Porifera adalah filum hewan multiseluler paling sederhana. Mereka hidup secara heterotrof dengan makan bakteri dan plankton. Porifera memiliki sistem pernapasan, pencernaan, dan sirkulasi yang sederhana. Mereka juga memiliki berbagai peran penting seperti membentuk keanekaragaman hayati dasar laut dan menghasilkan senyawa bioaktif untuk obat.
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
PORIFERA
1. Kelompok 2
AVERTEBRATA AIR
FILUM PORIFERA
DEGIAN ABROR SABILA
DIO B
KARIZA M.P
NITA HABIBAH
JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
2015
2. PHYLUM PORIFERAPHYLUM PORIFERA
Porifera (Latin: porus = pori,fer = membawa) atau spons
adalah hewan multiseluler yang paling sederhana.
= Binatang bersel banyak (multiselluler) yang sederhana
dibanding phylum lainnya
Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah
bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya
dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga
sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di
laut.
3. Perkembangbiakan PoriferaPerkembangbiakan Porifera
1. Sexual
Sel jantan & betina dibentuk dalam
mesenchyne & membentuk embryo,
emberyo >> spongocoel >> larva >>
individu dewasa
2. Asexual
Secara vegetative atau dikenal dengan
budding (bertunas) >>> koloni
4. Sistem Reproduksi
• Cara Porifera berkembang biak, yaitu secara aseksual maupun seksual.
Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembentukan kuncup dari
dinding tubuhnya ke arah luar. Kuncup yang terbentuk dilepaskan dan akan
tumbuh menjadi Porifera baru atau dapat pula tetap melekat membentuk
suatu koloni. Pembentukan kuncup ini dapat terjadi bila kondisi kurang
menguntungkan, yaitu bila keadaan kering atau keadaan dingin. Pada
Porifera air tawar akan terbentuk gemmulae atau plasma benih yang
merupakan kumpulan sel-sel di dalam mesenkim yang terbungkus kuat dan
tebal. Jika induknya mati, maka gemmulae akan tumbuh menjadi kuncup
dan menjadi Porifera baru.
• Reproduksi Porifera secara seksual, yaitu dengan pembentukan arkeosit
yang mengandung sperma dan ovum. Jika terjadi penyatuan sperma dan
ovum yang berada di mesoglea, maka akan terbentuk zigot. Zigot ini akan
berkembang menjadi larva bersilia, kemudian berenang meninggalkan
induknya dan akan menempel pada suatu dasar dan hidup sebagai individu
baru. Karena dalam satu tubuh menghasilkan dua sel kelamin, maka
Porifera ini bersifat hemaprodit, perlu diingat pembuahan ini terjadi dari
sperma yang berasal dari jenis induk Porifera yang lain, jadi tidak berasal
dari induk yang sama.
5. Sistem Pernapasan
Porifera bernapas dengan cara
memasukkan air melalui pori-pori (ostium)
yang terdapat pada seluruh permukaan
tubuhnya, masuk ke dalam rongga
spongocoel. Proses pernapasan
selanjutnya dilakukan oleh sel leher
(koanosit), yaitu sel yang berbatasan
langsung dengan rongga spongocoel.
Perhatikan Gambar 1. Aliran air yang
masuk melalui ostium menuju rongga
spongocoel membawa oksigen sekaligus
zat-zat makanan. Pengikatan O2 dan
pelepasan CO2 dilakukan oleh sel leher
(koanosit). Selain melakukan fungsi
pernapasan, sel leher sekaligus
melakukan proses pencernaan dan
sirkulasi zat makanan. Selanjutnya, air
keluar melalui oskulum.
Gambar 1. Irisan melintang dinding tubuh Porifera
6. TUBUH PORIFERATUBUH PORIFERA
-. Bagian tubuh phylum ini, secara sederhana dapat
digambarkan seperti VAS atau POT BUNGA dengan
bagian atasnya yang terbuka dan menambatkan diri
pada bagian dasar
-. Dinding tubuhnya berlubang-lubang oleh banyak canal
(saluran) yang membuka keluar sebagai ostia.
-. Saluran-saluran membuka kedalam sebuah ruang
tengah yang disebut Spongocoel, dimana ia membuka
keluar lewat osculum pada bagian atas organisme
tersebut
-. Air masuk melalui saluran, lewat kedalam spongocoel
dan meninggalkan lewat osculum.
-. Pada saluran terdapat flagel yang berfungsi untuk
menggerakkan air agar dapat masuk kedalam
spongocoel
8. Bagian-bagian tubuh PoriferaBagian-bagian tubuh Porifera
1. Dasar
2. Stem/tangkai
3. Ectoderm (lapisan luar) yang keras, tdp spine/node
4. Mesinchyne (cairan), berfungsi sebagai darah
5. Bulu getar, untuk menggerakkan air keluar melalui osculum &
sebaliknya
6. Canal : saluran air masuk ke dalam tubuh
7. Spongecoel : rongga dalam tubuh, tjd proses OAMOSE
8. Osculum : lubang yang berfungsi sebagai anus
9. Endoderm (Gastrodermis) : sebagai perut & alat pernafasan
10. Spicule : tdp di dalam Mesinchyne, merupakan masa pejal yang
berfungsi sebagai penguat & bersifat :
-. Calcareous : CaCO3 (putih)
-. Opaque Silica : H2Si3O7 (kuning kehitaman)
9.
10.
11. MEKANISME KEHIDUPANMEKANISME KEHIDUPAN
PORIFERAPORIFERA
1. Akibat getaran Ciliata/bulu getar : Air
yang mengandung O2 & larutan
makanan masuk melalui Canal
2. Di dalam spongocoel terjadi proses
Osmose
3. Sisa makanan dikeluarkan melalui
osculum
4. Sari makanan & O2 disalurkan ke
seluruh tubuh melalui Mesinchyn
12. Berdasarkan bentuknya, Spiculae yang
berfungsi sebagai penguat tubuh terbagi
menjadi :
a. Monaxon : bentuk 1 arah
b. Triasen : bentuk 3 arah
c. Tetraxon : bentuk 4 arah
13. SPICULAE PORIFERASPICULAE PORIFERA
Berdasarkan tipe saluran air, terbagi menjadi :
1. Tipe Asconoid
Merupakan bentuk tipe saluran yang paling
sederhana
2. Tipe Synconoid
Bentuk tipe ke-2 ini sudah lebih kompleks
dibandingkan tipe Asconoid
3. Tipe Leuconoid
Merupakan bentuk yang paling kompleks
17. KLASIFIKASIKLASIFIKASI
PHYLUM PORIFERAPHYLUM PORIFERA
1. Kelas Calcarea 3. Kelas Demospongia
-. Ordo Homocoela -. Ordo Tertractinellida
-. Ordo Heterocoela -. Ordo Monaxonida
2. Kelas Hexactinellida -. Ordo Keratosa
-. Ordo Lyssacina 4. Kelas Pleospongia
-. Ordo Dictyonina -. Sub-klas Monocyatha
-. Sub-klas Archaeocyatha
-. Sub-klas Acanthocyatha
-. Sub-klas Uranocyatha
18. Klasifikasi diatas didasarkan atas sifat
(terutama bentuk) dan komposisi dari
materi penyusun kerangka. Materi
penyusun kerangka ini dalam bentuk
hidup maupun sebagai fosil, sedikitnya
dipengaruhi oleh lingkungan dan cara
pertumbuhannya
19. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA
PORIFERA
Pencernaan makananan pada
porifera adalah intraseluler, intraseluler
merupakan pencernaan makanan
yang terjadi di tingkat sel / didalam sel.
Proses tersebut diawali dari masuknya
air melalui pori – pori tubuh porifera
(ostium), selanjutnya air akan masuk
kedalam tubuh bersamaan dengan
plankton dan bakteri yang menjadi
sumber makanannya. Melalui mikrofili
yang terdapat pada sel koanosit
lapisan endodermis porifera, plankton
dan bakteri akan tersaring. Sel
amoeboid memiliki tugas untuk
mengedarkan hasil ‘tangkapan’
tersebut keseluruh tubuh porifera. Air –
air yang masuk bersamaan dengan
makanan akan kembali dibuang
melalui lubang yang berada di pusta
tubuhnya yaitu oskulum.
20. Sistem Saraf
Kelompok Porifera ini belum mempunyai sistem
saraf, tetapi apabila mendapatkan rangsang yang
berupa sentuhan, terutama pada daerah oskulum,
maka rangsang tersebut akan diteruskan dari sel ke
sel secara lambat.
21. Sistem Ekskresi Porifera
• Pada porifera, pengeluaran sisa metabolisma berlangsung secara difusi,
dari sel tubuh ke epidermislalu dari epidermis ke lingkungan hidupnya yang
berair.
• Porifera mempunyai sistem saluran air yang berfungsi untuk memasukkan
dan mengeluarkan air yang mengandung zat makanan, oksigen, dan sisa
metabolisme.
• Menurut Saluran airnya Porifera dibedakan menjadi 3 tipe:
• Acson, Sicon dan Leucon ( Rhagon )
Ascon
• air masuk melalui ostium menuju ke spongocoel dan kemudian keluar
melalui oskulum.
Sicon
• air masuk melalui ostium menuju ke salur radial, baru masuk ke
sponganocoel dan keluar melalui oskulum
Leucon (Rhagon)
• air masuk melalui ostium menuju rongga-rongga bulat yang saling
berhubungan, kemudian menuju ke spongocoel dan keluar
22. Peranan Penting filum Porifera
Salah satu jenis hewan yang menguntungkan
manusia adalah porifera. Apa saja peran penting
porifera?
Porifera merupakan salah satu pembentuk
keanekaragaman (biodiversitas) di dasar laut
(samudera). Simbiosis antara anggota filum ini
dengan bakteri dapat menghasilkan senyawa
bioaktif. Salah satu manfaat senyawa bioaktif
adalah sebagai bahan baku obat, misalnya obat
kanker.
Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan
Hippospongia dapat digunakan sebagai spons
mandi.