SlideShare a Scribd company logo
1 of 83
PENILAIAN KINERJA 
MULYONO
TUJUAN PENILAIAN PRESTASI KERJA 
• Meningkatkan prestasi kerja guru baik secara individu maupun kelompok. 
• Mendorong kinerja Sumber Daya Manusia secara keseluruhan yang direfleksikan dalam 
kenaikan produktivitas. 
• Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan hasil kerja dan 
prestasi kerja. 
• Membantu sekolah untuk dapat menyusun program pengembangan dan pelatihan 
guru/pegawai yang lebih tepat guna. 
• Menyediakan alat/sarana untuk membandingkan prestasi kerja guru/pegawai dengan gajinya 
atau imbalannya. 
• Memberikan kesempatan pada guru/pegawai untuk mengeluarkan perasaannya.
TUJUAN PENILAIAN KINERJA 
a. Sebagai dasar pemberian reward and punishment. 
b. Sebagai kriteria dalam riset personil. 
c. Sebagai prediktor. 
d. Sebagai dasar untuk membantu merumuskan tujuan program 
training. 
f. Sebagai feedback bagi guru itu sendiri. 
g. Sebagai bahan kaji bagi organisasi dan pengembangannya.
EVALUASI KINERJA 
• Karena akan mendorong peningkatan kualitas organisasi serta unsur-unsur 
di dalam organisasi yang bersangkutan. 
• Evaluasi atau penilaian Kinerja dapat menjadi landasan penting bagi upaya 
meningkatkan produktivitas suatu organisasi serta dapat menjadi umpan 
balik atas kinerja. 
• Evaluasi kinerja merupakan suatu proses umpan balik atas kinerja di masa 
lalu yang berguna untuk meningkatkan produktivitas di masa mendatang. 
• Masalah kinerja merupakan hal yang sangat penting untuk mendapat 
perhatian sungguh-sungguh dalam setiap organisasi.
OBYEKTIVITAS DALAM PENILAIAN 
KINERJA • Penilaian tidak boleh didasarkan pada suka tidak suka. 
• Penilaian kinerja harus mengacu pada suatu yang obyektif berlaku dan baku. 
• Standar atau ukuran kinerja yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi 
terhadap kinerja. 
• Mewujudkan kinerja yang baik diperlukan evaluasi. 
• Baik itu evaluasi proses ataupun evaluasi hasil akhir.
DEFINISI PENILAIAN KINERJA 
• Pencapaian kinerja tersebut diperlukan agar pedoman yang merupakan 
dasar bagi penilaian dapat diperoleh pada tingkat obyektifitas yang baik. 
• Kualitas kinerja seorang pegawai atau guru diperlukan suatu performance 
appraisal atau penilaian kinerja, 
• Standar kinerja sebagai dasar agar dapat diketahui perbandingan antara 
kinerja aktual dengan kinerja yang ideal (seharusnya). 
• Agar penilaian kinerja yang dilakukan dapat bersifat objektif.
KESUKARAN DALAM PENILAIAN KINERJA 
1. Kekurangan standar 
2. Standar yang tidak relevan atau subyektif 
3. Standar yang tidak realistis 
4. Ukuran yang jelek atas kinerja 
5. Kesalahan menilai 
6. Umpan balik yang jelek terhadap karyawan 
7. Komunikasi yang negatif 
8. Kegagalan untuk menerapkan data evaluasi.
MENGHINDARI MASALAH PENILAIAN KINERJA 
• Pelaksanaan penilaian kinerja dapat dipertanggung jawabkan dalam segi keobyektifannya. 
• Tujuan dilaksanakannya penilaian kinerja dapat tercapai secara optimal sehingga dapat 
diperoleh manfaat yang besar bagi peningkatan kinerja dan produktivitas organisasi. 
• Manajemen kinerja merupakan suatu upaya untuk mencapai peningkatan yang terus menerus 
dalam kinerja baik kinerja individu pegawai/guru maupun kinerja organisasi, 
• Pengembangan dan peningkatan kinerja menjadi hal yang amat menentukan dalam pencapaian 
tujuan organisasi.
PROSES MANAJEMEN KINERJA 
• Dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi kesenjangan kinerja antara 
kinerja aktual dengan kinerja yang diharapkan sesuai rencana dan target kinerja 
yang telah ditentukan. 
• Meningkatnya tuntutan masyarakat akan peran organisasi serta perubahan dalam 
kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat sebagai dampak dari globalisasi 
dewasa ini. 
• Memerlukan respon organisasi untuk secara terus menerus melakukan peninjauan 
akan rencana dan target kinerjanya, 
• Respons di dalam organisasi terhadap semua itu akan tepat dan efektif, 
• Peran organisasi akan tetap dirasakan secara lebih baik dan meningkat oleh 
masyarakat.
PENGEMBANGAN KINERJA PEGAWAI 
• Diperlukan upaya organisasi untuk terus menerus 
mengembangkan kinerja pegawai agar dapat mengantisipasi 
berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. 
• Harus merupakan suatu keterkaitan dengan tujuan dan strategi 
pada organisasi.
PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI 
• Perlu dilakukan dalam bingkai organisasi yang dapat 
mengkondisikan dan mendorong terjadinya proses 
pengembangan dan peningkatan kinerja individu pegawai.
PENGEMBANGAN KINEJA INDIVIDU PEGAWAI 
• Harus merupakan penjabaran dari rencana strategi organisasi 
agar arah dan tujuan serta target kinerja yang ingin dicapai dan 
dikembangkan menjadi bagian yang terintegrasi dengan tujuan 
organisasi.
PENGEMBANGAN KINERJA SDM 
• Dalam organisasi merupakan suatu proses 
yang berkelanjutan.
SIKLUS PROSES PENGEMBANGAN 
KINERJA 
• Tahap perencanaan kinerja, 
• Tahap eksekusi yang mencakup monitoring perkembangan, 
coaching, supervisi dan penyesuaian rencana, 
• Tahap penilaian atas hasil kerja,
PERENCANAAN HASIL 
• Kriteria persetujuan hasil berdasarkan tujuan kinerja 
dan pemilihan kompetensi yang dapat mendukung 
kinerja.
COACHING 
• Kerjasama antara pimpinan dan pegawai dalam mendiskusikan kemajuan pegawai, 
melakukan bimbingan individual, pengujian dan penyesuaian persetujuan, serta 
pemberian umpan balik. 
• Penilaian dimaksudkan untuk melihat apakah seluruh kesepakatan terpenuhi.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BERORIENTASI PEKERJAAN 
• Tahapan dimana pengembangan kompetensi pegawai dilakukan melalui berbagai 
kegiatan seperti kursus atau pelatihan dalam pekerjaan atau kegiatan lain yang 
merupakan program pengembangan pegawai. 
• Pengembangan pegawai diperlukan bagi peningkatan kinerja organisasi secara 
keseluruhan, 
• Pengembangan kinerja pegawai secara individual perlu menjadi bagian dari strategi 
organisasi.
APLIKASI DARI MANAJEMEN KINERJA 
• Dalam organisasi harus dapat memungkinkan 
kondusifitas organisasi bagi terjadinya 
pengembangan yang berkesinambungan.
PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KINERJA 
• Perlunya menjadikan organisasi sebagai pembelajar (Learning Organization), 
• Pembelajaran dalam konteks pengembangan dan peningkatan kinerja juga dikemukakan 
oleh Rampersad (2003) dalam bukunya Total Performance Scorecard (TPS) yang 
menyatakan bahwa terdapat tiga komponen penting dalam TPS yaitu Perbaikan, 
Pengembangan dan Pembelajaran. 
• Ketiga komponen tersebut amat penting dalam upaya mendorong pada terwujudnya 
kinerja organisasi dan kinerja individu yang tinggi, 
• Organisasi perlu mempunyai orientasi pada pembelajaran yang tinggi, karena baik 
peningkatan maupun pengembangan semuanya melibatkan aktivitas belajar.
PENGEMBANGAN ORGANISASI 
• Pengembangan organisasi menjadi organisasi pembelajar dapat 
mendorong pada pengembangan kinerja baik secara individu 
maupun organisasi.
WUJUD DARI ORGANISASI PEMBELAJAR 
• Pengembangan dan perbaikan kinerja individu pegawai akan menjadi bagian dari sikap 
dan prilaku pegawai dalam menjalankan tugasnya, 
• Anggota organisasi menjadikan belajar sebagai bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan 
peran dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dalam organisasi. 
• Pada dasarnya merupakan kondisi yang menjadi prasarat bagi pengembangan dan 
peningkatan kinerja individu pegawai, sebab peran individu itu sendiri di dalamnya akan 
juga menentukan pada keberhasilannya.
PERAN INDIVIDU PEGAWAI DALAM PENGEMBANGAN KINERJA 
• Program peningkatan kinerja hendaknya mendorong dalam upaya 
untuk mengembangkan individu. 
• Individu akan menyadari tentang perlunya pengembangan 
kinerjanya. dan tentang apa dan bagaimana mengembangkan dan 
meningkatkannya. 
• Pada individu pegawai juga perlu agar dapat menghubungkan antara 
tujuan individu pegawai dengan tujuan organisasi. 
• Pada individu pegawai akan makin terdorong dalam pengembangan 
dan meningkatkan kinerjanya. 
• Pengembangan kinerja individu yang efektif memerlukan sistem 
manajemen kinerja yang yang tepat.
DEFINISI ORGANISASI PEMBELAJAR 
• Organisasi yang seluruh anggotanya 
mempunyai orientasi pada pembelajaran 
sehingga pembelajaran yang terjadi dari 
mulai tingkatan individu sampai ke 
tingkatan organisasi.
SISTEM MANAJEMEN KINERJA 
1. Pernyataan yang jelas akan tujuan organisasi/tim yang memungkinkan 
kinerja individu terarah pada tujuan serta sebagai dasar evaluasi 
kinerja. 
2. Identifikasi yang jelas akan kompetensi utama yang diperlukan oleh 
pekerjaan. 
3. Manajemen kinerja hendaknya menggunakan metode kolaborasi dalam 
mengembangkan kinerja individu serta menentukan indikator kinerja 
kunci.
4. Melakukan feedback atau umpan balik secara teratur atas kinerja, 
5. Organisasi hendaknya menyediakan kesempatan pelatihan dan 
pengembangan. 
6. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai yang dapat 
mendukung pada tercapainya kinerja tingkat tinggi (high-level 
performance).
PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN 
KINERJA 
• Pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan organisasi yang tidak 
pernah berakhir. 
• Tidak hanya dilakukan jika terjadi kesenjangan antara kinerja aktual 
dengan kinerja yang diharapkan. 
• Harus tetap dilakukan meskipun tidak terjadi kesenjangan, 
• Perubahan lingkungan eksternal organisasi yang sangat cepat 
dewasa ini akan mendorong pada meningkatnya tuntutan yang 
lebih tinggi pada organisasi.
STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KINERJA 
BERKESINAMBUNGAN 
• Pendidikan dan Pelatihan nampaknya perlu mendapat perhatian dalam 
mengembangkan dan meningkatkan kinerja. 
• Menentukan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan adalah bagaimana 
organisasi melihat dan memperlakukan kegiatan pembelajaran dalam 
organisasi. 
• Strategi pengembangan organisasi ke arah organisasi pembelajar 
(Learning Organization) menjadi amat penting agar pengembangan dan 
peningkatan kinerja pegawai menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan 
dari organisasi.
KONDISI ORGANISASI 
• Memberikan dorongan untuk terjadinya proses 
pengembangan kinerja pegawai yang efektif, 
karena kondisi tersebut merupakan salah satu 
fondasi bagi pengembangan kinerja.
KINERJA SEBAGAI SUATU ORGANISASI 
• Dalam Sekolah terdapat kerjasama kelompok orang (kepala sekolah, guru, Staf dan 
siswa) yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan yang telah ditetapkan 
sebelumnya. 
• Semua komponen yang ada di sekolah merupakan bagian yang integral, artinya 
walaupun dalam kegiatannya melakukan pekerjaan sesuai dengan fungsi masing-masing 
tetapi secara keseluruhan pekerjaan mereka diarahkan pada pencapaian tujuan 
organisasi sekolah.
KINERJA SEBAGAI SALAH SATU ANGGOTA ORGANISASI SEKOLAH 
• Tenaga pendidik/guru menduduki peran yang amat penting dalam proses 
pendidikan dan pembelajaran dalam mempersiapkan peserta didik untuk 
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN 
• Personil/Sumberdaya manusia yang terlibat 
dalam proses pendidikan, baik itu Pendidik 
seperti guru maupun tenaga Kependidikan 
seperti tenaga Administratif.
ORGANISASI SDM 
• Masalah sumberdaya manusia menjadi hal yang sangat dominan 
dalam proses pendidikan/pembelajaran. 
• Mengelola sumberdaya manusia merupakan bidang yang sangat 
penting dalam melaksanakan proses pendidikan/pembelajaran di 
sekolah. 
• Diantara SDM tersebut yang paling berhubungan langsung dengan 
kegiatan pendidikan/ pembelajaran adalah Guru.
DEFINISI KUALITAS KINERJA PENDIDIK/GURU 
• Proses pembelajaran akan memberikan dampak yang sangat besar 
bagi kualitas hasil pembelajaran, yang pada akhirnya akan 
menentukan pada kualitas lulusannya.
GURU MAU MENERIMA SEBUAH PEKERJAAN SEBAGAI PENDIDIK 
• Jika ia mempersiapkan diri dengan kemampuan untuk 
melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan yang dituntut 
oleh organisasi (sekolah).
KUALITAS KINERJA 
• Merupakan suatu kontribusi penting yang akan menentukan bagi 
keberhasilan proses pendidikan di Sekolah. 
• Pengembangan kinerja guru untuk terus meningkat dan ditingkatkan menjadi 
hal yang amat mendesak. 
• Memperhatikan tuntutan masyarakat yang terus meningkat berkaitan 
dengan kualitas pendidikan, akan berimplikasi pada makin perlunya 
peningkatan kualitas kinerja guru. 
•
KINERJA GURU 
• Prilaku yang dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik 
dan pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan kriteria tertentu. 
• Kinerja seseorang Guru akan nampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari. 
• Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan cara/kualitas 
dalam melaksanakan kegiatan/tugas.
PEMAHAMAN KONSEP KINERJA 
• Kinerja guru pada dasarnya merupakan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas dan 
kewajibannya sebagai seorang pengajar dan pendidik di sekolah yang dapat 
menggambarkan mengenai prestasi kerjanya dalam melaksanakan semua itu, dan hal 
ini jelas bahwa pekerjaan sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, 
tanpa memiliki keahlian dan kwalifikasi tertentu sebagai guru.
KINERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN PERAN DAN TUGASNYA 
DI SEKOLAH 
• Proses pembelajaran dalam konteks sekarang ini memerlukan pengembangan dan perubahan kearah yang 
lebih inovatif, 
• Kinerja inovatif guru menjadi hal yang penting bagi berhasilnya implementasi inovasi pendidikan dalam 
rangka meningkatkan kualitas pendidikan/ pembelajaran. 
• Kinerja inovatif seorang guru dalam upaya mencapai proses belajar mengajar yang efektif dan fungsional 
bagi kehidupan seorang siswa jelas perlu terus dikembangkan.
FAKTOR PENGARUH KINERJA GURU 
• Perbaikan secara terus menerus kualitas pembelajaran perlu menjadi suatu sikap 
profesional sebagai pendidik, 
• Pengembangan hal-hal yang inovatif mesti menjadi konsern guru dalam upaya 
meningkatkan kualitas pendidikan. 
• Kreativitas dan kinerja inovatif menjadi amat penting, terlebih lagi dalam konteks 
globalisasi dewasa ini yang penuh dengan persaingan dalam berbagai bidang kehidupan. 
• Kinerja inovatif termasuk bagi guru perlu terus di dorong dan dikembangkan, terlebih lagi 
bila mengingat berbagai tuntutan perubahan yang makin meningkat.
KINERJA INOVATIF 
(INOVATIVE PERFORMANCE) 
• Kinerja yang dalam melaksanakannya disertai dengan penerapan hal-hal 
baru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, 
• Ciri kinerja atau tugas yang harus dikerjakan menggambarkan ciri/feature 
atau kegiatan kinerja yang harus dilaksanakan oleh guru, 
• Inovatif merupakan sifat yang menggambarkan kualitas bagaimana guru 
melaksanakan tugas dengan inovatif atau dengan memanfaatkan serta 
mengaplikasikan hal-hal baru, baik berupa ide, metode, maupun produk 
baru dalam melaksanakan pekerjaan guna meningkatkan kualitas 
pendidikan atau pembelajaran.
DEFINISI KINERJA INOVATIF GURU 
• Kinerja yang menerapkan hal-hal baru dalam 
meksanakan peran dan tugas yang diemban oleh guru. 
• Konteks pada pelaksanaan tugas dan kewajiban yang 
harus dilaksanakan guru sebagai pendidik di sekolah.
JENIS TENAGA PENDIDIK 
• Tenaga Pendidik di Perguruan Tinggi disebut Dosen. 
• Tenaga Pendidik pada Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar dan 
Menengah di sebut Guru. 
• Meskipun sama-sama sebagai Pendidikan namun peran dan fungsi 
mereka sedikit berbeda. 
• Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005.
DEFINISI GURU PROFESIONAL 
• Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, 
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan 
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 
• Guru mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, 
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. 
• Peran guru sangat dominan dalam membentuk peserta didik menjadi manusia 
yang berkualitas.
• Peningkatan kemampuan tenaga pendidik termasuk Guru nampak menunjukan konsern 
yang makin meningkat. 
• Sertifikasi tenaga pendidik yang akan berdampak pada tambahan imbalan jelas akan 
cukup membantu dalam meningkatkan kinerja Guru/tenaga pendidik dalam upaya 
meningkatkan kualitas pendidikan. 
• Kinerja guru sebagai pelaksanaan tugas dan kewajiban sebagai pendidik merupakan 
salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam keberhasilan pendidikan. 
• Tujuan dan putusan penting tentang pendidikan yang dibuat oleh para pembuat 
kebijakan sebenarnya dilaksanakan dalam situasi belajar mengajar di kelas.
TUGAS/KEWAJIBAN GURU 
• Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta 
menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. 
• Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan 
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 
• Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, 
atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
• Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai 
agama dan etika; 
• Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. 
• Kewajiban guru pada dasarnya merupakan kegiatan yang harus dilakukan guru dalam menjalankan 
peran dan tugasnya di sekolah, dimana aspek pembelajaran merupakan hal yang utama yang harus 
dilaksanakan oleh guru,
PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU 
• Sebagai pendidik guna meningkatkan kemampuan dalam melaksana- kan tugas. 
• Sebagai pendidik serta sebagai fihak yang cukup dominan dalam proses pembelajaran. 
• Guru merupakan pekerjaan profesional yang memerlukan keahlian khusus sebagai 
pendidik/pengajar. 
• Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang 
kependidikan.
TUGAS GURU SEBAGAI PROFESI 
• Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan 
dan teknologi. 
• Melatih berarti mengembangkan keterampilan yang diperlukan oleh 
masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam 
permasalahan yang dihadapi masyarakat.
• Dalam melaksanakan tugas tersebut, dengan mengingat tantangan 
pendidikan yang terus berubah. 
• Kinerja guru perlu dilakukan secara inovatif guna beradaptasi dan 
mengantisipasi perubahan masyarakat yang cepat serta berbagai 
kebijakan baru pemerintah dalam bidang pendidikan. 
• Meskipun pendekatan dalam pembelajaran dewasa ini menitik 
beratkan pada belajar siswa (student-centered learning), namun hal 
itu tidak berarti peran guru dalam proses pembelajaran menjadi 
tidak penting, bahkan dalam kenyataannya hal itu justru akan makin 
menuntut kemampuan guru untuk mendorong terjadinya belajar 
siswa melalui berbagai cara baru (inovasi) agar dalam mengelola 
pembelajaran dapat menciptakan situasi kondusif bagi 
berkembangnya belajar siswa secara optimal.
PROSES PEMBELAJARAN/BELAJAR MENGAJAR 
• Peran Guru amat penting dalam mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif bagi pencapaian 
tujuan pendidikan, 
• Secara sederhana dalam suatu kegiatan pendidikan/pembelajaran seorang Guru mempunyai tugas 
untuk melaksanakan perencanaan tentang apa dan bagaimana suatu proses pembelajaran. 
• Guru melaksanakan proses pembelajaran di kelas, dalam proses ini guru menentukan strategi, 
metoda, serta media pembelajaran yang digunakan guna menciptakan.
• Proses pembelajaran yang efektif dalam rangka mencapai 
tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran. 
• Langkah berikutnya adalah evaluasi sebagai cara untuk 
mengetahui bagaimana pencapaian tujuan dalam bentuk 
kompetensi-kompetensi siswa yang dicapai setelah mengikuti 
proses pembelajaran. 
• Penyusunan rencana pembelajaran merupakan langkah 
persiapan yang dilakukan guru sebelum melakukan proses 
pembelajaran di kelas.
• Sedangkan langkah evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui 
bagaimana hasil peroses pembelajaran, apakah telah sesuai 
dengan yang direncanakan atau tidak. 
• Hasil evaluasi ini merupakan bahan penting untuk 
memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. 
• Proses yang dikemukakan di atas, pada dasarnya 
merupakan kegiatan umum yang dalam kenyataannya cukup 
kompleks dan bersifat interaktif dengan berbagai faktor yang 
dapat mempengaruhi kualitas suatu proses pembelajaran.
INPUT/OUTPUT 
• Input Siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran membawa di 
dalam dirinya berbagai karakteristik individu yang akan berpengaruh 
dalam interaksi edukatif dalam proses pembelajaran, 
• Input instrumental dimana guru akan berperan penting di dalamnya 
juga akan ditentukan oleh bagaimana program pembelajaran, 
penggunaan metoda, media, serta bahan ajar dipergunakan dalam 
menciptakan proses pembelajaran.
• Input lingkungan seperti kondisi fisik, kondisi sosial dan budaya juga tidak 
dapat diabaikan karena hal itu juga akan menentukan pada kualitas 
pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. 
• Faktor-faktor input tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi pada 
kualitas output yang diharapkan. 
• Dalam proses pembelajaran tersebut dengan berbagai faktor yang 
berpengaruh, guru sebagai pendidik harus mendesain/merekayasa 
kegiatan /proses pembelajaran agar dapat mencapai tujuan yang telah 
ditentukan.
• Mengelola pembalajaran memerlukan perubahan yang terus menerus mengingat faktor-faktor 
input yang terus mengalami perubahan, sehingga kinerja guru sebagai pendidik 
dalam proses pembelajaran perlu terus mengembangkan kemampuannya dalam 
beradaptasi dengan berbagai perubahan tersebut. 
• Perubahan yang terjadi dalam masyarakat baik melalui input maupun lingkungan 
masyarakat secara keseluruhan menuntut pada kemampuan guru yang makin 
meningkat dalam melaksanakan tugasnya. 
• Guru perlu mengembangkan berbagai cara baru yang dapat meningkatkan kualitas 
belajar peserta didik, inovasi dalam melaksanakan tugas tersebut menjadi pendorong 
untuk melaksanakan tugas pendidikan secara inovatif.
• Merekayasa pembelajaran secara terus menerus sesuai 
perkembangan yang terjadi menjadi syarat penting guna 
menciptakan pembelajaran yang efektif. 
• Melakukan rekayasa pembelajaran banyak faktor yang perlu 
dipertimbangkan agar hal tersebut dapat selalu sejalan 
dengan prinsip-prinsip pendidikan dan pembelajaran, tidak 
hanya sekedar melakukan perubahan yang tidak mengarah 
pada pencapaian efektivitas pendidikan dan pembelajaran. 
• Seorang guru hendaknya berperilaku yang mempunyai pola 
interaksi di dalam proses belajar secara efektif, apabila 
mereka memiliki keinginan untuk memahami peserta didik 
sesuai dengan kebutuhannya.
• Kemampuan berinteraksi dari guru tidak akan berarti apa-apa 
seandainya mereka memiliki motivasi yang rendah, terhadap 
penyesuaian dengan lingkungan, baik terhadap kebijakan dan 
tujuan atau strategi pengajaran tersebut. 
• Dengan mengingat bahwa keadaan lingkungan tidak mudah 
terkontrol, maka seorang guru harus terbuka, penuh dengan 
pertimbangan, mampu mendengar, dan bijaksana.
• Menyikapi hal tersebut maka guru senantiasa mampu 
memodifikasi perilaku terhadap tuntutan yang ada atau 
timbul, terutama dalam proses belajar mengajar, ke arah 
pemberian harapan yang positif untuk peningkatan motivasi 
belajar. 
• Tugas guru dalam meningkatkan mutu serta produktifitas 
tidak dapat terpisahkan dari keseluruhan tugas dalam 
perasionalisasi pendidikan di sekolah. 
• Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan tidaklah hanya 
menggantungkan diri pada usaha pemberian program 
pengajaran semata-mata.
• Program tersebut perlu didukung oleh motivasi, sistem pengelolaan, administrasi dan 
supervisi pendidikan. 
• Penyelenggaraan proses pendidikan dapat mencapai hasil yang optimal bila perhatian 
pimpinan lebih banyak dipusatkan kepada guru. 
• Guru dalam hal ini hanya merupakan pelaksana operasionalisasi program pendidikan, 
namun demikian dalam berkinerja, guru dapat mengembangkan inovasi dalam 
melaksanakan tugasnya, ini berarti kinerja inovatif merupakan hal yang penting.
• Pihak manapun mengakui bahwa di dalam sistem persekolahan, kurikulum, sarana dan 
prasarana merupakan faktor-faktor penting yang tidak bisa kita abaikan dalam suatu proses 
pendidikan/ pembelajaran. 
• Akan tetapi tanpa kehadiran guru yang bermutu, inovatif, berdedikasi tinggi dan berwibawa, 
semua yang tersebut di atas tidaklah berarti banyak.
• Menurut Bransford et.al (dalam Hammond&Bransford (ed), 
2005:49), dalam melaksanakan tugasnya guru dapat 
mengembangkan keahlian rutin (routine experts) dan 
keahlian adaptif (adaptive experts), perbedaan kedua hal 
tersebut adalah : 
• “Routine experts develop a core competencies that they 
apply throughout their lives with greater and greater 
efficiency. Adaptive experts are much more likely to change 
their core competencies and continually axpand the breadth 
and depth of their expertise”.
• Keahlian rutin merupakan keahlian guru dalam melaksanakan tugasnya 
yang berulang-ulang, semakin ahli seorang guru dalam keahlian ini, 
maka pekerjaan yang dilakukannya akan makin efisien, sebaliknya 
keahlian adaptif menunjukan kemampuan untuk melakukan perubahan 
serta memperluas dan memperdalam keahliannya dalam melaksanakan 
tugasnya sebagai pendidik/pengajar. 
• Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran seorang guru dapat 
menjadi agen pembelajaran yang menitik beratkan pada efisiensi 
dengan kinerja rutin, dan bisa juga mengembangkan kemampuan 
inovasinya dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Dalam kondisi 
yang demkian diperlukan pemaduan antara dimensi efisiensi dengan 
dimensi inovasi, sehingga dapat dicapai suatu kondisi yang seimbang 
dan keahlian adaptif merupakan kondisi yang ideal di mana guru dapat 
melaksanakan tugasnya dalam suatu koridor adaptabilitas yang optimal 
sebagaimana terlihat dalam gambar berikut:
• Kinerja inovatif guru, yakni kinerja dengan mengembangkan 
cara baru melalui pengembangan kreatifitas dalam 
melaksanakan tugas guru dalam pembelajaran. 
• Perlunya kinerja inovatif guru menjadi semakin penting tidak 
hanya berkaitan dengan berbagai kebijakan pembaharuan 
pendidikan yang berasal dari atas (top-down), 
• Namun yang lebih penting adalah tumbuh dan 
berkembangnya krativitas guru dan menerapkannya dalam 
meningkatkan kualitas pembelajaran guna meningkatkan 
kualitas pendidikan.
• Disamping itu tuntutan perubahan menjadikan peran guru dituntut 
kreatif inovatif, dimana dalam konteks globalisasi dewasa ini 
diperlukan output pendidikan yang kreatif-inovatif sebagai 
kemampuan utama yang penting dalam menghadapi persaingan 
yang makin ketat, dan untuk itu diperlukan suatu 
pembelajaran/pengajaran yang kreatif-inovatif. 
• Untuk menghasilkan output/ lulusan yang kreatif diperlukan 
pengajaran yang kreatif. 
• Oleh karena itu kinerja kreatif/inovatif guru dalam melaksanakan 
tugasnya jelas akan turut menentukan keberhasilan pelaksanaan 
setiap program pendidikan/pembelajaran, terlebih lagi dalam situasi 
perubahan yang sangat cepat, di samping kepemimpinan Kepala 
Sekolah juga motivasi dari guru sendiri dalam melaksanakan 
kewajibannya.
• Kepemimpinan Kepala Sekolah mutlak diperlukan dalam 
memimpin organisasi bekerja, karena sikap kepemimpinan 
kepala Sekolah dapat mempengaruhi kinerja guru. 
• Pada akhirnya kelak kinerja guru dapat ditingkatkan dan 
pencapaian tujuan pendidikan dapat dengan mudah 
terlaksana, serta terwujudnya manusia cerdas komprehensif 
dan kompetitif akan dapat benar-benar terwujud sebagai hasil 
dari suatu proses pendidikan/ pem-belajaran. 
• Guru merupakan pekerjaan profesional sehingga tepat untuk 
dikatakan sebagai suatu profesi.
• Sebagai suatu profesi pengembangan kemampuan dan 
peningkatan kompetensi merupakan hal penting yang dapat 
memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan kualitas 
pendidikan dan pembelajaran di sekolah. 
• Dalam Undang No 14 tahun 2005 pasal 20 ayat b disebutkan 
bahwa salah satu tugas guru adalah meningkatkan dan 
mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara 
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, 
teknologi, dan seni. 
• Hal ini mengandung arti bahwa kinerja guru dalam pengembangan 
profesi menjadi gambaran akan pelaksanaan tugas yang 
berorientasi ke depan sebagai dasar yang perlu untuk menghadapi 
berbagai tantangan perubahan sebagai akibat dari Globalisasi.
• Untuk lebih memahami makna pengembangan profesi, terlebih 
dahulu akan dikemukakan tentang konsep prosesi Secara 
etimologi, profesi berasal dari istlah bahasa inggris profession atau 
bahas latin profecus, yang artinya mengakui, pengakuan, 
menyatakan mampu, atau ahli dalam melaksanakan pekerjaan 
tertentu. Pengakuan dari siapa?, dari diri sendiri, dari orang lain 
atau dari lembaga profesi. 
• Kalau pengakuan itu datang dari penyandang profesi itu, muncul 
beberapa pertanyaan. Apakah kemampuan yang diakui atau 
diklaimnya itu benar-benar sebuah kenyataan? Apakah pengakuan 
itu tidak lebih dari sebuah kesombongan?. Tidakkah pengakuan itu 
tidak lebih dari “riak-riak air yang sesungguhnya mengimplisistkan 
kedangkalan derajat profesional penyandang profesi itu? Apakah 
benar-benar ada bukti formal dan material yang memperkuat 
pengakuan itu.
• Penyandang profesi boleh mengatakan bahwa dia mampu atau ahli 
dalam melaksanakan pekerjaan tertentu asalkan pengakuannya 
disertai bukti riil bahwa dia benar-benar mampu melaksanakan 
suatu pekerjaan yang diklaim sebagai keahliannya. 
• Akan tetapi , pengakuan itu idealnya berasal dari masyarakat atau 
pengguna jasa penyandang profesi itu atau berangkat dari karya 
ilmiah atau produk kerja lain yang dihasilkan oleh penyandang 
profesi itu. Pengakuan itu terutama didasari atas kemampuan 
konseptual aplikatif dari penyandang profesi itu (Danim, 2002:21). 
• Secara terminologi, profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan 
yang mensyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakuknya yang 
ditekankan pada pekerjaan mental, bukan pekerjaan manual 
(Danim, 2002:21).
• Kemampuan mental yang dimaksudkan di sini adalah adanya persyaratan 
pengetahuan teoritis akademis sebagai instrument untuk melakukan perbuatan 
praktis. 
• Merujuk pada definisi ini, pekerjaan-pekerjaan yang menuntut keterampilan manual 
atau fisikal, meskipun levelnya tinggi, tidak digolongkan dalam profesi (sekarang ini). 
• Dari sudut sosiologi, Vollmer & Mills (1972) mengemukakan bahwa profesi menunjuk 
pada suatu kelompok pekerjaan dari jenis yang ideal, yang sesungguhnya tidak ada 
dalam kenyataan atau tidak pernah akan tercapai, tetapi menyediakan suatu model 
status pekerjaan yang bisa diperoleh, bila pekerjaan itu telah mencapai 
profesionalisasi secar utuh. Istilah “ideal” itu hanya ada dalam kata, tidak dalam 
realita. 
• Karena sifatnya hanya sebuah abstraksi. Kondisi “ideal” tidak lebih dari harapan yang 
tidak selesai karena fenomena yang ada hanya sebatas mendekati hal yang “ideal” 
itu. Pengembangan professional (professional development) merupakan 
Pengembangan kemampuan profesional yang akan mem-berikan kontribusi pada
• peningkatan kemampuan/kompetensi guru yang pada akhir-nya 
akan berdampak pada makin meningkatnya kualitas 
pembelajaran. 
• Menurut Maggioli, (2004:5) Profes-sional development can 
be defined as a career-long process in whch educators fine-tune 
their teaching to meet student needs . 
• pengembangan profesinal guru dapat menjadikan proses 
pendidikan dan pembelajaran makin meningkat karena 
kemampuan dan kompetensi guru akan terus berkembang.
• Oleh karena itu upaya yang dilakukan oleh guru dalam 
pengembangan profesionalnya sebagai pendidik merupakan 
faktor yang amat penting, karena hal tersebut dapat 
meningkatkan ke-mampuan dan kompetensi pendidik/guru, 
yang nantinya akan dapat memperbaiki secara terus 
menerus proses pembelajaran. 
• Tuntutan profesionalisme guru memerlukan upaya untuk 
terus mengembangkan sikap profesional, melalui 
peningkatan kapasitas guru agar makin mampu 
mengembangkan profesinya dalam menjalankan tu-gasnya di 
sekolah.
• Menurut Roland S. Barth (1990:49) ”The crux of teachers’ 
professional growth, I feel, is the development of a capacity to 
observe and analyze the consequences for students of 
different teaching behaviour and materials, and to learn to 
make continous modification of teaching on the basis of cues 
student convey” hal tersebut sejalan dengan tuntutan 
terhadap profesi, termasuk Profesi Guru, yang selalu 
menuntut upaya peningkatan terus menerus. Pengembangan 
profesional pendidik memerlukan peningkatan kompetensi 
khususnya dalam menghadapi masalah pembelajaran di 
kelas, dan inovasi pembelajaran merupakan hal yang penting 
dalam kompetensi tersebut.
INOVASI PEMBELAJARAN 
1. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah pembe-lajaran 
akan semakin meningkat. 
2. Penyelesaian masalah pembelajaran melalui sebuah 
pengembangan inovasi akan meningkatkan isi, 
masukan, proses, sarana/prasarana dan hasil 
belajar peserta didik.
Peningkatan kemampuan dalam pembelajaran 
tersebut akhirnya akan berdampak pada 
peningkatan kepribadian dan keprofesionalan 
guru untuk selalu berimpovisasi baik melalui 
adopsi, adaptasi, atau kreasi dalam pembela-jaran 
dan bermuara pada peningkatan kualitas 
lulusan dengan demikian peran guru dalam 
meningkatkan mutu pendidikan memerlukan 
sikap inovatif.
INOVASI PENDIDIKAN 
• Sangat besar dan menentukan bagi keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan 
melalui pengembangan inovasi pembelajaran atau inovasi lainnya yang dapat menunjang 
• Semakin meningkatnya kualitas pembelajaran harapan dan tujuan untuk dapat 
menghasil-kan 
lulusan yang makin berkualitas dan siap serta mampu dalam menghadapi persaingan 
akan dapat terwujud.
MANAJEMEN KINERJA DENGAN DUA PENDEKATAN 
(PENDEKATAN BERBASIS KOMPETENSI/COMPETENCY BASED 
PERFORMANCE/CBPM) 
• Melakukan pengembangan kinerja melalui peningkatan 
kemampuan pegawai/guru untuk melakukan suatu pekerjaan 
sesuai dengan peran dan tugasnya,
PENDEKATAN BERBASIS KINERJA (PERFORMANCE BASED 
PERFORMANCE MANAGEMENT/PBPM) 
• Melakukan pengembangan pegawai/guru 
melalui implementasi praktek terbaik (best 
practice) dalam melakukan pekerjaan sesuai 
dengan bidang tugasnya.
PENGEMBANGAN KINERJA 
1). Merupakan faktor yang amat menentukan pada keberhasilan guru pada proses pendidikan dan 
pembelajaran dalam era perkembangan pengetahuan yang sangat cepat dewasa ini. 
2). Pada dasarnya menggambarkan kemampuan suatu profesi termasuk profesi guru untuk terus 
menerus 
melakukan upaya peningkatan kompetensi yang berkaitan dengan peran dan tugas sebagai pendidik. 
3). Kemampuan untuk terus menerus meningkatkan kualitas kinerja yang dilakukan oleh guru akan 
memperkuat kemampuan profesional guru sehingga dengan peningkatan tersebut kualitas proses dan 
hasil pendidikan dan pembelajaran akan makin bermutu. 
4). Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi utk 
menunjukan 
kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya.
MENCIPTAKAN BUDAYA DAN IKLIM YANG 
KONDUSIF 
1). Guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan. 
2). Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga mereka 
mengetahui tujuan dia bekerja, 
3). Para guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan. 
4). Guru harus selalu diberitahu dari setiap pekerjaannya, 
5). Pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan. 
6). Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan.
Title 
Title 
Title 
Title 
Description 
of the 
contents 
Description of 
the contents 
Description 
of the 
contents
Thank You
Thank You 
Kingsoft Office 
Make Presentation much more fun

More Related Content

What's hot

Proses proses penyeliaan ok ( 1.11am) 2
Proses proses penyeliaan ok ( 1.11am) 2Proses proses penyeliaan ok ( 1.11am) 2
Proses proses penyeliaan ok ( 1.11am) 2Ku Adzrie Ku Adnan
 
Integrated performance evaluation strategy
Integrated performance evaluation strategyIntegrated performance evaluation strategy
Integrated performance evaluation strategySetiono Winardi
 
Makalah sebelum uas
Makalah sebelum uasMakalah sebelum uas
Makalah sebelum uasrizalfadli5
 
Merri syafwardi, hapzi ali, draft proposal bab i, ut batam, 2018
Merri syafwardi, hapzi ali, draft proposal bab i, ut   batam, 2018Merri syafwardi, hapzi ali, draft proposal bab i, ut   batam, 2018
Merri syafwardi, hapzi ali, draft proposal bab i, ut batam, 2018merrisya
 
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan - Citra Octavi Putri (19...
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan - Citra Octavi Putri (19...Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan - Citra Octavi Putri (19...
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan - Citra Octavi Putri (19...CitraOctaviaPutri
 
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdmSiska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdmPutriYunanda1
 
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)SiskaPuspitaSari3
 
Kepentingan penyeliaan
Kepentingan penyeliaanKepentingan penyeliaan
Kepentingan penyeliaansha alidrus
 
Tugas 1 MSDM ALIVA NUR Q.(1961074) kp2 2019
Tugas 1 MSDM ALIVA NUR Q.(1961074) kp2 2019Tugas 1 MSDM ALIVA NUR Q.(1961074) kp2 2019
Tugas 1 MSDM ALIVA NUR Q.(1961074) kp2 2019Aliva Qomariyah
 
Merancang & mengurus kerja
Merancang & mengurus kerjaMerancang & mengurus kerja
Merancang & mengurus kerjaaimm reka
 
Pengaruh gaya kepemimpinan sdm (acik novita ln (1961090)) kp2
Pengaruh gaya kepemimpinan sdm (acik novita ln (1961090)) kp2Pengaruh gaya kepemimpinan sdm (acik novita ln (1961090)) kp2
Pengaruh gaya kepemimpinan sdm (acik novita ln (1961090)) kp2Acik Novitaa
 
MTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa Melayu
MTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa MelayuMTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa Melayu
MTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa Melayuarmanaqim
 
Ainaya f.a (1961063) mnj kp2 2019 tugas mnj sdm (pengaruh gaya kepemimpinan d...
Ainaya f.a (1961063) mnj kp2 2019 tugas mnj sdm (pengaruh gaya kepemimpinan d...Ainaya f.a (1961063) mnj kp2 2019 tugas mnj sdm (pengaruh gaya kepemimpinan d...
Ainaya f.a (1961063) mnj kp2 2019 tugas mnj sdm (pengaruh gaya kepemimpinan d...AinayaFatimah
 
Organization development on change management
Organization development on change managementOrganization development on change management
Organization development on change managementSetiono Winardi
 
Fungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikanFungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikanUlfah Nur Azizah
 

What's hot (20)

Proses proses penyeliaan ok ( 1.11am) 2
Proses proses penyeliaan ok ( 1.11am) 2Proses proses penyeliaan ok ( 1.11am) 2
Proses proses penyeliaan ok ( 1.11am) 2
 
Integrated performance evaluation strategy
Integrated performance evaluation strategyIntegrated performance evaluation strategy
Integrated performance evaluation strategy
 
Aminullah assagaf msdm 15
Aminullah assagaf msdm 15Aminullah assagaf msdm 15
Aminullah assagaf msdm 15
 
Makalah samsiah11141119
Makalah samsiah11141119Makalah samsiah11141119
Makalah samsiah11141119
 
Makalah sebelum uas
Makalah sebelum uasMakalah sebelum uas
Makalah sebelum uas
 
Merri syafwardi, hapzi ali, draft proposal bab i, ut batam, 2018
Merri syafwardi, hapzi ali, draft proposal bab i, ut   batam, 2018Merri syafwardi, hapzi ali, draft proposal bab i, ut   batam, 2018
Merri syafwardi, hapzi ali, draft proposal bab i, ut batam, 2018
 
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan - Citra Octavi Putri (19...
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan - Citra Octavi Putri (19...Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan - Citra Octavi Putri (19...
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan - Citra Octavi Putri (19...
 
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdmSiska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm
 
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)
 
Kepentingan penyeliaan
Kepentingan penyeliaanKepentingan penyeliaan
Kepentingan penyeliaan
 
Administrasi
AdministrasiAdministrasi
Administrasi
 
Tugas 1 MSDM ALIVA NUR Q.(1961074) kp2 2019
Tugas 1 MSDM ALIVA NUR Q.(1961074) kp2 2019Tugas 1 MSDM ALIVA NUR Q.(1961074) kp2 2019
Tugas 1 MSDM ALIVA NUR Q.(1961074) kp2 2019
 
Merancang & mengurus kerja
Merancang & mengurus kerjaMerancang & mengurus kerja
Merancang & mengurus kerja
 
Makalah uts
Makalah utsMakalah uts
Makalah uts
 
Pengaruh gaya kepemimpinan sdm (acik novita ln (1961090)) kp2
Pengaruh gaya kepemimpinan sdm (acik novita ln (1961090)) kp2Pengaruh gaya kepemimpinan sdm (acik novita ln (1961090)) kp2
Pengaruh gaya kepemimpinan sdm (acik novita ln (1961090)) kp2
 
Tugas makalah 1
Tugas makalah 1Tugas makalah 1
Tugas makalah 1
 
MTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa Melayu
MTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa MelayuMTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa Melayu
MTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa Melayu
 
Ainaya f.a (1961063) mnj kp2 2019 tugas mnj sdm (pengaruh gaya kepemimpinan d...
Ainaya f.a (1961063) mnj kp2 2019 tugas mnj sdm (pengaruh gaya kepemimpinan d...Ainaya f.a (1961063) mnj kp2 2019 tugas mnj sdm (pengaruh gaya kepemimpinan d...
Ainaya f.a (1961063) mnj kp2 2019 tugas mnj sdm (pengaruh gaya kepemimpinan d...
 
Organization development on change management
Organization development on change managementOrganization development on change management
Organization development on change management
 
Fungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikanFungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikan
 

Similar to Penilaian kinerja

Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)Inada Restu Wijaya
 
Makalah Sebelum UAS
Makalah Sebelum UASMakalah Sebelum UAS
Makalah Sebelum UASUcon123
 
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasi uas
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasi uasMakalah evaluasi kinerja dan konpensasi uas
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasi uasRezpector Asep
 
Makalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDM
Makalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDMMakalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDM
Makalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDMDindaAyoeNingtyas
 
MANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptx
MANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptxMANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptx
MANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptxnelvy2
 
Makalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logikaMakalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logikaAgungLogika
 
Manajemen Kinerja (Pengembangan, Monitoring dan Evaluasi, Training)
Manajemen Kinerja (Pengembangan, Monitoring dan Evaluasi, Training)Manajemen Kinerja (Pengembangan, Monitoring dan Evaluasi, Training)
Manajemen Kinerja (Pengembangan, Monitoring dan Evaluasi, Training)AM Arafandi
 
Proses & Tahapan Manajemen Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajem...
Proses & Tahapan Manajemen Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajem...Proses & Tahapan Manajemen Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajem...
Proses & Tahapan Manajemen Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajem...Kanaidi ken
 
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum utsMira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum utsMiraErlina
 
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...DindaAyoeNingtyas
 
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptxDzikriMH
 
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdfErfanZaenuri
 
Makalah 1 evaluasi kinerja ayyu tugas 1
Makalah 1 evaluasi kinerja ayyu tugas 1Makalah 1 evaluasi kinerja ayyu tugas 1
Makalah 1 evaluasi kinerja ayyu tugas 1Fuziati
 
Proses Kerja.pdf
Proses Kerja.pdfProses Kerja.pdf
Proses Kerja.pdfangrian
 
Resume evaluasiu kinerja dan kompensasi tugas 1
Resume evaluasiu kinerja dan kompensasi tugas 1Resume evaluasiu kinerja dan kompensasi tugas 1
Resume evaluasiu kinerja dan kompensasi tugas 1evirizkiyah
 
Makalah sebelum uts penilaian kinerja
Makalah sebelum uts penilaian kinerjaMakalah sebelum uts penilaian kinerja
Makalah sebelum uts penilaian kinerjaSerpatiSaid
 

Similar to Penilaian kinerja (20)

Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Makalah Sebelum UAS
Makalah Sebelum UASMakalah Sebelum UAS
Makalah Sebelum UAS
 
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasi uas
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasi uasMakalah evaluasi kinerja dan konpensasi uas
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasi uas
 
Makalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDM
Makalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDMMakalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDM
Makalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDM
 
MANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptx
MANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptxMANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptx
MANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptx
 
Makalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logikaMakalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logika
 
Manajemen Kinerja (Pengembangan, Monitoring dan Evaluasi, Training)
Manajemen Kinerja (Pengembangan, Monitoring dan Evaluasi, Training)Manajemen Kinerja (Pengembangan, Monitoring dan Evaluasi, Training)
Manajemen Kinerja (Pengembangan, Monitoring dan Evaluasi, Training)
 
Proses & Tahapan Manajemen Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajem...
Proses & Tahapan Manajemen Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajem...Proses & Tahapan Manajemen Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajem...
Proses & Tahapan Manajemen Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajem...
 
Makalah 1 (satu)
Makalah 1 (satu)Makalah 1 (satu)
Makalah 1 (satu)
 
Makalah 1 (satu)
Makalah 1 (satu)Makalah 1 (satu)
Makalah 1 (satu)
 
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum utsMira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
 
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
 
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
 
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf
 
Makalah 1 evaluasi kinerja ayyu tugas 1
Makalah 1 evaluasi kinerja ayyu tugas 1Makalah 1 evaluasi kinerja ayyu tugas 1
Makalah 1 evaluasi kinerja ayyu tugas 1
 
Proses Kerja.pdf
Proses Kerja.pdfProses Kerja.pdf
Proses Kerja.pdf
 
Resume evaluasiu kinerja dan kompensasi tugas 1
Resume evaluasiu kinerja dan kompensasi tugas 1Resume evaluasiu kinerja dan kompensasi tugas 1
Resume evaluasiu kinerja dan kompensasi tugas 1
 
Makalah sebelum uts penilaian kinerja
Makalah sebelum uts penilaian kinerjaMakalah sebelum uts penilaian kinerja
Makalah sebelum uts penilaian kinerja
 
Perusahaan
PerusahaanPerusahaan
Perusahaan
 

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 

Penilaian kinerja

  • 2. TUJUAN PENILAIAN PRESTASI KERJA • Meningkatkan prestasi kerja guru baik secara individu maupun kelompok. • Mendorong kinerja Sumber Daya Manusia secara keseluruhan yang direfleksikan dalam kenaikan produktivitas. • Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan hasil kerja dan prestasi kerja. • Membantu sekolah untuk dapat menyusun program pengembangan dan pelatihan guru/pegawai yang lebih tepat guna. • Menyediakan alat/sarana untuk membandingkan prestasi kerja guru/pegawai dengan gajinya atau imbalannya. • Memberikan kesempatan pada guru/pegawai untuk mengeluarkan perasaannya.
  • 3. TUJUAN PENILAIAN KINERJA a. Sebagai dasar pemberian reward and punishment. b. Sebagai kriteria dalam riset personil. c. Sebagai prediktor. d. Sebagai dasar untuk membantu merumuskan tujuan program training. f. Sebagai feedback bagi guru itu sendiri. g. Sebagai bahan kaji bagi organisasi dan pengembangannya.
  • 4. EVALUASI KINERJA • Karena akan mendorong peningkatan kualitas organisasi serta unsur-unsur di dalam organisasi yang bersangkutan. • Evaluasi atau penilaian Kinerja dapat menjadi landasan penting bagi upaya meningkatkan produktivitas suatu organisasi serta dapat menjadi umpan balik atas kinerja. • Evaluasi kinerja merupakan suatu proses umpan balik atas kinerja di masa lalu yang berguna untuk meningkatkan produktivitas di masa mendatang. • Masalah kinerja merupakan hal yang sangat penting untuk mendapat perhatian sungguh-sungguh dalam setiap organisasi.
  • 5. OBYEKTIVITAS DALAM PENILAIAN KINERJA • Penilaian tidak boleh didasarkan pada suka tidak suka. • Penilaian kinerja harus mengacu pada suatu yang obyektif berlaku dan baku. • Standar atau ukuran kinerja yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja. • Mewujudkan kinerja yang baik diperlukan evaluasi. • Baik itu evaluasi proses ataupun evaluasi hasil akhir.
  • 6. DEFINISI PENILAIAN KINERJA • Pencapaian kinerja tersebut diperlukan agar pedoman yang merupakan dasar bagi penilaian dapat diperoleh pada tingkat obyektifitas yang baik. • Kualitas kinerja seorang pegawai atau guru diperlukan suatu performance appraisal atau penilaian kinerja, • Standar kinerja sebagai dasar agar dapat diketahui perbandingan antara kinerja aktual dengan kinerja yang ideal (seharusnya). • Agar penilaian kinerja yang dilakukan dapat bersifat objektif.
  • 7. KESUKARAN DALAM PENILAIAN KINERJA 1. Kekurangan standar 2. Standar yang tidak relevan atau subyektif 3. Standar yang tidak realistis 4. Ukuran yang jelek atas kinerja 5. Kesalahan menilai 6. Umpan balik yang jelek terhadap karyawan 7. Komunikasi yang negatif 8. Kegagalan untuk menerapkan data evaluasi.
  • 8. MENGHINDARI MASALAH PENILAIAN KINERJA • Pelaksanaan penilaian kinerja dapat dipertanggung jawabkan dalam segi keobyektifannya. • Tujuan dilaksanakannya penilaian kinerja dapat tercapai secara optimal sehingga dapat diperoleh manfaat yang besar bagi peningkatan kinerja dan produktivitas organisasi. • Manajemen kinerja merupakan suatu upaya untuk mencapai peningkatan yang terus menerus dalam kinerja baik kinerja individu pegawai/guru maupun kinerja organisasi, • Pengembangan dan peningkatan kinerja menjadi hal yang amat menentukan dalam pencapaian tujuan organisasi.
  • 9. PROSES MANAJEMEN KINERJA • Dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi kesenjangan kinerja antara kinerja aktual dengan kinerja yang diharapkan sesuai rencana dan target kinerja yang telah ditentukan. • Meningkatnya tuntutan masyarakat akan peran organisasi serta perubahan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat sebagai dampak dari globalisasi dewasa ini. • Memerlukan respon organisasi untuk secara terus menerus melakukan peninjauan akan rencana dan target kinerjanya, • Respons di dalam organisasi terhadap semua itu akan tepat dan efektif, • Peran organisasi akan tetap dirasakan secara lebih baik dan meningkat oleh masyarakat.
  • 10. PENGEMBANGAN KINERJA PEGAWAI • Diperlukan upaya organisasi untuk terus menerus mengembangkan kinerja pegawai agar dapat mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. • Harus merupakan suatu keterkaitan dengan tujuan dan strategi pada organisasi.
  • 11. PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI • Perlu dilakukan dalam bingkai organisasi yang dapat mengkondisikan dan mendorong terjadinya proses pengembangan dan peningkatan kinerja individu pegawai.
  • 12. PENGEMBANGAN KINEJA INDIVIDU PEGAWAI • Harus merupakan penjabaran dari rencana strategi organisasi agar arah dan tujuan serta target kinerja yang ingin dicapai dan dikembangkan menjadi bagian yang terintegrasi dengan tujuan organisasi.
  • 13. PENGEMBANGAN KINERJA SDM • Dalam organisasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan.
  • 14. SIKLUS PROSES PENGEMBANGAN KINERJA • Tahap perencanaan kinerja, • Tahap eksekusi yang mencakup monitoring perkembangan, coaching, supervisi dan penyesuaian rencana, • Tahap penilaian atas hasil kerja,
  • 15. PERENCANAAN HASIL • Kriteria persetujuan hasil berdasarkan tujuan kinerja dan pemilihan kompetensi yang dapat mendukung kinerja.
  • 16. COACHING • Kerjasama antara pimpinan dan pegawai dalam mendiskusikan kemajuan pegawai, melakukan bimbingan individual, pengujian dan penyesuaian persetujuan, serta pemberian umpan balik. • Penilaian dimaksudkan untuk melihat apakah seluruh kesepakatan terpenuhi.
  • 17. PENGEMBANGAN KOMPETENSI BERORIENTASI PEKERJAAN • Tahapan dimana pengembangan kompetensi pegawai dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti kursus atau pelatihan dalam pekerjaan atau kegiatan lain yang merupakan program pengembangan pegawai. • Pengembangan pegawai diperlukan bagi peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan, • Pengembangan kinerja pegawai secara individual perlu menjadi bagian dari strategi organisasi.
  • 18. APLIKASI DARI MANAJEMEN KINERJA • Dalam organisasi harus dapat memungkinkan kondusifitas organisasi bagi terjadinya pengembangan yang berkesinambungan.
  • 19. PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KINERJA • Perlunya menjadikan organisasi sebagai pembelajar (Learning Organization), • Pembelajaran dalam konteks pengembangan dan peningkatan kinerja juga dikemukakan oleh Rampersad (2003) dalam bukunya Total Performance Scorecard (TPS) yang menyatakan bahwa terdapat tiga komponen penting dalam TPS yaitu Perbaikan, Pengembangan dan Pembelajaran. • Ketiga komponen tersebut amat penting dalam upaya mendorong pada terwujudnya kinerja organisasi dan kinerja individu yang tinggi, • Organisasi perlu mempunyai orientasi pada pembelajaran yang tinggi, karena baik peningkatan maupun pengembangan semuanya melibatkan aktivitas belajar.
  • 20. PENGEMBANGAN ORGANISASI • Pengembangan organisasi menjadi organisasi pembelajar dapat mendorong pada pengembangan kinerja baik secara individu maupun organisasi.
  • 21. WUJUD DARI ORGANISASI PEMBELAJAR • Pengembangan dan perbaikan kinerja individu pegawai akan menjadi bagian dari sikap dan prilaku pegawai dalam menjalankan tugasnya, • Anggota organisasi menjadikan belajar sebagai bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan peran dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dalam organisasi. • Pada dasarnya merupakan kondisi yang menjadi prasarat bagi pengembangan dan peningkatan kinerja individu pegawai, sebab peran individu itu sendiri di dalamnya akan juga menentukan pada keberhasilannya.
  • 22. PERAN INDIVIDU PEGAWAI DALAM PENGEMBANGAN KINERJA • Program peningkatan kinerja hendaknya mendorong dalam upaya untuk mengembangkan individu. • Individu akan menyadari tentang perlunya pengembangan kinerjanya. dan tentang apa dan bagaimana mengembangkan dan meningkatkannya. • Pada individu pegawai juga perlu agar dapat menghubungkan antara tujuan individu pegawai dengan tujuan organisasi. • Pada individu pegawai akan makin terdorong dalam pengembangan dan meningkatkan kinerjanya. • Pengembangan kinerja individu yang efektif memerlukan sistem manajemen kinerja yang yang tepat.
  • 23. DEFINISI ORGANISASI PEMBELAJAR • Organisasi yang seluruh anggotanya mempunyai orientasi pada pembelajaran sehingga pembelajaran yang terjadi dari mulai tingkatan individu sampai ke tingkatan organisasi.
  • 24. SISTEM MANAJEMEN KINERJA 1. Pernyataan yang jelas akan tujuan organisasi/tim yang memungkinkan kinerja individu terarah pada tujuan serta sebagai dasar evaluasi kinerja. 2. Identifikasi yang jelas akan kompetensi utama yang diperlukan oleh pekerjaan. 3. Manajemen kinerja hendaknya menggunakan metode kolaborasi dalam mengembangkan kinerja individu serta menentukan indikator kinerja kunci.
  • 25. 4. Melakukan feedback atau umpan balik secara teratur atas kinerja, 5. Organisasi hendaknya menyediakan kesempatan pelatihan dan pengembangan. 6. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai yang dapat mendukung pada tercapainya kinerja tingkat tinggi (high-level performance).
  • 26. PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KINERJA • Pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan organisasi yang tidak pernah berakhir. • Tidak hanya dilakukan jika terjadi kesenjangan antara kinerja aktual dengan kinerja yang diharapkan. • Harus tetap dilakukan meskipun tidak terjadi kesenjangan, • Perubahan lingkungan eksternal organisasi yang sangat cepat dewasa ini akan mendorong pada meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi pada organisasi.
  • 27. STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KINERJA BERKESINAMBUNGAN • Pendidikan dan Pelatihan nampaknya perlu mendapat perhatian dalam mengembangkan dan meningkatkan kinerja. • Menentukan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan adalah bagaimana organisasi melihat dan memperlakukan kegiatan pembelajaran dalam organisasi. • Strategi pengembangan organisasi ke arah organisasi pembelajar (Learning Organization) menjadi amat penting agar pengembangan dan peningkatan kinerja pegawai menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan dari organisasi.
  • 28. KONDISI ORGANISASI • Memberikan dorongan untuk terjadinya proses pengembangan kinerja pegawai yang efektif, karena kondisi tersebut merupakan salah satu fondasi bagi pengembangan kinerja.
  • 29. KINERJA SEBAGAI SUATU ORGANISASI • Dalam Sekolah terdapat kerjasama kelompok orang (kepala sekolah, guru, Staf dan siswa) yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. • Semua komponen yang ada di sekolah merupakan bagian yang integral, artinya walaupun dalam kegiatannya melakukan pekerjaan sesuai dengan fungsi masing-masing tetapi secara keseluruhan pekerjaan mereka diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi sekolah.
  • 30. KINERJA SEBAGAI SALAH SATU ANGGOTA ORGANISASI SEKOLAH • Tenaga pendidik/guru menduduki peran yang amat penting dalam proses pendidikan dan pembelajaran dalam mempersiapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
  • 31. ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN • Personil/Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan, baik itu Pendidik seperti guru maupun tenaga Kependidikan seperti tenaga Administratif.
  • 32. ORGANISASI SDM • Masalah sumberdaya manusia menjadi hal yang sangat dominan dalam proses pendidikan/pembelajaran. • Mengelola sumberdaya manusia merupakan bidang yang sangat penting dalam melaksanakan proses pendidikan/pembelajaran di sekolah. • Diantara SDM tersebut yang paling berhubungan langsung dengan kegiatan pendidikan/ pembelajaran adalah Guru.
  • 33. DEFINISI KUALITAS KINERJA PENDIDIK/GURU • Proses pembelajaran akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kualitas hasil pembelajaran, yang pada akhirnya akan menentukan pada kualitas lulusannya.
  • 34. GURU MAU MENERIMA SEBUAH PEKERJAAN SEBAGAI PENDIDIK • Jika ia mempersiapkan diri dengan kemampuan untuk melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan yang dituntut oleh organisasi (sekolah).
  • 35. KUALITAS KINERJA • Merupakan suatu kontribusi penting yang akan menentukan bagi keberhasilan proses pendidikan di Sekolah. • Pengembangan kinerja guru untuk terus meningkat dan ditingkatkan menjadi hal yang amat mendesak. • Memperhatikan tuntutan masyarakat yang terus meningkat berkaitan dengan kualitas pendidikan, akan berimplikasi pada makin perlunya peningkatan kualitas kinerja guru. •
  • 36. KINERJA GURU • Prilaku yang dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan kriteria tertentu. • Kinerja seseorang Guru akan nampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari. • Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan cara/kualitas dalam melaksanakan kegiatan/tugas.
  • 37. PEMAHAMAN KONSEP KINERJA • Kinerja guru pada dasarnya merupakan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pengajar dan pendidik di sekolah yang dapat menggambarkan mengenai prestasi kerjanya dalam melaksanakan semua itu, dan hal ini jelas bahwa pekerjaan sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tanpa memiliki keahlian dan kwalifikasi tertentu sebagai guru.
  • 38. KINERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN PERAN DAN TUGASNYA DI SEKOLAH • Proses pembelajaran dalam konteks sekarang ini memerlukan pengembangan dan perubahan kearah yang lebih inovatif, • Kinerja inovatif guru menjadi hal yang penting bagi berhasilnya implementasi inovasi pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan/ pembelajaran. • Kinerja inovatif seorang guru dalam upaya mencapai proses belajar mengajar yang efektif dan fungsional bagi kehidupan seorang siswa jelas perlu terus dikembangkan.
  • 39. FAKTOR PENGARUH KINERJA GURU • Perbaikan secara terus menerus kualitas pembelajaran perlu menjadi suatu sikap profesional sebagai pendidik, • Pengembangan hal-hal yang inovatif mesti menjadi konsern guru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. • Kreativitas dan kinerja inovatif menjadi amat penting, terlebih lagi dalam konteks globalisasi dewasa ini yang penuh dengan persaingan dalam berbagai bidang kehidupan. • Kinerja inovatif termasuk bagi guru perlu terus di dorong dan dikembangkan, terlebih lagi bila mengingat berbagai tuntutan perubahan yang makin meningkat.
  • 40. KINERJA INOVATIF (INOVATIVE PERFORMANCE) • Kinerja yang dalam melaksanakannya disertai dengan penerapan hal-hal baru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, • Ciri kinerja atau tugas yang harus dikerjakan menggambarkan ciri/feature atau kegiatan kinerja yang harus dilaksanakan oleh guru, • Inovatif merupakan sifat yang menggambarkan kualitas bagaimana guru melaksanakan tugas dengan inovatif atau dengan memanfaatkan serta mengaplikasikan hal-hal baru, baik berupa ide, metode, maupun produk baru dalam melaksanakan pekerjaan guna meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran.
  • 41. DEFINISI KINERJA INOVATIF GURU • Kinerja yang menerapkan hal-hal baru dalam meksanakan peran dan tugas yang diemban oleh guru. • Konteks pada pelaksanaan tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan guru sebagai pendidik di sekolah.
  • 42. JENIS TENAGA PENDIDIK • Tenaga Pendidik di Perguruan Tinggi disebut Dosen. • Tenaga Pendidik pada Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah di sebut Guru. • Meskipun sama-sama sebagai Pendidikan namun peran dan fungsi mereka sedikit berbeda. • Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005.
  • 43. DEFINISI GURU PROFESIONAL • Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. • Guru mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. • Peran guru sangat dominan dalam membentuk peserta didik menjadi manusia yang berkualitas.
  • 44. • Peningkatan kemampuan tenaga pendidik termasuk Guru nampak menunjukan konsern yang makin meningkat. • Sertifikasi tenaga pendidik yang akan berdampak pada tambahan imbalan jelas akan cukup membantu dalam meningkatkan kinerja Guru/tenaga pendidik dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. • Kinerja guru sebagai pelaksanaan tugas dan kewajiban sebagai pendidik merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam keberhasilan pendidikan. • Tujuan dan putusan penting tentang pendidikan yang dibuat oleh para pembuat kebijakan sebenarnya dilaksanakan dalam situasi belajar mengajar di kelas.
  • 45. TUGAS/KEWAJIBAN GURU • Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. • Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. • Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
  • 46. • Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; • Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. • Kewajiban guru pada dasarnya merupakan kegiatan yang harus dilakukan guru dalam menjalankan peran dan tugasnya di sekolah, dimana aspek pembelajaran merupakan hal yang utama yang harus dilaksanakan oleh guru,
  • 47. PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU • Sebagai pendidik guna meningkatkan kemampuan dalam melaksana- kan tugas. • Sebagai pendidik serta sebagai fihak yang cukup dominan dalam proses pembelajaran. • Guru merupakan pekerjaan profesional yang memerlukan keahlian khusus sebagai pendidik/pengajar. • Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan.
  • 48. TUGAS GURU SEBAGAI PROFESI • Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. • Melatih berarti mengembangkan keterampilan yang diperlukan oleh masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam permasalahan yang dihadapi masyarakat.
  • 49. • Dalam melaksanakan tugas tersebut, dengan mengingat tantangan pendidikan yang terus berubah. • Kinerja guru perlu dilakukan secara inovatif guna beradaptasi dan mengantisipasi perubahan masyarakat yang cepat serta berbagai kebijakan baru pemerintah dalam bidang pendidikan. • Meskipun pendekatan dalam pembelajaran dewasa ini menitik beratkan pada belajar siswa (student-centered learning), namun hal itu tidak berarti peran guru dalam proses pembelajaran menjadi tidak penting, bahkan dalam kenyataannya hal itu justru akan makin menuntut kemampuan guru untuk mendorong terjadinya belajar siswa melalui berbagai cara baru (inovasi) agar dalam mengelola pembelajaran dapat menciptakan situasi kondusif bagi berkembangnya belajar siswa secara optimal.
  • 50. PROSES PEMBELAJARAN/BELAJAR MENGAJAR • Peran Guru amat penting dalam mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif bagi pencapaian tujuan pendidikan, • Secara sederhana dalam suatu kegiatan pendidikan/pembelajaran seorang Guru mempunyai tugas untuk melaksanakan perencanaan tentang apa dan bagaimana suatu proses pembelajaran. • Guru melaksanakan proses pembelajaran di kelas, dalam proses ini guru menentukan strategi, metoda, serta media pembelajaran yang digunakan guna menciptakan.
  • 51. • Proses pembelajaran yang efektif dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran. • Langkah berikutnya adalah evaluasi sebagai cara untuk mengetahui bagaimana pencapaian tujuan dalam bentuk kompetensi-kompetensi siswa yang dicapai setelah mengikuti proses pembelajaran. • Penyusunan rencana pembelajaran merupakan langkah persiapan yang dilakukan guru sebelum melakukan proses pembelajaran di kelas.
  • 52. • Sedangkan langkah evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana hasil peroses pembelajaran, apakah telah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. • Hasil evaluasi ini merupakan bahan penting untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. • Proses yang dikemukakan di atas, pada dasarnya merupakan kegiatan umum yang dalam kenyataannya cukup kompleks dan bersifat interaktif dengan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kualitas suatu proses pembelajaran.
  • 53. INPUT/OUTPUT • Input Siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran membawa di dalam dirinya berbagai karakteristik individu yang akan berpengaruh dalam interaksi edukatif dalam proses pembelajaran, • Input instrumental dimana guru akan berperan penting di dalamnya juga akan ditentukan oleh bagaimana program pembelajaran, penggunaan metoda, media, serta bahan ajar dipergunakan dalam menciptakan proses pembelajaran.
  • 54. • Input lingkungan seperti kondisi fisik, kondisi sosial dan budaya juga tidak dapat diabaikan karena hal itu juga akan menentukan pada kualitas pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. • Faktor-faktor input tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi pada kualitas output yang diharapkan. • Dalam proses pembelajaran tersebut dengan berbagai faktor yang berpengaruh, guru sebagai pendidik harus mendesain/merekayasa kegiatan /proses pembelajaran agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
  • 55. • Mengelola pembalajaran memerlukan perubahan yang terus menerus mengingat faktor-faktor input yang terus mengalami perubahan, sehingga kinerja guru sebagai pendidik dalam proses pembelajaran perlu terus mengembangkan kemampuannya dalam beradaptasi dengan berbagai perubahan tersebut. • Perubahan yang terjadi dalam masyarakat baik melalui input maupun lingkungan masyarakat secara keseluruhan menuntut pada kemampuan guru yang makin meningkat dalam melaksanakan tugasnya. • Guru perlu mengembangkan berbagai cara baru yang dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik, inovasi dalam melaksanakan tugas tersebut menjadi pendorong untuk melaksanakan tugas pendidikan secara inovatif.
  • 56. • Merekayasa pembelajaran secara terus menerus sesuai perkembangan yang terjadi menjadi syarat penting guna menciptakan pembelajaran yang efektif. • Melakukan rekayasa pembelajaran banyak faktor yang perlu dipertimbangkan agar hal tersebut dapat selalu sejalan dengan prinsip-prinsip pendidikan dan pembelajaran, tidak hanya sekedar melakukan perubahan yang tidak mengarah pada pencapaian efektivitas pendidikan dan pembelajaran. • Seorang guru hendaknya berperilaku yang mempunyai pola interaksi di dalam proses belajar secara efektif, apabila mereka memiliki keinginan untuk memahami peserta didik sesuai dengan kebutuhannya.
  • 57. • Kemampuan berinteraksi dari guru tidak akan berarti apa-apa seandainya mereka memiliki motivasi yang rendah, terhadap penyesuaian dengan lingkungan, baik terhadap kebijakan dan tujuan atau strategi pengajaran tersebut. • Dengan mengingat bahwa keadaan lingkungan tidak mudah terkontrol, maka seorang guru harus terbuka, penuh dengan pertimbangan, mampu mendengar, dan bijaksana.
  • 58. • Menyikapi hal tersebut maka guru senantiasa mampu memodifikasi perilaku terhadap tuntutan yang ada atau timbul, terutama dalam proses belajar mengajar, ke arah pemberian harapan yang positif untuk peningkatan motivasi belajar. • Tugas guru dalam meningkatkan mutu serta produktifitas tidak dapat terpisahkan dari keseluruhan tugas dalam perasionalisasi pendidikan di sekolah. • Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan tidaklah hanya menggantungkan diri pada usaha pemberian program pengajaran semata-mata.
  • 59. • Program tersebut perlu didukung oleh motivasi, sistem pengelolaan, administrasi dan supervisi pendidikan. • Penyelenggaraan proses pendidikan dapat mencapai hasil yang optimal bila perhatian pimpinan lebih banyak dipusatkan kepada guru. • Guru dalam hal ini hanya merupakan pelaksana operasionalisasi program pendidikan, namun demikian dalam berkinerja, guru dapat mengembangkan inovasi dalam melaksanakan tugasnya, ini berarti kinerja inovatif merupakan hal yang penting.
  • 60. • Pihak manapun mengakui bahwa di dalam sistem persekolahan, kurikulum, sarana dan prasarana merupakan faktor-faktor penting yang tidak bisa kita abaikan dalam suatu proses pendidikan/ pembelajaran. • Akan tetapi tanpa kehadiran guru yang bermutu, inovatif, berdedikasi tinggi dan berwibawa, semua yang tersebut di atas tidaklah berarti banyak.
  • 61. • Menurut Bransford et.al (dalam Hammond&Bransford (ed), 2005:49), dalam melaksanakan tugasnya guru dapat mengembangkan keahlian rutin (routine experts) dan keahlian adaptif (adaptive experts), perbedaan kedua hal tersebut adalah : • “Routine experts develop a core competencies that they apply throughout their lives with greater and greater efficiency. Adaptive experts are much more likely to change their core competencies and continually axpand the breadth and depth of their expertise”.
  • 62. • Keahlian rutin merupakan keahlian guru dalam melaksanakan tugasnya yang berulang-ulang, semakin ahli seorang guru dalam keahlian ini, maka pekerjaan yang dilakukannya akan makin efisien, sebaliknya keahlian adaptif menunjukan kemampuan untuk melakukan perubahan serta memperluas dan memperdalam keahliannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik/pengajar. • Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran seorang guru dapat menjadi agen pembelajaran yang menitik beratkan pada efisiensi dengan kinerja rutin, dan bisa juga mengembangkan kemampuan inovasinya dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Dalam kondisi yang demkian diperlukan pemaduan antara dimensi efisiensi dengan dimensi inovasi, sehingga dapat dicapai suatu kondisi yang seimbang dan keahlian adaptif merupakan kondisi yang ideal di mana guru dapat melaksanakan tugasnya dalam suatu koridor adaptabilitas yang optimal sebagaimana terlihat dalam gambar berikut:
  • 63. • Kinerja inovatif guru, yakni kinerja dengan mengembangkan cara baru melalui pengembangan kreatifitas dalam melaksanakan tugas guru dalam pembelajaran. • Perlunya kinerja inovatif guru menjadi semakin penting tidak hanya berkaitan dengan berbagai kebijakan pembaharuan pendidikan yang berasal dari atas (top-down), • Namun yang lebih penting adalah tumbuh dan berkembangnya krativitas guru dan menerapkannya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran guna meningkatkan kualitas pendidikan.
  • 64. • Disamping itu tuntutan perubahan menjadikan peran guru dituntut kreatif inovatif, dimana dalam konteks globalisasi dewasa ini diperlukan output pendidikan yang kreatif-inovatif sebagai kemampuan utama yang penting dalam menghadapi persaingan yang makin ketat, dan untuk itu diperlukan suatu pembelajaran/pengajaran yang kreatif-inovatif. • Untuk menghasilkan output/ lulusan yang kreatif diperlukan pengajaran yang kreatif. • Oleh karena itu kinerja kreatif/inovatif guru dalam melaksanakan tugasnya jelas akan turut menentukan keberhasilan pelaksanaan setiap program pendidikan/pembelajaran, terlebih lagi dalam situasi perubahan yang sangat cepat, di samping kepemimpinan Kepala Sekolah juga motivasi dari guru sendiri dalam melaksanakan kewajibannya.
  • 65. • Kepemimpinan Kepala Sekolah mutlak diperlukan dalam memimpin organisasi bekerja, karena sikap kepemimpinan kepala Sekolah dapat mempengaruhi kinerja guru. • Pada akhirnya kelak kinerja guru dapat ditingkatkan dan pencapaian tujuan pendidikan dapat dengan mudah terlaksana, serta terwujudnya manusia cerdas komprehensif dan kompetitif akan dapat benar-benar terwujud sebagai hasil dari suatu proses pendidikan/ pem-belajaran. • Guru merupakan pekerjaan profesional sehingga tepat untuk dikatakan sebagai suatu profesi.
  • 66. • Sebagai suatu profesi pengembangan kemampuan dan peningkatan kompetensi merupakan hal penting yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah. • Dalam Undang No 14 tahun 2005 pasal 20 ayat b disebutkan bahwa salah satu tugas guru adalah meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. • Hal ini mengandung arti bahwa kinerja guru dalam pengembangan profesi menjadi gambaran akan pelaksanaan tugas yang berorientasi ke depan sebagai dasar yang perlu untuk menghadapi berbagai tantangan perubahan sebagai akibat dari Globalisasi.
  • 67. • Untuk lebih memahami makna pengembangan profesi, terlebih dahulu akan dikemukakan tentang konsep prosesi Secara etimologi, profesi berasal dari istlah bahasa inggris profession atau bahas latin profecus, yang artinya mengakui, pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melaksanakan pekerjaan tertentu. Pengakuan dari siapa?, dari diri sendiri, dari orang lain atau dari lembaga profesi. • Kalau pengakuan itu datang dari penyandang profesi itu, muncul beberapa pertanyaan. Apakah kemampuan yang diakui atau diklaimnya itu benar-benar sebuah kenyataan? Apakah pengakuan itu tidak lebih dari sebuah kesombongan?. Tidakkah pengakuan itu tidak lebih dari “riak-riak air yang sesungguhnya mengimplisistkan kedangkalan derajat profesional penyandang profesi itu? Apakah benar-benar ada bukti formal dan material yang memperkuat pengakuan itu.
  • 68. • Penyandang profesi boleh mengatakan bahwa dia mampu atau ahli dalam melaksanakan pekerjaan tertentu asalkan pengakuannya disertai bukti riil bahwa dia benar-benar mampu melaksanakan suatu pekerjaan yang diklaim sebagai keahliannya. • Akan tetapi , pengakuan itu idealnya berasal dari masyarakat atau pengguna jasa penyandang profesi itu atau berangkat dari karya ilmiah atau produk kerja lain yang dihasilkan oleh penyandang profesi itu. Pengakuan itu terutama didasari atas kemampuan konseptual aplikatif dari penyandang profesi itu (Danim, 2002:21). • Secara terminologi, profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang mensyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakuknya yang ditekankan pada pekerjaan mental, bukan pekerjaan manual (Danim, 2002:21).
  • 69. • Kemampuan mental yang dimaksudkan di sini adalah adanya persyaratan pengetahuan teoritis akademis sebagai instrument untuk melakukan perbuatan praktis. • Merujuk pada definisi ini, pekerjaan-pekerjaan yang menuntut keterampilan manual atau fisikal, meskipun levelnya tinggi, tidak digolongkan dalam profesi (sekarang ini). • Dari sudut sosiologi, Vollmer & Mills (1972) mengemukakan bahwa profesi menunjuk pada suatu kelompok pekerjaan dari jenis yang ideal, yang sesungguhnya tidak ada dalam kenyataan atau tidak pernah akan tercapai, tetapi menyediakan suatu model status pekerjaan yang bisa diperoleh, bila pekerjaan itu telah mencapai profesionalisasi secar utuh. Istilah “ideal” itu hanya ada dalam kata, tidak dalam realita. • Karena sifatnya hanya sebuah abstraksi. Kondisi “ideal” tidak lebih dari harapan yang tidak selesai karena fenomena yang ada hanya sebatas mendekati hal yang “ideal” itu. Pengembangan professional (professional development) merupakan Pengembangan kemampuan profesional yang akan mem-berikan kontribusi pada
  • 70. • peningkatan kemampuan/kompetensi guru yang pada akhir-nya akan berdampak pada makin meningkatnya kualitas pembelajaran. • Menurut Maggioli, (2004:5) Profes-sional development can be defined as a career-long process in whch educators fine-tune their teaching to meet student needs . • pengembangan profesinal guru dapat menjadikan proses pendidikan dan pembelajaran makin meningkat karena kemampuan dan kompetensi guru akan terus berkembang.
  • 71. • Oleh karena itu upaya yang dilakukan oleh guru dalam pengembangan profesionalnya sebagai pendidik merupakan faktor yang amat penting, karena hal tersebut dapat meningkatkan ke-mampuan dan kompetensi pendidik/guru, yang nantinya akan dapat memperbaiki secara terus menerus proses pembelajaran. • Tuntutan profesionalisme guru memerlukan upaya untuk terus mengembangkan sikap profesional, melalui peningkatan kapasitas guru agar makin mampu mengembangkan profesinya dalam menjalankan tu-gasnya di sekolah.
  • 72. • Menurut Roland S. Barth (1990:49) ”The crux of teachers’ professional growth, I feel, is the development of a capacity to observe and analyze the consequences for students of different teaching behaviour and materials, and to learn to make continous modification of teaching on the basis of cues student convey” hal tersebut sejalan dengan tuntutan terhadap profesi, termasuk Profesi Guru, yang selalu menuntut upaya peningkatan terus menerus. Pengembangan profesional pendidik memerlukan peningkatan kompetensi khususnya dalam menghadapi masalah pembelajaran di kelas, dan inovasi pembelajaran merupakan hal yang penting dalam kompetensi tersebut.
  • 73. INOVASI PEMBELAJARAN 1. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah pembe-lajaran akan semakin meningkat. 2. Penyelesaian masalah pembelajaran melalui sebuah pengembangan inovasi akan meningkatkan isi, masukan, proses, sarana/prasarana dan hasil belajar peserta didik.
  • 74. Peningkatan kemampuan dalam pembelajaran tersebut akhirnya akan berdampak pada peningkatan kepribadian dan keprofesionalan guru untuk selalu berimpovisasi baik melalui adopsi, adaptasi, atau kreasi dalam pembela-jaran dan bermuara pada peningkatan kualitas lulusan dengan demikian peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan memerlukan sikap inovatif.
  • 75. INOVASI PENDIDIKAN • Sangat besar dan menentukan bagi keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan melalui pengembangan inovasi pembelajaran atau inovasi lainnya yang dapat menunjang • Semakin meningkatnya kualitas pembelajaran harapan dan tujuan untuk dapat menghasil-kan lulusan yang makin berkualitas dan siap serta mampu dalam menghadapi persaingan akan dapat terwujud.
  • 76. MANAJEMEN KINERJA DENGAN DUA PENDEKATAN (PENDEKATAN BERBASIS KOMPETENSI/COMPETENCY BASED PERFORMANCE/CBPM) • Melakukan pengembangan kinerja melalui peningkatan kemampuan pegawai/guru untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan peran dan tugasnya,
  • 77. PENDEKATAN BERBASIS KINERJA (PERFORMANCE BASED PERFORMANCE MANAGEMENT/PBPM) • Melakukan pengembangan pegawai/guru melalui implementasi praktek terbaik (best practice) dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya.
  • 78. PENGEMBANGAN KINERJA 1). Merupakan faktor yang amat menentukan pada keberhasilan guru pada proses pendidikan dan pembelajaran dalam era perkembangan pengetahuan yang sangat cepat dewasa ini. 2). Pada dasarnya menggambarkan kemampuan suatu profesi termasuk profesi guru untuk terus menerus melakukan upaya peningkatan kompetensi yang berkaitan dengan peran dan tugas sebagai pendidik. 3). Kemampuan untuk terus menerus meningkatkan kualitas kinerja yang dilakukan oleh guru akan memperkuat kemampuan profesional guru sehingga dengan peningkatan tersebut kualitas proses dan hasil pendidikan dan pembelajaran akan makin bermutu. 4). Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi utk menunjukan kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya.
  • 79. MENCIPTAKAN BUDAYA DAN IKLIM YANG KONDUSIF 1). Guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan. 2). Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, 3). Para guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan. 4). Guru harus selalu diberitahu dari setiap pekerjaannya, 5). Pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan. 6). Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan.
  • 80. Title Title Title Title Description of the contents Description of the contents Description of the contents
  • 81.
  • 83. Thank You Kingsoft Office Make Presentation much more fun