Dokumen tersebut membahas tentang pengetahuan ilmiah yang memiliki tiga fungsi, empat pola penjelasan ilmiah, dan peran bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah untuk mengkomunikasikan pengetahuan secara objektif dan jelas.
12. Tujuan akhir dari tiap disiplin
keilmuan adalah mengembangkan
sebuah teori keilmuan yang bersifat
utuh dan konsisten.
Namun hal ini baru
dicapai oleh
beberapa disiplin
keilmuan saja
contohnya fisika
Ilmu sosial pada
kenyataannya
terdiri dari
berbagai teori
dalam suatu
disiplin keilmuan
yang satu sama
lain belum
Teori-teori ini
sering
mempergunaka
n postulat dan
13. Teori biasanya terdiri dari hukum-hukum.
Hukum pada hakikatnya merupakan
pernyataan hubungan antara kaitan
sebab-akibat (hubungan kasualita).
Hubungan sebab akibat ini
memungkinkan kita untuk
meramalkan apa yang akan terjadi
sebagai akibat dari sebuah sebab
14. Teori adalah
pengetahuan ilmiah
Memberi penjelasan
tentang “Mengapa”
Hukum memberi
kemampuan untuk
meramalkan tentang
“Apa” yang mungkin
terjadi
Merupakan “Alat”
untuk mengontrol
gejala alam.
15. Konsep-konsep teoritis seperti gravitasi dan medan
elektromagnetik merupakan penjelasan yang bersifat mendasar
yang mampu mengikat berbagai gejala-gejala fisik secara universal.
16. Kegunaan praktis dari sebuah
konsep yang bersifat teoritis baru
dapat dikembangkan sekiranya
konsep yang bersifat mendasar
tersebut diterapkan pada masalah-
masalah yang bersifat praktis.
Dan dari pengertian inilah kita
sering mendengar konsep dasar dan
konsep terapan
Di samping hukum maka teori
keilmuan juga mengenai kategori
pernyataan yang disebut prinsip.
Prinsip dapat diartikan sebagai
pernyataan yang berlaku secara
17. Beberapa disiplin keilmuan sering mengembangkan apa yang
disebut postulat dalam menyusun teorinya.
Postulat merupakan asumsi dasar yang kebenarannya
kita terima tanpa dituntut pembuktiannya.
Kebenaran ilmiah pada hakikatnya
harus disahklan lewat sebuah proses
yang disebut
Metode
keilmuan.
Postulat ilmiah ditetapkan tanpa melalui prosedur ini
melainkan ditetapkan secara begitu saja.
18. Bila postulat dalam
pengajuannya tidak
memerlukan bukti tentang
kebenarannya maka hal ini
berlainan dengan asumsi yang
harus ditetapkan dalam
sebuah argumentasi ilmiah.
Asumsi harus
merupakan
pernyataan yang
kebenarannya
19. Penelitian yang
bertujuan menemukan
pengetahan baru yang
sebelumnya belum
pernah diketahui.
Penelitian
murni atau
penelitian
dasar
Penelitian
terapan
Penelitian yang menggunakan
pengetahuan ilmiah yang telah
diketahui untuk memecahkan
masalah kehidupan yang
bersifat praktis
20. Manusia disebut juga Homo faber (makhluk yang
membuat peralatan) di sampaing Homo sapiens (makhuk
yang berfikir) yang mencerminkan kaitan antara
pengetahuan bersifat teoritis dengan teknologi yang
bersifat praktis.
Berbeda dengan pengetahuan lainnya seperti seni yang
bersifat estetis maka ilmu adalah pengetahuan yang
dikembangkan oleh manusia untuk memecahkan masalah-
masalah praktis dalam kehidupannya.
21.
22. • Homo faber: makhluk yang membuat alat
dan kemampuan membuat alat itu
dimungkinkan oleh pengetahauan.
• Sarana berpikir ilmiah merupakan suatu
alat, yang artinya dengan alat tersebut
membuat manusia dapat berbuat sesuatu
untuk mendapatkan ilmu baru atau teori
yang lain dengan melaksanakan kegiatan
ilmiah.
23. Kegiatan
berpikir
ilmiah
dengan
baik
Memerluk
an sarana
1. Bahasa
2. Logika
3.
Matematika
4. Statistika
Alat komunikasi verbal,
alat berfikir dan alat
komunikasi untuk
menyampaikan jalan
pikiran tersebut kepada
orang lain.
Alat berpikir agar sesuai
dengan aturan berpikir
sehingga dapat diterima
kebenarannya oleh orang
lain.
Berperan dalam pola pikir
deduktif sehingga orang
lain dapat mengikuti dan
melacak kembali proses
berpikir untuk
menemukan
kebenarannya.
Berperan dalam pola
berpikir induktif untuk
mencari kebenaran secara
umum.
24. Ditinjau dari pola
pikirnya
Ilmu merupakan gabungan antara berfikir
deduktif (umum-khusus) dan induktif
(khusus-umum). Untuk itu maka penalaran
ilmiah menyadarkan diri kepada proses logika
deduktif dan logika induktif.
25. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dari
sarana berpikir ilmiah
Pertama, sarana ilmiah
bukan ilmu, dalam pengertian
bahwa sarana ilmiah itu
merupakan kumpulan
pengetahuan yang
didapatkan berdasarkan
metode ilmiah.
Kedua, tujuan mempelajari
sarana ilmiah adalah untuk
memungkinkan kita untuk
bisa memecahkan masalah
kita sehari-hari.
26. Bahasa
Bahasa adalah serangkain bunyi dan lambang yang
membentuk makna. Keunikan manusia sebenarnya terletak pada
kemampuan berbahasanya bukan terletak pada kemampuan
berfikirnya.
Tanpa mempunyai kemampuan berbahasa ini maka kegiatan
berfikir secara sistematis dan teratur tidak mungkin dapat dilakukan
dan tanpa kemampuan berbahasa ini maka manusia tak mungkin
menembangkan kebudayaannya, sebab tanpa mempunyai bahasa
maka hilanglah kemampuan untuk meneruskan nilai-nilai budaya
dari generasi yang satu kepada generasi selanjutnya.
29. Komunikasi ilmiah mengisyaratkan bentuk
komunikasi yang sangat lain dengan komunikasi estetik.
Komunikasi
ilmah
Bertujuan untuk menyampaikan
informasi yang berupa
pengetahuan. Agar komunikasi
ilmiah berjalan dengan baik, maka
bahasa yang digunakan terbebas
dari unsur emotif dan harus
bersifat reproduktif, jelas dan
objektif
30. Berbahasa dengan jelas artinya ialah bahwa makna
yang terkandung dalam kata-kata yang dipergunakan
diungkapkan secara tersurat (eksplisit) untuk mecegah
pemberian makna yang lain.
Karya ilmiah merupakan kumpulan pernyataan
yang mengemukakan informasi tentang pengetahuan
maupun jalan pemikiran dalam mendapatkan
pengetahuan tersebut.
Untuk mampu meng-komunikasikan suatu
pernyataan dengan jelas maka seseorang harus
menguasai tata bahasa yang baik. Hal ini berlaku bagi
kegiatan ilmiah dan non ilmiah.
31.
32.
33. Terletak pada peranan bahasa itu
sendiri yang bersifat multifungsi yakni
sebagai sarana komunikasi emotif,
afektif, dan simbolik.
Terletak pada arti yang tidak jelas dan
eksak yang dikandung oleh kata-kata
yang membangun bahasa.
Terletak pada sifat majemuk
(pluralistik) dari bahasa.
Konotasi yang bersifat emosional.
Kekurangan
Bahasa
34. Masalah bahasa ini menjadi bahan
pemikiran yang sungguh-sungguh dari
para ahli filsafat modern. Pengkajian
filsafat, termasuk pengkajian hakikat ilmu,
pada dasarnya merupakan analisis logico-
linguistik.