Frozen shoulder adalah gangguan pada sendi bahu yang menyebabkan nyeri dan pembatasan gerak. Patofisiologinya belum jelas tetapi diduga karena imobilisasi yang lama menyebabkan peradangan dan perlengketan kapsul sendi. Asuhan fisioterapinya meliputi penilaian gejala, mobilisasi sendi, latihan gerakan bahu, dan modalitas fisik seperti US dan SWD untuk mengurangi nyeri dan peningkatan ROM.
1. ASUHAN FISIOTERAPI
FROZEN SHOULDER
KelompoK 1
Heni Resqiana, nining mulyana saRi,
nuR afRiani, Tedi HaRToTo
2. DEFINISI
• Frozen shoulder merupakan suatu istilah
yang merupakan wadah untuk semua
gangguan pada sendi bahu yang
menimbulkan nyeri dan pembatasan
lingkup gerak sendi baik secara aktif
mapun pasif akibat capsulitis adhesiva
yang disebabkan adanya perlengketan
kapsul sendi, yang sebenarnya lebih tepat
untuk menggolongkannya di dalam
kelompok periarthritis.
3. ETIOLOGI
• Etiologi dari frozen shoulder masih belum
diketahui dengan pasti.
• Adapun fakor predisposisinya antara lain
periode immobilisasi yang lama, akibat
trauma, over use, injuri atau operasi pada
sendi, hyperthyroidisme, penyakit
kardiovaskuler, clinical depression dan
Parkinson.
4. PATOFISIOLOGI
• Patofisiologi frozen shouder masih belum jelas,tetapi
beberapa penulis menyatakan bahwa dasar terjadinya
kelainan adalah imobilisasi yang lama. Setiap nyeri yang
timbul pada bahu dapat meupakan awal kekakuan sendi
bahu. Hal ini sering timbul bila sendi tidak digunakan
terutama pada pasien yang apatis dan pasif atau dengan
nilai ambang nyeri yang rendah, dimana tidak tahan
dengan nyeri yang ringan akan membidai lengannya pada
posisi tergantung. Lengan yang imobil akan menyebabkan
statis vena dan kongesti sekunder dan bersama-sama
dengan vavospastik, anoksia akan menimbulkan reaksi
timbunan protein, edema, eksudasi, dan akhirnya reaksi
fibrosis.Fibrosis akan menyebabkan adhesi antara
lapisan bursa subdeltoid, adhesi ekstraartikuler dan
intraartikuler, kontraktur tendon subskapularis dan
biceps, perlengketan kapsul sendi.
5. Lanjutan.....
• Pendapat lain mengatakan inflamasi pada sendi
menyebabkan thrombine dan fibrinogen membentuk
protein yang disebut fibrin. Protein tersebut
menyebabkan penjedalan dalam darah dan membentuk
suatu substansi yang melekat pada sendi. Perlengketan
pada sekitar sendi inilah yang menyebabkan
perlengketan satu sama lain sehingga menghambat full
ROM. Kapsulitis Adhesiva pada bahu inilah disebut
Frozen Shoulder.
• TANDA DAN GEJALA
1. Nyeri
2.Keterbatasan lingkup gerak sendi
3.Penurunan otot dan atrofi otot
4.Ganguan aktifitas fungsional
6. DOSIS
• Pada aktualitas tinggi dengan dosis
intensitas rendah; pada aktualitas
rendah dosis intensitas tinggi
• Waktu intervensi 20-30 menit
• Pengulangan aktualits tinggi tiap hari;
pada aktualitas rendah 3kali - 2 kali
seminggu
7. TEKNIK APLIKASI
1. Asessment Fisioterapi
a. Anamnesis
1)Kaku dan nyeri bahu tak jelas sebabnya
2)Keluhan tahan tidak bisa kebelakang punggung karena
nyeri dan kaku
3)Nyeri jenis pegal pada bahu dan lengan atas disertai kaku
gerak ke segala arah
b. Menghimpun Data Sekunder
1)Tanyakan catatan klinisnya
2)Tanyakan hasil pemeriksaan laboratoriumnya
3)Tanyakan hasil pemeriksaan foto rongennya
4)Tanyakan obat-obatan yang telah diterima
c. Anamnesis Sistem
1)Tanyakan penyakit lain yang diderita
2)Tanyakan kemungkinan adanya keluhan pada sistim tubuh
yang lain
8. d. Vital Sign
1)Melakukan pengukuran tensi, frekuensi denyut nadi dan
frekuensi pernafasan kepada pasien
2)Menanyakan tinggi badan, berat badan
d. Inspeksi
1)Posisi girdle sedikit lebih tinggi/asimetri
2)Posisi glenohumeral joint pada MLPP
f. Palpasi
1)Raba daerah cidera/keluhan dengan punggung tangan dan
bandingkan dengan sisi sehat apakah ada kenaikan
temperature atau tidak
2)Tekan daerah keluhan dengan tiga jari (tekanan
menggunakan ujung jari bagian palmar) untuk mengetahui
adanya nyeri tekan
9. g. Tes Cepat
1)Abduksi elevasi bahu terjadi gerak ’reverse
humerosccapular rhythm
2)Gerak terbatas dengan firm end feel
h. Tes Gerak Pasif
1)Gerak glenohumeralis rotasi eksternal, abduksi, maupun
rotasi internal terbatas firm end feel, dalam pola
keterbatasan capsular pattern.
2)Pada ROM penuh nyeri sampai lateral lengan atas
i. Tes Isometrik
Tidak bermakna kecuali bila ada strain
j. Tes Khusus
1)Joint play movement: traksi pada ahir ROM nyeri, terbatas
firm end feel
2)Joint play movement: translasi pada ahir ROM nyeri,
terbatas firm end feel
3)Palpasi: Spasme otot-otot bahu.
4)Contract relac strethed test terbatas dan nyeri sedikit
berkurang pasca kontraksi
k. Pemeriksaan Lain
Tidak diperlukan
10.
11. k. Diagnosis
Nyeri bahu hingga lengan atas dan
hypomobility capsular pattern akibat
idiopathic frozen shoulder
l. Rencana Kegiatan
1)Penjelasan tentang patologi, diagnosis,
target, tujuan, rencana intervensi dan hasil
yang diharapkan
2)Persetujuan pasien terhadap target, tujuan
dan tindkan intervensi fisioterapi
3)Perencananaan intervensi secara bertahap
12. m. Intervensi
1) SWD/US:
a)US continous 1,5-2 watt/cm2 5-7 menit untuk aktualitas
rendah
b)SWD Continous thermal untuk aktualitas rendah, waktu
10-12 menit
2) Joint mobilization:
a)Traksi osilasi pada MLPP
b)Traksi pada pembatassan ROM
c)Translasi pada pembatassan ROM
3) Codmann pendular exercise
4) Latihan mobilisasi bahu dengan dan tanpa alat (shoulder
wheel, overhead pulley, dll).
n. Evaluasi
Nyeri, ROM