Porifera adalah hewan berpori yang hidup di dasar laut. Mereka memiliki lubang-lubang kecil untuk masuknya air dan lubang besar untuk keluarnya air. Tubuh porifera terdiri dari dua lapisan sel dan rongga di dalamnya. Mereka bereproduksi secara generatif dan vegetatif. Porifera diklasifikasikan ke dalam tiga kelas berdasarkan komposisi rangkanya.
1. Porifera - Make You Smarter Blog
Posted by Education World On Minggu, 10 Juni 2012 0 comments
Make You Smarter Blog - Porifera adalah hewan berpori, memiliki lubang-lubang kecil seperti
spons. lubang kecil atau ostium tersebut pada porifera berfungsi sebagai jalan masuknya air
kedalam tubuhnya , dan lubang besar Oskulum untuk keluar , bagian dalam berupa rongga
disebut spongosol yang terdapat koanosit.
I. CIRI-CIRI PORIFERA
Ciri-Ciri dari Tubuh porifera pada umumnya adalah sebagai berikut :
Hewan Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat ( sesil ), hidupnya
menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut. Karena porifera yang bercirikan
tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.
mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus
Tubuh terdiri dari 2 lapisan ( diploblastik ) , yaitu epidermis dan endodermis
Endodermis terdiri dari sel-sel leher ( Keanosit ) untuk pencernaan yang dilengkapi
dua flagel
Spongosol ( rongga tubuh ) dikelilingi oleh dinding tubuh yang terdapat Keanosit ,
epidermis, dan mesenkim ( lapisan gelatin )
Di antara lapisan epidermis dan endodermis terdapat rongga yang disebut mesenkim
atau mesoglea tempat dari sel amoeboid, spikula, dan skleroblast yang merupakan
penyusun rangka dari tubuh Porifera
Porifera tidak mempunyai sel saraf.
Sel-sel pada Porifera sensitif terhadap rangsang antara lain choanocyt dan myocyt,
karena itu gerakan dari flagellum pada Keanosit tergantung pada keadaan lingkungan.
Kemampuan myocyt terhadap stimulus adalah gerakan mengkerut/ mengendurnya sel
tubuh sehingga porocyt ataupun osculum bisa menutup dan membuka
Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah
dicerna di dalam Keanosit.
II. REPRODUKSI PORIFERA
Porifera bereproduksi melalui dua cara, yaitu secara generatif ataupun secara
vegetatif. Reproduksi generatif, yaitu dengan sel-sel kelamin yang dihasilkan oleh sel
amoeboid. Porifera termasuk hewan monoesius atau hermafrodit karena dalam satu tubuh
bisa menghasilkan dua sel kelamin sekaligus. Reproduksi vegetatif dengan pembentukan
tunas ataupun kuncup. Ketika kuncup atau tunas-tunas tersebut lepas akan tumbuh menjadi
individu baru. Apabila Porifera berada dalam lingkungan yang kering, maka akan
membentuk gemmule atau kuncup dalam yang nantinya juga bisa tumbuh menjadi individu
baru.
III. STRUKTUR TUBUH PORIFERA
Berdasarkan tipe saluran air, tubuh porifera dibagi menjadi 3 dari yang sederhana
hingga komplex yaitu :
a) Tipe Ascon : antara lingkungan laut dengan spongosol langsung berhubungan ( merupakan
tipe saluran sederhana ).
b) Tipe Sycon : antara lingkungan laut dengan spongosol ada pembatas , ehingga tidak
langsung berhubungan.
c) Tipe rhagon/leukon : merupakan tipe saluran yang rumit/kompleks.
2. Bagian tubuh porifera antara lain adalah :
1. Oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol
2. Mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar ( epidermis )
3. Porosit : saluran penghubung antara daerah luar dan spongosol. Porosit juga berfungsi sebagai
tempat masuknya air dari daerah luar.
4. Spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera
5. Ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan.
6. Epidermis : lapisan terluar dari tubuh porifera
7. Spikula : pembentuk/penyusun tubuh Porifera
8. Flagel : alat gerak bagi koanosit
9. Koanosit : sel pelapis spongosol serta berfungsi sebagai pencerna makanan. Di bagian ujungnya
terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.
IV. KLASIFIKASI PORIFERA
Porifera dibagi menjadi menjadi 3 kelas, antara lain :
I. Calcarea
Ciri-cirinya :
Hidup di laut
Spikula mengadung Zat kapur (CaCO3).
Habitat hidup di laut dangkal
Tipe saluran Air Asconoid
Contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer,Leucosolenia, Scypha, Grantia.
II. Hexatinellida
Ciri-Ciri :
Habitat di laut dalam pada kedalaman 200 – 1.000 m
Rangka terdiri atas Spikula dari kuarsa/silikat ( SiO2 ).
Contoh : Regadella, Eplectella, Aspergillum, Pheronema sp.
Saluran tipe sikonoid.
Hidup soliter di laut
III. Demospongia
Ciri-Ciri :
Rangka terdiri atas spikula dari bahan spongin .
Kelas ini bisa dimanfaatkan sebagai spons,
Tipe salyran airnya berupa leucon / rhagon sehingga butiran kerangkanya halus membentuk
spongin dan bisa dibuat busa untuk mandi, Lap dan lain lain .
Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air
tawar.
Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di
air tawar. Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis
porifera.
Contoh Demospongiae adalah Spongia, hippospongia dan Niphates digitalis , Cliona ,
Haliarsa dan Microciona.
V. PERANAN PORIFERA
Porifera yang dapat dimanfaatkan adalah Demospongia, isalnya spons yang
digunakan untuk alat pembersih. Saat ini para ahli sedang meneliti kemungkinan untuk
mengekstraksi zat antibiotic dan zat untuk mengobati kanker dari porifera