2. Pemilihan kata yang dipergunakan dalam slide presentasi
berikut tidak sepenuhnya menyesuaikan kalimat redaksional
sebagaimana tercantum dalam PSAK 46 (Revisi 2010): Pajak
Penghasilan. Berkaitan dengan ilustrasi yang disajikan, slide
presentasi berikut sebatas mengadopsi struktur ilustrasi PSAK 46 dan
menyajikan nilai nominal yang berbeda. Demikian halnya dengan
contoh – contoh yang disajikan, beberapa di antaranya tidak
dicantumkan di PSAK 46, akan tetapi disajikan di slide presentasi
berikut sebagai pengayaan.
Segala bentuk penyesuaian tersebut semata – mata ditujukan
untuk mempermudah penelaahan dan pemahaman terkait
pemfungsian slide presentasi berikut sebagai materi pembelajaran.
Pembaca disarankan untuk merujuk pula kepada naskah redaksional
PSAK 46.
2
5. LATAR BELAKANG
PARAGRAF PENDAHULUAN
Pemulihan aset,
penyelesaian
liabilitas, serta
transaksi dan
kejadian lain di
laporan
keuangan.
Memuncu
lkan
konsekue
nsi
perpajaka
n di masa
kini dan
masa
mendatan
g.
Perlu
pengaturan atas
perlakuan
akuntansi,
sehingga
ditetapkanlah 5
6. RUANG LINGKUP
PARAGRAF 2 DAN 3
Pajak penghasilan yang dibahas dalam PSAK 46 meliputi
semua pajak dalam negeri maupun luar negeri yang ditetapkan
berdasar atas laba kena pajak.
PSAK 46 tidak melingkupi pengaturan metode akuntansi
atas:
• Hibah pemerintah, sebagaimana diatur dalam PSAK 61: Akuntasi
Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah.
• Kredit pajak investasi.
Meski demikian, PSAK 46 melingkupi pengaturan perbedaan
temporer yang muncul akibat hibah pemerintah dan kredit pajak
investasi tersebut.
6
7. DEFINISI ISTILAH (1)
PARAGRAF 4
• Pajak penghasilan adalah:
Pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan
pajak ini dikenakan atas laba kena pajak entitas.
• Laba akuntansi adalah:
Laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban
pajak.
• Laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak atau rugi fiskal) adalah:
Laba (rugi) selama satu periode yang dihitung berdasarkan
peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Pajak atas pajak
penghasilan yang terutang (dilunasi).
7
8. DEFINISI ISTILAH (2)
PARAGRAF 4
• Pajak penghasilan final adalah:
Pajak penghasilan yang bersifat final, yaitu bahwa setelah
pelunasannya, kewajiban pajak telah selesai dan penghasilan yang
dikenakan pajak penghasilan final tidak digabungkan dengan
jenis penghasilan lain yang terkena pajak penghasilan yang
bersifat tidak final. Pajak jenis ini dapat dikenakan terhadap jenis
penghasilan, transaksi, atau usaha tertentu.Beban pajak
(penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak
tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba atau
rugi pada satu periode.
8
9. DEFINISI ISTILAH (3)
PARAGRAF 4
• Beban pajak (penghasilan pajak) adalah:
Jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan
dalam menentukan laba atau rugi pada satu periode.
• Pajak kini adalah:
Jumlah pajak penghasilan yang terutang (dilunasi) atas
laba kena pajak (rugi pajak) untuk satu periode.
• Dasar pengenaan pajak atas aset atau liabilitas adalah:
Nilai yang terkait dengan aset atau liabilitas untuk tujuan
pajak.
9
10. DEFINISI ISTILAH (4)
PARAGRAF 4
• Aset pajak tangguhan adalah:
Jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa
depan sebagai akibat adanya:
• Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;
• Akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
• Akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan
mengizinkan.
Pemulihan pajak penghasilan berarti pengurangan beban pajak terutang
di masa mendatang. Hingga saat ini, peraturan perpajakan belum
mengizinkan pengurangan akibat akumulasi kredit pajak yang belum
dimanfaatkan.
• Liabilitas pajak tangguhan adalah:
Jumlah pajak penghasilan terutang pada periode masa depan
sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.
10
11. DEFINISI ISTILAH (5)
PARAGRAF 4
• Perbedaan temporer adalah:
Perbedaan antara jumlah tercatat aset atau liabilitas pada
posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya.
• Perbedaan temporer kena pajak adalah:
Perbedaan temporer yang menimbulkan jumlah kena pajak
dalam penghitungan laba kena pajak (rugi pajak) periode masa
depan pada saat jumlah tercatat aset atau liabilitas dipulihkan atau
diselesaikan.
• Perbedaan temporer yang dapat dikurangkan adalah:
Perbedaan temporer yang menimbulkan jumlah yang dapat
dikurangkan dalam penghitungan laba kena pajak (rugi pajak)
periode masa depan pada saat jumlah tercatat aset atau liabilitas
dipulihkan atau diselesaikan.
11
12. KERANGKA BEBAN PAJAK
PARAGRAF 5
Beban Pajak.
Pajak Kini.
Pajak
Tangguhan.
Aset Pajak
Tangguhan.
Akibat
perbedaan
temporer
yang dapat
dikurangkan
.
Akibat
kompensasi
kerugian.
Liabilitas
Pajak
Tangguhan.
Akibat
perbedaan
temporer
kena pajak.
12
14. SYARAT UMUM PENGAKUAN
ASET DAN LIABILITAS
PAJAK TANGGUHAN
PARAGRAF 9
Entitas harus
mengakui liabilitas
atau aset pajak
tangguhan apabila:
Pembayaran
pajak pada
periode masa
depan lebih
besar atau
lebih kecil
daripada
yang
diharapkan
jika tidak
terdapat
konsekuensi 14
15. PENGAKUAN ASET DAN
LIABILITAS PAJAK KINI
PARAGRAF 11, 12, DAN 13
• Selisih antara jumlah pajak yang telah dibayarkan dengan jumlah pajak
terutang di periode kini atau periode sebelumnya.
• Manfaat rugi fiskal yang dapat ditarik kembali untuk mengurangi pajak
terutang periode sebelumnya (carryback).
Aset pajak kini diakui sebesar:
• Jumlah pajak yang belum dibayarkan untuk periode kini dan periode
sebelumnya.
Liabilitas pajak kini diakui sebesar:
15
16. PERBEDAAN TEMPORER KENA
PAJAK
PARAGRAF 14
Setiap perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas
pajak tangguhan, kecuali jika timbul perbedaan temporer kena pajak
yang berasal dari:
• Pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu transaksi yang tidak
mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak);
atau bukan merupakan transaksi kombinasi bisnis.
• Pengakuan awal goodwill.
Khusus untuk perbedaan temporer kena pajak terkait dengan
investasi pada entitas anak, cabang, dan entitas asosiasi, dan bagian
partisipasi dalam ventura bersama, pengakuan liabilitas diatur secara
khusus.
16
17. CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER KENA PAJAK (1)
PARAGRAF 16
Nilai Perolehan Aset
Akuntansi mengakui
setiap biaya yang
dikeluarkan sebagai
komponen nilai
perolehan.
Pajak mengenal biaya
yang tidak boleh
dikapitalisasi sebagai nilai
perolehan aset (misal
gratifikasi untuk HPH).
Pendapatan Bunga
Akuntansi mengakui
pendapatan, setiap akhir
periode akuntansi
(pembuatan AJP) atau
saat pembayaran.
Pajak mengakui
pendapatan, hanya saat
pembayaran telah
dilaksanakan.
17
18. CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER KENA PAJAK (2)
PARAGRAF 16
Biaya penelitian dan pengembangan (litbang).
Akuntansi
memperbolehkan
kapitalisasi biaya litbang
setelah pasti
kemanfaatannya.
Pajak mengharuskan
pengakuan biaya litbang
saat dikeluarkan secara
sekaligus.
Metode Depresiasi atau Amortisasi Aset
Jika metode akuntansi
lebih lambat (misal
straight line), maka
muncul liabilitas pajak
tangguhan.
Jika metode pajak lebih
cepat (misal double
declining), maka muncul
liabilitas pajak
tangguhan.
18
19. CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER KENA PAJAK (3)
PARAGRAF 17 DAN 19
Pencatatan Berdasar Nilai Wajar (Fair Value).
PSAK 13, 16, 19, dan 55
memperbolehkan
pencatatan berdasar nilai
wajar. Liabililitas muncul
ketika terjadi kenaikan nilai
aset.
Pajak hanya
memperbolehkan
pencatatan berdasar
pendekatan nilai perolehan
yang didepresiasi atau
diamortisasi.
Revaluasi Aset Tanpa Diikuti Penyesuaian DPP
Akuntansi memperbolehkan
dilakukannya revaluasi
ketika nilai buku dirasa tidak
sesuai dengan nilai aset
yang sebenarnya.
Pajak memperbolehkan
revaluasi, hanya atas izin
Dirjen Pajak dan dilakukan
maksimal lima tahun sekali
untuk setiap asetnya.
19
20. CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER KENA PAJAK (4)
LAMPIRAN A POIN A
Beban Dibayar Di Muka
Akuntansi mengakui
beban dibayar di muka
secara bertahap,
proporsional terhadap
periode waktu.
Pajak mengakui
pembebanan atas beban
dibayar di muka secara
sekaligus.
Pendapatan Atas Penjualan Barang
Akuntansi mengakui
pendapatan saat barang
telah dikirimkan.
Pajak mengakui
pendapatan saat
pembayaran telah
diterima.
20
21. LIABILITAS AKIBAT GOODWILL
PARAGRAF 20
Pengakuan liabilitas pajak tangguhan akibat keberadaan
goodwil tidak diperbolehkan, sebab:
• Goodwill diukur sebagai sisa.
• Pengakuan liabilitas pajak tangguhan akan meningkatkan
jumlah tercatat goodwill.
21
22. SYARAT UTAMA PENGAKUAN
ASET PAJAK TANGGUHAN
PARAGRAF 25 DAN 28
Setiap aset pajak
tangguhan
diakui
sepanjang:
Diperkirakan akan
tersedia laba kena pajak
atau perbedaan
temporer kena pajak
dalam jumlah memadai.
Perlu
mengantisipasi
riwayat rugi
yang terjadi di
beberapa
periode terkini.
22
23. PERBEDAAN TEMPORER DAPAT
DIKURANGKAN
PARAGRAF 25
Setiap perbedaan temporer dapat dikurangkan diakui sebagai
aset pajak tangguhan, kecuali jika timbul perbedaan temporer dapat
dikurangkan yang berasal dari:
• Pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu transaksi yang
tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi
pajak); atau bukan merupakan transaksi kombinasi bisnis.
• Pengakuan awal goodwill.
Khusus untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan terkait
dengan investasi pada entitas anak, cabang, dan entitas asosiasi, dan
bagian partisipasi dalam ventura bersama, pengakuan aset diatur
secara khusus.
23
24. CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER DAPAT
DIKURANGKAN (1)
PARAGRAF 27
Biaya Riset
Akuntansi mengakui
pembebanan biaya riset
seketika biaya tersebut
benar – benar
dikeluarkan di periode
berjalan.
Pajak mensyaratkan
pembebanan biaya riset
di periode mendatang
setelah pengeluaran
sebenarnya dilakukan.
Biaya Manfaat Pensiun
Akuntansi mengakui
pembebanan biaya
manfaat pensiun ketika
rencana manfaat pensiun
telah ditetapkan.
Pajak mengakui
pembebanan biaya
manfaat pensiun ketika
manfaat tersebut telah
benar – benar
dibayarkan.
24
25. CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER DAPAT
DIKURANGKAN (2)
PARAGRAF 27
Nilai Residu Aset
Akuntansi dapat mengakui nilai residu
tertentu sesuai estimasi.
Pajak mengharuskan penetapan nilai residu
sebesar nol.
Metode Depresiasi atau Amortisasi AsetJika metode akuntansi
lebih cepat (misal double
declining), maka muncul
aset pajak tangguhan.
Jika metode pajak lebih
lambat (misal straight
line), maka muncul aset
pajak tangguhan.
25
26. CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER DAPAT
DIKURANGKAN (3)
PARAGRAF 27 DAN LAMPIRAN A POIN B
Pengakuan Harga Pokok PenjualanAkuntansi mengakui
pembebanan HPP saat
barang atau jasa telah
diberikan.
Pajak mengakui
pembebanan HPP saat
pembayaran telah
diterima.
Pencatatan Berdasar Nilai Wajar (Fair Value)
Berkebalikan dengan
pengakuan liabilitas pajak
tangguhan, aset pajak
tangguhan muncul ketika
terjadi penurunan nilai aset.
Serupa dengan keterangan
atas pengakuan liabilitas pajak
tangguhan, pajak tidak
memperbolehkan pencatatan
berdasar nilai wajar
sebagaimana diatur PSAK 13,
16, 19, dan 55.
26
28. CONTOH PELUANG
PERENCANAAN PERPAJAKAN
PARAGRAF 31
Mengakui pendapatan bunga yang
telah diterima maupun yang akan
diterima.Menangguhkan klaim pengurangan
tertentu atas laba kena pajak.
Menjual atau menyewa kembali
aset yang telah direvaluasi secara
akuntansi, namun belum
tersesuaikan DPPnya.
Menjual aset yang agar dapat
membeli modal investasi lainnya.
28
29. PERTIMBANGAN PENENTU
MEMADAINYA LABA KENA
PAJAK SEBELUM ASET
DALUARSA
PARAGRAF 37
Apakah entitas memiliki perbedaan
temporer kena pajak yang memadai.
Apakah memungkinkan bahwa entitas
akan mendapat laba kena pajak.
Apakah kompensasi rugi fiskal mungkin
berulang.
Apakah tersedia kesempatan perencanaan
pajak.
29
30. PENILAIAN KEMBALI ASET
PAJAK TANGGUHAN
PARAGRAF 38
Pengakuan dapat
dilakukan atas aset
pajak tangguhan
yang di periode
lalu tidak diakui
akibat laba kena
pajak yang
diestimasikan
tidak memadai.
Pengakuan
tersebut dilakukan
di akhir period
ditemukannya
perubahan situasi
sehingga
menyebabkan laba
kena pajak di
masa mendatang 30
31. KETENTUAN KHUSUS: PERBEDAAN TEMPORER TERKAIT
INVESTASI PADA ENTITAS ANAK, CABANG, DAN ENTITAS
ASOSIASI; SERTA BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA
BERSAMA
PARAGRAF 39
Perbedaaan temporer terkait investasi khusus ini dapat
muncul sebagai akibat dari:
• Adanya laba entitas anak, cabang, entitas asosiasi dan
ventura bersama yang tidak didistribusikan.
• Perubahan nilai tukar mata uang asing, apabila entitas
induk dan entitas anak berada pada negara yang berbeda.
• Pengurangan jumlah tercatat investasi pada entitas
asosiasi menjadi jumlah yang dapat dipulihkan.
31
32. KETENTUAN KHUSUS: PERBEDAAN TEMPORER TERKAIT
INVESTASI PADA ENTITAS ANAK, CABANG, DAN ENTITAS
ASOSIASI; SERTA BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA
BERSAMA
PARAGRAF 40 DAN 45
Pengakuan setiap liabilitas terkait investasi khusus ini dilakukan, kecuali jika:
• Entitas induk, investor atau venturer mampu mengendalikan waktu
pemulihan perbedaan temporer.
• Kemungkinkan besar perbedaan temporer tidak akan terpulihkan di
masa depan yang dapat diperkirakan.
Pengakuan setiap aset terkait investasi khusus ini dilakukan selama:
• Perbedaan temporer akan terpulihkan pada masa depan yang dapat
diperkirakan.
• Laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga
perbedaan temporer dapat dimanfaatkan..
32
33. PENGUKURAN
PARAGRAF 47, 48, 50 DAN 55
Pengukuran
nilai liabilitas
dan aset pajak
kini.
Sebesar jumlah yang
diharapkan akan
dibayarkan atau
direstitusikan sesuai tarif
berlaku saat ini.
Pengukuran
nilai liabilitas
dan aset pajak
tangguhan.
Sebesar jumlah yang
diharapkan akan
dibayarkan atau
direstitusikan sesuai tarif
yang diperlakukan berlaku
di masa mendatang..
Jika tarif pajak
berbeda
untuk setiap
tingkat laba
kena pajak.
Dipergunakan tarif pajak
rata – rata yang diharapkan
berlaku.
Atas nilai aset
dan liabilitas
pajak
tangguhan.
Nilai tidak didiskontokan.
33
34. CARA PEMULIHAN ASET ATAU
PENYELESAIAN LIABILITAS
PARAGRAF 51 DAN 52
Pengakuan aset dan
liabilitas pajak
tangguhan harus
mencerminkan
konsekuensi pajak
sesuai cara
pemulihan atau
penyelesaian yang
diharapkan.
Ketidaksesu
aian cara
akan
berpengaru
h terhadap
besaran tarif
pajak dan/
atau Dasar
Pengenaan
Pajak. 34
35. PENINJAUAN KEMBALI ASET
PAJAK TANGGUHAN
PARAGRAF 58
• Aset pajak tangguhan tetap dicatat
pada nilai yang saat ini diakui.
Selama laba kena pajak di
masa mendatang
diperkirakan memadai.
• Nilai aset pajak tangguhan
mengalami penurunan, proporsional
terhadap penurunan laba kena pajak.
Jika laba kena pajak di masa
mendatang diperkirakan
akan bersifat tidak memadai.
35
37. PAJAK KINI DAN TANGGUHAN
DI LAPORAN LABA RUGI
PARAGRAF 60 DAN 61
Secara umum, pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai
penghasilan atau beban pada laporan laba rugi, kecuali apabila pajak
kini atau tanggihan berasal dari:
• Transaksi yang tidak mempengaruhi laporan laba rugi, baik
dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung
dalam ekuitas.
• Kombinasi bisnis.
Pajak tangguhan timbul di laporan laba rugi akibat perbedaan
periode pengakuan beban dan pendapatan antara akuntansi dan
pajak.
37
38. CONTOH PERBEDAAN PERIODE
PENGAKUAN
BEBAN DAN PENDAPATAN
PARAGRAF 61
Pengakuan nilai perolehan aset tak berwujud.
Akuntansi mengkapitalisasi pengeluaran atas
aset tak berwujud, sesuai PSAK 19.
Pajak memperbolehkan pengakuan
pengeluaran sebagai biaya secara sekaligus.
Pengakuan pendapatan bunga, royalti, dan dividen.
Akuntansi mengakui
pendapatan berdasar
prinsip akrual secara
proporsional terhadap
waktu.
Pajak mengakui
pendapatan berdasar
acuan kas secara
sekaligus.
38
39. PENYEBAB PERUBAHAN NILAI
ASET DAN LIABILITAS PAJAK
TANGGUHAN
PARAGRAF 62
Perubahan tarif pajak
penghasilan.
Penilaian kembali atas aset
pajak tangguhan.
Perubahan cara entitas
memulihkan aset.
(Contoh: Penjualan aset yang
semula tidak untuk dijual).
39
40. PAJAK KINI DAN TANGGUHAN
DI
LUAR LAPORAN LABA RUGI
PARAGRAF 63, 64, DAN 65
Pajak yang
belum diakui
di laporan laba
rugi.
Diakui di dalam
pendapatan
komprehensif
lain (OCI).
Misalkan:
• Perubahan akibat
revaluasi, sesuai
PSAK 16.
Diakui secara
langsung
terhadap
ekuitas. 40
41. KENDALA ATAS PENGAKUAN
DI LUAR LAPORAN LABA RUGI
PARAGRAF 66
Kendala
pengak
uan
muncul
akibat:
Progresivita
s tarif pajak,
sehingga
tidak dapat
dilaksanaka
n analisis
parsial.
Perubahan
tarif pajak.Pertimbang
an ulang
atas aset
pajak
tangguhan.
Diatasi
melalui
alokasi
propors
ional/
pro
rata.
41
43. PENGAKUAN ASET PAJAK
TANGGUHAN
AKIBAT KOMBINASI BISNIS
PARAGRAF 72Atas timbulnya kompensasi rugi fiskal, kredit pajak, atau
penyebab aset pajak tangguhan lain sebagai limpahan akuisisi, entitas
mengakui manfaat pajak tangguhan diperoleh yang direalisasikan
setelah kombinasi bisnis meliputi elemen berikut:
• Manfaat pajak tangguhan diperoleh pada periode pengukuran
yang dihasilkan dari informasi baru tentang fakta dan keadaan
yang ada pada tanggal akuisisi diterapkan untuk mengurangi
jumlah goodwill terkait akuisisi tersebut. Jika jumlah tercatat
goodwill tersebut nol, setiap sisa manfaat pajak tangguhan
diakui pada laporan laba rugi.
• Seluruh manfaat pajak tangguhan lain yang diperoleh diakui
dalam laporan laba rugi (termasuk atas yang diakui di luar
laporan laba rugi, jika PSAK 46 juga mensyaratkan).
43
44. REMUNERASI BERBASIS
SAHAM
PARAGRAF 73 DAN 74
Pengakuan beban atas remunerasi
berbasis saham
Akuntansi mengakui beban secara
bertahap, sesuai dengan periode
vesting, dimulai sejak rencana
remunerasi diumumkan.
Pajak mensyaratkan penundaan
pengakuan beban remunerasi hingga
opsi kepemilikan saham benar – benar
dieksekusi di periode mendatang.
44
45. SALING HAPUS ATAS ASET DAN
LIABILITAS PAJAK KINI
PARAGRAF 76 DAN 78
Aset dan liabilitas
pajak kini disajikan
secara saling
hapus, jika dan
hanya jika:
Entitas
memiliki
hak secara
hukum
untuk
melakuka
n saling
hapus.
Entitas
berniat
untuk
menyeles
aikan
dengan
dasat
netto,
atau
menyeles
aikan aset
Berlaku
untuk
entitas
independe
n, maupun
yang
memiliki
laporan
konsolidasi
an.
45
46. SALING HAPUS ATAS ASET DAN
LIABILITAS
PAJAK TANGGUHAN
PARAGRAF 79Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas
pajak tangguhan, jika dan hanya jika:
• Entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
• Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan
pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas:
Entitas kena pajak yang sama; atau
Entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan
aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana jumlah
signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan
diselesaikan atau dipulihkan.
46
47. PENYAJIAN ATAS PAJAK
TERKAIT AKTIVITAS NORMAL
PARAGRAF 82 DAN 83
Beban (penghasilan) pajak terkait dengan
laba rugi dari aktivitas normal disajikan tersendiri
pada laporan laba rugi komprehensif.
Jika entitas menyajikan komponen laba rugi
pada laporan laporan laba rugi secara terpisah
seperti dijelaskan dalam PSAK 1: Penyajian
Laporan Keuangan paragraf 81, maka beban
(penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dari
aktivitas normal pada laporan keuangan disajikan
terpisah.
47
49. KOMPONEN BEBAN
(PENGHASILAN) PAJAK
PARAGRAF 85
Beban
(penghasila
n) pajak
kini.
Penyesuaia
n yang
berasal dari
periode
sebelumnya
.
Beban
(penghasila
n) pajak
tangguhan
akibat
perbedaan
temporer.
Beban
(penghasila
n) pajak
tangguhan
akibat
perubahan
ketentuan
perpajakan.
Manfaat
akibat rugi
fiskal, kredit
pajak, atau
perbedaan
temporer
terhadap
pajak kini.
Manfaat
akibat rugi
fiskal, kredit
pajak, atau
perbedaan
temporer
terhadap
pajak
tangguhan.
Beban
pajak
tangguhan
akibat dari
penurunan
aset pajak
Beban
(penghasila
n) terkait
perubahan
kebijakan
akuntansi
dan
kesalahan, 49
50. KOMPONEN LAIN YANG
DIUNGKAPKAN TERPISAH (1)
PARAGRAF 87
Pajak kini dan
tangguhan atas
transaksi yang
dibebankan atau
dikreditkan
langsung ke
ekuitas.
Pajak penghasilan
terkait komponen
pendapatan
komprehensif lain
(OCI), sesuai PSAK
1.
Penjelasan hubungan
antara beban
(penghasilan) pajak
dengan laba akuntansi,
atau dapat digantikan 50
51. KOMPONEN LAIN YANG
DIUNGKAPKAN TERPISAH (2)
PARAGRAF 87
Penjelasan
mengenai
perubahan tarif
pajak berlaku.
Jumlah dan batas
waktu
penggunaan atas
perbedaan
temporer yang
boleh
dikurangkan,
kompensasi rugi
fiskal dan kredit
pajak yang tidak
diakui sebagai aset
pajak tangguhan.
Berkenaan dengan
setiap tipe perbedaan
temporer, kompensasi
rugi fiskal dan kredit
pajak. 51
52. KOMPONEN LAIN YANG
DIUNGKAPKAN TERPISAH (3)
PARAGRAF 87
perbedaan
temporer terkait
investasi pada
entitas anak,
cabang dan
perusahaan
asosiasi dan
bagian partisipasi
dalam ventura
bersama atas
liabilitas pajak
tangguhan yang
belum diakui.
Konsekuensi pajak
penghasilan atas
dividen pada
pemegang saham
entitas yang
diusulkan atau
diumumkan
namun tidak diakui
sebagai liabilitas
dalam laporan
keuangan.
Berkenaan dengan
operasi yang dihentikan,
beban pajak terkait
pada:
• Keuntungan atau
52
53. KOMPONEN LAIN YANG
DIUNGKAPKAN TERPISAH (4)
PARAGRAF 87
Jumlah perubahan
aset pajak tangguhan
praakuisisi bagi
entitas yang
melakukan akuisisi
melalui kombinasi
bisnis.
Uraian kejadian atau
perubahaan keadaan
yang menyebabkan
pengakuan manfaat
pajak tangguhan, jika
manfaat pajak
tangguhan yang
diperoleh dalam
suatu kombinasi
bisnis diakui setelah53
54. PENGUNGKAPAN SIFAT BUKTI
PENDUKUNG
ASET PAJAK TANGGUHAN
PARAGRAF 88
Entitas
mengungka
pkan jumlah
aset pajak
tangguhan
dan sifat
bukti yang
mendukung
pengakuann
ya jika:
Penggunaan aset
pajak tangguhan
bergantung pada
apakah laba kena
pajak di periode
mendatang
melebihi laba
dari realisasi
perbedaan
temporer kena
pajak.
Entitas telah
mengalami
kerugian pada
periode kini atau
periode
sebelumnya
dimana aset
pajak tangguhan
54
55. HUBUNGAN BEBAN
(PENGHASILAN) PAJAK DAN
LABA AKUNTANSI
PARAGRAF 88
Hubungan
Beban
(Penghasila
n) Pajak dan
Laba
Akuntansi
dipengaruhi
oleh:
Pendapata
n Tidak
Kena Pajak
(PTKP).
Beban
yang tidak
boleh
dikurangk
an oleh
pajak (non
deductible
Pengaruh
rugi fiskal.
Pengaruh
kredit
pajak luar
negeri.
55
57. PAJAK PENGHASILAN FINAL
PARAGRAF 98 DAN 101
Atas perbedaan antara nilai tercatat menurut
akuntansi dan DPP menurut pajak atas aset dan
liabilitas yang dikenai pajak final, tidak dilakukan
pengakuan aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Selisih antara jumlah PPh final yang terutang
dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak
kini pada perhitungan laba rugi, diakui sebagai
Pajak Dibayar Dimuka atau Pajak yang Masih
Harus Dibayar.
57
58. PERLAKUAN ATAS HAL – HAL
KHUSUS
PARAGRAF 102
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang
ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) harus
dibebankan sebagai pendapatan atau beban lain-lain pada
Laporan Laba Rugi periode berjalan, kecuali apabila
diajukan keberatan dan atau banding.
Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang
ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya
sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. Apabila
terdapat kesalahan maka perlakuan akuntansinya mengacu
pada PSAK 25.
58
60. CONTOH PERBEDAAN
TEMPORER KENA PAJAK
AKIBAT TRANSAKSI DI
LAPORAN POSISI KEUANGAN
LAMPIRAN A POIN A
• Penyusutan aset tidak dikurangkan untuk tujuan pajak dan tidak ada pengurangan
yang tersedia untuk tujuan pajak apabila aset telah terjual atau tersisa.
• Pihak peminjam mencatat pinjaman pada saat pendapatan diterima dikurangi biaya
transaksi. Setelah itu, jumlah tercatat atas pinjaman bertambah oleh amortisasi biaya
transaksi pada laba akuntansi. Biaya transaksi dikurangkan untuk tujuan pajak pada
periode pada saat pinjaman pertama diakui.
• Pinjaman terutang diukur atas pengakuan awal pada saat jumlah pendapatan neto
atas biaya transaksi neto. Biaya transaksi diamortisasi terhadap laba akuntansi selama
pinjaman. Biaya transaksi tersebut tidak dapat dikurangkan dalam menentukan laba
kena pajak masa depan, atas periode kini atau periode sebelumnya.
• Komponen liabilitas atas instrumen keuangan majemuk (misalnya convertible bond)
diukur pada saat diskon terhadap jumlah terutang kembali dalam jatuh tempo.
Diskon tersebut tidak dikurangkan dalam menentukan laba kena pajak (rugi pajak).
60
61. CONTOH KEADAAN DI MANA
JUMLAH TERCATAT SETARA
DENGAN DASAR PENGENAAN
PAJAK
LAMPIRAN A POIN C
• Beban yang masih harus dibayar telah dikurangkan dalam
menentukan liabilitas pajak kini entitas untuk periode kini
atau periode lebih awal.
• Pinjaman terutang diukur pada jumlah yang diterima pada
awalnya dan jumlah ini sama seperti jumlah yang
dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo akhir pinjaman.
• Beban yang masih harus dibayar tidak boleh dikurangkan
untuk tujuan pajak.
• Pendapatan yang masih dapat diterima tidak boleh
dikenakan pajak.
61
62. CV. Mesopotamia merupakan perusahaan pemula
penyedia jasa travel yang sejak berdiri di awal 2012 lalu baru
mengoperasikan satu buah minivan. Minivan tersebut diperoleh
dengan harga Rp 220.000.000,00, termasuk di dalamnya biaya
pengurusan uji kir kendaraan niaga senilai Rp 20.000.000,00.
Perusahaan mengestimasikan bahwa minivan akan memiliki
masa manfaat 5 tahun dengan nilai sisa Rp 40.000.000,00 dan
mendepresiasikannya berdasar metode garis lurus atas estimasi
tersebut.
Diperkirakan bahwa perusahaan akan memperoleh
pendapatan dan menanggung biaya operasi selain depresiasi
dalam jumlah konstan sebesar Rp 115.000.000,00 dan Rp
50.000.000,00 per tahun sepanjang lima tahun operasi
pertamanya. Peraturan perpajakan menetapkan bahwa aset
sebagaimana dimiliki CV. Mesopotamia tergolong dalam aset
tetap kelompok 1 dan didepresiasikan selama 4 tahun tanpa
nilai sisa dengan metode garis lurus. Tarif PPh badan yang
berlaku adalah 25% dan diperkirakan tidak akan berubah
ILUSTRASI 7.1
PENYUSUTAN ASET (1)
LAMPIRAN B CONTOH 1
62
64. ILUSTRASI 7.2
PENGUNGKAPAN KOMPONEN UTAMA
LAMPIRAN B
64
2012 2013
Bebanpajakkini 6,485,000 7,435,000
Bebanpajaktangguhanterkaitpadamula-muladan
pembalikanperbedaantemporer 542,500 875,000
Beban(penghasilan)pajaktangguhanyangditimbulkan
dari penguranganpadatarifpajak - (2,315,750)
Bebanpajak 7,027,500 5,994,250
Pajakpenghasilanterkaitpadakomponenpendapatan
komprehensiflain
Pajaktangguhanterkaitpadarevaluasi gedung (1,565,000) -
Pajaktangguhanterkaitpendapatanaktuarial - 897,500
65. Metode Rekonsiliasi Beban (Penghasilan) Pajak
ILUSTRASI 7.3
PENGUNGKAPAN HUBUNGAN LABA AKUNTANSI DAN
BEBAN PAJAK (1)
LAMPIRAN B
65
2012 2013
Labaakuntansi 18,725,000 12,452,500
Pajakpadatarifpajakberlaku(25%di tahun2012dan
20%di tahun2013) 4,772,500 2,765,000
Dampakpajakatasbebanyangtidakdapatdikurangkan
dalampenghitunganlabakenapajak:
Sumbanganatasbencanabanjirlokal 435,000 362,500
Dendapajakatasketerlambatanpenyetoran 25,450 43,500
Penurunanpajaktangguhanawal yangditimbulkandari
penurunantarifpajak - (1,532,500)
Bebanpajak 5,232,950 1,638,500
66. Metode Rekonsiliasi Tarif Pajak Efektif
ILUSTRASI 7.3
PENGUNGKAPAN HUBUNGAN LABA AKUNTANSI DAN
BEBAN PAJAK (2)
LAMPIRAN B
66
2012 2013
% %
Tarifpajakyangberlaku 25.00 20.00
Dampakpajakatasbebanyangtidakdapatdikurangkan
dalampenghitunganlabakenapajak:
Sumbanganatasbencanabanjirlokal 2.32 2.91
Dendapajakatasketerlambatanpenyetoran 0,14 0.35
Dampakataspajaktangguhanawal yangditimbulkandari
penurunantarifpajak - (12.31)
Tarifpajakefektif(bebanpajakdibagi labaakuntansi) 27.32 10.95
67. Fa. Mediterannia merupakan perusahaan yang memiliki
sumber daya modal berlebih sehingga menjalankan strategi
pemanfaatan idle cash melalui investasi di berbagai instumen
keuangan. Tepat di pertengahan 2012, perusahaan mengakuisi
convertible bonds yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan lain
dengan nilai muka Rp 1.000.000 dan tidak membayarkan kupon
hingga jatuh tempo di pertengahan 2017.
Atas obligasi tersebut, perusahaan mengenakan tingkat
pengembalian minimal sebesar 11% dan melakukan pencatatan
nilai perolehan awal berdasar asumsi tersebut. Otoritas pajak
tidak mengizinkan entitas mengklaim setiap pengurangan atas
diskon yang terkait atas komponen liabilitas convertible bonds.
Tarif pajak sebesar 25%. Bagaimanakah perusahaan melakukan
pengakuan pajak tangguhan terkait instrumen keuangan
tersebut?
ILUSTRASI 7.4
PENYUSUTAN ASET (1)
LAMPIRAN B CONTOH 4
67
68. Jawaban :
Present Value komponen liabilitas=
1.000.000
(1+11%)^5
=
1.000.000
(1+11%)^5
= Rp 593.451,00
Komponen ekuitas = 1.000.000 – 593.451
= Rp 406.549,00
Maka, ketika menandatangani kontrakatas obligasi tersebut
perusahaan akan melakukan pencatatan nilai piutang obligasi
senilai Rp 593.451,00.
ILUSTRASI 7.4
PENYUSUTAN ASET (2)
LAMPIRAN B CONTOH 4
68
70. ILUSTRASI 7.5
SIMULASI LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN (1)
70
Laporan Laba Rugi
Laba sebelum pajak xxx
Pajak kini (current tax) (xxx)
Pajak tangguhan (deferred tax) xxx
Laba tahun bjln dari operasi dilanjutkan xxx
Kerugian/ pendapatan operasi dihentikan xxx
Laba tahun berjalan xxx
Pendapatan komprehensif xxx
Pajak penghasilan terkait (xxx)
Total laba komprehensif xxx
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk xxx
Kepentingan non pengendali xxx
Laporan Posisi Keuangan
Aktiva Pajak Tangguhan xxx
atau
Kewajiban Pajak Tangguhan xxx