2. Pengertian Porifera
Porifera (Latin, Phorus = pori-pori, ferre = pembawa) adalah hewan
invertebrata yang mempunyai tubuh berpori-pori. Bentuk tubuh hewan ini
tidak hanya kotak, tapi bermacam macam. Ada yang seperti piala, terompet,
dan ada yang bercabang menyerupai tumbuhan. Struktur tubuhnya radial
simetris. Porifera hidup di air laut dan air tawar.
3. Sejarah Porifera
Sejarah dan asal usul
Filum porifera telah ada di laut sejak jaman prokambium sekitar 600 juta
tahun yang lalu, berdasarkan cacatan fosil.
Asal usul hewan porifera mengisyaratkan hewan ini merupakan turunan dari
koloni protozoa jenis 'choanoflagellata'.
'Hewan spons' itulah sebutan untuk filum porifera, disebabkan seluruh
permukaan tubuh hewan ini lobang-lubang kecil (pori). Porifera merupakan
hewan yang paling sederhana dari organisme multiseluler dan sebagian besar
hidup di laut. Saat ini telah ditemukan 5000 - 10.000 species, dan hanya 150
species yang hidup di air tawar, umumnya hewan ini sebagai bentik di
perairan.
4. Lapisan Porifera
Porifera memiliki tiga lapisan
1. Epidermis (lapisan terluar)
Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel epitelium pipih yang disebut
Pinakosit
2. Mesoglea
Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis. Mesoglea pada Porifera mengandung
dua macam sel yaitu:
A. Sel Ameboid
Sel ameboid berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan zat-zat sisa metablisme
dari sel satu ke sel lain
B. Sel Sklerobas
Sel Sklerobas berfungsi sebagai pembentuk spikula
3.Endodermis (lapisan dalam)
Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang
memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan
6. Keterangan tubuh Porifera
oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol
mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar
porosit : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol. tempat masuknya air.
spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera
ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan.
epidermis : lapisan terluar
spikula : pembentuk/penyusun tubuh
flagel : alat gerak koanosit
koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna makanan. di bagian
ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.
7. Reproduksi Aseksual
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan
gemmule. Dilakukan dengan membentuk tunas pada tubuh induk., lama-
kelamaan akan terbentuk koloni porifera. Fragmen-fragmen kecil
melepaskan diri dari spons induk, menempel pada substrat, dan tumbuh
menjadi spons baru.
Reproduksi aseksual porifera air tawar bisa juga dilakukan untuk
mengatasi kondisi lingkungan yang kering dengan pembentukan gemule
( butir benih / tunas internal), yaitu sel amebosit yang dibungkjus oleh
tiga lapisan kuat. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam
tubuh Porifera yang hidup di air tawar.Gemule akan terlihat pada saat
induk hancur. Jika kondisi lingkungan membaik kemabali, maka lapisan
pelindung pecah dan kehidupan dilangsungkan kembali.
8. Reproduksi Seksual
Pada umumnya, Porifera adalah hermafrodit (memiliki dua alat kelamin
dalam tubuhnya). Porifera memproduksi baik sel telur maupun sel
sperma. Masing-masing individu menghasilkan sperma dan ovum. Kedua
sel kelamin terbentuk dari perkembangan sel-sel amebosit atau
koanosit. Sel-sel sperma dilepaskan ke dalam air, kemudian masuk ke
tubuh spons lain bersama aliran air melalui ostium untuk melakukan
fertilisasi. Hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang
menjadi larva bersilia. Larva tersebut akan keluar dari tubuh porifera
induk melalui oskulum, kemudian melekat di dasar perairan untuk
tumbuh menjadi dewasa.
9. Sistem Pencernaan
Pencernaan makananan pada porifera adalah intraseluler, intraseluler
merupakan pencernaan makanan yang terjadi di tingkat sel / didalam sel.
Proses tersebut diawali dari masuknya air melalui pori – pori tubuh porifera
(ostium), selanjutnya air akan masuk kedalam tubuh bersamaan dengan
plankton dan bakteri yang menjadi sumber makanannya. Melalui mikrofili
yang terdapat pada sel koanosit lapisan endodermis porifera, plankton dan
bakteri akan tersaring. Sel amoeboid memiliki tugas untuk mengedarkan hasil
‘tangkapan’ tersebut keseluruh tubuh porifera. Air – air yang masuk
bersamaan dengan makanan akan kembali dibuang melalui lubang yang
berada di pusta tubuhnya yaitu oskulum.
10. Sistem Sirkulasi Air
Sistem saluran air pada porifera dibedakan menjadi tiga tipe yaitu :
1. Ascon
Ascon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol
(rongga dalam)
2. Sycon
Sycon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang
berhubungan langsung dengan spongosol
3. Leucon.
Leucon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah
tidak berhubunga langsung dengan spongosol.
11. Ciri-Ciri Morfologi Porifera
Hewan multiseluler, tapi belum mempunyai jaringan, organ dan sistem organ.
Tubuhnya berpori, ada yang berbentuk vas bunga, bercabang atau pipih dan selalu
melekat di dasar air.
Pori-pori ditubuhnya dihubungkan oleh salurankecil menuju rongga yang
dindingnya mempunyai rambut getar. Fungsi pori sebagai saluran keluar masuknya
air yang mengandung bahan makanan ke dalam rongga tubuh.
Ada yang hidup di air tawar, ada juga yang di air laut.
Rangka luarnya terdiri dari duri-duri (spikula) yang terbuat dari zat kapur atau zat
kersik/silikat berbentuk serabut lentur yang disebut spongin. Setelah mati, rangka
hewan ini sering dimanfaatkan untuk alat gosok ataupun spons mandi.
Reproduksi porifera, Berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk tunas.
Perkembangan biakan secara generatif dilakukan dengan bertemunya sel telur dan
sperma membentuk sigot.
12. Ciri-ciri anatomi Porifera
memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid
pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit
13. Klasifikasi
1. Calcarea
Merupakan spons yang paling primitif. Rangka tubuh terdiri atas kalsium
karbonat, koanositnya besar, biasanya hidup di laut dangkal. Memiliki
saluran air tipe ascon dan sycon. Berukuran kurang dari 10 cm.
Umumnya berwarna kurang menarik. Contoh: Scypha,
Grantia,Leucosolenia, Cerantia, Ceranthrina,dan Sycon gelatinosum
14. Klasifikasi
2. Hexactinellida
Rangka tubuh terbuat dari silikat/kersik. Spikula berbentuk segi enam
(hexa= enam) menyerupai bintang. Ukuran tubuh antara 10 hingga 30
cm. Berwarna pucat. Saluran air tipe sycon. Kebanyakan hidup di laut
dalam. Contoh: Euplectella sp., Hyalonema, Pheronema
15. Klasifikasi
3. Demospongiae
Rangka tubuh dari sponging atau campuran antara sponging dan kersik.
Bentuk tubuh asimetris. Ukuran tubuh bervariasi mulai hanya beberapa mm
hingga 2 m. Umumnya berwarna terang, menarik (kuning, oranye, ungu,
merah atau hijau). Saluran air bertipe lucon. Habitatnya mulai perairan
tawar hingga air laut. Contoh: Euspongia mollisima, Hypospongia equine,
Haliclona, spongilla corteri dan Niphates digitalis.
16. Keuntungan Porifera
1. Rangka tubuh porifera mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, karena
Euspongia mollisima dapat dimanfaatkan sebagai alat pembersih
(penggosok) alami yang harganya mahal ataupun sebagai pengisi jok
(tempat duduk) kendaraan bermotor, hiasan/souvenir, spons
mandi (Spongia sp dan Hippospongia sp), Euspongia
oficinalis merupakan spons yang biasa digunakan untuk mencuci
2. Sebagai pertahanan diri. Senyawa tersebut ternyata berpotensi sebagai
bahan obat-obatan. Misalnya folfariela variabelis.
3. Digunakan sebagai Zat kimia yang diperoleh dari porifera berpotensi
sebagai sebagai obat penyakit pernafasan, kardiovaskular, pencernaan,
anti-inflamasi, antitumor dan antibiotik.
4. Porifera juga merupakan’rumah’ bagi sejumlah tumbuhan laut berukuran
kecil yang biasanya hidup di sekitar pori-porinya
5. Porifera bersimbiosis dengan alga, dimana alga memperoleh keuntungan
berupa tempat perlindungan, sedangkan spons memperoleh makanan.
17. Peran Porifera dalam kehidupan
Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan
sebagai spons mandi.
Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker
dan penyakit lainnya.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Porifera