SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
HARIRI, SE., M.Ak
Universitas Islam Malang
2016
Pert 10
DEFINISI
Berdasarkan PSAK 46:
Pajak Penghasilan adalah pajak yang dihitung
berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak ini
dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan.
Pajak Penghasilan Final adalah pajak penghasilan
yang bersifat final, yaitu bahwa setelah pelunasannya,
kewajiban pajak telah selesai dan penghasilan yang
dikenakan pajak penghasilan final tidak digabungkan
dengan jenis penghasilan lain yang terkena
pajak penghasilan yang bersifat tidak final. Pajak jenis
ini dapat dikenakan terhadap jenis penghasilan,
transaksi, atau usaha tertentu.
 Penghasilan kena pajak atau laba fiskal (taxable profit)
atau rugi pajak (tax loss) adalah laba atau rugi selama
satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan
perpajakan dan yang menjadi dasar
penghitungan pajak penghasilan.
 Beban pajak (tax expense) atau penghasilan pajak (tax
income) adalah jumlah agregat pajak kini (current tax)
dan pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan
dalam penghitungan laba atau rugi pada satu periode.
IMPLEMENTASI PAJAK KINI DAN PAJAK
TANGGUHAN
 Pajak kini (current tax) adalah jumlah pajak penghasilan
terutang (payable) atas penghasilan kena pajak pada
satu periode.
 Kewajiban pajak tanguhan (deferred tax liabilities) adalah
jumlah pajak penghasilan terutang (payable) untuk
periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan
temporer kena pajak.
 Aset pajak tangguhan (deferred tax assets) adalah
jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada
periode mendatang sebagai akibat adanya :
(a) Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan
(b) Sisa kompensasi kerugian
Perbedaan Temporer adalah perbedaan antara laba
akuntansi dan penghasilan kena pajak yang
disebabkan oleh ketentuan perpajakan dan
memberikan pengaruh di masa mendatang dalam
jangka waktu tertentu sehingga pengaruh terhadap
laba akuntansi dan penghasilan kena pajak
akhirnya menjadi sama. Perbedaan Temporer
dibagi menjadi dua:
 Perbedaan Temporer kena pajak (taxable temporary differences)
adalah perbedaan yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak
dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai
tercatat aset dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut
dilunasi. Jumlah pajak penghasilan yang diharapkan akan dibayar
pada penghasilan kena pajak tambahan di masa mendatang akan
dicatat pada neraca sebagai Kewajiban Pajak Tangguhan (Deffered
Tax Liabilities/DTL). Contoh-contoh kewajiban pajak tangguhan :
1. Metode penjualan pencicilan (Installment sales method), untuk
tujuan perpajakan menggunakan dasar kas, sedangkan untuk
pelaporan keuangan (financial reporting) menggunakan dasar
akrual untuk pengakuan pendapatan penjualannya.
2. Keuntungan yang belum direalisasi untuk trading securities,
keuntungan tersebut akan diakui untuk tujuan pelaporan keuangan,
sedangkan untuk tujuan perpajakan keuntungan akan diakui pada
saat sekuritas tersebut dijual.
3. Metode penyusunan aset tetap untuk tujuan pelaporan keuangan
dan perpajakan.
 Perbedaan yang boleh dikurangkan (deductible Temporary
diffrences) adalah perbedaan temporer yang menimbulkan suatu
jumlah yang boleh dikurangkan dalam penghitungan laba fiskal
periode mendatang pada saat nilai tercatat aset dipulihkan atau nilai
tercatat kewajiban tersebut dilunasi. Jumlah pengangguran pajak
penghasilan yang diharapkan ini akan dicatat pada neraca sebagai
Aset Pajak Tangguhan (Deffered Tax Asset/ DTA). Contoh-contoh
aset pajak tangguhan:
1. Pendapatan diterima dimuka (unearned revenue), pendapatan
akan diakui pada saat periode perolehannya untuk tujuan
perpajakan, tapi akan ditangguhkan pengakuan pendapatannya
pada periode mendatang untuk tujuan pelaporan keuangan.
2. Beban garansi (Warranty expense) atau beban piutang tak tertagih
(bad debt expense) akan dikurangkan untuk tujuan perpajakan
ketika telah benar-benar terjadi, namun akan menjadi akrual pada
tahun penjualan untuk tujuan pelaporan keuangan.
3. Kerugian yang belum direalisasi untuk trading securities, kerugian
tersebut akan diakui utnuk tujuan pelaporan keuangan, sedangkan
untuk tujuan perpajakan akan diakui pada saat sekuritas tersebut
dijual.
BEDA WAKTU/SEMENTARA
Beda waktu artinya secara keseluruhan beban atau
pendapatan akuntansi maupun perpajakan
sebenarnya sama, tetapi berbeda alokasi setiap
tahunnya. Beda waktu dapat berasal dari perbedaan
akrual dan realisasinya, penyusutan, amortisasi, dan
kompensasi kerugian fiskal antara akuntansi dan
perpajakan. Beda waktu akan menimbulkan
asset/kewajiban pajak tangguhan, sementara beda
tetap tidak.
BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN
PENDAPATAN PAJAK TANGGUHAN
Pajak Kini (current tax) adalah jumlah PPh terhutang
atas Penghasilan Kena Pajak pada satu periode.
 Beban pajak tangguhan akan menimbulkan
kewajiban pajak tangguhan
 Pendapatan pajak tangguhan menimbulkan
aset pajak tangguhan.
ASET DAN KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN
 Aset Pajak Tangguhan
Aset Pajak Tangguhan (deffered tax asset) timbul apabila
beda waktu menyebabkan terjadinya koreksi positif
sehingga beban pajak menurut akuntansi lebih kecil dari
pada beban pajak menurut peraturan perpajakan.
Aset Pajak Tangguhan adalah jumlah PPh terpulihkan pada
periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kompensasi
kerugian.
 Kewajiban Pajak Tangguhan
Kewajiban Pajak tangguhan (deffferd tax liabilities) timbul
apabila beda waktu menyebabkan terjadinya koreksi negatif
sehingga beban pajak menurut akuntansi lebih besar
daripada beban pajak menurut peraturan perpajakan.
Kewajiban Pajak Tangguhan adalah jumlah PPh terhutang
untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan
temporer kena pajak.
PENYAJIAN PAJAK KINI DAN PAJAK TANGGUHAN DALAM
LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL
 Pencatatan dan Penyajiannya
Pengakuan asset dan kewajiban pajak tangguhan
dilakukan terhadap rugi fiskal yang masih dapat
dikompensasikan dan beda waktu antara laporan
keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal
yang dikenakan pajak, dikalikan dengan tarif pajak yang
berlaku, tarif maksimum PPh bagi WP Orang Pribadi
sebesar 30% dan WP Badan sebesar 25%.
 Jurnal untuk mencatat timbulnya aset pajak tangguhan:
 Jurnal untuk mencatat timbulnya kewajiban pajak tangguhan:
Keterangan Debit Kredit
Aset pajak tangguhan
Pendapatan pajak tangguhan
xxx
xxx
Keterangan Debit Kredit
Beban pajak tangguhan
Kewajiban pajak tangguhan
xxx
xxx
Penyajian pajak tangguhan:
 Aset pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpisah
dari aset dan kewajiban lainnya dalam neraca.
 Aset dan kewajiban pajak tangguhan harus dibedakan
dari aset pajak kini (tax receivable/prepaid tax) dan
kewajiban pajak kini (tax payable).
 Aset atau kewajiban pajak tangguhan tidak boleh disajikan
sebagai aset atau kewajiban lancar.
 Aset pajak kini harus dikompensasikan (offset) dengan
kewajiban pajak kini dan jumlah netonya disajikan dalam
neraca.
 Beban (penghasilan) pajak yang berhubungan dengan
laba atau rugi dari aktivitas normal harus disajikan
tersendiri pada laporan laba rugi.
 Aset pajak tangguhan disajikan terpisah dengan akun
tagihan restitusi PPh dankewajiban tangguhan juga disajikan
terpisah dengan utang PPh 29.
 PPh final:
a. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang
berhubungan dengan PPh final berbeda dari Dasar
Pengenaan Pajaknya, maka perbedaan tersebut
tidakboleh diakui sebagai aset atau
kewajiban pajak tangguhan.
b. Atas penghasilan yang telah dikenakan PPh final,
beban pajak diakui proporsional dengan jumlah
pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode
berjalan.
c. Selisih antara jumlah PPh final yang terutang dengan
jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada
perhitungan laba rugi diakui sebagai PajakDibayar di Muka
dan Utang Pajak.
d. Akun PPh final dibayar di muka harus disajikan terpisah
dari PPh final yangmasih harus dibayar.
 Perlakuan akuntansi untuk hal khusus:
a. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang
ditetapkan dalam Surat Ketetapan Pajak harus
dibebankan sebagai pendapatan atau beban lain-
lain pada Laporan Laba Rugi periode berjalan.
b. Apabila diajukan keberatan dan atau banding,
pembebanannya ditangguhkan.
c. Apabila terdapat kesalahan mendasar, perlakuan
akuntansinya mengacu pada PSAK 25 tentang
Laba atau Rugi Bersih untuk periode berjalan,
kesalahan mendasar, dan perubahan
kebijakan akuntansi.
 Penyajian dalam Laporan Keuangan:
Laba sebelum PPh xxx
PPh:
• Pajak Kini xxx
• Pajak Tangguhan xxx (xxx)
Laba Setelah PPh xxx
Contoh:
 Laba sebelum pajak tahun 2014 = Rp 900.000.000.
Koreksi fiskal atas laba tersebut adalah:
a. Pendapatan bunga deposito Rp 60.000.000.
b. Beban jamuan tanpa daftar nominatif Rp 40.000.000
c. Penyusutan fiskal lebih kecil Rp 15.000.000 daripada
penyusutan komersial.
d. Angsuran PPh 25 Rp 17.500.000 per bulan.
Pertanyaan:
a. Tentukan Penghasilan Kena Pajak.
b. Tentukan PPh Kurang/Lebih Bayar.
c. Tentukan aset atau kewajiban pajak tangguhan.
d. Buatlah jurnal.
e. Hitunglah penyajian laba bersih.
Jawab:
a. Laba sebelum pajak Rp 900.000.000
Koreksi beda tetap:
-/- Pendapatan bunga deposito (Rp 60.000.000)
+/+ Beban jamuan Rp 40.000.000
Total beda tetap (Rp 20.000.000)
Rp 880.000.000
Koreksi beda waktu :
+/+ Penyusutan Rp 15.000.000
Total beda waktu Rp 15.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp 895.000.000
b. Pajak terutang:
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
25% x Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000
30% x Rp 395.000.000 = Rp 118.500.000
Rp 213.500.000
Kredit PPh 25 (Rp 210.000.000)
PPh Kurang Bayar (PPh 29) Rp 3.500.000
c. Aset Pajak Tangguhan 30% x Rp 15.000.000 = Rp 4.500.000
d. Jurnal:
e. Penyajian :
Laba sebelum pajak Rp 900.000.000
• Pajak Kini Rp 213.500.000
• Pajak Tangguhan (Rp 4.500.000) (Rp 209.000.000)
Laba Bersih Rp 691.000.000
Keterangan Debit Kredit
PPh Badan – Pajak Kini
Aset pajak tangguhan
Pendapatan pajak tangguhan
PPh 25 dibayar dimuka
Hutang PPh 29
213.500.000
4.500.000
4.500.000
210.000.000
3.500.000
TUGAS KELAS J
 Laba sebelum pajak tahun 2015 = Rp 1.000.000.000. Koreksi fiskal atas laba
tersebut adalah:
a. Pendapatan sewa bangunan Rp 75.000.000.
b. Beban bunga pajak Rp 15.000.000.
c. Beban pemberian sembako Rp 20.000.000.
d. Penyusutan komersial Rp 15.000.000 lebih tinggi dan penyusutan fiskal.
e. Pendapatan jasa giro Rp 25.000.000.
f. Beban PPh Rp 5.000.000.
g. Amortisasi fiskal Rp 10.000.000 lebih tinggi dan amortisasi komersial.
 Kredit Pajak:
a. PPh 22: Rp 10.000.000
b. PPh 23: Rp 50.000.000
c. PPh 24: Rp 50.000.000
d. PPh 25: Rp 20.00.000
 Pertanyaan:
a. Tentukan Penghasilan Kena Pajak.
b. Tentukan pajak Kurang/Lebih Bayar.
c. Tentukan aset atau kewajiban pajak tangguhan.
d. Buatlah jurnal.
e. Hitunglah penyajian atas laba/rugi bersih.
TUGAS KELAS I
 Laba sebelum pajak tahun 2015 = Rp 1.150.000.000. Koreksi fiskal atas laba
tersebut adalah:
a. Pendapatan sewa bangunan Rp 80.000.000.
b. Beban bunga pajak Rp 10.000.000.
c. Beban pemberian sembako Rp 20.000.000.
d. Penyusutan komersial Rp 20.000.000 lebih tinggi dan penyusutan fiskal.
e. Pendapatan jasa giro Rp 20.000.000.
f. Beban PPh Rp 7.000.000.
g. Amortisasi fiskal Rp 15.000.000 lebih tinggi dan amortisasi komersial.
 Kredit Pajak:
a. PPh 22: Rp 15.000.000
b. PPh 23: Rp 50.000.000
c. PPh 24: Rp 50.000.000
d. PPh 25: Rp 15.00.000
 Pertanyaan:
a. Tentukan Penghasilan Kena Pajak.
b. Tentukan pajak Kurang/Lebih Bayar.
c. Tentukan aset atau kewajiban pajak tangguhan.
d. Buatlah jurnal.
e. Hitunglah penyajian atas laba/rugi bersih.
TUGAS KELAS K
 Laba sebelum pajak tahun 2015 = Rp 850.000.000. Koreksi fiskal atas laba
tersebut adalah:
a. Pendapatan sewa bangunan Rp 50.000.000.
b. Beban bunga pajak Rp 10.000.000.
c. Beban pemberian sembako Rp 15.000.000.
d. Penyusutan komersial Rp 10.000.000 lebih tinggi dan penyusutan fiskal.
e. Pendapatan jasa giro Rp 10.000.000.
f. Beban PPh Rp 5.000.000.
g. Amortisasi fiskal Rp 5.000.000 lebih tinggi dan amortisasi komersial.
 Kredit Pajak:
a. PPh 22: Rp 10.000.000
b. PPh 23: Rp 40.000.000
c. PPh 24: Rp 40.000.000
d. PPh 25: Rp 10.00.000
 Pertanyaan:
a. Tentukan Penghasilan Kena Pajak.
b. Tentukan pajak Kurang/Lebih Bayar.
c. Tentukan aset atau kewajiban pajak tangguhan.
d. Buatlah jurnal.
e. Hitunglah penyajian atas laba/rugi bersih.

More Related Content

What's hot

Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )rizan kusuma
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4Jiantari Marthen
 
Konsep dasar pajak internasional by lutfi ardhani,dkk
Konsep dasar pajak internasional by lutfi ardhani,dkkKonsep dasar pajak internasional by lutfi ardhani,dkk
Konsep dasar pajak internasional by lutfi ardhani,dkkLutfi Ardhani
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
 
Akuntansi pendapatan dan biaya bank
Akuntansi pendapatan dan biaya bankAkuntansi pendapatan dan biaya bank
Akuntansi pendapatan dan biaya bankmelly lydea
 
Pencegahan penghindaran pajak
Pencegahan penghindaran pajakPencegahan penghindaran pajak
Pencegahan penghindaran pajakkaromah95
 
Kel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakKel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakanisa93
 
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,StiamiAkt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiamiromi romi
 
Modul myob step-by-step
Modul myob step-by-stepModul myob step-by-step
Modul myob step-by-stepbudhikr
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
PPT UTANG LANCAR
PPT UTANG LANCARPPT UTANG LANCAR
PPT UTANG LANCARNurul Qamar
 
akuntansi keuangan menengah 2
akuntansi keuangan menengah 2akuntansi keuangan menengah 2
akuntansi keuangan menengah 2putri ariska
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahahcitra Joni
 
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedSri Apriyanti Husain
 
Ppjb dan pajak properti
Ppjb dan pajak propertiPpjb dan pajak properti
Ppjb dan pajak propertiIwanSukirman
 
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) Umiatulazizah
 

What's hot (20)

Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
 
Konsep dasar pajak internasional by lutfi ardhani,dkk
Konsep dasar pajak internasional by lutfi ardhani,dkkKonsep dasar pajak internasional by lutfi ardhani,dkk
Konsep dasar pajak internasional by lutfi ardhani,dkk
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Akuntansi pendapatan dan biaya bank
Akuntansi pendapatan dan biaya bankAkuntansi pendapatan dan biaya bank
Akuntansi pendapatan dan biaya bank
 
Pencegahan penghindaran pajak
Pencegahan penghindaran pajakPencegahan penghindaran pajak
Pencegahan penghindaran pajak
 
Kel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakKel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajak
 
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,StiamiAkt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
 
Modul myob step-by-step
Modul myob step-by-stepModul myob step-by-step
Modul myob step-by-step
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
 
Harga transfer
Harga transferHarga transfer
Harga transfer
 
PPT UTANG LANCAR
PPT UTANG LANCARPPT UTANG LANCAR
PPT UTANG LANCAR
 
akuntansi keuangan menengah 2
akuntansi keuangan menengah 2akuntansi keuangan menengah 2
akuntansi keuangan menengah 2
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahah
 
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
PPh PASAL 24
 
Ppjb dan pajak properti
Ppjb dan pajak propertiPpjb dan pajak properti
Ppjb dan pajak properti
 
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
 

Similar to Power Point materi Pajak PPh Final 2016.pptx

AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus TangerangAKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus TangerangIndri Yanti
 
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMIIndri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMIIndri Yanti
 
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMIIndri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMIIndri Yanti
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46TANTO CHANDRA
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46TANTO CHANDRA
 
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI TangerangHabibie Reza
 
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANGAKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANGmuhtaromi muhtaromi
 
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinangPsak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinangmuhtaromi muhtaromi
 
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANGMEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANGMeysi Resyanti
 
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMIAkt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMIAngga Septiawan
 
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangAKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangEva Hadi Yanii
 
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangAkuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangEva Hadi Yanii
 
PErnyataan ini bertujuan mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan
PErnyataan ini bertujuan mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilanPErnyataan ini bertujuan mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan
PErnyataan ini bertujuan mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilanchuichoco
 
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota TangerangRahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerangrahmadina_745
 
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota TangerangAkt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerangrahmadina_745
 
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANGRAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANGrahmadina_745
 
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIHRAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIHrahmadina_745
 

Similar to Power Point materi Pajak PPh Final 2016.pptx (20)

AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus TangerangAKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
 
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMIIndri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
 
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMIIndri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
 
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
 
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANGAKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
 
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinangPsak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
 
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANGMEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
 
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMIAkt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
 
Psak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilanPsak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilan
 
Psak 46
Psak 46Psak 46
Psak 46
 
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangAKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
 
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangAkuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
 
PErnyataan ini bertujuan mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan
PErnyataan ini bertujuan mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilanPErnyataan ini bertujuan mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan
PErnyataan ini bertujuan mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan
 
Pendahuluan tujuan
Pendahuluan tujuanPendahuluan tujuan
Pendahuluan tujuan
 
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota TangerangRahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
 
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota TangerangAkt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
 
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANGRAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
 
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIHRAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
 

Recently uploaded

Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxRizkiMuhammad58
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxmonikabudiman19
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatlangkahgontay88
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfSupianSauri8
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptxdokumentasiutnd
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../stfatimah131
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 

Recently uploaded (20)

Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 

Power Point materi Pajak PPh Final 2016.pptx

  • 1. AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016 Pert 10
  • 2. DEFINISI Berdasarkan PSAK 46: Pajak Penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak ini dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan. Pajak Penghasilan Final adalah pajak penghasilan yang bersifat final, yaitu bahwa setelah pelunasannya, kewajiban pajak telah selesai dan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final tidak digabungkan dengan jenis penghasilan lain yang terkena pajak penghasilan yang bersifat tidak final. Pajak jenis ini dapat dikenakan terhadap jenis penghasilan, transaksi, atau usaha tertentu.
  • 3.  Penghasilan kena pajak atau laba fiskal (taxable profit) atau rugi pajak (tax loss) adalah laba atau rugi selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan yang menjadi dasar penghitungan pajak penghasilan.  Beban pajak (tax expense) atau penghasilan pajak (tax income) adalah jumlah agregat pajak kini (current tax) dan pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam penghitungan laba atau rugi pada satu periode.
  • 4. IMPLEMENTASI PAJAK KINI DAN PAJAK TANGGUHAN  Pajak kini (current tax) adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) atas penghasilan kena pajak pada satu periode.  Kewajiban pajak tanguhan (deferred tax liabilities) adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.  Aset pajak tangguhan (deferred tax assets) adalah jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat adanya : (a) Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan (b) Sisa kompensasi kerugian
  • 5. Perbedaan Temporer adalah perbedaan antara laba akuntansi dan penghasilan kena pajak yang disebabkan oleh ketentuan perpajakan dan memberikan pengaruh di masa mendatang dalam jangka waktu tertentu sehingga pengaruh terhadap laba akuntansi dan penghasilan kena pajak akhirnya menjadi sama. Perbedaan Temporer dibagi menjadi dua:
  • 6.  Perbedaan Temporer kena pajak (taxable temporary differences) adalah perbedaan yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aset dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi. Jumlah pajak penghasilan yang diharapkan akan dibayar pada penghasilan kena pajak tambahan di masa mendatang akan dicatat pada neraca sebagai Kewajiban Pajak Tangguhan (Deffered Tax Liabilities/DTL). Contoh-contoh kewajiban pajak tangguhan : 1. Metode penjualan pencicilan (Installment sales method), untuk tujuan perpajakan menggunakan dasar kas, sedangkan untuk pelaporan keuangan (financial reporting) menggunakan dasar akrual untuk pengakuan pendapatan penjualannya. 2. Keuntungan yang belum direalisasi untuk trading securities, keuntungan tersebut akan diakui untuk tujuan pelaporan keuangan, sedangkan untuk tujuan perpajakan keuntungan akan diakui pada saat sekuritas tersebut dijual. 3. Metode penyusunan aset tetap untuk tujuan pelaporan keuangan dan perpajakan.
  • 7.  Perbedaan yang boleh dikurangkan (deductible Temporary diffrences) adalah perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah yang boleh dikurangkan dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aset dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi. Jumlah pengangguran pajak penghasilan yang diharapkan ini akan dicatat pada neraca sebagai Aset Pajak Tangguhan (Deffered Tax Asset/ DTA). Contoh-contoh aset pajak tangguhan: 1. Pendapatan diterima dimuka (unearned revenue), pendapatan akan diakui pada saat periode perolehannya untuk tujuan perpajakan, tapi akan ditangguhkan pengakuan pendapatannya pada periode mendatang untuk tujuan pelaporan keuangan. 2. Beban garansi (Warranty expense) atau beban piutang tak tertagih (bad debt expense) akan dikurangkan untuk tujuan perpajakan ketika telah benar-benar terjadi, namun akan menjadi akrual pada tahun penjualan untuk tujuan pelaporan keuangan. 3. Kerugian yang belum direalisasi untuk trading securities, kerugian tersebut akan diakui utnuk tujuan pelaporan keuangan, sedangkan untuk tujuan perpajakan akan diakui pada saat sekuritas tersebut dijual.
  • 8. BEDA WAKTU/SEMENTARA Beda waktu artinya secara keseluruhan beban atau pendapatan akuntansi maupun perpajakan sebenarnya sama, tetapi berbeda alokasi setiap tahunnya. Beda waktu dapat berasal dari perbedaan akrual dan realisasinya, penyusutan, amortisasi, dan kompensasi kerugian fiskal antara akuntansi dan perpajakan. Beda waktu akan menimbulkan asset/kewajiban pajak tangguhan, sementara beda tetap tidak.
  • 9. BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN PENDAPATAN PAJAK TANGGUHAN Pajak Kini (current tax) adalah jumlah PPh terhutang atas Penghasilan Kena Pajak pada satu periode.  Beban pajak tangguhan akan menimbulkan kewajiban pajak tangguhan  Pendapatan pajak tangguhan menimbulkan aset pajak tangguhan.
  • 10. ASET DAN KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN  Aset Pajak Tangguhan Aset Pajak Tangguhan (deffered tax asset) timbul apabila beda waktu menyebabkan terjadinya koreksi positif sehingga beban pajak menurut akuntansi lebih kecil dari pada beban pajak menurut peraturan perpajakan. Aset Pajak Tangguhan adalah jumlah PPh terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kompensasi kerugian.
  • 11.  Kewajiban Pajak Tangguhan Kewajiban Pajak tangguhan (deffferd tax liabilities) timbul apabila beda waktu menyebabkan terjadinya koreksi negatif sehingga beban pajak menurut akuntansi lebih besar daripada beban pajak menurut peraturan perpajakan. Kewajiban Pajak Tangguhan adalah jumlah PPh terhutang untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.
  • 12. PENYAJIAN PAJAK KINI DAN PAJAK TANGGUHAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL  Pencatatan dan Penyajiannya Pengakuan asset dan kewajiban pajak tangguhan dilakukan terhadap rugi fiskal yang masih dapat dikompensasikan dan beda waktu antara laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal yang dikenakan pajak, dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku, tarif maksimum PPh bagi WP Orang Pribadi sebesar 30% dan WP Badan sebesar 25%.
  • 13.  Jurnal untuk mencatat timbulnya aset pajak tangguhan:  Jurnal untuk mencatat timbulnya kewajiban pajak tangguhan: Keterangan Debit Kredit Aset pajak tangguhan Pendapatan pajak tangguhan xxx xxx Keterangan Debit Kredit Beban pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan xxx xxx
  • 14. Penyajian pajak tangguhan:  Aset pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpisah dari aset dan kewajiban lainnya dalam neraca.  Aset dan kewajiban pajak tangguhan harus dibedakan dari aset pajak kini (tax receivable/prepaid tax) dan kewajiban pajak kini (tax payable).  Aset atau kewajiban pajak tangguhan tidak boleh disajikan sebagai aset atau kewajiban lancar.  Aset pajak kini harus dikompensasikan (offset) dengan kewajiban pajak kini dan jumlah netonya disajikan dalam neraca.  Beban (penghasilan) pajak yang berhubungan dengan laba atau rugi dari aktivitas normal harus disajikan tersendiri pada laporan laba rugi.
  • 15.  Aset pajak tangguhan disajikan terpisah dengan akun tagihan restitusi PPh dankewajiban tangguhan juga disajikan terpisah dengan utang PPh 29.  PPh final: a. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan PPh final berbeda dari Dasar Pengenaan Pajaknya, maka perbedaan tersebut tidakboleh diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. b. Atas penghasilan yang telah dikenakan PPh final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. c. Selisih antara jumlah PPh final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai PajakDibayar di Muka dan Utang Pajak. d. Akun PPh final dibayar di muka harus disajikan terpisah dari PPh final yangmasih harus dibayar.
  • 16.  Perlakuan akuntansi untuk hal khusus: a. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dalam Surat Ketetapan Pajak harus dibebankan sebagai pendapatan atau beban lain- lain pada Laporan Laba Rugi periode berjalan. b. Apabila diajukan keberatan dan atau banding, pembebanannya ditangguhkan. c. Apabila terdapat kesalahan mendasar, perlakuan akuntansinya mengacu pada PSAK 25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk periode berjalan, kesalahan mendasar, dan perubahan kebijakan akuntansi.
  • 17.  Penyajian dalam Laporan Keuangan: Laba sebelum PPh xxx PPh: • Pajak Kini xxx • Pajak Tangguhan xxx (xxx) Laba Setelah PPh xxx
  • 18. Contoh:  Laba sebelum pajak tahun 2014 = Rp 900.000.000. Koreksi fiskal atas laba tersebut adalah: a. Pendapatan bunga deposito Rp 60.000.000. b. Beban jamuan tanpa daftar nominatif Rp 40.000.000 c. Penyusutan fiskal lebih kecil Rp 15.000.000 daripada penyusutan komersial. d. Angsuran PPh 25 Rp 17.500.000 per bulan. Pertanyaan: a. Tentukan Penghasilan Kena Pajak. b. Tentukan PPh Kurang/Lebih Bayar. c. Tentukan aset atau kewajiban pajak tangguhan. d. Buatlah jurnal. e. Hitunglah penyajian laba bersih.
  • 19. Jawab: a. Laba sebelum pajak Rp 900.000.000 Koreksi beda tetap: -/- Pendapatan bunga deposito (Rp 60.000.000) +/+ Beban jamuan Rp 40.000.000 Total beda tetap (Rp 20.000.000) Rp 880.000.000 Koreksi beda waktu : +/+ Penyusutan Rp 15.000.000 Total beda waktu Rp 15.000.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 895.000.000 b. Pajak terutang: 5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000 25% x Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000 30% x Rp 395.000.000 = Rp 118.500.000 Rp 213.500.000 Kredit PPh 25 (Rp 210.000.000) PPh Kurang Bayar (PPh 29) Rp 3.500.000
  • 20. c. Aset Pajak Tangguhan 30% x Rp 15.000.000 = Rp 4.500.000 d. Jurnal: e. Penyajian : Laba sebelum pajak Rp 900.000.000 • Pajak Kini Rp 213.500.000 • Pajak Tangguhan (Rp 4.500.000) (Rp 209.000.000) Laba Bersih Rp 691.000.000 Keterangan Debit Kredit PPh Badan – Pajak Kini Aset pajak tangguhan Pendapatan pajak tangguhan PPh 25 dibayar dimuka Hutang PPh 29 213.500.000 4.500.000 4.500.000 210.000.000 3.500.000
  • 21. TUGAS KELAS J  Laba sebelum pajak tahun 2015 = Rp 1.000.000.000. Koreksi fiskal atas laba tersebut adalah: a. Pendapatan sewa bangunan Rp 75.000.000. b. Beban bunga pajak Rp 15.000.000. c. Beban pemberian sembako Rp 20.000.000. d. Penyusutan komersial Rp 15.000.000 lebih tinggi dan penyusutan fiskal. e. Pendapatan jasa giro Rp 25.000.000. f. Beban PPh Rp 5.000.000. g. Amortisasi fiskal Rp 10.000.000 lebih tinggi dan amortisasi komersial.  Kredit Pajak: a. PPh 22: Rp 10.000.000 b. PPh 23: Rp 50.000.000 c. PPh 24: Rp 50.000.000 d. PPh 25: Rp 20.00.000  Pertanyaan: a. Tentukan Penghasilan Kena Pajak. b. Tentukan pajak Kurang/Lebih Bayar. c. Tentukan aset atau kewajiban pajak tangguhan. d. Buatlah jurnal. e. Hitunglah penyajian atas laba/rugi bersih.
  • 22. TUGAS KELAS I  Laba sebelum pajak tahun 2015 = Rp 1.150.000.000. Koreksi fiskal atas laba tersebut adalah: a. Pendapatan sewa bangunan Rp 80.000.000. b. Beban bunga pajak Rp 10.000.000. c. Beban pemberian sembako Rp 20.000.000. d. Penyusutan komersial Rp 20.000.000 lebih tinggi dan penyusutan fiskal. e. Pendapatan jasa giro Rp 20.000.000. f. Beban PPh Rp 7.000.000. g. Amortisasi fiskal Rp 15.000.000 lebih tinggi dan amortisasi komersial.  Kredit Pajak: a. PPh 22: Rp 15.000.000 b. PPh 23: Rp 50.000.000 c. PPh 24: Rp 50.000.000 d. PPh 25: Rp 15.00.000  Pertanyaan: a. Tentukan Penghasilan Kena Pajak. b. Tentukan pajak Kurang/Lebih Bayar. c. Tentukan aset atau kewajiban pajak tangguhan. d. Buatlah jurnal. e. Hitunglah penyajian atas laba/rugi bersih.
  • 23. TUGAS KELAS K  Laba sebelum pajak tahun 2015 = Rp 850.000.000. Koreksi fiskal atas laba tersebut adalah: a. Pendapatan sewa bangunan Rp 50.000.000. b. Beban bunga pajak Rp 10.000.000. c. Beban pemberian sembako Rp 15.000.000. d. Penyusutan komersial Rp 10.000.000 lebih tinggi dan penyusutan fiskal. e. Pendapatan jasa giro Rp 10.000.000. f. Beban PPh Rp 5.000.000. g. Amortisasi fiskal Rp 5.000.000 lebih tinggi dan amortisasi komersial.  Kredit Pajak: a. PPh 22: Rp 10.000.000 b. PPh 23: Rp 40.000.000 c. PPh 24: Rp 40.000.000 d. PPh 25: Rp 10.00.000  Pertanyaan: a. Tentukan Penghasilan Kena Pajak. b. Tentukan pajak Kurang/Lebih Bayar. c. Tentukan aset atau kewajiban pajak tangguhan. d. Buatlah jurnal. e. Hitunglah penyajian atas laba/rugi bersih.