 =
𝑓𝑥
𝑁
28. Mencari persentase ketercapaian skor dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Selanjutnya menentukan kualitas atau tingkat capaian dari hasil
penelitian tentang pembinaan kinerja pegawai, dengan menggunakan
klasifikasi yang dikemukakan oleh Sudjana (2002:287) sebagai berikut:
Interprestasi Tingkat Capaian Skor
% Ketercapaian =
𝑀
Skor Ideal
𝑋 100%
Kategori Persentase
Sangat baik 90% – 100%
Baik 80% – 89%
Cukup baik 70% – 79%
Kurang baik 60% – 69%
Tidak baik 0% – 50%
29. 1. Deskripsi Data Pembinaan Disiplin Pegawai oleh Pimpinan Atasan
Langsung di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi
F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx
1
Mengingatkan pegawai agar mematuhi
aturan-aturan yang ada.
22 110 18 72 4 12 2 4 0 0 46 198 4.30 86.09 Baik
2
Menyarankan kepada pegawai agar
datang ke kantor lebih awal.
16 80 18 72 10 30 1 2 1 1 46 185 4.02 80.43 Baik
3
Menghimbau kepada pegawai agar
pulang tepat waktu.
16 80 16 64 6 18 6 12 2 2 46 176 3.83 76.52 Cukup
4
Pimpinan meninggalkan kantor dengan
alasan yang jelas. Hal ini dijadikan
contoh bagi pegawai.
24 120 17 68 3 9 2 4 0 0 46 201 4.37 87.39 Baik
5
Memberikan pujian bagi yang menaati
peraturan kantor.
10 50 13 52 16 48 4 8 3 3 46 161 3.50 70.00 Cukup
6
Memantau kehadiran pegawai melalui
absensi digital.
16 80 22 88 6 18 2 4 0 0 46 190 4.13 82.61 Baik
7
Menanyakan pegawai yang tidak hadir
kepada pegawai lainnya. 17 85 19 76 5 15 4 8 1 1 46 185 4.02 80.43 Baik
8
Pimpinan tidak mengizinkan pegawai
meninggalkan kantor pada saat jam kerja
jika alasan tidak jelas.
14 70 21 84 7 21 0 0 1 1 43 176 4.09 81.86 Baik
9
Memberikan sanksi tegas bagi pegawai
yang melanggar aturan kantor. 10 50 15 60 16 48 4 8 1 1 46 167 3.63 72.61 Cukup
3.99 79.77 Cukup
Rata-rata
Jumlah
Kriteria
Aspek yang Diteliti
No
Rata-
Rata
Tidak
Pernah
Jarang
Kadang-
Kadang
Sering
Selalu
Persentase
(%)
30. 2. Deskripsi Data Pembinaan Tanggung Jawab Pegawai oleh
Pimpinan Atasan Langsung di Kantor Kementerian Agama
Kota Bukittinggi
Hasil Penelitian
F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx
1
Memberikan pengarahan kepada pegawai
mengenai tugas yang akan dikerjakan. 11 55 24 96 7 21 3 6 1 1 46 179 3.89 77.83 Cukup
2
Memberikan nasehat jika pekerjaan yang
dilakukan pegawai tidak selesai tepat
waktu.
9 45 25 100 8 24 3 6 1 1 46 176 3.83 76.52 Cukup
3
Memberikan saran kepada pegawai
terkait kendala yang dihadapi dalam
penyelesaian tugas.
9 45 28 112 5 15 3 6 1 1 46 179 3.89 77.83 Cukup
4
Memberikan pujian bagi pegawai yang
melakukan pekerjaan dengan baik. 6 30 19 76 18 54 2 4 1 1 46 165 3.59 71.74 Cukup
5
Memberikan teguran kepada pegawai
yang pengerjaan tugasnya tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
9 45 22 88 6 18 9 18 0 0 46 169 3.67 73.48 Cukup
6
Memberikan penegasan kepada pegawai
agar berkomitmen dalam menjalankan
tupoksi.
14 70 19 76 11 33 2 4 0 0 46 183 3.98 79.57 Cukup
7
Menjadikan laporan capaian kerja harian
(LCKH) pegawai sebagai bahan evaluasi
untuk meningkatkan kinerja pegawai. 18 90 23 92 3 9 1 2 1 1 46 194 4.22 84.35 Baik
8 Mengamati setiap pekerjaan pegawai. 10 50 20 80 12 36 3 6 1 1 46 173 3.76 75.22 Cukup
9
Mencek pekerjaan pegawai apakah
sudah sesuai dengan yang diperintahkan. 16 80 17 68 11 33 2 4 0 0 46 185 4.02 80.43 Baik
3.87 77.44 Cukup
Kriteria
Selalu Sering
No Aspek yang Diteliti
Rata-rata
Kadang-
Kadang
Jarang
Tidak
Pernah
Jumlah Rata-
Rata
Persentase
(%)
31. 3. Deskripsi Data Pembinaan Kreativitas Pegawai oleh Pimpinan
Atasan Langsung di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi
Hasil Penelitian
F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx
1
Membantu pegawaidalam
mengembangkan keahlian yang dimiliki
secara optimal.
7 35 17 68 13 39 9 18 0 0 46 160 3.48 69.57 Kurang
2
Tidak membatasipegawaiuntuk
melakukan inovasidalampenyelesaian
tugas-tugasnya.
13 65 25 100 6 18 2 4 0 0 46 187 4.07 81.30 Baik
3
Menyarankan kepada pegawaiuntuk
mengikutikegiatan-kegiatan yang dapat
menambah wawasan dan kemampuan
dalambekerja.
14 70 28 112 4 12 0 0 0 0 46 194 4.22 84.35 Baik
4
Mendorong kreativitas pegawaidalam
melaksanakan tugas.
19 95 15 60 8 24 4 8 0 0 46 187 4.07 81.30 Baik
5
Menjadisosok inspirasibagipegawai
dalammelakukan pekerjaan.
11 55 29 116 4 12 1 2 1 1 46 186 4.04 80.87 Baik
6
Memberikan fasilitas untuk
mengembangkan keahlian pegawai.
10 50 18 72 18 54 0 0 0 0 46 176 3.83 76.52 Cukup
7
Mengapresiasi keahlian yang pegawai
miliki.
12 60 21 84 11 33 1 2 1 1 46 180 3.91 78.26 Cukup
3.94 78.88 Cukup
Rata-rata
Kriteria
Selalu Sering
Kadang-
Kadang
Jarang
Tidak
Pernah Persentase
(%)
No Aspek yang Diteliti
Jumlah Rata-
Rata
32. 4. Deskripsi Data Pembinaan Kerja Sama Pegawai oleh Pimpinan
Atasan Langsung di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi
Hasil Penelitian
F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx
1
Mengajak pegawai bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas.
16 80 23 92 7 21 0 0 0 0 46 193 4.20 83.91 Baik
2
Mengajarkan kepada pegawaiagar
dapat menghargaipendapat atau masukan
daripegawailain.
13 65 30 120 2 6 1 2 0 0 46 193 4.20 83.91 Baik
3
Meluruskan kepada pegawaibila ada
kesalahan-kesalahan yang terjadidalam
tim.
13 65 25 100 8 24 0 0 0 0 46 189 4.11 82.17 Baik
4
Memberikan arahan kepada pegawai
agar mau membantu pegawailain yang
mengalamikesulitan dalambekerja.
8 40 33 132 5 15 0 0 0 0 46 187 4.07 81.30 Baik
5
Menjelaskan kepada pegawaipentingnya
bekerja sama dalammeyelesaikan tugas.
21 105 20 80 5 15 0 0 0 0 46 200 4.35 86.96 Baik
6 Mengutamakan kekompakan tim. 16 80 25 100 5 15 0 0 0 0 46 195 4.24 84.78 Baik
7
Mngarahkan potensiyang dimiliki
pegawaidalambekerja sama.
13 65 22 88 9 27 2 4 0 0 46 184 4.00 80.00 Cukup
4.16 83.29 Baik
Rata-rata
Aspek yang Diteliti
Jumlah Rata-
Rata
No Kriteria
Selalu Sering
Kadang-
Kadang
Jarang
Tidak
Pernah Persentase
(%)
33. 5. Deskripsi Data Pembinaan Inisiatif Pegawai oleh Pimpinan
Atasan Langsung di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi
Hasil Penelitian
F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx
1
Mengikutsertakanpegawaidalam
kegiatandiluar rutinitas kerja kantor.
8 40 18 72 18 54 1 2 0 0 45 168 3.73 74.67 Cukup
2
Membimbingpegawaiagar tetap
semangat dalammenyelesaikantugas
yangsulit.
14 70 25 100 5 15 0 0 0 0 44 185 4.20 84.09 Baik
3
Mengetahuipotensisetiap pegawai
sehingga dapat mengembangkanpotensi
tersebut.
11 55 28 112 5 15 1 2 1 1 46 185 4.02 80.43 Baik
4
Memberikannasehat kepada pegawai
bila kurangberinisiatifdalambekerja. 9 45 27 108 9 27 0 0 1 1 46 181 3.93 78.70 Cukup
5
Menghargaiide dansaranyangpegawai
berikan.
14 70 28 112 3 9 0 0 0 0 45 191 4.24 84.89 Baik
6
Memberikanpujianuntuk menumbuhkan
inisiatifpegawai.
9 45 31 124 5 15 0 0 0 0 45 184 4.09 81.78 Baik
4.04 80.76 Baik
Rata-rata
Kriteria
Selalu Sering
Kadang-
Kadang
Jarang
Tidak
Pernah
No Aspek yang Diteliti
Jumlah Rata-
Rata
Persentase
(%)
34. Rekapitulasi Data Pembinaan Kinerja Pegawai oleh Pimpinan
Atasan Langsung di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi.
Hasil Penelitian
No Indikator Rata-Rata Persentase (%) Kriteria
1 Pembinaan disiplin pegawai 3.99 79.77 Cukup
2
Pembinaan tanggung jawab
pegawai
3.87 77.44 Cukup
3 Pembinaan kreativitas pegawai 3.94 78.88 Cukup
4 Pembinaan kerja sama pegawai 4.16 83.29 Baik
5 Pembinaan inisiatifpegawai 4.04 80.76 Baik
4.00 80.03 Baik
Rata-Rata
35. 1. Pembinaan Disiplin Pegawai oleh Pimpinan Atasan Langsung
di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi
Hasil penelitian menunjukkan aspek pembinaan disiplin pegawai sudah
memberikan gambaran cukup baik dengan skor rata-rata adalah 3,99 dengan
tingkat capaian sebesar 79,77%, artinya pembinaan disiplin pegawai oleh
pimpinan atasan langsung di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi cukup
terlaksana dengan baik.
Skor rata-rata terendah pada pernyataan pimpinan memberikan pujian bagi pegawai
yang mentaati aturan-aturan kantor setiap minggunya pada saat pertemuan atau saat
apel pagi, yaitu 3,50 dengan tingkat capaian 70% berada pada kategori cukup.
Penyebab: pimpinan pada saat apel pagi maupun saat pertemuan lain hanya
mengingatkan pada pegawai untuk mematuhi peraturan-peraturan kantor tanpa
memberikan apresiasi atau reward pada pegawai yang telah mematuhi peraturan kantor
dengan baik.
Usaha: pimpinan yaitu dengan cara pimpinan lebih memperhatikan pegawai
terutama dalam hal disiplin, seperti melakukan pengawasan dengan memperhatikan
pegawai yang belum disiplin dan memberikan pujian pada pegawai yang telah disiplin
sehingga menjadi contoh teladan bagi pegawai yang belum disiplin.
36. Pembahasan
2. Pembinaan Tanggung Jawab Pegawai oleh Pimpinan Atasan
Langsung di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi
Hasil penelitian menunjukkan aspek pembinaan tanggung jawab pegawai
sudah memberikan gambaran cukup baik dengan skor rata-rata adalah 3,87
dengan tingkat capaian sebesar 77,44%, artinya pembinaan tanggung jawab
pegawai oleh pimpinan atasan langsung di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi cukup terlaksana dengan baik.
Skor rata-rata terendah pada pernyataan pimpinan memberikan pujian bila
pegawai melakukan pekerjaan dengan baik, yaitu 3,59 dengan tingkat capaian
71,74% berada pada kategori cukup.
Penyebab: keakraban dan interaksi pimpinan dengan pegawai yang kurang
hangat sehingga masih adanya rasa segan atau jarak antara pegawai dengan
pimpinan, serta karena pimpinan seringkali memiliki pekerjaan yang banyak dan
kurang memiliki waktu untuk memperhatikan pekerjaan para pegawainya.
Usaha: pimpinan lebih memberikan perhatian dan pujian bagi pegawai yang
melakukan pekerjaan dengan baik, sehingga dapat mendorong semangat kerja
pegawai dan kinerja pegawai akan meningkat. Kemudian, pimpinan sebaiknya
dapat membagi setiap pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai dengan tanggung
jawab dan kemampuan pegawai, sehingga pimpinan hanya berperan untuk
mengkoordinir dan mengawasi setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai.
37. Pembahasan
3. Pembinaan Kreativitas Pegawai oleh Pimpinan Atasan
Langsung di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi
Hasil penelitian menunjukkan aspek pembinaan kreativitas pegawai sudah
memberikan gambaran cukup baik dengan skor rata-rata adalah 3,94 dengan
tingkat capaian 78,88%, artinya pembinaan kreativitas pegawai oleh pimpinan
atasan langsung di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi cukup
terlaksana dengan baik.
Skor rata-rata terendah pada pernyataan pimpinan membantu pegawai dalam
mengembangkan keahlian yang dimiliki secara optimal, yaitu 3,48 dengan tingkat capaian
69,57% berada pada kategori kurang.
Penyebab: pimpinan masih belum sepenuhnya mengetahui keahlian yang dimiliki oleh
setiap pegawainya sehingga keahlian pegawai tersebut tidak dapat terealisasikan secara
maksimal. Serta pegawai sendiri juga tidak mengetahui keahlian apa yang dimilikinya
sehingga keahlian tersebut sulit untuk dikembangkan oleh pimpinan.
Usaha: pimpinan dalam mengembangkan keahlian pegawai secara optimal yaitu dengan
mengamati dan mencari tahu terlebih dahulu keahlian-keahlian apa saja yang dimiliki oleh
setiap pegawainya. Setelah pimpinan mengetahuinya, pimpinan dapat memberikan
pengarahan kepada pegawai akan pentingnya kreativitas dalam bekerja kepada pegawai dan
ikut membimbing pegawai dalam menggali keahlian yang dimiliki sehingga pegawai dapat
terpacu dalam meningkatkan kreativitas yang ada pada diri pegawai.
38. Pembahasan
4. Pembinaan Kerja Sama Pegawai oleh Pimpinan Atasan
Langsung di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi
Hasil penelitian menunjukkan aspek pembinaan kerja sama pegawai sudah
memberikan gambaran yang sudah baik dengan skor rata-rata adalah 4,16 dengan
tingkat capaian sebesar 83,29%, artinya pembinaan kerja pegawai oleh pimpinan atasan
langsung di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi sudah terlaksana dengan
baik.
Skor rata-rata terendah pada pernyataan pimpinan mengarahkan potensi yang dimiliki
pegawai dalam bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaaan, yaitu 4,00 dengan tingkat capaian
80% berada pada kategori baik.
Penyebab: pimpinan lebih terfokus pada hasil kerja pegawai tanpa memperhatikan cara atau
proses kerja setiap pegawainya dalam sebuah tim, sehingga pimpinan tidak dapat mengarahkan
potensi pegawai dalam bekerjasama. pimpinan lebih mementingkan pekerjaan secepatnya selesai
tanpa memperhatikan dan membagi pekerjaan tersebut secara tepat pada setiap pegawai.
Usaha: pimpinan dalam setiap pekerjaan yang akan dilakukan dalam bentuk tim/kelompok,
pimpinan seharusnya dapat melibatkan seluruh pegawainya dan membimbing kerja sama pegawai
agar potensi setiap pegawai dapat diberdayakan sepenuhnya dalam menyelesaikan pekerjaan.
Pimpinan juga harus mengawasi pekerjaan pegawai dalam bekerjasama agar pimpinan lebih
mudah mengetahui dan menilai potensi masing-masing pegawai, dimana hasil dari pengawasan
tersebut dapat menjadi pedoman bagi pimpinan dalam membimbing dan memberikan pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan pegawai.
39. Pembahasan
5. Pembinaan Inisiatif Pegawai oleh Pimpinan Atasan Langsung
di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi
Hasil penelitian menunjukkan aspek pembinaan inisiatif pegawai sudah
memberikan gambaran yang sudah baik dengan skor rata-rata adalah 4,04 dengan
tingkat capaian sebesar 80,76%, artinya pembinaan inisiatif pegawai oleh pimpinan
atasan langsung di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi sudah terlaksana
dengan baik.
Skor rata-rata terendah pada pernyataan pimpinan mengikutsertakan pegawai
dalam kegiatan di luar rutinitas kerja kantor yaitu 3,73 dengan tingkat capaian 74,67%
berada pada kategori cukup.
Penyebab: pimpinan masih belum memberikan kepercayaan penuh pada
pegawainya dalam mengikuti kegiatan di luar rutinitas kerja kantor karena kinerja
pegawai yang masih dianggap rendah sehingga belum mampu diikutsertakan dalam
kegiatan tersebut. Serta masih belum adanya inisiatif dalam diri pegawai untuk
mengusulkan dirinya agar dapat terlibat aktif dalam kegiatan luar kantor kepada
pimpinan
Usaha: memberikan kepercayaan penuh serta arahan kepada pegawai untuk ikut
serta dalam kegiatan luar rutinitasnya sehingga pegawai merasa adanya dorongan dan
perhatian dari pimpinan untuk mengikuti kegiatan tersebut.
40. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan mengenai
Pembinaan Kinerja Pegawai oleh pimpinan Atasan Langsung di
Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi sudah terlaksana dengan
baik. Hal ini berbeda dengan fenomena-fenomena yang penulis
temukan dilapangan. Hal tersebut terjadi dikarenakan kelemahan
sebagai berikut :
1. Pada saat melakukan pengamatan penulis tidak menggunakan
alat ukur.
2. Kurangnya keterbukaan responden dalam mengisi informasi
melalui angket penelitian.
41. Pembinaan disiplin pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi
sudah terlaksana dengan cukup baik dengan tingkat capaian sebesar 79,77%.
Pembinaan tanggung jawab pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi sudah terlaksana dengan cukup baik dengan tingkat capaian
sebesar 77,44%.
Pembinaan kreativitas pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi sudah terlaksana dengan cukup baik dengan tingkat capaian
sebesar 78,88%.
Pembinaan kerja sama pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi sudah terlaksana dengan baik dengan tingkat capaian sebesar
83,29%.
Pembinaan inisiatif pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi
sudah terlaksana dengan baik dengan tingkat capaian sebesar 80,76%.
Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan kinerja
pegawai oleh pimpinan atasan langsung di Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi sudah terlaksana dengan baik dengan tingkat capain sebesar
80,03%.
42. Berdasarkan kesimpulan mengenai pembinaan kinerja
pegawai oleh pimpinan atasan langsung di Kantor
Kementerian Agama Kota Bukittinggi, maka peneliti
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
Bagi pegawai.
Bagi pimpinan.
Bagi pembaca dan peneliti.