SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
1
Pemilihan kata yang dipergunakan dalam slide presentasi
berikut tidak sepenuhnya menyesuaikan kalimat redaksional
sebagaimana tercantum dalam PSAK 46 (Revisi 2010): Pajak
Penghasilan. Berkaitan dengan ilustrasi yang disajikan, slide
presentasi berikut sebatas mengadopsi struktur ilustrasi PSAK 46 dan
menyajikan nilai nominal yang berbeda. Demikian halnya dengan
contoh – contoh yang disajikan, beberapa di antaranya tidak
dicantumkan di PSAK 46, akan tetapi disajikan di slide presentasi
berikut sebagai pengayaan.
Segala bentuk penyesuaian tersebut semata – mata ditujukan
untuk mempermudah penelaahan dan pemahaman terkait
pemfungsian slide presentasi berikut sebagai materi pembelajaran.
Pembaca disarankan untuk merujuk pula kepada naskah redaksional
PSAK 46.
2
Sistematika3
Pendahuluan1.
Pengakuan Aset dan Liabilitas Pajak2.
Pajak Tangguhan di Dalam dan di Luar Laporan Laba
Rugi
3.
Pengungkapan4.
Lampiran dan Ilustrasi5.
4
LATAR BELAKANG
PARAGRAF PENDAHULUAN
Pemulihan aset,
penyelesaian
liabilitas, serta
transaksi dan
kejadian lain di
laporan
keuangan.
Memuncu
lkan
konsekue
nsi
perpajaka
n di masa
kini dan
masa
mendatan
g.
Perlu
pengaturan atas
perlakuan
akuntansi,
sehingga
ditetapkanlah 5
RUANG LINGKUP
PARAGRAF 2 DAN 3
Pajak penghasilan yang dibahas dalam PSAK 46 meliputi
semua pajak dalam negeri maupun luar negeri yang ditetapkan
berdasar atas laba kena pajak.
PSAK 46 tidak melingkupi pengaturan metode akuntansi
atas:
• Hibah pemerintah, sebagaimana diatur dalam PSAK 61: Akuntasi
Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah.
• Kredit pajak investasi.
Meski demikian, PSAK 46 melingkupi pengaturan perbedaan
temporer yang muncul akibat hibah pemerintah dan kredit pajak
investasi tersebut.
6
DEFINISI ISTILAH (1)
PARAGRAF 4
• Pajak penghasilan adalah:
Pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan
pajak ini dikenakan atas laba kena pajak entitas.
• Laba akuntansi adalah:
Laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban
pajak.
• Laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak atau rugi fiskal) adalah:
Laba (rugi) selama satu periode yang dihitung berdasarkan
peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Pajak atas pajak
penghasilan yang terutang (dilunasi).
7
DEFINISI ISTILAH (2)
PARAGRAF 4
• Pajak penghasilan final adalah:
Pajak penghasilan yang bersifat final, yaitu bahwa setelah
pelunasannya, kewajiban pajak telah selesai dan penghasilan yang
dikenakan pajak penghasilan final tidak digabungkan dengan
jenis penghasilan lain yang terkena pajak penghasilan yang
bersifat tidak final. Pajak jenis ini dapat dikenakan terhadap jenis
penghasilan, transaksi, atau usaha tertentu.Beban pajak
(penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak
tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba atau
rugi pada satu periode.
8
DEFINISI ISTILAH (3)
PARAGRAF 4
• Beban pajak (penghasilan pajak) adalah:
Jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan
dalam menentukan laba atau rugi pada satu periode.
• Pajak kini adalah:
Jumlah pajak penghasilan yang terutang (dilunasi) atas
laba kena pajak (rugi pajak) untuk satu periode.
• Dasar pengenaan pajak atas aset atau liabilitas adalah:
Nilai yang terkait dengan aset atau liabilitas untuk tujuan
pajak.
9
DEFINISI ISTILAH (4)
PARAGRAF 4
• Aset pajak tangguhan adalah:
Jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa
depan sebagai akibat adanya:
• Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;
• Akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
• Akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan
mengizinkan.
Pemulihan pajak penghasilan berarti pengurangan beban pajak terutang
di masa mendatang. Hingga saat ini, peraturan perpajakan belum
mengizinkan pengurangan akibat akumulasi kredit pajak yang belum
dimanfaatkan.
• Liabilitas pajak tangguhan adalah:
Jumlah pajak penghasilan terutang pada periode masa depan
sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.
10
DEFINISI ISTILAH (5)
PARAGRAF 4
• Perbedaan temporer adalah:
Perbedaan antara jumlah tercatat aset atau liabilitas pada
posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya.
• Perbedaan temporer kena pajak adalah:
Perbedaan temporer yang menimbulkan jumlah kena pajak
dalam penghitungan laba kena pajak (rugi pajak) periode masa
depan pada saat jumlah tercatat aset atau liabilitas dipulihkan atau
diselesaikan.
• Perbedaan temporer yang dapat dikurangkan adalah:
Perbedaan temporer yang menimbulkan jumlah yang dapat
dikurangkan dalam penghitungan laba kena pajak (rugi pajak)
periode masa depan pada saat jumlah tercatat aset atau liabilitas
dipulihkan atau diselesaikan.
11
KERANGKA BEBAN PAJAK
PARAGRAF 5
Beban Pajak.
Pajak Kini.
Pajak
Tangguhan.
Aset Pajak
Tangguhan.
Akibat
perbedaan
temporer
yang dapat
dikurangkan
.
Akibat
kompensasi
kerugian.
Liabilitas
Pajak
Tangguhan.
Akibat
perbedaan
temporer
kena pajak.
12
13
SYARAT UMUM PENGAKUAN
ASET DAN LIABILITAS
PAJAK TANGGUHAN
PARAGRAF 9
Entitas harus
mengakui liabilitas
atau aset pajak
tangguhan apabila:
Pembayaran
pajak pada
periode masa
depan lebih
besar atau
lebih kecil
daripada
yang
diharapkan
jika tidak
terdapat
konsekuensi 14
PENGAKUAN ASET DAN
LIABILITAS PAJAK KINI
PARAGRAF 11, 12, DAN 13
• Selisih antara jumlah pajak yang telah dibayarkan dengan jumlah pajak
terutang di periode kini atau periode sebelumnya.
• Manfaat rugi fiskal yang dapat ditarik kembali untuk mengurangi pajak
terutang periode sebelumnya (carryback).
Aset pajak kini diakui sebesar:
• Jumlah pajak yang belum dibayarkan untuk periode kini dan periode
sebelumnya.
Liabilitas pajak kini diakui sebesar:
15
PERBEDAAN TEMPORER KENA
PAJAK
PARAGRAF 14
Setiap perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas
pajak tangguhan, kecuali jika timbul perbedaan temporer kena pajak
yang berasal dari:
• Pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu transaksi yang tidak
mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak);
atau bukan merupakan transaksi kombinasi bisnis.
• Pengakuan awal goodwill.
Khusus untuk perbedaan temporer kena pajak terkait dengan
investasi pada entitas anak, cabang, dan entitas asosiasi, dan bagian
partisipasi dalam ventura bersama, pengakuan liabilitas diatur secara
khusus.
16
CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER KENA PAJAK (1)
PARAGRAF 16
Nilai Perolehan Aset
Akuntansi mengakui
setiap biaya yang
dikeluarkan sebagai
komponen nilai
perolehan.
Pajak mengenal biaya
yang tidak boleh
dikapitalisasi sebagai nilai
perolehan aset (misal
gratifikasi untuk HPH).
Pendapatan Bunga
Akuntansi mengakui
pendapatan, setiap akhir
periode akuntansi
(pembuatan AJP) atau
saat pembayaran.
Pajak mengakui
pendapatan, hanya saat
pembayaran telah
dilaksanakan.
17
CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER KENA PAJAK (2)
PARAGRAF 16
Biaya penelitian dan pengembangan (litbang).
Akuntansi
memperbolehkan
kapitalisasi biaya litbang
setelah pasti
kemanfaatannya.
Pajak mengharuskan
pengakuan biaya litbang
saat dikeluarkan secara
sekaligus.
Metode Depresiasi atau Amortisasi Aset
Jika metode akuntansi
lebih lambat (misal
straight line), maka
muncul liabilitas pajak
tangguhan.
Jika metode pajak lebih
cepat (misal double
declining), maka muncul
liabilitas pajak
tangguhan.
18
CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER KENA PAJAK (3)
PARAGRAF 17 DAN 19
Pencatatan Berdasar Nilai Wajar (Fair Value).
PSAK 13, 16, 19, dan 55
memperbolehkan
pencatatan berdasar nilai
wajar. Liabililitas muncul
ketika terjadi kenaikan nilai
aset.
Pajak hanya
memperbolehkan
pencatatan berdasar
pendekatan nilai perolehan
yang didepresiasi atau
diamortisasi.
Revaluasi Aset Tanpa Diikuti Penyesuaian DPP
Akuntansi memperbolehkan
dilakukannya revaluasi
ketika nilai buku dirasa tidak
sesuai dengan nilai aset
yang sebenarnya.
Pajak memperbolehkan
revaluasi, hanya atas izin
Dirjen Pajak dan dilakukan
maksimal lima tahun sekali
untuk setiap asetnya.
19
CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER KENA PAJAK (4)
LAMPIRAN A POIN A
Beban Dibayar Di Muka
Akuntansi mengakui
beban dibayar di muka
secara bertahap,
proporsional terhadap
periode waktu.
Pajak mengakui
pembebanan atas beban
dibayar di muka secara
sekaligus.
Pendapatan Atas Penjualan Barang
Akuntansi mengakui
pendapatan saat barang
telah dikirimkan.
Pajak mengakui
pendapatan saat
pembayaran telah
diterima.
20
LIABILITAS AKIBAT GOODWILL
PARAGRAF 20
Pengakuan liabilitas pajak tangguhan akibat keberadaan
goodwil tidak diperbolehkan, sebab:
• Goodwill diukur sebagai sisa.
• Pengakuan liabilitas pajak tangguhan akan meningkatkan
jumlah tercatat goodwill.
21
SYARAT UTAMA PENGAKUAN
ASET PAJAK TANGGUHAN
PARAGRAF 25 DAN 28
Setiap aset pajak
tangguhan
diakui
sepanjang:
Diperkirakan akan
tersedia laba kena pajak
atau perbedaan
temporer kena pajak
dalam jumlah memadai.
Perlu
mengantisipasi
riwayat rugi
yang terjadi di
beberapa
periode terkini.
22
PERBEDAAN TEMPORER DAPAT
DIKURANGKAN
PARAGRAF 25
Setiap perbedaan temporer dapat dikurangkan diakui sebagai
aset pajak tangguhan, kecuali jika timbul perbedaan temporer dapat
dikurangkan yang berasal dari:
• Pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu transaksi yang
tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi
pajak); atau bukan merupakan transaksi kombinasi bisnis.
• Pengakuan awal goodwill.
Khusus untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan terkait
dengan investasi pada entitas anak, cabang, dan entitas asosiasi, dan
bagian partisipasi dalam ventura bersama, pengakuan aset diatur
secara khusus.
23
CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER DAPAT
DIKURANGKAN (1)
PARAGRAF 27
Biaya Riset
Akuntansi mengakui
pembebanan biaya riset
seketika biaya tersebut
benar – benar
dikeluarkan di periode
berjalan.
Pajak mensyaratkan
pembebanan biaya riset
di periode mendatang
setelah pengeluaran
sebenarnya dilakukan.
Biaya Manfaat Pensiun
Akuntansi mengakui
pembebanan biaya
manfaat pensiun ketika
rencana manfaat pensiun
telah ditetapkan.
Pajak mengakui
pembebanan biaya
manfaat pensiun ketika
manfaat tersebut telah
benar – benar
dibayarkan.
24
CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER DAPAT
DIKURANGKAN (2)
PARAGRAF 27
Nilai Residu Aset
Akuntansi dapat mengakui nilai residu
tertentu sesuai estimasi.
Pajak mengharuskan penetapan nilai residu
sebesar nol.
Metode Depresiasi atau Amortisasi AsetJika metode akuntansi
lebih cepat (misal double
declining), maka muncul
aset pajak tangguhan.
Jika metode pajak lebih
lambat (misal straight
line), maka muncul aset
pajak tangguhan.
25
CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER DAPAT
DIKURANGKAN (3)
PARAGRAF 27 DAN LAMPIRAN A POIN B
Pengakuan Harga Pokok PenjualanAkuntansi mengakui
pembebanan HPP saat
barang atau jasa telah
diberikan.
Pajak mengakui
pembebanan HPP saat
pembayaran telah
diterima.
Pencatatan Berdasar Nilai Wajar (Fair Value)
Berkebalikan dengan
pengakuan liabilitas pajak
tangguhan, aset pajak
tangguhan muncul ketika
terjadi penurunan nilai aset.
Serupa dengan keterangan
atas pengakuan liabilitas pajak
tangguhan, pajak tidak
memperbolehkan pencatatan
berdasar nilai wajar
sebagaimana diatur PSAK 13,
16, 19, dan 55.
26
PELUANG PERENCANAAN
PERPAJAKAN
PARAGRAF 31
Merupakan
tindakan untuk
meningkatkan
laba kena pajak di
periode tertentu.
Dilatarbelakangi
oleh mendekatnya
batas waktu akhir
pemanfaatan
kompensasi rugi
fiskal atau kredit
pajak. 27
CONTOH PELUANG
PERENCANAAN PERPAJAKAN
PARAGRAF 31
Mengakui pendapatan bunga yang
telah diterima maupun yang akan
diterima.Menangguhkan klaim pengurangan
tertentu atas laba kena pajak.
Menjual atau menyewa kembali
aset yang telah direvaluasi secara
akuntansi, namun belum
tersesuaikan DPPnya.
Menjual aset yang agar dapat
membeli modal investasi lainnya.
28
PERTIMBANGAN PENENTU
MEMADAINYA LABA KENA
PAJAK SEBELUM ASET
DALUARSA
PARAGRAF 37
Apakah entitas memiliki perbedaan
temporer kena pajak yang memadai.
Apakah memungkinkan bahwa entitas
akan mendapat laba kena pajak.
Apakah kompensasi rugi fiskal mungkin
berulang.
Apakah tersedia kesempatan perencanaan
pajak.
29
PENILAIAN KEMBALI ASET
PAJAK TANGGUHAN
PARAGRAF 38
Pengakuan dapat
dilakukan atas aset
pajak tangguhan
yang di periode
lalu tidak diakui
akibat laba kena
pajak yang
diestimasikan
tidak memadai.
Pengakuan
tersebut dilakukan
di akhir period
ditemukannya
perubahan situasi
sehingga
menyebabkan laba
kena pajak di
masa mendatang 30
KETENTUAN KHUSUS: PERBEDAAN TEMPORER TERKAIT
INVESTASI PADA ENTITAS ANAK, CABANG, DAN ENTITAS
ASOSIASI; SERTA BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA
BERSAMA
PARAGRAF 39
Perbedaaan temporer terkait investasi khusus ini dapat
muncul sebagai akibat dari:
• Adanya laba entitas anak, cabang, entitas asosiasi dan
ventura bersama yang tidak didistribusikan.
• Perubahan nilai tukar mata uang asing, apabila entitas
induk dan entitas anak berada pada negara yang berbeda.
• Pengurangan jumlah tercatat investasi pada entitas
asosiasi menjadi jumlah yang dapat dipulihkan.
31
KETENTUAN KHUSUS: PERBEDAAN TEMPORER TERKAIT
INVESTASI PADA ENTITAS ANAK, CABANG, DAN ENTITAS
ASOSIASI; SERTA BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA
BERSAMA
PARAGRAF 40 DAN 45
Pengakuan setiap liabilitas terkait investasi khusus ini dilakukan, kecuali jika:
• Entitas induk, investor atau venturer mampu mengendalikan waktu
pemulihan perbedaan temporer.
• Kemungkinkan besar perbedaan temporer tidak akan terpulihkan di
masa depan yang dapat diperkirakan.
Pengakuan setiap aset terkait investasi khusus ini dilakukan selama:
• Perbedaan temporer akan terpulihkan pada masa depan yang dapat
diperkirakan.
• Laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga
perbedaan temporer dapat dimanfaatkan..
32
PENGUKURAN
PARAGRAF 47, 48, 50 DAN 55
Pengukuran
nilai liabilitas
dan aset pajak
kini.
Sebesar jumlah yang
diharapkan akan
dibayarkan atau
direstitusikan sesuai tarif
berlaku saat ini.
Pengukuran
nilai liabilitas
dan aset pajak
tangguhan.
Sebesar jumlah yang
diharapkan akan
dibayarkan atau
direstitusikan sesuai tarif
yang diperlakukan berlaku
di masa mendatang..
Jika tarif pajak
berbeda
untuk setiap
tingkat laba
kena pajak.
Dipergunakan tarif pajak
rata – rata yang diharapkan
berlaku.
Atas nilai aset
dan liabilitas
pajak
tangguhan.
Nilai tidak didiskontokan.
33
CARA PEMULIHAN ASET ATAU
PENYELESAIAN LIABILITAS
PARAGRAF 51 DAN 52
Pengakuan aset dan
liabilitas pajak
tangguhan harus
mencerminkan
konsekuensi pajak
sesuai cara
pemulihan atau
penyelesaian yang
diharapkan.
Ketidaksesu
aian cara
akan
berpengaru
h terhadap
besaran tarif
pajak dan/
atau Dasar
Pengenaan
Pajak. 34
PENINJAUAN KEMBALI ASET
PAJAK TANGGUHAN
PARAGRAF 58
• Aset pajak tangguhan tetap dicatat
pada nilai yang saat ini diakui.
Selama laba kena pajak di
masa mendatang
diperkirakan memadai.
• Nilai aset pajak tangguhan
mengalami penurunan, proporsional
terhadap penurunan laba kena pajak.
Jika laba kena pajak di masa
mendatang diperkirakan
akan bersifat tidak memadai.
35
36
PAJAK KINI DAN TANGGUHAN
DI LAPORAN LABA RUGI
PARAGRAF 60 DAN 61
Secara umum, pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai
penghasilan atau beban pada laporan laba rugi, kecuali apabila pajak
kini atau tanggihan berasal dari:
• Transaksi yang tidak mempengaruhi laporan laba rugi, baik
dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung
dalam ekuitas.
• Kombinasi bisnis.
Pajak tangguhan timbul di laporan laba rugi akibat perbedaan
periode pengakuan beban dan pendapatan antara akuntansi dan
pajak.
37
CONTOH PERBEDAAN PERIODE
PENGAKUAN
BEBAN DAN PENDAPATAN
PARAGRAF 61
Pengakuan nilai perolehan aset tak berwujud.
Akuntansi mengkapitalisasi pengeluaran atas
aset tak berwujud, sesuai PSAK 19.
Pajak memperbolehkan pengakuan
pengeluaran sebagai biaya secara sekaligus.
Pengakuan pendapatan bunga, royalti, dan dividen.
Akuntansi mengakui
pendapatan berdasar
prinsip akrual secara
proporsional terhadap
waktu.
Pajak mengakui
pendapatan berdasar
acuan kas secara
sekaligus.
38
PENYEBAB PERUBAHAN NILAI
ASET DAN LIABILITAS PAJAK
TANGGUHAN
PARAGRAF 62
Perubahan tarif pajak
penghasilan.
Penilaian kembali atas aset
pajak tangguhan.
Perubahan cara entitas
memulihkan aset.
(Contoh: Penjualan aset yang
semula tidak untuk dijual).
39
PAJAK KINI DAN TANGGUHAN
DI
LUAR LAPORAN LABA RUGI
PARAGRAF 63, 64, DAN 65
Pajak yang
belum diakui
di laporan laba
rugi.
Diakui di dalam
pendapatan
komprehensif
lain (OCI).
Misalkan:
• Perubahan akibat
revaluasi, sesuai
PSAK 16.
Diakui secara
langsung
terhadap
ekuitas. 40
KENDALA ATAS PENGAKUAN
DI LUAR LAPORAN LABA RUGI
PARAGRAF 66
Kendala
pengak
uan
muncul
akibat:
Progresivita
s tarif pajak,
sehingga
tidak dapat
dilaksanaka
n analisis
parsial.
Perubahan
tarif pajak.Pertimbang
an ulang
atas aset
pajak
tangguhan.
Diatasi
melalui
alokasi
propors
ional/
pro
rata.
41
KOMBINASI BISNIS
PARAGRAF 71
Kombinasi
Bisnis
Berkurangnya
laba kena pajak
di periode
mendatang.
Penghapusan/
pengurangan
aset pajak
tangguhan.
Meningkatnya
laba kena pajak
di periode
mendatang.
Pengakuan/
penNambahan
aset pajak
tangguhan.
42
PENGAKUAN ASET PAJAK
TANGGUHAN
AKIBAT KOMBINASI BISNIS
PARAGRAF 72Atas timbulnya kompensasi rugi fiskal, kredit pajak, atau
penyebab aset pajak tangguhan lain sebagai limpahan akuisisi, entitas
mengakui manfaat pajak tangguhan diperoleh yang direalisasikan
setelah kombinasi bisnis meliputi elemen berikut:
• Manfaat pajak tangguhan diperoleh pada periode pengukuran
yang dihasilkan dari informasi baru tentang fakta dan keadaan
yang ada pada tanggal akuisisi diterapkan untuk mengurangi
jumlah goodwill terkait akuisisi tersebut. Jika jumlah tercatat
goodwill tersebut nol, setiap sisa manfaat pajak tangguhan
diakui pada laporan laba rugi.
• Seluruh manfaat pajak tangguhan lain yang diperoleh diakui
dalam laporan laba rugi (termasuk atas yang diakui di luar
laporan laba rugi, jika PSAK 46 juga mensyaratkan).
43
REMUNERASI BERBASIS
SAHAM
PARAGRAF 73 DAN 74
Pengakuan beban atas remunerasi
berbasis saham
Akuntansi mengakui beban secara
bertahap, sesuai dengan periode
vesting, dimulai sejak rencana
remunerasi diumumkan.
Pajak mensyaratkan penundaan
pengakuan beban remunerasi hingga
opsi kepemilikan saham benar – benar
dieksekusi di periode mendatang.
44
SALING HAPUS ATAS ASET DAN
LIABILITAS PAJAK KINI
PARAGRAF 76 DAN 78
Aset dan liabilitas
pajak kini disajikan
secara saling
hapus, jika dan
hanya jika:
Entitas
memiliki
hak secara
hukum
untuk
melakuka
n saling
hapus.
Entitas
berniat
untuk
menyeles
aikan
dengan
dasat
netto,
atau
menyeles
aikan aset
Berlaku
untuk
entitas
independe
n, maupun
yang
memiliki
laporan
konsolidasi
an.
45
SALING HAPUS ATAS ASET DAN
LIABILITAS
PAJAK TANGGUHAN
PARAGRAF 79Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas
pajak tangguhan, jika dan hanya jika:
• Entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
• Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan
pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas:
 Entitas kena pajak yang sama; atau
 Entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan
aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana jumlah
signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan
diselesaikan atau dipulihkan.
46
PENYAJIAN ATAS PAJAK
TERKAIT AKTIVITAS NORMAL
PARAGRAF 82 DAN 83
Beban (penghasilan) pajak terkait dengan
laba rugi dari aktivitas normal disajikan tersendiri
pada laporan laba rugi komprehensif.
Jika entitas menyajikan komponen laba rugi
pada laporan laporan laba rugi secara terpisah
seperti dijelaskan dalam PSAK 1: Penyajian
Laporan Keuangan paragraf 81, maka beban
(penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dari
aktivitas normal pada laporan keuangan disajikan
terpisah.
47
48
KOMPONEN BEBAN
(PENGHASILAN) PAJAK
PARAGRAF 85
Beban
(penghasila
n) pajak
kini.
Penyesuaia
n yang
berasal dari
periode
sebelumnya
.
Beban
(penghasila
n) pajak
tangguhan
akibat
perbedaan
temporer.
Beban
(penghasila
n) pajak
tangguhan
akibat
perubahan
ketentuan
perpajakan.
Manfaat
akibat rugi
fiskal, kredit
pajak, atau
perbedaan
temporer
terhadap
pajak kini.
Manfaat
akibat rugi
fiskal, kredit
pajak, atau
perbedaan
temporer
terhadap
pajak
tangguhan.
Beban
pajak
tangguhan
akibat dari
penurunan
aset pajak
Beban
(penghasila
n) terkait
perubahan
kebijakan
akuntansi
dan
kesalahan, 49
KOMPONEN LAIN YANG
DIUNGKAPKAN TERPISAH (1)
PARAGRAF 87
Pajak kini dan
tangguhan atas
transaksi yang
dibebankan atau
dikreditkan
langsung ke
ekuitas.
Pajak penghasilan
terkait komponen
pendapatan
komprehensif lain
(OCI), sesuai PSAK
1.
Penjelasan hubungan
antara beban
(penghasilan) pajak
dengan laba akuntansi,
atau dapat digantikan 50
KOMPONEN LAIN YANG
DIUNGKAPKAN TERPISAH (2)
PARAGRAF 87
Penjelasan
mengenai
perubahan tarif
pajak berlaku.
Jumlah dan batas
waktu
penggunaan atas
perbedaan
temporer yang
boleh
dikurangkan,
kompensasi rugi
fiskal dan kredit
pajak yang tidak
diakui sebagai aset
pajak tangguhan.
Berkenaan dengan
setiap tipe perbedaan
temporer, kompensasi
rugi fiskal dan kredit
pajak. 51
KOMPONEN LAIN YANG
DIUNGKAPKAN TERPISAH (3)
PARAGRAF 87
perbedaan
temporer terkait
investasi pada
entitas anak,
cabang dan
perusahaan
asosiasi dan
bagian partisipasi
dalam ventura
bersama atas
liabilitas pajak
tangguhan yang
belum diakui.
Konsekuensi pajak
penghasilan atas
dividen pada
pemegang saham
entitas yang
diusulkan atau
diumumkan
namun tidak diakui
sebagai liabilitas
dalam laporan
keuangan.
Berkenaan dengan
operasi yang dihentikan,
beban pajak terkait
pada:
• Keuntungan atau
52
KOMPONEN LAIN YANG
DIUNGKAPKAN TERPISAH (4)
PARAGRAF 87
Jumlah perubahan
aset pajak tangguhan
praakuisisi bagi
entitas yang
melakukan akuisisi
melalui kombinasi
bisnis.
Uraian kejadian atau
perubahaan keadaan
yang menyebabkan
pengakuan manfaat
pajak tangguhan, jika
manfaat pajak
tangguhan yang
diperoleh dalam
suatu kombinasi
bisnis diakui setelah53
PENGUNGKAPAN SIFAT BUKTI
PENDUKUNG
ASET PAJAK TANGGUHAN
PARAGRAF 88
Entitas
mengungka
pkan jumlah
aset pajak
tangguhan
dan sifat
bukti yang
mendukung
pengakuann
ya jika:
Penggunaan aset
pajak tangguhan
bergantung pada
apakah laba kena
pajak di periode
mendatang
melebihi laba
dari realisasi
perbedaan
temporer kena
pajak.
Entitas telah
mengalami
kerugian pada
periode kini atau
periode
sebelumnya
dimana aset
pajak tangguhan
54
HUBUNGAN BEBAN
(PENGHASILAN) PAJAK DAN
LABA AKUNTANSI
PARAGRAF 88
Hubungan
Beban
(Penghasila
n) Pajak dan
Laba
Akuntansi
dipengaruhi
oleh:
Pendapata
n Tidak
Kena Pajak
(PTKP).
Beban
yang tidak
boleh
dikurangk
an oleh
pajak (non
deductible
Pengaruh
rugi fiskal.
Pengaruh
kredit
pajak luar
negeri.
55
TARIF PAJAK EFEKTIF
PARAGRAF 92
56
PAJAK PENGHASILAN FINAL
PARAGRAF 98 DAN 101
Atas perbedaan antara nilai tercatat menurut
akuntansi dan DPP menurut pajak atas aset dan
liabilitas yang dikenai pajak final, tidak dilakukan
pengakuan aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Selisih antara jumlah PPh final yang terutang
dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak
kini pada perhitungan laba rugi, diakui sebagai
Pajak Dibayar Dimuka atau Pajak yang Masih
Harus Dibayar.
57
PERLAKUAN ATAS HAL – HAL
KHUSUS
PARAGRAF 102
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang
ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) harus
dibebankan sebagai pendapatan atau beban lain-lain pada
Laporan Laba Rugi periode berjalan, kecuali apabila
diajukan keberatan dan atau banding.
Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang
ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya
sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. Apabila
terdapat kesalahan maka perlakuan akuntansinya mengacu
pada PSAK 25.
58
59
CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER KENA PAJAK
AKIBAT TRANSAKSI DI
LAPORAN POSISI KEUANGAN
LAMPIRAN A POIN A
• Penyusutan aset tidak dikurangkan untuk tujuan pajak dan tidak ada pengurangan
yang tersedia untuk tujuan pajak apabila aset telah terjual atau tersisa.
• Pihak peminjam mencatat pinjaman pada saat pendapatan diterima dikurangi biaya
transaksi. Setelah itu, jumlah tercatat atas pinjaman bertambah oleh amortisasi biaya
transaksi pada laba akuntansi. Biaya transaksi dikurangkan untuk tujuan pajak pada
periode pada saat pinjaman pertama diakui.
• Pinjaman terutang diukur atas pengakuan awal pada saat jumlah pendapatan neto
atas biaya transaksi neto. Biaya transaksi diamortisasi terhadap laba akuntansi selama
pinjaman. Biaya transaksi tersebut tidak dapat dikurangkan dalam menentukan laba
kena pajak masa depan, atas periode kini atau periode sebelumnya.
• Komponen liabilitas atas instrumen keuangan majemuk (misalnya convertible bond)
diukur pada saat diskon terhadap jumlah terutang kembali dalam jatuh tempo.
Diskon tersebut tidak dikurangkan dalam menentukan laba kena pajak (rugi pajak).
60
CONTOH KEADAAN DI MANA
JUMLAH TERCATAT SETARA
DENGAN DASAR PENGENAAN
PAJAK
LAMPIRAN A POIN C
• Beban yang masih harus dibayar telah dikurangkan dalam
menentukan liabilitas pajak kini entitas untuk periode kini
atau periode lebih awal.
• Pinjaman terutang diukur pada jumlah yang diterima pada
awalnya dan jumlah ini sama seperti jumlah yang
dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo akhir pinjaman.
• Beban yang masih harus dibayar tidak boleh dikurangkan
untuk tujuan pajak.
• Pendapatan yang masih dapat diterima tidak boleh
dikenakan pajak.
61
CV. Mesopotamia merupakan perusahaan pemula
penyedia jasa travel yang sejak berdiri di awal 2012 lalu baru
mengoperasikan satu buah minivan. Minivan tersebut diperoleh
dengan harga Rp 220.000.000,00, termasuk di dalamnya biaya
pengurusan uji kir kendaraan niaga senilai Rp 20.000.000,00.
Perusahaan mengestimasikan bahwa minivan akan memiliki
masa manfaat 5 tahun dengan nilai sisa Rp 40.000.000,00 dan
mendepresiasikannya berdasar metode garis lurus atas estimasi
tersebut.
Diperkirakan bahwa perusahaan akan memperoleh
pendapatan dan menanggung biaya operasi selain depresiasi
dalam jumlah konstan sebesar Rp 115.000.000,00 dan Rp
50.000.000,00 per tahun sepanjang lima tahun operasi
pertamanya. Peraturan perpajakan menetapkan bahwa aset
sebagaimana dimiliki CV. Mesopotamia tergolong dalam aset
tetap kelompok 1 dan didepresiasikan selama 4 tahun tanpa
nilai sisa dengan metode garis lurus. Tarif PPh badan yang
berlaku adalah 25% dan diperkirakan tidak akan berubah
ILUSTRASI 7.1
PENYUSUTAN ASET (1)
LAMPIRAN B CONTOH 1
62
Jawaban :
ILUSTRASI 7.1
PENYUSUTAN ASET (2)
LAMPIRAN B CONTOH 1
63
2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan 115,000,000 115,000,000 115,000,000 115,000,000 115,000,000
Biayaselaindepresiasi (50,000,000) (50,000,000) (50,000,000) (50,000,000) (50,000,000)
EBITDA 65,000,000 65,000,000 65,000,000 65,000,000 65,000,000
Depresiasi menurutakuntansi (36,000,000) (36,000,000) (36,000,000) (36,000,000) (36,000,000)
Rugi ataspelepasanaset 0 0 0 0 (40,000,000)
Labaakuntansi 29,000,000 29,000,000 29,000,000 29,000,000 (11,000,000)
EBITDA 65,000,000 65,000,000 65,000,000 65,000,000 65,000,000
Depresiasi menurutpajak (55,000,000) (55,000,000) (55,000,000) (55,000,000) 0
Labakenapajak 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 65,000,000
Bebanpajakkini (25%) 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 16,250,000
Labaakuntansi 29,000,000 29,000,000 29,000,000 29,000,000 (11,000,000)
Dasarpengenaanpajak 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 65,000,000
Perbedaantemporerkenapajak 19,000,000 19,000,000 19,000,000 19,000,000 (76,000,000)
Bebandanliabilitaspajaktangguhan
diakui di periodeberjalan
4,750,000 4,750,000 4,750,000 4,750,000 (19,000,000)
Akumulasi liabilitaspajaktangguhan 4,750,000 9,500,000 14,250,000 19,000,000 0
Beban(penghasilan) pajak[Beban
pajakkini ditambahbebanpajak 7,250,000 7,250,000 7,250,000 7,250,000 (2,750,000)
ILUSTRASI 7.2
PENGUNGKAPAN KOMPONEN UTAMA
LAMPIRAN B
64
2012 2013
Bebanpajakkini 6,485,000 7,435,000
Bebanpajaktangguhanterkaitpadamula-muladan
pembalikanperbedaantemporer 542,500 875,000
Beban(penghasilan)pajaktangguhanyangditimbulkan
dari penguranganpadatarifpajak - (2,315,750)
Bebanpajak 7,027,500 5,994,250
Pajakpenghasilanterkaitpadakomponenpendapatan
komprehensiflain
Pajaktangguhanterkaitpadarevaluasi gedung (1,565,000) -
Pajaktangguhanterkaitpendapatanaktuarial - 897,500
Metode Rekonsiliasi Beban (Penghasilan) Pajak
ILUSTRASI 7.3
PENGUNGKAPAN HUBUNGAN LABA AKUNTANSI DAN
BEBAN PAJAK (1)
LAMPIRAN B
65
2012 2013
Labaakuntansi 18,725,000 12,452,500
Pajakpadatarifpajakberlaku(25%di tahun2012dan
20%di tahun2013) 4,772,500 2,765,000
Dampakpajakatasbebanyangtidakdapatdikurangkan
dalampenghitunganlabakenapajak:
Sumbanganatasbencanabanjirlokal 435,000 362,500
Dendapajakatasketerlambatanpenyetoran 25,450 43,500
Penurunanpajaktangguhanawal yangditimbulkandari
penurunantarifpajak - (1,532,500)
Bebanpajak 5,232,950 1,638,500
Metode Rekonsiliasi Tarif Pajak Efektif
ILUSTRASI 7.3
PENGUNGKAPAN HUBUNGAN LABA AKUNTANSI DAN
BEBAN PAJAK (2)
LAMPIRAN B
66
2012 2013
% %
Tarifpajakyangberlaku 25.00 20.00
Dampakpajakatasbebanyangtidakdapatdikurangkan
dalampenghitunganlabakenapajak:
Sumbanganatasbencanabanjirlokal 2.32 2.91
Dendapajakatasketerlambatanpenyetoran 0,14 0.35
Dampakataspajaktangguhanawal yangditimbulkandari
penurunantarifpajak - (12.31)
Tarifpajakefektif(bebanpajakdibagi labaakuntansi) 27.32 10.95
Fa. Mediterannia merupakan perusahaan yang memiliki
sumber daya modal berlebih sehingga menjalankan strategi
pemanfaatan idle cash melalui investasi di berbagai instumen
keuangan. Tepat di pertengahan 2012, perusahaan mengakuisi
convertible bonds yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan lain
dengan nilai muka Rp 1.000.000 dan tidak membayarkan kupon
hingga jatuh tempo di pertengahan 2017.
Atas obligasi tersebut, perusahaan mengenakan tingkat
pengembalian minimal sebesar 11% dan melakukan pencatatan
nilai perolehan awal berdasar asumsi tersebut. Otoritas pajak
tidak mengizinkan entitas mengklaim setiap pengurangan atas
diskon yang terkait atas komponen liabilitas convertible bonds.
Tarif pajak sebesar 25%. Bagaimanakah perusahaan melakukan
pengakuan pajak tangguhan terkait instrumen keuangan
tersebut?
ILUSTRASI 7.4
PENYUSUTAN ASET (1)
LAMPIRAN B CONTOH 4
67
Jawaban :
Present Value komponen liabilitas=
1.000.000
(1+11%)^5
=
1.000.000
(1+11%)^5
= Rp 593.451,00
Komponen ekuitas = 1.000.000 – 593.451
= Rp 406.549,00
Maka, ketika menandatangani kontrakatas obligasi tersebut
perusahaan akan melakukan pencatatan nilai piutang obligasi
senilai Rp 593.451,00.
ILUSTRASI 7.4
PENYUSUTAN ASET (2)
LAMPIRAN B CONTOH 4
68
Jawaban :
Pengakuan di awal pengakuisisian obligasi adalah sebagai
berikut.
Komponen liabilitas 593.451,00
Liabilitas pajak tangguhan 101.637,00
Komponen ekuitas 304.912,00
1.000.000,00
ILUSTRASI 7.4
PENYUSUTAN ASET (3)
LAMPIRAN B CONTOH 4
69
2012Jul 2012Des 2013Des 2014Des 2015Des 2016Des 2017Jul
Nilai bukukomponenliabilitas 593,451 626,091 694,961 771,406 856,261 950,450 1,000,000
Dasarpengenaanpajak 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000
Perbedaantemporerkena 406,549 373,909 305,039 228,594 143,739 49,550 0
Liabilitaspajaktangguhan
padatarif25% 0 101,637 93,477 76,260 57,148 35,935 12,388
Bebanpajaktangguhanke 101,637 - - - - - -
Beban(penghasilan)pajak
tangguhan - (8,160) (17,217) (19,111) (21,214) (23,547) (12,388)
Liabilitaspajaktangguhan
akhirpadatarif25% 101,637 93,477 76,260 57,148 35,935 12,388 0
ILUSTRASI 7.5
SIMULASI LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN (1)
70
Laporan Laba Rugi
Laba sebelum pajak xxx
Pajak kini (current tax) (xxx)
Pajak tangguhan (deferred tax) xxx
Laba tahun bjln dari operasi dilanjutkan xxx
Kerugian/ pendapatan operasi dihentikan xxx
Laba tahun berjalan xxx
Pendapatan komprehensif xxx
Pajak penghasilan terkait (xxx)
Total laba komprehensif xxx
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk xxx
Kepentingan non pengendali xxx
Laporan Posisi Keuangan
Aktiva Pajak Tangguhan xxx
atau
Kewajiban Pajak Tangguhan xxx
ILUSTRASI 7.5
SIMULASI LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN (2)
71
Aktiva
Kewajiban
Beban Pajak
Arus kas
71

More Related Content

What's hot

Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 
Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014
Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014
Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014Sri Apriyanti Husain
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortSri Apriyanti Husain
 
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuanganIndra Tugus
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanRachma Novriesya
 
Metode Investigasi Konversi - Akuntansi Forensik
Metode Investigasi Konversi - Akuntansi ForensikMetode Investigasi Konversi - Akuntansi Forensik
Metode Investigasi Konversi - Akuntansi ForensikHendy Surjono
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36Indra Yu
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanDina Nurmariyani
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasLusi Mei
 
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaKel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaNisa Uzumakiy
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujianwafa khairani
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Jasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publikJasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publikDina Nurmariyani
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10Enchii Enchii
 

What's hot (20)

Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014
Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014
Psak 24-imbalan-kerja-revisi-2013-12092014
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
 
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
 
Akuntansi Pensiun
Akuntansi PensiunAkuntansi Pensiun
Akuntansi Pensiun
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
 
KOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNISKOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNIS
 
Metode Investigasi Konversi - Akuntansi Forensik
Metode Investigasi Konversi - Akuntansi ForensikMetode Investigasi Konversi - Akuntansi Forensik
Metode Investigasi Konversi - Akuntansi Forensik
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
 
Kombinasi Bisnis 1.ppt
Kombinasi Bisnis 1.pptKombinasi Bisnis 1.ppt
Kombinasi Bisnis 1.ppt
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
Ch05
Ch05Ch05
Ch05
 
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaKel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Jasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publikJasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publik
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
 

Similar to Psak 46

Akt Pajak,Noval Dwi Ridzkiana,Suryanih,PSAK 46, ISTITUT STIAMI TANGERANG
Akt Pajak,Noval Dwi Ridzkiana,Suryanih,PSAK 46, ISTITUT STIAMI TANGERANGAkt Pajak,Noval Dwi Ridzkiana,Suryanih,PSAK 46, ISTITUT STIAMI TANGERANG
Akt Pajak,Noval Dwi Ridzkiana,Suryanih,PSAK 46, ISTITUT STIAMI TANGERANGnoval dwi ridzkiana
 
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMIAkt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMIAngga Septiawan
 
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMIIndri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMIIndri Yanti
 
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus TangerangAKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus TangerangIndri Yanti
 
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMIIndri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMIIndri Yanti
 
Power Point materi Pajak PPh Final 2016.pptx
Power Point materi Pajak PPh Final 2016.pptxPower Point materi Pajak PPh Final 2016.pptx
Power Point materi Pajak PPh Final 2016.pptxsafiraaa0024
 
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANGMEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANGMeysi Resyanti
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46TANTO CHANDRA
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46TANTO CHANDRA
 
PSAK 46 PAJAK KELOMPOK 5 UNIV WP SBY.pptx
PSAK 46 PAJAK KELOMPOK 5 UNIV WP SBY.pptxPSAK 46 PAJAK KELOMPOK 5 UNIV WP SBY.pptx
PSAK 46 PAJAK KELOMPOK 5 UNIV WP SBY.pptxtempehienak3
 
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota TangerangAkt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerangrahmadina_745
 
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANGRAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANGrahmadina_745
 
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIHRAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIHrahmadina_745
 
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota TangerangRahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerangrahmadina_745
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015PPA FEUI
 
7. PSAK 46 .pptx
7. PSAK 46 .pptx7. PSAK 46 .pptx
7. PSAK 46 .pptxEllaYolla
 
Bab 17 PSAK 46.pptx
Bab 17 PSAK 46.pptxBab 17 PSAK 46.pptx
Bab 17 PSAK 46.pptxIskandarNino
 

Similar to Psak 46 (20)

Akt Pajak,Noval Dwi Ridzkiana,Suryanih,PSAK 46, ISTITUT STIAMI TANGERANG
Akt Pajak,Noval Dwi Ridzkiana,Suryanih,PSAK 46, ISTITUT STIAMI TANGERANGAkt Pajak,Noval Dwi Ridzkiana,Suryanih,PSAK 46, ISTITUT STIAMI TANGERANG
Akt Pajak,Noval Dwi Ridzkiana,Suryanih,PSAK 46, ISTITUT STIAMI TANGERANG
 
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMIAkt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
 
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMIIndri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
 
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus TangerangAKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
 
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMIIndri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
 
Power Point materi Pajak PPh Final 2016.pptx
Power Point materi Pajak PPh Final 2016.pptxPower Point materi Pajak PPh Final 2016.pptx
Power Point materi Pajak PPh Final 2016.pptx
 
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANGMEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
 
PSAK 46 PAJAK KELOMPOK 5 UNIV WP SBY.pptx
PSAK 46 PAJAK KELOMPOK 5 UNIV WP SBY.pptxPSAK 46 PAJAK KELOMPOK 5 UNIV WP SBY.pptx
PSAK 46 PAJAK KELOMPOK 5 UNIV WP SBY.pptx
 
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota TangerangAkt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
 
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANGRAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
 
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIHRAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
 
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota TangerangRahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
 
Psak 46
Psak 46Psak 46
Psak 46
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
 
Pendahuluan tujuan
Pendahuluan tujuanPendahuluan tujuan
Pendahuluan tujuan
 
7. PSAK 46 .pptx
7. PSAK 46 .pptx7. PSAK 46 .pptx
7. PSAK 46 .pptx
 
Psak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilanPsak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilan
 
Bab 17 PSAK 46.pptx
Bab 17 PSAK 46.pptxBab 17 PSAK 46.pptx
Bab 17 PSAK 46.pptx
 

Recently uploaded

Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 

Recently uploaded (10)

Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 

Psak 46

  • 1. 1
  • 2. Pemilihan kata yang dipergunakan dalam slide presentasi berikut tidak sepenuhnya menyesuaikan kalimat redaksional sebagaimana tercantum dalam PSAK 46 (Revisi 2010): Pajak Penghasilan. Berkaitan dengan ilustrasi yang disajikan, slide presentasi berikut sebatas mengadopsi struktur ilustrasi PSAK 46 dan menyajikan nilai nominal yang berbeda. Demikian halnya dengan contoh – contoh yang disajikan, beberapa di antaranya tidak dicantumkan di PSAK 46, akan tetapi disajikan di slide presentasi berikut sebagai pengayaan. Segala bentuk penyesuaian tersebut semata – mata ditujukan untuk mempermudah penelaahan dan pemahaman terkait pemfungsian slide presentasi berikut sebagai materi pembelajaran. Pembaca disarankan untuk merujuk pula kepada naskah redaksional PSAK 46. 2
  • 3. Sistematika3 Pendahuluan1. Pengakuan Aset dan Liabilitas Pajak2. Pajak Tangguhan di Dalam dan di Luar Laporan Laba Rugi 3. Pengungkapan4. Lampiran dan Ilustrasi5.
  • 4. 4
  • 5. LATAR BELAKANG PARAGRAF PENDAHULUAN Pemulihan aset, penyelesaian liabilitas, serta transaksi dan kejadian lain di laporan keuangan. Memuncu lkan konsekue nsi perpajaka n di masa kini dan masa mendatan g. Perlu pengaturan atas perlakuan akuntansi, sehingga ditetapkanlah 5
  • 6. RUANG LINGKUP PARAGRAF 2 DAN 3 Pajak penghasilan yang dibahas dalam PSAK 46 meliputi semua pajak dalam negeri maupun luar negeri yang ditetapkan berdasar atas laba kena pajak. PSAK 46 tidak melingkupi pengaturan metode akuntansi atas: • Hibah pemerintah, sebagaimana diatur dalam PSAK 61: Akuntasi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah. • Kredit pajak investasi. Meski demikian, PSAK 46 melingkupi pengaturan perbedaan temporer yang muncul akibat hibah pemerintah dan kredit pajak investasi tersebut. 6
  • 7. DEFINISI ISTILAH (1) PARAGRAF 4 • Pajak penghasilan adalah: Pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak ini dikenakan atas laba kena pajak entitas. • Laba akuntansi adalah: Laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak. • Laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak atau rugi fiskal) adalah: Laba (rugi) selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Pajak atas pajak penghasilan yang terutang (dilunasi). 7
  • 8. DEFINISI ISTILAH (2) PARAGRAF 4 • Pajak penghasilan final adalah: Pajak penghasilan yang bersifat final, yaitu bahwa setelah pelunasannya, kewajiban pajak telah selesai dan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final tidak digabungkan dengan jenis penghasilan lain yang terkena pajak penghasilan yang bersifat tidak final. Pajak jenis ini dapat dikenakan terhadap jenis penghasilan, transaksi, atau usaha tertentu.Beban pajak (penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba atau rugi pada satu periode. 8
  • 9. DEFINISI ISTILAH (3) PARAGRAF 4 • Beban pajak (penghasilan pajak) adalah: Jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba atau rugi pada satu periode. • Pajak kini adalah: Jumlah pajak penghasilan yang terutang (dilunasi) atas laba kena pajak (rugi pajak) untuk satu periode. • Dasar pengenaan pajak atas aset atau liabilitas adalah: Nilai yang terkait dengan aset atau liabilitas untuk tujuan pajak. 9
  • 10. DEFINISI ISTILAH (4) PARAGRAF 4 • Aset pajak tangguhan adalah: Jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat adanya: • Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; • Akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan • Akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan. Pemulihan pajak penghasilan berarti pengurangan beban pajak terutang di masa mendatang. Hingga saat ini, peraturan perpajakan belum mengizinkan pengurangan akibat akumulasi kredit pajak yang belum dimanfaatkan. • Liabilitas pajak tangguhan adalah: Jumlah pajak penghasilan terutang pada periode masa depan sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. 10
  • 11. DEFINISI ISTILAH (5) PARAGRAF 4 • Perbedaan temporer adalah: Perbedaan antara jumlah tercatat aset atau liabilitas pada posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. • Perbedaan temporer kena pajak adalah: Perbedaan temporer yang menimbulkan jumlah kena pajak dalam penghitungan laba kena pajak (rugi pajak) periode masa depan pada saat jumlah tercatat aset atau liabilitas dipulihkan atau diselesaikan. • Perbedaan temporer yang dapat dikurangkan adalah: Perbedaan temporer yang menimbulkan jumlah yang dapat dikurangkan dalam penghitungan laba kena pajak (rugi pajak) periode masa depan pada saat jumlah tercatat aset atau liabilitas dipulihkan atau diselesaikan. 11
  • 12. KERANGKA BEBAN PAJAK PARAGRAF 5 Beban Pajak. Pajak Kini. Pajak Tangguhan. Aset Pajak Tangguhan. Akibat perbedaan temporer yang dapat dikurangkan . Akibat kompensasi kerugian. Liabilitas Pajak Tangguhan. Akibat perbedaan temporer kena pajak. 12
  • 13. 13
  • 14. SYARAT UMUM PENGAKUAN ASET DAN LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN PARAGRAF 9 Entitas harus mengakui liabilitas atau aset pajak tangguhan apabila: Pembayaran pajak pada periode masa depan lebih besar atau lebih kecil daripada yang diharapkan jika tidak terdapat konsekuensi 14
  • 15. PENGAKUAN ASET DAN LIABILITAS PAJAK KINI PARAGRAF 11, 12, DAN 13 • Selisih antara jumlah pajak yang telah dibayarkan dengan jumlah pajak terutang di periode kini atau periode sebelumnya. • Manfaat rugi fiskal yang dapat ditarik kembali untuk mengurangi pajak terutang periode sebelumnya (carryback). Aset pajak kini diakui sebesar: • Jumlah pajak yang belum dibayarkan untuk periode kini dan periode sebelumnya. Liabilitas pajak kini diakui sebesar: 15
  • 16. PERBEDAAN TEMPORER KENA PAJAK PARAGRAF 14 Setiap perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali jika timbul perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: • Pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak); atau bukan merupakan transaksi kombinasi bisnis. • Pengakuan awal goodwill. Khusus untuk perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, cabang, dan entitas asosiasi, dan bagian partisipasi dalam ventura bersama, pengakuan liabilitas diatur secara khusus. 16
  • 17. CONTOH PERBEDAAN TEMPORER KENA PAJAK (1) PARAGRAF 16 Nilai Perolehan Aset Akuntansi mengakui setiap biaya yang dikeluarkan sebagai komponen nilai perolehan. Pajak mengenal biaya yang tidak boleh dikapitalisasi sebagai nilai perolehan aset (misal gratifikasi untuk HPH). Pendapatan Bunga Akuntansi mengakui pendapatan, setiap akhir periode akuntansi (pembuatan AJP) atau saat pembayaran. Pajak mengakui pendapatan, hanya saat pembayaran telah dilaksanakan. 17
  • 18. CONTOH PERBEDAAN TEMPORER KENA PAJAK (2) PARAGRAF 16 Biaya penelitian dan pengembangan (litbang). Akuntansi memperbolehkan kapitalisasi biaya litbang setelah pasti kemanfaatannya. Pajak mengharuskan pengakuan biaya litbang saat dikeluarkan secara sekaligus. Metode Depresiasi atau Amortisasi Aset Jika metode akuntansi lebih lambat (misal straight line), maka muncul liabilitas pajak tangguhan. Jika metode pajak lebih cepat (misal double declining), maka muncul liabilitas pajak tangguhan. 18
  • 19. CONTOH PERBEDAAN TEMPORER KENA PAJAK (3) PARAGRAF 17 DAN 19 Pencatatan Berdasar Nilai Wajar (Fair Value). PSAK 13, 16, 19, dan 55 memperbolehkan pencatatan berdasar nilai wajar. Liabililitas muncul ketika terjadi kenaikan nilai aset. Pajak hanya memperbolehkan pencatatan berdasar pendekatan nilai perolehan yang didepresiasi atau diamortisasi. Revaluasi Aset Tanpa Diikuti Penyesuaian DPP Akuntansi memperbolehkan dilakukannya revaluasi ketika nilai buku dirasa tidak sesuai dengan nilai aset yang sebenarnya. Pajak memperbolehkan revaluasi, hanya atas izin Dirjen Pajak dan dilakukan maksimal lima tahun sekali untuk setiap asetnya. 19
  • 20. CONTOH PERBEDAAN TEMPORER KENA PAJAK (4) LAMPIRAN A POIN A Beban Dibayar Di Muka Akuntansi mengakui beban dibayar di muka secara bertahap, proporsional terhadap periode waktu. Pajak mengakui pembebanan atas beban dibayar di muka secara sekaligus. Pendapatan Atas Penjualan Barang Akuntansi mengakui pendapatan saat barang telah dikirimkan. Pajak mengakui pendapatan saat pembayaran telah diterima. 20
  • 21. LIABILITAS AKIBAT GOODWILL PARAGRAF 20 Pengakuan liabilitas pajak tangguhan akibat keberadaan goodwil tidak diperbolehkan, sebab: • Goodwill diukur sebagai sisa. • Pengakuan liabilitas pajak tangguhan akan meningkatkan jumlah tercatat goodwill. 21
  • 22. SYARAT UTAMA PENGAKUAN ASET PAJAK TANGGUHAN PARAGRAF 25 DAN 28 Setiap aset pajak tangguhan diakui sepanjang: Diperkirakan akan tersedia laba kena pajak atau perbedaan temporer kena pajak dalam jumlah memadai. Perlu mengantisipasi riwayat rugi yang terjadi di beberapa periode terkini. 22
  • 23. PERBEDAAN TEMPORER DAPAT DIKURANGKAN PARAGRAF 25 Setiap perbedaan temporer dapat dikurangkan diakui sebagai aset pajak tangguhan, kecuali jika timbul perbedaan temporer dapat dikurangkan yang berasal dari: • Pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak); atau bukan merupakan transaksi kombinasi bisnis. • Pengakuan awal goodwill. Khusus untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan terkait dengan investasi pada entitas anak, cabang, dan entitas asosiasi, dan bagian partisipasi dalam ventura bersama, pengakuan aset diatur secara khusus. 23
  • 24. CONTOH PERBEDAAN TEMPORER DAPAT DIKURANGKAN (1) PARAGRAF 27 Biaya Riset Akuntansi mengakui pembebanan biaya riset seketika biaya tersebut benar – benar dikeluarkan di periode berjalan. Pajak mensyaratkan pembebanan biaya riset di periode mendatang setelah pengeluaran sebenarnya dilakukan. Biaya Manfaat Pensiun Akuntansi mengakui pembebanan biaya manfaat pensiun ketika rencana manfaat pensiun telah ditetapkan. Pajak mengakui pembebanan biaya manfaat pensiun ketika manfaat tersebut telah benar – benar dibayarkan. 24
  • 25. CONTOH PERBEDAAN TEMPORER DAPAT DIKURANGKAN (2) PARAGRAF 27 Nilai Residu Aset Akuntansi dapat mengakui nilai residu tertentu sesuai estimasi. Pajak mengharuskan penetapan nilai residu sebesar nol. Metode Depresiasi atau Amortisasi AsetJika metode akuntansi lebih cepat (misal double declining), maka muncul aset pajak tangguhan. Jika metode pajak lebih lambat (misal straight line), maka muncul aset pajak tangguhan. 25
  • 26. CONTOH PERBEDAAN TEMPORER DAPAT DIKURANGKAN (3) PARAGRAF 27 DAN LAMPIRAN A POIN B Pengakuan Harga Pokok PenjualanAkuntansi mengakui pembebanan HPP saat barang atau jasa telah diberikan. Pajak mengakui pembebanan HPP saat pembayaran telah diterima. Pencatatan Berdasar Nilai Wajar (Fair Value) Berkebalikan dengan pengakuan liabilitas pajak tangguhan, aset pajak tangguhan muncul ketika terjadi penurunan nilai aset. Serupa dengan keterangan atas pengakuan liabilitas pajak tangguhan, pajak tidak memperbolehkan pencatatan berdasar nilai wajar sebagaimana diatur PSAK 13, 16, 19, dan 55. 26
  • 27. PELUANG PERENCANAAN PERPAJAKAN PARAGRAF 31 Merupakan tindakan untuk meningkatkan laba kena pajak di periode tertentu. Dilatarbelakangi oleh mendekatnya batas waktu akhir pemanfaatan kompensasi rugi fiskal atau kredit pajak. 27
  • 28. CONTOH PELUANG PERENCANAAN PERPAJAKAN PARAGRAF 31 Mengakui pendapatan bunga yang telah diterima maupun yang akan diterima.Menangguhkan klaim pengurangan tertentu atas laba kena pajak. Menjual atau menyewa kembali aset yang telah direvaluasi secara akuntansi, namun belum tersesuaikan DPPnya. Menjual aset yang agar dapat membeli modal investasi lainnya. 28
  • 29. PERTIMBANGAN PENENTU MEMADAINYA LABA KENA PAJAK SEBELUM ASET DALUARSA PARAGRAF 37 Apakah entitas memiliki perbedaan temporer kena pajak yang memadai. Apakah memungkinkan bahwa entitas akan mendapat laba kena pajak. Apakah kompensasi rugi fiskal mungkin berulang. Apakah tersedia kesempatan perencanaan pajak. 29
  • 30. PENILAIAN KEMBALI ASET PAJAK TANGGUHAN PARAGRAF 38 Pengakuan dapat dilakukan atas aset pajak tangguhan yang di periode lalu tidak diakui akibat laba kena pajak yang diestimasikan tidak memadai. Pengakuan tersebut dilakukan di akhir period ditemukannya perubahan situasi sehingga menyebabkan laba kena pajak di masa mendatang 30
  • 31. KETENTUAN KHUSUS: PERBEDAAN TEMPORER TERKAIT INVESTASI PADA ENTITAS ANAK, CABANG, DAN ENTITAS ASOSIASI; SERTA BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA PARAGRAF 39 Perbedaaan temporer terkait investasi khusus ini dapat muncul sebagai akibat dari: • Adanya laba entitas anak, cabang, entitas asosiasi dan ventura bersama yang tidak didistribusikan. • Perubahan nilai tukar mata uang asing, apabila entitas induk dan entitas anak berada pada negara yang berbeda. • Pengurangan jumlah tercatat investasi pada entitas asosiasi menjadi jumlah yang dapat dipulihkan. 31
  • 32. KETENTUAN KHUSUS: PERBEDAAN TEMPORER TERKAIT INVESTASI PADA ENTITAS ANAK, CABANG, DAN ENTITAS ASOSIASI; SERTA BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA PARAGRAF 40 DAN 45 Pengakuan setiap liabilitas terkait investasi khusus ini dilakukan, kecuali jika: • Entitas induk, investor atau venturer mampu mengendalikan waktu pemulihan perbedaan temporer. • Kemungkinkan besar perbedaan temporer tidak akan terpulihkan di masa depan yang dapat diperkirakan. Pengakuan setiap aset terkait investasi khusus ini dilakukan selama: • Perbedaan temporer akan terpulihkan pada masa depan yang dapat diperkirakan. • Laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan.. 32
  • 33. PENGUKURAN PARAGRAF 47, 48, 50 DAN 55 Pengukuran nilai liabilitas dan aset pajak kini. Sebesar jumlah yang diharapkan akan dibayarkan atau direstitusikan sesuai tarif berlaku saat ini. Pengukuran nilai liabilitas dan aset pajak tangguhan. Sebesar jumlah yang diharapkan akan dibayarkan atau direstitusikan sesuai tarif yang diperlakukan berlaku di masa mendatang.. Jika tarif pajak berbeda untuk setiap tingkat laba kena pajak. Dipergunakan tarif pajak rata – rata yang diharapkan berlaku. Atas nilai aset dan liabilitas pajak tangguhan. Nilai tidak didiskontokan. 33
  • 34. CARA PEMULIHAN ASET ATAU PENYELESAIAN LIABILITAS PARAGRAF 51 DAN 52 Pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan harus mencerminkan konsekuensi pajak sesuai cara pemulihan atau penyelesaian yang diharapkan. Ketidaksesu aian cara akan berpengaru h terhadap besaran tarif pajak dan/ atau Dasar Pengenaan Pajak. 34
  • 35. PENINJAUAN KEMBALI ASET PAJAK TANGGUHAN PARAGRAF 58 • Aset pajak tangguhan tetap dicatat pada nilai yang saat ini diakui. Selama laba kena pajak di masa mendatang diperkirakan memadai. • Nilai aset pajak tangguhan mengalami penurunan, proporsional terhadap penurunan laba kena pajak. Jika laba kena pajak di masa mendatang diperkirakan akan bersifat tidak memadai. 35
  • 36. 36
  • 37. PAJAK KINI DAN TANGGUHAN DI LAPORAN LABA RUGI PARAGRAF 60 DAN 61 Secara umum, pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan atau beban pada laporan laba rugi, kecuali apabila pajak kini atau tanggihan berasal dari: • Transaksi yang tidak mempengaruhi laporan laba rugi, baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung dalam ekuitas. • Kombinasi bisnis. Pajak tangguhan timbul di laporan laba rugi akibat perbedaan periode pengakuan beban dan pendapatan antara akuntansi dan pajak. 37
  • 38. CONTOH PERBEDAAN PERIODE PENGAKUAN BEBAN DAN PENDAPATAN PARAGRAF 61 Pengakuan nilai perolehan aset tak berwujud. Akuntansi mengkapitalisasi pengeluaran atas aset tak berwujud, sesuai PSAK 19. Pajak memperbolehkan pengakuan pengeluaran sebagai biaya secara sekaligus. Pengakuan pendapatan bunga, royalti, dan dividen. Akuntansi mengakui pendapatan berdasar prinsip akrual secara proporsional terhadap waktu. Pajak mengakui pendapatan berdasar acuan kas secara sekaligus. 38
  • 39. PENYEBAB PERUBAHAN NILAI ASET DAN LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN PARAGRAF 62 Perubahan tarif pajak penghasilan. Penilaian kembali atas aset pajak tangguhan. Perubahan cara entitas memulihkan aset. (Contoh: Penjualan aset yang semula tidak untuk dijual). 39
  • 40. PAJAK KINI DAN TANGGUHAN DI LUAR LAPORAN LABA RUGI PARAGRAF 63, 64, DAN 65 Pajak yang belum diakui di laporan laba rugi. Diakui di dalam pendapatan komprehensif lain (OCI). Misalkan: • Perubahan akibat revaluasi, sesuai PSAK 16. Diakui secara langsung terhadap ekuitas. 40
  • 41. KENDALA ATAS PENGAKUAN DI LUAR LAPORAN LABA RUGI PARAGRAF 66 Kendala pengak uan muncul akibat: Progresivita s tarif pajak, sehingga tidak dapat dilaksanaka n analisis parsial. Perubahan tarif pajak.Pertimbang an ulang atas aset pajak tangguhan. Diatasi melalui alokasi propors ional/ pro rata. 41
  • 42. KOMBINASI BISNIS PARAGRAF 71 Kombinasi Bisnis Berkurangnya laba kena pajak di periode mendatang. Penghapusan/ pengurangan aset pajak tangguhan. Meningkatnya laba kena pajak di periode mendatang. Pengakuan/ penNambahan aset pajak tangguhan. 42
  • 43. PENGAKUAN ASET PAJAK TANGGUHAN AKIBAT KOMBINASI BISNIS PARAGRAF 72Atas timbulnya kompensasi rugi fiskal, kredit pajak, atau penyebab aset pajak tangguhan lain sebagai limpahan akuisisi, entitas mengakui manfaat pajak tangguhan diperoleh yang direalisasikan setelah kombinasi bisnis meliputi elemen berikut: • Manfaat pajak tangguhan diperoleh pada periode pengukuran yang dihasilkan dari informasi baru tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi diterapkan untuk mengurangi jumlah goodwill terkait akuisisi tersebut. Jika jumlah tercatat goodwill tersebut nol, setiap sisa manfaat pajak tangguhan diakui pada laporan laba rugi. • Seluruh manfaat pajak tangguhan lain yang diperoleh diakui dalam laporan laba rugi (termasuk atas yang diakui di luar laporan laba rugi, jika PSAK 46 juga mensyaratkan). 43
  • 44. REMUNERASI BERBASIS SAHAM PARAGRAF 73 DAN 74 Pengakuan beban atas remunerasi berbasis saham Akuntansi mengakui beban secara bertahap, sesuai dengan periode vesting, dimulai sejak rencana remunerasi diumumkan. Pajak mensyaratkan penundaan pengakuan beban remunerasi hingga opsi kepemilikan saham benar – benar dieksekusi di periode mendatang. 44
  • 45. SALING HAPUS ATAS ASET DAN LIABILITAS PAJAK KINI PARAGRAF 76 DAN 78 Aset dan liabilitas pajak kini disajikan secara saling hapus, jika dan hanya jika: Entitas memiliki hak secara hukum untuk melakuka n saling hapus. Entitas berniat untuk menyeles aikan dengan dasat netto, atau menyeles aikan aset Berlaku untuk entitas independe n, maupun yang memiliki laporan konsolidasi an. 45
  • 46. SALING HAPUS ATAS ASET DAN LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN PARAGRAF 79Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan, jika dan hanya jika: • Entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan • Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas:  Entitas kena pajak yang sama; atau  Entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan diselesaikan atau dipulihkan. 46
  • 47. PENYAJIAN ATAS PAJAK TERKAIT AKTIVITAS NORMAL PARAGRAF 82 DAN 83 Beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dari aktivitas normal disajikan tersendiri pada laporan laba rugi komprehensif. Jika entitas menyajikan komponen laba rugi pada laporan laporan laba rugi secara terpisah seperti dijelaskan dalam PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan paragraf 81, maka beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dari aktivitas normal pada laporan keuangan disajikan terpisah. 47
  • 48. 48
  • 49. KOMPONEN BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK PARAGRAF 85 Beban (penghasila n) pajak kini. Penyesuaia n yang berasal dari periode sebelumnya . Beban (penghasila n) pajak tangguhan akibat perbedaan temporer. Beban (penghasila n) pajak tangguhan akibat perubahan ketentuan perpajakan. Manfaat akibat rugi fiskal, kredit pajak, atau perbedaan temporer terhadap pajak kini. Manfaat akibat rugi fiskal, kredit pajak, atau perbedaan temporer terhadap pajak tangguhan. Beban pajak tangguhan akibat dari penurunan aset pajak Beban (penghasila n) terkait perubahan kebijakan akuntansi dan kesalahan, 49
  • 50. KOMPONEN LAIN YANG DIUNGKAPKAN TERPISAH (1) PARAGRAF 87 Pajak kini dan tangguhan atas transaksi yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Pajak penghasilan terkait komponen pendapatan komprehensif lain (OCI), sesuai PSAK 1. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dengan laba akuntansi, atau dapat digantikan 50
  • 51. KOMPONEN LAIN YANG DIUNGKAPKAN TERPISAH (2) PARAGRAF 87 Penjelasan mengenai perubahan tarif pajak berlaku. Jumlah dan batas waktu penggunaan atas perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, kompensasi rugi fiskal dan kredit pajak yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan. Berkenaan dengan setiap tipe perbedaan temporer, kompensasi rugi fiskal dan kredit pajak. 51
  • 52. KOMPONEN LAIN YANG DIUNGKAPKAN TERPISAH (3) PARAGRAF 87 perbedaan temporer terkait investasi pada entitas anak, cabang dan perusahaan asosiasi dan bagian partisipasi dalam ventura bersama atas liabilitas pajak tangguhan yang belum diakui. Konsekuensi pajak penghasilan atas dividen pada pemegang saham entitas yang diusulkan atau diumumkan namun tidak diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan. Berkenaan dengan operasi yang dihentikan, beban pajak terkait pada: • Keuntungan atau 52
  • 53. KOMPONEN LAIN YANG DIUNGKAPKAN TERPISAH (4) PARAGRAF 87 Jumlah perubahan aset pajak tangguhan praakuisisi bagi entitas yang melakukan akuisisi melalui kombinasi bisnis. Uraian kejadian atau perubahaan keadaan yang menyebabkan pengakuan manfaat pajak tangguhan, jika manfaat pajak tangguhan yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diakui setelah53
  • 54. PENGUNGKAPAN SIFAT BUKTI PENDUKUNG ASET PAJAK TANGGUHAN PARAGRAF 88 Entitas mengungka pkan jumlah aset pajak tangguhan dan sifat bukti yang mendukung pengakuann ya jika: Penggunaan aset pajak tangguhan bergantung pada apakah laba kena pajak di periode mendatang melebihi laba dari realisasi perbedaan temporer kena pajak. Entitas telah mengalami kerugian pada periode kini atau periode sebelumnya dimana aset pajak tangguhan 54
  • 55. HUBUNGAN BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK DAN LABA AKUNTANSI PARAGRAF 88 Hubungan Beban (Penghasila n) Pajak dan Laba Akuntansi dipengaruhi oleh: Pendapata n Tidak Kena Pajak (PTKP). Beban yang tidak boleh dikurangk an oleh pajak (non deductible Pengaruh rugi fiskal. Pengaruh kredit pajak luar negeri. 55
  • 57. PAJAK PENGHASILAN FINAL PARAGRAF 98 DAN 101 Atas perbedaan antara nilai tercatat menurut akuntansi dan DPP menurut pajak atas aset dan liabilitas yang dikenai pajak final, tidak dilakukan pengakuan aset atau liabilitas pajak tangguhan. Selisih antara jumlah PPh final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi, diakui sebagai Pajak Dibayar Dimuka atau Pajak yang Masih Harus Dibayar. 57
  • 58. PERLAKUAN ATAS HAL – HAL KHUSUS PARAGRAF 102 Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) harus dibebankan sebagai pendapatan atau beban lain-lain pada Laporan Laba Rugi periode berjalan, kecuali apabila diajukan keberatan dan atau banding. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. Apabila terdapat kesalahan maka perlakuan akuntansinya mengacu pada PSAK 25. 58
  • 59. 59
  • 60. CONTOH PERBEDAAN TEMPORER KENA PAJAK AKIBAT TRANSAKSI DI LAPORAN POSISI KEUANGAN LAMPIRAN A POIN A • Penyusutan aset tidak dikurangkan untuk tujuan pajak dan tidak ada pengurangan yang tersedia untuk tujuan pajak apabila aset telah terjual atau tersisa. • Pihak peminjam mencatat pinjaman pada saat pendapatan diterima dikurangi biaya transaksi. Setelah itu, jumlah tercatat atas pinjaman bertambah oleh amortisasi biaya transaksi pada laba akuntansi. Biaya transaksi dikurangkan untuk tujuan pajak pada periode pada saat pinjaman pertama diakui. • Pinjaman terutang diukur atas pengakuan awal pada saat jumlah pendapatan neto atas biaya transaksi neto. Biaya transaksi diamortisasi terhadap laba akuntansi selama pinjaman. Biaya transaksi tersebut tidak dapat dikurangkan dalam menentukan laba kena pajak masa depan, atas periode kini atau periode sebelumnya. • Komponen liabilitas atas instrumen keuangan majemuk (misalnya convertible bond) diukur pada saat diskon terhadap jumlah terutang kembali dalam jatuh tempo. Diskon tersebut tidak dikurangkan dalam menentukan laba kena pajak (rugi pajak). 60
  • 61. CONTOH KEADAAN DI MANA JUMLAH TERCATAT SETARA DENGAN DASAR PENGENAAN PAJAK LAMPIRAN A POIN C • Beban yang masih harus dibayar telah dikurangkan dalam menentukan liabilitas pajak kini entitas untuk periode kini atau periode lebih awal. • Pinjaman terutang diukur pada jumlah yang diterima pada awalnya dan jumlah ini sama seperti jumlah yang dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo akhir pinjaman. • Beban yang masih harus dibayar tidak boleh dikurangkan untuk tujuan pajak. • Pendapatan yang masih dapat diterima tidak boleh dikenakan pajak. 61
  • 62. CV. Mesopotamia merupakan perusahaan pemula penyedia jasa travel yang sejak berdiri di awal 2012 lalu baru mengoperasikan satu buah minivan. Minivan tersebut diperoleh dengan harga Rp 220.000.000,00, termasuk di dalamnya biaya pengurusan uji kir kendaraan niaga senilai Rp 20.000.000,00. Perusahaan mengestimasikan bahwa minivan akan memiliki masa manfaat 5 tahun dengan nilai sisa Rp 40.000.000,00 dan mendepresiasikannya berdasar metode garis lurus atas estimasi tersebut. Diperkirakan bahwa perusahaan akan memperoleh pendapatan dan menanggung biaya operasi selain depresiasi dalam jumlah konstan sebesar Rp 115.000.000,00 dan Rp 50.000.000,00 per tahun sepanjang lima tahun operasi pertamanya. Peraturan perpajakan menetapkan bahwa aset sebagaimana dimiliki CV. Mesopotamia tergolong dalam aset tetap kelompok 1 dan didepresiasikan selama 4 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Tarif PPh badan yang berlaku adalah 25% dan diperkirakan tidak akan berubah ILUSTRASI 7.1 PENYUSUTAN ASET (1) LAMPIRAN B CONTOH 1 62
  • 63. Jawaban : ILUSTRASI 7.1 PENYUSUTAN ASET (2) LAMPIRAN B CONTOH 1 63 2012 2013 2014 2015 2016 Pendapatan 115,000,000 115,000,000 115,000,000 115,000,000 115,000,000 Biayaselaindepresiasi (50,000,000) (50,000,000) (50,000,000) (50,000,000) (50,000,000) EBITDA 65,000,000 65,000,000 65,000,000 65,000,000 65,000,000 Depresiasi menurutakuntansi (36,000,000) (36,000,000) (36,000,000) (36,000,000) (36,000,000) Rugi ataspelepasanaset 0 0 0 0 (40,000,000) Labaakuntansi 29,000,000 29,000,000 29,000,000 29,000,000 (11,000,000) EBITDA 65,000,000 65,000,000 65,000,000 65,000,000 65,000,000 Depresiasi menurutpajak (55,000,000) (55,000,000) (55,000,000) (55,000,000) 0 Labakenapajak 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 65,000,000 Bebanpajakkini (25%) 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 16,250,000 Labaakuntansi 29,000,000 29,000,000 29,000,000 29,000,000 (11,000,000) Dasarpengenaanpajak 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 65,000,000 Perbedaantemporerkenapajak 19,000,000 19,000,000 19,000,000 19,000,000 (76,000,000) Bebandanliabilitaspajaktangguhan diakui di periodeberjalan 4,750,000 4,750,000 4,750,000 4,750,000 (19,000,000) Akumulasi liabilitaspajaktangguhan 4,750,000 9,500,000 14,250,000 19,000,000 0 Beban(penghasilan) pajak[Beban pajakkini ditambahbebanpajak 7,250,000 7,250,000 7,250,000 7,250,000 (2,750,000)
  • 64. ILUSTRASI 7.2 PENGUNGKAPAN KOMPONEN UTAMA LAMPIRAN B 64 2012 2013 Bebanpajakkini 6,485,000 7,435,000 Bebanpajaktangguhanterkaitpadamula-muladan pembalikanperbedaantemporer 542,500 875,000 Beban(penghasilan)pajaktangguhanyangditimbulkan dari penguranganpadatarifpajak - (2,315,750) Bebanpajak 7,027,500 5,994,250 Pajakpenghasilanterkaitpadakomponenpendapatan komprehensiflain Pajaktangguhanterkaitpadarevaluasi gedung (1,565,000) - Pajaktangguhanterkaitpendapatanaktuarial - 897,500
  • 65. Metode Rekonsiliasi Beban (Penghasilan) Pajak ILUSTRASI 7.3 PENGUNGKAPAN HUBUNGAN LABA AKUNTANSI DAN BEBAN PAJAK (1) LAMPIRAN B 65 2012 2013 Labaakuntansi 18,725,000 12,452,500 Pajakpadatarifpajakberlaku(25%di tahun2012dan 20%di tahun2013) 4,772,500 2,765,000 Dampakpajakatasbebanyangtidakdapatdikurangkan dalampenghitunganlabakenapajak: Sumbanganatasbencanabanjirlokal 435,000 362,500 Dendapajakatasketerlambatanpenyetoran 25,450 43,500 Penurunanpajaktangguhanawal yangditimbulkandari penurunantarifpajak - (1,532,500) Bebanpajak 5,232,950 1,638,500
  • 66. Metode Rekonsiliasi Tarif Pajak Efektif ILUSTRASI 7.3 PENGUNGKAPAN HUBUNGAN LABA AKUNTANSI DAN BEBAN PAJAK (2) LAMPIRAN B 66 2012 2013 % % Tarifpajakyangberlaku 25.00 20.00 Dampakpajakatasbebanyangtidakdapatdikurangkan dalampenghitunganlabakenapajak: Sumbanganatasbencanabanjirlokal 2.32 2.91 Dendapajakatasketerlambatanpenyetoran 0,14 0.35 Dampakataspajaktangguhanawal yangditimbulkandari penurunantarifpajak - (12.31) Tarifpajakefektif(bebanpajakdibagi labaakuntansi) 27.32 10.95
  • 67. Fa. Mediterannia merupakan perusahaan yang memiliki sumber daya modal berlebih sehingga menjalankan strategi pemanfaatan idle cash melalui investasi di berbagai instumen keuangan. Tepat di pertengahan 2012, perusahaan mengakuisi convertible bonds yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan lain dengan nilai muka Rp 1.000.000 dan tidak membayarkan kupon hingga jatuh tempo di pertengahan 2017. Atas obligasi tersebut, perusahaan mengenakan tingkat pengembalian minimal sebesar 11% dan melakukan pencatatan nilai perolehan awal berdasar asumsi tersebut. Otoritas pajak tidak mengizinkan entitas mengklaim setiap pengurangan atas diskon yang terkait atas komponen liabilitas convertible bonds. Tarif pajak sebesar 25%. Bagaimanakah perusahaan melakukan pengakuan pajak tangguhan terkait instrumen keuangan tersebut? ILUSTRASI 7.4 PENYUSUTAN ASET (1) LAMPIRAN B CONTOH 4 67
  • 68. Jawaban : Present Value komponen liabilitas= 1.000.000 (1+11%)^5 = 1.000.000 (1+11%)^5 = Rp 593.451,00 Komponen ekuitas = 1.000.000 – 593.451 = Rp 406.549,00 Maka, ketika menandatangani kontrakatas obligasi tersebut perusahaan akan melakukan pencatatan nilai piutang obligasi senilai Rp 593.451,00. ILUSTRASI 7.4 PENYUSUTAN ASET (2) LAMPIRAN B CONTOH 4 68
  • 69. Jawaban : Pengakuan di awal pengakuisisian obligasi adalah sebagai berikut. Komponen liabilitas 593.451,00 Liabilitas pajak tangguhan 101.637,00 Komponen ekuitas 304.912,00 1.000.000,00 ILUSTRASI 7.4 PENYUSUTAN ASET (3) LAMPIRAN B CONTOH 4 69 2012Jul 2012Des 2013Des 2014Des 2015Des 2016Des 2017Jul Nilai bukukomponenliabilitas 593,451 626,091 694,961 771,406 856,261 950,450 1,000,000 Dasarpengenaanpajak 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 Perbedaantemporerkena 406,549 373,909 305,039 228,594 143,739 49,550 0 Liabilitaspajaktangguhan padatarif25% 0 101,637 93,477 76,260 57,148 35,935 12,388 Bebanpajaktangguhanke 101,637 - - - - - - Beban(penghasilan)pajak tangguhan - (8,160) (17,217) (19,111) (21,214) (23,547) (12,388) Liabilitaspajaktangguhan akhirpadatarif25% 101,637 93,477 76,260 57,148 35,935 12,388 0
  • 70. ILUSTRASI 7.5 SIMULASI LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN (1) 70 Laporan Laba Rugi Laba sebelum pajak xxx Pajak kini (current tax) (xxx) Pajak tangguhan (deferred tax) xxx Laba tahun bjln dari operasi dilanjutkan xxx Kerugian/ pendapatan operasi dihentikan xxx Laba tahun berjalan xxx Pendapatan komprehensif xxx Pajak penghasilan terkait (xxx) Total laba komprehensif xxx Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk xxx Kepentingan non pengendali xxx Laporan Posisi Keuangan Aktiva Pajak Tangguhan xxx atau Kewajiban Pajak Tangguhan xxx
  • 71. ILUSTRASI 7.5 SIMULASI LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN (2) 71 Aktiva Kewajiban Beban Pajak Arus kas 71