3. 1. Protozoa
• Hewan ber-sel satu hanya mempunyai satu sel, oleh karena itu seluruh
proses kehidupan dilakukan di dalam sel tersebut. Hewan ber-sel satu
sangat kecil, dan hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.
• Hewan ber-sel satu bernafas melalui seluruh permukaan tubuhnya. Pada
saat hewan ini bernafas, Oksigen masuk dan Karbondioksida keluar
melalui permukaan tubuh secara difusi, yaitu Oksigen masuk dan
Karbondioksida keluar dengan menembus dinding sel yang tipis.
4.
5. 2. Porifera
• Porifera bernapas dengan cara memasukkan air melalui pori-pori (ostium)
yang terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya, masuk ke dalam rongga
spongocoel. Proses pernapasan selanjutnya dilakukan oleh sel leher
(koanosit), yaitu sel yang berbatasan langsung dengan rongga spongocoel.
Perhatikan Gambar 1. Aliran air yang masuk melalui ostium menuju
rongga spongocoel membawa oksigen sekaligus zat-zat
makanan. Pengikatan O2 dan pelepasan CO2 dilakukan oleh sel
leher (koanosit). Selain melakukan fungsi pernapasan, sel leher sekaligus
melakukan proses pencernaan dan sirkulasi zat makanan. Selanjutnya, air
keluar melalui oskulum.
6.
7. 3. Vermes
• Cacing tanah tidak mempunyai alat pernafasan khusus. Kulitnya banyak
mengandung kelenjar lendir, sehingga kulit tubuhnya menjadi basah dan
lembab. Oksigen yang diperlukan oleh tubuhnya masuk melalui seluruh
permukaan tubuh secara difusi. Pengeluaran kaarbondioksidda juga melalui
permukaan tubuh.